Kelompok 5
Kelompok 5
Kelompok 5
Oleh Kelompok 5
1. Wiling Sari (20190018)
2. Khairunnisa zahara (20190048)
3. Windi febrianda (20190038)
Dosen Pengampu
Dr. ERPIDAWATI. SE. M.Pd
PRODI D3 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN
BUKITTINGGI
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
Hidayah-Nya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Adapun tujuan
penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran manajemen
keuangan rumah sakit, juga untuk mengetahui seberapa pentingnya penerapan
manajemen logistic dan farmasi terhadap pelayanan kesehatan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung dalam
penyusunan makalah ini. Mereka adalah:
1. Orang tua yang telah mendukung penulis baik secara materil maupun
secara moril.
2. Dosen yang sudah memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun makalah.
3. Serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhirnya penulis menyadari, bahwa tak ada gading yang tak retak, sehingga
saran dan kritik sangat dibutuhkan penulis dalam penyusunan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, sehingga biaya operasionalnya pun
semakin berkembang pula. Rumah sakit yang bersifat padat karya, pada umumnya
membutuhkan biaya operasional yang besar, antara lain untuk obat dan bahan-bahan.
Di pihak lain, rumah sakit tidak mempunyai keleluasaan untuk
meningkatkan pendapatan, kalaupun dapat meningkatkan pendapatan, maka hasil
tersebut tak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh rumah sakit. Mengacu kepada
hal di atas, yaitu adanya keterbatasan dana, sedangkan dana yang dibutuhkan besar,
rumah sakit memerlukan manajemen keuangan yang betul-betul dikelola secara
profesional. Hal ini berarti bagaimana merencanakan dan memperoleh dana atau
biaya dankemudian mempergunakan denganefisien. Pentingnya manajemen keuangan
terletak pada usaha untuk mencegah meningkatnya pembiayaan dan kebocoran.
Manajemen rumah sakit sebagai suatu lembaga yang “nirlaba/non profit” harus
dikembangkan dengan perencanaan yang sebaik-baiknya untuk
menyediakan pelayanan yang bermutu, tetapi dengan biaya yang seoptimal mungkin
dan didapatkan suatu sisa hasil usaha (SHU). Proses perencanaan ini terdiri dari dua
kegiatan pokok, yaitu penyusunan rencana oleh pimpinan dan penyusunan anggaran
oleh pihak yang terkait. Ruang lingkup manajemen keuangan meliputi penyusunan
anggaran belanja dan pendapatan (penganggaran/budgeting), akuntansi (accounting),
pemeriksaan keuangan (auditing) dan pengadaan (purchase and supply).
Ascobat (1986) mengemukakan bahwa manajemen keuangan meliputi fungsi-
fungsi perencanaan/penganggaran, pengelolaan keuangan (termasuk pengawasan dan
pengendalian), pemeriksaan keuangan/auditing serta sistem akuntansi untuk
menunjang ketiga fungsi tersebut.Penulis lain berpendapat, bahwa manajemen
keuangan terdiri dari penganggaran, akuntansi dan pengawasan.Jadi penganggaran
merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan pada perencanaan keuangan
rumah sakit
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan
2. Tujuan perencanaan
3. Manajemen piutang
4. Manajemen perencanaan Rs penganggaran
5.
1
C. Tujuan Penulisan
Dengan terselesaikan nya makalah ini kami bertujuan agar para pembaca khusus
nya mahasiswa dan mahasiswi yang mempelajari malakah ini dapat mengetahui apa
dan bagaimana manajemen keuangan rumah sakit Dan adapun tujuan makalah ini
juga yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keuamgam rumah sakit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
perencanaan secara umum merupakan suatu upaya dalam menentukan
berbagai hal yang hendak dicapai atau tujuan di masa depan dan juga untuk
menentukan beragam tahapan yang memang dibutuhkan demi mencapai tujuan
tersebut. Pengertian perencanaan juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan
yang sudah terkoordinasi demi mencapai suatu tujuan tertentu dan juga dalam jangka
waktu tertentu. Sehingga, dalam perencanaan akan terdapat berbagai kegiatan
pengujian pada beberapa arah pencapaian, menganalisa seluruh ketidakpastian,
menilai kapasitas, menentukan tujuan pencapaian, dan juga menentukan langkah
dalam pencapaiannya.
Pengertian perencanaan menurut para ahli :
1. Erly Suandy
Erly Suandy berpendapat bahwa pengertian perencanaan adalah sebuah proses
dalam menentukan tujuan organisasi dan juga menyajikannya secara lebih
jelas dengan berbagai strategi, taktik, dan operasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan utama organisasi secara keseluruhan.
2. Barbara Becker
Becker Menjelaskan bahwa pengertian perencanaan merupakan sebuah cara
rasional dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik.
3. Jacqueline Alder
Alder menerangkan bahwa pengertian perencanaan merupakan suatu proses
dalam menentukan apa yang sebenarnya sangat ingin dicapai di masa depan
dan juga menetapkan berbagai langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan
tujuan tersebut.
4. John Douglas
Douglas mengatakan bahwa pengertian perencanaan adalah suatu proses yang
terus-menerus dalam hal pengkajian, membuat tujuan dan saran, serta
mengimplementasikan dan mengevaluasi ataupun memantaunya.
5. George Steiner
Sedangkan Stainer berpendapat bahwa pengertian perencanaan merupakan
proses dalam memulai berbagai tujuan, batasan strategi, kebijakan, dan juga
rencana yang sangat detail dalam mencapainya, pencapaian organisasi untuk
menerapkan keputusan dan juga termasuk tinjauan kinerja dan juga umpan
balik dalam hal pengenalan siklus rencana baru.
3
B. Tujuan perencanaan
Setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuannya masing-masing, dan
pastinya perencanaan yang disusun pun akan berbeda-beda. Tapi pada dasarnya,
tujuan perusahaan dalam melakukan perencanaan adalah sebagai berikut ini:
4
c) Penerapan atau pengarahan – menerapkan kebijakan atau aturan yang telah
dibuat sehingga perusahaan mampu mengetahui mana piutang tertagih dan
tidak tertagih.
d) Pengawasan – Perusahaan mampu mengevaluasi kebijakan piutang yang telah
dijalankan. Apakah pengelolaan piutang berjalan efektif atau justru
merugikan.
3. Tujuan manajemen piutang
Pengelolaan atau manajemen piutang dilakukan agar perusahaan terhindar
dari risiko-risiko yang berasal dari pemasukan kredit seperti:
a) Seluruh piutang tidak tertagih. Risiko yang terjadi apabila jumlah piutang
tidak dapat tertagih sama sekali. Misalnya kurang pengawasan, salah
memilih pelanggan dan potensi lainnya seperti adanya kondisi negara yang
tidak stabil.
b) Piutang yang tidak dibayarkan sebagai piutang. Hal ini akan berpengaruh
langsung pada pencatatan keuangan yang berakibat mengurangi laba
perusahaan.
c) Pelunasan piutang lewat jatuh tempo. Hal ini mampu menimbulkan beban
tambahan pada perusahaan yang jika dilakukan berulang maka bisa
merugikan perusahaan.
d) Perputaran piutang yang rendah pada modal yang dapat mengakibatkan
modal yang tertanam dalam piutang semakin besar dan berakhir pada tidak
produktifnya modal kerja.
e) Adanya kecurangan seperti kegagalan penagihan piutang karena pelanggan
yang tidak bertanggungjawab atau pencurian kas.
f) Kesalahan teknis baik dalam hal penagihan maupun pemasukan data.
g) Data pelacakan piutang hilang atau rusak.
h) Kinerja SDM penagih piutang yang buruk.
5
Standar kredit merupakan kualitas minimal yang digunakan untuk menilai
apakah peminjam layak untuk diberikan kredit atau pinjaman.
Dengan menentukan standar kredit, perusahaan bisa menentukan besaran pemberian
kredit serta jangka waktu yang diberikan untuk melakukan pelunasan.
Ada beberapa versi kriteria dalam menganalisis standar kredit yaitu 5C, 5P, dan 3R.
Adapun analisis standar kredit 5C sebagai berikut:
Characteristic: Perilaku pemohon pinjaman yang meliputi kejujuran,
keterbukaan, pengalaman dalam meminjam, dan perilaku umum lainnya.
Capability: Kemampuan pemohon pinjaman dalam mengelola usahanya.
Capital: Utang yang diberikan bukan satu-satunya sumber daya. Namun
pemohon juga harus memiliki modal.
Collateral: Pemohon harus bisa memberikan jaminan pinjaman.
Condition: Keadaan yang terjadi ketika adanya transaksi atau permohonan
piutang baik secara makro maupun mikro.
Sedangkan analisis 5P meliputi:
Party: Pengelompokan calon pemohon pinjaman.
Purpose: Tujuan pemohon pinjaman. Apa yang akan dilakukan dan digunakan
dari dana pinjaman tersebut.
Prospect: Memprediksi efektivitas hasil dari pinjaman yang diberikan.
Protection: Adanya perlindungan atau jaminan atas aset atau uang yang
dipinjamkan.
payment: menganalisis apakah kredit yang dipinjamkan mampu dikembalikan
atau tidak.
Di sisi lain, prinsip analisis kredit 3R dijabarkan lebih sederhana namun cukup
menggambarkan aspek-aspek sebelumnya yaitu:
Return: Tingkat keberhasilan dari aktivitas piutang baik bagi peminjam
maupun pemohon pinjaman.
Repayment: Kemampuan pemohon pinjaman untuk melunasi pinjamannya.
Risk: Kemampuan pemohon dalam menanggung risiko apabila tidak mampu
mengembalikan hutangnya.
b) Persyaratan Kredit
Persyaratan kredit yang dimaksud adalah meliputi ketentuan-ketentuan yang
dibuat perusahaan dalam mengelola piutangnya.Syarat kredit meliputi penentuan
periode kredit, potongan tunai, penetapan bunga dan syarat-syarat lain yang diberikan
kepada pemohon pinjaman. Umumnya, syarat kredit sangat dipengaruhi dengan jenis
usaha yang dijalankan, bentuk kerjasama, kondisi kreditur maupun debitur, nilai
ekonomis produk, dan sifat relatif lainnya.
6
c) Kebijakan Penagihan
Kebijakan penagihan utang sangat didasari oleh kebijakan kredit yang telah
disepakati misalnya jumlah pinjaman yang diterima, periode kredit, dan persyaratan
khusus lainnya.Perusahaan harus jeli dalam menentukan kebijakan penagihan
pinjaman. Mulai dari media penagihan apakah melalui email, penagihan langsung,
atau melalui agen.Satu hal yang perlu diingat dalam menentukan kebijakan penagihan
adalah strategi dalam penagihan itu sendiri.Misal, jika perusahaan terlalu agresif
kepada peminjam dalam hal ini konsumen, bukan hal yang tidak mungkin apabila
mereka akan beralih ke pesaing bisnis.
Dalam hal pinjaman karyawan misalnya, kebijakan pinjaman yang berbelit dan
membebankan menyebabkan perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya dan
mungkin akan memengaruhi kinerja perusahaan secara langsung.
d) Mengandalkan Pihak Ketiga
Kebijakan terakhir bukanlah prinsip utama yang bisa dilakukan untuk
mengefisiensi manajemen piutang perusahaan. Namun di dalam persaingan yang
semakin ketat dan sangat volatile mengandalkan pihak ketiga merupakan pilihan
terbaik.Pihak ketiga yang dimaksud adalah pihak di luar perusahaan yang membantu
mengelola piutang perusahaan misalnya adalah menggunakan layanan teknologi
keuangan atau konsultasi dengan konsultan bisnis.Mengandalkan pihak ketiga adalah
investasi jangka panjang yang paling efektif dalam mengelola keuangan terutama
piutang perusahaan.Misalnya, Anda bisa menggunakan teknologi pengolahan
akuntansi dan keuangan untuk memangkas birokrasi penagihan dan pemberian
piutang, pemantauan, hingga kemudahan pengolahan data.
Selain menggunakan teknologi, perusahaan juga bisa mengandalkan konsultan bisnis
untuk mengatur keuangan terutama piutang secara efektif.
Melalui konsultan bisnis, perusahaan bisa mendapatkan konsultasi secara efektif
mengenai pengelolaan keuangan baik yang terjadi saat ini dan proyeksi masa depan.
7
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi anggaran, yaitu fungsi pedoman kerja,
alat pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja.
Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan arah serta sekaligus memberikan
target yang harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang akan datang.
Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian yang ada di
rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja samadengan baik untuk
menuju sasaran yang telah ditetapkan. Demikian juga anggaran sebagai tolok ukur
maupun pembanding untuk menilai realisasi kegiatan rumah sakit, kelemahan
maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa
anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengawasan kerja.
2. Anggaraan rumah sakit
Anggaran Rumah Sakit adalah Rencana kegiatan yang disusun secara sistematis
dan meliputi seluruh kegiatan atau aktivitas rumah sakit dan dinyatakan dalam bentuk
uang serta berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penganggaran
a) Faktor Intern yang mempengaruhi anggaran :
Penjualan jasa rumah sakit tahun yang telah lalu (rawat inap, rawat jalan,
penunjang diagnostik, tindakan bedah dan lain-lain).
Kemampuan rumah sakit yang tersedia
Keadaan personil (jumlah dan kualifikasi)
Modal kerja yang ada
Fasilitas yang dimiliki
a) Faktor Ekstern yang mempengaruhi anggaran :
Keadaan pesaing
Kecenderungan upaya kesehatan
Penduduk, teknologi, keuangan, personil, ketentuan pemerintah, dan lain-
lain), keadaan perekonomian nasional, penghasilan masyarakat dan lain-lain.
3. Prosedur anggaran
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyusunan
serta pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi organisasi, karena pimpinan
organisasilah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan organisasi
secara keseluruhan. Namun demikian dalam penyusunannya dapat didelegasikan
8
kepada bagian administrasi, panitia anggaran, kedua-duanya, atau kepada panitia
anggaran di mana bagian administrasi merupakan anggotanya.
Pada umumnya penganggaran diserahkan kepada bagian administrasi bagi
organisasi yang kecil dengan kegiatan yang tidak terlalu kompleks, sedangkan panitia
anggaran, digunakan bagi organisasi yang besar dengan kegiatan yang kompleks,
beraneka ragam serta ruang lingkup yang berbeda. Di dalam panitia anggaran inilah
diadakan pembahasan-pembahasan tentang rencana kegiatan yang akan datang,
sehingga anggaran yang dihasilkan merupakan kesepakatan
bersama, sesuai dengan fasilitas dan kemampuan masing-masing bagian secara
terpadu. Kesepakatan bersama ini sangat penting agar dalam pelaksanaannya nanti
didukung oleh semua pihak di Rumah Sakit. Anggaran yang disusun oleh panitia
anggaran ini baru merupakan rencana anggaran, yang selanjutnya dikonsultasikan
kepada pimpinan rumah sakit. Untuk penyusunan anggaran di Rumah Sakit
Pemerintah akan dibicarakan pada bagian akhir dari bab ini. Pada prinsipnya istilah
panitia ini diberikan kepada beberapa orang (sekelompok orang) yang ditunjuk dan
diberi wewenang untuk melakukan suatu tugas. Wewenang yang diberikan kepada
panitia ini sangat bervariasi, ada yang diberi wewenang mengambil keputusan atau
yang sifatnya memberi saran saja dan ada juga yang hanya digunakan sebagai alat
penerima informasi saja.
Penggunaan panitia dalam suatu organisasi disebabkan oleh berbagai pertimbangan
sebagai berikut :
Sifatnya demokratis
Sebagai alat koordinasi, alat untuk menampung informasi, alat dalam
konsolidasi wewenang dan untuk pemusatan wewenang dalam merencanakan
program.
Pertimbangan dan keputusan kelompok lebih baik daripada perorangan.
Motivasi melalui partisipasi.
Namun demikian Wursanto juga mengemukakan bahwa penggunaan panitia
dalam suatu organisasi, juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
9
pemborosan, baik waktu maupun biaya, tidak mampu mengambil keputusan
dengan cepat, serta memecah tanggung jawab.
4. Jenis anggaran di rumah sakit
a) Anggaran statistik
Anggaran Statistik adalah bagian penting dari proses penganggaran yang
menetapkan volume dan sumber daya yang digunakan pada anggaran lain. Karena
anggaran statistik ditempatkan ke dalam semua anggaran keuangan lain, keakuratan
secara khusus adalah penting.
Beberapa organisasi, terutama sesuatu yang lebih kecil, tidak boleh memiliki
anggaran statistik yang terpisah, tetapi dimasukkan ke dalam data secara langsung ke
dalam pendapatan dan anggaran biaya atau barangkali ke dalam anggaran operasi
tunggal. Manfaat dari memiliki anggaran stastistik terpisah adalah memaksa semua
anggaran yang lain diantara organisasi untuk menggunakan setelan volume yang
sama dari asumsi sumber daya.
b) Anggaran Pendapatan
Informasi rinci dari anggaran statistik dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan
yang menggabungkan volume data dengan data pembayaran kembali untuk
mengembangkan ramalan pendapatan. Anggaran pendapatan seperti anggaran
pendapatan usaha rawat inap, rawat jalan, jasa dokter, laboratorium, radiologi,
farmasi dan lain-lain.
c) Anggaran Belanja
Sebagaimana anggaran pendapatan, anggaran belanja di peroleh dari data dalam
anggaran statistik. Fokus disini berada di atas niaya untuk menyediakan jasa
dibandingkan hasil pendapatan. Anggaran belanja secara khas dibagi kedalam tenaga
kerja (gaji,upah, dan keuntungan tambahan) dan komponen non tenaga kerja.
Komponen non tenaga kerja meliputi belanja terkait dengan item-item seperti
penyusutan, sewa guna, utilitas, administrasi dan peralatan medis serta pelatihan
medis dan pendidikan.
d) Anggaran Operasional
10
Anggaran operasional atau rutin berkaitan dengan dukungan biaya untuk setiap
kegiatan operasinal selama tahun anggaran. Untuk organisasi yang lebih besar,
anggaran operasi adalah satu kombinasi dari pendapatan dan anggaran belanja. Untuk
bisnis yang lebih kecil, statistik, pendapatan dan belanja sering dikombinasikan ke
dalam anggaran operasi tunggal. Karena anggaran operasi dipersiapkan mengunakan
metode akuntansi akrual yang secara kasar dipikirkan sebagai satu ramalan ikhtisar
laba rugi. Bagaimanapun, tidak sama dengan ihktisar laba rugi yang dipersiapkan
pada tingkat organisator, anggaran operasi di persiapkan pada tingkat sub unit, satu
departemen atau lini produk. Karena akibat ini, seluruh kepentingan terhadap proses
penganggaran, banyak difokuskan pada anggaran operasi.
e) Anggaran Kas
Anggaran kas berkaitan dengan rencana penerimaan dan pengeluaran kas yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk periode yang akan datang. Anggaran kas
difokuskan pada posisi kas organisasi. Karena anggaran operasi dan komponen
anggaran menggunakan akuntansi akrual, mereka tidak menyediakan informasi arus
kas. Seperti laporan arus kas yang menuang kembali ikhtisar laba rugi untuk
difokuskan pada kas, anggaran kas ditung kembali terhadap anggaran operasi untuk
difokuskan kedalam arus kas akrual dan keluar dari bisnis. Anggaran kas
memberitahukan manajer apakah bisnis diproyeksikan untuk menghasilkan kelebihan
kas yang akan harus diinvestasikan atau untuk mengalami kejatuhan singkat kas yang
meliputi beberapa cara. Anggaran kas dipersiapkan bulanan, mingguan atau
berdasarkan harian dan digunakan untuk manajemen kas jangka pendek.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yangtelah
ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalanrencana dalam
bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untukkurun waktu tertentu.
Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secarakuantitatif dalam unit
moneter untuk periode satu tahun.
kegunaan anggaran :
1.Memperjelas rencana strategi
2.Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatuorganisasi
3.Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer
4.Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar
penilaiankinerja manajer
B. Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami isi makalah penulis dan memperluas
wawasan dari berbagai sumber lain. Karena makalah ini jauh dari kesempurnaan,
penulis harapkan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan/
https://administrasirumahsakit.com/makalah-anggaran-rumah-sakit-2/
https://www.rusdionoconsulting.com/manajemen-piutang-
usaha/#:~:text=Manajemen%20piutang%20adalah%20praktik%20atau,ditagihkan%2
0kepada%20pihak%20yang%20meminjam.
13