Intelegensi
Intelegensi
Intelegensi
NIM : 1702598
Kelas : 1A
Prodi : Pendidikan Manajemen Bisnis
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Tugas : Resume Bab Intelegensi
INTELEGENSI
1. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari
bahasa latin “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”, yang berarti
memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan
perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
2. Pengertian Intelegensi Menurut Para Ahli
8. Pengukuran Intelegensi
Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal
Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi
siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang
pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Seri tes dari Binet-Simon ini,
pertama kali diberi nama : “Chelle Matrique de l’inteligence” atau skala pengukur
kecerdasan. Tes binet-simon terdiri dari sekumpulan pertanyaan-pertanyaan yang
telah dikelompok-kelompokkan menurut umur (untuk anak-anak umur 3-15
tahun). Pertanyaan-pertanyaaan itu sengaja dibuat mengenai segala sesuatu yang
tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah.
Dengan tes semacam inilah usia seseorang diukur atau ditentukan. Dari hasil
tes itu ternyata tidak tentu bahwa usia kecerdasan itu sama dengan usia
sebenarnya. Sehingga dengan demikian kita dapat melihat adanya perbedaan-
perbedaan IQ (Inteligentie Quotient) pada tiap-tiap orang/anak. Test ini kemudian
direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan
banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Yaitu menetapkan indeks numerik yang
menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan
chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti
ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama
William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes
Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak
sampai usia 13 tahun.
Karena tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet terlalu umum. Seorang tokoh
dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak
hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri
dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut teori faktor (Factor Theory
of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah
WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC
(Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak. Di samping alat-alat
tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik,
sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.