Final Ma Mat
Final Ma Mat
Final Ma Mat
BILANGAN BERPANGKAT
540 Menit
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Kode Modul Ajar MAT.E
Kode ATP Acuan
Nama
/ /2022
Penyusun/Institusi/Tahun
Jenjang Sekolah
SMA
Fase/Kelas
E/10
Domain/Topik
Bilangan/Bilangan Berpangkat
Kata Kunci
Pengetahuan/Keterampilan
Perkalian
Prasyarat
Alokasi waktu (menit)
540 menit
Jumlah Pertemuan (JP)
12
Moda Pembelajaran
Tatap Muka (TM)
Metode Pembelajaran
Discovery Learning
Sarana Prasarana
LAS (Lembar Aktivitas Siswa)
Target Peserta Didik
Reguler
Karakteristik Peserta Didik
Daftar Pustaka
Budhi, W. S. (2010). Matematika 1 Persiapan OSN.
Jakarta: CV Zamrud Kemala.
Referensi Lain
https://www.youtube.com/watch?v=puaePUixOoY
Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana
asesmen):
Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi bilangan eksponen atau bilangan berpangkat
Rencana Asesmen:
Tes tulis
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya
diperlukan untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang persamaan dan
pertidaksamaan eksponen
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan
cara observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih
dari 4 orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika
atau gender.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor dan peserta didik diminta mengamati dan mencermati
masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian
bilangan berpangkat dan unsur-unsurnya.
3) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan
apa yang diamati dan konsep apa yang digunakan untuk
menyelesaikannya?” Jawabannya (disimpan oleh guru) permasalahan terkait
pertumbuhan dan konsep yang digunakan adalah eksponen.
Verifikasi (Pembuktian)
7) Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Tebal kertas pada masalah
point 3a (diharapkan diperoleh dalam tempo yang singkat sejak persoalan
ini dikemukakan), yaitu 10.000 mm = 10 m. Tebal selembar kertas yang
ukuran tebalnya 1 mm, setelah kertas itu dilipat 50 kali, tebalnya 250 mm.
8) Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai 250. Hasilnya250 =
1.125.899.906.842.624 = 1,1259 × 10 15, sehingga diperoleh tebal kertas
setelah kertas dilipat 50 kali, yaitu 2 50 mm.250 mm = 1,12589 × 1015 mm =
1,12589 × 109 km, ketebalan yang spektakuler dibandingkan dengan tebal
tumpukan kertas walaupun kertas bertumbuk itu sebanyak 10.000 lembar.
Verifikasi (Pembuktian)
5) Peserta didik memeriksa kebenaran sifat yang telah ditemukan untuk contoh-
contoh kasus yang berbeda serta memeriksa kebenaran langkah-langkah dalam
menetapkan sifat-sifat eksponen.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah tentang fungsi eksponen
Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
Program Remidial : Pembelajaran ulang dan atau tutor
sebaya Materi Pengayaan : Persamaan Eksponen.
LAMPIRAN
Nomor 01
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Perhatikan uraian mengenai eksponen berikut
ini 2 × 2 ditulis 22
2 × 2 × 2 ditulis 23
2 × 2 × 2 × 2 ditulis 24
2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2˛_×_2 ×_2 ×_2_× …_… .×_¸2ditulis2…
20 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑛disebut bilangan berpangkat. m disebut basis atau bilangan pokok sedang n disebut
pangkat atau eksponen.
2. Tentukan basis dan eksponen pada bilangan berpangkat berikut ini
No 1 Bilangan Berpangkat Basis Eksponen
2 54
3 64
4 𝑎4 2𝑏
5 𝑥𝑦
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan
oleh kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 02
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman.
Buku Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada
selembar kertas. Dia perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara
sendiri, ”Jika kertas seperti itu ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas
itu tingginya melampaui tinggi rumahku.”
Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai
singkatan dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau
kubik dinyatakan dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti
“kubik”.
Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana
pada abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur
sangkar, pangkat 5 ditulis 5.
Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1p½ 4 atau 4
p.2
Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah
dipergunakan oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes
menggunakannya juga, namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan
AAA, dan demikian seterusnya.
Pada simbol 28, angka 2 disebut basis atau bilangan pokok (dasar) dan angka 8
disebut pangkat atau eksponen.
Definisi
Jika 𝑎 bilangan Real dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑎𝑛 adalah perkalian berulang sebanyak 𝑛 kali dari 𝑎, yaitu
𝑎𝑛 = 𝑎 ˛_×_𝑎 × 𝑎 _× …_×_¸𝑎
𝑛 faktor
Contoh
a. 28b. (−2)3 × 52 × 7
Perhatikan:
504 2
252 2 ∴ 504 = 23 × 32 × 7
126 2
63 3
21 3
7 7
1
(2𝑎)4 (−2𝑎2)3
b. (72 × 73 )2
a. 8 c. 𝑎4
b. (72 × 73)2 (−2𝑎2)3
(2𝑎)4
a. 8 = c. 𝑎4
=
(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)
=
8
16𝑎4
=
8
= 2𝑎4
Latihan 1
1. 24 = 42 2. 34 = 43
21
3. 23 = 26 7. 7 + 9 + 11 = 33
4. (2𝑎)3 = 2𝑎3 8. 13 + 15 + 17 + 19 = 43
6. 3 + 5 = 23 10. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 = 72
1. 7 × 7 × 7 × 7 × 7 = ⋯.
a. 5 × 7 c. 75 e. 77777
b. 57 d. 75
2. (−3)(−3)(−3)(−3) = ⋯.
b. −34 d.
(−3)4
3. 34 = ⋯.
a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144
1
4. 3 ⋯.
() =
2
3
a. 6 b. 1 1 1
2 c. 6
d. 8
e. 9
5. (−1)8 = ⋯.
1
a. −8 b. −1 c. −
8 d. 1 e. 8
6. (−2)5 = ⋯.
7. 17.150 = ⋯.
a. 23 × 52 × 7 c. 2 × 53 × 72 e. 22 × 52 × 72
b. 23 × 5 × 72 d. 2 × 52 × 73
8. 6,25 = ⋯.
2
5 2 2 4 4
a. 5
c. 5 5
e. 5
4
2
b. 2 2
d. 2 2
4 2 4 2
500.000
9. 8.000 = ⋯.
7 5 3 3
5
a. 2
b. 5
c. 5
2 3
d. 5
2 e. 5
2 5 2
9
5 3 2
×3 ×5
10. 2 = ⋯.
6 ×10
2
a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30
C. Soal Uraian
a. 54 6
d. (√2 g. 22 × 52 × 112
)
1 5
b. ( ) h. 24 × 53 × 11
2 e. 32 × 72
c. f. 2 × 32 × 52 i. 24 × 32 × 7
(−2)7
a. √7 × √7 c. 3𝑛 × 32𝑛 e. 𝑥4 × 𝑥 g. 𝑧3 ⋅ 𝑧3 ⋅ 𝑧3
3
b. 5 × 52 d. 2𝑝 ⋅ 2𝑞 ⋅ 2𝑟 f. 𝑦5 × 𝑦6 h. √𝑎 ⋅ (√𝑎)
𝑎𝑚 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑚 > 𝑛
5. Gunakan aturan ={ 1 dan sederhanakanlah:
𝑎𝑛 𝑎𝑛−𝑚 ,𝑚 < 𝑛
6
710 58 (√3) d. 𝑥3𝑛 ÷ 𝑥2𝑛
a. 7 7 b 510 c. 5
(√3)
a. 5
c. (3𝑎𝑏)4
(2𝑎)2 b. d. (5𝑏) 3
(2 ) 2𝑎
e. −2 3 2 3
(2𝑎5 (−5𝑎3 (−5𝑎5𝑏
3
( 4) f. ) g. ) h. )
𝑏 40 10 75
8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-
bilangan ganjil berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:
1 = 13
3 + 5 = 8 = 23
7 + 9 + 11 = 27 = 33 dst.
a. 43 b. 53 c. 83 d. 113
9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan mana
yang nilainya lebih kecil.
a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200
1 1
1. … , 1000, 100, 10, 1, , ,…
10 100
Barisan pertama terbentuk dengan pola bahwa nilai suatu suku adalah hasil bagi suku
sebelumnya oleh 10. Sedangkan barisan kedua terbentuk bahwa nilai suatu suku adalah 10
(sepuluh) pangkat kurang satu dari pangkat suku sebelumnya.
selanjutnya 1 = 100, 1
10 = 10−1, 1
= 10−2, dst.
100
Definisi
Contoh
1
a. 10−7 b. 5−4
1 11
a. 10−7 = b.
107 5−3 = 1
53
= 53
0 1 1
a. √5 b. 50 − 5−1 − 5−2 c.
1−2−72−
7−1
0
a. √5 = 1 1 1
c. −
1 − 2−727 − 1
b. 50 − 5−1 − 5−2 = 1 − 1 − 1 1 1
= −
5 52 27 127 − 1
1−
1 1
= 1 −− 525 1 1
= 27−1
−
25 − 5 − 1 27
= 27 − 1
25
19 27 1 27 − 1
= 25 = − = =1
27 − 127 − 127 − 1
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda
1. 90 = ⋯.
a. 0 b. c. 1 d. 1 e. 3
9 3
1
2. 4–3 = ⋯.
1
a. −81 c. − e. 1
64 64
b. −64
1
d. 81
3. 10–4 = ⋯.
4. (−1)–6 = ⋯.
1
a. −6 b. −1 c. − d. 1 e. 6
6
5. (−2)–3 = ⋯.
1
a. −8 b. −1 c. − 1 e. 8
8
d. 8
6. 0–5 = ⋯.
a. –1
c. 1
b. 0
d. e. tidak terdefinisi
100
7 5−2 = ⋯.
a. −2.500 b. −4 c. d. 4 e. 2.500
1 4
1
8 (1 )
–4 = ⋯.
2
a. 1 b. 1
c. 1 d. 8 e. 16
16 4 2
a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 03
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.
B. Kegiatan Inti
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.
1.25 × 23 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛
2. 𝑎𝑚
211 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 > 𝑛)
𝑎𝑛
27 … faktor
… faktor
⏞2 ̅×̅2̅⌃×̅…̅×̅`2 ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎
= ˛𝑎_×_𝑎 ×_…_×_¸
= ˛2 _×_2 ×_…_×_¸2
𝑛 faktor
… faktor
… faktor
… faktor 𝑛 faktor
7 faktor
⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎 × ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎
⏞2 ̅×̅2̅⌃×̅…̅×̅`2 × ⏞2 ̅×̅2̅⌃×̅…̅×̅`2
= =
2˛_×_2 ×_…_×_¸2
… faktor
˛_×_𝑎 ×_…_×_¸𝑎
𝑎
𝑛 faktor
… faktor
… faktor
= ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎 = 𝑎…
= ⏞2 ̅×̅2̅⌃×̅…̅×̅`2 = 2…
3. 𝑎𝑚
29 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 < 𝑛)
𝑎𝑛
215
No. Contoh Khusus Contoh Umum (𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ+)
… faktor 𝑚 faktor
∼2 ̅×̅2̅⌃×̅…̅×̅`2 ∼𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎
= 2˛_×_2 ×_…_×_¸2 = ˛_×_𝑎 ×_…_×_¸
𝑎
… faktor … faktor
… faktor 𝑚 faktor
∼2 ̅×̅2̅⌃×̅…̅×̅`2 ∼̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎
𝑎
2˛_×_2 ×_…_×_¸2 × 2˛_×_2 ×_…_×_¸2 𝑎
˛_×_𝑎 ×_…_×_¸𝑎 × ˛𝑎_×_𝑎 ×_…_×_¸𝑎
= =
9 faktor … faktor … faktor 𝑚 faktor
1 1 1
1
=2˛_×_2 ×_…_×_¸2= 2… =˛𝑎 _×_𝑎 ×_…_×_¸=
… faktor 𝑎…
… faktor
4.... (𝑎𝑚)𝑛
= ˛𝑎𝑚 × 𝑎_𝑚_×_… × 𝑎¸𝑚
… faktor
… suku
= 𝑎 ∼𝑚̅+̅𝑚
⌃+̅⋯̅+`̅𝑚
5.
(𝑎𝑏)𝑛
… faktor
= ∼𝑎𝑏̅×̅𝑎̅𝑏⌃×̅…̅×̅𝑎`𝑏
… faktor… faktor
= ∼𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎 × ∼𝑏 ̅×̅𝑏̅⌃×̅…̅×̅`𝑏
= 𝑎... ⋅ 𝑏…
6.
Untuk 𝑏 ≠ 0,
𝑎𝑛
( )
𝑏
𝑎𝑎𝑎
= ˛𝑏 ×× … × 𝑏
𝑏¸
… faktor
… faktor
∼𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃×̅…̅×̅`𝑎
=
˛𝑏_×_𝑏 ×_…_×_¸𝑏
… faktor
𝑎…
=
𝑏…
Isilah contoh khusus pada nomor 4, 5, dan 6 dengan buatan sendiri.
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
Sifat-sifat Bilangan Berpangkat Bulat
Untuk 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ+, berlaku:
1. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
3. (𝑎𝑚)𝑛 = 𝑎𝑚𝑛
𝑚 4. (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 ⋅ 𝑏𝑛
2. 𝑎 = 𝑎𝑚−𝑛 (untuk 𝑎 ≠ 0)
𝑎𝑛
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
1 5. ( ) =(untuk 𝑏 ≠ 0)
= 𝑎𝑛−𝑚 = 𝑎−(𝑛−𝑚) 𝑏𝑏𝑛
Contoh
2−6 −4 −1−2
1
a. 53 × 5−7 × 50b.× () c. 2+ 3
73 28 2−3 + 3−1
a. 53 × 5−7 × 50 = 53+(−7)+0 −1−2 2−1 + 3−2 23 ⋅ 32
c. 2
2+−3 3+ 3−1 = 2−3 + 3−1 × 23 ⋅ 32
= 5−4 22 ⋅ 32 + 23 ⋅ 30
11
== =
54 625 20 ⋅ 32 + 23 ⋅ 31
= 22 × 7 = 28 −1 1+1
2+ 3 −2 29 8⋅9
= ×8⋅9
2−3 + 3−11 + 1
83
36 + 8444
= ==
9 + 24333
Latihan 3
1. 25 × 24 = ⋯.
a. 25+4 b. 25×4 c. 254 d. 45×4 e. 45+4
6
3
2. = ⋯.
3 2
a. 26 b. 33 c. 34 d. 38 e. 62
3. (52)3 = ⋯.
3
a. 52+3 b. 52×3 c. 52 d. 103 e. 3 × 52
25×32
4 23×35 = ⋯.
8 7
2
2
b. 2
c. 6
d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. 3 3 7 6 8
3
𝑎𝑝×𝑎𝚐
5 𝑎𝑟 = ⋯.
b. 𝑎𝑝+𝑞+𝑟 d. 𝑎𝑝𝑞+𝑟
6. Bentuk
dari sederhana 4a−8𝑏−3
−1 adalah ....
( )
𝑎−6𝑏 −5
2𝑎 2 𝑏 2
( ) b. ( ) . c. ( ) d. 2𝑏
) 2 7
e. ( 𝑎 )
a 𝑎
2 2 (
𝑏 2𝑏 2𝑎 𝑎 2𝑏4
−2
1 𝑏𝑐3
7. Diketahui 𝑎 = , 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 1. Nilai dari 𝑎 adalah ….
2 𝑎𝑏2𝑐−1
a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96
8. (4𝑎)−2 × (2𝑎)3 = ⋯.
a. −2𝑎 b. − 1 𝑎 c. 1 1
e. 2𝑎
d. 𝑎
2 2𝑎 2
9. (4𝑎3)2 ÷ 2𝑎2 = ⋯.
10. 23 × (22)3 = ⋯.
a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
3 −2 4
(5𝑎 𝑏 )
11. Bentuk sederhana dari
5𝑎 𝑏 adalah ….
( −4
a. 52𝑎4𝑏2 e. 56𝑎9𝑏−1
c. 56𝑎4𝑏−10
b. 56𝑎𝑏−1
d. 56𝑎4𝑏2
12. 23 × 33 = ⋯.
a. 36 b. 53 c. 56 d. 59 e. 63
Soal Uraian
31
a. 32 210×313 50+21+22
c 27×612 e 5−1+2−1+2−2
2
b. (23)2 −5
52+51+50 f. 12 −5 −2
d. ( )3 ÷ (12−3)
5−2+5−3+5−4 18 2 18
sederhanakanlah: a. (5𝑎−3)−2 ⋅ 53
−2⋅𝑎3⋅𝑏−4 −
b. ( )
5⋅𝑎−5⋅𝑏−6
3𝑛+2−3𝑛
c 3𝑛−3𝑛−1
4𝑛+1−22𝑛+1
d 4𝑛
(
e. 3
2⋅𝑎 𝑛)3 ⋅𝑎3 : (𝑎𝑛+1
1 )
⋅𝑎 3𝑛+3 𝑎⋅𝑎2𝑛
2
𝑏
𝑥
f. 𝑎
𝑥𝑐 𝑏 𝑥𝑎
𝑐
( 𝑐) ⋅ (𝑥 �) ⋅ ( 𝑏)
𝑥 𝑥