Analisis Kelembagaan Dan Pembiayaan
Analisis Kelembagaan Dan Pembiayaan
Analisis Kelembagaan Dan Pembiayaan
B. Kajian Literatur
Pengukuran keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah menggunakan
indikator yang bersifat umum (makro) yang secara universal digunakan sebagai salah
satu pendekatan ukuran (indikator). Indikator umum (makro) merupakan indikator
gabungan (komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial.
Indikator makro pembangunan tersebut terdiri dari Indeks Pembangunan Manusia,
Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan per
Kapita dan Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio). Tantangan yang dihadapi pada
tahun 2021 adalah adanya pandemi Covid 19, yang menuntut pemerintah daerah
mengeluarkan kebijakan yang lebih mengedepankan penangangan Covid 19 dan pada
kesehatan masyarakat dan di lain sisi pemerintah daerah dituntut pada pencapaian
target kinerja daerah. Hal ini berdampak pada capaian pelaksanaan program dan
kegiatan perangkat daerah yang mengalami refocussing dan realokasi anggaran.
Capaian pelaksanaan kinerja urusan pelayanan dasar Kabupaten Deli Serdang Tahun
2021 ini memuat capaian kinerja kunci hasil (outcome) sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran daerah sebagai instrumen
kebijakan, Anggaran Daerah menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan
kapabilitas dan efektivitas Pemerintah Daerah, yaitu memperbaiki kemampuan
Pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi dan perannya secara efisien serta
upaya untuk menyelaraskan kapabilitas Pemerintah Daerah dengan tuntutan dan
kebutuhan publik. Agar penyelarasan pemerintahan terlaksana dengan efisien dan
efektif serta mencegah tumpang tindih dalam pendanaan, telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah. Penyusunan APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut
diawali dengan proses Musrenbangda dan hasilnya dituangkan dalam dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), selanjutnya digunakan sebagai dasar
Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (PPAS). APBD Kabupaten Deli Serdang Tahun Anggaran 2021 ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021. Sejalan dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka pengaturan pembiayaan daerah
dilakukan berdasarkan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Azas
desentralisasi dilakukan atas beban APBD, asas dekonsentrasi dilakukan atas beban
APBN dan tugas pembantuan dibiayai atas beban anggaran tingkat pemerintah yang
menugaskan. Untuk lebih jelasnya, realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021.
Dalam perkembangan era globalisasi ini sangat banyak kemajuan baik dari
teknologi informasi serta komunikasi yang memudahkan pemerintah dan masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan. Setiap daerah memiliki cara masing – masing dalam
mengembangkan daerahnya sehingga terciptalah inovasi daerah yang merupakan cara
suatu daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Inovasi daerah dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa “Dalam
rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintah daerah
dapat melakukan inovasi”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017
tentang inovasi daerah bahwa “sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui : Peningkatan Pelayanan Publik,
Pemberdayaan dan Peran serta Masyarakat dan Peningkatan Daya Saing Daerah.
Dalam Peraturan Bupati Nomor 9 tahun 2021 tentang Inovasi Daerah telah dijelaskan
mengenai inovasi daerah yang berada di Kabupaten Deli Serdang.
C. Gambaran Umum
Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi
dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintahan Daerah yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dalam upaya mendukung pembiayaan pelaksanaan tujuan dan
sasaran pembangunan kota yang akan dicapai. Hasil pengolahan data dan analisis
terhadap pengelolaan keuangan daerah meliputi gambaran kinerja dan kebijakan
pengelolaan keuangan masa lalu dalam lima tahun terakhir, dan kerangka pendanaan
proyeksi APBD 5 (lima) tahun ke depan selama periode RPJMD Tahun 2019-2024.
1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Menganalisis kinerja Keuangan Daerah dapat dilihat dari bagaimana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah diimplementasikan dalam rangka mendukung
pencapaian target-target pembangunan yang telah ditetapkan. Penyusunan APBD
pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber
daya yang tersedia, mengalokasikan sumberdaya secara tepat dan mempersiapkan
kondisi bagi pelaksanaan anggaran secara baik. Aspek penting dalam penyusunan
APBD adalah penyelarasan antara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dan
penganggaran (budgeting) antara pemerintah dengan pemerintah daerah. Kinerja
pelaksanaan APBD tahun sebelumnya dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi atau
penyerapan APBD setiap tahunnya.
Berdasarkan atas ketentuan perundang-undangan, Struktur APBD terdiri atas: (1)
Penerimaan Daerah yang didalamnya terdapat Pendapatan Daerah dan Penerimaan
Pembiayaan Daerah; (2) Pengeluaran Daerah yang didalamnya terdapat Belanja
Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Selanjutnya, secara umum komponen
APBD, terdiri atas:
A. Komponen Pendapatan