The Effect of Plastic Packaging Materials On Soybe

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/305419618

The Effect of Plastic Packaging Materials on Soybean Seed Quality During


Storage

Article  in  Jurnal Keteknikan Pertanian · April 2016


DOI: 10.19028/jtep.04.1.45-52

CITATION READS

1 1,942

3 authors:

Irna Dwi Destiana Emmy Darmawati


Politeknik Negeri Subang Bogor Agricultural University
10 PUBLICATIONS   9 CITATIONS    12 PUBLICATIONS   19 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Lilik Pujantoro
Bogor Agricultural University
9 PUBLICATIONS   33 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Application of low temperature storage to prolong shelf life of climacteric tropical fruits View project

All content following this page was uploaded by Emmy Darmawati on 26 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


, April 2016 Tersedia online OJS pada:
Vol. 4 No. 1, p 45-52 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep
P-ISSN 2407-0475 E-ISSN 2338-8439 DOI: 10.19028/jtep.04.1.45-52

Technical Paper

Pengaruh Beberapa Kemasan Plastik Terhadap Kualitas Benih Kedelai


Selama Penyimpanan

The Effect of Plastic Packaging Materials on Soybean Seed Quality During Storage

Irna Dwi Destiana, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor.
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. Email : narahime@gmail.com
Emmy Darmawati, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor.
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. Email: darmawatihandono@gmail.com
Lilik Pujantoro Eko Nugroho, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor.
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. Email: lilikyp@yahoo.com

Abstract

Soybean seed var. Argomulyo has been processed and dried to < 10% moisture content. Seeds were
stored in 3 different kinds of plastic packaging ie. HDPE, hermetic plastic and vacuum plastic for a period
of 6 months at room temperature. The research aims to determine the best type of plastic packaging for
soybean seed. The experimental design was arranged in RBD consisting of 2 block and 1 factor; different
engine rotation n speed (rpm) threshing and packaging material. Sample was carried out every month until
6 months of storage. The following analyses were carried out: moisture content, germination, damaged
grains, additional weight and free fatty acid (FFA). Result show that kinds of packaging significantly affect
moisture content and additional weights. It was found that seed moisture contentin HDPE packaging was
increase and showed positive correlation with additional weight. Engine rotation speed (rpm) threshing was
significantly affect damaged grains that high rpm showed positively corelation with increasing damaged
grain. Percent of FFA < 0.4% untill 6 months of storage. From this research, soybean seed was stored
in hermetic plastic observed have the ability to maintain moisture content and hold up additional weight
followed by vacuum plastic and HDPE. Soybean seed were stored in HDPE, hermetic plastic and vacuum
plastic have percent of germination ≥70% after 6 months stored and moisture content < 10%.

Keywords: soybean seed, moisture content, germination, plastic packaging, room temperature storage

Abstrak

Benih kedelai varietas Argomulyo telah diproses dan dikeringkan hingga kadar air < 10%. Benih
disimpan dalam tiga jenis kemasan plastik yaitu HDPE, plastik hermetic, dan plastik vakum selam 6 bulan
dalam gudang dengan suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tipe kemasan terbaik untuk
pengemasan benih kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
acak kelompok satu faktor; yang terdiri dari perbedaan kecepatan putaran mesin (rpm) perontok sebagai
kelompok dan bahan kemasan sebagai faktor. Sampel diamati setiap bulan hingga penyimpanan bulan
ke 6. Analisis yang diamati adalah kadar air, daya kecambah, butir rusak, penambahan bobot dan kadar
asam lemak bebas (FFA). Hasil penelitian menunjukkan jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap
kadar air dan penambahan bobot selama penyimpanan. Kadar air benih pada kemasan HDPE meningkat
selama penyimpanan dan berkorelasi positif dengan penambahan bobot. Kecepatan putaran mesin (rpm)
perontokan berpengaruh nyata terhadap butir rusak, dimana rpm tinggi memiliki korelasi positif dengan
peningkatan butir rusak. Kadar FFA < 0.4% hingga penyimpanan bulan ke enam. Berdasarkan penelitian
diketahui bahwa kemasan plastik hermetik memiliki kemampuan paling baik untuk mempertahankan kadar
air dan menghambat penambahan bobot benih kedelai yang disimpan, yang diikuti oleh kemasan plastik
vakum dan HDPE. Benih kedelai yang disimpan pada plastik HDPE, plastik hermetik dan plastik vakum
memiliki daya kecambah ≥70% hingga penyimpanan 6 bulan dan kadar air < 10%.

Kata kunci: Benih kedelai, kadar air, daya kecambah, kemasan plastik, penyimpanan suhu ruang

Diterima: 16 Desember 2015; Disetujui: 18 Maret 2016

45
Destiana et al.

Pendahuluan terhadap cahaya dan oksigen, sedangkan pada


banyak kasus, berbagai faktor akan mempengaruhi
Upaya memperoleh benih yang baik tidak efektivitas kemasan (Brown dan Williams 2003).
terlepas dari suatu rangkaian kegiatan teknologi Kemasan dengan kemampuan melindungi bahan
benih yaitu mulai dari produksi benih, pengolahan dari pengaruh oksigen dan transmisi uap air sangat
benih, pengujian benih, sertifikasi benih sampai cocok diterapkan pada komoditas higroskopis
penyimpanan benih. Kerusakan pada benih dapat yang memiliki kandungan lemak yang tinggi seperti
terjadi selama pengolahan benih, baik itu pada kedelai. Pengemasan kedap seperti hermetik
saat panen, perontokkan maupun pengeringan. dan pengemasan vakum mampu melindungi
Kecepatan rpm pada saat perontokan maupun dari pengaruh gas oksigen yang berasal dari luar
pentalan biji ketika terlepas pada polong dapat serta menghambat masuknya uap air yang akan
menyebabkan kerusakan biji yang dapat meningkatkan kadar ar benih.
menurunkan kualitas. Biji yang telah rusak ataupun Beberapa penelitian dengan menggunakan
retak sangat rentan terhadap serangan hama plastik telah banyak dilakukan. Jenis kemasan
maupun cendawan selama penyimpanan. Salah plastik ‘hermetik’ laminat lebih melindungi beras
satu faktor pembatas produksi kedelai di daerah dari serangan hama pascapanen (Kamsiati 2013).
tropis adalah cepatnya kemunduran benih selama Penyimpanan jagung pipilan kering pada karung
penyimpanan hingga mengurangi penyediaan bagor dengan lapisan plastik hermetic system dapat
benih berkualitas tinggi mempertahankan mutu daya tumbuh jagung lebih
Kemunduran benih kedelai selama penyimpanan baik dibandingkan tanpa plastik tersebut (Sutanto
lebih cepat berlangsung dibandingkan dengan dan Kendriyanto 2005). Penyimpanan hermetik
benih tanaman lain dengan kehilangan vigor kacang tunggak dalam dua lapis kantong plastik
benih yang cepat yang menyebabkan penurunan HDPE dengan ketebalan minimal 80 µm secara
perkecambahan benih. Sehingga benih kedelai signifikan dapat menurunkan jumlah C.maculatus
yang akan ditanam harus disimpan dalam dan kerusakan biji (Sanon et al. 2011). Pengemasan
lingkungan yang menguntungkan (suhu rendah), hermetik dapat menghambat perkembangan
agar kualitas benih masih tinggi sampai akhir dan kerusakan akibat serangga yang ada pada
penyimpanan (Egli et al. 2005; Viera et al. penyimpanan, serta mampu melindungi dari
2001). Setelah panen kedelai akan mengalami serangan hama dari luar (Njoroge et al. 2014).
kemunduran benih baik secara kualitatif maupun Teknik penyimpanan secara vakum dihasilkan
kuantitatif yang disebabkan karena beberapa faktor rata-rata daya berkecambah benih kedelai yang
eksternal. Faktor tersebut bisa berupa fisik seperti lebih tinggi dan konstan dari pada tanpa vakum
suhu dan kelembaban, kimia seperti ketersediaan (Indartono 2011).
oksigen maupun biologi seperti bakteri, cendawan, Penggunaan jenis plastik yang sesuai untuk
serangga dan tikus (Brooker et al. 1992). Penurunan penyimpanan bisa menjadi salah satu alternatif
kualitas ini merupakan proses penurunan mutu pemecahan masalah memperpanjang daya simpan
yang berangsur-angsur dan kumulatif, serta tidak dan penyediaan (stok) benih yang berkualitas.
dapat balik akibat perubahan fisiologis dan biokimia Maka diperlukan kajian kemasan beberapa jenis
(Tatipata et al 2004; Purwanti 2004). Kemunduran plastik untuk meningkatkan daya simpan benih
fisiologis benih yaitu dengan adanya penurunan kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
daya kecambah benih. pengaruh jenis kemasan plastik terhadap kualitas
Hingga saat ini para penangkar dan petani benih kedelai selama di simpan serta menentukan
tradisional melakukan penyimpanan benih pada jenis kemasan yang sesuai untuk penyimpanan
bahan kemasan plastik atau karung plastik, benih kedelai
karena selain harganya murah, plastik juga
mudah didapatkan. Jenis kemasan plastik efektif
untuk menghambat perubahan kadar air selama Bahan dan Metode
penyimpanan Mudjisihono et al. (2001). Jenis plastik
dan teknologi pengemasan yang digunakan akan Bahan dan Alat
berpengaruh terhadap daya simpan benih. Untuk Bahan yang digunakan adalah kedelai varietas
benih kedelai yang merupakan salah satu jenis benih Argomulyo yang diperoleh dari kelompok tani
ortodok, pemilihan materi kemasan sangat penting, Mekar Tani di Kabupaten Majalengka hasil tanam
agar kadar air benih tidak mengalami perubahan Juli-September. Bahan kemasan plastik hermetik,
selama penyimpanan dan viabilitas benih dapat plastik HDPE (High Density Poly Ethylene), plastik
dipertahankan (Danapriatna 2006). Perkembangan vakum, karung plastik. Kertas merang/stelsil untuk
bahan kemasan diarahkan oleh kebutuhan untuk uji viabilitas benih kedelai, aquades, bahan untuk
mengurangi akibat dari pengaruh lingkungan dan analisis asam lemak bebas, dan alkohol. Alat yang
meningkatkan umur simpan. Pada beberapa kasus digunakan adalah oven, cawan petri, timbangan,
kemasan sendiri dapat secara efektif meningkatkan sealer, termometer, higrometer, kaca pembesar,
umur simpan seperti menjadi barrier yang sempurna label, kamera, plastik pembungkus, germinator,

46
Volume 4, 2016 Kemasan plastik benih kedelai

Tabel 1. Deskripsi jenis kemasan dan cara pengemasan.

desikator, wadah/baki plastik, karet, tabung Majalengka kelokasi penelitian di kampus Institut
erlenmeyer, kosmotektor, gunting, vacum sealer, Pertanian Bogor menggunakan mobil bak terbuka.
alat yang digunakan untuk uji kadar asam lemak
bebas. Penyimpanan Benih dan Pengamatan
Penyimpanan benih dilakukan pada gudang
Perontokan dan Penyiapan Benih dengan suhu ruang 27±3oC dan RH ±75-90%.
Kedelai varietas Agromulyo yang digunakan Suhu dan kelembaban pennyimpanan dicatat
dipanen pada ke 82 HST (Hari Setelah Tanam) setiap 3 hari selama penelitian tetapi tidak dikontrol.
dengan kadar air perontokan sebesar 18%. Kedelai Penyimpanan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari
dirontokkan dengan mesin perontok multi guna bulan Oktober 2014 hinga April 2015. Sebelum
tipe drum terbuka dengan dua kecepatan rpm dilakukan penyimpanan, terlebih dahulu dilakukan
mesin yang berbeda. Kecepatan putaran mesin pengemasan. Adapun deskripsi jenis kemasan dan
yang pertama pada kisaran 515-570 rpm yang cara pengemasan tersedia pada Tabel 1.
selanjutnya disebut dengan rpm 1. Kecepatan Berat sample per kemasan adalah 1000 gram
putaran mesin yang kedua pada kisaran 580-650 dengan dimensi kemasan panjang x lebar x tebal
rpm yang selanjutnya disebut dengan rpm 2. Sampel adalah 25 x 18 x 3 cm. Ukuran kemasan tersebut
diambil dari dua jenis perlakuan perontokan yang akan merupakan konversi ukuran kemasan
selanjutnya dijadikan kelompok perlakuan. Kedelai petani penangkar benih yang kapasitas 20 kg per
hasil perontokkan disortasi berdasarkan kriteria kemasan. Pengamatan dilakukan setiap satu
mutu benih kemudian dikeringkan dengan panas bulan selama 6 bulan (6 kali pengamatan) Masing-
matahari hingga kadar air kurang dari 10%. Kriteria masing kemasan diulang dua kali dari setiap
mutu benih yang dimaksud disini adalah benih kelompok rpm. Parameter yang diamati adalah
utuh yang secara visual tidak mengalami retak penambahan bobot selama penyimpanan, kadar air
atau pecah, benih berwarna kuning seperti warna (ISTA 2013), daya kecambah (ISTA 2013), FFA dan
khas kedelai argomolyo. Benih hasil pengeringan persentase butir rusak.
kemudian dimasukan ke dalam plastik HDPE
sebagai kemasan primer dan karung plastik sebagai Rancangan Percobaan dan Analisis Data
kemasan sekundernya dan dikirim dari Kabupaten Perlakuan kecepatan mesin saat perontokan

47
Destiana et al.

Tabel 2. Rerata kadar air selama penyimpanan.

Perlakuan Kadar air (%) bulan penyimpanan ke-


Kemasan 0 1 2 3 4 5 6
Perlakuan perontokan rpm 1
HDPE 7.5622a 8.2063b 8.2946b 8.3928b 9.089c 9.3405c 9.6222c
Hermetik 7.5622a 7.7824a 7.3318a 7.6095a 7.7892a 7.6523a 7.8955ab
Vakum 7.5622a 7.7329 a 7.8658 ab 7.3504a 7.9948ab 8.4389b 8.3191b
Perlakuan perontokan rpm 2
HDPE 7.5622a 7.8751a 8.2139b 8.2788b 9.0556c 9.1577c 9.5999c
Hermetik 7.5622a 6.9941a 6.8436a 7.6986a 7.473a 7.5664a 7.3211a
Vakum 7.5622a 7.132a 7.0476a 7.4537a 7.6584a 8.0364b 7.8171ab
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf kecil yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf uji Duncan 5%.

dibuat sebagai kelompok karena operasional tersedia pada Tabel 2.


perontokan dilakukan dalam waktu dan oleh Perlakuan kemasan HDPE yang dikombinasikan
operator yang berbeda. Jenis kemasan berupa dengan karung memberikan pengaruh kenaikan
plastik HDPE, plastik vakum dan plastik hermetik kadar air pada kedelai yang disimpan pada kedua
sebagai faktor sehingga rancangan percobaannya kelompok rpm sedangkan kemasan hermetik tidak
adalah rancangan acak kelompok dengan satu memberikan pengaruh terhadap kenaikan kadar air
faktor. Data yang diperoleh kemudian dianalisis benih selama penyimpanan. Perlakuan kemasan
secara statistik dengan analisis sidik ragam (SPSS vakum mengalami kenaikan kadar air pada bulan
15). Hasil analisis data yang signifikan kemudian ke lima penyimpanan. Meskipun kecepatan rpm
diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test tidak memberikan pengaruh nyata pada perubahan
(DMRT) sebagai penentu beda taraf nyata 5%. kadar air, tetapi benih kedelai pada rpm 2 memiliki
kadar air yang lebih rendah dibandingkan pada
rpm 1. Pada kelompok rpm 2 butir pecah dan
Hasil dan Pembahasan rusak lebih tinggi, akibatnya luas permukaan pada
benih semakin tinggi sehingga kedelai lebih mudah
Peningkatan Kadar Air dan Perubahan Bobot menyerap maupun melepaskan uap air. Pola
Kedelai merupakan komoditas biji-bijian dan perubahan kadar air benih pada masing-masing
salah satu benih ortodok yang kadar airnya kemasan selama penyimpanan dapat dilihat pada
harus dipertahankan tetap rendah. Kadar air Gambar 1.
sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembaban dan Kenaikan kadar air yang pada kemasan HDPE
permeabilitas kemasan. Hasil dari analisis sidik meningkat dari sejak bulan pertama penyimpanan,
ragam kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan kenaikan terus meningkat hingga bulan terakhir
Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5% penyimpanan. Benih yang mengandung protein
yang tinggi lebih cepat menyerap air (Pranoto et al,
1990) dengan cepatnya benih kedelai menyerap air
maka cepat pula terjadi kebocoran-kebocoran pada
sel-sel dalam benih kedelai. Kemasan yang tidak
dapat melindungi benih dari penyerapan uap air
selama penyimpanan akan meningkatkan proses
kemunduran benih. Kemasan hermetik mampu
mempertahankan kadar air tetap rendah, karena
memiliki permeabilitas oksigen yang rendah dan
tidak memiliki permeabilitas terhadap gas karbon
dioksida serta rendahnya laju transmisi uap air.
Penggunaan bahan pengemas yang kedap udara
akan mempertahankan kualitas gabah selama
proses penyimpanan (Rahmat dan Lubis 2008).
Sedangkan pada pengemasan vakum, meskipun
pengemasan dikondisikan tanpa udara akan
tetapi permeabilitas plastik yang digunakan masih
memungkinkan masuknya gas karbon dioksida
Gambar 1. Perubahan kadar air benih selama
sehingga kadar air mengalami peningkatan
penyimpanan.
48
Volume 4, 2016 Kemasan plastik benih kedelai

pada bulan ke lima. Peningkatan kadar air benih Uap air yang dihasilkan akan menambah bobot
berkorelasi positif dengan penambahan bobot pada benih dan kadar air selama penyimpanan.
benih yang disimpan. Pola perubahan bobot benih Berdasarkan tiga jenis perlakuan yang
yang disimpan dapat dilihat pada Gambar 2. dilakukan, pengemasan benih kedelai dengan
Pengemasan dengan menggunakan plastik menggunakan plastik hermetik memiliki kemampuan
HDPE mengalami sedikit penurunan bobot pada mempertahankan kadar air benih paling baik bila
bulan pertama, kemudian terus mengalami dibandingkan dengan pengemasan vakum dan
peningkatan bobot dari bulan kedua hingga bulan pengemasan plastik HDPE. Kadar air awal dan
terakhir penyimpanan benih. Sedangkan pada bahan kemasan (pembungkus) sangat berpengaruh
kemasan hermetik dan vakum bobot kedelai yang dalam mempertahankan kadar air benih selama
disimpan cukup konstan. Kemasan hermetik dan penyimpanan (Samuel et al. 2012). Pengemasan
vakum memiliki kemampuan lebih baik dalam dengan kemampuan mempertahankan kadar air
melindungi kedelai dari penyerapan uap air maupun benih dari yang terbaik sampai yang terendah
oksigen sehingga penambahan bobot lebih kecil. secara berurutan adalah hermetik > vakum > HDPE.
Perbedaan kemampuan ini dikarenakan ketiga
kemasan memilki permeabilitas plastik yang
berbeda. Kemasan hermetik memiliki permeabilitas
uap air dan gas oksigen sebesar 8 g.m-2. 24 jam
untuk uap air dan 0.3 cm-3.m-2 24 jam oksigen
(Villers dan Gummert 2009). Penyimpanan vakum
di dalam kemasan plastik akan menyebabkan
produk di dalamnya terlindung dari pertukaran
gas atau air dari luar, mencegah timbulnya panas
yang mengurangi kelebihan uap air walaupun
tidak dapat menghentikan produk asam hasil
fermentasi anaerobik (Renate 2009). Plastik HDPE
memiliki laju transmisi uap air yang tidak terlalu
jauh berbeda dengan hermetik yaitu sekitar 7-10 g
m-2/24 jam tetapi laju transmisi oksigennya cukup
tinggi dibandingkan dengan hermetik yaitu 1600-
2000 cm-3 m-2/24 jam (Kirwan dan Strawbrigde
2003). Masuknya oksigen dalam kemasan akan
menyebabkan enzim respirasi aktif, hasil respirasi Gambar 2 Penambahan bobot benih selama
dalam simpanan benih berupa panas dan uap air. penyimpanan

Gambar 3 Persentase butir rusak selama penyimpanan


49
Destiana et al.

Butir Rusak dan Daya Kecambah Benih pada biji (Bern et al. 2008).
Butir rusak yang dimaksud dalam penelitian ini Jenis kemasan tidak memberikan pengaruh
adalah biji yang tidak sesuai dengan kenampakan nyata terhadap persentase butir rusak selama
yang seharusnya. Kenampakan dari biji kedelai penyimpanan. Meskipun HDPE memiliki
argomulyo adalah kulit berwarna kuning cerah, permeabilitas yang lebih tinggi dibanding kedua
bentuk mulus dan halus, tidak ada bercak pada kemasan lainnya, tetapi kondisi benih yang dikemas
bagian kulit dan biji serta bagian dan organ biji sangat kering dan kadar air rendah sehingga
sempurna. Pada penelitian ini butir rusak dibagi oleh peningkatan persentase butir rusak tidak signifikan.
dua jenis penyebab yang pertama adalah kerusakan Kondisi kering tersebut menyebabkan benih dan
fisik yang terdiri dari butir pecah, retak, memar, mikroorganisme di dalamnya bersifat dorman.
dan patah akibat perlakuan mekanis dan fisik. Ketika benih mendapat kondisi optimum untuk
Penyebab kerusakan yang kedua adalah karena berkecambah, mikroorganisme yang terbawa benih
serangan mikroorganisme patogen kerusakan yang akan muncul dan berkembang dan menyerang
terjadi seperti bercendawan, berubah warna, busuk, benih menjadi busuk.
berubah bentuk, dan terserang serangga. Menurut Perubahan warna pada klasifikasi butir rusak
MAPA (2007) butir rusak adalah biji ataupun secara fisiologis sebagian besar karena adanya
potongan biji yang memiliki kerusakan yang terlihat serangan cendawan. Cendawan adalah penyebab
dan biasanya ditunjukkan dengan adanya warna utama kerusakan biji kedelai dalam penyimpanan
coklat gelap pada bagian kotiledon. (Sadaka 2014) seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis Kerusakan mekanis seperti benturan atau pentalan
kemasan terhadap butir rusak tidak memberikan dari mesin pada saat proses perontokan juga dapat
pengaruh yang signifikan. Sedangkan kecepatan mempengaruhi daya tumbuh benih bila kerusakan
putaran mesin (rpm) perontokan terhadap butir tersebut mengenai bagian embrio. Berdasarkan
rusak memberikan pengaruh nyata. Perubahan hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa jenis
persentase benih rusak dapat dilihat pada Gambar kemasan plastik tidak berpengaruh nyata terhadap
4. daya kecambah benih. Sedangkan perubahan
Benih yang berasal dari hasil perontokkan rpm persentase daya kecambah benih dari masing-
2 memiliki tingkat kerusakan yang lebih tinggi masing kelompok rpm pada ketiga kemasan dapat
dibandingkan rpm 1 hal itu terjadi karena perbedaan dilihat pada Gambar 4.
kecepatan putaran mesin yang digunakan rpm 1 Daya kecambah awal benih yang akan
memiliki kecepatan pada kisaran 515-570, berada disimpan dari kedua jenis rpm yaitu 80% untk
pada kisaran rpm untuk mesin perontok multiguna rpm 1 dan 75.3 % untuk rpm 2. Meningkat pada
yang direkomendasikan oleh standar SNI 7866- bulan pertama penyimpanan untuk semua benih
2013 yaitu pada kisaran 525-570. Kelompok rpm yang disimpan pada ketiga jenis kemasan untuk
2 memiliki kecepatan yang lebih tinggi yaitu pada kedua kelompok rpm. Kenaikan daya kecambah
kisaran 580-650 rpm, kecepatan yang melebihi benih ini dikarenakan benih hasil panen yang telah
standar ini memiliki waktu penyelesaian yang lebih disimpan satu bulan telah mengalami kestabilan
singkat, akan tetapi butir pecah dan memar akibat baik embrio maupun organ lainnya. Pada situasi
benturan jauh lebih tinggi. Kecepatan putaran dan kondisi terntentu, benih kedelai tidak dapat
silinder yang berlebihan serta tidak benarnya cara langsung ditanam, sehingga harus disimpan
memuat bahan akan meningkatkan kerusakan (Samuel et al. 2012). Daya kecambah benih kedelai
yang disimpan dari bulan pertama hingga bulan ke
enam pada ketiga kemasan yang berbeda tidak
menunjukkan perbedaan yang mencolok. Hal ini
membuktikan bahwa ketiga kemasan tersebut
memiliki kemampuan yang hampir sama dalam
mempertahankan daya kecambah benih. Menurut
Tatipata et al. (2004), perkecambahan benih kedelai
akan menurun dari perkecambahan awal yaitu
diatas 90% menjadi 0% tergantung varietas kedelai
dan kadar air selama penyimpanan. Semakin tinggi
kadar air yang terdapat pada benih dan semakin
lama penyimpanan benih akan memperlambat
kecepatan berkecambah benih kedelai (Samuel et
al. 2012). Selain kecambah normal dan kecambah
abnormal, benih yang tidak berkecambah seperti
benih mati, benih segar tidak tumbuh maupun
benih keras juga ikut diamati. Hasil pengujian daya
Gambar 4 Persentase daya kecambah benih kecambah banyak ditemukan benih mati seperti
kedelai selama penyimpanan pada Gambar 5. Benih mati adalah benih yang

50
Volume 4, 2016 Kemasan plastik benih kedelai

sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, yang menghasilkan suatu produk toksin yang
tidak segar, dan tidak berkecambah (ISTA 2013). potensial. Kemasan dengan kemampuan menahan
Kemasan dengan kemampuan gas seperti oksigen, akan mengurangi resiko
mempertahankan kadar air tetap rendah akan terjadinya reaksi oksidasi penyebab ketengikan.
mampu mempertahankan daya kecambah benih Kondisi kedelai yang kering, dingin dan tidak rusak
tetap tinggi. Kemasan plastik hermetik memiliki akan memiliki kandungan FFA yang kecil. Dari
permeabilitas yang rendah baik untuk pertukaran ketiga kemasan yang digunakan, kemasan HDPE
gas oksigen maupun uap air, kondisi ini akan memiliki permeabilitas paling tinggi untuk transmisi
melindungi benih dari peningkatan kadar air benih gas oksigen. Akan tetapi rendahnya kadar air benih
selama penyimpanan. Meskipun pada penelitian yang disimpan mampu menghambat peningkatan
ini ketiga jenis kemasan tidak berpengaruh nyata kadar FFA yang tidak diinginkan. Sesuai dengan
terhadap persentase daya kecambah, akan tetapi Derocher et al. (2005) yang melakukan penelitian
bahan kemasan dengan permeabilitas terendah mengenai pengaruh kadar air dan suhu terhadap
menjadi rekomendasi untuk penyimpanan benih kadar FFA, menyatakan bahwa kedelai yang
kedelai dalam jangka panjang. Hasil penelitian disimpan pada kadar air 9% tidak menunjukkan
pengaruh kadar air benih terhadap daya kecambah peningkatan kadar FFA setelah disimpan selama 18
selama penyimpanan diantaranya adalah (Alencar bulan baik pada suhu 27oC maupun 10oC.
et al. 2008) yang menyatakan setelah penyimpanan
180 hari terjadi penurunan daya kecambah baik
pada kadar air 11.2 maupun 12.8% pada suhu Simpulan
20oC. Kadar air yang aman untuk penyimpanan
benih kedelai dalam suhu kamar selama 6-10 bulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
adalah tidak lebih dari 11% (Danapriatna 2006). disimpulkan bahwa pengemasan dengan plastik
Kadar air yang dimiliki benih kedelai yang disimpan hermetic memiliki kemampuan mempertahankan
adalah <9% hal ini yang menjadi penyebab daya kadar air dan menghambat penambahan bobot
kecambah benih masih baik hingga penyimpanan benih paling baik, yang diikuti oleh kemasan plastik
bulan ke enam dan sehingga ketiga kemasan yang vakum dan plastik HDPE. Penggunaan ketiga
digunakan tidak memberikan pengaruh yang nyata kemasan plastik tidak berpengaruh nyata terhadap
terhadap persentase daya kecambah. persentase daya kecambah, FFA dan persentase
butir rusak. Perbedaan kecepatan putaran mesin
Kadar Asam Lemak Bebas (FFA) (rpm) perontokan berpengaruh nyata terhadap
Kadar asam lemak bebas pada kandungan persentase butir rusak.
minyak dari kedelai menjadi salah satu faktor
penentu kualitas kedelai. Sejak penyimpanan biji,
kandungan lemak akan secara perlahan mengalami
hidrolisis oleh air dalam keadaan suhu tinggi atau
disebabkan enzym lipolytic secara alami atau yang
diproduksi oleh bakteri maupun cendawan yang
akan berkontribusi terhadap ketengikan produk
Gambar 5. Benih busuk pada uji daya kecambah.
(Araujo 2004).
Hasil analisis sidik ragam menyatakan jenis
kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap
perubahan FFA. Sedangkan pengaruh lama
penyimpanan berupa bulan pengamatan memiliki
pengaruh yang nyata terhadap kadar FFA. Kadar
FFA akan meningkat seiring dengan lamanya
penyimpanan, perubahan tersebut meningkat
sesuai dengan peningkatan kadar air dan suhu
penyimpanan, dan beberapa diakibatkan karena
kerusakan pada kedelai (Bern et al. 2008).
Pada Gambar 6 dapat dilihat perubahan kadar
FFA pada masing-masing sampel, kadar FFA adalah
salah satu perubahan mutu yang dipengaruhi oleh
perubahan suhu dan kelembaban yang fluktuatif.
Kadar FFA yang tinggi akan menyebabkan bau
tengik yang tidak diinginkan, selain itu juga dapat
menyebabkan daya kecambah benih menurun.
Beberapa lemak tidak jenuh yang dihasilkan akan
menjadi peroksida degradasi. Akibatnya tidak hanya Gambar 6. Perubahan kadar asam lemak bebas
lemak yang hancur, tetapi juga reaksi kompleks selama penyimpanan.

51
Destiana et al.

Daftar Pustaka Mudjisihono, R., D. Hindiarto Z., Noor. 2001.


Pengaruh kemasan plastik terhadap mutu sawut
Alencar, E.R., L.R.D. Faroni, A.F. Lacerda Filho, kering selama penyimpanan. Jurnal Penelitian
L.F. Garcia, M.R. Meneghitti. 2008. Qualidade Pertanian. 20 (1): 55-65.
fisiológica dos grãos de soja em função das Njoroge, A.W., H.D. Affognon, C.M. Mutungi, J.
condições de armazenamento. Engenharia na Manono, P.O. Lamuka, L.L. Murdock. 2014.
Agricultura. Vol 16 No.3 (April 2008) pp. 155- Triple bag hermetic storage delivers a lethal
166, ISSN 1414-3984. punch to Prostephanus truncatus (Horn)
Araújo, J.M.A. 2004. Química de Alimentos: Teoria (Coleoptera: Bostrichidae) in Stored Maize.
e Prática [Editorial] UFV. ISBN 978-85-7269- Journal of Stored Products Research. Vol. 58
351-6.Viçosa. Brasil Brooker DB, BakkerArkema (2014) hlm.12-19.
FW, Hall CW. 1992. Drying and storage of grains Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang terhadap
and oilseeds. Springer.New York (US). ISBN kualitas benih kedelai hitam dan kuning. Jurnal
0442205155. Ilmu Pertanian Vol. 11 No. 1, 2004. Halaman 22-
Bern, C.J., H.M. Hanna, W.. Wilcke, A.J. Lawrence, 23.
J.W. Pamela, G. Richard. 2008. Soybeans. Rachmat, R. dan S. Lubis. 2008. Pengaruh Kemasan
editor.(USA): AOCS Press. hlm 67-92. Terhadap Kulaitas Gabah Selama Penyimpanan
Brooker, D.B., F. Bakker-Arkema, C.W. Hall. 1992. Sistem Hermetik. Prosiding Seminar Nasional
Drying and storage of grains and oilseeds. Teknologi Inovatif Pascapanen untuk
Springer. New York(US) ISBN 0442205155. Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. BB
Brown, H., J. William. 2003. Packaged Product Pascapanen. Bogor. hlm: 498-507.
Quality and Shelf Life. Food Packaging Renate, D. 2009. Pengemasan puree cabe merah
Technology. Coles R, Mc.Dowell D., Kirwan dengan berbagai jenis plastik yang dikemas
M.J., editor.(USA):Balckwell Publishing Ltd. vakum (packaging of red chilli puree with
hlm:77-81. various types of plastic vacum packaged). Jurnal
Danapriatna, N. 2006. Pengaruh penyimpanan Teknologi Industri dan Hasil Pertanian.
terhadap viabilitas benih kedelai. [Jurnal Sadaka, S. 2014. On Farm Drying and Storage of
Online] Diunduh 07 September 2014; Soybeans. Dalam Arkansas Soybean Production
tersedia di download.portalgaruda.org/ article. Handbook. University of Arkansas System
php?article=19266&val=1224; Hal 178-187. (USA).
DeRocher, B.D., C.J. Bens, C.R. Hurburgh. 2005. Samuel, S.L. Purnamaningsih, N. Kendarini. 2012.
Effect of long term storage on soybeans quality. Pengaruh kadar air terhadap mutu fisiologis
final report independent study project; Agricultural benih kedelai (Glycine max (L). Maerill) varietas
and Biosystems Engineering Department: IOA gepak kuning selama dalam penyimpanan.
State University, Amcs, IA. [Internet]. 03 Juni 2015; Available online at
Egli, D.B., D.M. TeKrony, J.J. Heitholt, J. Rupe. wartabepe.staff.ub.ac.id/files/2012/11/JURNAL.
2005. Air temperature during seed filling and pdf.
soybean germination and vigor. Crop Science Sanon, A., L.C. Dabire Bisno, N.. Ba. 2011.
45: 1329-1335. Triple-bagging of cowpeas within high
Indartono. 2011. Pengkajian suhu ruang density polyethylene bags to control the
penyimpanan dan teknik pengemasan terhadap cowpea beetle Callosobruchus maculatus F.
kualitas benih kedelai. Gema Teknologi Vol. 16 (Coleoptera:Bruchidae). Journal of Stored
No. 3. Products Research in Press, Corrected Proof
[ISTA] International Seed Testing Association. (2011) 1-6. Available online 31 Maret 2011.
2013. International Rules For Seed Testing. Sutanto, A., Kendriyanto. 2005. Penyimpanan biji
Bassersdorf, Switzerland. jagung dengan Hermetic System. Prosiding
Kamsiati. 2013. Sceerning varietas padi dan Seminar Nasional. Balai Pengkajian Teknologi
penggunaan kemasan plastik fleksibel untuk Pertanian Jawa Tengah.
meningkatkan daya tahan simpan beras.[tesis]. Tatipata, A., Y. Prapto, P. Aziz, P. Woerjono. 2004.
Bogor (ID): Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Kajian aspek dan biokimia deteriorasi benih
Pertanian Bogor. kedelai dalam penyimpanan. Jurnal Ilmu
Kirwan, M.J., J.W. Strawbridge. 2003. Food Pertanian Vol. 11 No. 2, 2004. Halaman76-78.
Packaging Technology. Coles R., McDowell D., Vieira, R.D., D.M. Tekrony, D.B. Egli, M. Rucker.
Kirwan M.J., editor.Canada (USA): Blackwell 2001. Electrical conductivity of soybean seeds
Publishing Ltd. hlm :174-227 after storage in several environments. Seed
[MAPA]. Ministério da Agricultura, Pecuária e Science and Technology 29, 599-608.
Abastecimento. 2007. Instrução Normativa Nº Villers, P., Gummert. 2009. Seal approval. Rice
11, de 15 de maio de 2007. Brasília. Brasil. Today, Januari-March 2009

52

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai