0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan8 halaman

KAK Peninjauan Kembali RTRW

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2019-2039

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah Istimewa


Yogyakarta telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2019. RTRW DIY disusun berdasarkan amanat dari Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah
mengubah Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang. Salah satu yang diubah dan berdampak pada penataan ruang
wilayah provinsi adalah dihapusnya Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi dan diperlukannya integrsi muatan RTRW dengan
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir (RZWP).
RTRW DIY tahun 2019-2029 telah menetapkan empat tipologi
kawasan strategis provinsi yang masing-masing dijabarkan lokasi
kawasannya dan perlu untuk disusun rencana tata ruangnya. Dalam
kawasan strategis provinsi tersebut juga terdapat satuan ruang strategis
Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten yang merupakan amanat dari
turunan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaaan
DIY.
Adanya perubahan kebijakan nasional yang berpengaruh terhadap
penataan ruang DIY, maka diperlukan adanya peninjauan kembali terhadap
RTRW DIY. Peninjauan kembali RTRW DIY ini dilakukan sebagai upaya
untuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dan kebutuhan
pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis
dan dinamika internal, serta pelaksanaan pemanfaatan ruang.

2. Maksud dan Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk meninjau kesesuaian
Tujuan RTRW DIY dengan adanya perubahan kebijakan nasional dan dinamika
internal, apakah perlu untuk dilakukan revisi atau tidak, dan sejauh mana
perubahan akan dilakukan dengan mengakomodir berbagai kepentingan
penataan ruang keistimewaan DIY.

3. Sasaran Tersedianya dokumen Peninjauan Kembali RTRW DIY Tahun 2019-2039.

4. Lokasi Kegiatan Lokasi studi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Dana Keistimewaan


Pendanaan DIY Tahun Anggaran 2022
6. Nama dan Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang, Dinas Pertanahan dan
Organisasi Tata Ruang DIY
Pejabat
Pembuat
Komitmen

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Penyedia jasa dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui
survey primer ke lokasi studi ataupun survey sekunder melalui berbagai
stakeholder yang terkait dengan substansi pekerjaan, selain data dan
informasi yang diberikan oleh PPK saat konsultasi pelaksanaan pekerjaan.

8. Standar Teknis Dalam pelaksanaan kegiatan ini penyedia jasa harus mengacu Norma,
Standar, Pedoman, Manual, Petunjuk Teknis dan Peraturan yang
dikeluarkan oleh Ditjen Tata Ruang.

9. Studi-Studi Hasil studi terdahulu yang dapat digunakan sebagai pendukung pelaksanan
Terdahulu kegiatan ini adalah :
1. Materi Teknis RTRW DIY Tahun 2019
2. Materi Teknis RZWP3K
3. Studi tentang kawasan strategis provinsi (KSP)
4. Studi tentang satuan ruang strategis (SRS) kasultanan dan kadipaten
5. Studi tentang rencana investasi di DIY
6. Hasil monitoring dan evaluasi kesesuaian pemanfaatan ruang

10. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;


Hukum 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta;
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Negara Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan,
Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana
Detail Tata Ruang;
4. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah
Kadipaten;
5. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019-2039

RUANG LINGKUP

11. Lingkup Ruang lingkup kegiatan Peninjauan Kembali RTRW, terdiri atas:
Kegiatan a. penetapan pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW dengan Surat
Keputusan Gubernur dan penetapan tim pelaksana Peninjauan
Kembali RTRW
b. pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW meliputi kegiatan:
- pengkajian untuk melihat pelaksanaan tata ruang terhadap
kebutuhan pembangunan
- evaluasi dilakukan untuk mengukur kemampuan RTRW sebagai
acuan dalam pembangunan daerah
- penilaian dilakukan dalam rangka menentukan rumusan
rekomendasi hasil pelaksanaa Peninjauan Kembali.

c. Pengkajian dilakukan berdasarkan kriteria paling sedikit meliputi:


- peluang kemajuan iklim investasi dan kemudahan berusaha;
dan/atau
- dinamika internal wilayah yang berimplikasi pada rencana
perubahan pemanfaatan ruang.
Kajian dilakukan dengan memperhatikan:
- dokumen sinkronisasi program pemanfaatan ruang;
- hasil pemantauan dan evaluasi RTR; dan

d. persetujuan dan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan


Ruang.
e. perumusan rekomendasi hasil pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW
yang ditetapkan dengan surat keputusan Gubernur.
f. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali kepada Menteri ATR/BPN
g. FGD (Focus Grup Discussion) untuk mendapat masukan dan
kesepakatan dari stakeholder, dilaksanakan sebanyak 3 kali.
FGD dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Dilaksanakan di hotel minimal bintang 3
b. Melibatkan stakeholder terkait sejumlah 35 orang, dengan fasilitas
berupa uang transport dan paket meeting (akomodasi).
c. Mengundang narasumber setara eselon II atau yang disetarakan
atau dari kalangan akademisi.
d. Alokasi biaya untuk moderator
Besaran biaya masing-masing komponen mengikuti standar yang
ditetapkan di dalam SHBJ.
h. Paparan pra FGD untuk mendapat masukan dan kesepakatan secara
internal, dilaksanakan sebanyak 3 kali
Ketentuan pelaksanaan kegiatan pra FGD adalah sebagai berikut :
a. dilaksanakan di ruang rapat kantor DPTR DIY
b. melibatkan pihak-pihak internal di DPTR DIY
c. fasilitasi bagi peserta berupa paket makan/minum dan uang transport.
Besaran biaya masing-masing komponen mengikuti standar yang
ditetapkan di dalam SHBJ.
i. Pelaksanan rapat progres mingguan untuk melaporkan pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan dan menjelaskan langkah/tahapan yang
akan dilakukan selanjutnya dalam rangka menyelesaikan pekerjaan ini.
Untuk pelaksanaan rapat progress peserta difasiltasi dengan paket snack
dan makan/minum. Besaran biaya mengikuti standar harga barang/jasa
(SHBJ) yang berlaku.
j. Konsultasi substansi ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN)
untuk mendapatkan arahan sesuai dengan ketentuan peraturan. Pada
tahap ini disediakan fasilitas berupa biaya perjalanan dinas sejumlah 5 kali
perjalanan masing-masing untuk 3 orang. Untuk personil yang akan
berangkat ke kementerian diberikan fasilitasi berupa biaya pesawat, biaya
taksi, biaya hotel/penginapan, dan biaya tes swab antigen, dan uang saku
harian. Biaya masing-masing komponen harus disesuaikan dengan
standar harga barang/jasa (SHBJ) yang berlaku.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah tersedianya
dokumen Peninjauan Kembali RTRW DIY 2019-2039 yang berisi :
a. Penilaian Peninjauan Kembali RTRW DIY yang meghasilkan :
- tingkat kualitas RTRW
- tingkat kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan
- tingkat kesesuaian pelaksanaan pemanfaatan ruang
b. Rumusan rekomendasi hasil pelaksanaan Peninjauan Kembali
RTRW DIY yang menghasilkan:
- tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW; atau
- perlu dilakukan revisi terhadap RTRW

13. Lingkup Konsultan harus bekerja sama sepenuhnya dengan Pejabat Pembuat
Kewenangan Komitmen/Pelaksana Teknis, dalam melaksanakan pekerjaan dan selalu
Penyedia Jasa berkoordinasi untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan pekerjaan
secara rutin sesuai dengan waktu yang akan disepakati kemudian.

14. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini adalah 120
Penyelesaian (seratus dua puluh) hari kalender.
Kegiatan

15. Personil Kebutuhan Personil (Orang Bulan) untuk jasa konsultansi perencanaan
teknik ini adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Posisi Jumlah Orang
Bulan
1 Profesional Staff / Tenaga Ahli 7 Orang 24

2 Supporting staff / Penunjang 6 Orang 20

Personil konsultan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini


harus bekerja secara penuh dan mempunyai kualifikasi sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah (Team Leader, 1 orang)


- Keahlian : Ahli Perencanaan Wilayah (Regional
Planner)
- Kualifikasi : Ahli Madya yang dibuktikan dengan
SKA
- Pendidikan : S1/S2, Bidang Perencanaan Wilayah
(Planologi)
- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 11
tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 6 tahun
- Tugas : - Sebagai manager merangkap tenaga
ahli dalam pelaksanaan kegiatan,
mengkoordinasikan semua tim ahli
dan setiap jenis pekerjaannya agar
terlaksana secara efektif.
- Mempelajari dan menelaah peraturan
perundang-undangan terkait yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
- Bertanggungjawab dalam
pengumpulan data dan informasi
meliputi dokumen RTR, dinamika tata
ruang dan pembangunan, serta
kondisi aktual pemanfaatan ruang
- Melakukan evaluasi terhadap kualitas
RTRW
2. Tenaga Ahli Planologi
- Keahlian : Ahli Planologi yang dibuktikan dengan
SKA
- Kualifikasi : Ahli Muda yang dibuktikan dengan SKA
- Pendidikan : S1 Planologi/Perencanaan Wilayah dan
Kota
- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 9
tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 3 tahun
- Tugas : - Mempelajari dan menelaah peraturan
perundang-undangan terkait yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
- Mengumpulkan data dan informasi
terkait peninjauan kembali RTRW
- Menyusun matriks kesesuaian antara
rencana tata ruang dan kebutuhan
pembangunan

3. Tenaga Ahli Geografi (1 orang)


- Keahlian : Ahli Geografi
- Kualifikasi : Ahli Muda
- Pendidikan : S1, Bidang Geografi
- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 9
tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 3 tahun
- Tugas : - Mempelajari dan menelaah peraturan
perundang-undangan terkait yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
- Melakukan pengolahan citra yang
dibutuhkan untuk pemutakhiran
informasi
- Melakukan pemetaan kesesuaian
antara rencana struktur dan pola
ruang dengan kondisi aktual
pemanfaatan ruang yang terjadi di
lapangan
4. Tenaga Ahli Hukum (1 orang)
- Keahlian : Ahli Hukum
- Kualifikasi : Ahli Muda
- Pendidikan : S1 Bidang Hukum

- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 9


tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 3 tahun
- Tugas : - Mempelajari dan menelaah peraturan
perundang-undangan terkait yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
- Melakukan evaluasi terhadap RTRW
dalam aspek hukum
5. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan (1 orang)
- Keahlian : Ahli Ekonomi Pembangunan
- Kualifikasi : Ahli Muda
- Pendidikan : S1 Bidang Ekonomi Pembangunan

- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 9


tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 3 tahun
- Tugas : - Melakukan evaluasi terhadap RTRW
dalam aspek ekonomi
6. Tenaga Ahli Lingkungan (1 orang)
- Keahlian : Ahli Lingkungan
- Kualifikasi : Ahli Muda
- Pendidikan : S1 Bidang Lingkungan

- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 9


tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 3 tahun
- Tugas : - Melakukan evaluasi terhadap RTRW
dalam aspek lingkungan
7. Tenaga Ahli Sipil/Transportasi (1 orang)
- Keahlian : Ahli Sipil/Transportasi
- Kualifikasi : Ahli Muda
- Pendidikan : S1 Bidang Sipil/Transportasi

- Pengalaman : S1 dengan pengalaman minimal 9


tahun atau S2 dengan pengalaman
minimal 3 tahun
- Tugas : - Melakukan evaluasi terhadap RTRW
dalam aspek transportasi dan sarana
prasarana wilayah

16. Jadwal Tahapan pelaksanan kegiatan Peninjauan Kembali RTRW 2019 adalah
Tahapan sebagai berikut :
Pelaksanaan 1. Februari – Maret : Persiapan dan pembahasan metode penyelesaian
Kegiatan kegiatan
2. Maret – Juni : Proses penilaian terhadap dokumen RTRW
3. Juni – Juli : Proses permohona surat rekomendasi revisi RTRW

LAPORAN

17. Bentuk dan Setiap laporan agar disusun dalam bahasa Indonesia kecuali istilah-istilah
Jenis Laporan atau parameter-parameter yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia,
Laporan-laporan tersebut disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen dalam 2
bentuk, yaitu:
1. Printout laporan yang dicetak dengan kertas ukuran kertas A4 kecuali
gambar-gambar, kemudian dijilid dengan rapi serta diberi sampul.
2. Softcopy yang berisi file-file semua jenis laporan yang sudah diprintout
dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan serta file-file foto dokumentasi
dimasukkan ke dalam harddisk external.
Selain dalam bentuk Laporan, Konsultan juga berkewajiban untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan, minimal 3 kali presentasi, yaitu pada saat
awal pekerjaan (hasil Survey Pendahuluan), saat tengah pekerjaan (Interim)
dan akhir pekerjaan.
Jadi jumlah dan jenis laporan-laporan yang harus dibuat Konsultan adalah
sebagai berikut :
Jumlah Jumlah
No Jenis Laporan/Dokumen
Asli Copy
1 Laporan Pendahuluan 1 3
2 Laporan Antara/Interim 1 3
3 Laporan Akhir 1 5
4 Executive summary 1 5
Softcopy (Harddisk) yang berisi semua
5 1 ---
Jenis Laporan

18. Laporan Laporan pendahuluan dikumpulkan 2 minggu setelah tanda tangan kontrak
Pendahuluan yang minimal berisi:
1). Metodologi dan rencana kerja secara menyeluruh
2). Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
3). Jadwal kegiatan

19. Laporan Antara Laporan antara dikumpulkan paling lambat pertengahan bulan ke 3 yang
memuat antara lain :
1) Tinjauan terhadap kebijakan terkait
2) Kompilasi data dan informasi meliputi dokumen RTR, dinamika tata
ruang dan pembangunan, serta kondisi aktual pemanfaatan ruang
3) Proses evaluasi
20. Laporan Akhir Laporan akhir dikumpulkan paling lambat pada akhir bulan ke 4 yang berisi:
1) Hasil evaluasi RTRW
2) Rekomendasi
Dilengkapi dengan analisis menyeluruh terkait proses peninjauan kembali

HAL-HAL LAIN

21. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat.

ditetapkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai