LK Jiwa Keputusasaan
LK Jiwa Keputusasaan
LK Jiwa Keputusasaan
Disusun oleh :
Silvia Rahmawati
P1337420916029
PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2017
Tanggal Pengkajian : 08 Agustus 2017 Pukul 11.00 WIB
Identitas Klien
Nama :Ny. S
Usia : 54 tahun
Agama : Sslam
Pendidikan : SD
Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan merasa putus asa merasakan penyakitnya tidak kunjung sembuh
1. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
a. Faktor predisposisi : klien merupakan orang yang tertutup dan
jarang menceritakan masalah yang dialaminya dan klien menderita penyakit
kronis bertahun-tahun
b. Faktor presipitasi : klien kehilangan peran sebagai istri, ibu dan
nenek karena keterbatasan dalam melakukan ADL
2. Fisik
Tanda vital
RR : 20 x / mnt
TB : 150 cm, BB : 43 kg
Keluhan : Merasa capek, lelah, tidak enak semua badannya, kaki masih sulit untuk
dibuat berjalan, tangan sulit digunakan untuk mengangkat benda, merasa
ketergantungan dengan suami karena aktivitas sehari-hari harus dibantu suami.
3. Genogram
Keterangan
: klien : wanita
: meninggal : laki-laki
4. Psikososial
Klien banyak tinggal di rumah,hanya mengurung diri dikamar, jarang melakukan
aktivitas di luar rumah, bahkan klien malas bekerja.
5. Konsep diri
a. Gambaran diri atau citra tubuh: klien memandang dirinya adalah seorang wanita
yang kurang beruntung
b. Identitas diri :klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita berusia 54
tahun, istri untuk suaminya dan ibu bagi ketiga anaknya dan nenek untuk cucu-
cucunya
c. Peran diri : klien mengatakan sudah tidak bisa menjadi istri, ibu, dan nenek yang
berguna
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya
e. Harga diri : klien mengatakan dirinya tidak berguna lagi,dan putus asa.
6. Hubungan sosial
Semenjak menderita penyakit kronis selama bertahun-tahun klien lebih suka berada di
dalam rumah dan enggan untuk mengikuti kegiatan kemasyarakatan di lingkungan
tempat tinggalnya
7. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatkan sudah pasrah tentang nasibnya
b. Kegiatan ibadah : dulu klien merupakan sosok yang rajin beribadah
8. Status Mental
a. Penampilan : Penampilan klien kuang rapi, wajah terlihat lesu
b. Pembicaraan : klien mudah menangis saat menceritakan pengalaman
hidup dan perasaanya saat ini
9. Aktivitas motorik
a. Hipomotorik :klien terlihat diam tidak banyak melakukan aktivitas
b. Hipermotorik : Tidak ada aktivitas hipermotorik yang dilakukan oleh klien
c. Agitasi : klien nampak benci dan marah karena dia menderita banyak
penyakit
d. Grimaseren : Klien tidak menunjukkan gerakan-gerakan yang tidak disadari
olehnya
e. Tremor : klien menunjukkan adanya tremor
f. Kompulsif : klien tidak menunjukkan kompulsif yang dilakukan
10. Alam perasaan : Klien mengatakan sering gelisah memikikan kondisi
kesehatannya danbingung
11. Afek
12. Interaksi selama wawancara : Selama dilakukan wawancara klien mudah sekali
menangis saat diajak berbicara
13. Persepsi : klien merasa bahwa kejadian yang menimpa dirinya merupakan kesalahan
dirinya.
14. Proses pikir
Saat dilakukan pengkajian klien berbicara sesuai dengan parasaannya dan apa yang
dirasakannya.
a. Isi pikir
1) Obsesi : tidak tampak adanya keinginan yang diulang-ulang oleh klien
2) Phobia : klien merasa takut penyakitnya tidak kunjung sembuh sehingga klien
merasa putus asa
3) Waham : klien tidak mengalami waham.
15. Tingkat kesadaran dan orientasi
a. Kesadaran klien : kesadaran klien composmetis
b. Orientasi terhadap waktu, tempat, orang : orientasi klien baik terhadap waktu,
tempat dan orang
16. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, jangka pendek dan saat
ini
17. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat dilakukan pengkajian klien kurang konsentrasi.
18. Daya tilik diri : klien melihat dirinya adalah orang yang belum beruntung sehingga
diberikan cobaan penyakit terus menerus
19. Diagnosa medis: keputusasan
A. Analisa data
08 Ds : Keputusasaan
Agustus Klien mengatakan merasa sudah lelah, bosan,
2017 jengkel, putus asa dengan kondisi kesehatannya
Pukul saat ini
11.00 Klien mengatakan ingin mati saja jika terus sakit
WIB seperti ini
Do :
Klien terlihat mudah menangis saat diajak untuk
menceritakan tentang hidupnya
Klien mempunyai penyakit kronis seperti DM,
hipertensi, asam urat
TD : 150/100 mmGH
RENCANA KEPERAWATAN
SP 2 Klien : Evaluasi
keputusaan, manfaat berfikir
positif, dan latihan melakukan
aktivitas untuk menumbuhkan
harapan dan makna hidup
1. Pertahankan rasa percaya
klien
2. Buat kontrak ulang: cara
mengatasi keputusaaan
3. Diskusikan aspek positif diri
sendiri, keluarga, dan
lingkungan
4. Diskusikan kemampuan
positif diri sendiri
5. Latih satu kemampuan positif
6. Tekankan bahwa kegiatan
melakukan kemampuan
positif berguna untuk
menumbuhkan harapan dan
makna hidup
CATATAN KEPERAWATAN
09 SP 2 Klien : Evaluasi DS :
Agustus keputusaan, manfaat berfikir Klien mengatakan suka berkebun
2017 positif, dan latihan melakukan atau beternak. Karena saat ini
09.00 aktivitas untuk menumbuhkan kondisinya tidak mampu untuk
harapan dan makna hidup berkebun, klien mengatakan ingin
1. Mempertahankan rasa percaya memelihara ayam di rumah
klien sebagai hiburan, tetapi belum
2. Membuat kontrak ulang: cara sempat bilang kepada suami
mengatasi keputusaaan karena takut merepotkan suami
3. Mendiskusikan aspek positif Suami klien mengatakan akan
diri sendiri, keluarga, dan terus berusaha dan memberikan
lingkungan yang terbaik untuk istrinya. Suami
4. Mendiskusikan kemampuan klien juga akan membelikan ayam
positif diri sendiri dan kandangnya jika memang
5. Menekankan bahwa kegiatan istrinya menginginkannya
melakukan kemampuan positif DO:
berguna untuk menumbuhkan Ekspresi wajah klien terlihat lebih
harapan dan makna hidup tenang
Klien tidak lagi mudah menangis
SP1 Keluarga: Penjelasan Suami klien terlihat antusias
kondisi klien dan cara merawat: selama diajak berbincang-bincang
1. Membina hubungan saling
percaya
2. Membuat kontrak (inform
consent) dua kali pertemuan
latihan cara merawat klien
dengan keputusasaan
3. Membantu keluarga
mengenal putus asa pada
klien
a. Menjelaskan
keputusasaan, penyebab,
proses terjadi, tanda dan
gejala, serta akibatnya
b. Menjelaskan cara
merawat klien dengan
putus asa: menumbuhkan
harapan positif melalui
restrukturisasi pikiran
melalui penemuan
harapan dan makna hidup
serta melatih kemampuan
positif
c. Menyertakan keluarga
saat melatih
restrukturisasi pikiran dan
latihan kemampuan
positif
CATATAN PERKEMBANGAN