Pedoman Internal Surveilans

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN INTERNAL

SURVEILANS

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GUMUKMAS
TAHUN 2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
.

1.1 LATAR BELAKANG


Untuk melakukan kegiatan surveilans epidemiologi, hal – hal yang perlu diperhatikan
keadaan sumber daya manusia, tersedianya sarana dan operasional serta komitmen dari
pimpinan atau unit penyelenggara.
Beberapa penyakit yang pernah terjadi KLB sering kali menjadi prioritas pengamatan
dalam kegiatan surveilans epidemiologi misalnya diare, DBD, malaria, Hepatitis, AFP,
campak, difteri, tetanus neonaturum, termasuk keracunan makanan.
Untuk membantu kesamaan pemahaman terhadap konsep pengertian dan pelaksanaan
kegiatan surveilans epidemiologi perlu disusun petunjuk teknis / pedoman pelaksanaan
kegiatannya sehingga program – program kesehatan yang dilaksanakan merupakan suatu
kebutuhan dari masyarakat itu sendiri sebagai upaya penanggulangan masalah – masalah
kesehatan

1.2 TUJUAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


a. Tersedianya data – data serta hasil kajian epidemiologi dari penyakit – penyakit menular
yang diamati atau masalah – masalah kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam
menetapkan program – program kesehatan sebagai upaya penaggulangan.
b. Untuk mengetahui perubahan epidemiologi penyakit – penyakit menular yang diamati.
c. Untuk mengidentifikasi populasi resiko tinggi penyakit – penyakit menular yang diamati
d. Untuk memprediksi dan mencegah terjadinya KLB penyakit – penyakit menular
e. Untuk penyelidikan epidemiologi setiap KLB penyakit – penyakit menular dan keracunan.

1.3 SASARAN PEDOMAN


Sasaran pedoman ini adalah semua petugas Kesehatan disini melibatkan masyarakat yang
terkena masalah penyakit menular

1.4 RUANG LINGKUP


Pedoman ini meliputi pendahuluan, latar belakang, surveilans dan penanggulangan KLB
jejaring surveilans, pencatatan dan pelaporan upaya peningkatan kinerja surveilans serta
penutup

1.5 BATASAN OPERASIONAL


a. Upaya penanggulangan masalah kesehatan yang dilakukan merupakan hasil dari kajian
surveilans epidemiologi.

2
b. Kegiatan dari surveilans epidemiologi dilaksanakan oleh tim fungsional dimasing – masing
tingkat mulai di Puskesmas yaitu Tim Epidemiologi Puskesmas , dikabupaten yaitu Tim
Epidemiologi Kabupaten/ Kota dan di propinsi yaitu Tim Epidemiologi Propinsi.
c. Komitmen dari pimpinan unit penyelenggara kesehatan diperlukan untuk kegiatan
surveilans epidemiologi dimana hasilnya dapat digunakan sebagai sarana advokasi.
d. Surveilans tetanus neonaturum dilaksanakan secara terpadu dengan surveilans AFP dan
campak.
e. Penemuan kasus dilaksanakan bekerja sama dengan masyarakat, dokter, praktik swasta,
bidan, perawat, dukun bayi dan kader kesehatan.

1.6 LANDASAN HUKUM


a. Undang – undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
b. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penangulangan Wabah Penyakit Menular
d. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan
kewenangan propinsi sebagai daerah otonom
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/per/X/2010 tentang jenis penyakit
menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 86/Menteri/per/X/2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
h. Peraturan kinerja PPM dan PLP Nomor 45 1-1/ PD. 03. 04./F/1991 tentang pedoman
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa.
i. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 3-7 Tahun 2000 tentang Dinas Kesehatan
Propinsi Jawa Timur

3
BAB II
STANDART KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pengelola Program Surveilans Epidemiologi adalah petugas yang telah mendapat penugasan
dari Ka. UPTD Puskesmas Gumukmas, diantaranya:

No Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan


1. Penanggung jawab program Perawat
UKM
2. Pengelola program surveilans Kesehatan Masyarakat
epidemiologi

2.2 Distribusi Ketenagaan


Pengaturan dan penjadwalan kegiatan surveilans dikoordinir oleh penanggung jawab program
UKM dan pengelola lintas program disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab pengelola
program.

4
BAB III
LINGKUP KEGIATAN

3.1 Lingkup Kegiatan Surveilans Epidemiologi adalah melakukan :


1. Kegiatan rutin surveilans.
2. Penanggulangan KLB dan penyelidikan KLB penyakit – penyakit menular.
3. Koordinasi kegiatan surveilans.

3.2 Metode Kegiatan Rutin Surveilans


1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analisis dan interpretasi data
4. Penyebarluasan informasi dan penyusunan rekomendasi

3.3 Langkah – langkah


1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : surveilans aktif dan surveilans
pasif. Data surveilans yang dibuat oleh Puskesmas, diantaranya:
a. Laporan mingguan penyakit potensial wabah / w2
b. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) 24 jam / w1
c. Laporan bulanan morbiditas menggunakan format LB1 dan LB3
d. Laporan bulanan Puskesmas melalui LB1
e. Laporan dari masyarakat
f. Laporan hasil program – program pelayanan Kesehatan

2. Pengolahan data
a) Memeriksa kebenaran data kasus yang tercatat berasal dari pelayanan Puskesmas,
RS, PUSTU,agar tidak ada laporan ganda dan kesalahan pencatatan.
b) Memisahkan data kasus yang berasal dari luar wilayah, desa/ kabupaten.
c) Secara rutin data di olah dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan peta
penyebaran penyakit.

3. Analisis data dan interpretasi data


Data yang sudah diolah selanjutnya dilakukan analisis dan interpretasi dalam kegiatan
epidemiologi oleh tim surveilans epidemiologi masing – masing tingkatan.
Analisis dilakukan minimal terhadap masalah – masalah atau penyakit – penyakit yang
penting atau menjadi prioritas yang dibutuhkan oleh masyarakat, lebih – lebih merupakan
masalah penyakit spesifik daerah.

5
4. Penyebar luasan informasi dan penyusunan rekomendasi
Tujuan dari penyebaran informasi yaitu pemberitahuan pada sumber data / pelapor bahwa
laporan sudah diterima atau menegur bila laporan terlambat. Mekanisme penyampaian
dapat melalui bulethin epidemiologi, umpan balik tertulis maupun pada saat melakukan
supervisi dan bimbingan teknis. Selain itu bertujuan untuk memberikan rekomendasi
tindakan korektif sebagai tindak lanjut bagi program terkait yang disampaikan pada para
pengambil keputusan.

6
BAB IV
LOGISTIK

Dalam melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi dibutuhkan beberapa


perlengkapan/logistik, diantaranya:
a. Abate dan sinoff / serum
b. ATK (Alat Tulis Kantor)
c. Lampu senter.
d. Spuit
e. Masker
f. Sarung Tangan
g. Pot Spesimen
h. Sepatu boot
i. Mantel
j. Antiseptik
k. Form pelaporan kasus

7
BAB V
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas surveilans tingkat puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanaan kegiatan upaya penyelidikan epidemiologi di UPTD Puskemas
Gumukmas.
Keberhasilan kegiatan upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangannya merupakan
upaya untuk menekan dan menemukan angka Kejadian Luar Biasa (KLB).

Mengetahui
KEPALA UPTD PUSKESMAS GUMUKMAS PJ PROGRAM SURVEILANS

dr .HALIMAH ARVI SUSILANINGSIH. RENNY ARISTA AYU P, S.KM.


NIP.1981001201412 2 001 NIP.19940102 202203 2 003

Anda mungkin juga menyukai