0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan26 halaman

Makalah ASKEP KEL 4 REMATIK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 26

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN Tn. G


DENGAN MASALAH RHEUMATIK

Dosen : Ns. Madepan Mulia M.Kep.Sp.Kep J

Kelompok 4

1. ALMAS AKHYANI (1926008)


2. DENTI MALASARI (1926024)
3. NYOMAN ARIASTITI (1926080)
4. PRISELIA MAHARANI (1926084)
5. ELSISKA AYU P. (1926036)
6. MUHAMAD FARHAN R. (1926066)

Kelas : 3B

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG

TP.2021 /2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Muskuloskeletal ( Rheumatoid Asthritis ) Pada Lansia “ ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Keluarga Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana penjelasan mengenai Penyakit Reumatik
pada pasien.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Madepan Mulia M.Kep.Sp.Kep.J.


selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Keluarga yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Bandar Lampung, 29 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................3
B. Tujuan..............................................................................................................4
C. Manfaat............................................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI


A. Definisi............................................................................................................5
B. Etiologi dan Faktor Resiko..............................................................................5
C. Tanda dan Gejala.............................................................................................5
D. Patofisiologi.....................................................................................................6
E. Pemeriksaan Fisik............................................................................................6

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian.......................................................................................................9
B. Analisa Data...................................................................................................20
C. Rencana Keperawatan.....................................................................................22
E. Catatan Perkembangan....................................................................................24

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...………………………………………………………………26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia
lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula
pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan
kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit
reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan
muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan
makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia.

Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat


menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan
fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih
dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik.
Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya
dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom


dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup
banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut
kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai
keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada
sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta

3
adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan
gangguan gerak. (Soenarto, 1982)

Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut,
atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan
meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,
1994)

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi arthritis rheumatoid


2. Untuk mengetahui etiologi/ faktor resiko arthritis rheumatoid
3. Untuk mengetahui patofisiologi arthritis rheumatoid
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala arthritis rheumatoid
5. untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada arthritis rheumatoid
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid

C. Manfaat

1. Sebagai informasi dasar untuk mengenal arthritis rheumatoid


2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai arthritis
rheumatoid.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi

Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang


manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini
juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)

Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya


sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi.

B. Etiologi dan Faktor Resiko

Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa
hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :

a. Mekanisme imun
b. Gangguan metabolisme
c. Genetic
d. Factor lain : nutrisi dan lingkungan

C. Tanda dan Gejala

Ada beberapa keluhan pada sendi yang dirasakan oleh penderita, antara lain:
- Nyeri sendi
- Sendi bengkak
- Sendi kemerahan, terasa hangat atau kaku (terutama pada pagi hari atau
setelah lama tidak digerakkan)

5
Keluhan pada sendi ini biasanya berawal dari sendi di kaki, sehingga dapat
menimbulkan keluhan: Nyeri pada pergelangan kaki saat berjalan di tanjakan.
Perubahan bentuk telapak kaki sehingga sulit memakai sepatu, serta bentuk jari
kuku dan kuku kaki.

Selain gejala pada sendi, penderita rheumatoid arthritis juga dapat merasakan
gejala di bagian tubuh yang lain, yaitu pada mata berupa mata kering, serta pada
jantung dan paru- paru berupa nyeri dada.

D. Patofisiologi
a. Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat
bergerak, bengkak dan kekakuan.
b. Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.
c. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.

E. Pemeriksaan Fisik
Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.

- Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.


- Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus
khas.
- LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali
normal sewaktu gejala-gejala meningkat.
- Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
- SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
- JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.
6
- Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
sebagai penyebab
- Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada
jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang
berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista
tulang, memperkecil jarak sendi dansubluksasio.
- Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium
 Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
 Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih
besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning (
respon inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif );
elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan
komplemen ( C3 dan C4 ).
 Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas. Untuk mendiagnosis penyakit arthritis, ada
berbagai jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Tes Darah
Setelah menanyakan gejala, dokter akan melanjutkan
pemeriksaan dengan tes darah. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui penyebab radang sendi. Pasalnya, gangguan sendi ini
bisa disebabkan oleh infeksi atau penyakit autoimun.

2. Pemindaian
dokter juga akan melakukan pemindaian untuk mengetahui
kondisi tulang dan sendi. Pemindaian yang bisa dilakukan untuk
mendeteksi peradangan adalah USG, CT scan, Rontgen, dan
MRI.
3. Analisis Cairan Sendi

7
Kondisi sendi juga bisa dicek melalui analisis cairan sendi.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
peradangan atau infeksi pada sendi.

8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/DATA BIOGRAFI KLIEN
1. Nama : Tn G
2. Alamat asal : Jl. Andalas
3. Pendidikan : SMA
4. Jenis kelamin : Laki laki
5. Agama : Islam
6. Golongan darah :A
7. Orang terdekat yang bisa dihubungi : Ny. R anak pertama klien

B. RIWAYAT KELUARGA (GENOGRAM)


Genogram

1. Pasangan: hidup / mati, umur, pekerjaan, alamat, kematian,tahun

9
meninggal : mati, 69 tahun , petani, JL. Andalas , tahun meninggal 2020
2. Anak: hidup/mati, nama, alamat, kematian, tahun meninggal, penyebab
kematian: Hidup, klien memiliki 2 orang anak Ny. R dan Tn. D dengan
orang tua Tinggal dengan anak pertama dan anak kedua merantau
mencari pekerjaan.

C. RIWAYAT PEKERJAAN
1. Status pekerjaan saat ini : tidak bekerja
2. Pekerjaan sebelumnya : Petani
3. Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : Dibiayai oleh
anak pertama klien sebagai pegawai swasta
4. Jarak tempat kerja dari rumah : klien tidak bekerja
5. Alat transportasi : Tidak Ada

D. RIWAYAT LINGKUNGAN
1. Alamat Tempat /Panti : Jl. Andalas
2. Tipe tempat tinggal : Rumah Gedung
3. Jumlah kamar : 4 buah kamar
4. Jumlah orang yang tinggal serumah : 4 orang (klien,,anak pertama istri
anak pertama dan anaknya 1)
5. Lingkungan tempat tinggal klien : bersih tidak terdapat polusi ,jauh dari
jalan raya dan pabrik.

E. RIWAYAT REKREASI
1. Hobi/minat : klien mengatakan sangat senang bermain dengan
cucunya
2. Keaktifan organisasi : klien mengatakan ikut kegiatan
3. Kegiatan di panti : klien tidak tinggal di panti

F. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG
1. Dokter/perawat/bidan, RS, Klinik, YANKES lain, jarak dari rumah/ panti
:

10
a) Klien mengatakan saat klien mengontrol kesehatannya dipuskesmas
dekat rumahnya, dokter dan perawat yang menanganinya sangat baik dan
selalu memberikan semangat dan dukungan agar klien cepat sembuh
b) Perawatan sehari-hari oleh keluarga (berapa kali kunjungan keluarga ke
panti dalam setahun) :
c) klien mengatakan tinggal bersama anak kedua dan cucu nya,saat anaknya
bekerja klien bersama cucunya sepanjang hari

G. KEBIASAAN SPIRITUAL
1. Agama, kebiasaan ibadah, kepercayaan : klien mengatakan beragama
islam sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian rutin di masjid setiap hari
jumat

H. STATUS KESEHATAN SAAT INI


1. Status kesehatan 1 tahun terakhir : klien mengatakan kurang lebih 1
tahun yang lalu klien mengeluh nyeri pada bagian sendi kaki,merasa
kaku pada persendian terutama pada pagi hari. dan kurang istirahat.
2. Keluhan kesehatan utama saat ini (PQRST) :
 P : penyebab nyeri di lutut kanan
 Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
 R : nyeri di lutut sebelah kanan
 S : skala nyeri 5
 T : hilang timbul
3. Diagnosa medis terakhir : Rhematik
4. Penggunaan obat-obatan (nama dan dosis, waktu dan cara
penggunaan, dokter yang memberi resep dan masalah karena obat-
obatan:
 Suplemen kalsium 500mg/hari
 Bifosfonat 10mg/hari
5. Status imunisasi terbaru: tidak ada

11
6. Alergi (catat agen dan reaksispesifik) : tidak ada
7. Nutrisi (diet 24 jam, BB, masalah dan kebiasaan) : klien makan
teratur 3 kali sehari dengan lauk pauk sayur, buah, atau ikan. BB klien
60kg.klien diet garam
8. Status kesehatan masa lalu (penyakit serius/kronik, operasi, riwayat
obstetrik) : klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi
dan tidak pernah melakukan operasi.

I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :
● Kesadaran : Composmentis, GCS: E4 M5 V6
● Tekanan Darah : 130/80mmHg
● Nadi : 80 x/menit
● Pernafasan : 22 x/menit
● Suhu : 36,5 C
● TB : 159 cm
● BB : 60kg
● IMT : BB/(TBXTB)= 23,7 nutrisi baik
60kg = 23,7 Nutrisi baik

1,59x1,59

2. Sistem integumen
- Keadaan kulit
- Kekuatan : tidak elastis
- Warna : kuning pucat
- Kebersihan : bersih, tidak ada luka /lesi
- Tanda-tanda radang pada kulit : tidak ada tanda-tanda radang pada kulit
klien

12
- Luka : tidak terdapat luka
- Dekubitus : tidak ada luka decubitus
- Pruritus : tidak terdapat pruritus
- Tanda – tanda perdarahan : tidak ada tanda-tanda perdarahan
3. Keadaan rambut
- Kekuatan : mudah rontok
- Warna : putih dan hitam
- Kebersihan : kulit kepala tidak terlalu bersih
- Keadaan kuku
- Kekuatan : tidak mudah patah
4. Hemopoetik

- Perdarahan Abnormal : klien tidak terjadi pendarahan abnormal

- Pembengkakan kelenjar Limfa : klien tidak terdapat pembengkakan


kelenjar limfa
- Anemia : klien tidak mengalami anemia

- Riwayat transfusi darah : klien tidak pernah melakukan tranfusi


darah
5. Kepala

- Sakit Kepala : klien mengatakan sesekali merasa sakit kepala


- Pusing : klien mengatakan tidak merasa pusing
- Trauma kepala : klien mengatakan tidak memilik trauma kepala
- Gatal pada kulit kepala : klien mengatakan kulit kepalanya tidak terasa
gatal
6. Sistem penglihatan
- Perubahan Penglihatan : Terdapat perubahan penglihatan jika melihat
dengan jarak jauh pandangan sedikit kabur dan sangat buram

13
- Kaca mata /Lensa kontak : Klien menggunakan kaca mata
- Nyeri : Tidak terdapat nyeri
- Air mata Berlebihan : Tidak terdapat produksi air mata yang
berlebihan.
- Pruritus : Tidak ada pruritus
- Bengkak sekitar mata : Tidak terdapat bengkak
disekitar mata
- Kabur : Penglihatan klien kabur jika melihat jaarak jauh
- Fotofobia : Klien tidak mengalami fotofobia
- Riwayat Infeksi : Tidak terdapat infeksi disekitar mata
- Konjungtiva : Ananemis
- Sklera : Anikterik
- Pemakaian alat bantu penglihatan :klien memakai kacamata jika
membaca/mengaji atau melakukan kegiatan seperti pergi ke luar rumah
7. Sistem pendengaran
- Perubahan Pendengaran : Klien tidak mengalami perubahan
pendengaran
- Tinitus : Klien tidak megalami tinnitus atau telinga berdengung
- Vertigo : Klien tidak mengalami vertigo
- Sensitivitas pendengaran : Klien tidak
- Alat bantu dengar : Klien tidak memakai alat bandu dengar
- Riwayat Infeksi : Klien tidak pernah mengalami infeksi
- kebisaan membersihkan telinga : Klien bisa membersihkan
telinganya sendiri tanpa bantuan orang lain.
8. Sistem penghidu
- Obstrusksi : Klien tidak mengalami obstruksi
- Mendengkur : Tidak terdapat suara mendengkur
- Nyeri pada sinus : Klien tidak mengalami nyeri
- Alergi : Klien tidak terdapat alergi

14
- Riwayat Infeksi : Klien tidak memilki Riwayat
9. Mulut dan Tengorokan
- Sakit tenggorokan : Klien tidak merasa sakit tenggorokan
- Lesi / ulkus : Tidak terdapat lesi pada bagian sekitar mulut
- Serak : Klien tidak mengalami serak
- Kesulitan menelan : Klien tidak mengalami kesulitan menelan
- Perdarahan gusi : Klien tidak mengalami perdarahan pada gusi
10. Sistem Kardiovaskuler
- Nyeri dada : Tidak terdapat nyeri dada
- Palpitasi : Klien tidak mengalami palpitasi/jantung berdenyut kencang
- Sesak napas : Klien tidak mengalami sesak nafas
- Dispnea saat aktivitas : Klien tidak terjadi dispnea saat beraktivitas
- Edema : Tidak terdapat edema
- Varises : Tidak terdapat varies
- Parestesia : Tidak terjadi parestesia
- Bunyi jantung : Lup dup

11. Gastrointestinal
- Disfagia : Klien tidak kesulitan untuk menelan
- Nyeri ulu hati : Tidak terdapat nyeri pda ulu hati
- Pembesaran hepar: Tidak terjadi pembesaran hepar
- Mual muntah : Klien tidak merasakan mual/muntah
- Hematemesis : Klien tidak mengalami hematemesis
- Perubahan nafsu makan: Klien tidak mengalami perubahan nafsu makan
- Intoleransi aktivitas: Klien dapat beraktivitas dengan baik
- Ulkus : Tidak terdapat ulkus
- Perubahan defekasi: Klien mengatakan BAB 1-2 kali dalam 1hari atau
dalam 3hari pada pagi hari setelah makan.
15
12. Perkemihan
- Disuria : Tidak terdapat nyeri saat buang air kecil
- Frekuensi : 3 – 6x/hari
- Hematuria : Klien tidak mengalami hematuria
- Poliuria : Klien tidak mengalami poliuria
- Urgensi : Klien tidak mengalami urgensi
- Inkontinensia : Klien tidak mengalami inkontinensia urine
- Nyeri Saat berkemih : Klien tidak mengalami nyeri saat berkemih
13. Genitoreproduksi- wanita : Cukup bersih, tidak ada kelaianan pada
reproduksi

14. Muskuloskeletal
- Nyeri sendi : Klien mengatakan nyeri sendi pada punggung
- Kaku sendi : Klien mengatakan sering merasa kaku sendi pada kaki
- Pembengkakan Sendi : Klien tidak merasakan pembengkakan pada
bagian sendi
- Deformitas : Klien tidak mengalami perubahan bentuk tulang
- Spasme : Klien tidak mengalami kejang
15. Psikososial
klien mengatakan beberapa hari ini ia cemas karna terkena penyakit rematik
setelah diperiksa dokter 4 hari yang lalu, klien mengatakan tidak mengetahui
bahwa dirinya menderita rematik hanya mengira nyeri biasa karna klien sering
duduk lama untuk menjahit ternyata faktor tersebut yang menyebabkan nyeri
akan sangat terasa karna klien terlalu duduk. Klien mengatakan hanya berbaring
ditempat tidur.

J. Pengkajian Status Fungsional

SKOR INTERPRETASI

A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah,


ke kamar kecil,

16
beipakaian dan mandi

klien terkadang dibantu dan kadang masih bisa makan


sendiri, berpindah berjalan, saat akan bab atau bak klien
masih bisa sendiri, dan berpakaian berhias diri klien
dibantu

B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,


kecuali satu dari
fungsi tersebut

klien mandiri dalam beraktivitas tapi kadang dibantu


oleh anaknya tapi untuk mandi,klien masih bisa sendiri

C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,


kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan

klien masih bisa sendiri dalam beraktivitas. seperti


untuk mandi, tapi untuk berpakaian klien dibantu oleh
anaknya

D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,


kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan

klien mandiri dalam beraktivitas seperti mandi tapi


untuk aktivitas berpakaian dan brjalan berpindah
tempat klien terkadang dibantu oleh keluarganya

E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,


kecuali mandi,

17
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan

klien dalam beraktivitas masih bisa sendiri seperti


aktivitas mandi,tapi untuk berpakian, kekamar kecil dan
berpindah tempat klien terkadang dibantu oleh anaknya

F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,


kecuali mandi,
berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan

klien dalam beraktivitas masih bisa sendiri tapi


terkadang dibantu oleh anaknya untuk berpakian,
kekamar kecil dan berpindah tempat dan jalan keluar
rumah klien terkadang dibantu oleh anaknya
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut

Klien terkadang dibantu keluargany dalam beraktivitas,


namun tidak sering karna klien terkadang juga bisa
melakukan sendiri

K. PENGKAJIAN STATUS KOGNITIF

Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)


Skore
No Pertanyaan Jawaban
+ -
V 1. Tanggal berapa hari ini? 01
V 2. Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal, tahun) Jumat
V 3. Apa nama tempat ini? rumah
4. Berapa nomor telpon Anda? -
V Dimana alamat Anda?(tanyakan hanya bila klien Jl. Andalas
4a. tidak
mempunyai telepon)
18
V 5. Berapa umur Anda? 70 Th
V 6. Kapan Anda lahir? Tahun 1954
V 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
V 8. Siapa presiden sebelumnya? SBY
V 9. Siapa nama kecil ibu Anda? Fatimah
V Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 20-3 = 17
10. setiap
18-3= 15
angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total

ANALISA DATA

No. Data Masalah Etiologi

19
keperawata
n
1. Ds : Nyeri Kondisi
-klien mengatakan kurang lebih 1 kronis muskuloskeletal
tahun yang lalu klien mengeluh kronis
nyeri pada bagian sendi
kaki,merasa kaku pada
persendian terutama pada pagi
hari. dan kurang istirahat.

- Klien mengatakan nyeri sendi pada


punggung

- Klien mengatakan sering merasa


kaku sendi pada kaki.

Do :

- P : penyebab nyeri di lutut kanan

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : nyeri di lutut sebelah kanan

S : skala nyeri 5

T : hilang timbul

- Tidak mampu menuntaskan


aktivitas

- Tampak meringis

2. Ds : Gangguan Gejala penyakit


- mengeluh tidak nyaman rasa
- tidak mampu rileks nyaman

20
- mengeluh sulit tidur
Do :
- gelisah
- tampak merintih/menangis

Diagnosa Keperawatan :

1. nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskeletal kronis.


2. gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskeletal kronis.

RENCANA KEPERAWATAN

21
No. Data Tujuan Intervensi
Nyeri kronis Setelah di lakukan asuhan Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan
keperawatan di harapkan Tindakan :
dengan kondisi
muskuloskeletal tingkat nyeri klien dapat
kronis. 1. identifikasi skla nyeri.
berkurang dengan kriteria
Ds : hasil : 2.identifikasi lokasi,
karakteristik,durasi,frekuensi
- klien 1. keluhan nyeri menurun 5 , kualitas, intensitas nyeri.
mengatakan
kurang lebih 1 3. berikan teknik
tahun yang lalu 2. ketegangan otot menurun
nonfarmakologis untuk
klien mengeluh 5 mengurangi rasa nyeri.
nyeri pada bagian
sendi kaki,merasa 3. gelisah menurun 5 4. fasilitasi istirahat dan tidur
kaku pada
persendian 5. anjurkan memonitor nyeri
4. kesulitan tidur menurun 5
terutama pada secara mandiri.
pagi hari. dan
kurang istirahat. 5. kemampuan 6. ajarkan teknik
menuntaskan aktivitas nonfarmakologis untuk
- Klien mengurangi rasa nyeri.
mengatakan nyeri meningkat 5
sendi pada
punggung.

- Klien
mengatakan
sering merasa
kaku sendi pada
kaki.

Do :

- P : penyebab
nyeri di lutut
kanan
Q : nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R : nyeri di
lutut sebelah
kanan
S : skala nyeri
5
T : hilang
timbul

- Tidak mampu
menuntaskan
aktivitas

- Tampak
meringis
22
2. Gangguan rasa Setelah di lakukan asuhan Terapi Relaksasi ( I.09326)
nyaman
keperawatan di harapkan
berhubungan Tindakan :
dengan gejala rasa nyaman klien dapat
penyakit.
membaik dengan kriteria 1. periksa ketegangan otot,
CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl. Dx. Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan

jumat Nyeri Kronis 1. Menyelidiki keluhan S: Pasien


berhubungan nyeri. Catat skala nyeri mengatakan masih
01/ dengan
10/ dengan intensitas 0-10 nyeri seperti
kondisi
2021 muskulos- 2. Menganjurkan pasien denyutan dengan
keletal kronis untuk mengungkapkan skala nyeri 5
perasaan mengenai O: Pasien masih
nyeri yang dirasakan tampak nyeri seperti
3. Mempertahankan tirah denyutan-denyutan
baring selama fase akut A: Nyeri akut belum
4. Meninggikan teratasi
ekstremitas yang sakit P : Intervensi
5. Mengajarkan tehnik dilanjutkan
relaksasi nafas dalam - Observasi skala
6. Kolaborasi pemberian nyeri yang
analgetik dirasakan pasien
- Menjelaskan
penyebab dan
penanganan nyeri
pada pasien dan
keluarganya
- Mengkaji pola
nyeri setiap hari
- Kolaborasi
pemberian obat
Jumat, Gangguan rasa 1. Melakukakan S : Klien
01/10/ nyaman pemeriksaan pada mengatakan lebih

23
2021 berhubungan ketegangan otot, nyaman dan bisa
dengan gejala frekuensi nadi, melakukan rileksasi
penyakit
tekanan darah, dan O : Klien tampak
suhu. lebih tenang

2. Mengidentifikasi A : Teratasi
dan melatih P : Hentikan
rileksasi intervensi
3. Menggunakan
pakaian longgar
untuk klien
4. Mengatur posisi
klien agar nyaman

BAB IV
24
PENUTUP

A. Kesimpulan

Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya


sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi.

Ada beberapa keluhan pada sendi yang dirasakan oleh penderita, antara lain
seperti Nyeri sendis,Sendi bengkak,sendi kemerahan,dan terasa hangat atau
kaku.
Berdasarkan pengkajian diatas maka dapat diangkat beberapa diagnose terkait
dengan penyakit rematik yaitu :

1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskeletal kronis.

2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit.

Dengan intervensi yaitu manajemen nyeri dan teknik relaksasi.

25

Anda mungkin juga menyukai