Kak PSN Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK

A. Pendahuluan
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD seperti juga penyakit
menular lainnya didasarkan pada usaha pemutusan rantai penularannya.
Pada penyaktit DBD yang merupakan komponen epidemiologi adalah terdiri
dari virus dengue, nyamuk Aedes aegypti dan manusia. Belum adanya vaksin
untuk pencegahan penyakit DBD dan belum ada obat-obatan khusus untuk
penyembuhannya maka pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan
nyamuk Aedes aegypti. Penderita penyakit DBD diusahakan sembuh guna
menurunkan angka kematian, sedangkan yang sehat terutama pada
kelompok yang paling tinggi resiko terkena, diusahakan agar jangan
mendapatkan infeksi virus dengan cara memberantas vektornya (Dinkes,
2008).
B. Latar Belakang
Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD)
adalah kegiatan memberantas telur dan jentik nyamuk penular penyakit DBD
(Aedesaegypti) di tempat-tempat perkembangbiakannya.(DepkesRI, 2005).
Sampai saat ini pemberantasan vektor masih merupakan pilihan yang
terbaik untuk mengurangi jumlah penderita DBD. Strategi pemberantasan
vektor ini pada prinsipnya sama dengan strategi umum yang telah dianjurkan
oleh WHO dengan mengadakan penyesuaian tentang ekologi vektor penyakit
di Indonesia. Strategi tersebut terdiri atas perlindungan, pemberantasan
vektor dalam wabah dan pemberantasan vektor untuk pencegahan wabah,
dan pencegahan penyebaran penyakit DBD.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan diadakannya program PSN ini adalah untuk memutus mata rantai
penularan DBD melalui gerakan 3M Plus, yaitu singkatan dari Menguras,
Menutup, Mengubur, serta menghindari pertumbuhan vektor-vektor baru.
2. Tujuan Khusus
Masyarakat tahu dan mengerti bagaimana cara memlakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
Melakukan gerakan 3M Plus ( Menguras, Menutup, dan Mengubur).
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
PSN ini dilakukan dengan kunjungan kerumah atau tempat umum
secara teratur sekurang-kurangnya setiap tiga bulan untuk melakukan
penyuluhan dan pemeriksaan jentik agar keluarga dan pengelola wilayah
sekitar tetap melakukan PSN secara terus-menerus, sehingga rumah dan
tempat umum bebas dari jentik nyamuk Aedes aegypti.
1.Pertemuan koordinasi lintas sektor pembahasan tentang kasus DBD dan
kesepakatan pelaksanaan PSN terpadu, Petugas membuat jadwal, jam
dan lokasi yang akan di akan dilakukan PSN terpadu sesuai kesepakatan
bersama.
2.Petugas menyiapkan Senter, Form ABJ dan Absensi.
3.Petugas dan Tim PSN terpadu langsung turun ke lapangan untuk
melakukan pemeriksaan jentik bersama lintas sektor.
4.Petugas mencatat hasil pemeriksaan jentik pada form pemeriksaan untuk
pelaporan.
5.Petugas merekap dan menghitung ABJ bersama Tim PSN terpadu.
6.Petugas dan tim PSN terpadu meminta tanda tangan pada blangko
rekapan ke ketua RW di lokasi masing - masing.
7.Petugas merekap seluruh Form.
8.Petugas meminta tanda tangan Kepala Puskesmas hasil dari rekapan PSN
terpadu.
Petugas melaporkan ke Dinas Kesehatan setiap Bulan.
Cara yang digunakan dalam PSN dikenal dengan sebutan “3M Plus”.
1. Pertama, yaitu menguras bak mandi/WCdan TPA lainnya secara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali (perkembangan telur-
larva-pupa-nyamuk kurang lebih Sembilan hari), menggosok dinding
bagian dalam dari bak mandi, dan semua tempat penyimpanan air
untuk menyingkirkan telur nyamuk.
2. Kedua, menutup rapat TPA sehingga nyamuk tidak dapat masuk.
Namun, TPA tertutup lebih sering mengandung larva dibandingkan
TPA yang terbuka karena penutupnya jarang terpasang dengan baik
dan sering dibuka untuk mengambil air di dalamnya. Tempayan
dengan penutup yang longgar seperti itu lebih disukai nyamuk untuk
tempat bertelur karena ruangan didalamnya lebih gelap dari pada
tempat air yang tidak tertutup sama sekali.
3. Ketiga, mengubur barang-barang yang sudah tidak terpakai agar tidak
dijadikan tempat bersarang nyamuk. Barang-barang yang sudah tidak
dipakai dan berpotensi untuk menampung air dapat menjadi tempat
yang cocok untuk nyamuk bersarang.
F. SASARAN
Pemantauan jentik secara berkala serta pelaksanaan ABATISASI seluruh
tempat/ tempat yang teridentifikasi di wilayah kerja puskesmas Puri
G. JADWAL PELAKSANA KEGIATAN
N Nama Desa Pelaksanaan
o Ja Fe M A M Ju J Ag Se O N D
n b ar pr ei ni ul
i st pt kt ov es
1 Tangunan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Medali √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Plososari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Tambakagu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ng
5 Puri √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Kebonagun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
g
7 Sumbergira √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ng
8 Mlaten √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Balongmojo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 Brayung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
0
1 Tampungrej √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 o
1 Ketemasdu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 ngus
1 Kintelan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3
1 Sumolawan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 g
1 Kenanten √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil kegiatan gerakan 3M dan pemberian bubuk abate di rumah
warga dicatat diblanko sebagai bukti kegiatan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan gerakan 3M dan abatesai di rumah warga dicatat
diblanko sebagai bukti kegiatan, ada dokumentasi dan harus dilakukan tindak
lanjut bila ada yang teridentifikasi.

Anda mungkin juga menyukai