Rapid Maxillary Expansion
Rapid Maxillary Expansion
Rapid Maxillary Expansion
Maxillary Expansion telah digunakan lebih dari satu abad untuk memperbaiki defisiensi
transversal maksila. Terapi ini merupakan terapi ortodontik yang relatif sederhana dan mudah
diprediksi. Koreksi transvesal biasanya membutuhkan ekspansi palatal dengan kombinasi
ortopedik dan pergerakan gigi ortodontik. Saat ini ada tiga perawatan ekspansi yang
digunakan yakni Rapid Maxillary Expansion (RME), Slow Maxillary Expansion (SME) dan
Surgically Assited Maxillary Expansion.
A. Rapid Maxillary Expansion (RME)
Rapid Maxillary Expansion (RME) pertama kali dipopulerkan oleh Emerson Angel pada
tahun 1860 dan kemudian dipopulerkan kembali oleh Haas. Tujuan utama dari rapid
maxillary expansion adalah untuk memperbaiki sempitnya lengkung rahang atas tetapi
efeknya tidak terbatas dikarenakan dikaitkan dengan 10 tulang di wajah dan kepala. Rapid
maxillary expansion dipercaya menghasilkan gerakan gigi minimum (tipping) dan gerakan
kerangka maksimum. Alat ini bekerja dengan menekan ligamen periodontal, melengkungkan
processus alveolaris, dan secara bertahap membuka sutura midpalatal dan sutura maksila
lainnya. Perbaikan menggunakan alat ini sangat efektif dilakukan pada periode gigi
bercampur pada saat sutura palatina belum menutup dan pertumbuhan pasien masih aktif
sehingga selain lengkung gigi (lengkung koronal) melebar, maka lengkung basal juga
mengalami pelebaran.
Dalam penggunaan rapid maxillary expansion pasien atau orangtua pasien harus
diinstruksikan untuk memutar sekrup ekspansi seperempat putaran dua kali sehari. Pasien
harus ditinjau setiap minggu oleh dokter dan beberapa dokter menyarankan untuk mengambil
radiografi oklusal untuk memastikan bahwa sutura midpalatal telah terpisah. Jika tidak
dilakukan penting untuk menghentikan aktivasi dikarenakan ada resiko fraktur alveolar dan
atau kerusakan periodontal. Perawatan aktif biasanya dilakukan dalam jangka waktu 2-3
minggu setelah itu dilakukan periode retensi selama tiga bulan untuk pengisian tulang pada
sutura yang terpisah.
Adapun indikasi perawatan dengan menggunakan rapid maxillary expansion adalah :
1. Gigitan silang anterior (anterior cross bite)
2. Gigitan silang posterior (posterior cross bite) bilateral atau unilateral
3. Defisiensi maksila dengan cross bite bilateral atau unilateral dengan inklinasi gigi
normal
4. Defisiensi maksila dengan oral breathing dan palatum yang dalam
5. Defisiensi maksila dengan tidak adanya cross bite posterior
6. Adanya space loss sebagai akibat pergeseran gigi molar permanen ke mesial pada
pencabutan gigi desidui terlalu awal
7. Adanya gigi depan yang berjejal yang ringan, dengan diskrepansi lengkung gigi
4-6 mm
8. Celah bibir dan palatum
9. Unilateral atau bilateral cross bite posterior dengan retrusi wajah bagian tengah
10. Cross bite secara keseluruhan
11. Indikasi medis lain misalnya nasal stenosis, nasal deformitas, dan adanya nasal
resistance