Rencana & Syarat Kerja Lintasan Atletik
Rencana & Syarat Kerja Lintasan Atletik
Rencana & Syarat Kerja Lintasan Atletik
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Jawa Barat, Indonesia
Proyek :
Tahun
2020
DAFTAR ISI
1. PASAL 1 – UMUM
1. Penjelasan Ruang Lingkup Pekerjaan
2. Penjelasan RKS dan Gambar
3. Kuasa Kontraktor........................................................................................... 5
4. Tanggung Jawab Kontraktor ......................................................................... 6
5. Direksi Keet, Kantor Pemborong,Gudang, dan Los Kerja ............................ 7
6. Jadwal Pelaksanaan ……….......................................................................... 7
7. Pengukuran Garis/ Ketinggian Permukaan dan Posisi Bagian-Bagian
Pekerjaan ...................................................................................................... 8
8. Ketentuan dan Syarat Bahan-Bahan ............................................................ 9
9. PemerikasaanBahan-Bahan ........................................................................ 10
10. Supplier dan Sub-Kontraktor ........................................................................ 11
11. Persyaratan Umum Lainnya ......................................................................... 12
Nama pekerjaan untuk proyek Persyaratan ini berlaku untuk semua pekerjaan
dalam Jasa Konsultan Perencanaan Perbaikan Lapangan Bola dan Lintasan
Lari Institut Pertanian Bogor. Dengan ruang lingkup pekerjaan yang mencakup
antara lain serta tidak terbatas : Pembangunan Lapangan Bola dan Lintasan Atletik
Termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan peralaytan
berikut alat Bantu yang lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian
pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan, dan
pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil
pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah
terimakannya pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.
B. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis dan atau
petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. Sebelum melaksanakan setiap
pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi
kerja dengan pekerjaan lain menyangkut pekerjaan.
Struktur, Arsitektur dan mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk
menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan :
- Wakil, sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli di
bidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan
guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.
- Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
1 (satu) kamera.
1 (satu) alat ukur total station
1 (satu) alat ukur (theodolith/waterpass).
1 (satu) unit komputer dan alat cetak (printer).
1 (satu) alat ukur panjang masing-masing 50 m dan 5 m.
1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.
o Gambar bestek yang dibuat oleh perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi tugas, termasuk juga gambar-gambar kerja yang dibuat oleh
pemborong yang sudah disetujui/disahkan oleh Pemberi Tugas.
o Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
o Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
o Surat perjanjian Melaksanakan Pekerjaan/Kontrak.
o Rencana Kerja Pelaksanaan (Time Schedule) yang dibuat oleh
pemborong dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
5) Istilah-istilah.
5.4 ELE : Elektrikal / Telepon / Fire Alarm / Soun Sistem / Penangkal Petir.
Yang ada hubungannya dengan System Penyediaan Daya Listrik,
Penerangan, Penangkal Petir,Sistem Komunikasi, Fire Alram dan lain-lain
sesuai dengan gambar kerja.
5.5 AC : Mekanika AC
Yang ada hubungannya dengan Sistem Pengkondisian Udara
6 ) Shop Drawing.
Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus
dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan lapangan. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing
pada setiap akan melaksanakan suatu pekerjaan dan untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen kontrak maupun yang
diminta oleh Konsultan Pengawas.
Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data
yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan
produk, cara pemasangan, dan atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai
dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar
Kerja / Dokumen Kontrak maupun dalam buku ini.
Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing tersebut kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2 ). Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontarktor lepas tanggung jawab
sebagian atau keseluruhan terhadap kewajibannya.
6. JADWAL PELAKSANAAN
a. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan
dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum dalam A.V. dan Pesyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia
(PUBI th,1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta
ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
b. Merk Pembuatan Bahan / Material dan komponen jadi.
1). Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknik ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas
dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
2). Bahan Material dan komponen jadi yang dipasang/ dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum didalam gambar ,memenuhi standar spesifikasi
bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang
berlaku.
3). Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk
tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau supplier yang bersangkutan
tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini kontraktor tidak berhak
mengajukan claim sebagai pekerja tambah.
4). Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini.
5) Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium local/dalam negeri baik
kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus disetujui Konsultan
Pengawas secara tertulis dan diketahui Konsultan Perencana. Apabila
diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut harus
ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya
tambahan.
c. Kontraktor/ Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua
bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan
Pengawas/ Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua
bahan-bahan tersebut didatangkan/ dipakai. Contoh bahan tersebut harus
diserakan kepada Konsultan Pengawas adalah sebanyak 3 (tiga) buah dari satu
bahan yang ditentukan untuk menetapkan “ Standar of Apperiance “ dan disimpan
diruang Direksi/ Pengawas. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah
2 (dua) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
d. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
e. Penyimpanan dan Pemeliharaan bahan harus sesuai dengan persyaratan pabrik
yang bersangkutan dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
9. PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
1 ). Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur
pompa ditapak proyek.
2 ). Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan
kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan dari Konsultan Pengawas/ Direksi.
3 ). Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan PLN setempat selama masa pembangunan.
4 ). Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan
untuk penggunaan sementara atas petunjuk pengawas.
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya,
setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-
tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan/ dipersiapkan atau dimana bahan/
barang dibuat.
Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-tempat
tersebut.
g. Pemeriksaan Pekerjaan.
1 ).Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena
bahan/ material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaan sendiri ditolak
oleh Konsuktan Pengawas/ Direksi harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas/ Direksi.
2).Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum
mendapatkan persetujuan pengawas dan borong harus memberikan kesempatan
sepenuhnya kepada pengawas ahli untuk memeriksa surat permohonan
pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/ hari raya, tidak dipenuhi/ ditanggapi oleh
Konsultan Pengawas/ Direksi, maka kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya
dan bagian yang seharusnya diperiksa oleh Konsultan Pengawas/ Direksi.
3). Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas/ Direksi berhak untuk
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
4). Biaya pembongkaran dan pemasangan/ perbaikan kembali menjadi tanggungan
Kontraktor tidak dapat di “klaim” sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan
untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
h. Kemajuan Pekerjaan.
1) Seluruh bahan, peralatan kontruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh
Kontraktor demikian pula metode/ cara pelaksanaan pekerjaan harus
diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Pengawas/ Direksi.
2) Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu yang
telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka pengawas harus
memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna
melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu
yang telah ditentukan.
i. Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan “As-built Drawing”
5) Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda yang jelas, dan
dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan pengembangan selesai dan ada intruksi dari
Direksi / Konsultasi Pengawas untuk dibongkar.
B. PAPAN BANGUNAN ( “ BOUWPLANK ”)
1) Papan bangunan ( “bouwplank “ ) dibuat dari kayu borneo dengan ukuran
tebal 3 cm dan tebal 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah
atasnya.
2) Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu sama lain
adalah 1.50 m tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan
atau diubah.
3) Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar atau
sesuai dengan keadaan setempat. Tinggi sisi atau papan bangunan atau
sama dengan lainnya dana atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain
oleh Doreksi / Konsultan Pengawas.
4) Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus
melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan, kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan
ketetapan letak papan bangunan ini samapai tidak diperlukan lagi
PASAL 3
PEKERJAAN TANAH/STRIPING
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan tanah/striping rata-rata 10 cm dan pemadatan
subgrade atau tanah dasar dengan tebal 20 cm dengan menggunakan alat berat
sehingga sesuai dengan elevasi rencana.
2. PERSYARATAN BAHAN
Jika ada tanah yang dibutuhkan untuk menyesuaikan elevasi, jenis tanah urugan
yang digunakan adalah sesuai syarat tanah urug dalam RKS ini atau yang disetujui
oleh pengawas.
4. PERSYARATAN PELAKSANAAN
• Elevasi permukaan subgrade baik arah arah memanjang ataupun melintang
sesuai dengan gambar rencana.
• Stripping tanah rata-rata 10 cm dan pemadatan tanah menggunakan motor grader
dan Vibro Roller
• Setelah pemadatan selesai dilakukan control mutu tes kepadatan dengan metode
CBR, hasil test minimal 5%.
• Metode test kepadatan yang lain dapat dilakukan dengan persetujuan Pengawas
•
PASAL 4
PEKERJAAN SALURAN DAN KANSTIN
A. PEKERJAAN SALURAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Saluran ini meliputi pekerjaan semua jenis saluran yang terdapat di
dalam area lapangan bola, diantaranya :
1. Saluran Buangan Keluar Lapangan Buis Beton 400 mm
2. Kanstin Precast 10 x 20 x 40 cm
3. Cable Trench
2. PERSYARATAN BAHAN
1. Saluran Buangan Keluar Lapangan Buis Beton 400 mm
- Buis Beton Precast Diameter 400 mm
- Tipe Reinforced Concrete Pipe (Bertulang)
2. Kanstin Precast 10 x 20 x 40 cm
3. Cable Trench
- Pipa galvanis 4”
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Saluran Buangan Keluar Lapangan Buis Beton 400mm
- Pemasangan saluran buangan diameter 400 mm ini di bagian melintang
pada 4 sisi yaitu di awal radius.
- Pemasangan harus rapih dan lurus, terutama pada area sambungan antar
buis beton.
- Perhatikan elevasi dasar buis nya, pastikan sesuai dengan rencana
gambar.
- Selimut beton dan plat beton untuk lapis atas nya menggunakan beton agar
buis beton tidak pecah ketika dilewati kendaraan berat pada saat
pengerjaan sub base maupun aspal hotmix.
2. Kanstin Precast 10 x 20 x 40 cm
- Kanstin di pasang sepanjang sisi luar track, dengan posisi sesuai gambar.
- Mutu Kanstin harus sesuai yang disyaratkan dalam RKS ini, sehingga
mempunyai ukuran yang seragam yaitu 10 x 20 x 40 cm
- Lantai kerja dan beton jepit di pasang di bawah dan sisi kanstin agar
kanstin kuat dan kokoh.
3. Cable trench
B. PEKERJAAN KANSTIN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan kanstin
precast dengan dimensi sesuai gambar. Pekerjaan Kanstin untuk seluruh
sisi lapangan.
2. PERSYARATAN BAHAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3. Lantai kerja dan beton jepit di pasang di bawah dan sisi kanstin agar
kanstin kuat dan kokoh
PASAL 5
PEKERJAAN BAK LOMPAT JAUH
Lompat jauh adalah jenis olahraga atletik yang membutuhkan kecepatan, ketangkasan
dan kekuatan, dan berikut adalah contoh gambar dan sketsa mengenai olahraga
atletik lompat jauh.
1. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dimaksud dengan pekerjaan permukaan lintasan atletik sintetis (Running
Track Surface) adalah semua pekerjaan pelapisan atas pada lintasan atletik
termasuk peralatan dan perlengkapannya yang terdiri atas :
• Pelapisan permukaan bahan sintetis (resilient synthetic) pada bidang -
bidang bidanpermukaan Lintasan.
• Pembuatan garis lintasan (line marking)
• Peralatan kelengkapan nomor cabang atletik yang berhubungan dengan
pekerjaan konstruksi lintasan.
• Termasuk di dalam pekerjaan ini, adalah pengadaan tenaga ahli, serta
peralatan yang dipergunakan untuk penyelesaian pekerjaan ini.
• Kepada Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk mengikuti
persyaratan-persyaratan pekerjaan lintasan atletik dibawah ini dengan
bukti dukungan dari Pabrik sintetik atau agen tunggalnya di Indonesia
yang sanggup menyediakan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
2. PERSYARATAN BAHAN
Dalam rangka untuk memenuhi persyaratan mutu bahan standar internasional, dan
fasilitas lintasan atletik bersertifkat IAAF/World Atletic, maka disyaratkan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Kontraktor/Subkontraktor memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang
masih berlaku,
2. Kontraktor/Subkontraktor memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau
Nomor Induk Berusaha (NIB), ijin berusaha terintegrasi secara elektronik/On
line single submission (OSS), dengan Kode KBLI :
• Konstruksi Gedung, Tempat Hiburan dan Olah Raga (41018),
• Perdagangan Besar Alat Olah Raga (46495),
• Konstruksi Jalan Raya (42111),
3. Kontraktor/Subkontraktor Memiliki Sertifikat Jaminan Mutu IS 9001:2015,
ISO 14001:2015, dan Sertifikat OHSAS 18001:2007.
Persyaratan Bahan Untuk Permukaan Lintasan Atletik Sintetis (sandwich system) berupa
lapisan sintetis yang impermeable terhadap air, strukturalnya terdiri dari lapisan-lapisan
sebagai berikut :
a. Polaplast P10-Polyurethane Primer
b. Base Layer
• Polaplast P13 - One-component, polyurethane binder
• Recycled Rubber 858 in granulometry of 0.5-2.5mm.
c. Sealing Layer
• Polaplast P22 - Colored polyurethane sealing layer.
d. Surface Layer
• Polaplast P20- Colored Polyurethane full PU surface layer
• EPDM granules 1-3 mm
Bahan untuk sintetik sandwich system sebagai satu kesatuan struktur harus memenuhi
syarat
requirement IAAF/WORLD ATHLETIC dan telah memiliki sertifikat test oleh lembaga yang
diakreditasi oleh IAAF dan masih berlaku, dengan dukungan yang melampirkan produk
bersertifikat IAAF/WORLD ATHLETIC yang masih berlaku.Lapisan Sintetis harus
mempunyai karakteristik dan memenuhi syarat untuk aktifitas olahraga dan kegiatan
pemeliharaan.Elevasi dari permukaan lapisan sintetis harus sesuai dengan design
geometric lintasan. Baik bahan maupun hasil akhir dari pekerjaan harus memenuhi
Standart of Performance Requirement dari IAAF/WORLD ATHLETIC.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
• Bahan lapisan dasar yang akan dipasang sesuai dengan spesifikasi IAAF /WORLD
ATHLETIC dalam hal keserasian/keseragaman.
• Lapisan Aspal harus bersih dan kering, sebelum lapisan pertama sintetik
dipasang.
• Sintetik dipasang lapis demi lapis oleh tenaga yang ahli dan berpengalaman
dibidangnya.
• Yang harus diperhatikan adalah elevasi finish pada lapisan EPDM, pastikan
sesuai dengan peraturan dari IAAF/WORLD ATHLETIC dan lolos ketika di
sertifikasi.
b. Take of board
Perlengkapan yang di pasang ketika pertandingan berlangsung. Equipment ini di
gunakan untuk pertandingan “Lompat jangkit dan Lompat Jauh”
- Papan take off terbuat dari kayu solid
- Dimensi keseluruhan yang 122x34x10 cm.
- Papan ini terdiri dari dua bagian kayu Item ini juga termasuk papan inlay yang
terbuat dari karet dan aluminium
c. Blanking Board
Equipment pengganti Take off Board sebelum pertandingan diadakan
- The blanking beam dibuat dari aluminium yang merupakan komponen dari lompat
jauh dan triple jump
Equipment yang digunakan untuk pertandingan “Lempar Cakram dan Lempar Martil”
- Terbuat dari aluminium profiles. The Discus Cincin yang terguling tepat dengan diameter
2,50 m .
i. Shot Put Ring
Equipment yang berfungsi sebagai halang rintang untuk pertandingan “Lompat Air”
- Water Jump high hurdle dengan tinggi basis aluminium yang dapat disesuaikan .
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN