ASKEP AFRI Yolanda
ASKEP AFRI Yolanda
ASKEP AFRI Yolanda
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGUAN SISTIM
PENCERNAAN GE (GASTROENTERITIS) DI RUANGHECULES / II
RS AU dr. SUKIRMAN PEKANBARU
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2021
Konsep Dasar GE (gastroenteritis).
Definisi GE (gastroenteritis)
GE adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200
ml / 24 jam. Definisi lain memakai kriteria frekuwensi, yaitu buang air besar encer lebih dari
3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut dapat/ tanpa disertai lendir dan darah.
GE akut sering dengan tanda dan gejala klinis lainnya seperti gelisah, suhu tubuh
meningkat, dehidrasi, nafsu makan menurun, BB menurun, mata dan ubun –ubun cekung
(terutama pada balita) keadaan ini merupakan gejala GE infeksi yang disebabkan oleh virus,
bakteri dan parasit perut (corwin, 2009). GE juga dapat terjadi bersamaan dengan penyakit
infeksi lainnya seperti malaria dan campak, begitu juga dengan keracunan kimia. Perubahan
gut flora (bacteri usus) yang dipicu antibiotic, dapat menyebabkan GE akut karena
pertumbuhan kelebihan dan toksin dari clostridium difficile (bakteri gram positif anaerob
dalam usus besar)
Etiologi
Menurut Hasan dan alatas (2010) Etiologi dari GE di sebabkan oleh beberapa
Faktor antara lain :
1 Infeksi interal : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama GE
a) Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella, campylobacter, shigella.
b) Infeksi Virus : Rotavirus, Calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus
c) Infeksi Parasit : Cacing (Ascariasis, Trichuris, Oxyuris), Protozoa (Entamoeba Histolyca,
Tricomonas hominis, Giardia Lambia), Jamur (Candida Albicans ).
3 Faktor Malabsorbsi :
a) Karbohidrat. Terutama pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula
dapat menyebabkan GE. Gejalanya berupa GE berat , tinja berbau asam, sakit daerah perut.
Jika sering terkena GE seperti ini, maka bisa menyebabkan pertumbuhan anak terganggu.
b) Malabsorbsi Lemak. Lemak terdapat dalam makanan yaitu yang disebut dengan
triglyserida. Dengan bantuan kelenjar lipase, triglyserida mengubah lemak menjadi micelles
yang bisa di serap usus.Tetapi karena kegagalan penyerapan sehingga lemak tidak dapat
diproses akibat tidak ada lipase karena kerusakan dinding usus sehingga terjadi GE. GE pada
kasus ini fecesnya berlemak.
c) Malabsorbsi Protein. GE yang terjadi akibat mukosa usus tidak dapat menyerap protein
4. Faktor makanan : Makanan yang sudah basi, Alergi makanan tertentu, makanan kurang
matang, makanan tercemar atau beracun.
5 Faktor Psikis : Rasa takut dan cemas
Manifestasi Klinik
GE akut sering disertai tanda dan gejala klinis lainnya seperti gelisah, suhu tubuh
meningkat, nafsu makan menurun, dehidrasi, tinja cair berlendir kadang bercampur darah,
turgor kulit jelek, BB menurun, mata cekung, ubun – ubun kedalam (pada balita) . keadaan
ini merupakan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit (crown,2009).
Sedangkan menurut Suriadi (2011) tanda dan gejala klinis GE antara lain :
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai GE. Pada anak -anak GE
dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, menangis tanpa mengeluarkan air
mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak
responsive, mata cekung, serta turgor kulit jelek. Sedangkan dehidrasi pada orang dewasa,
antara lain kelelahan, badan lemas dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, mulut
kering, pusing dan nyeri kepala.
Patofisiologi
Menurut Muttaqin (2011), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya GE meliputi hal –
hal berikut yaitu:
1 Gangguan Osmotik.
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh mukosa usus akan
menyebabkan peningkatan tekanan osmotic dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul GE.
2 Gangguan sekresi akibat respon inflamasi mukosa (misalnya toksin) Pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus sebagai reaksi dari
enterotoxic dari infeksi dalam usus dan selanjutnya timbul GE karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah pengobatan dengan
cara pengaturan diet dan pemberian cairan :
1. GE tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun misalnya air gula, sari
buah segar, air teh, kuah sup, ASI dll.
2. GE dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang mengandung campuran gula
dan garam yang disebut larutan rehidrasi oral (LRO). LRO ini dibuat dengan mencampurkan
sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air .
3 .GE dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intra vena disamping LRO.
Kasus
eorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang Hercules dengan riwayat saat
masuk rumah sakit diare, mual muntah. Selain itu klien juga memiliki riwayat penyakit
maag, pada saat pengkajian didapatkan klien mengatakan badan terasa lemas panas sudah 2
hari ,perut terasa kembung, mual ,muntah, BAB 10x perhari dengan warna kuning kehijauan
bercampur lendir dan mengatakan perut seperti diremas dan nyeri pada anus. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan mata cekung, mukosa bibir kering, turgor kulit menurun, BB 53
kg, tinggi 150 cm.
DIII KEPERAWATAN
IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny.M
Usia : 30 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Melayu
Pendidikan : SMA
Bahasa yang Digunakan : Bahasa indonesia
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga
Alamat : Komplek TNI AU Pekanbaru
Sumber Informasi : Klien dan keluarga
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama : Diare lebih kurang 10X, Mual,Muntah,Lemas
dan nafsu makan turun hanya 2-3 sendok porsi makan, minum kurang
b. Kronologis Keluhan
Faktor Pencetus : Setelah memakan makanan pedas
Timbulnya Keluhan : Mendadak
Lamanya : Sejak 3 hari sebelun masuk RS
Cara Mengatasi : Minum obat anti diare tradisional
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat Alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan) : Tidak ada
4. Penyakit yang pernah diderita oleh keluarga yang menjadi faktor resiko
: Tidak ada
7. Pola Kebiasaan
b. Oral Hygiene
- Frekuensi......x/perhari 3x/perhari 1x / perhari
- waktu ( pagi, siang, sore) Pagi, sore, malam Pagi
3. Pola eliminasi
A. BAK
- Frekuensi...... X/ har 3-4x/perhari Setiap BAB
- Warna Urine Kuning jernih Kuning Jernih
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
- Frekuensi...... X/ hari 1x/ perhari Lebih kurang 10x
- waktu ( pagi, sore, tidakk tentu ) Pagi Tidak tentu
- Keluhan Tidak ada Mules, Melilit
4. Pola Istirahat
a. Lama tidur siang, jam /perhari 2 jam perhari I jam / perhari
b. Lama tidur malam jam/ perhari 6-7 jam / perhari 6 jam perhari
c. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
C. PENGKAJIAN FISIK
2. Sistem Penglihatan
a. Posisi mata : Simetris ( objek yang dilihat
seiimbang )
b. Kelopak mata : ( √ ) Normal (- ) Ptosis
c. Pergerakan bola mata : ( √) Normal ( - ) Abnormal
d. Konjungtiva : ( √ ) Merah muda (-)
Anemis
(- ) Sangat merah
e. Kornea : (√ ) Normal (-)
Keruh/berkabut
( - ) Terdapat pendarahan
g. Sklera : Normal
3. Sistem Pendengaran
a. Daun telinga : ( √ ) Normal ( ) Tidak,
b. Perasaan penuh ditelinga : ( - ) Ya (√ ) Tidak
c. Fungsi pendengaran : (√ ) Normal ( -)
Kurang
( - ) Tuli, kanan/kiri
d. Gangguan Keseimbangan : ( √ ) Tidak (-)
Ya
e. Pemakaian alat bantu : (- ) Ya (√ )
Tidak
5. Sistem Pernafasan
a. Jalan nafas : ( √ ) Bersih ( - ) Ada Sumbatan
b. Pernafasan : (√ ) Tidak sesak ( - ) Sesak
c. Frekuensi : 18 x/menit
d. Irama : ( √ ) Teratur ( - ) Tidak teratur
e. Jenis pernafasan : Spontan
f. Palpasi dada : Tidak ada
kelainan
g. Penggunaan alat bantu nafas : ( √ ) Tidak (- ) Ya
6. Sistem Kardiovaskuler
( sistem peredaran darah)
g. Diare : ( ) Tidak ( √ ) Ya
h. Warna feses : Kuning kehijauan
i. Konsistensi feses : ( ) Setengah padat ( √ ) Cair
( ) Terdapat lender ( ) Berdarah
C. DATA TAMBAHAN
Klien awalnya menganggap sakitnya ini hanya sebagai hal biasa karna terlalu
banyak makan makanan pedas. Tetapi ternyata setelah tiga hari tidak kungjung
sembuh malah semakin memburuk maka akhirnya berobat kerumah sakit
3. Obat Symtomatis :
Injeksi : - Ranitidin 50 mg / 12 jam
- Ondansetron 4 mg / 8 jam
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan rawatan 1. Cek TTV - Untuk mengetahui klien
asupan kebutuhan 1x24 jam kebutuhan asupan Setiap pergantian ship dan menentukan terapi
nutrisi terganggu nutrisi terpenuhi berikutnya
berhubungan dengan Dengan kriteria Mual dan
mual, muntah dan muntah hilang 2. Berikan makan dalam - Dengan porsi kecil
nafsu makan menurun. porsi sedikit diharapkan nutrisi dapat
masuk dan mengurangi
mual
2. Gangguan pola Setelah dilakukan rawatan 1. Monitor BAB klien - Untik mengetahaui
kebutuhanbeliminasi selama 1x24 jam frekuensi tentang jumlah warna kwalitas BAB klien
berhubungan dengan kebutuhan pola eliminasi konsitensi dan aroma fases
BAB cair yang menurun. Dengan kriteria :
berlebihan Frekuensi BAB berkurang, 2. Anjurkan klien banyak - Buah dan sayur
Fases berampas. makan buah dan sayur mengandung serat sehingga
- diharapkan BAB bisa
berampas
3.
Resiko terjadi Setelah dilakukan rawatan 1. Jelaska pentingnya - Agar klien memahami
gangguan keseimbanga selama 1x24 jam kebutuhan cairan bagi tubuh kegunaan cairan
cairan dan elektrolit keseimbangan cairan dan
tubuh berhubungan elektrolit tubuh terpenuhi 2. Anjurkan klien agar - Mempercepat pemenuhan
dengan out put - Dengan kriteria: Rasa haus banyak kebutuhan cairan
berlebihan. hilang
3. Kaji asupan keluaran - Untuk menilai jumlah out
cairan klien dan in take cairan
Kamis Gangguan 12.00 - Menganjurkan kien untuk makan porsi sedikit tapi sering
04-02-- pemenuhan - Memberikan obat anti mual sesuai instruksi dokter
2021 kebutuhan nutrisi * Domperidon tablet 1 x 50 mg
yang dibutuhkan
tubuh berhubungan
dengan mual,
muntah dan nafsu 14.30 - Mengecek TTV ( TD : 100/60, Nadi : 62x/ Menit , P:
makan menurun. 18x/menit ,Suhu : 37,5⁰C
Resiko gangguan
Kamis keseimbangan 12.00 - Memotivasi klien supaya banyak minum minimal 8 gelas
04-02- cairan dan sehari
2021 elektrolit tubuh b/d - Menganjurkan klien utuk mengingat setiap intake cairan
mual, muntah dan - Memberikan larutan rehidrasi oral sesuai instruksi dokter
nafsu makan - Mengkaji jumlah minum dan BAK pasien.
menurun
14.30 - Memantau keadaan umum klien ( bibir dan mukosa mulut
kering )
- Memberikan cairan elektrolit pengganti melalui infus sesuai
instruksi dokter. ( Cairan Rl sesuai instruksi medis)
Jumat Gangguanpola 12.00 - Menganjurkan klien supaya banyak makan buah dan
05- 02- kebutuhan
sayur
2021 eliminasi
berhubungan - Memberikan obat anti GE sesuai instruksi dokter
dengan bab cair * New diatab tablet 1x600 mg
yang berlebihan
14. 30 - Mengkaji BAB klien Frekuensi, Konsistensi,aroma dan
warna faces
Evaluasi