Praktikum Perawatan Luka Bakar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM

PERAWATAN LUKA BAKAR


Dosen Pengampu Mata Kuliah : Neng Annis Fathia.,M.Kep.

A. Tujuan Pembelajaran Praktikum


Mahasiswa mampu melakukan keterampilan perawatan luka bakar
B. Dasar Teori
1. Pengertian
Luka bakar disebabkan karena adanya perpindahan energy dari sumber
panas ketubuh. Kedalaman cidera bergantung pada penyebab luka bakar dan
durasi kontak dengan agens tersebut. Luka bakar dapat merusak kulit, memicu
timbulnya kehilangan cairan tubuh, infeksi, hipotermia.
2. Derajat Luka Bakar

(a) (b) (c)

Gambar Luka Bakar : (a) luka bakar derajat I; (b) luka bakar derajat II; (c) luka
bakar derajat III

Luka bakar diklasifikasikan sesuai dengan kedalaman destruksi jaringan


yang disebabkan oleh jenis cidera, agens penyebab luka bakar, durasi kontaks
dengan agens, dan ketebalan kulit.
a. Luka Bakar Derajat I : Luka bakar terjadi pada bagian dermis, kulit
berwarna merah, bengkak, nyeri, sensitif terhadap senyuhan pada hari 1–
2.
b. Luka Bakar Derajat II : Terjadi pada bagian epidermis dan mengenai
bagian pertama dermis. nyeri, bengkak, kemerahan, Kering, seperti
bercak/warna seperti cerry, blister (melepuh)/bullae, weepy/water/cairan.

Praktikum Luka Bakar | 1


c. Luka Bakar Derajat III : Kerusakan pada epidermis, dermis dan
mengenai tulang, otot, dan tendon. Kulit berwarna putih atau hitam
(hangus). Tidak terlalu nyeri karena saraf telah mengalami kerusakan.

3. Presentase Luka Bakar

Gambar presentasi luka bakar

a. Rule of Nine : Perkiraan area permukaan tubuh total yang terbakar dengan
memberikan presentase dalam kelipatan sembilan kepermukaan tubuh yang
luas mayor.
b. Metode Lund and Browder : metode yang lebih tepat untuk
memperkirakan luasnya luka bakar, mempertimbangkan bahwa presentase
area permukaan yang dipresentasikan oleh bagian – bagian anatomis
(kepala dan kaki) berubah seiring dengan pertumbuhan.
c. Metode Telapak Tangan : digunakan untuk memperkirakan presentasi
luka bakar yang terpancar dengan menggunakan ukuran telapak tangan
pasien sekitar 1% dari area permukaan tubuh) untuk mengkaji luasnya
cedera luka bakar.

Praktikum Luka Bakar | 2


4. Pertolongan Pertama Luka Bakar
a. Cool The Burn Wound (Dinginkan Luka Bakar)
1) Luka Bakar (Thermal Burn) didinginkan dengan menggunakan air
hangat yang mengalir (12 - 18˚C). Hal ini dapat membantu
menghilangkan panas, mencegah proses perkembangan luka dan
mengurangi kerusakan jaringan. Hal ini efektif jika dilakukan 20
menit setelah kejadian, kemudian dilanjutkan hingga 30 menit.
2) Jika tidak ada air, dapat menggunakan handuk basah atau
hydrogel (hanya untuk dewasa)
3) Air dingin atau Es tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
vasokontriksi dan memperdalam luka.
4) Chemical Burn (Luka Bakar Kimia) memerlukan waktu yang lebih
lama dan irigasi yang banyak sampai cidera tidak tidak menimbulkan
nyeri lagi dan pH dalam keadaan normal (pengujian pH urine). Dalam
beberapa sistuasi Gluconate gel dapat menangkal efek dari iritan
kimia.
5) Irigasi pada Elictric Burn (Luka Bakar Listrik) tidak tepat jika
dilakukan. Karena kerusakan terjadi jauh dibawah permukaan kulit.

Penting Untuk Diingat !

1) Dinginkan luka bakar, bukan pasiennya.


2) Pendinginan diarea yang luas bisa menyebabkan hipotermia, terutama
pada anak-anak. Untuk beberapa alasan, jangan gunakan wet soaks
atau ice packs, atau gunakan Ini selama transit.
3) Pasien harus ditutupi dengan jas, seprai atau selimut. Untuk menjaga
agar pasien tetap hangat.
b. Covering The Burn (Tutup Luka)

Tujuan :
1) Mencegah colonisasi bakteri
2) Mencegah kekeringan (dessication)
3) Meringankan rasa sakit
Cling film digunakan
sebagai dressing pada
luka bakar, memudahkan
saat melakukan inspeksi,
tidak lengket pada luka,
nyaman dan steril.
Praktikum Luka Bakar | 3
c. Manajemen Nyeri

Step 3

Step 2
Nyeri Berat Tidak
Nyeri Sedang Tertahankan
Opioid Dosis Opioid Dosis
Step 1
Ringan - Sedang Besar
Nyeri Ringan (e.g. codeine) (e.g. morphine)
Non-opioid
(e.g. asprin, Nyeri menetap/Berkurang

Paracetamol atau Nyeri menetap/Berkurang


NSAID)
Nyeri Terkontrol

d. Manajemen Cairan
1) Jika daerah luka bakar lebih dari 15% pada orang dewasa atau 10%
pada anak-anak, cairan intravena seharusnya Dimulai sesegera
mungkin di tempat kejadian.
2) Cairan yang diberikan adalah Ringer Laktat (untuk menganti cairan
dan elektrolit).
3) Cairan diberikan setengan pada 8 jam pertama dan setengah pada 16
jam selanjutnya.
4) Pada anak anak cairan resusitasi sama seperti orang dewasa. Tetapi
ditambahkan 0.45% salin : 5% dextrose.

FORMULA BAXTER
4 cc x BB (Kg) x Luas luka bakar (%)
Delapan jam pertama : ½ dari t
Delapan jam kedua : ¼ dari to
Delapan jam kedua : ¼ dari to

Praktikum Luka Bakar | 4


C. Metode Praktikum
1. Pengertian
Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar
2. Tujuan
a. Melindungi luka dari trauma mekanik
b. Mengobati drainase
c. Mencegah kontaminasi dari kotoran tubuh
d. Membantu hemostasis
e. Mengimobilisasi luka
f. Menghambat/membunuh mikro organisme
g. Memberikan rasa aman bagi mental dan fisik pasien
h. Memberikan lingkungan psikologis yang sesuai untuk penyembuhan
luka
3. Kebijakan
Dilakukan pada pasien yang luka dan ada order dari dokter yang merawat
4. Petugas
Perawat
5. Peralatan
Bak instrument berisi :
a. Pinset anatomis
b. Pinset chirugis
c. Gunting debridemand
d. Kasa steril
Peralatan lain :
a. Spuit 5cc atau 10 cc
b. Sarung tangan
c. Gunting plester
d. Plester atau perekat
e. Desinfektant
f. NaCl 0.9%
g. Bengkok
h. Kom
i. Verband
j. Obat sesuai dengan terapi

Praktikum Luka Bakar | 5


6. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
1) Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2) Mencuci tangan
3) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c. Tahap Kerja
1) Menjaga privacy
2) Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
3) Membuka peralatan
4) Memakai sarung tangan
5) Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl
0,9%
6) Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
7) Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. (Bila ada
bula jangan dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari
ke-3)
8) Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
9) Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
10) Memberikan obat topical sesuai order pada luka
11) Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband
dan diplester
12) Memasang verband dan plester
13) Merapikan pasien
d. Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi hasil tindakan
2) Berpamitan dengan pasien
3) Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Praktikum Luka Bakar | 6


FORMAT PENILAIAN

NILAI
NO TINDAKAN
2 3 4
1 PERSIAPAN ALAT :
a. Tidak lengkap
b. Kurang lengkap
c. Lengkap
2 PERSIAPAN PASIEN :
a. Tidak lengkap
b. Kurang lengkap
c. Lengkap
3 PERSIAPAN TINDAKAN :
a. Tidak lengkap
b. Kurang lengkap
c. Lengkap

Keterangan :
1. Tidak lengkap/tepat : bila hanya sebagian kecil dilakukan (< 50%)
2. Kurang lengkap/tepat : bila sebagian besar dilakukan (<100%)
3. Lengkap/tepat : bila selurunya dilakukan (100%)
Tugas :
Setelah Anda mempelajari kegiatan praktikum ini, silahkan Anda mencoba prosedur tindakan
perawatan luka bakar pada panthom di laboratorium, dibawah bimbingan seorang
Pembimbing. Lakukan prosedur tersebut minimal 3 kali sampai Anda bisa. Semoga sukses

Praktikum Luka Bakar | 7

Anda mungkin juga menyukai