Makalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'an
Disusun dan diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
Kuliah Ulumul Al-Qur’an.
Dosen Pengampu
Muhamad Mukhsin, S.E.I, M.E
Disusun Oleh :
Liyen Permata Sari 22631041 PS 1C
Rangga Pranata 22631054 PS1C
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Al-qur’an...............................................................................................
B. Nama-nama Al-qur’an.............................................................................................
C. Sifat-sifat Alqur’an..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama Al-Qur`an muncul bukan hasil dari pemikiran manusia, namun Nama
Al-Qur`an itu muncul didalam kitab itu sendiri. Berawal dari pemikira itulah
muncul sebuah pendapat yang mengatakan bahwa Al-Qur`an bukanlah hasil
definisi dari sebuah kata, namun Al-Quran adalah sebuah isim alam yang
diberikan Allah kepada kitab suci ini. Diantaranya adalah pendapat dari imam
Syafi`i yang merasa tidak perlu mengupas asal usul pemberian nama ini, karena
Allah lah yang memang memberi nama demikian sama saja ketika Allah
memberi nama kitab Taurat dan Injil kepada Nabi Musa dan Isa as. Sumber dari
segala ilmu pengetahuan tentang keislaman tidak terlepas dari al-Qur‟an.
Siapapun yang membaca, mengahayati, dan mengamalkannya tidak akan pernah
celaka dikala banyak orang yang celaka dan tidak pernah tersesat dikala banyak
orang yang tersesat. Dia selalu setia membimbing orang yang mau mengikuti
aturannya. Dan seperti itu pulalah sebaliknya, bagi orang yang tidak mau
mengikuti ajarannya pasti akan tersesat dan tidak tau arah hidup yang
sebenarnya yang pada akhirnya ia menempuh perjalanan hidup dengan
kekacauan dan kebingungan.
Adapun pendapat para ulama yang di sepakati oleh para Ahli ulama ushul
ialah Al-Qur`an kalam Allah yang tiada tandingannya (Mu`jizat) yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan Rassul
dengan perantara malaikat jibril AS di mulai dari surat AL-Fatihah dan di akhiri
dengan surat An-Nas dan ditulis oleh mushaf mushaf yang disampaikan kepada
kita secara mutawatir dan mempelajarinya suatu ibadah,3 Al-Qur‟an laksana
mutiara yang dapat memancarkan cahaya petunjuknya ke semua arah, sesuai
1
dengan keinginan mufassir kitab suci ini. Al-Qur‟an dapat diyakinimemiliki dua
esensi, lafaz dan makna. Oleh karena itu, dengan pemahaman
B. Rumusan Masalah
1. Apa perngertian al-Qur’an?
2. Apa saja nama-nama al-Qur’an?
3. Apa saja sifat-sifat al-Qur’an?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa diambil dari kata (Qoro-‘a Qor’an Wa Qur’anan) berarti
sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk
membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari راةCCC القyang berarti
menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Alquran
menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun
rapi dan benar.1 Oleh karena itu Alquran harus dibaca dengan benar sesuai sesuai
dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami masyarakat untuk
menghidupkan Alquran baik secara teks, lisan ataupun budaya.
Menurut M. Quraish Shihab, Alquran secara harfiyah berarti bacaan yang
sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu
bacaanpun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang
dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia.2
Dan juga Alquran mempunyai arti menumpulkan dan menghimpun qira’ah berarti
menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapih. Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar dari kata
qara’a, qira’atan, qur’anan3
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh
Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi
Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi
tanpa ada perubahan.4
1
Ansori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press. 2013), p.17
2
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1996), p.3
3
Manna Khalil Al-Qattan, studi Ilmu-ilmu Qur’an, (Bogor: Pustaka litera Antar Nusa, 2015), p.15
4
Ansori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press. 2013), p.18
3
Menurut Andi Rosa Alquran merupakan qodim pada makna-makna yang
bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada
lafalnya. Dengan demikian Alquran dinyatakan bahwasannya bersifat kalam nafsi
berada di Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya bermuatan makna
muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat mutasyabihat,
sedangkan Alquran diturunkan ke bumi dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW
sebagai Nabi terakhir, merupakan kalam lafdzi yang bermuatan kalam nafsi,
karena tidak mengandung ayat mutasyabihat, tetapi juga ayat atau makna-maknya
bersifat muhkamat.5
Berdasarkan definisi di atas, maka setidaknya ada lima faktor penting yang
menjadi faktor karakteristik Alquran, yaitu:
1. Alquran adalah firman atau kalam Allah SWT, bukan perkataan mMalaikat Jibril
(dia hanya penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi Muhammad SAW.
(beliau hanya penerima wahyu Alquran dari Allah), dan bukan perkataan manusia
biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya.
2. Alquran hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak diberikan kepada
Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada para nabi sebelumnya
bukan bernama Alquran tapi memiliki nama lain; Zabur adalah nama kitab yang
diberikan kepada Nabi Daud, Taurat diberikan kepada Nabi Musa, dan Injil adalah
kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as.
3. Alquran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak awal
turunnya sampai sekarang dan mendatang tidak seorangpun yang mampu
menandingi Alquran, baik secara individual maupun kolektif, sekalipun mereka
ahli sastra bahasa dan sependek-pendeknya surat atau ayat.
4. Diriwayatkan secara mutawatir artinya Alquran diterima dan diriwayatkan oleh
banyak orang yang secara logika mereka mustahil untuk berdusta, periwayatan itu
dilakukan dari masa ke masa secara berturut-turut sampai kepada kita.
5
Andi Rosa, Tafsir Kontemporer, (Banten: Depdikbud Banten Press, 2015), p.3
4
5. Membaca Alquran dicatat sebagai amal ibadah. Di antara sekian banyak bacaan,
hanya membaca Alquran saja yang di anggap ibadah, sekalipun membaca tidak
tahu maknanya, apalagi jika ia mengetahui makna ayat atau surat yang dibaca dan
mampu mengamalkannya. Adapun bacaam-bacaan lain tidak dinilai ibadah
kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu.6 Jadi, pahala yang diperoleh
pembaca selain Alquran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi bacaan
sebagaimana dalam Alquran.
B. Nama-Nama Al-Qur’an
1. Al-Furqan
Dinamakan al-Furqa, karena al-Qur’an itu diturunkan sebagai pembeda antara
yang hak dan yang batil, yang halal dan haram, yang global dan yang terperinci,
baik dan buruk, petunjuk dan kesesatan, jalan yang lurus dan jalan yang sesat,
kebahagiaan dan kesengsaraan,orang-orang mukmin dan orang-orang kafir, kaum
yang jujur dan kaum yang dusta serta orang-orang yang adil dan orang-orang
zhallim. Dengan itulah Umar bin al-Khattab Radhiyallahu ‘Anhu diberi gelar “Al-
Faruq”. Pendapat ini berlandaskan pada qira’at jumhur “Faraqnaahu” tanpa
tasydid.8
Dinamakan at-Tanzil, karena Allah Swt. sendiri yang memberi nama al-Qur’an
dengan nama at-Tanzil. Hal ini antara lain disebutkan di dalam QS. Al-Syu’ara’
[26]: 192-193:
6
Anshori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), p.18-19
7
Anshori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), p.20
8
Anshori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), p.18-19
5
Artinya:
“dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta
alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)”. QS. Asy-Syua’ra [26] :
(192-193)9
2. At-Tanzil
Kata at-Tanzil itu secara bahasa adalah bentuk dasar dari kata “nazzala-
yunazzilu” yang bearti “menurunkan berkali-kali.” Penamaan al-Qur’n dengan
atTanzil bukanlah hal yang kebetulan. Penamaan seperti ini dikaitkan dengan
persoalan diturunkannya al-Qur’an dari Allah Swt., yang dibawah turun oleh
Jibril, hingga kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an dinamakan at-Tanzil
karena al-Qur’an diturunkan secara bertahap dalam waktu yang lama, yaitu 23
tahun.
Dinamakan Al-Kitab, al-Kitab bearti kitab atau buku. Maksudnya adalah al-
Qur’an merupakan buku yang mengumpukan rangkaian tulisan (ayat) yang
tersusun rapi sistematis dan menjelaskn banyak petunjuk dan pedoman secara
terperinci. Allah Swt. berfirman:
“Al-Kitab (al-Qur’an sebagai kita) itu tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa.”(QS. Al-Baqarah [2]:2)
3. Adz-Dzikir
9
Dapertemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media), p.375
6
Dinamakan Adz-Dzikir, adz-Dzikir bearti pengingat. Maksudnya adalah al-
Qur’an menjadi pengingat bagi manusia untuk bertauhid pada Allah Swt.
seperti halnya yang diajarkan para Rasul pada kaum-kaum sebelumnya. Allah
Swt. berfirman:
4. Al-Hukm
Dinamakan Al-Hukm, al-Hukm bearti peraturan atau hukum. Maksudnya
adalah l-Qur’an berisikan peraturan atau hukum yang harus ditaati manusia
sebgai hamba Allah Swt. Firman Allah Swt:
C. Sifat-sifat Al-Qur’an
Adapun sifat-sifat Alquran dapat dirujuk dalam firman Allah SWT, antara lain:
1. Al-Syifa
7
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta‟ala memberi nama Al-Qur‟an
dengan Al-Syifa‟ (obat penawar) pada tiga tempat di dalam kitab-Nya, yaitu:
Firman Allah Subhanahu Wa Ta‟ala:
10
Ruh al-Ma’ani (11/176)
11
Tafsir al-Sa’di (2/326)
8
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur‟an) dengan
perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui: apakah Al-Kitab (Al-
Qur‟an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan
Al-Qur‟an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami
kehendaki di antara hamba-hamba Kami.” (Q.S. Asy-Syuura : 52)
1. Busyra
Busyra artinya adalah kabar gembira. Al-Qur’an memiliki sifat Busyra
karena di dalamnya terdapat kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.
1. Balaqh
12
Tafsir Abi al-Su’ud (8/38)
9
“Dan ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka
diberi peringatan dengannya agar merekamengetahui bahwa dia adalah
Tuhan yang Maha Esa dan agar orang yang beraka mengambil pelajaran.”
(QS. Ibrahim:52)
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
Allah menyeru umat manusia mengikuti Al-Qur’an agar dapat menemukan
kebenaran. Sejak Al-Qur’an diturunkan hingga tiba hari perhitungan, kitab suci
terakhir ini tetap menjadi satu-satunya tuntutan bagi umat manusia. Di samping
13
Muqaddimah Kitab Taisir al-Karim al-Rahman.
14
Tafsir al-Sa’di, (1/428)
10
itu, Al-Qur’an mempunyai banyak sifat ajaib yang membuktikan bahwa ia
adalah pengungkapan kebenaran dari Allah. Salah satu keajaiban itu adalah
fakta bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang baru dapat diungkap manusia
dengan teknologi abad ke-20, yang telah dinyatakan Al-Qur’an pada 1400
tahun lalu. Tentu saja, Al-Qur’an bukan buku sains. Namun, banyak fakta
ilmiah yang dinyatakan secara sangat mendalam yang terdapat dalam ayat-
ayatNya, baru dapat ditemukan dengan teknologi pada abad ke-20. Fakta-fakta
ini tidak mungkin bisa diketahui pada saat Al-Qur’an ini diturunkan, dan ini
justru lebih membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah. Untuk
memahami keajaiban ilmiah Al-Qur’an , pertama kita harus melihat tingkatan
sains ketika kitab suci diturunkan.
Salah satu keajaiban Al-Qur’an ialah tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan
sebagai salah satu unsur keanekaragaman hayati tersebut memiliki peran yang
sangat besar bagi keberlangsungan hidup semua makhluk. Dan memiliki fungsi
dan manfaat bagi manusia untuk memperlambat penuaan dini.
E. Saran
Penulis sadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini,
disebabkan keterbatasan pada diri penulis. Oleh karena itu, perlu kiranya
penelitian ini dikaji lebih mendalam. Dan masih banyak yang belum diketahui
oleh penulis mengenai sayuran dalam Al-qur’an dan manfaatnya bagi
kesehatan.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan
pemikiran kita bersama demi meluasnya perkembangan khazanah ilmu
pengetahuan didunia Islam.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Tafsir As-Sa'di
Dapertemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media)
13