Laporan Pendahuluan CHF
Laporan Pendahuluan CHF
Laporan Pendahuluan CHF
Munarotul Khusna
21.0604.0055
Tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik dari ventrikel kiri:
- Dyspneu - Rales paru- paru
- Hasil X- ray memperlihatkan - Batuk
kongesti paru- paru - Orthopneu
Tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik ventrikel kanan :
- Edema perifer - Peningkatan central
- Hati membesar venous pressure (CVP)
- Distensi vena leher
D. Patofisiologi
Respon kompensasi terhadap out put kardiac yang tidak adekuat. Cardiac
out put yang tidak adekuat memicu beberapa respon kompensasi yang berusaha
untuk mempertahankan perfusi organ- organ tubuh yang vital.
Respon awal adalah stimulus kepada saraf simpati yang menimbulkan dua
pengaruh utama :
1. Meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi myocardium.
2. Vasokontriksi perifer
Vasokontriksi perifer menggeser arus darah arteri ke organ-organ yang
kurang vital, seperti kulit dan ginjal dan juga organ-organ yang lebih vital,
seperti otak. Kontriksi vena meningkatkan arus balik dari vena ke jantung.
Peningkatan peregangan serabut otot myocardium memungkinkan
kontraktilitas.
Pada permulaan respon berdampak perbaikan terhadap cardiac out put,
namun selanjutnya meningkatkan kebutuhan oksigen untuk myocardium,
meregangkan serabut-serabut myocardium dibawah garis kemampuan
kontraksi. Bila orang tidak berada dalam status kekurangan cairan untuk
memulai peningkatan volume ventrikel dapat memperberat preload dan
kegagalan komponen-komponen.
Jenis kompensasi yang kedua yaitu dengan mengaktivkan sistem renin
angiotensin yang akhirnya berdampak pada peningkatan preload maupun
afterload pada waktu jangka panjang dan seterusnya.
Kompensasi yang ketiga yaitu dengan terjadinya perubahan struktur
micardium itu sendiri yang akhirnya lama-kelamaan miocrdium akan menebal
atau menjadi hipertropi untuk memperbaiki kontraksi namun ini berdampak
peningkatan kebutuhan oksigen untuk miocardium.
Hambatan
pengosongan ventrikel
Kurang
Gagal jantung kiri Gagal jantung kongestif pengetahuan
Gangguan perfusi
jaringan
E. Diagnosa keperawatan :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium
sekunder penurunan GFR.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya perpindahan
cairan kedalam alveoli sekunder Oedem paru.
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
jantung.
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai darah menurun.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.
Membantu
Kolaborasi mencegah
pemberian atelektasis dan
oksigen pneumonia.
Meningkatkan
konsentrasi
oksigen alveolar,
Setelah dilakukan yang dapat
tindakan Berikan memperbaiki/
Cemas keperawatan pendidikan menurunkan
berhubungan selama 1 x 24 jam kesehatan tentang hipoksemia
dengan dengan kriteria penyakitnya. jaringan
kurangnya hasil :
pengetahuan - Pasien Pasien akan
tentang mengetahui Kuatkan rasional memahami
penyakit penyakitnya. pengobatan kondisinya dan
jantung. mengurangi
stress.
Pemahaman
program, obat,
dapat
Setelah dilakukan Pijat area meningkatkan
tindakan kemerahan atau kerjasama dalam
keperawatan memutih melaksanakan
selama 3 x 24 jam tindakan
gangguan dengan kriteria keperawatan.
perfusi jaringan hasil : Ubah posisi sering
berhubungan - Tidak terjadi ditempat tidur. Meningkatkan
dengan suplai gangguan perfusi aliran darah,
darah menurun. jaringan. meminimalkan
hipoksia jaringan.
Periksa tanda vital
Setelah dilakukan sebelum dan Memperbaiki
tindakan sesudah aktivitas. sirkulasi,
keperawatan menurunkan
intoleransi selama 3 x 24 jam tekanan pada satu
aktivitas dengan kriteria Evaluasi area
berhubungan hasil : peningkatan Hipotensi
dengan - Dapat memenuhi intoleran aktivitas ortostatik dapat
kelemahan kebutuhan terjadi dengan
tubuh perawatan peningkatan
sendiri. aktivitas
- Menurunnya
kelemahan dan Dapat
kelelahan menunjukan
- Tanda vital peningkatan
dalam rentang dekompensasi
normal. jantung dari pada
kelebihan
aktivitas.
Diagnosa
Untuk memperkuat diagnosa maka dalam pemeriksaan fisik akan
menunjukkan :
Denyut nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung
abnormal, pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di
dalam paru, pembesaran hati, penambahan berat badan yang cepat,
pembengkakan perut dan tungkai.
Pengobatan
Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih nyaman dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki kualitas
hidup serta meningkatkan harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu :
1. Mengobati penyebab gagal jantung
a. Pembedahan bisa dilakukan untuk :
▪ Memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada katup jantung
▪ Memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang-ruang
jantung
▪ Memperbaiki penyumpatan arteri koroner yang kesemuanya
bisa menyebabkan gagal jantung.
b. Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi.
c. Kombinasi obat-obatan, pembedahan dan terapi penyinaran
terhadap kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
d. Pemberian obat anti-hipertensi.
Soeparman. Et al. (2019). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI.