Makalah Mlpi - Kel 2 PDF
Makalah Mlpi - Kel 2 PDF
Makalah Mlpi - Kel 2 PDF
Disusun Oleh :
Kelompok 2
PAI-4A
Amalia Suciati (1212020025)
Arif’at Tarmidzi A (1212020033)
Asep Trisna S (1212020039)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
yang telah memberikan kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam yang berjudul
“Lembaga Pendidikan sebagai Sistem Sosial” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat.
Penulis juga ingin berterima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si dan Bapak H. Yudi
Irfan Daniel, S.Sos.I.,M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Lembaga
Pendidikan Islam yang sudah membimbing dan memberikan tugas ini kepada penulis.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak lain yang telah berkontribusi sehingga
makalah ini bisa selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah sangat
berharga bagi penulis. Demikianlah makalah ini disusun, semoga makalah ini bisa menambah
keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 2
A. Lembaga Pendidikan .................................................................................................................... 2
B. Pengertian Sistem Sosial ............................................................................................................... 3
C. Elemen-Elemen Sistem dan Organisasi Sosial ............................................................................ 4
D. Lembaga Pendidikan sebagai Sistem Sosial ................................................................................ 5
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................................. 7
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 7
SARAN .................................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan adalah bagian dari sistem sosial yang memiliki peran penting
dalam mempersiapkan individu untuk menghadapi kehidupan di masyarakat. Sebagai
sistem sosial, lembaga pendidikan berinteraksi dengan berbagai unsur lain di dalam
masyarakat seperti keluarga, pemerintah, dan masyarakat secara umum.
Lembaga pendidikan memiliki tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada
individu agar dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya sehingga
dapat berkontribusi positif bagi masyarakat. Selain itu, lembaga pendidikan juga memiliki
peran dalam membentuk kepribadian, sikap, dan nilai-nilai sosial pada individu.
Dalam masyarakat, lembaga pendidikan juga memiliki peran sebagai penyedia
tenaga kerja yang berkualitas serta sebagai penghasil pengetahuan dan inovasi. Dengan
adanya lembaga pendidikan, individu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja.
Selain itu, lembaga pendidikan juga memainkan peran penting dalam menjaga dan
melestarikan nilai-nilai sosial serta budaya masyarakat. Melalui kurikulum yang disusun,
lembaga pendidikan dapat memberikan pemahaman pada individu tentang nilai-nilai yang
dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat,
lembaga pendidikan juga harus mampu beradaptasi dan memberikan pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu terus melakukan
evaluasi dan perbaikan pada sistem pendidikannya agar dapat menghasilkan lulusan yang
kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan ?
2. Bagaimana pengertian dari sistem sosial ?
3. Apa saja elemen-elemen yang terdapat pada sistem sosial ?
4. Mengapa lembaga pendidikan terikat pada sistem sosial ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang ada pada lembaga pendidikan
2. Untuk mengetahui pengertian dari sistem sosial
3. Untuk mengetahui elemen-elemen pada sistem sosial
4. Untuk mengetahui lembaga pendidikan sebagai sistem sosial
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lembaga Pendidikan
Secara etimologi, lembaga adalah suatu organisasi. Sedangkan pendidikan ialah
usaha sadar yang dilakukan sebagai proses pembelajaran yang berlangsung sepanjang
hidup manusia. Pendidikan meliputi seluruh proses yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi individu baik secara fisik, emosional, sosial, dan intelektual. Melalui pendidikan,
individu dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan
untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan.
Pendidikan dianggap sangat penting bagi perkembangan serta keberlangsungan
hidup individu dan menjadi faktor penentu bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu,
setiap negara memiliki sistem pendidikannya masing-masing dan yang pasti sistem
pendidikan itu akan menyesuaikan terhadap kebutuhan di negaranya. Maka dari itu, sistem
pendidikannya pun akan berbeda-beda. Tetapi, walaupun memiliki sistem pendidikan yang
berbeda, namun tujuannya tetap sama, yaitu menciptakan individu yang berkualitas dan
dapat berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar dan dunia.
Pendidikan dapat diberikan melalui berbagai macam jalur, mulai dari pendidikan
Informal, Formal, dan Nonformal. Pendidikan Informal ini bisa kita dapatkan pada
keluarga saat kita sedang berada dirumah. Pendidikan Informal yang sudah kita dapatkan
dirumah menjadi batu loncatan pertama kita untuk meraih pendidikan, dan melanjutkan
pada tahap selanjutnya. Setelah pendidikan informal kita dapatkan, biasanya orang tua akan
menyuruh anaknya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih formal contohnya sekolah.
Pendidikan Formal seperti di sekolah ini, dimulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA, bahkan
ada yang melanjutkan hingga ke Perguruan Tinggi. Pendidikan formal memiliki beberapa
karakteristik yang tidak ditemukan saat berada di lingkungan keluarga seperti jenjang atau
tingkatan pendidikan, kurikulum, materi pembelajaran, serta memiliki pengajar yang sudah
mumpuni. Walaupun seorang peserta didik sudah menjalankan kewajibannya dengan cara
mencari ilmu di sekolah, akan tetapi ada sebagian peserta didik yang masih harus
menambah bimbingan tambahan dari luar sekolah. Pada pendidikan nonformal lah peserta
didik dapat menambah pengetahuan serta pengalaman-pengalaman dari lingkungan sekitar
seperti, les, pendidikan pemberdayaan perempuan, pengajian, karang taruna, dll.
2
B. Pengertian Sistem Sosial
Secara etimologi, kata “sistem” berasal dari bahasa Yunani kuno “sustema”, yang
artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Sedangkan kata “sosial” berasal dari bahasa Latin “socius”
yang artinya adalah teman atau sekutu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sistem adalah kumpulan unsur
atau bagian yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai satu kesatuan yang utuh dan
teratur dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan sosial adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan masyarakat atau kehidupan bersama, antara manusia satu dengan
manusia yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem sosial diartikan sebagai suatu jaringan
interaksi sosial yang terorganisir, yang meliputi struktur sosial, nilai-nilai, norma-norma,
serta institusi sosial yang berperan dalam membentuk pola hubungan antara individu,
kelompok, dan institusi dalam masyarakat.
Menurut Anderson (2006), sistem sosial adalah “A social system is a spesific order
opf system. Its distinct from atomic, molecular of galacticsystems in that it is composed of
persons, group of persons who interactand mutually influence each other’s behavior.
Within this order, can be included families, organizations, communities, societies and
cultures. The social systems model must be validly applicable to all formsof human
association”
Definisi di atas memberi gambaran bahwa sistem sosial merupakan tatanan sistem
yang spesifik berbeda dari sistem-sistem yang lain, seperti sistem atom, sistem galaksi,
sistem tubuh manusia dan sebagainya. Adapun ciri-ciri dari sistem sosial dapat dilihat
bahwa subsistem terdiri dari manusia (individu), keluarga, kelompok, komunitas,
organisasi, negara dan kebudayaan yang secara hierarkis disebut dengan Supra Sistem.
(Rizki Akmalia, 2021)
3
C. Elemen-Elemen Sistem dan Organisasi Sosial
Sistem sosial adalah sistem yang terdiri dari beberapa elemen pokok (Talcott
Parsons, 1975), yaitu :
a) Sejumlah aktor-aktor individual yang saling berinteraksi dalam situasi yang
sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkungan atau fisik
b) Aktor-aktor yang mempunyai motivasi dalam arti mempunyai kecenderungan
untuk mengoptimalkan kepuasan
c) Adanya sistem simbol bersama yang terstruktur secara kultural. (Rizki Akmalia,
2021)
Elemen-elemen sistem didalam organisasi sosial berkaitan dengan lembaga
pendidikan pertama yaitu keluarga. Di dalam undang-undang No.20 Tahun 2003
SISDIKNAS menyebutkan bahwasannya keluarga adalah bagian dari lembaga
pendidikan yang bersifat informal. Keluarga pun bisa disebut sebagai salah satu
pendidikan di luar sekolah. Keluarga memiliki bagian yang sangat penting dalam
mendidik putra putrinya. Bahkan kualitas dan kuantitas akhlak seorang anak bisa terlihat
bagaimana anak itu diperlakukan di keluarganya.
Selain keluarga ada beberapa elemen sistem organisasi sosial lainnya diantaranya
lingkungan sekolah yang didalamnya ada tempat belajar dan mengajar, ada juga pendidik
dan peserta didik, orang-orang yang bekerja di sekolah itu, fasilitas dan alat-alat sekolah
dan juga kegiatan-kegiatan yang melibatkan lembaga pendidikan.
Apabila ingin yang lebih luas cakupannya maka lingkungan masyarakat termasuk
elemen sistem organisasi sosial. Lingkungan masyarakat ini, seorang anak akan bisa
memahami dunia yang sebenarnya. Ilmu dan pengetahuan yang didapat maka disinilah
tempat untuk mengaplikasikannya, contohnya hidup sejahtera dan rukun bersama
tetangga, pengajaran tentang amar ma’ruf nahi munkar akan di pertanggung jawabkan,
menjaga nama baik diri sendiri dan keluarga, serta masih banyak hal lainnya.
Di dalam lembaga pendidikan, sistem sosial dengan organisasi sosial mencakup
perilaku organisasi, kebudayaan organisasi, etika organisasi, dan juga hubungan dengan
misi dan visi sebuah organisasi. Sebagai sebuah sistem organisasi sosial, lembaga
pendidikan tidak bisa bahkan tidak mungkin berdiri sendiri. Pernyataan tersebut berkaitan
dengan semua civitas akademika yang ada didalam lembaga pendidikan.
4
Terdapat beberapa elemen dalam suatu sistem, yaitu :
1. Tujuan : Sebuah sistem pasti mempunyai tujuannya masing-masing. Apabila
suatu sistem tidak memiliki tujuan, maka menjadi tidak terstruktur dan akan
berantakan, walaupun setiap sub sistem mempunyai tujuan yang berbeda.
2. Input : Input sistem adalah semua elemen yang masuk atau dimasukkan ke dalam
sistem untuk diolah dan diproses. Input dapat berupa energi, informasi, atau bahan
mentah yang akan diubah menjadi output.
3. Proses : Merupakan elemen yang berfungsi mengubah input menjadi output yang
diinginkan. Proses ini melibatkan aktivitas dan interaksi antara elemen-elemen
sistem.
4. Output : Merupakan hasil atau produk yang dihasilkan oleh sistem setelah proses
dilakukan. Output dapat berupa produk fisik, layanan, informasi, atau keputusan.
5. Kendali : Merupakan elemen yang mengatur atau mengendalikan input, proses,
dan output dalam sistem. Kendali ini berguna untuk menjaga agar sistem tetap
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Feedback : Merupakan informasi yang diberikan oleh output dan dikirim kembali
ke dalam sistem sebagai masukan atau input ulang. Umpan balik (feedback)
berguna untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem agar dapat bekerja lebih
efektif dan efisien.
7. Lingkungan : Merupakan elemen di luar sistem yang mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh sistem. Lingkungan dapat berupa faktor eksternal seperti
peraturan, teknologi, budaya, atau keadaan alam sekitar.
Dari semua elemen diatas, mereka akan saling berhubungan dan slaing
mempengaruhi dalam bentuk suatu sistem yang utuh. Ketika dalam suatu sistem ada
perubahan, maka perubahan yang terjadi pada satu elemen dapat mempengaruhi seluruh
sistem yang lainnya.
5
perkembangan sosial, baik itu didalam mobilitas sosial, partisipasi politik, penduduk,
mobilitas geografis, dan sistem sosial yang lainnya. Pendidikan juga memiliki peranan
yang tidak sedikit bahkan sangat luas di dalam meningkat kemampuan intelektual
seseorang, dan pada akhirnya berdampak pula terhadap kualitas dan kuantitas kehidupan
pada masrarakat. Kaitan dua aspek tersebut, para ahli sosiologi berpendapat bahwa dalam
membahas masyarakat jangan mengenyampingkan aspek-aspek yang berkaitan terhadap
pendidikan. Begitupun sebaliknya, para ahli pendidikan di dalam bahasan bidang
keilmuannya tidak akan terlepas dengan pembahasan masyarakat, hal tersebut disebabkan
karena pendidikan berlangsung di dalam masyarakat, masyarakat juga turut serta terlibat
dalam penyelenggaraannya.
Masyarakat akan mengalami perubahan yang sangat berbeda dikarenakan
perbedaan sistem dan tingkat pendidikan selalu terjadi didalam masyarakat, selama
masyarakat itu menginginkan perubahan, contohnya sebuah masyarakat ingin mengubah
status sosialnya, usaha untuk mendorong perubahan tersebut masyarakat itu sangat
memerlukan Pendidikan untuk sarana supaya keinginan tersebut dapat dan bisa
diwujudkan.
Pendidikan sebagai sistem sosial juga merupakan sebuah organisasi dinamis dan
berkomunikasi aktif. Pendidikan melibatkan dua individu atau bisa lebih yang keduanya
saling berkomunikasi untuk bisa mencapai tujuan bersama. Dimensi yang ada di dalam
pendidikan sebagai sistem sosial memiliki beberapa dimensi, yaitu:
1. Sederet unsur yang didalamnya terdapat peran, institusi dan harapan-harapan atau
tujuan, secara bersama-sama untuk membentuk dimensi yang sosiologis atau
normative
2. Perilaku sosial mempunyai peran sebagai hasil dari interaksi faktor institusi
dengan unsur yang terdapat didalamnya dengan faktor individu dengan juga
unsur-unsur yang ada didalamnya.
3. Unsur yang ada didalamnya mencakup: kepribadian, individu dan keperluan
watak, yang semua itu secara bersama dapat melahirkan dimensi psikologis atau
kepribadian.
Faktor dari manusia yang terdapat di lingkungan institusi sekolah atau pendidikan
terdiri dari : tenaga administrasi, guru atau pendidik, siswa atau peserta didik. Masing-
masing kelompok ini mempunyai kepribadian yang berbeda-beda satu dengan yang
lainnya. Mereka mempunyai kepentingan, watak, sikap, dan juga mereka mempunyai
kekhawatiran yang berbeda. Karena perbedaan tersebut maka akan memiliki akibat setiap
pribadi akan melakukan interaksi yang sangat unik dari setiap orang dengan
lingkungannya.
Institusi Pendidikan adalah tempat dimana bergabungnya berbagai macam
individu yang akan saling berkomunikasi sebagai usaha untuk mencapai tujuan Bersama,
masing-masing individu memiliki latar belakang tujuan,motivasi, kepribadian, serta
watak yang tidak sama. Hal tersebut mengakibatkan benturan- benturan yang akhirnya
akan melahirkan sesuatu yang disebut dengan konflik.
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lembaga pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam sistem sosial karena
memiliki peran dalam mempersiapkan individu untuk menghadapi kehidupan di masyarakat.
Sebagai sistem sosial, lembaga pendidikan berinteraksi dengan berbagai unsur lain di dalam
masyarakat dan memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada individu agar dapat
mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga dapat berkontribusi positif
bagi masyarakat.
Namun, dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks, lembaga
pendidikan perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan pada sistem pendidikannya agar dapat
menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan
demikian, lembaga pendidikan akan tetap relevan dan mampu memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat dan bangsa.
SARAN
1. Untuk penulis, karya tulis ini diharapkan menjadi pelajaran dan menambah pengalaman
dalam upaya membuat karya tulis ilmiah.
2. Untuk pembaca, karya tulis ini diharapkan menjadi sumber bacaan yang menambah ilmu
pengetahuan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah Nairotul Masbiqoh. (2013). Lembaga Pendidikan sebagai Suatu Sistem Sosial. 2-3.
Dr. H. Ahmad Qurtubi, M.A. (2019). Administrasi Pendidikan (Tinjauan Teori dan Implementasi).
Surabaya: CV. Jakad Media Publishing.
Muin Abdullah. (2022). Lembaga Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Sosial. Mamba'ul 'Ulum, 57-58.
Mujahidin, Winda Lestari, Suci Anggraini, dkk. (2022). Manajemen Pendidikan Islam. Solok: Insan
Cendekia Mandiri.
Prof. Dr. H. Andi Rasyid Pananrangi,SH.,M.Pd. (2017). Manajemen Pendidikan. Makassar: Celebes Media
Perkasa.
Riama Al Hidayah dan Iwan Ramadhan. (2021). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Klaten: Lakeisha.
Rizki Akmalia. (2021). Manajemen Pendidikan Islam (Analisis Kajian Teori-Teori Kekinian). Medan: CV.
Pusdikra Mitra Jaya.
Sherly, Leni Nurmiyanti, Hery Yanto, dkk. (2020). Manajemen Pendidikan (Tinjauan teori dan praktis).
Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Yanti Karmila Nengsih,S.Pd., M.Pd. (2020). Manajemen Pendidikan Masyarakat. Tasikmalaya: EDU
PUBLISHER.