MAKALAH Kep - Anak
MAKALAH Kep - Anak
MAKALAH Kep - Anak
PENGGUNAAN INCUBATOR
MIRSAYANTI (202431038)
MUSDALIFAH (202431040)
NILASARI (202431041)
KOLAKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang membahasan tentang” CARA MEMPERTAHANKAN TERMOREGULASI PADA BAYI
PENGGUNAAN INCUBATOR” Terima kasih kami ucapkan kepada pembimbing dan pendidikan yang telah
diberikan sehungga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami sadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna maka itu kami membutuhkan kritik dan saran dan kami harapkan
kesempurnaannya . Demikian yang kami dapat sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semuanya.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGNTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................4
B. TUJUAN PENULISAN....................................................................................................4
C. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Pengertian Termoregulasi.............................................................................................6
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN TERMOREGULASI
TERMOREGULASI adalah keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas tubuh. Pada bayi
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya
perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa
mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas
tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas
tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi
ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya
stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang
bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.sehingga upaya
pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan
kehilangan panas pada BBlL Pada bayi baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang
belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi
hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses konveksi, evaporasi, radiasi dan
konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25-28 0C,
dikeringkan dan dibungkus dengan hangat.simpanan lemak yang tersedia dapat digunakan sebagai
produksi panas. Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting untuk
mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang digunakan untuk
memproduksi panas daripada untuk pertumbuhan dan terjadi peningkatan penggunaan O2, Bayi yang
kedinginan akan terlihat kurang aktif dan akan mempertahankan panas tubuhnya dengan posisi fleksi
dan meningkatkan pernafasannya secara menangis, sehingga terjadi peningkatan penggunaan kalori
yang mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari efek hipotermi, begitu juga hipoksia dan
hiperbilirubinemia. Suhu yang tidak stabil juga mengidentifikasikan terjadinya infeksi, sehingga tindakan
yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi baru lahir.
Suhu tubuh bayi yang normal sekitar 36,5-37 0C Mencegah kehilangan panas : Bayi baru lahir tidak
dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat kedinginan jika
kehilangan panas tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipotermia) berisiko
tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah dan tidak diselimuti, mungkin
akan mengalami hipotermia, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau
berat badan rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia.
TERMOREGULASI PADA BAYI BARU LAHIR (PERLINDUNGAN TERMAL) BAYI BARU LAHIR Secara umum
dikatakan normal apabila memiliki ciri sebagai berikut : Lahir pada masa gestasi 37- 42 minggu. Ukuran
antropometri : berat badan berkisar antara 2500 gram 4000 gram, panjang badan 48 52 cm, lingkar dada
30 38 cm, lingkar kepala 32 37 cm Tanda vital dalam batas normal Tidak ada kelainan / kecacatan
Termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan
kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas normal. Pada bayi-baru
lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan masih lemah, sehingga
penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada
bayi dapat melalui proses konveksi.
evaporasi, radiasi dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan dalam lingkungan dengan
suhu sekitar 25-28 0C, dikeringkan dan dibungkus dengan hangat.simpanan lemak yang tersedia dapat
digunakan sebagai produksi panas. Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting
untuk mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang digunakan untuk
memproduksi panas daripada untuk pertumbuhan dan terjadi peningkatan penggunaan O2, Bayi yang
kedinginan akan terlihat kurang aktif dan akan mempertahankan panas tubuhnya dengan posisi fleksi
dan meningkatkan pernafasannya secara menangis, sehingga terjadi peningkatan penggunaan kalori
yang mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari efek hipotermi, begitu juga hipoksia dan
hiperbilirubinemia. Suhu yang tidak stabil juga mengidentifikasikan terjadinya infeksi, sehingga tindakan
yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi baru lahir. Suhu tubuh bayi
yang normal sekitar 36,5-37 0C sistem pengaturan suhu a.pengaturan suhu Suhu dingin lingkungan luar
menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi. Pembentukan
suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan
kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Lemak coklat tidak
diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Tak efektif
termoregulasi Definisi : Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami
ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuh normal secara efektif dengan adanya
ketidaksesuaian atau perubahan faktor-faktor eksternal. Faktor yang berhubungan Situasional (Personal,
lingkungan) Berhubungan dengan fluktuasi suhu lingkungan Berhubungan dengan benda-benda yang
basah dan dingin (pakaian, tempat tidur) Berhubungan dengan permukaan tubuh yang basah
Berhubungan dengan pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca Maturisional Berhubungan dengan
terbatasnya regulasi kompensasi metabolik Usia lanjut Bayi baru lahir..Kriteria hasil Bayi akan
Mempunyai suhu antara 36,4-37,5ºC.
a. Evaporasi - Saat mandi, siapkan lingkungan yang hangat. - Basuh dan keringkan setiap bagian untuk
mengurangi evaporasi - Batasi waktu kontak dengan pakaian atau selimut basah
b. Konveksi - Hindari aliran udara (pendingin udara, kipas angin, lubang angin terbuka)
c. Konduksi - Hangatkan seluruh barang-barang untuk perawatan (stetoskop, timbangan, tangan
pemberi perawatan, baju, sprei)
d. Radiasi- Kurangi benda-benda yang menyerap panas (logam) - Tempatkan ayunan bayi tempat tidur
jauh dari tembok (diluar) atau jendela jika mungkin.
dikerjakan adalah dengan meletakkan thermometer dibawah aksila dan membiarkannya selama 1
menit. Setelah bayi dilahirkan, suhunya harus dicek setiap setengah jam sekali sampai hasil pengecekan
dua kali berturut turut menunjukkan suhu 36,5 0C. Sesudah itu pengecekan suhu ini dilakukan setiap 4
jam sekali selama 24 jam pertama dan kemudian jika tidak terdapat indikasi untuk pengecekan yang
lebih sering, dua kali sehari. Suhu harus selalu diukur sebelum bayi ditelenjangi untuk dimandikan atau
dibersihkan dan bisa juga pengukuran suhu dilakukan sesudah bayi dimandikan.Pengaturan panas Bayi
baru lahir memiliki kemampuan terbatas dalam mengatur suhu tubuhnya yang berhubungan dengan
lingkungannya, bayi ini akan terancam bahaya hipotermi jika tidak dilakukan tindakan pencegahan.
Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan pada bayi baru lahir adalah : Produksi panasnya jelek
karena laju metaboliknya rendah Biasanya terjadi perubahan suhu yang dramatis pada lingkungan bayi
tersebut khususnya jika bayi dilahirkan dalam ruangan berpendingin yang tidak disesuaikan suhunya
demi kenyamanan ibu Bayi lahir dalam keadaan basah sehingga terjadi kehilangan panas melalui
evaporasi Bayi baru lahiir memiliki permukaan tubuh yang luas jika dibandingkan dengan berat
badannya Pusat pengaturan suhunya didalam hipotalamus belum sepenuhnya mature sehingga proses
menggigil dan berkeringat masih belum berkembang dengan baik
Bayi belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress dengan adanya
perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi
tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan
yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang
kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu
meningkatkan panas tubuh sampai 100 %. Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus
menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak
coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan
lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan
asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan
berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut sebagai hipotermia
bila suhu tubuh turun dibawah 360 C. Suhu normal pada neonatus adalah 36 5 370 C. Bayi baru lahir
mudah sekali terkena hipotermia Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal.
Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,5 C. Suhu normal pada neonatus 36,5-37,5 C (suhu ketiak).
Gejala awal hipotermi apabila suhu <36 C atau kedua kaki & tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh
bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32-36 C). Disebut hipotermi
berat bila suhu <32 C, diperlukan termometer ukuran rendah (low reading thermometer) yang dapat
mengukur sampai 25 C. (Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, 2001). Disamping sebagai suatu
gejala, hipotermi merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. (Indarso, F, 2001).
Sedangkan menurut Sandra M.T. (1997) bahwa hipotermi yaitu kondisi dimana suhu inti tubuh turun
sampai dibawah 35 C. maksimal 0,6 C). (Indarso, F, 2001). Alat-alat Inkubator Untuk bayi < 1000 gram,
sebaiknya diletakkan dalam inkubator. Bayi-bayi tersebut dapat dikeluarkan dari inkubator apabila
tubuhnya dapat tahan terhadap suhu lingkungan 30 C. Radiant Warner Adalah alat yang digunakan
untuk bayi yang belum stabil atau untuk tindakan-tindakan. Dapat menggunakan servo controle (dengan
menggunakan probe untuk kulit) atau non servo controle (dengan mengatur incubator.
1. Evaporasi
Kehilangan panas ke udara ruangan melalui kulit yang basah atau selaput mukosa.
2. Konduksi
Terjadi jika bayi diletakkan pada permukaan yang dingin dan padat.
3. Radiasi
Terjadi jika panas berpindah dari bayi ke benda padat lainnya tanpa melalui kontak langsung.
4. Konveksi
1. Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam perawatan ini mampu menggunakan inkubator
dengan benar memantau suhu bayi, dan menyesuaikan suhu inkubator untuk mempertahankan
lingkungan suhu netral.
2.Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus, petugas berlatih untuk pemeliharaan dan
perbaikan, serta ketersediaan suku cadang untuk perbaikan.
3. perhatikan lokasi inkubator harus jauh dari jendela yang tidak bisa ditutup rapat. Suhu ruangan harus
tepat dan tiupan angin minimal.
4. suhu neonatus harus dipantau secara berkala, setiap 4 jam atau sesuai instruksi dokter untuk
mempertahankan suhu tubuh 36,5-37,5 C
5. lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus digunakan saat melakukan perawatan neonatus,
dan tidak dengan membuka pintu inkubator yang lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
TERMOREGULASI adalah keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas tubuh.
Pada bayi Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang
suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada
lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha
utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan semoga ke depannya
penulis akan lebih baik dalam membuat makalah ini dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/79317320-makalah-termoregulasi-pada-bayi-baru-lahir
https://www.academia.edu/10351057/MAKALAH_BABY_INCUBATOR