Makalah Positioning
Makalah Positioning
Disusun Oleh :
1
2
DAFTAR ISI
COVER:......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................................4
B. Manfaat...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................5
A. Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran.....................................................................6
B. Tujuan Positioning..............................................................................................................6
C. Cara Penentuan Positioning................................................................................................7
D. Syarat Membangun Positioning..........................................................................................8
E. Kriteria Dalam Positioning..................................................................................................8
F. Prosedur Positioning..........................................................................................................10
G. Strategi Positioning...........................................................................................................11
H. Langkah-langkah mengembangkan strategi positioning :................................................12
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Positioning..................................................13
J. Komunikasi Positioning Yang Efektif...............................................................................13
K. Masalah Positioning..........................................................................................................15
L. Positioning Produk............................................................................................................16
1. Strategi Positioning Produk...............................................................................................18
2. Proses Positioning Produk.................................................................................................19
3.Contoh Positioning.............................................................................................................19
BAB III PENUTUP...............................................................................................................23
B. Kesimpulan........................................................................................................................23
B. Saran..................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini pemasaran bukan lagi merupakan suatu fungsi bisnis; pemasaran
adalah suatu cara menjalankan bisnis. Pemasaran mengintegrasikan pelanggan ke
dalam rancangan produk dan merancang proses secara sistematis untuk interaksi
yang akan menciptakan substansi dalam hubungan tersebut. Sehingga, semua arah
baru yang penting dalam pemikiran dan praktek manajemen berorientasi kepada
pemasaran. Dalam industri yang tengah menghadapi persoalan overcapacity
terhadap permintaan pasar seperti sekarang ini, muncul persoalan tentang
bagaimana menciptakan permintaan di antara konsumen yang sudah sangat
terdiferensiasi. Overcapacity ini mendorong munculnya “hypercompetition” di
antara para pelaku bisnis dalam memasarkan produknya. Dalam persaingan yang
sudah sangat keras, kacau dan unpredictable tersebut maka perusahaan yang ingin
lestari di pasar tampaknya perlu untuk mengganti-ganti pernyataan sebagai upaya
mengantisipasi perubahan lingkungan.
Supaya berhasil di masa kini, perusahaan harus menyatu dengan realitas.
Realitas yang sungguh-sungguh diperhitungkan adalah hal-hal yang terdapat dalam
pikiran calon pelanggan. Pendekatan mendasar atas positioning bukanlah dengan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Akan tetapi dengan menggunakan apa
yang telah ada di dalam pikiran. Mengikat kembali hubungan yang telah ada. Pasar
yang ada saat ini tidak lagi merespon strategi-strategi yang berhasil di masa lalu.
Saat ini yang ada hanyalah terlalu banyak produk, terlalu banyak perusahaan, dan
kebisingan pasar. Dalam hutan komunikasi di luar sana, harapan bagi nilai yang
besar adalah menjadi selektif, berkonsentrasi pada target yang sempit,
mempraktikan segmentasi. Dalam kata lain “positioning” (Al Ries dan Jack Trout).
Dengan cara ini, tindakan-tindakan pemasar menempatkan suatu produk
atau merek di tempat tertentu dalam benak konsumen. Segala macam bentuk
komunikasi dari pemasar kepada konsumen menentukan lokasi psikologis yang
akan ditempati produk. Penentuan posisi, karenanya, adalah segala tindakan yang
dilakukan pemasar untuk mencapai tujuan mempengaruhi persepsi pasar.
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Strategi Positioning.
2. Untuk mengetahui 4 Strategi Positioning.
3. Untuk mengetahui Positioning Produk.
4. Untuk mengetahui strategi positioning produk.
5. Untuk mengetahui contoh produk rill dan jasa dengan Strategi Positioning.
D. Manfaat
a. Bagi penulis
Tugas makalah ini merupakan kesempatan yang baik untuk dapat memahami
dan menguasai teori Manajemen Pemasaran khususnya yang berhubungan
dengan Bab Positioning.
b. Bagi pihak lain
Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penulis lainnya khususnya yang
melakukan penulisan makalah yang sejenis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Positioning
Banyak defenisi positioning diberikan oleh pakar marketing dengan versi
dan model mereka masing-masing, namun tak akan valid kita bicara positioning
tanpa menyebut defenisi yang diberikan oleh Al-Ries dan Jack Trout, dua orang
yang dianggap sebagai penemu positioning.
Al-Ries dan Jack Trout (dalam Kartajaya, 2007:56) mengatakan,
“positioning is not what you do to a product, positioning is what you do to the mind
of the prospect. that is you position the product in the mind of prospect”. Intinya
positioning adalah menempatkan produk dan merek kita di benak pelanggan.
Dengan definisi ini Ries- Trout mengatakan bahwa perang pemasaran bukanlah
terletak di pasar, tapi di benak pelanggan. Perang pemasaran adalah perang untuk
memperebutkan sejengkal ruang di benak pelanggan.
Menurut Kotler (2002 : 262): “Positioning is the act of designing the
company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer
mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah
menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah
suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya
Sedangkan menurut Cravens (2006:255), keputusan pemilihan target pasar
merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam
menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning.
Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak
konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau
merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
6
C. Tujuan Positioning
Tujuan Positioning Menurut Fandy Tjiptono (2008:201) :
a. Untuk menempatkan atau memosisikan produk di pasar sehingga produk
tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
7
G. Prosedur Positioning
Menurut Fandy Tjiptono (2008:202) prosedur untuk melakukan penempatan
posisi yang tepat meliputi delapan langkah pokok, yaitu:
1. Menentukan produk / pasar yang relevan.
Suatu produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu
keinginan atau kebutuhan.
2. Pendataan kebutuhan pelanggan.
Untuk melakukan positioning dengan tepat, maka marketer perlu mendata
semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat dipenuhi oleh semua
produk.
3. Mengidentifikasi pesaing.
Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer adalah pesaing-
pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing
sekunder adalah pesaing-pesaing tak langsung, yakni mereka yang tidak
langsung muncul di pikiran bilamana seseorang sedang berpikir mengenai
keinginan atau kebutuhan konsumen.
4. Menentukan Standar Evaluasi.
Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi
pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya seseorang akan
mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
cara dan berdasarkan standar-standar tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu
1
melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara dan standar yang
digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
5. Membuat perceptual map.
Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing (dengan
membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang
ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada
atribut produk, situasi pemakai, atau kelompok pemakai.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi.
Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati. Melalui analisis
terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan
daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah
digarap banyak pesaing.
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning.
Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka
pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat memastikan bahwa
semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar
akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. Jantung
dari strategi positioning ini adalah kampanye promosi.
8. Memantau posisi.
Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna
melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.
H. Strategi Positioning
Menurut Kottler dan Amstrong (2008 : 162) : Kemampuan untuk
mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang
pemasar. Kebarhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk
tersebut mempunyai keunggulan bersaing.
Hal ini mendasar dalam membangun strategi positioning suatu produk adalah:
a. Positioning pada fitur spesialisasi produk,
b. Positioning pada spesifikasi pembangunan produk,
c. Positioning pada frekuensi penggunaan produk,
d. Positioning pada alas an mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing,
12
L. Masalah Positioning
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kasus pemasaran yang terkait
dengan masalah positioning adalah:
1. Under positioning
Kesalahan pertama yang sering dilakukan para pelaku usaha yaitu, kurang tepat
dalam menonjolkan keunggulan produk mereka. Terkadang keunggulan produk
yang ditawarkan bukanlah hal yang istimewa lagi bagi konsumen, sehingga
sasaran pasar yang dibidik kurang berminat dengan produk tersebut dan
pastinya brand produk yang sedang dibangun kurang berkesan di benak para
konsumen. Contohnya saja seperti strategi yang dijalankan restoran cepat saji
CFC “Bukan Cuma Ayam” yang ternyata kurang berhasil menarik minat
konsumen, karena
16
dalam benak konsumen yang tertanam kuat adalah brand KFC yang gerainya
telah tersebar di berbagai belahan dunia.
2. Over positioning
Berbanding terbalik dengan kesalahan yang pertama, yang dimaksudkan
dengan over positioning adalah menanamkan brand produk terlalu tinggi di
dalam benak konsumen, sehingga mereka beranggapan bahwa harga jual yang
ditawarkan pastinya kurang terjangkau semua kalangan.
3. Confused positioning
Kesalahan yang ketiga yaitu membuat pelanggan bingung dengan citra brand
yang terlalu banyak klaim ataupun adanya perubahan brand produk yang terlalu
sering. Contohnya saja seperti strategi pemasaran produk keripik pedas maicih
yang sekarang ini pecah menjadi dua kubu dan sama-sama mengusung nama
maicih namun menggunakan gambar atau logo yang berbeda. Strategi seperti
ini ternyata kurang efektif, karena hanya akan membuat pelanggan bingung dan
lambat laun kepercayaan mereka bisa menurun.
4. Doubtful positioning
Dalam kasus ini konsumen sulit untuk mempercayai klaim sebuah brand,
kaitannya dengan fitur suatu produk, harga atau manufakturnya. Contohnya
saja seperti strategi pemasaran sebuah perusahaan yang mengklaim produknya
memiliki kualitas paling bagus, biasanya malah diragukan para konsumen
karena mereka takut hanya termakan promosi.
M. Positioning Produk
1. Pengertian Positioning Produk
Dalam proses positioning selalu dimulai dengan Positioning Produk.
Menurut Regis Mc Kenna (1991: 37), yang juga mengemukakan definisi
Positioning Produk adalah sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To
gain a strong product positioning, a company must differentiate its
product from all other products on the market. The goal is to give the
product a unique position in the market place.”
yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor
yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1991:37)
menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu
mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden
Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend
teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena
lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan
kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian
memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka
perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Merurut Philip Kotler (2002 : 247) yang dialih bahasakan oleh Bob
Sabran: “Penempatan produk atau product positioning adalah cara produk
didefinisikan oleh konsumen terhadap atribut penting,tempat di mana produk
berada dalam pikiran konsumen dibandingkan dengan produk pesaing”.
Menurut Cravens (2006: 235) : Posisi produk atau product positioning
adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen atas atribut penting atau
tempat yang diduduki produk yang diduduki produk di pikiran konsumen
dibanding produk saingan.
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning
harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai Produk positioning
yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor
yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
18
4.Contoh Positioning
a. Produk Kratingdaeng merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol
kecil netto 125 ml. setiap kemasan mengandung berbagai multivitamin seperti
vitamin B, taurin, inostol, caffeine, calcium pantothene, nicotinamide,
tartrazine, dan lain-lain. Dan konsumen tidak mau mengkonsumsinya tanpa
mengetahui
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan
bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga
dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang
dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Positioning juga
merupakan cara sebuah perusahaan untuk menarik hati pelanggan dan dapat
mengambil tahta tertinggi di benak pelanggan. Bukan hal yang aneh jika sebuah
perusahaan terus memberikan janji kepada pelanggan untuk menjadi perusahaan
yang terbaik, memberikan promosi-promosi, dan mengembangkan jasanya, karena
ini adalah sebagian cara yang dilakukan perusahaan untuk menjadi yang nomor 1
ada di benak pelanggan dan dengan cara inilah, perusahaan dapat membangun
image di mata pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki suatu karakter
yang kuat dan menjadi nilai plus dibanding produk pesaing.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Cravens, David W. Dan Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition.New
York: McGrawhill International Edition.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid Ke-2. Jakarta
Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Bob
Sabran. Ed. 13.Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 2. Edisi
Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1
dan 2. Alih Bahasa: Bob Sabran, M. M. Jakarta: Erlangga.
Lupioyadi rambat dan Hamdani A, 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
Mc. Kenna. R. 1991. Relationship Marketing; Successful Strategis for the Age of the
Customer. New York u.a 1991
Keller, Kevin Lane. 2005. “Measuring Brand Equity”. Journal of Marketing and
Management. Ch.26.
Keller, Kevin Lane. 2001. “Building Customer-Based Brand Equity:A Blueprint for
Creating Strong Brands”. Journal of Marketing and Management. Report
Summary 01-107.
Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.