SOP Hemodialisa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 48

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN HEMODIALISA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/01/2022 00 01 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian 1. Adalah urutan pelayanan pasien yang akan menjalani
hemodialisis
2. Pasien baru dalah pasien yang baru pertama kali menjalani
tindakkan hemodialisis (HD) di KLINIK UTAMA MEDIALYS
3. Pasien lama adalah pasien yang sudah pernah atau rutin
menjalani hemodialisis di Unit HD KLINIK UTAMA
MEDIALYS
Tujuan Meciptakan ketertiban prosedur dan melayani pasien yang akan mejalani
hemodialisis
Kebijakkan 1. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Pasien baru
1.1. Pasien tidak gawat dan / tidak darurat
1.1.1. Pasien mendaftar ke petugas pendaftaran Klinik
Utama Medialys, serta menunjukkan hasil
laboratorium terbaru dengan jangka waktu kurang
dari 3 bulan dan menunjukkan traveling HD
1.1.2. Terpasang CDL / AV-shunt
1.1.3. Dokter spesilais penyakit dalam/dokter penagggung
jawab klinik memeriksa keadaan umum pasien
1.1.4. bila pasien telah memenuhi persyaratan untuk
menjalani tindakan hemodialisis maka hemodialisis
akan dilakukan sesuai instruksi dokter penanggung
jawab
1.1.5. Pasien selesai menjalani hemodialisis
1.1.6. Pasien pulang

1.2. Pasien gawat dan/darurat


1.2.1. Pasien datang ke Klinik Utama Medialys
1.2.2. Dokter penanggung jawab Klinik melakukan
pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien dan
konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam
1.2.3. Dari hasil pemeriksaan fisik dan keadaan umum
pasien di dapati pasien tidak mungkinkan untuk di
lakukan tindakkan hemodialisis di Klinik di
karenakan keterbasan alat dll maka pasien akan di
rujuk ke RS terdekat
1.2.4. Pasien dipersiapkan untuk di rujuk
1.2.5. Pasien di dampingi tenaga medis dokter / perawat
1.2.6. Pasien di antar ke RS terdeket
1.2.7. Pasien masuk IGD di RS terdekat

2. Pasien lama
1.1. Pasien sesuai jadwal rutin HD
1.1.1. Pasien mendaftar ke bagian pendaftaran
KLINIK
UTAMA MEDIALYS
1.1.2. Pasien menjalani hemodialisis
1.1.3. Pasien selesai menjalani hemodialisis
1.1.4. Pasien pulang
1.1.5. Bila pasien mengalami komplikasi dan
dinyatakan harus dirawat oleh dokter yang
bertugas, pasien akan di rujuk ke Rumah sakit
terdekat di dampingi oleh petugas medis
perawat/dokter tergantung dari keadaan umum
pasien
1.2. Diluar jadwal HD rutin dan dengan kegawatdaruratan.
1.2.1. Pasien masuk klinik dan di periksa dokter
penanggung jawab.
1.2.2. Dokter penanggung jawab menentukan apakah
pasien layak untuk dilakukan tindakkan
hemodialisis di klinik apa akan di rujuk ke RS
terdekat
1.2.3. Bila pasien di nyatakan bisa di lakukan dan
memungkinkan untuk di lakukan tindakkan HD
makan akan segera di lakukan dengan
pengawasan dan observasi ketat
1.2.4. Bila pasien keadaan umum semakin menurun
maka dokter harus ambil keputusan agar pasien
segera di rujuk ke RS
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PEMASANGAN BLOOD LINE PADA MESIN
HEMODIALISA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/02/2022 00 02 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pemasangan alat berupa selang khusus ( bloodline ) yang digunakan
untuk melakukan sirkulasi darah di luar tubuh pasien ( ekstrakorporeal )
saat hemodialisa berlangsung.
Tujuan Blood line terpasang dengan tepat, rapih dan tetap steril pada mesin
hemodialisa.
Kebijakkan 2. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Perawat mempersiapkan alat sebagai berikut :


1.1. Mesin hemodialisa yang siap pakai
1.2. Satu set blood line
1.3. Infus set
1.4. NaCl 0,9% sebanyak 1500-2000ml
1.5. Dialyzer

2. Prosedur
1.1. Perawat mengambil 1 set bloodline yang masih terbungkus
rapih dan utuh dalam kemasan dan memastikan tidak ada
kerusakan pada kemasannya.
1.2. Perawat membuka kemasan blood line yang terdiri dari
arterial line dan venous line.
1.3. Perawat memasang arterial line dengan urutan :
2.3.1 Perawat memasang bubble trap pada tempatnya
dengan posisi tegak
2.3.2 Perawat memasukkan segment pump arterial
line kedalam segment pump mesin hemodialisa
dengan cara memasukkan dari bagian bawah
terlebih dahulu, kemudian putar berlawanan
arah jarum jam .
2.3.3 Perawat menyambungkan arterial line dengan
inlet dialyzer
1.4. Perawat memasang selang vena dimulai dengan
memasukkan bubble trap vena pada tempatnya, ikuti jalur
yang sudah ada kemudian sambungkan bagian outlet selang
vena dengan outlet dialyzer.
1.5. Selama pemasangan blood line tidak bole menyentuh lantai.
1.6. Perawat memasang infus set pada NaCl 0,9% dan
menyambungkan dengan blood line arterial line pada
tempatnya
1.7. Perawat mengisi blood line dengan NaCl 0,9% secara
gravitasi sampai bubble trap vena terisi 3/4 nya kemudian
klem di tutup.
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PENGISIAN SURAT IZIN TINDAKAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/03/2022 00 03 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian 1. Surat izin tindakan adalah surat yang berisi pernyataan
pemberian persetujuan untuk dilakukan tindakan hemodialisis.
2. Pasien adalah orang yang akan dilakukan tindakan hemodialisis.
3. Keluarga adalah orang terdekat pasien ( suami, istri, bapak
kandung, ibu kandung, anak kandung, saudara kandung).
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dan pengisian
surat izin tindakan guna menjamin legalitas tindakkan bagi petugas yang
melakukan tindakkan HD ( hemodialisis ).
Kebijakkan 3. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Peralatan
1.1. Perawat mempersiapkan catatan medik.
1.2. Perawat mempersiapkan catatan hasil pemeriksaan
penunjang medis.
1.3. Perawat mempersiapkan surat pernyataan persetujuan
tindakan.

2. Prosedur
1.1. Pasien dinyatakan menderita penyakit yang memerlukan
tindakan Hemodialisis yang bersifat cito ( oleh karena bisa
mengancam jiwa )Atau terencana.
1.2. Dokter yang menangani atau dokter pelaksan HD / dokter
jaga menjelaskan kepada pasien , mengenai :
1.1.1. Mengapa harus dilakukan tindakan hemodialisis.
1.1.2. Berapa lama tindakan tersebut berlangsung
1.1.3. Bagaimana prosedur tindakan tersebut dilakukan
1.1.4. Alternatif tindakkan yang lain
1.1.5. Prognosa dari tindakan yang akan dilakukan.
1.1.6. Bila keluarga dan pasien setuju maka keluarga
pasien mengisi formulir surat pernyataan
persetujuan tindakan secara lengkap

1.1.7. Pasien yang memiliki jadwal rutin hemodialisis di


KLINIK UTAMA MEDIALIS, pemberian
informasi dan persetujuan akan di perbaharui setiap
3 bulan sekali secara berkala.
Unit terkait Klinik Utama Medialis
PROSEDUR PERSIAPAN MESIN HEMODIALISIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/04/2022 00 04 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Cara mempersiapkan mesin hemodialisa sebelum tindakkan
hemodialysis dilaksanakan, persiapan meliputi : listrik, sirkulasi
air dan dialisat.
Tujuan Agar mesin hemodialisa dapat dipersiapkan sesuai program yang
direncanakan, dan mencegah terganggunya proses hemodialisis
karena faktor kerusakan.
Kebijakkan 4. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik
Utama Medialys
Prosedur 1. Perawat mempersiapkan alat
1.1. Mesin hemodialisa
1.2. Cairan konsentrat acid dan konsentrat bicarbonate
1.3. Aliran listrik
1.4. Sirkulasi reverse osmosis

2. Prosedur
1.1. Perawat memastikan aliran listrik sudah dalam
keadaan terpasang
1.2. Perawat membuka kran air
1.3. Perawat menghidupakan mesin dengan menekan
tombol on/off
1.4. Perawat memasukkan tubing A kedalam cairan
konsetrat acid
1.5. Perawat memasukkan tubing B kedalam cairan
konsentra
bicarbonate ( tergantung jenis mesin HD )
1.6. Tunggu sampai mesin siap pakai ditandai dengan
system ready
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PRIMING
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/05/2022 00 05 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pengisian cairan yang pertama dalam sirkulasi darah
( ABL+Dialyser+AVL) dengan menggunakkan cairan normal
saline 0,9%
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah
proses tindakkan priming sehingga keselamatan pasien dan
operator
Kebijakkan 5. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik
Utama Medialys
Prosedur 1. Perawat mempersiapkan alat-alat dan bahan ssebagai
berikut
a. Gelas ukur
2. Proses ini merupakan lanjutan dari pemasangan blood line
3. Perawat menjalankan pompa darah dengan menggunakan
kecepatan QB 100-150ml/menit.
4. Perawat memeperatikan bubble trap merah dan biru (isi
NaCl 0,9%) pada bubble trap 3/4 bagian
5. Menyiapkan NaCl 0,9% sebanyak 1500-2000ml untuk
proses priming
6. Setelah proses priming selesai, dilanjutkan dengan proses
rinsing ( sirkulasi tertutup)
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR RINSING
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/06/2022 00 06 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pengisian cairan fisiologis dengan penambahan anti koagulan saat
sirkulasi tertutup
Tujuan Melapisi seluruh permukaan membrane dialyzer dan AVBL dengan
antikoagulan dan mencegah terjadinya pembekuan darah dalam
sirkulasi ekstrakorporeal
Kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Peerawat mempersiapkan alat sebagai berikut :
1.1. Spuit 1cc
1.2. Heparin
1.3. Alkohol Swab ;
2. Prosedur
2.1. Proses ini merupakan lanjutan dari proses priming
( sirkulasi terbuka )
2.2. Perawat menjalankan blood pump kecepatan
200ml/menit
2.3. Perawat memasukkan heparin 2500 unit (sesuai
kebutuhan ) kedalam sirkulasi melalui injection port
artery
2.4. Biarkan blood pump berputar selama 10-15 menit
2.5. Setelah proses sirkulasi tertutup selesai dilanjutkan
dengan proses soaking .
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR SOAKING
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/07/2022 00 07 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pengaliran cairan dialisat ke dalam kompartmen dialisat pada
dialyzer.
Tujuan Melembabkan dan membuang bahan sterilisasi dalam kompartmen
dialisat pada dialyzer.
Kebijakkan 6. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Perawat mempersiapkan alat sebagai berikut :
1.1. Mesin hemodialisa yang siap pakai .
1.2. Dialyzer baru atau reuse yang sudah dibuang cairan
antiseptiknya.
2. Prosedur :
2.1. Perawat menyiapkan lingkungan.
2.2. Perawat melakukan kebersihan tangan
2.3. Perawat memasang dialyzer pada mesin hemodialisa
dengan posisi merah diatas dan biru dibawah.
2.4. Perawat menghubungkan kedua handsen konektor
dialisat dengan dialyzer, merah dengan merah dan biru
dengan biru
2.5. Perawat mengalirkan dialisat kedalam dialyzer
dengan menggunakan tekanan ( TMP) 200mmHg
selama 15 menit
2.6. Perawat melanjutkan dengan proses penyambungan
untuk melaksanakan hemodialisis.
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PERGANTIAN DIALISER BOCOR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/08/2022 00 08 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Dialyzer bocor adalah dialyzer yang salah satu atau sebagian membrannya
lepas dari tempatnya, sehingga mengakibatkan darah keluar dari
kompartmen darah ke kompartmen dialisat.
Alarm Mesin HD akan berbunyi pada alarm blood leak
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mengganti dialyzer bocor
Kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur 1. Deteksi adanya kebocoran pada dialiser apakah ada darah pada
kompartemen dialisat
2. Apabila terlihat kebocoran nama masukan darah kedalam tubuh pasien
3. Bilas dengan NaCl 0,9% sampai bersih
4. Ganti Dialyzer menggunakan dialyzer baru
5. Lakukan priming ulang pada dialyzer baru
6. Setelah priming selasai maka pelayanan HD dapat dilanjutkan
7. Catat semua kegiatan di lembaran catatan perkembangan pasien
terintegrasi
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PELELAKSANAAN MONITORING INTRA
DIALYSIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/09/2022 00 09 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pengamatan yang dilakukan selama proses dialisis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pelaksanaan monitoring
intradialisis
Kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Observasi TTV (TD, N, RR, Suhu) setiap jam atau disesuaikan
dengan kondisi pasien.
3. Nilai tingkat kesadaran
4. Observasi akses vaskuler dan pembuluh darah vena (rembesan darah,
pembengkakan , hematom)
5. Kaji keluhan pasien
6. Observasi obat-obatan yang diberikan selama proses dialisis misalnya
cairan parenteral, transfusi darah sesuai dengan program medik
7. Sambungan AV fistula dengan blood lines dan sambungan blood lines
ke dialyzer
8. Sambungan tekanan arteri dan vena dengan mesin HD
9. Jenis konsentrasi yang digunakan
10. Selama proses dialisis semua klem terbuka, kecuali klem infus harus
tertutup
11. Bubble trap harus terisi ¾ bagian, jangan sampai kosong
12. Jangan ada udara di sepanjang sirkulasi darah dan dialyzer
13. Observasi kecepatan pompa darah (QB), cocokkan dengan efektifitas
blood flow.
14. Observasi tekanan arteri dan vena ( apakah ada hambatan)
15. Observasi TMP (Trans Membran Pressure), UFG (Ultra Filtrasi Goal)
16. Lamanya dialisis (time left)
17. Temperature mesin, suhu mesin yang diperbolehkan 36-37 derajat C
18. Standar konsentrat
19. Pemakaian bicarbonat
20. Cuci tangan
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PROSEDUR PERSIAPAN MESIN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/10/2022 00 10 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Mempersiapkan unit mesin hemodialisa di Instalasi HD sampai mesin siap
pakai
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk persiapan mesin HD
Kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur 1. Melakukan Check supply listrik
2. Melakukan Check supply air RO
3. Check cairan dialisat ( bicnat & acetat )
4. Perawat melakukan identifikasi pasien dengan dialyzer
5. Perawat melakukan priming mesin ( filling, rinsing & soaking
dialyzer)
6. Perawat melakukan Dokumentasi ke rekam medis
7. Perawat cuci tangan 6 langkah
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR INISIASI HD DENGAN AV- SHUNT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/11/2022 00 11 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Menyiapkan sarana hubungan untuk hemodialisis dengan cara
insersi/punksi jarum AV Fistula pada anastomose
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan inisiasi AV-
shunt
Kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Jarum AVF (Arterio Venous Fistula) dg ukuran 1-11/4 inchi
b. Jarum kateter ukuran No.16
c. Spuit 10ml dan Spuit 1ml
d. Heparin Injenksi
e. NaCl 0,9%
f. Bak Instrumen kecil berisi : com steril,duk steril,kain kassa steril,
klem steril
g. Plester
h. Kapas alkohol
i. Gelas ukur
j. Betadine solution
k. Alkohol 70%
l. Pengalas karet/plastik
m. Masker
n. Sarung tangan steril
o. Maskort/apron
p. Tempat sampah medik dan non medik
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Indentifikasi Pasien
c. Membawa peralatan ke dekat pasien
d. Letakkan pengalas karet/plastik pada daerah yang akan dilakukan
insersi
e. Pakai masker dan maskort/apron, cuci tangan, pakai sarung
tangan
f. Desinfeksi daerah AV-shunt dengan betadine, dimulai dari titik
tempat insersi / punksi kearah luar denga radius 3-5cm, biarkan
selama 3 menit lalu bersihkan dengan alkohol
g. Letakkan duk steril secara melebar sebagai pengalas dan penutup
h. Lakukan insersi / punksi outlet (pilih vena yang besar untuk
memasukkan darah kembali kedalam tubuh pasien) usahakan
lengan yang sama dengan AV-shunt, fiksasi dan tutup dengan
kain kassa (bila ada permintaan ambil darah untuk periksa
laboratorium), lalu bolus dengan heparin dosis yang telah dioplos
dengan Nacl 0,9% + 5 cc
i. Lakukan insersi/punksi inlet ( minimal 3-5cm dari anastomosis),
fiksasi dan tutup dengan kain kassa, bila inlet dan outlet satu
aliran minimal berjarak 5cm, bagi pasien yang tidak tahan sakit
dapat diberikan anastesi local sebelum di insersi, (lidokain injeksi,
spray, salep)
j. Perawat cuci tangan
k. Dokumentasi

Unit terkait Klinik Utama Medialys


PROSEDUR INISIASI HID DENGAN AKSES CATETER DOUBLE
LUMEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/12/2022 00 12 / 33
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Menyiapkan sarana hubungan untuk hemodialysis melalui akses
cateter double lumen
Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah untuk melakukan
inisiasi HD dengan akses cateter double lumen
Kebijakkan 7. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur A. Persiapan alat
1. Spuit 5ml, 20ml, dan 1ml
2. Heparin injeksi
3. Nacl 0,9%
4. Bak instrument kecil berisi :kom kecil, duk steril, kain
kasa steril
5. Plester
6. Alkohol
7. Masker
8. Sarung tangan steril dan non steril
9. Maskort/apron
10. Tempat sampah medis dan non medis
B. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Indetifikasi pasien
3. Membawa peralatan kedekat pasien
4. Pakai masker dan maskort/apron, cuci tangan, pakai
sarung tangan non steril
5. Buka verban kateter dengan alcohol secara perlahan,
perhatikan posis kateter, apakah tertekuk atau posisi
berubah serta keadaan exit site
6. Dekatkan peralatan ke pasien
7. Ganti sarung tanagn non steril dengan sarung tangan
steril
8. Perawat sementara pakai sarung tangan 1 buah, 1 tangan
lagi untuk memegang dan menuangkan larutan ke dalam
kom steril
9. Perawat memakai sarung tangan steril
10. Bersihkan daerah exit site dengan kasa steril dan
hypavix
11. Perawat mengganti sarung tangan sepasang
12. Perawat mengganti sarung tangan sepasang
13. Pasang duk steril di area cateter
14. Gunakan spuit 3ml, lalu tambahkan heparin. Bekuan
darah yang berada di lumen kateter di aspirasi dan
dibuang ke sampah infeksius
15. Bilas dengan larutan Nacl 0,9% secukupnya, lalukan test
dengan cara aspirasi dan masukkan Kembali darah
sambal rasakan lancer tidaknya aliran darah ( tindakkan
ini dapat di ulang sampai yakin betul bahwa aliran darah
sudah lanca, pengetesan ini dilakukan satu persatu
selang arti dan vena
16. Tutup selang kateter dengan kassa steril ( posisi kateter
dalam keadaan terklem)
17. Tentukan posisi cateter dengan tepat untuk menghindari
kemacetan pada saat dialisis berlangsung kemudian
fiksasi
18. Sambungkan ke selang dialisis
19. Kecilkan QB sampai kecepatan 100 ml/mnt, kemudian
matikan pump
20. Lepaskan selang arteri dari sambungan sirkulasi tertutup
21. Klem sambungan Nacl
22. Sambungkan selangg darah artei dengan selang arteri
kateter, gunakan kassa steril sebagai pengalas untuk
menyambunng
23. Kencangkan konektor penghubung, bukalah klem selang
darah dan klem cateter, lalu hidupkan pump darah, mulai
dengan kecepatan 100-150 ml/mnt lalu naikkan secara
bertahap sesuai dengan tekanan darah keluhan pasien
24. Lakukan pemograman mesin sesuai dengan kebutuhan
( sesuai peresepan HD )
25. Kembalikan alat-alat yang sudah dipakai dan rapikan
26. Perawat cuci tangan
27. Catat semua kegiatan dalam status pasien/catatan HD
28. Observasi TTV dan keluhan pasien selama proses
dialisis berlangsung
a. Hal-hal yang perlu di perhatikan
- Kesterilan alat instrument
- Prosedur kerja dengan tehnik aseptic
- Pemberian dosis heparin yang tertera pada selang
kateter double lumen

Unit terkait Klinik Utama Medialys


PROSEDUR TERMINASI DENGAN AKSES AV-SHUNT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/13/2022 00 13 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Suatu tindakan mengembalikan darah ke tubuh pasien setelah proses
hemodialisis selesai pada kurun waktu tertentu ( sesuai program )
Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah untuk mengakhiri
dialisis dengan akses AV- Shunt
Kebijakkan 8. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Turunkan kecepatan aliran darah (QB) sampai 100ml/mnt
4. Matikan pompa darah
5. Tutup klem selang darah arteri ( inlet ) buka klem infus set
alirkan darah dengan kecepatan 100ml/mnt darah akan
terdorong oleh cairan Nacl 0,9% sampai sirkulasi
ekstrakoporeal bening (tidak ada sisa darah pada dialyzer
dan blood line )
6. Tutup selang vena (oulet) matikan pompa darah
7. lepaskan masing-masing selang darah dari AV Fistula, cabut
kedua AV Fistula ( inlet dan oulet) tekan luka bekas
penusukan dengan kain kassa ( penekanan tidak boleh terlalu
kencang )
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR TERMINASI DENGAN AKSES CATETER
DOUBLE LUMEN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/14/2022 00 14 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Suatu tindakan mengembalikan darah ke tubuh pasien setelah proses
hemodialisis selesai pada kurun waktu tertentu ( sesuai program )
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengakhiri dialisis
dengan akses Cateter Double Lumen
Kebijakkan 9. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 8. Cuci tangan
9. Pakai sarung tangan
10. Turunkan kecepatan aliran darah (QB) sampai 100ml/mnt
11. Matikan pompa darah
12. Tutup klem selang darah arteri ( inlet ) buka klem infus set alirkan
darah dengan kecepatan 100ml/mnt darah akan terdorong oleh
cairan Nacl 0,9% sampai sirkulasi ekstrakoporeal bening (tidak
ada sisa darah pada dialyzer dan blood line )
13. Tutup selang vena (oulet) matikan pompa darah
14. lepaskan masing-masing selang darah dari sambungan selang
cateter
15. Bilas lumen arteri dan vena dengan menggunakan Nacl 0,9%
masing-masing 10ml
16. Siapkan heparin dalam spuit sebanyak 3000iu
17. Kunci selang cateter dengan heparin murni masing-masing
sebanyak 1500iu kemudian klem dan tutup
18. Balut selang catetet dengan kassa kemudian fiksasi
19. Rapikan alat-alat dan dokumentasikan dalam catatan terintegrasi
HD
20. Cuci tangan
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR REUSE MANUAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/15/2022 00 15 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Melakukan proses ulang ( pembilasan sampai sterilisasi ) pada
ginjal buatan ( dialyzer ) untuk dipakai kembali (ulang)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk manual reuse
Kebijakkan 1. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur A. Persiapan alat
1. Ginjal buatan / Dialyzer
2. Tutup dialyzer
3. Selang untuk menyambung
4. Sarung tangan/masker
5. Gunting, klem
6. Gelas ukur
7. Label lama
8. Konsentrat
9. Air RO
10. Spuit 50ml
11. Tempat sampah
B. Pelaksanaan pembilasan
1. Cuci tangan
2. Air RO di sambungkan ke kompartmen dialisat, bilas
selama 5 menit dengan kecepatan 500ml/mnt dan
tekanan 5Psi, udara dikeluarkan secara bergantian
antara kompartmen darah dan dialisat
3. Setelah bebas udara air RO di stop, klem di buka
sampai tekanan 25Psi, secara bergantian selama 5 mnt,
Langkah ini di ulangi beberapa kali.
4. Setelah itu kompartemen darah dibilas dengan cairan
H2O2
5. Dialisat lalu dibilas denga air RO
6. Kedua kompartmen diisi dengan formalin/renalin
7. Tutup dialyzer dengan rapat dan kencang.
8. Cuci tangan
C. Pembersihan
1. Proses ini dilakukan apabila dalam dialyzer masih
terdapat bekuan-bekuan darah.
2. Masukkan H2O2 dengan Spuit 50ml kedalam kedua
kompartmen
3. Biarkan H2O2 dengan kedua kompartmen selama 5
menit bilas dengan air RO
4. Apabila dialyzer sudah bersih, kedua kompartmen di isi
formalin /renalin
5. Tutup dialyzer dengan rapat dan kencang
D. Sterilisasi
Prooses ini bahan kimia yang dipakai renalin/formalin,
kemudian dialyzer diberi label yang mencantumkan nama,
nomer rekam medis, tanggal reuse, serta dicatat di buku
reuse sebelum dialyzer disimpan di lemari
PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN HEMODIALISA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/16/2022 00 16 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien Hemodialisis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
asessment perawat
kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah
2. Perawat melakukan indentifikasi pasien
3. Melakukan asuhan keperawatan sesuai SOP
4. Perawat melakukan dokumentasi di lembar rekam medis
5. Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah

Unit terkait Klinik Utama Medialys


PROSEDUR DESINFEKTAN MESIN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/17/2022 00 17 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Suatu tindakan untuk desinfeksi mesin sebelum dan setelah pelaksanaan
hemodialisis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk desinfeksi mesin
setelah pelaksanaan hemodialisis
Kebijakkan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Citric Acid 30-40% sebanyak 50ml setiap kali desinfeksi
mesin
2. Havox ( Sodium Hipocloride) 2,5% sebanyak 50ml setiap
kali disinfecksi mesin
B. Cara kerja :
1. Pastikan kran Air RO sudah dihidupkan
2. Pastikan listrik dalam keadaan ON
3. Tekan tombol ON (I/O) akan berkedap-kedip
4. Tekan tombol desinfektan, muncul tulisan PGM 5: F
D9F)M untuk pemakaian Haovos ( Sodium
Hipocloride )2,5% bila mesin alarm dan pada layar tertulis
“connect Desinfectan” sambungkan selang konsentrat merah
ke caiaran Havox “ Please Wait” bila mesin alarm pada
layar tertulis “conc line not Comn” maka kembalikan selang
konsentrat merah pada tempatnya
5. PGM 2 : F HDI S M untuk pemakaian Citirc Acid 30-50%
sambungkan suction tube pada cairan desinfektan citric acid
sesuai kebutuhan ( terdapat pada bagian belakang mesin )
6. Setelah menu disenfectan dipilih tekan conform disamping
layar
7. Tunggu beberapa detik, mesin mulai aktif, terlihat dilayar
menu yang diinginkan
8. Setelah program desinfectan selesai dilakukan oleh mesin
pada layar tertulis “Mendatory Rinse End” yang ditandai
dengan hidupmya lampu alarm (lampu berkedap-kedip
9. Tekan tombol alarm, bunyi akan berhenti
10. Tekan tombol OFF(I/O) untuk memastikan mesin
11. Uction tube desinfektan diletakkan pada psosisi semula
Catatan :
1. Cairan desinfektan yang dibutuhkan hanya 50ml saja
2. Setiap mesin setelah dilakukan desinfektan dengan havox
( Sodium Hipocloride ) 2,5% dilanjutakan dengan Citric Acid
30-50%
3. Catat setiap tindakan pada buku kegiatan desinfektan mesin
serta maslaah yang terjadi saat itu
4. Desinfektan dengan menggunakan Havox minimal dilakukan 1
x /minggu
5. Jika hasil lab pasien HbsAg positif maka dseinfektan mesin
dilakukan sebanyak 2 kali dengan cairan Citosteril
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PERSIAPAN PERAWAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/18/2022 00 18 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Suatu cara untuk melakukan persiapan bagi perawat sebelum
melakukan tindakan hemodialisis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk persiapan
perawat

Kebijakan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor


013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Perawat melakukan Cuci tangan 6 langkah
2. Memakai APD (masker,apron, sarung tangan)
3. Menyiapkan peralatan inisiasi set
4. Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah

Unit terkait Klinik utama Medialys


PROSEDUR PERMINTAAN DARAH TRANFUSI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/19/2022 00 19 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Tata cara pengadaan darah tranfusi pada saat dilakukan hemodialisis
yang sebelumnya tidak ada persiapan darah
Tujuan Untuk mendapatkan persediaan darah sesuai kebutuhan
Kebijakan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur A. PERSIAPAN ALAT
1. Formulir permintaan darah
2. Spuit 3 cc / 5 cc
3. Kapas alkohol
4. Plester
5. Etiket / label nama
6. Tabung sitrat

B. CARA KERJA
1. Cuci tangan
2. Salam terapeutik
3. Beri penjelasan kepada pasien mengenai rencana pengambilan
sample darah
4. Ambil contoh darah pasien 3 cc dan masukan kedalam tabung
sitrat, beri label nama
5. Isi identitas pada formulir permintaan darah berikut golongan
darah dan jenis darah serta jumlah darah yang diminta
6. Minta tanda tangan dokter dan perawat yang mengambil darah

Unit terkait Klinik Utama Medialys


PROSEDUR PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA
INTRADIALISIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/20/2022 00 20 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Memberikan obat suntikan kedalam pembuluh darah vena melalui
injection port venus blood line (VBL) selama dialisis berlangsung atau
pada waktu terminasi HD
Tujuan 1. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya lebih optimal dengan
intravena
2. Mepercepat reaksi obat dalam tubuh
Kebijakan 1.Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart Oprasional
Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama Medialys
Prosedur Persiapan Alat
a. Kapas alkohol / sweb alkohol
b. Spuit disposible sesuai kebutuha
c. Obat injeksi intravena
Pelaksanaan :
a. Cuci tangan
b. Salam terapeutik
c. Menjelaskan rencana tindakan / pemberian obat
d. Informed consent
e. Siapkan obat injeksi intravena kedalam spuit
f. Permukaan injection port venus blood line (VBL) didesinfeksi
dengan kapas alkohol / sweb alkohol
g. Jarum suntik ditusukan kedalam injection port venus blood line
(VBL)
h. Obat dimasukan perlahan-lahan
i. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut dengan cepat. Bekas
tusukan diusap dengan kapas alkohol
j. Dokumentasikan tindakan
k. Observasi pasien terhadap kemungkinan alergi terhadap obat
l. Cuci tangan
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PEMBERIAN TRANSFUSI PADA PASIEN
HEMODIALISIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/21/2022 00 21 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Tata cara pemberian komponen darah pada saat pasien dilakukan
hemodialisis
Tujuan Untuk mencapai target Hemoglobin darah 7 – 9 g/dl
Kebijakan 10. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur A. Persiapan alat :
1. Infus blood set
2. NaCl 0.9%
3. Komponen darah

B. Cara kerja
1. Cuci tangan
2. Salam terapeutik
3. Beri penjelasan pada pasien
4. Informed consent
5. Komponen darah yang sudah ada dicocokan antara lain : nama
pasien, golongan darah, nomor kantong darah
6. Kantong darah dihubungkan dengan blood set infus yang telah
tersambung pada selang ABL, buka klem
7. Atur tetesan tranfusi
8. Kolaborasi dengan dokter bila ada reaksi alergi tranfusi
9. Dokumentasikan dalam askep HD
Prosedur Catatan :
1. Tranfusi diberikan dalam bentuk komponen darah yang sudah
bebas dari virus hepatitis B, C dan HIV
2. Sekali tranfusi maksimal 300 cc untuk mencegah overhidrasi
3. Pada pasien overload cairan tranfusi diberikan pada jam terakhir
HD (jam ke 4-5) setelah cairan berlebih dikeluarkan terlebih
dahulu
Pada pasien hipovolemia atau dengan hipotensi, tranfusi
diberikan pada awal HD

Unit terkait Klinik Utama Medialys


PROSEDUR PEMERIKSAAN PENUNJANG RUTIN PASIEN
HD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/22/2022 00 22 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pemeriksaan Laboratorium Pasien Hemodialisa adalah pemeriksaan
rutin yang harus dilakukan pada pasien hemodialisa
Tujuan Sebagai acuan dan langkah-langkah petugas untuk melakukan
pemeriksaan rutin pada pasien Hemodialisa, guna mendapatkan
kualitas kesehatan optimal dan menjamin keselamatan pasien
Kebijakkan 11. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Pelaksana Dokter dan Perawat Hemodialysis
Prosedur 1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya pemeriksaan
Laboratorium rutin
2. Pemeriksaan dilakuan sepengetahuan dan atas izin pasien
3. Jenis-jenis pemeriksaan

No Waktu Item pemeriksaan Keterangan

1 Setiap 3 DPL, BUN, Atau atas


bulan Creatinin indikasi

2 Setiap 3 Natrium, Kalium Atau atas


bulan dan Glucosa indikasi

3 SI, TIBC, Fe, Atas indikasi


Serum

4 Calsium, Atas indiksai


Albumin

5 Setiap 1 HbsAg, Anti HIV


tahun

6 Setiap 1 Anti HCV


tahun

7 Phospor Atas indikasi

8 Thorax dan EKG Atas indikasi

9 Echocardiografi Atas indikasi

Unit terkait Klinik Utama Medialys


Radiologi
Laboratorium Klinik
PROSEDUR
PENANGANAN CLOTTING DIALYZER
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/23/2022 00 23 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Clotting Dialyzer adalah darah yang membeku dan berada pada
dialyzer bagian kompartemen darah.
Tujuan Sebagai acauan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
melakukan penanggulangan bekuan darah pada dialyzer guna
menjamin keselamatan pasien dan operator yang menggunakan.
Kebijakan 12. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Persiapan alat – alat


a. Dialyzer 1 buah
b. NaCl 0,9 % 500 cc 2 flabot
c. Hanscoend (sarung tangan)
2. Pelaksanaan
a. Kecilkan QB = 100 cc/ menit, buka klem infus, tunggu ± 5–10
menit, bila bekuan darah tidak teratasi maka masukkan
kembali darah ke tubuh pasien.
b. Tekan tombol by pass pada layar, tutup semua klem yang ada
kemudian lepaskan dialyzer dari arteri dan vena line.
c. Ganti dengan dialyzer baru (tuliskan nama, tanggal, nomor
medrec), hubungkan arteri line, vena line dan hansent conector
dengan dialyzer baru yang sudah disiapkan.
d. Lakukan priming pada dialyzer baru dengan cairan NaCl 0,9%
Pastikan dialyzer terisi penuh dengan NaCl 0,9% dan sudah
bebas dari udara berikan heparin 5000iu.
e. Jika proses priming telah selesai maka lakukan kembali proses
penyambungan seperti memulai hemodialisa dan buka semua
klem.
f. Lanjutkan program hemodialisis
g. Alat-alat dirapikan.
h. Mencuci tangan.
i. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Unit terkait Klinik Utama Medialys

PROSEDUR
PENANGANAN EMBOLI UDARA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/24/2022 00 24 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Emboli udara adalah terjadinya penyumbatan pembuluh darah oleh
embolus udara akibat masuknya gelembung udara ke dalam sistem
sirkulasi darah pasien yang sedang menjalani hemodialisis.
Tanda dan Gejala:
1. Adanya gelembung udara dalam jumlah cukup banyak didalam
sirkulasi ekstrakorporeal. Bila udara yang masuk 1 ml/kgBB,
dapat berakibat fatal.
2. Bila posisi pasien duduk : kejang, penurunan kesadaran, koma.
3. Bila posisi pasien berbaring : batuk, sesak, nyeri dada dan dada
terasa terikat
Tujuan Sebagai acauan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
melakukan penanganan emboli udara guna menjamin keselamatan
pasien dan operator yang melakukan.
Kebijakan 13. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Hentikan hemodialisis, darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal


jangan dimasukkan lagi.
2. Segera atur posisi pasien dalam posisi trendelenburg, miringkan
kekiri.
3. Punggung ditepuk- tepuk.
4. Oksigen 100%, bila di perlukan lakukan cardiopulmonary
support.
5. Observasi ketat tanda- tanda vital.
6. Bersamaan dengan penatalaksanan pasien, cari :
a. Sumber masuknya udara.
b. Bebaskan udara dalam blood line dengan sirkulasi tertutup.
c. Isi bubble trap jangan terlalu rendah.
d. Pastikan sensor udara berfungsi.
7. Jika kondisi pasien stabil , hemodialisis dapat dilanjutkan
8. Dokumentasikan tindakkan yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PENANGANAN HIPERKALEMI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/25/2022 00 25 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Hiperkalemia adalah terjadinya peningkatan jumlah kalium dalam
darah melebihi batas normal (> 5,5 mEq/L).
Tanda dan Gejala Hiperkalemi :
1. Aritmia, bradikardia.
2. Asidosis, kusmaul.
3. Perubahan gambaran EKG: peak and tall T wave, gelombang P
menghilang, QRS complex melebar s/d VT, VF sampai asistol.
4. Kelemahan otot terutama bagian ujung ekstremitas.
5. Kejang otot dinding perut.
6. Gejala lain: mual, hipotensi, dan kesemutan.
Kriteria Diagnostik :
1. Gambaran EKG
2. Kadar kalium serum > 5,5 mEq/ L
3. Ada tanda- tanda dan gejala hiperkalemi.
4. Asidosis
Hiperkalemi :
1. Ringan : Kalium serum 5,5 – 7 mEq/L Gambaran EKG :
Peak and tall T wave
2. Sedang : Kalium serum 7,1- 9 mEq/L Gambaran EKG peak
and tall T wave, gelombang P mengecil sampai hilang
3. Berat : Kalium serum > 9 mEq/L, Gambaran EKG:
gambaran peak and tall T wave, QRS complex melebar s/d VT,
VF atau asistol
Tujuan Sebagai acauan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
melakukan penanganan hiperkalemi guna menjamin keselamatan
pasien dan operator yang melakukan.
KEBIJAKAN 14. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
PROSEDUR 1. Tegakkan diagnosis hiperkalemia.
2. Lapor dokter pelaksana HD
3. Bila hiperkalemi ringan, lakukan segera

hemodialisis.
4. Bila hiperkalemi sedang dan berat :
a. Berikan CaCl2 atau Ca glukonas 10 cc, diencerkan dengan
NaCl 0,9 % perlahan- lahan (5 menit) , intra vena ulangi
setiap 15 menit sampai gambaran EKG normal.
b. Segera lakukan hemodialisis.

Perhatian :
Bila ada oedem paru berat, sebaiknya lakukan profiling Ultrafiltrasi

UNIT TERKAIT Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PENANGANAN HIPOTENSI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/26/2022 00 26 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Hipotensi adalah keadaan dimana tekanan darah systole < 90
mmHg dan atau diastole < 60 mmHg, atau terjadi penurunan
tekanan darah ≥30 mmHg dari tekanan darah sebelumnya. Dan nadi
lebih dari 100x/menit.
Penyebab hipotesi :
1. Keadaan yang menyebabkan terganggunya sistem
hemodinamik, seperti QB terlalu tinggi, UF yang terlalu banyak
2. Pemakaian obat antihipertensi sebelum HD
3. Sepsis, dll.
Tanda dan Gejala :
1. Bisa tanpa keluhan.
2. Pusing, keringat dingin dan tampak pucat.
3. Akral dingin, gelisah sampai penurunan kesadaran.
4. Mual, muntah.
5. Kram otot.
6. Penglihatan gelap.
7. Tekanan darah < 90/60 mmHg.
8. Nadi cepat >100x/menit dan kecil sampai tidak teraba
Tujuan Sebagai acauan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
melakukan penanganan hipotensi guna menjamin keselamatan
pasien dan operator yang melakukan.
Kebijakan 15. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Menempatkan pasien pada posisis trendeleburg.


2. pemberian oksigen 3 L/mnt.
3. turunkan blood pump (QB) sampai kecepatan 150 ml/mnt dan
UF rate sampai 0 atau seminimal mungkin.
4. Berikan cairan NaCl 0.9% 100 cc. Bila respon baik, pemberian
cairan NaCl dapat diteruskan sampai tekanan darah normal.

5. Kalau NaCl tidak menolong, turunkan juga kecepatan dialisat


(QD), naikkan profil natrium, bicnat, turunkan suhu dialisat,
pertimbangkan untuk memberikan cairan hiperosmotik :
dextrose 40%, dll.
6. Bila masih tidak menolong, hemodialisis dihentikan untuk
mencari penyebabnya.
7. Tindakan selanjutnya disesuaikan dengan penyebab hipotensi
Unit terkait Klinik Utama Medialys
PROSEDUR PENANGANAN NYERI DADA KARENA
ISKEMIK JANTUNG PADA PASIEN HEMODIALISIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/27/2022 00 27 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Iskemik Jantung merupakan salah satu komplikasi HD yang
biasanya ditandai dengan keluhan nyeri dada pada pasien yang
sedang menjalani hemodialisis
Tujuan Sebagai acauan penerapan langkah-langka untuk petugas dalam
melakukan penanganan nyeri dada iskemik pada pasien
hemodialisis guna menjamin keselamatan pasien dan operator
yang menggunakan.
Kebijakan 16. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Periksa tekanan darah dan nadi


2. Berikan oksigen 4 L/ menit dengan menggunakan nasal
kanul
3. Ultrafiltrasi turunkan seminimal mungkin
4. Turunkan QB menjadi 150 ml/ menit
5. Lapor ke dokter pelaksana Hemodialisa
6. Periksa EKG, Bila ditemukan :
a. Gambaran EKG normal
1) Observasi
2) Cari penyebabnya (hipotensi, emboli udara, DDS,
GERD, pleuritis)
3) Penanganan sesuai penyebab
b. Gambaran EKG abnormal
1) Hemodialisa dihentikan dan darah dimasukkan ke
dalam tubuh pasien.
2) Tentukan iskemi jantung atau infark jantung
a) Iskemi jantung :
(1) Berikan ISDN 5 mg sublingual
(2) Aspirin 80 mg dikunyah
(3) Bila nyeri dada berkurang, observasi
(4) Bila nyeri dada tetap konsul ke nephrolog yang
bersangkutan
b) Infark jantung : Konsul ke nephrolog yang
bersangkutan

UNIT TERKAIT Klinik Utama Medialys


PROSEDUR PENANGANAN KONDISI GAWAT DARURAT
HEMODIALISIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/28/2022 00 28 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Suatu prosedur yang dilakukan untuk penanganan kondisi gawat
darurat selama tindakan hemodialisis
Tujuan Memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan
pasien
Kebijakan 17. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys
Prosedur 1. Perawat hemodialisa mengidentifikasi kondisi gawat darurat
selama perawatan hemodialisis
2. Kondisi gawat darurat selama perawatan hemodialisis antara
lain:
a. Pasien tiba-tiba tidak sadar
b. Pasien kejang
c. Nyeri dada
d. Tanda-tanda syok
e. Sesak nafas hebat
f. Code blue
3. Perawat hemodialisis menghentikan tindakan hemodialisis dan
menghubungi dokter pelaksana hemodialisis bila terjadi
kondisi gawat darurat
4. Dokter pelaksana hemodialisis memberikan tindakan
penanganan kegawat daruratan, bila perlu berkoordinasi
dengan tim Code Blue
5. Bila kondisi pasien sudah stabil dan memerlukan penanganan
lebih lanjut, pasien dirujuk ke IGD RS teredekat/ atau RS yang
sudah kerja sama
Unit terkait Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK


INTRADIALISIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/29/2022 00 29 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Adalah tata cara penanganan kondisi pasien akibat proses
hemodialis yang menyebabkan volume darah berkurang

Tujuan Reperfusi cairan terpenuhi

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor


013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur 1. Kenali tanda-tanda syok hipovolemik antara lain :


pernafasan cepat > 30x/menit, takikardi (>100x/menit),
keringat dingin, kulit pucat, tekanan darah turun,
penurunan kesadaran
2. Posisikan pasien dengan posisi kepala lebih rendah
3. Beri oksigen sungkup atau nasal kanule
4. Hentikan HD
5. Berikan cairan isotonik (NaCl 0.9%)
6. Observasi TTV (Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
kesadaran pasien
7. Bila pasien sudah sadar dan hemodinamik baik lanjutkan
proses hemodialisis

Unit terkait Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI


INTRADIALITIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/30/2022 00 30 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Pemberian tindakan dan terapi untuk mengatasi komplikasi selama
proses Hemodialisis
Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman dan aman dengan mengatasi
komplikasi selama proses HD
2. Menjamin optimalisasi dan adekuasi selama proses HD
Kebijakkan 18. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Pelaksana Dokter dan Perawat Hemodialisa


Prosedur Komplikasi yang sering terjadi yaitu, Hipotensi, hipertensi, kram otot,
mual muntah, sakit kepala, gatal, nyeri dada, demam dan mengigil,
komplikasi yang jarang terjadi yaitu desequilibrium syndrome,
hyeprsesitifitas, aritmia, tamponade jantung, kejang, hemolisis, emboli
paru, hipoglikemi
1. Penatalaksanaan mual dan muntah,
a. Kaji keadaan umum pasien ( lemas, keringat dingin, mual
dan muntah)
b. Memberikan posisi kepala tanpa bantal, kepala di
miringkan
c. Observasi setting mesin dan peralatan ( QB, UFG, QD,
TMP, Konductivitas, Suhu Mesin, profil natrium, bicnat )
d. Mengukur TTV
e. Memberikan O2 jika di perlukan
f. Menurunkan QB
g. Segera lapor dokter pelaksana HD terkait kondisi Pasien
h. Kolaborasi pemberian obat simptomatik dll
i. Dokumentasi
Unit terkait Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI HEPATITIS B,


HEPATITIS C DAN HIV DI UNIT HEMODIALISA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/31/2022 00 31 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Adalah prosedur yang dilakukan untuk dapat mencegah penularan
infeksi hepatitis B, hepatitis C dan HIV di Unit Hemodialisa dengan
melakukan pemeriksaan skrining HbsAg, anti HCV dan anti HIV pada
pasien yang akan dilakukan tindakan hemodialisis
Tujuan Agar dapat melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi virus
hepatitis B dan C serta HIV pada pasien serta petugas di unit
hemodialisa
Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan Standart
Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum Klinik Utama
Medialys

Prosedur Untuk Pasien Hemodialisa :


1. Setiap pasien baru yang akan melakukan dialisis agar
diperiksakan terlebih dahulu laboratorium HBsAg, anti HCV dan
anti HIV
2. Apabila dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukan bahwa
HBsAg negatif maka pasien tersebut dapat menggunakan mesin
dialisis umum
3. Bila diperlukan, pada pasien dengan hasil HbsAg negatif
dilakukan pemeriksaan anti Hbs.
4. Bila titer Hbs negatif atau < 100 mIU/ml, maka dianjurkan
pemberian vaksin hepatitis B untuk mencegah resiko penularan
hepatitis B
5. Adapun jadwal pemberian vaksin hepatitis B adalah sebagai
berikut :

No. Titer anti Hbs Jadwal Vaksin Dosis

1. 0 3x ( bulan ke 0, 1, 40 µg
6)

2. < 10 mIU/ml 2x (bulan ke 0,1) 40 µg

3. 10 – 100 mU/ml 1x 40 µg

4. > 100 mU/ml -

6. Untuk pasien dengan hasil anti HCV positif dan negatif, dapat
dilakukan
Tindakkan hemodialisis dengan mesin dialisis umum

Prosedur 7. Pada pasien dengan hasil anti HCV positif dilakukan reuse
dialiser di tempat yang terpisah dengan dialiser pasien anti HCV
negatif.
8. Pada pasien dengan hasil anti HCV positif, tidak perlu dilakukan
skrining ulang anti HCV
9. Pada pasien dengan hasil anti HCV negatif, dilakukan skrining
ulang pemeriksaan anti HCV minimal setiap 1 tahun.
10. Pada pasien dengan anti HIV positif dan negatif, dapat dilakukan
tindakan hemodialisis dengan mesin dialisis umum
11. Pada pasien dengan anti HIV positif tidak dilakukan tindakan
reuse dialiser.
12. Pada pasien dengan anti HIV negatif, dilakukan skrining ulang
pemeriksaan anti HIV minimal setiap 1 tahun.

Untuk Petugas Hemodialisa :


1. Setiap petugas hemodialisa sebaiknya dilakukan pemeriksaan
skrining HbsAg, anti Hbs, anti HCV, dan anti HIV terutama
bila ada indikasi.
2. Bila titer Hbs negatif atau < 100 mIU/ml, maka dianjurkan
pemberian vaksin hepatitis B untuk mencegah resiko penularan
hepatitis B
3. Adapun jadwal pemberian vaksin hepatitis B adalah sebagai
berikut :
No. Titer anti Hbs Jadwal Vaksin Dosis

1. 0 3x ( bulan ke 0, 1, 20 µg
6)

2. < 10 mIU/ml 2x (bulan ke 0,1) 20 µg

3. 10 – 100 mU/ml 1x 20 µg

4. > 100 mU/ml -

4. Skrining ulang dilakukan 1 tahun sekali atau atas indikasi

Unit terkait Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PERMINTAAN DARAH TRANFUSI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/32/2022 00 32 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Tata cara pengadaan darah tranfusi pada saat dilakukan
hemodialisa yang sebelumnya tidak ada persiapan darah
Tujuan Untuk mendapatkan persediaan darah sesuai kebutuhan
Kebijakan 19. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan
Standart Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum
Klinik Utama Medialys
Prosedur C. PERSIAPAN ALAT
7. Formulir permintaan darah
8. Spuit 3 cc / 5 cc
9. Kapas alkohol
10. Plester
11. Etiket / label nama
12. Tabung sitrat

D. CARA KERJA
7. Cuci tangan
8. Salam terapeutik
9. Beri penjelasan kepada pasien mengenai rencana
pengambilan sample darah
10. Ambil contoh darah pasien 3 cc dan masukan kedalam
tabung sitrat, beri label nama
11. Isi identitas pada formulir permintaan darah berikut
golongan darah dan jenis darah serta jumlah darah yang
diminta
12. Minta tanda tangan dokter dan perawat yang mengambil
darah
Unit terkait Klinik Utama Medialys

PROSEDUR PENANGANAN PADA PASIEN YANG


MENJALANI JIKA MATI LISTRIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

MED/HD/X/33/2022 00 33 / 33

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit : PJ Klinik Utama Medialys
OPERASIONAL
PROSEDUR 01 Oktober 2022

Dr. Kristiyono
Pengertian Penangana pasien yang menjalani dialysis apabila listrik mati
Tujuan Untuk menghindarinya kendala selama proses hemodilaysis
Kebijakkan 20. Surat Keputusan Kepala Klinik Utama Medialys Nomor
013/MEDIALYS/X/2022, tentang Pemberlakuan
Standart Oprasional Prosedur Medis kelompok Umum
Klinik Utama Medialys
21. Unit Haemodialisa dilengkapi dengan Ganset cadangan
untuk mengatasi bila terjadi pemadaman listrik.
Prosedur 1. Jangan Panik
2. Tenangkan pasien dan keluarga
3. Lepaskan bloodline biru dari klem otomatis
4. Bila mesin memiliki cadangan listrik biarkan hemodialisa
terus berlangsung. Bila mesin tidak, memiliki cadangan
listrik, buka cover blood pump dan putar sesuai dengan
anak panah, pada saat memutar perhatikan bubble trap
jangan terlalu penuh atau terlalu sedikit.
5. Perhattikan jam berapa kejadian mti listrik untuk
menentukan program hemodialisa yang belum terlaksana
6. Pastikan bahwa aliran listrik mati dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama ( tidak lebih dari 10 menit).
7. Hentikan sementra tindakkan hemodialisa bila aliran
listrik mati lebih dari 10 menit dengan cara membuka
selang infus Nacl 0,9%
8. Doorng darah pada blood line merah dengan Nacl 0,9%
kemudian tutup Klem Blood line merah.
9. Dorong darah pada selang outlet dengan Nacl 0,9%
dengan cara memutar pompa darah searah jarum jam
sampai semau darah masuk ke tubuh pasien
10. Bila aliran listrik sudah pasti normal kembali, nyalakan
mesin biarkan sampai conductivity dan suhu stabil
11. Laukan test dan priming ulang bila di butuhkan
12. Lalukan proses memulai hemodialisa
13. Lanjutkan kembali program hemodialisa yang belum
terlaksanakan
Unit Terkait Klinik Utam a Medialys

Anda mungkin juga menyukai