0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan15 halaman

Sap Imunisasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15

LAPORAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


IMUNISASI DASAR LENGKAP
DI PUSKESMAS DUKUH KUPANG WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 11 APRIL s/d 21 MEI 2022

Disusun oleh :

Mega Astutik (P27824120036)


Meilinda Putri Prasiska (P27824120037)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu yang disusun oleh mahasiswa semester IV Prodi D3 Kebidanan Jurusan
Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya tahun akademik 2021/2022 ini sesuai keadaan yang
sebenarnya.
Tempat Praktik : Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya
Tanggal Praktik : 11 April s/d 21 Mei 2021

Pembimbing Pendidikan I Pembimbing Pendidikan II Pembimbing Praktik

Tatarini IPC., SST., M.Kes. Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb. Dita Harlidha, SST
NIP. NIP. NIP.

Mengetahui
Ketua Prodi D3 Kebidanan Sutomo

Dwi Wahyu Wulan S, SST.,M.Keb.


NIP. 197910302005012001

Dosen Tabulasi

( )
NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan Laporan Satuan Acara Penyuluhan pada tanggal 11 April s/d 21 Mei 2022.
Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb., selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb., selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Tatarini IPC., SST., M.Kes., selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Elfira Nurul Aini, SST. M.Keb., selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Dita Harlidha, SST selaku pembimbing praktik
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan.Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang saya
miliki.Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan dalam
pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini dapat bermanfaat bagi saya dan
pembaca.

Surabaya, 17 April 2022

Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Imunisasi


Sub Pokok Bahasan : Imunisasi Dasar Lengkap
Sasaran : Bayi/Balita Sehat
Hari/ Tanggal : Kamis, 21 April 2022
Tempat : Puskesmas Dukuh Kupang
Penyuluh/Petugas : Mega Astutik
Meilinda Putri Prasiska

I. Latar Belakang
Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu yang baru saja
melahirkan bayinya.Imunisasi merupakan pemberian vaksin pada balita agar imunitas
tubuh balita dapat meningkat dan kebal terhadap penyakit.Karena pada saat mereka lahir,
imunitas dalam tubuh bayi masih sangat lemah dan sangat mudah terserang berbagai
penyakit yang bahkan tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi.
Imunisasi sangat penting, setiap anak harus mendapatkan paket lengkap imunisasi
yang diwajibkan. Perlindungan awal melalui pemberian imunisasi untuk anak usia kurang
dari satu tahun sangat penting. Semua orang tua atau pengasuh harus mengikuti saran
petugas kesehatan terlatih tentang kapan harus menyelesaikan jadwal imunisasi
(Kemenkes RI, 2010).
Dalam melakukan vaksinasi pada dasarnya tidak ada istilah “hangus”, karena itu
vaksinasi tidak perlu diulang dari awal apabila terlambat memberikan dosis berikutnya.Hal
ini yang membuat mengapa catatan lengkap vaksinasi yang telah diberikan menjadi
penting dimiliki.Catatan vaksinasi harus disatukan dalam tabel tertentu untuk kemudian
dinilai vaksinasi yang telah diberikan. Pencatatan yang baik akan membuat vaksinasi yang
terlewat, terlambat atau tidak terlaksana pada waktunya mudah terlihat sehingga vaksinasi
dapat segera dijadwalkan untuk mengejar keterlambatan. Vaksinasi yang diberikan
terlambat masih dapat berfungsi baik walaupun tidak memberikan perlindungan secara
optimal (Hadinegoro dkk, 2011).
Program imunisasi dilakukan agar bayi mendapatkan kelima macam imunisasi secara
lengkap, agar bayi terlindung dari penyakit yang bisa membahayakan kesehatan bayi
tersebut.Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator imunisasi dasar lengkap.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan warga sekitar Kenjeran dapat
mengerti dan paham mengenai imunisasi yang harus dilakukan pada anak.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Warga sekitar Kenjeran dapat menjelaskan
kembali tentang:
a. Pengertian imunisasi
b. Tujuan imunisasi
c. Jenis Imunisasi
d. Efek samping imunisasi
e. Kontraindikasi macam-macam imunisasi
f. Jadwal pemberian imunisasi
IV. Materi
Terlampir.
V. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu ceramah dan tanya jawab.
VI. Media
Media penyuluhan kali ini yaitu menggunakan leaflet.
VII. Pengorganisasian Kegiatan
Pembimbing Akademik :
1. Tatarini IPC, SST., M.Kes.
2. Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb.
Pembimbing Lahan : Dita Harlidha, SST
Pemateri/Penyuluh : Mega Astutik
VIII. Strategi Pelaksanaan

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1 2 menit Pembukaan:          Menjawab salam
         Memberi salam          Mendengarkan dan
         Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan
         Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan

2 10 menit Pelaksanaan, menjelaskan materi Menyimak dan


penyuluhan secara berurutan: memperhatikan penjelasan
a. Pengertian imunisasi materi.
b. Tujuan imunisasi
c. Jenis Imunisasi
d. Efek samping imunisasi
e. Kontraindikasi macam-macam
imunisasi
f. Jadwal pemberian imunisasi

3 6 menit Evaluasi:          Bertanya kepada pemateri.


         Tanya jawab tentang materi          Menjawab pertanyaan yang
penyuluhan diberikan oleh pemateri
         Memberi pujian atau dukungan          Menyimpulkan semua dari
kepada peserta. materi penyuluhan yang telah
diberikan.
4 2 menit Penutup: Menjawab salam
         Mengucapkan terima kasih.
         Mengucapkan salam.

IX. Evaluasi

Tanya jawab tentang materi penyuluhan


X. Sumber
Hadianti, Diah Nur,dkk. 2015. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta :Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan
Hudhah, Miftahol dan Atik. 2017. Perilaku Ibu dalam Imunisasi Dasar Lengkap di
Puskesmas Gayam Kabupaten Sumenep. Jurnal Promkes. Universitas Airlangga.
Vol. 5 No. 2: 167 – 180

XI. Lampiran Materi


IMUNISASI DASAR

1.      Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Imunisasi dasar yaitu imunisasi rutin yang diberikan pada bayi sebelum
berusia satu tahun.Kegiatan imunisasi dasar dilaksanakan secara terus-menerus
sesuai jadwal (Kemenkes RI, 2013).

2.      Tujuan Pemberian Imunisasi


a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang
dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
b. Tujuan Khusus
1) Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/
kelurahan pada tahun 2014.
2) Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di
bawah1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013.
3) Eradikasi polio pada tahun 2015.
4) Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015.
5) Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbahmedis (safety injection practise and waste disposal management ).

3.      Jenis-jenis dan Manfaat Imunisasi

Jenis-jenis dan manfaat imunisasi dasar lengkap yaitu :

 Vaksin Hepatitis B (HB): dapat mencegah penyakit hepatitis B, yakni penyakit


pada organ hati yang dapat berlangsung beberapa minggu, bahkan seumur hidup.
 Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus): dapat mencegah ketiga penyakit
mematikan pada bayi tersebut. Difteri adalah penyakit yang dapat membuat bayi
kesulitan bernapas, lumpuh, dan mengalami gagal jantung. Tetanus adalah
penyakit yang dapat mengakibatkan kaku otot dan mulut mengunci dengan rasio
kematian 1 banding 5. Sementara pertusis adalah batuk rejan yang menyebabkan
bayi batuk sangat parah hingga tak bisa bernapas dan tak jarang mengakibatkan
kematian.
 Vaksin BCG: dapat mencegah serangan penyakit tuberkulosis (TB) pada paru-
paru dan kadang kala juga bisa berkembang menjadi meningitis.
 Vaksin Polio: penyakit polio sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan
permanen. Saat ini, Indonesia telah dinyatakan bebas polio oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), namun pemberian vaksin ini pada jadwal imunisasi
dasar lengkap tetap dianjurkan untuk mencegah polio merebak kembali di Tanah
Air.
 Vaksin Hib: pada bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, vaksin Hib bisa
mencegah meningitis, juga infeksi pada telinga, paru-paru, darah, maupun
persendian.
 Vaksin Campak: vaksin pada imunisasi dasar lengkap ini untuk mencegah
penyakit campak. Campak merupakan penyakit menular dan menyebabkan
demam tinggi dan ruam serta dapat berujung pada kebutaan, ensefalitis, hingga
kematian.

4.      Efek Samping Imunisasi


Jenis Penanganan
No. Efek samping
Vaksin
1. HB 0 Reaksi lokal seperti rasa sakit, • Orangtua dianjurkan untuk
kemerahan dan pembengkakan di memberikan minum lebih banyak (ASI).
sekitar tempat penyuntikan. • Jika demam, kenakan pakaian yang
Reaksi yang terjadi bersifat ringan tipis.
dan biasanya hilang setelah 2 hari • Bekas suntikan yang nyeri dapat
dikompres air dingin.
• Jika demam berikan paracetamol 15
mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6
kali dalam 24 jam).
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka
dengan air hangat

2. BCG 2–6 minggu setelah imunisasi • Apabila ulkus mengeluarkan cairan


BCG daerah bekas suntikan perlu dikompres dengan cairan
timbul bisul kecil (papula) yang antiseptik.
semakin membesar dan dapat • Apabila cairan bertambah banyak atau
terjadi ulserasi dalam waktu 2–4 koreng semakin membesar anjurkan
bulan, kemudian menyembuh orangtua
perlahan dengan menimbulkan membawa bayi ke ke tenaga kesehatan
jaringan parut dengan diameter 2–
10 mm.
3. DPT - HB - Reaksi lokal sementara, seperti • Orangtua dianjurkan untuk
Hib bengkak, nyeri, dan kemerahan memberikan minum lebih banyak (ASI
pada lokasi suntikan, disertai atau sari buah).
demam dapat timbul dalam • Jika demam, kenakan pakaian yang
sejumlah besar kasus. Kadang- tipis.
kadang reaksi berat, seperti • Bekas suntikan yang nyeri dapat
demam dikompres air dingin.
tinggi, irritabilitas (rewel), dan • Jika demam berikan paracetamol 15
menangis dengan nada tinggi mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6
dapat terjadi dalam 24 jam setelah kali dalam 24 jam).
pemberian • Bayi boleh mandi atau cukup diseka
dengan air hangat.
• Jika reaksi memberat dan menetap
bawa bayi ke dokter
4. OPV Sangat jarang terjadi reaksi Orangtua tidak perlu melakukan
sesudah imunisasi polio oral. tindakan apa pun
Setelah mendapat vaksin polio
oral
bayi boleh makan minum seperti
biasa. Apabila muntah dalam 30
menit segera diberi dosis
ulang.

5. IPV Reaksi lokal pada tempat • Orangtua dianjurkan untuk


penyuntikan: nyeri, kemerahan, memberikan minum lebih banyak (ASI).
indurasi, dan bengkak bisa terjadi • Jika demam, kenakan pakaian yang
dalam waktu 48 jam setelah tipis.
penyuntikan dan bisa bertahan • Bekas suntikan yang nyeri dapat
selama satu atau dua hari. dikompres air dingin.
• Jika demam berikan paracetamol 15
mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6
kali dalam 24 jam)
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka
dengan air hangat
6. Campak Hingga 15% pasien dapat Orangtua dianjurkan untuk memberikan
mengalami demam ringan dan minum lebih banyak (ASI atau sari
kemerahan selama 3 hari yang buah).
dapat • Jika demam kenakan pakaian yang
terjadi 8–12 hari setelah vaksinasi. tipis.
• Bekas suntikan yang nyeri dapat
dikompres air dingin.
• Jika demam berikan paracetamol 15
mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6
kali dalam 24 jam).
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka
dengan air hangat.
• Jika reaksi tersebut berat dan
menetap bawa bayi ke dokter

5.      Kontraindikasi imunisasi
No. Jenis Vaksin Kontraindikasi
1. HB 0 Penderita infeksi berat yang disertai kejang.
2. BCG Pasien dengan gangguan sistem imun, termasuk pasien HIV
seropositif dan yang sedang mendapat terapi imunosupresi.
Terdapat bukti adanya infeksi tuberkulosis aktif atau penyakit
lain memerlukan obat golongan antituberkulosis (misalnya
kusta)
3. DPT - HB - Hib Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau
kelainan saraf serius.
4. OPV Pada individu yang menderita immune deficiency tidak ada
efek berbahaya yang timbul akibat
pemberian polio pada anak yang sedang sakit.
5. IPV • Sedang menderita demam, penyakit akut atau penyakit kronis
progresif.
• Hipersensitif pada saat pemberian vaksin ini sebelumnya.
• Penyakit demam akibat infeksi akut: tunggu sampai sembuh.
• Alergi terhadap Streptomycin
6. Campak Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau
individu yang diduga menderita
gangguan respon imun karena leukemia, limfoma

6.      Jadwal pemberian imunisasi


Leaflet Imunisasi

Mega Astutik
P27824120036
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai