0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan48 halaman

SK PENUNJANG LAYANAN KLINIS (Lawang REVIEW)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 48

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KETAWANG
Jl. Raya No. Telp.(0341) 423 189 - Email : il.com
MALANG

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KETAWANG


NOMOR: 440 /42/KEP/35.07.103.137/2022
TENTANG
MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS

KEPALA UPT PUSKESMAS KETAWANG

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan sesuai


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun kebijakan penunjang pelayanan
klinis di Puskesmas Ketawang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor. 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/X/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 30 tahun 2014 tentang
Standart Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tatacara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
11. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor. 3 tahun 2015
tentang Sistem Kesehatan Kabupaten Malang.
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3 tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor Farmasi
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, izin Praktik,
dan izin Kerja Tenaga Kefarmasian
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.
01.07/Menkes/659/2017 tentang Formularium Nasional

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KETAWANG


TENTANG MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS

KESATU : Hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan penunjang


laboratorium sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1 Surat
Keputusan ini.
Lampiran 2 : Pelayanan Penunjang Obat
Lampiran 3 : Rekam Medis
Lampiran 4 : Lingkungan Fisik Puskesmas
Lampiran 5 : Managemen Peralatan
Lampiran 6 : Managemen Sumber Daya Manusia

KEDUA : Dengan diterbitkan Surat Keputusan ini,maka Surat Keputusan


Nomor:…………….. tentang …………dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Ketiga :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan,akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ketawang
Pada tanggal : 02 Januari

KEPALA UPT PUSKESMAS KETAWANG

Dr. YULIAWATI
Lampiran 1
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lawang
Nomor : 440/42/KEP/35.07.103.137/2017
Tentang
MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS

MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS LABORATORIUM :

A. JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM


1. Hematologi: Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung trombosit, Hitung
lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa Perdarahan, Masa Pembekuan.
2. Kimia klinik: Glukosa, Asam urat, Kolesterol total,kreatinin, SGOT,SGPT
3. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Test Cepat Molekuler Tb (Packing),
Diplococcus gram negatif, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial
vaginosis, Malaria, Microfilaria dan Jamur permukaan.
4. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, HbsAg, Anti HIV, Dengue NS1
Ag, Dengue Ab
5. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat jenis,
Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
6. Tinja: Makroskopik, dan Mikroskopik.

B. POLA KETENAGAAN
1. Pola ketenagaan, persyaratan kompetensi, ketentuan jam buka pelayanan

Jenis, Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI NAMA

1 Penanggung Jawab Dokter Dr. Yuliawati

2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan Aditya Luana Arnanda,


(DIII) A.md.Ak
3 Tenaga Non Teknis
C. PELAYANAN LABORATORIUM
1. Ketentuan jam buka pelayanan

No HARI JAM BUKA

1 Senin - Kamis 07: 30 – 13:30 WIB

2 Jum’at 07:30 – 11:00 WIB

3 Sabtu 07:30 – 12:00 WIB

2. Pelayanan diluar jam kerja


a) Petugas medis dapat melakukan pemeriksaan yang menggunakan stik dan
rapid (UGD, rawat inap)
b) Diluar jenis pemeriksaan tersebut (stik/rapid) Petugas memberikan KIE
keluarga pasien untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium diluar Puskesmas
Lawang
c) Pengambilan sampel dilakukan di puskesmas Lawang (rawat inap dan kaber)
dan keluarga diminta mengantar sampel ke laboratorium rujukan yang sudah
bekerja sama
d) Setelah hasil keluar ,keluarga pasien diminta untuk membawa kembali ke
puskesmas dan memberikan hasil ke petugas piket ( perawat/bidan yang saat
itu jaga piket).
e) Petugas piket mengcopy hasil untuk diserahkan ke laboratorium puskesmas
lawang

3. Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen, Pengambilan dan


penyimpanan specimen
Kebijakan Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen, Pengambilan dan
Penyimpanan Spesimen :

1) Permintaan Pemeriksaan,
 Pasien membawa formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dari
unit layanan baik dari internal atau eksternal
 Persiapan pasien Sebelum spesimen diambil harus diberikan
penjelasan kepada pasien mengenai persiapan dan tindakan yang
hendak dilakukan.

2) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan dan
mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada saat diterima antara lain
volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi. Spesimen yang tidak sesuai dan
memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam keadaan spesimen tidak
dapat ditolak (via pos, ekspedisi), maka perlu dicatat dalam buku penerimaan
spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.

3) Pengambilan Spesimen dan Penyimpanan Spesimen,


 Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi
penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah
benar untuk pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman
spesimen sudah benar.
 Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
Beberapa cara menyimpan spesimen antara lain :
a) Disimpan pada suhu kamar
b) Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0oC – 8oC
c) Dapat diberikan bahan pengawet.
d) Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum

5) Pemeriksaan yang berisiko tinggi


a) Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.
b) Mempunyai loket khusus untuk penerimaan spesimen.
c) Setiap petugas Laboratorium mengetahui dan melaksanakan cara
pengambilan, pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
d) Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada wadah
yang memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan
e) Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium.
f) Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh
(contoh: membuka tutup tabung vakum) menggunakan sarung tangan
dan masker.
g) Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut petugas mencuci
tangan dan mengganti sarung tangan.
h) Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku
i) Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium Didekontaminasi
dengan desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium.

D. PENGELOLAAN REAGEN
1. Pengelolaan Reagen Adalah Suatu Kegiatan pengelolaan reagensia di
Laboratorium yang meliputi ketersediaan jenis, jumlah, penyimpanan, pelabelan
dan penggunaan sebagai bahan reaksi analisa
1) Ketersediaan jenis reagensia

a) Petugas mengidentifikasi jenis reagensia berdasar pemeriksaan


laboratorium yang tersedia
b) Petugas menyiapkan dan memastikan jenis reagensia benar dan dapat
dipergunakan sesuai prosedur

2) Ketersediaan jumlah reagensia

a) Petugas melakukan stok reagensia setiap bulannya dan Petugas


memastikan ketersediaan reagensia yang diperlukan
b) Pengadaan kebutuhan reagensia direncanakan untuk kebutuhan setiap
tahun dan Petugas menyediakan buffer stok minimal 50 % atau sesuai
kebutuhan mengacu data tahun sebelumnya
c) Petugas melaporkan ketersediaan reagensia setiap bulan
d) Petugas segera melaporkan kepada penanggungjawab
laboratorium/kepala puskesmas bila terjadi kekurangan stok reagensia.
3) Penyimpanan
a) Petugas memilah reagensia berdasar suhu penyimpanan:
b) Suhu dingin, reagensia yang memerlukan penyimpanan pada suhu dungin
2o-8oC didalam lemari pendingin yang dikontrol dengan temperatur suhu;
c) Suhu ruangan, reagensia yang memerlukan penyimpanan dengan suhu
2o-30oC dapat disimpan di luar lemari pendingin/ruangan
d) Reagensia ditempatkan pada tempat yang aman dan mudah dicapai

4) Pelabelan
a) Petugas mengidentifikasi masing-masing reagensia meliputi
- nama dan

- batas kadaluarsa

b) Petugas memastikan reagensia tersedia dalam batas kadaluarsa


c) Petugas menggunakan reagensia berdasar metode FEFO (First Expired
Date First Out) batas waktu kadaluarsa
5) Penggunaan
a) Penggunaan reagensia siap pakai, diencerkan sesuai kebutuhan
b) Petugas memastikan reagensia pada suhu kamar sebelum digunakan
c) Penggunaan reagensia berdasar metode FIFO (first in first out)
d) Petugas melakukan kontrol reagensia sesuai prosedur
2. jenis reagensia essensial dan bahan lain yang harus tersedia
Menentukan reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia

N
NAMA REAGENSIA BAHAN LAIN BHP & ALKES
O

ANALYTICAL REAGEN
(AR)

1 Anti A NaCl 0,9 % 500 ml Blood lancet

2 Anti B Alkohol 70% Blue tips

Cover Glass 20 x 20
3 Cell Clean Alkohol Swab
mm
4 Cell Pack Aquabidest Hands Scoon

5 Cholesterol FS 10' Bayclin K3 EDTA

6 Glucose GOD FS 10' Buffer Wright K3 Plain

7 Plano tes Cat Eosin Kartu golongan darah

Obyek Glass 25,4 x


8 Salmonella paratyphi a Cat Wright
76,2 mm

9 Salmonella paratyphi b NaCl 0,9 % 500 ml Plasterin

10 Salmonella typhi H Oil immersi Spuit 1 cc

11 Salmonella typhi O Cat Ziehl Neelsen Spuit 3 cc

12 Lyse surgical mask

13 Urine Container

14 White tips

15 Yellow tips

16 Kertas Thermal

17 Glukosa POCT

18 Cholesterol POCT

19 Asam Urat POCT

20 Urine Strip

21 Parafilm 2 inx250ft

E. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Pengelolaan Limbah adalah suatu kegiatan mengelola produk sisaproses
dilaboratorium (Misal Sisa Spesimen) yang dihasilkan oleh kegiatan
Laboratorium. Petugas mengenali limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
laboratorium dan melakukan beberapa hal seperti :
1) Sumber, sifat, dan bentuk limbah
2) Penanganan dan Penampungan
a) Penanganan, Prinsip pengelolaan limbah adalah pemisahan dan
pengurangan volume
b) Penampungan, Sarana penampungan limbah harus memadai
c) Pemisahan limbah , Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah
yang akan dibuangadalah dengan cara menggunakan kantong berkode
- Medis ( kuning), untuk limbah medis (sisa analisa dll)
- Non medis (hitam), untuk limbah bukan hasil medis/tidak menular

- Safety box, khusus limbah syringe dan instrumen medis (gelas)

3) Pengolahan
a) Buangan bahan berbahaya
b) Limbah infeksi, diolah dengan cara desinfeksi, dekontaminasi, sterilisasi,
c) Limbah cair, dapat dibuang kesaluran pembuangan
d) Limbah padat, dikumpulkan pada tempat limbah yang telah dilapisi dengan
kantong didalamnya dan berlabel
e) Sterilisasi container pembuangan limbah
2. Pengendalian dan Pembuangan Limbah Berbahaya
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengendalian dan pembuangan
limbah medis berbahaya baik berupa cairan maupun padat, Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Karakteristik limbah berbahaya,
meliputi : mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif dan/ atau
beracun.
F. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. bahwa waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium di Puskesmas perlu
di tetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan kerangka waktu berdasarkan kebutuhan
pasien dan petugas
No S P E S I M E N J E N I S P E M E R I K SA A N WAKTU

1 Darah Pemeriksaan Hematologi: 30 menit

Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit,


Hitung trombosit, Hitung lekosit, Hitung
jenis lekosit, LED, Masa Perdarahan, Masa
pembekuan

Pemeriksaan Klinik;
30 menit
Glukosa, Asam urat, Kolesterol
total,Kreatinin,SGOT,SGPT

Imunologi: 30 menit

Golongan darah, Widal, HbsAg, Anti


HIV,Syphilis, Dengue NS1 Ag, Dengue Ab

2 Urine Pemerikaan Urine: 30 menit

Urinalisa:

Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,


Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa,
Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit,
Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik
(sedimen).

Test Kehamilan 15 menit

3 Tinja Pemeriksaan Feces 20 menit

Makroskopik, dan Mikroskopik.

4 Mikrobiologi dan BTA, Test Cepat Molekuler Tb (Packing), 3 hari


Parasitologi Diplococcus gram negatif, Trichomonas
vaginalis, Candida albicans, Bacterial
vaginosis, Malaria, Microfilaria dan Jamur
permukaan

2. Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Laboratorium Untuk Pasien Urgen/Gawat


Darurat
No S P E S I M E N J E N I S P E M E R I K SA A N WAKTU

1 Darah Pemeriksaan Hematologi: 20 menit

Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit,


Hitung trombosit, Hitung lekosit

Pemeriksaan Klinik:

Glukosa

Imunologi:

Widal
2 Urine Pemerikaan Urine: 20 menit

Urinalisa:

Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,


Volume), pH, Berat jenis, Protein,
Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton,
Nitrit, Lekosit, Eritrosit

Test Kehamilan 20 menit


3. Pemantauan Pelaksanaan Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Untuk Pasien Urgen/Gawat Darurat
adalah Kegiatan Memonitor Petugas Dalam Melaksanakan Waktu Penyampaian
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Untuk Pasien Urgen/Gawat Darurat
Berdasarkan Prosedur Yang Telah Ditetapkan
4. Pelaporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium yang kritis adalah proses
penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penaganan segera dalam
waktu yang telah ditetapkan
5. Penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes pemeriksaan laboratorium adalah
Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter/petugas paramedis yang
memerlukan penanganan segera

NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM KIMIA KLINIK

No. JENIS PEMERIKSAAN Satuan BATAS BATAS SAMPLE


BAWAH ATAS

1. Gula Darah mg/dl <50 >500 serum

NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEMATOLOGI

No JENIS PEMERIKSAAN Satuan BATAS BATAS SAMPLE


BAWAH ATAS

1. WBC 103 <2000 >30,000 WB


ribu/mL

2. HAEMOGLOBIN g/dl <7,0 >20,0 WB

4. HEMATOCRIT % <20 >60 WB

5. TROMBOSIT 106/ml <50 >700 WB

NILAI KRITIS URINE LENGKAP


No JENIS PEMERIKSAAN SATUAN NILAI KRITIS
1 GLUKOSA mg/dl ≥3+
2 KETON mg/dl ≥3+
3 KRISTAL PATOLOGIS - Jika di temukan
4 ALBUMIN mg/dl ≥3+
5 ERITROSIT leu/µl ≥3+
6 LEKOSIT ery/µl ≥3+

6. Monitoring penyampaian hasil laboratorium yang kritis adalah suatu kegiatan


mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi yang optimal, selalu
dilaksanakan prosedurpenyampaian hasil laboratorium yang kritis
7. rentang nilai yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan laboratorium;
bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin dapat
berlangsungnya pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu ditentukan
rentang nilai yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan laboratorium di Puskesmas;
Rentang Nilai Adalah Selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data
dengan nilai yang terkecil tersebut

Uraian Laki-laki Perempuan

Darah Lengkap

Leukosit 3,5 - 10,0 / mm3 3,5 - 10,0 / mm3

Eritrosit 3,80 - 5,80 /mm3 3,80 - 5,80 /mm3

Hemoglobin 11,0 - 16,5 g/dl 11,0 - 16,5 g/dl

Hematokrit 35,0 - 50,0 % 35,0 - 50,0 %

Trombosit 150 - 350 103/mm3 150 - 350 103/mm3

LED 0 - 10 mm/jam 0 - 20 mm/jam

Diff

Eosinofil 0-3% 1-3%

Basofil 1-3% 0-1%

N. Stab 2-6% 2-6%

N. Segment 50 - 70 % 50 - 70 %

Limfosit 20 - 40 % 20 - 40 %
Monosit 2-8% 2-8%

Lain-lain

Sel abnormal Negatif Negatif

Hapusan Darah Tepi

Morfologi eritrosit

Size Normocytair Normocytair

Shape

Staining Normokhrom Normokhrom

Diff

Eosinofil 0-3% 1-3%

Basofil 1-3% 0-1%

N. Stab 2-6% 2-6%

N. Segment 50 - 70 % 50 - 70 %

Limfosit 20 - 40 % 20 - 40 %

Monosit 2-8% 2-8%

Lain-lain

Kesan  trombosit

Sel abnormal Negatif Negatif

Pregnancy Plano Tes

Golongan darah

Widal Test

Salmonella typhi O Negatif Negatif

Salmonella typhi H Negatif Negatif

Salmonella paratyphi A Negatif Negatif

Salmonella paratyphi B Negatif Negatif

Urine Lengkap

Makroskopis
Warna Kuning Muda -Tua Kuning Muda -Tua

Kekeruhan Jernih Jernih

Berat Jenis 1,003 - 1,030 1,003 - 1,030

pH 6-8 6-8

Leukosit Negatif Negatif

Nitrit Negatif Negatif

Protein Negatif Negatif

Glukosa Negatif Negatif

Keton Negatif Negatif

Urobilinogen Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Blood Negatif Negatif

Mikroskopis

Eritrosit 0-1 0-1

Leukosit 0-2 0-2

Epithel + +

Silinder Negatif Negatif

Lain-lain

Yeast Negatif Negatif

Bakteri Negatif Negatif

Kristal kadang ada kadang ada

Parasit Negatif Negatif

Faeces Lengkap

Makroskopis

Warna Kuning Kecoklatan Kuning Kecoklatan

Bau Khas Khas

Konsistensi Agak Lunak Agak Lunak


Blood Negatif Negatif

Lendir Negatif Negatif

Cacing Dewasa Negatif Negatif

Mikroskopis

Eritrosit Negatif Negatif

Leukosit Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Larva Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Telur cacing Negatif Negatif

Sisa makanan Negatif Negatif

Fungsi Ginjal

Uric acid 3,5 - 7,0 mg/dl 2,5 - 6,0 mg/dl

Profil Lipid

Kolesterol total < 220 mg/dl < 220 mg/dl

Gula darah

Gula darah sesaat < 180 mg/dl < 180 mg/dl

Gula darah puasa 70-110 mg/dl 70-110 mg/dl

Gula darah 2 Jam PP < 180 mg/dl < 180 mg/dl

KALIBRASI dan VALIDASI

1. Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai


penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standart ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun
internasional untuk satuan ukuran dan/atau konvensional dan baha-bahan acuan
tersertifikasi
2. Validasi adalah Suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses/metode
dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik
3. jadwal kalibrasi secara berkala minimal setahun sekali
H. MUTU LABORATORIUM
1. bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin
Kesesuaian Mutu pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu ditentukan
Pengendalian Mutu yang menjadi Serangkaian Kegiatan pemeriksaan
laboratorium di Puskesmas,
2. Pengendalian Mutu Laboratorium adalah serangkaian kegiatan laboratorium
untuk menjamin kesesuaian mutu laboratorium
1) Sasaran mutu waktu analisa tidak lebih dari 30 menit tiap pasien
2) Sasaran mutu ketepatan penyajian data pasien 100%
3) Mutu analisa, Pengendalian mutu analisa dilakukan melalui PMI (pemantapan
mutu internal) dan PME (pemantapan mutu eksternal)
4) Pemantauan Mutu

I. PROGRAM KESELAMATAN dan PELAPORAN INSIDEN


1. Pelaporan program keselamatan dan Pelaporan Insiden adalah upaya
menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat bebas dari pencemaran
lingkungan kerja serta penanganan terhadap resiko kerja di laboratorium.
2. Pelatihan/pendidikan prosedur baru dan penanganan bahan berbahaya yang
baru, maupun peralatan yang baru
Suatu kegiatan yang bertujuan menginformasikan kepada petugas laborat guna
penggunaan prosedur baru, bahan berbahaya atau alat baru .

KEPALA UPT PUSKESMAS


KETAWANG,

dr. YULIAWATI
NIP.
Lampiran 2
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Ketawang
Nomor : 440/42/KEP/35.07.103.137/2018
Tentang
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
KETAWANG

PELAYANAN OBAT :
1. Obat harus tersedia di Puskesmas sesuai dengan formularium Puskesmas
2. Yang berhak menulis resep adalah Dokter/Dokter Gigi sesuai kompetensinya
dengan persyaratan sebagai berikut:
a) Memiliki Surat Tanda Registrasi
b) Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter Gigi di UPT Puskesmas
Ketawang
3. Apabila Dokter/Dokter Gigi tidak dapat menjalankan tugasnya dalam hal
pengobatan dikarenakan sesuatu hal, maka tugas pengobatan dan pemberian
resep dilaksanakan oleh Perawat atau Bidan yang mempunyai SIPP & SIPB dan
telah diberi surat pendelegasian wewenang oleh dokter.
4. Yang berhak menyediakan obat (bila apoteker tidak ada) adalah asisten apoteker
sesuai kompetensinya atau petugas yang telah mendapat pelatihan kefarmasian.
5. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
6. Ketersediaan obat wajib dievaluasi paling lambat tiap dua bulan sekali
7. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien dan untuk pemusnahan obat
dengan cara membuat berita acara pemusnahan obat yang diketahui kepala
puskesmas
8. Pemberian obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai berikut:
a) Peresepan obat narkotika dan psikotropika hanya boleh dilakukan oleh
Dokter/Dokter Gigi penanggung jawab klinis yang memiliki sertifikat
kompetensi, Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek di Puskesmas
Ketawang
b) Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sebagai
berikut:
1) Kedalam lemari dengan kunci ganda
2) Kunci dipegang oleh dua orang petugas obat
3) Kunci Ruang obat menjadi tanggung jawab petugas obat
9. Jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi dan
ditindaklanjuti sesuai dengan intruksi dokter
10. Penyediaan obat dilakukan oleh tenaga farmasi atau tenaga teknis kefarmasian
dengan memperhatikan hygine dan kebersihan
11. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap
obat dengan sistem FIFO dan FEFO
12. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi minimal: nama
pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan pakai, cara pemakaian, waktu
menggunakan, dst
13. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi,
interaksi obat dan efek samping obat
14. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti dan dicatat dalam rekam
medis
15. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan di
tindaklanjuti
16. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika
terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
17. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaanya dan segera diganti jika
digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi
18. Untuk obat emergensi apabila dokter tidak ada, petugas menelepon dokter
terlebih dahulu. Resep ditanda tangani keesokan harinya.
19. Penanggung jawab pelayanan obat untuk menunjang penyediaan, pengendalian
dan penggunaan obat.
20. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat untuk menjamin agar obat
tersedia dengan cukup dan dalam kondisi baik, tidak rusak dan tidak kadaluwarsa
oleh tenaga farmasi yang kompeten sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
21. Rekonsiliasi Obat diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat
(medication error) seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis dan
penggunaan obat.
22. Untuk meningkatkan pelayanan klinis dalam hal pelayanan obat diperlukan
monitoring dan pelaporan akan terjadinya kesalahan pemberian obat dan
Kejadian Nyaris Cedera dan, dipandang perlu untuk menunjuk penanggung jawab
tindak lanjut pelaporan

Ditetapkan di : Ketawang
Pada tanggal : 02 Januari 2022

KEPALA PUSKESMAS KETAWANG,


dr. Yuliawati

Lampiran 3
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lawang
Nomor : 440/42/KEP/35.07.103.137/2018
Tentang
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS LAWANG

MANAJEMEN INFORMASI REKAM MEDIS

1. Standarisasi kode, klasifikasi diagnosis dan terminologi yang digunakan


menggunakan Kode ICD X
DIARE DAN INFEKSI USUS
A009 Cholera, unspecified
A010 Typhoid fevers
A014 paratyphoid fevers, unspecified
A039 Shigellosis, unspecified
A049 Bacterial intestinal infection , unspecified
A069 Amoebiasis, unspecified
A084 Viral intestinal infection, unspecified
A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
Z220 Carrier of typhoid

TBC
Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or
A150 without culture
A160 Tuberculosis of lung, bacteriologically and histologically negative
A188 Tuberculosis of other specified organs
A182 Tuberculous peripheral lymphadenopathy
A184 Tuberculosis of skin and subcutaneous tissue
A199 Miliary tuberculosis, unspecified
KUSTA
A309 Leprosy, unspecified
A305 Lepromatous Leprosy
A301 Tubercoloid Leprosy

INFEKSI PADA KELAMIN


A519 Early syphilis, unspecified
A549 Gonococcal infection, unspecified
A568 Sexually transmitted chlamydial infection of other sites
A57 Chancroid
A58 Granuloma inguinale
A599 Trichomoniasis, unspecified
A609 Anogenital herpesviral infection, unspecified
A64 Unspecified sexually transmitted disease

INFEKSI VIRUS
A829 Rabies, unspecified
A90 Dengue fever [classical dengue]
A91 Dengue haemorrhagic fever
A920 Chikungunya virus disease
A959 Yellow fever, unspecified
B009 Herpesviral infection, unspecified
B018 Varicella with other complications
B019 Varicella without complication
B028 Zoster with other complications
B029 Zoster without complication
B058 Measles with other complications
B059 Measles without complication
B09 Unspec viral inf characterized skin / mucous membr lesions
B209 HIV disease resulting in unspec infectious or parasitic disease
B268 Mumps with other complications
B269 Mumps without complication

HEPATITIS
B159 Hepatitis a without hepatic coma
B162 Acute hepatitis b without delta-agent with hepatic coma
B171 Acute hepatitis C
B172 Acute hepatitis E
B178 Other specified acute viral hepatitis
B189 Chronic viral hepatitis, unspecified
Z225 Carrier of viral hepatitis

JAMUR
B359 Dermatophytosis, unspecified
B350 Tinea barbae and tinea capitis
B351 Tinea unguium
B352 Tinea manuum
B353 Tinea pedis
B354 Tinea corporis
B356 Tinea cruris
B360 Pityriasis versicolor
B370 Candidal stomatitis
B372 Candidiasis of skin and nail
B373 Candidiasis of vulva and vagina (N77.1*)
B488 Other specified mycoses

MALARIA
B509 Plasmodium falciparum malaria, unspecified
B518 Plasmodium vivax malaria with other complications
B519 Plasmodium vivax malaria without complication
B528 Plasmodium malariae malaria with other complications
B529 Plasmodium malariae malaria without complication
B538 Other parasitologically confirmed malaria nec
B530 Plasmodium ovale malaria

KECACINGAN DAN KUTU


B689 Taeniasis, unspecified
B699 Cysticercosis, unspecified
B749 Filariasis, unspecified
B769 Hookworm disease, unspecified
B779 Ascariasis, unspecified
B80 Enterobiasis
B852 Pediculosis, unspecified
B853 Phthiriasis
B86 Scabies

KANKER DAN TUMOR


C119 Malignant neoplasm, nasopharynx, unspecified
C189 Malignant neoplasm, colon, unspecified
C221 Malignant neoplasm, intrahepatic bile duct carcinoma
C229 Malignant neoplasm, liver, unspecified
C509 Malignant neoplasm, breast, unspecified
C539 Malignant neoplasm, cervix uteri, unspecified
C56 Malignant neoplasm of ovary
C609 Malignant neoplasm, penis, unspecified
C698 Malignant neoplasm, overlapping lesion of eye and adnexa
C699 Malignant neoplasm, eye, unspecified
C720 Malignant neoplasm, spinal cord
C725 Malignant neoplasm, other and unspecified cranial nerves
C729 Malignant neoplasm, central nervous system, unspecified
C73 Malignant neoplasm of thyroid gland
C919 Lymphoid leukaemia, unspecified
C929 Myeloid leukaemia, unspecified
C939 Monocytic leukaemia, unspecified
C947 Other specified leukaemias
D039 Melanoma in situ, unspecified
D049 Carcinoma in situ skin, unspecified
D059 Carcinoma in situ of breast, unspecified
D069 Carcinoma in situ cervix, unspecified
D229 Melanocytic naevi, unspecified
D24 Benign neoplasm of breast

KELAINAN GIZI
D509 Iron deficiency anaemia, unspecified
D519 Vitamin b12 deficiency anaemia, unspecified
D569 Thalassaemia, unspecified
D599 Acquired haemolytic anaemia, unspecified
D638 Anaemia in other chronic diseases classified elsewhere
D649 Anaemia, unspecified
D690 Allergic purpura
D699 Haemorrhagic condition, unspecified
E40 Kwashiorkor
E41 Nutritional marasmus
E42 Marasmic kwashiorkor
E50 Vitamin a deficiency, unspecified
E511 Beriberi
E539 Vitamin B deficiency, unspecified
E54 Ascorbic acid deficiency
E559 Vitamin d deficiency, unspecified
E560 Deficiency of vitamin E
E561 Deficiency of vitamin K
E568 Deficiency of other vitamins
E569 Vitamin deficiency, unspecified
E58 Dietary calcium deficiency
E611 Iron deficiency
E617 Deficiency of multiple nutrient elements
E639 Nutritional deficiency, unspecified
E641 Sequelae of vitamin A deficiency
E642 Sequelae of vitamin C deficiency
E648 Sequelae of other nutritional deficiencies
E669 Obesity, unspecified
E703 Albinism
E739 Lactose intolerance, unspecified

KELAINAN ENDOKRIN
E039 Hypothyroidism, unspecified
E049 Nontoxic goitre, unspecified
E059 Thyrotoxicosis, unspecified
E107 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications
E109 Insulin-dependent diabetes mellitus without complications
E117 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple comps
E119 Non-insulin-depend diabetes mellitus without complication
E160 Drug-induced hypoglycaemia without coma
E161 Other hypoglycaemia
E784 Other hyperlipidaemia
E789 Disorder of lipoprotein metabolism, unspecified
E780 Pure hypercholesterolaemia
E781 Pure hyperglyceridaemia
E782 Mixed hyperlipidaemia
E783 Hyperchylomicronaemia
E784 Other hyperlipidaemia
Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and
E790 tophaceous disease

KELAINAN MENTAL/ PSIKIATRI


F009 Dementia in alzheimer's disease, unspecified
F019 Vascular dementia, unspecified
F067 Mild cognitive disorder
F109 Ment & behav dis due use alcohol: unsp ment & behav dis
F119 Mental & behav dis due use opiods; unsp mental & behav dis
F139 Men & behav dis due seds/hypnotics: unsp men & behav dis
F149 Mental & behav dis due use cocaine: unsp mental & behav dis
F159 Men & beh dis due oth stims inc caffeine: unsp men & beh dis
F169 Men & behav dis due use hallucinogens: unsp men & behav dis
F160 Acute intoxication due to use of hallucinogens
F179 Men & behav dis due use tobacco: unsp men & behav dis
F209 Schizophrenia, unspecified
F200 Paranoid schizophrenia
F201 bephrenic schizophrenia
F202 Catatonic schizophrenia
F203 Undifferentiated schizophrenia
F329 Depressive episode, unspecified
F409 Phobic anxiety disorder, unspecified
F418 Other specified anxiety disorders
F429 Obsessive-compulsive disorder, unspecified
F432 Adjustment disorders
F439 Reaction to severe stress, unspecified
F459 Somatoform disorder, unspecified
F519 Nonorganic sleep disorder, unspecified
F529 Unspec sex dysfunction not caused by organic disord or dis
F708 Mild mental retardation, other impairments of behaviour
F718 Moderate mental retardation, other impairments of behaviour
F728 Severe mental retardation, other impairments of behaviour
F738 Profound mental retardation, other impairments of behaviour
F788 Other mental retardation, other impairments of behaviour
F798 Unspec mental retardation
F840 Childhood autism
Z915 Personal history of self-harm
T740 Neglect and abandonment
T748 Other maltreatment syndromes
Maltreatment syndromes (physical abuse, sexual abuse,
T749 psychological abuse)

NEUROLOGI
F959 Tic disorders
G009 Bacterial meningitis, unspecified
G20 Parkinson's disease
G251 Drug-induced tremor
G259 Extrapyramidal and movement disorder, unspecified
G409 Epilepsy, unspecified
G439 Migraine, unspecified
G442 Tension-type headache
G448 Other specified headache syndrome
G510 Bell's palsy
G530 Postzoster neuralgia (B02.2+)
G560 Carpal tunnel syndrome
G809 Infantile cerebral palsy, unspecified
G819 Hemiplegia, unspecified
G822 Paraplegia, unspecified
G825 Tetraplegia, unspecified
G919 Hydrocephalus, unspecified
I619 Intracerebral haemorrhage, unspecified
I639 Cerebral infarction, unspecified
I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction
R251 Tremor, unspecified
R290 Tetany
R400 Somnolence
R401 Stupor
R411 Anterograde amnesia
R412 Retrograde amnesia
R478 Other and unspecified speech disturbances
R470 Dysphasia and aphasia
R51 Headache
R55 Syncope and collapse
R560 Febrile convulsions

MATA
B309 Viral conjunctivitis, unspecified
H000 Hordeolum and other deep inflammation of eyelid
H001 Chalazion
H010 Blepharitis
H018 Other specified inflammation of eyelid
H020 Entropion and trichiasis of eyelid
H021 Ectropion of eyelid
H024 Ptosis of eyelid
H025 Other disorders affecting eyelid function
H026 Xanthelasma of eyelid
H052 Exophthalmic conditions
H109 Conjunctivitis, unspecified
H100 Mucopurulent conjunctivitis
H101 Acute atopic conjunctivitis
H105 Blepharoconjunctivitis
H110 Pterygium
H113 Conjunctival haemorrhage
H169 Keratitis, unspecified
H179 Corneal scar and opacity, unspecified
H259 Senile cataract, unspecified
H268 Other specified cataract
H409 Glaucoma, unspecified
H400 Glaucoma suspect
H527 Disorder of refraction, unspecified
H520 Hypermetropia
H521 Myopia
H522 Astigmatism
H524 Presbyopia
H539 Visual disturbance, unspecified
H535 Colour vision deficiencies
H536 Night blindness
H540 Blindness, both eyes
H541 Blindness, one eye, low vision other eye
H544 Blindness, one eye
H571 Ocular pain

TELINGA
H609 Otitis externa, unspecified
H612 Impacted cerumen
H659 Nonsuppurative otitis media, unspecified
H664 Suppurative otitis media, unspecified
H681 Obstruction of Eustachian tube
H729 Perforation of tympanic membrane, unspecified
H811 Benign paroxysmal vertigo
H908 Mixed conductive and sensorineural hearing loss, unspecified
H920 Otalgia
H921 Otorrhoea
H931 Tinnitus

KARDIOVASKULAR
I10 Essential (primary) hypertension
I110 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure
I119 Hypertensive heart disease without (conges) heart failure
I209 Angina pectoris, unspecified
I259 Chronic ischaemic heart disease, unspecified
I499 Cardiac Arrhytmia, unspecified
H50 Heart failure
I500 Congestive heart failure
I889 Nonspecific lymphadenitis, unspecified
I959 Hypotension, unspecified
I950 Idiopathic hypotension
I951 Orthostatic hypotension
R000 Tachycardia, unspecified
R001 Bradycardia, unspecified
R002 Palpitations
R011 Cardiac murmur, unspecified
R012 Other cardiac sounds
R074 Chest pain, unspecified

SALURAN PERNAPASAN
J00 Acute nasopharyngitis [common cold]
J019 Acute sinusitis, unspecified
J029 Acute pharyngitis, unspecified
J039 Acute tonsillitis, unspecified
J118 Influenza with other manifestations, virus not identified
J189 Pneumonia, unspecified
J209 Acute bronchitis, unspecified
J300 Vasomotor rhinitis
J304 Allergic rhinitis, unspecified
J310 Chronic rhinitis
J311 Chronic nasopharyngitis
J312 Chronic pharyngitis
J32 Chronic sinusitis, unspecified
J348 Other specified disorders of nose and nasal sinuses
J350 Chronic tonsillitis
J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic
J448 Other specified chronic obstructive pulmonary disease
J459 Asthma, unspecified
R042 Haemoptysis
R040 Epistaxis
R05 Cough
R060 Dyspnoea
R066 Hiccough
R067 Sneezing
R070 Pain in throat
R090 Asphyxia
R230 Cyanosis
U049 Severe acute respiratory syndrome (SARS)

SALURAN PENCERNAAN
K119 Disease of salivary gland, unspecified
K116 Mucocele of salivary gland
K121 Other forms of stomatitis
Gastric ulcer, unspec as acute or chronic w'out haemorrhage or
K259 perforation
K299 Gastroduodenitis, unspecified
K309 Dyspepsia
K359 Acute appendicitis, unspecified
Unilateral or unspecified inguinal hernia, without obstruction or
K409 gangrene

K598 Other specified functional intestinal disorders


K590 Constipation
K920 Haematemesis
K921 Melena
I849 Unspecified haemorrhoids without complication
R102 Pelvic and perineal pain
R104 Other and unspecified abdominal pain
R100 Acute abdomen
R11 Nausea and vomiting
R12 Heartburn
R13 Dysphagia
R14 Flatulence and related conditions
R160 Hepatomegaly, not elsewhere classified
R161 Splenomegaly, not elsewhere classified
R18 Ascites
R196 Halitosis

KULIT
A46 Erysipelas
A480 Gas gangrene
B07 Viral warts
L010 Impetigo [any organism] [any site]
L029 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle, unspecified
L039 Cellulitis, unspecified
L049 Acute lymphadenitis, unspecified
L080 Pyoderma
L209 Atopic dermatitis, unspecified
L22 Diaper [napkin] dermatitis
L239 Allergic contact dermatitis, unspecified cause
L249 Irritant contact dermatitis, unspecified cause
L279 Dermatitis due to unspecified substance taken internally
L299 Pruritus, unspecified
L303 Infective dermatitis
L305 Pityriasis alba
L309 Dermatitis, unspecified
L409 Psoriasis, unspecified
L45 Papulosquamous disorders in diseases classified elsewhere
L509 Urticaria, unspecified
L609 Nail disorder, unspecified
L600 Ingrowing nail
L709 Acne, unspecified
L749 Eccrine sweat disorder, unspecified
L80 Vitiligo
L910 Keloid scar
R202 Paraesthesia of skin
R21 Rash and other nonspecific skin eruption
R229 Localized swelling, mass and lump, unspecified

SENDI DAN OTOT


M109 Gout, unspecified
M138 Other specified arthritis
M329 Systemic lupus erythematosus, unspecified
M328 Other forms of systemic lupus erythematosus
M329 Systemic lupus erythematosus, unspecified
M330 Juvenile dermatomyositis
M436 Torticollis
M479 Spondylosis, unspecified
M542 Cervicalgia
M545 Low back pain
M674 Ganglion
M709 Unsp soft tis disorder related to use overuse and pressure
M791 Myalgia
M819 Osteoporosis, unspecified
M849 Disorder of continuity of bone, unspecified
R252 Cramp and spasm

GINJAL DAN SALURAN KENCING


N179 Acute renal failure, unspecified
N189 Chronic renal failure, unspecified
N200 Calculus of kidney and ureter
N219 Calculus of lower urinary tract, unspecified
N23 Unspecified renal colic
N309 Cystitis, unspecified
N301 Interstitial cystitis (chronic)
N341 Nonspecific urethritis
N343 Urethral syndrome, unspecified
N40 Hyperplasia of prostate
N450 Orchitis, epididymitis and epididymo-orchitis with abscess
N459 Orchitis epididymitis and epididymo-orchitis without abscess
N47 Redundant prepuce, phimosis and paraphimosis
R309 Painful micturition, unspecified
R300 Dysuria
R309 Painful micturition, unspecified
R31 Unspecified haematuria
R32 Unspecified urinary incontinence
R33 Retention of urine
R34 Anuria and oliguria
R36 Urethral discharge

KELAINAN ORGAN WANITA DAN HORMONAL


N602 Fibroadenosis of breast
N61 Inflammatory disorders of breast
N72 Inflammatory disease of cervix uteri
N738 Other specified female pelvic inflammatory diseases
N759 Disease of bartholin's gland, unspecified
N768 Other specified inflammation of vagina and vulva
N819 Female genital prolapse, unspecified
N820 Vesicovaginal fistula
N821 Other female urinary-genital tract fistulae
N841 Polyp of cervix uteri
N86 Erosion and ectropion of cervix uteri
N912 Amenorrhoea, unspecified
N915 Oligomenorrhoea, unspecified
N921 Excessive and frequent menstruation with irregular cycle
N938 Other abnormal uterine and vaginal bleeding

N958 Other specified menopausal and perimenopausal disorders

KEHAMILAN
O009 Ectopic pregnancy, unspecified
Spontaneous abortion, incomplete, with other and unspecified
O033 complication
O034 Spontaneous abortion, incomplete, without complication
Spontaneous abortion, complete/unspecified, with other &
O038 unspecified complication
O039 Spontaneous abortion, complete or unspecified, without complication
O13 Gest [pregnancy-induced] hypertens without sig proteinuria
O159 Eclampsia, unspecified as to time period
O200 Threatened abortion
O219 Vomiting of pregnancy, unspecified
O289 Abnormal finding on antenatal screening of mother
O309 Multiple gestation, unspecified
O329 Maternal care for malpresentation of fetus, unspecified
O364 Maternal care for intrauterine death
O365 Maternal care for poor fetal growth
O418 Other specified disorders of amniotic fluid and membranes
O429 Premature rupture of membranes, unspecified
O440 Placenta praevia specified as without haemorrhage
O441 Placenta praevia with haemorrhage
O469 Antepartum haemorrhage, unspecified
O48 Prolonged pregnancy
O60 Preterm delivery
O624 Hypertonic, incoordinate, and prolonged uterine contractions
O639 Long labour, unspecified
O660 Obstructed labour due to shoulder dystocia
O721 Other immediate postpartum haemorrhage
O809 Single spontaneous delivery, unspecified
O85 Puerperal sepsis
O860 Infection of obstetric surgical wound
O861 Other infection of genital tract following delivery
O862 Urinary tract infection following delivery
O863 Other genitourinary tract infections following delivery
O864 Pyrexia of unknown origin following delivery
O868 Other specified puerperal infections
O872 Haemorrhoids in the puerperium
O900 Disruption of caesarean section wound
O901 Disruption of perineal obstetric wound
O902 Haematoma of obstetric wound
O91 Infection of breast associated with childbirth
O910 Infection of nipple associated with childbirth
O911 Abscess of breast associated with childbirth
O921 Cracked nipple associated with childbirth
O922 Other and unspecified disorders of breast associated with childbirth
O95 Obstetric death of unspecified cause
O96 Death from any obstetric cause occurring more than 42 days but less
O97 Death from sequelae of direct obstetric causes
O980 Tuberculosis complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
O981 Syphilis complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
O982 Gonorrhoea complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
O984 Viral hepatitis complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
O990 Anaemia complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
Endocrine, nutritional and metabolic diseases complicating
O992 pregnancy, childbirth and
the puerperium
Mental disorders and diseases of the nervous system complicating
O993 pregnancy, childbirth and
the puerperium
Diseases of the respiratory system complicating pregnancy,
O995 childbirth and the puerperium
the puerperium
Diseases of the skin and subcutaneous tissue complicating
O997 pregnancy, childbirth and

NEONATUS
A33 Tetanus neonatorum
P000 Fetus and newborn affected by maternal hypertensive disorders
P020 Fetus and newborn affected by placenta praevia
P030 Fetus and newborn affected by breech delivery and extraction
P032 Fetus and newborn affected by forceps delivery
P033 Fetus and newborn affected by delivery by vacuum extractor
P034 Fetus and newborn affected by caesarean delivery
P042 Fetus and newborn affected by maternal use of tobacco
P043 Fetus and newborn affected by maternal use of alcohol
P059 Slow fetal growth, unspecified
P071 Other low birth weight
P080 Exceptionally large baby
P120 Cephalhaematoma due to birth injury
P123 Bruising of scalp due to birth injury
P158 Other specified birth injuries
P219 Birth asphyxia, unspecified
P375 Neonatal candidiasis
P391 Neonatal conjunctivitis and dacryocystitis
P394 Neonatal skin infection
P579 Kernicterus, unspecified
P95 Fetal death of unspecified cause
Q000 Anencephaly
Q02 Microcephaly
Q039 Congenital hydrocephalus, unspecified
Q059 Spina bifida, unspecified
Q120 Congenital cataract
Q150 Congenital glaucoma
Q171 Macrotia
Q172 Microtia
Q210 Ventricular septal defect
Q211 Atrial septal defect
Q213 Tetralogy of Fallot
Q232 Congenital mitral stenosis

Q233 Congenital mitral insufficiency


Q250 Patent ductus arteriosus
Q431 Hirschsprung's disease
Q539 Undescended testicle, unspecified
Q549 Hypospadias, unspecified
Q560 Hermaphroditism, not elsewhere classified
Q563 Pseudohermaphroditism, unspecified
Q640 Epispadias
Q660 Talipes equinovarus
Q676 Pectus excavatum
Q677 Pectus carinatum
Q699 Polydactyly, unspecified
Q753 Macrocephaly
R95 Suddden infant death syndrome

KELUHAN LAINNYA
R509 Fever, unspecified
R53 Malaise and fatigue
R600 Localized oedema
R630 Anorexia
R631 Polydipsia
R632 Polyphagia
R634 Abnormal weight loss
R635 Abnormal weight gain
R64 Cachexia
R69 Unknown and unspecified causes of morbidity
R95 Sudden infant death syndrome
Z209 Contact with and exposure to unspec communicable disease
Z21 Asymptomatic human immunodeficiency virus [HIV] infection status
Z229 Carrier of infectious disease, unspecified
Y95
Nosocomial condition

HASIL LABORATORIUM LAINNYA


R739 Hyperglycaemia, unspecified
R730 Abnormal glucose tolerance test
R75 Laboratory evidence of human immunodeficiency virus [HIV]
R81 Glycosuria
R829 Other and unspecified abnormal findings in urine
R839 Abnormal findings in cerebrospinal fluid unspecified abnormal finding
R940 Abnormal results of function studies of central nervous system
R941 Abnormal results of function studies of peripheral nervous system
and special sense
R944 Abnormal results of kidney function studies
R945 Abnormal results of liver function studies
R946 Abnormal results of thyroid function studies
R947 Abnormal results of other endocrine function studies
R948 Abnormal results of function studies of other organs & system

TRAUMA KEPALA DAN LEHER


S009 Superficial injury of head, part unspecified
S019 Open wound of head, part unspecified
S029 Fracture of skull and facial bones, part unspecified
S033 Dislocation of other and unspecified parts of head
S035 Sprain and strain joints ligs other and unspec parts head
S059 Injury of eye and orbit, unspecified
S069 Intracranial injury, unspecified
S119 Open wound of neck, part unspecified
S129 Fracture of neck, part unspecified
S16 Injury of muscle and tendon at neck level
T010 Open wounds involving head with neck

TRAUMA DADA
S204 Other superficial injuries of back wall of thorax
S223 Fracture of rib
S270 Traumatic pneumothorax
S271 Traumatic haematothorax
S298 Other specified injuries of thorax
S299 Unspecified injury of thorax

TRAUMA ABDOMEN DAN PELVIS


S309 Superficial inj of abdomen lower back and pelvis part unspec act
S317 Multiple open wounds of abdomen, lower back and pelvis
S328 Fracture of oth unspec parts of lumbar spine and pelvis
S369 Injury of unspecified intra-abdominal organ
S379 Injury of unspecified urinary and pelvic organ

TRAUMA TANGAN
S409 Superficial injury of shoulder and upper arm, unspecified
S410 Open wound of shoulder
S411 Open wound of upper arm
S428 Fracture of other parts of shoulder and upper arm
S433 Dislocation of other and unspec parts of shoulder girdle
S437 Sprain and strain of oth and unspec part of shoulder girdle
S469 Inj unspec muscle and tendon at shoulder and upper arm level
S509 Superficial injury of forearm, unspecified
S569 Inj other and unspec muscles and tendons at forearm level
S609 Superficial injury of wrist and hand, unspecified
S619 Open wound of wrist and hand part, part unspecified
S628 Fracture of other and unspecified parts of wrist and hand
S630 Dislocation of wrist
S637 Sprain and strain of other and unspecified parts of hand
S669 Inj unspecified muscle and tendon at wrist and hand level

TRAUMA KAKI
S709 Superficial injury of hip and thigh, unspecified
S710 Open wound of hip
S711 Open wound of thigh
S729 Fracture of femur, part unspecified
S730 Dislocation of hip
S731 Sprain and strain of hip
S764 Inj of other and unspec muscles and tendons at thigh level
S767 Injury of multiple muscles and tendons at hip & thigh level
S809 Superficial injury of lower leg, unspecified
S819 Open wound of lower leg, part unspecified
S829 Fracture of lower leg, part unspecified
S831 Dislocation of knee
S836 Sprain and strain of other and unspecified parts of knee
S869 Injury of unspecified muscle and tendon at lower leg level
S909 Superficial injury of ankle and foot, unspecified
S910 Open wound of ankle
S913 Open wound of other parts of foot
S929 Fracture of foot, unspecified
S930 Dislocation of ankle joint
S934 Sprain and strain of ankle
S969 Injury of unspec muscle and tendon at ankle and foot level

TRAUMA LAINNYA
T008 Superfic injuries involving oth combinations of body regions
T68 Hypothermia
Z041 Examination and observation following transport accident
A259 Rat-bite fever, unspecified
T638 Toxic effect of contact with other venomous animals
T634 Toxic effect, venom of other arthropods
L559 Sunburn, unspecified

KERACUNAN
Toxic effect, halogen derivative of aliphatic and aromatic
T539 hydrocarbons
T598 Toxic effect, other specified gases, fumes and vapours
T609 Toxic effect, pesticide, unspecified
T628 Toxic effect, other specified noxious substances eaten as food
T629 Toxic effect, noxious substance eaten as food, unspecified

GENERAL CHECK-UP
Z000 General medical examination
Z001 Routine child health examination
Z002 Examination for period of rapid growth in childhood
Z008 Other general examinations
Z010 Examination of eyes and vision
Z011 Examination of ears and hearing
Z012 Dental examination
Z013 Examination of blood pressure
Z017 Laboratory examination
Z018 Other specified special examinations
Z020 Examination for admission to educational institution
Z021 Pre-employment examination
Z022 Examination for admission to residential institutions
Z024 Examination for driving licence
Z025 Examination for participation in sport
Z026 Examination for insurance purposes
Z027 Issue of medical certificate
Z028 Other examinations for administrative purposes
Z029 Examination for administrative purposes, unspecified
Z039 Observation for suspected disease or condition, unspecified
Z108 Routine gen health check-up of other defined subpopulations
Z100 Occupational health examination

KB – KIA
Z308 Other contraceptive management
Z309 Contraceptive management, unspecified
Z320 Pregnancy, not (yet) confirmed
Z321 Pregnancy confirmed
Z33 Pregnant state, incidental
Z349 Supervision of normal pregnancy, unspecified
Z369 Antenatal screening, unspecified
Z379 Outcome of delivery, unspecified
Z390 Care and examination immediately after delivery
Z391 Care and examination of lactating mother
Z392 Routine postpartum follow-up
Z975 Presence of (intrauterine) contraceptive device
Z014 Gynaecological examination (general)(routine)

IMUNISASI
Z232 Need for immunization against tuberculosis [BCG]
Z235 Need for immunization against tetanus alone
Z240 Need for immunization against poliomyelitis
Z244 Need for immunization against measles alone
Z246 Need for immunization against viral hepatitis
Need for immunization against diphtheria-tetanus-pertussis,
Z271 combined (DTP)
Need for immunization against diphtheria-tetanus-pertussis with
Z273 poliomyelitis, (DTP-polio)
Z289 Immunization not carried out for unspecified reason
T880 Infection following immunization

POST OPERASI / TINDAKAN MEDIS LAINNYA


T808 Oth comps following infusion transfusion & therap inject
T809 Unspecified complication following infusion, transfusion and
T887 Unspecified adverse effect of drug or medicament
Other specified complications of surgical and medical care, not
T888 elsewhere classified
Z478 Other specified orthopaedic follow-up care
Z488 Other specified surgical follow-up care
Z579 Occupational exposure to unspecified risk-factor
Z729 Problem related to lifestyle, unspecified
Z961 Presence of intraocular lens
Z965 Presence of tooth-root and mandibular implants
Z966 Presence of orthopaedic joint implants
Z967 Presence of other bone and tendon implants
Z970 Presence of artificial eye
Z971 Presence of artificial limb (complete)(partial)
Z972 Presence of dental prosthetic device (complete)(partial)
Z973 Presence of spectacles and contact lenses
Z974 Presence of external hearing-aid

2. Dilakukan pembakuan singkatan yang digunakan dalam pelayanan sesuai


dengan standar nasional atau lokal
No Lain-lain
1 HPHT Hari Pertama Haid Terakhir
2 HPL Hari Perkiraan Lahir
3 SDIDTK Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
5 PMTCT Prevention Mother to Child Transmission
6 VCT Voluntery Conseling and Testing
7 PPIA Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
8 GPA Gravida.. Para.. Abortus..
9 UK Umur Kehamilan
10 KIE Konseling Informasi Edukasi
11 TFU Tinggi Fundus Uteri
12 BSC Bekas Op SC
13 SC Section Caesarian
14 Atk Usia Anak Terkecil
15 DJJ Denyut Jantung Janin
16 IVA Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
17 LILA Lingkar Lengan Atas
18 TB Tinggi Badan
19 BB Berat Badan
20 LK Lingkar Kepala
21 Rh Ronchi
22 Wh Wheezing
23 TD Tekanan Darah
24 N Nadi
25 S Subyektif
26 O Obyektif
27 A Assessment
28 P Planing
29 Ane Anemia
30 Ict Ikterik
31 Met Meteorismus
32 Vs Vesiculer
33 Bv Bronchovesicular
34 Lab. Laboratorium
36 DL Darah Lengkap
37 GDA Gula Darah Acak
38 GDP Gula Darah Puasa
39 UL Urin Lengkap
40 ANC Ante Natal Care
41 Epig Epigastrium
42 V/V Vulva/Vagina
44 PITC Provider Inisiated Testing and Counseling
45 FDH Fix Drug Combination
46 T Temperatur (c)
47 TTV Tanda Tanda Vital
48 Insp Inspekulo
49 DTD Diare Tanpa Dehidrasi
51 Bapilnas Batuk Pilek Panas
52 Bapil Batuk Pilek
53 mg Milligram
54 dl Desiliter
55 2JPP 2 Jam Post Prandial
56 gr Gram
57 MCV Mean Corpuscular Volume
58 MCH Mean Corpuscular Hemoglobin
59 MCHC Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
60 PHBS Perilaku Hidup Bersih & Sehat
61 IMS Infeksi Menular Seksual
62 MTBS Managemen Terpadu Balita Sakit
63 MTBM Managemen Terpadu Bayi Muda
64 INC Intra Natal Care
65 PNC Post Natal Care
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
66 P4K Komplikasi
67 IUFD Intra Uteri Foetal Death
68 CPD Chepalo Pelvic Disproposional

B. Diagnosa Penyakit :
No
. Diagnosa Penyakit
1 HT Hipertensi
2 AFP Acute Flaccid Paralysis
3 DM Diabetes Melitus
4 AU Arthritis Unspesifik
5 DC Decompensasi Cordis
6 BPH Benign Prostat Hiperthrophy
7 CKD Cronic Kidney Disease
8 CVA Cerebro vascular Attack
9 CHD Coronary Heart disease
10 COPD Chronic obstructive Pulmonary Disease
11 CTS Carpal tunnel syndrome
12 CRS Cervical Root Syndrome
13 CHF Congestive Heart Failure
14 Ca. Cancer
15 DHF Dengue Haemorrhagic Fever
16 DB Demam Berdarah
17 DUB Disfunction Uterine Bleeding
18 FA Flour Albus
19 FAM Fibroadeoma Mammae
20 Fr. Fracture
21 GGA Gagal Ginjal Akut
22 GGK Gagal Ginjal Kronik
23 HNP Hernia Nucleus Pulposus
24 HF Heart Failure
25 HFMD Hand Foot Mouth Disease
26 IMA Infark Myocard Akut
27 ISK Infeksi Saluran Kencing
28 ISR Infeksi Saluran Reproduksi
29 ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut
30 ITP Idiopathic
31 ASHD Arterosclerosis Heart Disease
32 GBS Guilan Bare Syndrom
33 HHD Hipertensif Heart Disease
34 HIV Human Imunodefisiensi Virus
35 OMSK Otitis Media Supuratif Kronis
36 KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga
37 KLL Kecelakaan Lalu Lintas
38 LBP Low back Pain
39 MH Morbus Hansen
40 OA Osteoarthritis
41 PID Pelvic Inflamatory Disease
42 PJR Penyakit Jantung Rematik
43 SLE Sistemik Lupus Erimatosus
44 SVT Supra Ventrikular Takikardia
45 TBC Tuberculosis
46 THA Tension Headache
47 OF Observasi Febris
48 BBP Batuk Bukan Pneumoni
49 DBC Demam Bukan Campak
50 DBM Demam Bukan Malaria
DMBDB
51 D Demam Mungkin Bukan Demam Berdarah Dengue
52 LETSU Letak Sungsang
53 LETLI Letak Lintang
54 APB Ante Partum Bleeding
55 HPP Haemorrhagia Post Partum
56 PE Pre Eklampsia
57 BBLR Berat Bayi Lahir Rendah
58 CPD Cephalo Pelvic Disporpotion
59 OMA Otitis Media Akut
60 OMS Otitis Media Serosa
61 RA Reumatoid Arthritis
62 AUB Abnormal Uterine Bleeding
63 BP Broncho Pneumonia
64 FDE Fixed Drug Eruption
65 PJK Penyakit Jantung Koroner
66 CTEV Congenital Talipes Equino Varus

No Diagnose Penyakit Gigi


1 IO Intrra Oral
2 EO Extra Oral
3 P Perkusi
4 D Druk
5 PAK Periodontitis Apikalis Kronis
5 PAA Periodontitis Apikasi Akut
6 PMK Periodonitis Marginalis Kronis
7 PMA Periodontitis marginalis Akut
8 GMK Gingivitis Marginalis Kronis
9 GMA Gingivitis Marginalis Akut
10 EXO Extraction
11 XYL Xylocain / Lidocain
12 ADR Adreraline / Ephinephrine
13 LE Chlor Ethyl
14 PST Persistensi
15 RA Rahang Atas
16 RB Rahang Bawah
17 TGIC Tumpatan Glass Ionomer Cement
18 TS Tumpatan Sementara
19 CaOH Calsium Hidroxide
20 EUG Eugenol
21 CHKM Chlorphenol Kamfer Mentol
22 DEVIT Devitalisai
23 H2O2 Hidrogen Peroksida

C. Pemeriksaan laboratorium
No Singkatan Kepanjangan

1 DL Darah Lengkap
2 UL Urine Lengkap
3 FL Feces Lengkap
4 HB Hemoglobin
5 Trombo Trombosit
6 LED Laju Endap Darah
7 GDA Gula Darah
8 BTA Bakteri Tahan Asam
9 PPT Pregnancy Tes
10 TG Tri Gliserid
11 HDL Haid Denity Lipo Protein
12 LDL Low Denity Lipo Protein
13 SGOT Serum Glutamat Oxalacid Transaminase
14 SGPT Serum Glutamat Oxalacid Transaminase

D.OBAT
No Nama Obat (dalam RM)
1 CTM CLOROPHENIRAMINE MELEAT
2 PCT PARACETAMOL
3 BC VIT BCOMPLEX
4 B1 THSAMIN HCL
5 B6 PRYDOXIN HCL
5 B12 CYANOCABALAMIN
6 VITC ASAM ASKORBAT
7 VITK PHYTOMENADION
8 HCT HYDROCHLORTIAZID
9 HC HYDROCORTISON SALEP
10 CPZ CHLORPROMAZINE HCL
11 ISDN ISOSARBIDE DINITRAT
12 NA-DIC NATRIUM DICLOFENAC
13 OMZ OMEPRAZOLE
14 SF SULFAS FEROSUS
15 AS FOL ASAM FOLAT

E. Lain lain
No Lain-lain
1 HPHT Hari Pertama Haid Terakhir
2 HPL Hari Perkiraan Lahir
3 SDIDTK Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
5 PMTCT Prevention Mother to Child Transmission
6 VCT Voluntery Conseling and Testing
7 PPIA Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
8 GPA Gravida.. Para.. Abortus..
9 UK Umur Kehamilan
10 KIE Konseling Informasi Edukasi
11 TFU Tinggi Fundus Uteri
12 BSC Bekas Op SC
13 SC Section Caesarian
14 Atk Usia Anak Terkecil
15 DJJ Denyut Jantung Janin
16 IVA Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
17 LILA Lingkar Lengan Atas
18 TB Tinggi Badan
19 BB Berat Badan
20 LK Lingkar Kepala
21 Rh Ronchi
22 Wh Wheezing
23 TD Tekanan Darah
24 N Nadi
25 S Subyektif
26 O Obyektif
27 A Assessment
28 P Planing
29 Ane Anemia
30 Ict Ikterik
31 Met Meteorismus
32 Vs Vesiculer
33 Bv Bronchovesicular
34 Lab. Laboratorium
36 DL Darah Lengkap
37 GDA Gula Darah Acak
38 GDP Gula Darah Puasa
39 UL Urin Lengkap
40 ANC Ante Natal Care
41 Epig Epigastrium
42 V/V Vulva/Vagina
44 PITC Provider Inisiated Testing and Counseling
45 FDH Fix Drug Combination
46 T Temperatur (c)
47 TTV Tanda Tanda Vital
48 Insp Inspekulo
49 DTD Diare Tanpa Dehidrasi
51 Bapilnas Batuk Pilek Panas
52 Bapil Batuk Pilek
53 mg Milligram
54 dl Desiliter
55 2JPP 2 Jam Post Prandial
56 gr Gram
57 MCV Mean Corpuscular Volume
58 MCH Mean Corpuscular Hemoglobin
59 MCHC Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
60 PHBS Perilaku Hidup Bersih & Sehat
61 IMS Infeksi Menular Seksual
62 MTBS Managemen Terpadu Balita Sakit
63 MTBM Managemen Terpadu Bayi Muda
64 INC Intra Natal Care
65 PNC Post Natal Care
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
66 P4K Komplikasi
67 IUFD Intra Uteri Foetal Death
68 CPD Chepalo Pelvic Disproposional

3. Akses terhadap rekam medis


a. Petugas rekam medis mempunyai wewenang mengakses rekam medis
dalam pengambalian,pengembalian dan pendistribusian berkas rekam
medis. Sedangkan petugas yang bisa mengakses informasi rekam medis
adalah semua tenaga kesehatan.
b. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya
oleh petugas kesehatan baik dokter, dokter gigi, perawat, bidan, petugas
pengelola atau petugas yang ditunjuk oleh kepala puskesmas.
c. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal
1. Untuk kepentingan kesehatan pasien;
2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan;
3. Permintaan dan /atau persetujuan pasien sendiri;
4. Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan perundang
undangan ; dan
5. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang
tidak menyebutkan identitas pasien.
d. Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada point
sebelumnya harus dilakukan secara tertulis kepada kepala Puskesmas
Lawang mengetahui Dinas Kesehatan.
e. Bagi pihak yang memerlukan data di dalam rekam medis dapat diberikan
resume atau ringkasan perawatan pasien, hasil pemeriksaan dan riwayat
pelayanan yang diberikan, sesuai dengan produser dan ketentuan yang
berlaku pada rekam medis.

Pihak Internal
a. Pihak internal yang boleh mengakses rekam medis adalah:
- Kepala puskesmas.
- Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung kepada
pasien.
- Petugas loket dan rekam medis.
b. Dokumen rekam medis tidak boleh dibawa keluar dari Puskesmas
Lawang.
c. Peminjaman selama jam kerja.

Eksternal
a. Pihak eksternal yang boleh mengakses rekam medis adalah:
- Untuk kepentingan kesehatan pasien.
- Memenuhi aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
atas perintah pengadilan.
- Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri.
- Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.
- Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis sepanjang
tidak menyebutkan identitas pasien dengan persetujuan institusi yang
berhak.
b. Peminjaman hanya pada lingkungan Puskesmas dan tidak boleh
dibawa keluar Puskesmas Lawang.
c. Peminjaman selama jam kerja.

4. Pelayanan rekam medis dan metode identifikasi


Kegiatan rekam medis adalah pengumpulan data dan pencatatan
segala keterangan tentang bukti-bukti dari seorang sehingga dapat di tetapkan
dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu seorang, dengan kata
lain identifikasi kita dapat mengetahui identitas seorang dengan
membedakana dari orang lain.
Pelayanan rekam medis menjadi salah satu nilai penting dalam
keselamatan pasien. Contoh: jika terjadi kesalahan pemberian obat kepada
pasien, dengan rekam medis dapat ditemukan keluhan pasien dan obat yang
diberikan sehingga apabila ditemukan ketidak sesuaian maka menjadi
kegagalan identifikasi puskesmas yang memberikan pelayanan.
Guna mencegah kesalahan dari kejadian yang tidak diharapkan, atau
bahkan menjadi centinel, maka puskesmas membuat kebijakan, panduan dan
SOP (standar produser operasional yang menjadi acuan bagi staf puskesmas
dalam melakukan identifikasi pada pasien.
Berikut kebijakan Puskesmas Lawang :
1. Identifikasi dari penamaan
a. Mengenali secara fisik
 Melihat wajah / fisik seorang secara umum
 Membandingkan seorang dengan gambar / foto
b. Memperoleh keterangan pribadi
 Nama
 Alamat
 Tempat tanggal lahir
 Sesuai KTP
c. Melakukan penggabungan antara pengenalan fisik dengan keterangan
pribadi

2. Pengumpulan data identifikasi


a. Wawancara langsung dengan sumbernya atau orang lain
b. Mengisi formulir identifikasi oleh orang yang bersangkutan
c. Gabungan wawancara dengan hasil dari form formulir.

3. Persyaratan bagi petugas rekam medis dalam mengidentifikasi:


a. Nama pasien terdiri dari satu kata atau lebih.
b. Penulisan identitas sesuai dengan KTP / SIM / Paspor yang masih
berlaku.
c. Untuk keseragaman penulisan nama pasien digunakan ejaan baru yang
disempurnakan dengan penggunaan huruf cetak.
d. Tidak diperkenankan untuk mencantumkan title / jabatan / gelar.
e. Perkataan tuan, saudara, bapak tidak dicantumkan dalam penulisan
nama pasien.

KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DAN METODE IDENTIFIKASI


PUSKESMAS LAWANG

1. Setiap pasien yang berobat di Puskesmas Ketawang memiliki satu


nomor rekam medis
2. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah
petugas rekam medis
3. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap
rekam medis harus mendapat persetujuan dari kepala puskesmas.sesui
prosedur yang berlaku dan wajib menjaga kerahasiaan
4. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan,rawat inap dan unit
gawat darurart disimpan dalam satu tempat.
5. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan
pengobatan pasien,penelitian,keperluan penegak hokum dan keperluan
audit medis
6. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan oleh petugas
rekam medis .
7. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
pasien diwajibkan menulis seluruh pelayanan yang di berikan pada
lembar rekam medis yang telah di tentukan.
8. Petugas rekam medis bertanggung jawab atas pengembalian dan
pendistribusian rekam medis.
9. Rekam medis yang telah di kembalikan keruang rekam medis, yang
belum lengkap, wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang
bersangkutan pada hari yang sama.
10. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib di cantumkan
pada lembar rekam medis.
11. Pada rekam medis, wajib dicantumkan koding penyakit berdasarkan
ICD-X.
12. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada keputusan
pasien.
13. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan
resume atau ringkasan perawatan pasien dan hasil pemeriksaan
penunjang

5. Pelayanan rekam medis memuat tentang sistem pengkodean, penyimpanan,


dokumentasi rekam medis
Penyimpanan berkas Rekam Medis :
a. SISTEM PENGKODEAN
 Nomor pasien adalah nomor rekam medis pasien yang didapat saat
pasien mendaftar pertama kali saat masuk Puskesmas Ketawang
dengan system nomor.
 Nomor rekam medis tersebut akan dipakai selamanya untuk kunjungan-
kunjungan ke unit-unit penunjang medis dan instalasi lain untuk
mendapatkan pelayanan.
 Berkas rekam medis pasien akan disimpan didalam satu berkas dengan
satu nomor rekam medis pasien.
b. SISTEM PENYIMPANAN
 Penyimpanan rekam medis dalam rak penyimpanan secara berurut
sesuai Wilayah dan urutan nomor rekam medis.
 Disimpan dalam ruang kusus yang baik dalam hal penerangan,
pengaturan suhu, ruangan terpelihara, faktor keselamatan kerja
petugas dan ergonomi.
 Menggunakan rak terbuka.
c. DOKUMENTASI REKAM MEDIS
 Pasien yang terdaftar di Puskesmas Ketawang dicatat di dalam buku
pendaftaran pasien menggunakan personal folder.
d. BUKU EXSPEDISI
 Terdapat buku ekspedisi sebagai media pengawas terhadap
penggunaan rekam medis yang keluar dari ruang RM.
 Dalam penggunaannya “petunjuk keluar” ini menggunakan TRACER
dan diletakkan sebagai pengganti pada tempat berkas rekam medis
yang diambil (dikeluarkan) dari rak penyimpanan.
 Petunjuk keluar ini atau TRACER tetap berada di rak file tersebut
sampai berkas rekam medis yang diambil dikembalikan ketempat
semula
 TRACER diisi nomer rekam medis keluar,nama pasien yang
berobat,dan tanggal,bulan dan tahun kunjungan

6. Pelayan rekam medis memuat kebijakan penyimpanan dan masa retensi


rekam medis
7. Rekam medis disimpan sekurang kurangnya untuk jangga waktu 2 tahun
terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
8. Masa retensi rekam medis adalah setelah batas waktuminimal 2 tahun
dilampui,rekam medis dapat di musnahkan
9. Isi rekam medis
a. Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan
kesehatan sekurang-kurangnya memuat:
1. Identitas pasien;
2. Tanggal;
3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
5. Diagnosis;
6. Rencana penatalaksanaan;
7. Pengobatan dan/atau tindakan;
8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
dan untuk ibu hamil dilengkapi kartu ibu hamil;
10. Persetujuan tindakan bila diperlukan.

b. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya


memuat:
1. Identitas pasien;
2. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan;
3. Identitas pengantar pasien;
4. Tanggal dan waktu;
5. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
6. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
7. Diagnosis;
8. Pengobatan dan/atau tindakan;
9. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit
gawat darurat dan rencana tindak lanjut;
10. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan;
11. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain (dirujuk); dan
12. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

c. Pasien Rawat Inap


Data pasien rawat inap yang dimasukkan dalam medical record
sekurang-kurangnya antara lain:
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit.
d. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila perlu
i. Catatan obsservasi klinis dan hasil pengobatan
j. Ringkasan pulang (discharge summary)
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
ksehatan.
l. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga
kesehatan tertentu.
m. Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik

Ditetapkan di : Ketawang
Pada tanggal : 02 Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS KETAWANG,

dr. Yuliawati

Lampiran 4
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lawang
Nomor : 440/42/KEP/35.07.103.137/2018
Tentang
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
LAWANG

MANAJEMEN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS LAWANG


1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib dipantau secara rutin.
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, listrik, genset, gas O2, gas LPG, IPAL
harus dipantau secara periodik, dipelihara, dan diperbaiki dan dipastikan
berfungsi.
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus didokumentasikan.
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan benar,
dimonitor penyimpanan dan penggunaannya, dan ditindak lanjuti.
5. Disusun program menjamin lingkungan puskesmas yang aman meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan, pemantauan dan
evaluasi.
6. Disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi perencanaan,
pelaksanaaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut.
7. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu.
8. Peralatan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar.

Ditetapkan di : Lawang
Pada tanggal : 02 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS LAWANG,

NUR SYAMSU DHUHA

Lampiran 5
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lawang
Nomor : 440/42/KEP/35.07.103.137/2018
Tentang
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
LAWANG

MANAJEMEN PERALATAN PUSKESMAS LAWANG


1. Tentang memisahkan alat yang bersih dan kotor, alat yang memerlukan
sterlisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih serta alat alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakkannya.
2. Sterilisasi alat
3. Penanggungjawab pengelola peralatan dan kalibrasi.
4. Penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar tidak mengganggu
pelayanan.

Ditetapkan di : Lawang
Pada tanggal : 02 Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS LAWANG,

NUR SYAMSU DHUHA


Lampiran 6
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lawang
Nomor :
Tentang
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
LAWANG

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS LAWANG


5. Pola ketenagaan sdm klinis harus disusun berdasar analisis kebutuhan sdm.
6. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat ijin yang
berlaku.
7. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling lambat
satu tahun sekali.
8. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus diinformasikan
kepada tenaga klinis.
9. Tiap tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan
kewenangan klinis untuk masing-masing petugas.
Keterlibatan Petugas Pemberi Pelayanan Klinis Dalam Peningkatan Mutu
Klinis :
Setiap petugas pemberi pelayanan klinis memiliki kewajiban untuk terlibat
dalam upaya peningkatan mutu klinis dengan :
a. Berperan aktif dalam melaksanakan identifikasi permasalahan mutu
layanan klinis
b. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu
layanan klinis
c. Berperan aktif dalam menyusun rencana perbaikan terhadap mutu
layanan klinis
d. Berperan aktif dalam melaksanakan suatu perbaikan mutu layanan
klinis
10. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan setiap tenaga klinis harus
dievaluasi dan ditindak lanjuti.

Ditetapkan di : Lawang
Pada tanggal : 02 Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS LAWANG,

NUR SYAMSU DHUHA

Anda mungkin juga menyukai