MODUL FISIKA (HUKUM FARADAY) - Edited
MODUL FISIKA (HUKUM FARADAY) - Edited
MODUL FISIKA (HUKUM FARADAY) - Edited
(HUKUM FARADAY)
A. Tujuan Percobaan
Membuktikan melalui percobaan bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus induksi
(magnet bisa menghasilkan listrik)
B. Pendahuluan
Apa yang dimaksud dengan Induksi elektromagnetik? Induksi elektromagnetik adalah proses
dimana arus dapat diinduksi untuk mengalir karena perubahan medan magnet. Gaya magnet
adalah gaya yang dialami oleh muatan yang bergerak dalam medan magnet. Contohnya adalah
gaya pada kawat pembawa arus karena elektron yang bergerak di dalamnya ketika diberikan
medan magnet.
Tahun 1821 Faraday dan Henry mengamati, bahwa ketika batang magnet mulai dimasukkan ke
dalam lilitan kawat, terjadi arus yang terukur oleh Galvanometer, namun arus tersebut setelah
beberapa akan menghilang. Hal yang sama terjadi ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan.
Sehingga Faraday dan Henry mengambil kesimpulan bahwa perubahan medan magnetiklah yang
menimbulkan arus listrik, bukan hanya medan magnetnya saja.
Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL
yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus listrik akan timbul jika
magnet bergerak sementara jika magnet diam tidak akan terjadi arus.
Ada dua jenis hukum yang mampu mendeskripsikan mengenai induksi elektromagnetik yakni
Hukum Faraday dan Hukum Lenz:
1. Hukum Faraday
Hukum ini menghubungkan laju perubahan fluks magnet melalui loop dengan besarnya
gaya gerak listrik (GGL) yang diinduksi dalam loop. Hubungannya adalah
dφ
E=
dt
dengan
E=¿GGL Induksi
dφ=¿perubahan fluks magnetik
dt =¿ perubahan waktu
Gaya gerak listrik atau EMF mengacu pada perbedaan potensial di loop tanpa beban (yaitu
ketika resistansi dalam rangkaian tinggi). Dalam praktiknya, seringkali cukup untuk
menganggap EMF sebagai tegangan karena tegangan dan EMF diukur menggunakan unit
yang sama, volt.
2. Hukum Lenz
Hukum Lenz biasanya dimasukkan ke dalam hukum Faraday dengan tanda minus,
penyertaan yang memungkinkan sistem koordinat yang sama digunakan untuk fluks dan
EMF. Kadang disebut hukum Faraday-Lenz.
−d φ
E=
dt
Dalam prakteknya kita sering berurusan dengan induksi magnetik pada beberapa
kumparan kawat yang masing-masing memberikan kontribusi medan elektromagnetik
yang sama. Untuk alasan ini istilah tambahan N yang mewakili jumlah lilitan. Hubungan
perubahan fluks magnetik dengan gaya gerak listrik yang ditemukan oleh Faraday dapat
dirumuskan dalam persamaan matematis oleh Maxwell sebagai berikut:
Δφ
E=−N
Δt
E=¿GGL Induksi
N=¿Jumlah lilitan kumparan
dφ=¿perubahan fluks magnetik
dt =¿ perubahan waktu
D. Langkah-Langkah Percobaan
Aktifkan perangkat lunak “PhET Simulations” kemudian pilih kategori “Faraday Law”. Berikut
ini merupakan tampilan utama pada layar
- Persiapkan magnet yang ada di layar boleh apa saja, arahnya bisa utara atau selatan
- Centang kotak voltmeter, untuk menampilkan galvanometer
- Arahkan magnet secara perlahan ke dalam lilitan, catat apakah lampu menyala dengan
terang dan bagaimana arah jarum galvanometer
- Arahkan magnet secara cepat ke dalam lilitan, catat apakah lampu menyala dengan terang
dan bagaimana arah jarum galvanometer
- Bagaimana jika magnet diam di tengah apakah lampu menyala dan bagaimana jarum di
galvanometer?
- Persiapkan magnet yang ada di layar boleh apa saja, arahnya bisa utara atau selatan
- Pilih tambahan lilitan
E. DISKUSI
Tabel hubungan kecepatan gerak magnet, jumlah lilitan dan arah medan magnet terhadap
GGL Induksi.
Kecepatan Gerak
Nyala Lampu Arah jarum
galvanometer
1 Gerak cepat (ke dalam/ke luar)
2 Gerak lambat (ke dalam/ke luar)
3 Diam
Jumlah lilitan
Nyala Lampu Arah jarum
galvanometer
1 Gerak cepat (1 lilitan)
2 Gerak cepat (2 lilitan)
3 Gerak lambat (1 lilitan)
4 Gerak lambat (2 lilitan)
Arah medan magnet
Nyala Lampu Arah jarum
galvanometer
1 Gerak cepat (N-S)
2 Gerak cepat (S-N)