KAK Program Keswa Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KESEHATAN JIWA

No. Dokumen :
No. Revisi :0
KAK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
PUSKESMAS drg. Novie Soesilowati, M.KP
BRAMBANG Pembina Tk. I
DIWEK NIP. 197512022007012011

I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan strata pertama.
Masalah kesehatan jiwa dewasa ini masih kurang mendapat perhatian dari
berbagai pihak. Adanya kemajuan teknologi, kerasnya persaingan ekonomi, kondisi
politik dan keamanan serta perubahan budaya diera sekarang ini membuat potensi
munculnya masalah kesehatan jiwa semakin meningkat. Disisi lain Indonesia merupakan
negara yang rawan terhadap bencana, sering munculnya kasus perilaku kekerasan,
maraknya penyalahgunaan zat psikoaktif di masyarakat. Berbagai hal ini menyebabkan
kesehatan jiwa perlu mendapatkan perhatian.

II. LATAR BELAKANG


Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma, diskriminasi dan
marginalisasi. Stigma dapat mengakibatkan penderita tidak mencari pengobatan yang
sebenarnya sangat mereka butuhkan atau mereka akan mendapatkan pelayanan yang
bermutu rendah. Marginalisasi dan diskriminasi dapat meningkatkan risiko kekerasan
pada hak-hak individu, hak politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang dapat menjadi
ancaman, baik terhadap keluarga, diri sendiri, maupun orang lain. Keluarga dan
masyarakat di sekitar lingkungannya cenderung melakukan tindakan paksa untuk
mengurangi atau membatasi ancaman tadi. Bentuk pemaksaan itu dapat berupa
pemasungan, yaitu mengikat tangan dan/atau kaki dengan rantai atau seutas tali atau
menguncinya pada sebuah batang kayu, atau mengurungnya dalam sebuah ruangan yang
sangat sempit. Pembatasan gerak ini atau pemasungan acapkali juga disertai dengan
penelantaran termasuk kebutuhan hidupnya yang sangat mendasar tidak diperhatikan.
Kebutuhan makan minum, buang air besar dan buang kecil, kebersihan diri dan
berpakaian yang pantas menjadi sangat sulit ia dapatkan. Pada kondisi ini sebenarnya
penderita gangguan jiwa yang dipasung  adalah individu terlantar dan miskin,  yang
seharusnya ditanggung oleh pemerintah.
Pemasungan di Indonesia telah dilaang sejak tahun 1977 dengan Surat Mentri
dalam Negeri No. PEM.29/6/15 tanggal 11 November 1977. Surat ini ditujukan kepada
Gubernur seluruh Indonesia yang meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan
pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran masyarakat
untuk menyerahkan perawatan penderita di Rumah Sakit Jiwa. Hal ini agar diinstruksikan
kepada para Camat dan kepala-kepala desa agar secara aktif mengambil prakarsa dan
angkah-langkah dalam hal penanggulanga pasien yang ada didaerahmasing-masing.
Gubernur Jawa Timur pun telah menetapkan Jawa Timur bebas pasung dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang juga telah menetapkan program jiwa sebagai program
pengembangan wajib. Berbagai alasan dikemukakan mengenai mengapa mereka
dipasung. Sebagian masyarakat memasung angota keluarganya untuk melindungi dari
kecelakaan. Sebagian lagi memasung karena takut membahayakan orang lain. Ibu yang
lain memasung putraya karena malu sebab putranya sering mencuri rokok diwarung
tetangga.
Upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Brambang dilakukan untuk mewujudkan
derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan baik terhadapPuskesmas, lintas
sektordan masyarakat.
Pelayanankesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Brambang semakin
meningkat, seiring bertambahnya kasus penemuan orang dengan gangguan jiwa selama
2020 yaitu 119 kasus.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum : Mewujudkan Kesehatan jiwa bagi masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas Brambang Diwek.
2. Tujuan Khusus:
a. Menentukan kasus oenderitaan gangguan jiwa yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Brambang
b. Pencegahan dan penanganan pasien gangguan jiwa diwilayah kerja Puskesmas
Brambang
c. Memandirikan pasien dengan gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Brambang

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1. Membuat POA/RPK tahunan Membuat perencanaan kegitan tahun 2021


2. Pelaksanaan posyandu jiwa Melakukan pemeriksaan di posyandu jiwa

Berkunjung kerumah penderita ODGJ

Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik


dan pemberian regimen terapi kepada pasien

Kunjungan rumah untuk pemberian Memberikan penyuluhan kepada pasien dan


obat kepada pasien gangguan jiwa keluarga mengenai penyakit pasien
3.
berat yang tidak bisa berobat ke Menerangkan langkah-langkah yang harus
puskesmas keluarga jalankan dalam membantu
perawatan pasien
Menerangkan alur pelaporan jika terjadi hal-
hal yang berbahaya baik bagi pasien maupun
bagi orang lain.
Penemuan penderita baru, Kegitan ini dilakukan di masyarakat
4. pemeriksaan dan pengobatan berdasarkan laporan yang masuk dari kader
masalah kesehatan jiwa atau petugas kesehatan.
Rujukan ke poli jiwa RSUD Melakukan rujukan ke poli jiwa RSU/RSJ
5.
Jombang/RSJ bila ditemukan kegawat daruratn psikitri.

6. Laporan Membuat laporan bulanan, tribulan semester.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan melibatkan lintas program dan
lintas sektor terkait dalam penentuan jadwal, tempat dan petugas pelaksana kegiatan.
Selain itu komunikasi dan koordinasi dilakukan agar yang terlibat dalam kegiatan
dapat mengetahui tugas dan perannya yang secara garis besar dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Diskusi /Tanya jawab
4. Kunjungan Rumah

VI. SASARAN
Sasaran program Kesehatan jiwa adalah orang dengan gangguan jiwa serta keluarga
dan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Brambang Diwek
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN JADWAL PELAKSANA SUMBER
DANA
1 Pengobatan langsung Sesuai jadwal Dokter, programmer -
terhadap pasien pemberian obat keswa

2 Kunjungan rumah Sesuai dengan Programmer keswa, BOK


gangguan jiwa kasus bidan desa

3 Rujukan penderita Setiap waktu Dokter, programmer Dana Desa


gangguan jiwa sesuai keswa,
kebutuhan
4 Pelaksanaan Posyandu 1 bulan sekali Dr. Umum, BOK, dana desa
jiwa Programmer keswa,
Bidan desa, PJ UKM
5 Kunjungan rumah Setiap waktu Progammer keswa, BOK
Bidan desa
6 Penemua penderita baru Setiap waktu Progammer keswa,
Bidan desa

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai kegiatan.
2. Evaluasi pencapaian indikator dilakukan setiap 3 bulan.
3. Evaluasi kegiata dilakukan oleh pelaksana program keswa dan PJ UKM
pengembangan.
4. Pelaporan dibuat setelah selesai kegiatan oleh koordinator program kesehatan
jiwa dan dilaporkan kepada penanggungjawab UKP Puskesmas

IX. PENCATATAN, PELAPORAN dan EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan kegiatan dilakukan sesuai format yang ada pada saat dan selesai kegiatan
dilaksanakan. Pelaporan dilakukan setelah selesai kegiatan secara menyeluruh sesuai
jadwal dalam bentuk laporan hasil kegiatan yang disertai dokumentasi [bukti foto
kegiatan] dan format lain yang telah ditentukan .Hasil kegiatan yang telah dilakukan ,
dilaporkan kepada penanggungjawab UKP yang selanjutnya diketahui Kepala
Puskesmas Evaluasi dilakukan melalui cara membandingkan kesesuaian sasaran,
tempat dan jadwal dengan rencana yang telah dibuat. Hasil evaluasi akan
disampaikan pada saat lokmin bulanan oleh koordinator program kesehatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai