RKS Rehab Atap DPMPTSP1
RKS Rehab Atap DPMPTSP1
RKS Rehab Atap DPMPTSP1
Pasal 1
KETENTUAN UMUM & PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan persiapan ini dilaksanakan/dikerjakan
dengan spesifikasi teknis :
a) Penyedia jasa harus melakukan pengukuran kembali terhadap lokasi/site proyek
dengan teliti dan disaksikan oleh konsultan pengawas dan direksi teknis
b) Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan sebenarnya maka
konsultan pengawas atau direksi teknis akan mengeluarkan keputusan tentang hal
tersebut.
c) Ukuran-ukuran pokok dan pekerjaan dapat dilihat dalam gambar.
d) Ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda harus segera
dikooordinasikan dengan konsultan pengawas atau direksi teknis untuk meminta
penjelasan.
e) Apabila dianggap perlu konsultan pengawas atau direksi teknis berhak
memerintahkan kepada penyedia jasa untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran
sesuatu bagian pekerjaan.
f) Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru adalah menjadi tanggung
jawab penyedia jasa.
PASAL 2
DIREKSI KEET, GUDANG, BARAK KERJA DAN ALAT
2.1 Pemborong harus membuat kantor di lokasi proyek untuk tempat bagi wakil pemborong
bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.
2.2 Pemborong juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk menyimpan
bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan
pencurian.
2.3 Kantor Direksi dengan luas sekitar 18 m2 (atau disesuaikan dengan kondisi yang
memungkinkan di lapangan) untuk kegiatan atau ruang kerja Direksi Teknis atau
pengawas, rapat - rapat rutin lapangan dan lain - lain, dengan perlengkapan sebagai
berikut :
a) Almari atau rak penyimpan alat - alat Kantor atau pengawasan,
b) Papan tulis atau white board ukuran 90 x 120 cm,
c) Sepatu karet dan helm proyek,
d) Kotak P3K beserta isinya.
2.4 Penempatan kantor dan gedung pemborong harus diatur sedemikian rupa, agar mudah
dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
2.5 Kantor Direksi harus terang, aman dan nyaman, serta selalu terjaga kebersihannya.
Penempatan atau lokasi dari kantor Direksi harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Teknis.
PASAL 3
PEKERJAAN PEMBONGKARAN ATAP
3.1 Pekerjaan ini adalah membongkar bagian atap serta komponen komponennya seperti :
a. Nok atap
b. Atap spandek lama
c. Sisa sisa paku atap lama
d. Pembongkaran listplank
3.2 Membongkar atap dimulai dari sudut tepi atas, diselesaikan dulu satu baris kearah bawah,
kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah atas dan seterusnya sampai atap
terbongkar semua.
3.3 Dalam proses pembongkaran atap dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari Atap
terjatuh dan merusak fasilitas lain gedung yang tidak termasuk dalam item pekerjaan
(jendela, pintu dan plafond yang tidak dibongkar).
3.4 Menurunkan atap dilakukan dengan menggunakan tali (beberapa atap diikat dengan tali)
dan ditumpuk jauh dari area lokasi pembongkaran atap.
3.5 Pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang
ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
PASAL 4
PEMBERSIHAN LOKASI (PEMINDAHAN SISA -SISA RERUNTUHAN)
4.1 Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembuangan sisa sisa material atap dan puing-
puing didalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di
tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan Pasal-pasal yang lain
dari spesifikasi ini.
4.2 Segala obyek yang ada lokasi yang tidak diperuntukan berada disana; harus dibersihkan
dan atau dibongkar serta dibuang bila perlu.
PASAL 5
LISTRIK DAN P3K
5.1 Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat atau sambungan dari gedung lain dengan biaya menjadi
tanggungan kontraktor
5.2 selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan konsultan pengawas.
Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor konsultan pengawas.
PASAL 6
KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (K3)
6.1 kontraktor harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk
setiap bidang pekerjaan.
6.2 Di dalam lokasi harus taersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).
6.3 kontraktor juga harus menyediakan alat pelindung diri (APD) Seperti ; Helm safety,
Sepatu Safety, Rompi dan Sabuk Pengaman Pekerja.
PASAL 7
PAPAN PROYEK
7.1 Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan
ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan
kayu, dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan.
7.2 Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar
dibuat sebagai berikut:
a. Kop Pemkot Setempat pada bagian paling kiri atas ,
b. Judul Kegiatan,
c. Nilai Kegiatan,
d. No. Kontrak,
e. Masa Kontrak,
f. Sumber Biaya,
g. Pelaksana,
h. Konsultan Pengawas.
PASAL 8
DOKUMENTASI DAN PELAPORAN PEKERJAAN
PASAL 9
PEKERJAAN REHABILITASI ATAP DAN KUDA KUDA EKSISTING
9.1 Sebelum memulai pekerjaan pemasangan atap, kontraktor pelaksana harus melakukan
pengecekan kembali kuda kuda eksisting
9.2 Apabila ditemukan rangka kuda kuda eksisting yang berkarat atau dianggap sudah tidak
layak pakai, maka kontraktor pelaksana wajib melaporkan kepada konsultan pengawas
atau direksi teknis terkait penggantian kuda kuda tersebut.
9.3 Setelah melakukan pengecekan terhadap kuda kuda Eksisting, Maka Dilanjutkan
dengan pengecatan meni besi kuda kuda eksisting
9.4 Pelaksanaan pengecatan
a. Komponen dari logam/besi/ yang akan dicat duco harus sudah
dibentuk/dikerjakan permukaannya menurut ukuran awal eksisting
b. Kontraktor pelaksana tidak diperkenankan merubuah bentuk kuda kuda
eksisting tanp sepengetahuan konsultan pengawas/direksi teknis
c. Semua permukaan bidang yang akan dilapisi cat harus dalam keadaan halus,
bersih, kering serta rata atau datar
d. Permukaan yang tidak datar harus didempul terlebih dahulu dengan
menggunakan bahan dempul yang telah ditentukan dan dengan tatacara
menurut petunjuk dari pabriknya.
e. Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan aturan yang dikeluarkan dari
pabriknya, baik mengenai aturan pakai, tahapan maupun kondisi permukaan
bidang pengecatannya.
f. Prinsip dasar tahapan pengecatan pada permukaan logam/besi yang
menggunakan cat adalah sebagai berikut :
- Pembersihan permukaan bidang cat.
- Finishing Cat minimal 3 lapisan tebal. lapisan cat minimal 3 mikron.
- Hasil pengecatan harus rata dan halus serta kuat dan tahan terhadap
pengaruh cuaca atau keadaan sekelilingnya.
- Hasil terakhir pengerjaan coating anti gores, dilakukan seperti disyaratkan
pada fabrikannya dan dikerjakan ditempat tertentu saja yang dijelaskan
dalam dokumen spesifikasi ataupun gambar.
9.5 Pek. Pemasangan Atap Spandek T. 0,3 mm
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan.
9.6 Bahan yang digunakan.
- Untuk atap digunakan bahan Spandek/Genteng Metal menurut persetujuan direksi
teknis dan konsultasn pengawas.
- Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan dengan tanah,
semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap (ruangan yang tertutup).
- Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku dan kotoran lain harus
dibersihkan dari atap dan talang selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir
pekerjaan.
9.7 Pedoman Pelaksanaan
- Perletakan lembaran atap yang pertama harus dipasang berlawanan arah angin.
Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi gelombang yang mempunyai kaki
atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang
bertepi gelombang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaran–lembaran
berikutnya.
- Apabila dalam 1 (satu) spanter dapat 2 (dua)lembar atau lebih tata peletakan
/penyusunanan atap selalu harus dipasang mulai dengan pemasangan lajur bawah
hingga selesai baru dilanjutkan kejalur atas.
- Pemasangan paku pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan dikunci hingga
puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.
- Pada saat pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang bekerja harus
mengalaskan papan yang dibuat seperti tangga yang diletakkan diatas gording untuk
menghindari atap diinjak langsung yang dapat mengakibatkan atap tersebut rusak.
- Bubungan ditutup dengan bahan yang sama seng Plat BJLS 20 Tindisan antar satu
lembar bubungan dengan lembaran bubungan yang lainnya harus sesuai dengan
ketentuan.
- Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat –syarat sehingga tidak mengakibatkan
kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus
dibongkar dan dipasang baru.
PASAL 10
PEKERJAAN PEMASANGAN LISTPLANK/WOODPLANK 3/20
10.1Lakukan pemasangan papan lisplank yang lebih lebar terlebih, sesuai lembar langka
diatas
10.2Tempel papan lisplank yang kedua lebih kecil dengan menggunakan lem/kompon.
Untuk memperkuat dibantu dengan paku/sekrup dengan jarak sesuai petunjuk dan
gambar;
10.3Cara penyusunan papan lisplank dibuat zig-zag yaitu ujung papan trap pertama dan
trap kedua tidak segaris. Hal ini diperlukan untuk menambah kekuatan sambungan
dan menyamakan sambungan; Tidak benarkan ranga tepi plafon menggantung
langsung pada papan lisplank kecuali pada rangka penunjang lisplank.
10.4Setelah pemasangan Lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap Sekrup
Lisplank dan Sambungan antar Papan Lisplank, biar tampak rapi sebelum
melaksanakan pengecatan. Gunakan dempul yang berkualitas baik dan tahap terhadap
Cuaca (hujan dan panas).
PASAL 11
PEKERJAAN REHABILITASI PLAFOND
11.1 Lingkup pekerjaan ini meliputi plafond, rangka plafond dan list plafond
Rangka plafond
- Rangka langit-langit gypsum menggunakan rangka hollow 4x4 cm dengan
bentuk, ukuran dan pola pemasangan sesuai dengan gambar dan harus sesuai
tata cara dan teknis pemasangan dari pabriknya.
- Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang rata sesuai ukuran
yang telah ditentukan. Batang hollow yang dipasang pada pasangan bata harus
di fiser masuk dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul dilas
dan di sekrup dan sebagainya yang telah diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak
ada bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan tidak
disetujui oleh Pengawas.
- Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau rangka atap
dengan menggunakan penggantung dari logam galvanized suspension / kawat
seng BWG 14 yang dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa
sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat
beton/rangka atap dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
- Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus
rata, lurus dan waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-
batang rangka harus saling tegak lurus.
- Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment
yang terletak di plafon.
PASAL 12
PENUTUP LANGIT LANGIT/PLAFOND
12.1Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah kalsi board dengan ukuran sesuai
dengan gambar.
- kalsiboard board yang dipasang adalah kalsiboard yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,
gompal atau cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
- Kalsiboard dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu
dan setelah Kalsiboard terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata,
lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-unit
Kalsiboard harus tidak kelihatan.
- Finishing Kalsiboard adalah cat emulsi, warna akan ditentukan kemudian.
- Semua sambungan antar Kalsiboard didempul dengan bahan tertentu sesuai
tatacara dan teknis dari pabrik. Sambungan Kalsiboard harus didempul dan
compound sehingga rata menutupi sambungan tanpa ada retakan.
- Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir
bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
- Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara
dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau
sekrup.
PASAL 13
PEKERJAAN PENGECATAN
PASAL 14
PEKERJAAN LAIN –LAIN
14.1 Sebelum serah terima pertama pekerjaan, pemborong wajib meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki Semua kerusakan atau
kekurangan pada pekerjaan tersebut.
14.2Meskipun telah ada direksi dan unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan
bestek dan gambar menjadi tanggung jawab pelaksana, untuk itu pelaksana harus
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin
14.3Selama masa pemeliharaan, pelaksana wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum serah terima kedua
pekerjaan dilaksanakan pekerjaan telah benar – benar sempurna.
14.4Semua hal yang belum tercantum dalam spesifikasi teknis ini akan ditambahkan dan
ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing Pekerjaan).
PASAL 15
PENUTUP
15.1 Semua Jenis Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun
tidak terurai dalam spesifikasi teknis ini, namun mempunyai hubungan dan
kepentingan serta berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh
Kontraktor dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari dokumen ini.
Kendari, 2022
PARINRINGI,SE,M.si
Nip.19771014 200312 1 007