Doa Doa para Nabi Dan Rasul Izzuddin Afif
Doa Doa para Nabi Dan Rasul Izzuddin Afif
Doa Doa para Nabi Dan Rasul Izzuddin Afif
DISUSUN OLEH :
ِ َ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْالخArtinya: “Ya
)23( َاس ِرين
Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang merugi” (QS Al-A’raf, 23).
)169( َ َربِّ نَ ِّجنِي َوَأ ْهلِي ِم َّما يَ ْع َملُونArtinya: “Ya Tuhanku selamatkanlah aku
dan keluargaku dari yang mereka perbuat” (QS Al-Syu’ara’ 169). َِّرب
)30( َ ا ْنصُرْ نِي َعلَى ْالقَوْ ِم ْال ُم ْف ِس ِدينArtinya: “Ya Tuhanku, tolonglah aku
(dengan menimpakan adzab) atas golongan yang berbuat kerusakan
itu. (QS Al-Ankabut 30)
( َض َأ ْنتَ َولِيِّي فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة تَ َوفَّنِي ُم ْسلِ ًما َوَأ ْل ِح ْقنِي بِالصَّالِ ِحين
ِ ْت َواَأْلر
ِ فَا ِط َر ال َّس َما َوا
)101 Artinya: “Wahai Tuhan, Pencipta langit dan bumi, Engkaulah
pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan
muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang shaleh” (QS Yusuf
101).
) يَ ْفقَهُوا قَوْ لِي27( ) َواحْ لُلْ ُع ْق َدةً ِم ْن لِ َسانِي26( ) َويَسِّرْ لِي َأ ْم ِري25( ص ْد ِري
َ َربِّ ا ْش َرحْ لِي
)28( Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, agar
mereka mengerti perkataanku” (QS Thaha, 25-28). ت نَ ْف ِسي ُ َربِّ ِإنِّي ظَلَ ْم
ي فَلَ ْن َأ ُكونَ ظَ ِهيرًا
َّ َ َربِّ بِ َما َأ ْن َع ْمتَ َعل )16( فَا ْغفِرْ لِي فَ َغفَ َر لَهُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر ال َّر ِحي ُم
)17( َ لِ ْل ُمجْ ِر ِمينArtinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah
menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku. Maka Dia (Allah)
mengampuninya, sungguh, Dia, Allah, Yang Maha Pengampun, Maha
Penyayang. Ya Tuhanku..! Demi nikmat yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi
orang-orang yang berdosa” (QS Al-Qashash 16-17). ي َّ ََربِّ ِإنِّي لِ َما َأ ْن َز ْلتَ ِإل
)24( ِم ْن خَ ي ٍْر فَقِي ٌرArtinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat
memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan
kepadaku” (QS Al-Qashash, 24).
)83( َ َأنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوَأ ْنتَ َأرْ َح ُم الرَّا ِح ِمينArtinya: “Ya Tuhanku, sesungguh,
aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha
Penyayang dari semua yang penyayang” (QS Al-Anbiya’ 83).
َ ي َوَأ ْن َأ ْع َم َل
َ ْصالِحًا تَر
ُضاه َّ ي َو َعلَى َوالِ َد َّ ََربِّ َأوْ ِز ْعنِي َأ ْن َأ ْش ُك َر نِ ْع َمتَكَ الَّتِي َأ ْن َع ْمتَ َعل
)19( َك الصَّالِ ِحينَ ك فِي ِعبَا ِد َ ِ َوَأ ْد ِخ ْلنِي بِ َرحْ َمتArtinya: “Ya Tuhanku,
anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku
dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-
hamba-Mu yang shaleh” (QS Al-Naml, 19).
)86( ََأ ْش ُكو بَثِّي َوح ُْزنِي ِإلَى هَّللا ِ َوَأ ْعلَ ُم ِمنَ هَّللا ِ َما اَل تَ ْعلَ ُمون Artinya: “Hanya kepada
Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku
mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS Yusuf, 86).
نزلْ َعلَ ْينَا َمآِئ َدةً ِّمنَ ال َّس َماء تَ ُكونُ لَنَا ِعيداً َأِّل َّولِنَا َوآ ِخ ِرنَا َوآيَةً ِّمنكَ َوارْ ُز ْقنَا َوَأنتَ َخ ْي ُر
ِ َربَّنَا َأ
ََّازقِين
ِ الر
Kedua, tercantum dalam surat Al-Isra' ayat 80: ق ِ رَّبِّ اَ ْد ِخ ْلنِ ْي ُم ْد َخ َل
ٍ ص ْد
ِ َّك س ُْل ٰطنًا ن
ص ْيرًا َ ق َّواجْ َعلْ لِّ ْي ِم ْن لَّ ُد ْن ِ َّواَ ْخ ِرجْ نِ ْي ُم ْخ َر َج Artinya: “Ya Tuhanku,
ٍ ص ْد
masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku
ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu
kekuasaan yang dapat menolong(ku)” (QS Al-Isra': 80). Redaksi doa
di atas merupakan perintah bermunajat kepada Allah saat hijrah dari
Makkah ke Madinah. Ibnu Abbas mengatakan bahwa saat Nabi berada
di Makkah beliau diperintahkan untuk hijrah ke Madinah. Imam al-
Dhahhak mengatakan bahwa doa ini mengandung arti tentang
hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah dan kembalinya ke Makkah
dalam keadaan aman di hari Fathu Makkah. (Tafsir al-Qurthubi, X:
313). Namun demikian, redaksi ayat ini dapat digunakan untuk
bermunajat kepada Allah secara umum, baik ketika hendak melakukan
sesuatu maupun ketika perjalanan yang diridhai oleh Allah ﷻ.
Ketiga, tercantum dalam surat Al-Isra’ ayat 111: ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ الَّ ِذيْ لَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا
ِ ك فِى ْال ُم ْل
ك َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ َولِ ٌّي ِّمنَ ال ُّذ ِّل َو َكبِّرْ هُ تَ ْكبِ ْيرًا ٌ َّولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ َش ِر ْي Artinya: “Segala
puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula)
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan
penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya” (QS
Al-Isra': 111). Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa Nabi
Muhammad ﷺ, mengajarkan ayat ini kepada keluarganya, baik
kepada anak kecil maupun yang dewasa. Bahkan, menurutnya, Nabi
menamakan ayat ini dengan ayat al-Izz (ayat kemuliaan). dinyatakan
pula, bahwa sebagian atsar menyebutkan jika ayat ini dibaca pada
malam hari di sebuah rumah, maka rumah tersebut tidak akan disatroni
pencuri atau terjadi kecelakaan di dalamnya. (Tafsir Ibnu Katsir: 131).
Keempat, tercantum dalam surat Thaha ayat 114: رَّبِّ ِز ْدنِ ْي ِع ْل ًما
Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku” (QS Thaha:
114)
ٰ
Kelima, tercantum dalam surat Az-Zumar ayat 46: ت ِ اللّهُ َّم فَا ِط َر السَّمٰ ٰو
ِ ض ٰعلِ َم ْال َغ ْي
َب َوال َّشهَا َد ِة اَ ْنتَ تَحْ ُك ُم بَ ْينَ ِعبَا ِدكَ فِ ْي َما َكانُوْ ا فِ ْي ِه يَ ْختَلِفُوْ ن ِ ْ َوااْل َر Artinya:
“Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang
ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-
hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan” (QS Az-
Zumar: 46). Syekh Sayyid al-Thanthawi, mantan grand Syekh al-
Azhar, mengatakan dalam tafsirnya bahwa maksud dari ayat ini adalah
menghibur Nabi Muhammad ﷺ, dari apa yang dilakukan oleh kaum
musyrik kepadanya, sebagai penjagaan dari tipu daya kaum musyrik,
sebagai ajaran kepada hamba-hamba-Nya atas wajibnya berlindung
kepada Allah Swt agar terhindar dari tipu daya musuh-musuh mereka.
(al-Thanthawi, Tafsir al-Wasith: 232). Ayat ini merupakan
permohonan yang tidak ditolak oleh Allah ﷻ. Sa’ad bin Jubair
mengatakan: Sungguh aku mengetahui bahwa tidaklah seorang hamba
membaca ayat ini, kemudian meminta kepada Allah (yang dia
inginkan) kecuali Allah mengabulkannya”. Ayat ini juga bisa dibaca
ketika mendengar pertikaian yang mengakibatkan kematian, seperti
kasus Sayyidina Husain dengan Yazid bin Muawiyah. Diriwayatkan
bahwa ketika berita terbunuhnya al-Husain bin Abi Thalib sampai
kepada al-Rabi’ bin Khaitsam, beliau membaca doa tersebut. (Tafsir
al-Qurthubi, : 265). Baca juga: Doa-Doa para Nabi yang Diabadikan
dalam Al-Qur’an
Keenam, tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 201: َربَّنَٓا ٰاتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا
َ َح َسنَةً َّوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة َح َسنَةً َّوقِنَا َع َذ Artinya: “Ya Tuhan kami, berikan
ِ َّاب الن
ار
kami kebaikan di dunia dan kenaikan di akhirat, dan lindungilah kamu
dari azab neraka” (QS al-Baqarah: 201). Ulama sepakat bahwa doa
ini mengandung “jawami’ al-kalim”. Di samping itu, Imam Ahmad bin
Hanbal mengatakan bahwa doa ini paling sering dibaca oleh Nabi
ِ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ْال َع ِز، َح َّدثَنَا ِإ ْس َما ِعي ُل بْنُ ِإ ْب َرا ِهي َم:ُ َوقَا َل اِإْل َما ُم َأحْ َمد .ﷺ
Muhammad ُيز بْن
َ ِ َكانَ َأ ْكثَ ُر َد ْع َو ٍة يَ ْدعُو بِهَا َرسُو ُل هَّللا:س قَا َل
"اللَّهُ َّم: صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل ٍ َ ع َْن َأن،ب
ٍ صهَ ْي
ُ
ربَّنا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً وقنا عذاب النار Imam Ahmad bin
Hanbal berkata: Ismail bin Ibrahim menceritakan dari Abdul Aziz bin
Shuhaib, dari sahabat Anas, dia berkata: doa yang paling banyak
dipanjatkan oleh Nabi adalah doa di atas. Selain itu, doa ini juga
dapat digunakan sebagai terapi pengobatan bagi penyakit yang diderita
seseorang. Suatu ketika, Nabi mengunjungi orang sakit., kemudian
menanyakan kepadanya tentang doa yang dia minta kepada Allah.
Laki-laki itu menjawab bahwa dia memohon kepada Allah, jikalau
harus mendapatkan siksa di akhirat, maka dia berharap agar siksa
tersebut disegerakan di dunia saja. Nabi pun menimpali dengan
membaca tasbih seraya berkata: “Kamu tidak akan mampu (memikul
derita di dunia), sebaiknya panjatkan saja doa ini: ،ًربَّنا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَة
وقنا عذاب النار،ً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَة Maka laki-laki tersebut mengamalkan doa
ini, dan dengan izin Allah penyakitnya dapat sembuh. (Tafsir Ibnu
Katsir/1/ 559).
Ketujuh, tercantum dalam surat al-Mu’minun ayat 118: رَّبِّ ا ْغفِرْ َوارْ َح ْم
َ َواَ ْنتَ َخ ْي ُر ال ٰ ّر ِح ِم ْين Artinya: “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah)
rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik” (QS al-Mu’minun:
118).
Kedelapan, tercantum dalam surat al-Mu’minun ayat 94: َربِّ فَاَل تَجْ َع ْلنِ ْي
ٰ فى ْالقَوْ م Artinya: “Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan
َالظّلِ ِم ْين ِ ِ
aku dalam golongan orang-orang dhalim” (QS al-Mukminun: 94).
( َض َأ ْنتَ َولِيِّي فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة تَ َوفَّنِي ُم ْسلِ ًما َوَأ ْل ِح ْقنِي بِالصَّالِ ِحين
ِ ْت َواَأْلر
ِ فَا ِط َر ال َّس َما َوا
)101 Artinya: “Wahai Tuhan, Pencipta langit dan bumi, Engkaulah
pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan
muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang shaleh” (QS Yusuf
101).