Contoh Naskah Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik Singkat
Contoh Naskah Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik Singkat
Contoh Naskah Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik Singkat
Perbesar101010
Khutbah Pertama
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menanamkan keimanan dalam hati kita sehingga
mau dan mampu melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan larangan-
larangan-Nya. Segala puji bagi Allah pula, yang telah menghantarkan kita untuk bertemu
dengan bulan Ramadhan di tahun ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Shalawat dan Salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepada nabi junjungan, manusia
pilihan, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga kepada istri-istri beliau,
para sahabat dan segenap umatnya yang setia kepada ajarannya hingga yaumil qiyamah.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah…
Bulan Ramadhan yang telah menghampiri kita kali ini dan di tahun ini, marilah kita jadikan
sarana untuk berlomba supaya kita menjadi orang-orang yang beruntung dalam perniagaan
kita dengan penguasa alam semesta; Allah Azza wa Jalla. Beruntung dalam perniagaan yang
artinya kita selamat dari siksa akhirat yang pedih.
Allah Ta’ala berfirman,
َۡأمۡ ٰ َولِ ُكم8ِيل ٱهَّلل ِ ب
ِ ِب8 ُدونَ فِي َس8ولِ ِهۦ َوتُ ٰ َج ِه8ونَ بِٱهَّلل ِ َو َر ُس88ُ تُ ۡؤ ِمن١٠ ب َألِ ٖيم 8َ ٰ ِهَل َأدُلُّ ُكمۡ َعلَ ٰى ت
ٍ ج َر ٖة تُن ِجي ُكم ِّم ۡن عَ َذا ۡ وا ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
١١ َر ل ُكمۡ ِإن ُكنتُمۡ ت َۡعلَ ُمونٞ َوَأنفُ ِس ُكمۡۚ ٰ َذلِ ُكمۡ خ َۡي
َّ
“Barang siapa puasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan penuh pengharapan, akan
diampuni dosanya yang telah lalu. (Muttafaqun ‘Alaih)
Kedua: Orang yang beruntung di bulan Ramadhan ini adalah orang yang
melaksanakan puasa dengan sunguh-sungguh.
Tidak hanya perut yang menahan lapar, akan tetapi juga raga yang menahan dari segala yang
dilarang oleh Allah Ta’ala. Selain itu juga menahan lisan dari berucap kata-kata kotor, dusta,
ghibah dan kata-kata sia-sia. Serta menahan mata dari memandang yang diharamkan oleh
Allah Ta’ala. Menahan telinga dari mendengarkan yang tidak halal baginya. Tidaklah
sempurna taqarrub (mendekatkan diri) seorang mukmin kepada Allah Ta’ala dalam hal
meninggalkan syahwat yang diperbolehkan saat tidak berpuasa, hingga ia mampu bertaqarrub
kepada Allah Ta’ala dengan cara meninggalkan apa-apa yang di larang-Nya di semua
keadaaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َ اجةٌ َأ ْن يَ َد َع
ُط َعا َمهُ َو َش َرابَه َ ور َو ْال َع َم َل بِ ِه َو ْال َج ْه َل فَلَي
َ ْس هَّلِل ِ َح ُّ َم ْن لَ ْم يَ َد ْع قَوْ َل
ِ الز
Man lam-yada’ qoulaz-zuri, wal-ngamala-bihi, wal-jahla falaisa-lillaahi, khaa-jatun aiya-
danga thongaa-mahu wa syaroobahu.
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan keji dan berbuat keji, maka Allah tidaklah
butuh ia meninggalkan makan dan minumnya (puasanya).” (HR. Al-Bukhari No. 6057)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menegaskan dalam sabdanya yang lain,
ُّ َورُبَّ قَاِئ ٍم َح، ُع َو ْال َعطَش
ظهُ ِم ْن قِيَا ِم ِه ال َّسهَ ُر ُ صيَا ِم ِه ْالجُو ُّ صاِئ ٍم َح
ِ ظهُ ِم ْن َ َّرُب
١٨٣ َب َعلَى ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ۡبلِ ُكمۡ لَ َعلَّ ُكمۡ تَتَّقُون
َ ِصيَا ُم َك َما ُكت
ِّ ب َعلَ ۡي ُك ُم ٱل ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
َ ِوا ُكت
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah: 183)
Allah Ta’ala berfirman guna menyuruh umat ini berpuasa. Puasa yang artinya menahan diri
dari makan, minum, dan berkumpul dengan istri disertai niat yang ihlas karena Allah Yang
Maha Mulia dan Agung, karena puasa mengandung manfaat bagi kesucian, kebersihan, dan
kecenderungan diri dari bercampurnya dengan keburukan dan ahlak yang rendah. Allah SWT
menuturkan bahwa sebagaiman Dia mewajibkan puasa kepada umat Islam, Dia pun telah
mewajibkan kepada orang2 sebelumnya yang dapat dijadikan teladan. Maka hendaklah puasa
itu dilaksanakan dengan sungguh2 dan lebih sempurna daripada yang dilakukan oleh orang
terdahulu.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah…
3
Ke-empat: Orang yang beruntung di bulan Ramadhan ini adalah orang yang berpuasa
dengan memperbanyak tilawatul qur’an.
Ramadhan adalah bulan al-Quran, karena pada bulan ini al-Quran yang berisi petunjuk dan
penjelasan diturunkan oleh Allah Ta’ala.
Sebagaimana yang Allah Ta’ala berfirman dalam penggalan ayat QS.Al Baqarah:185,
ان ٖ َاس َوبَيِّ ٰن
ِ ۚ َت ِّمنَ ۡٱلهُد َٰى َو ۡٱلفُ ۡرق ۡ
ِ َّنز َل فِي ِه ٱلقُ ۡر َءانُ ه ُٗدى لِّلنضانَ ٱلَّ ِذ ٓ ُأ
ِ ي َ َش ۡه ُر َر َم
Syahru romadloonal-ladzii ungzila fiihil qur’aanu hudal-linnasi wa bayyinaatim-minal hudaa
wal furqoon.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…
Di bulan Ramadhan ini pahala membaca Al-Quran dilipatgandakan. Membaca Al-Quran juga
bisa mendatangkan ketenangan hati dan rahmat Allah SWT.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa yang
membaca satu huruf dari Al-quran maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan
tersebut dilipat-gandakan menjadi sepuluh kalinya.”
Oleh karena itu, marilah kita jalani bersama bulan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin
khususnya di 10 malam pertama bulan Ramadhan. Semoga kita semua diberikan kekuatan
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT terutama di bulan Ramadhan. Amiin..
Khutbah Kedua