0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan4 halaman

Tugas: Nama: Muzaki Risnanda NIM: 4.20.5191 Prodi: Pgmi Pagi Semester: Vi MK: Kewirausahaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4

TUGAS

Nama : Muzaki Risnanda

NIM : 4.20.5191

Prodi : PGMI PAGI

Semester : VI

MK : Kewirausahaan

1. Buatkan 5 contoh dari gambaran konsep wirausahawan yang disampaikan ByGrave.

2. Dalam karakteristik wirausaha yang baik adalah yang memiliki keberanian mengambil resiko,
jelaskan contoh resiko yang dapat dialami oleh seorang wirausahawan, dan resiko apakah yang
dapat diambil oleh penguasa yang baru memulai usaha kecil? (kecil/sedang/besar)

JAWABAN

1.
1. Destiny

Destiny, artinya adalah nasib.

Jadi seorang wirausaha akan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dengan kata lain wirausahawan sadar bahwa nasib hidupnya nanti ditentukan oleh
usaha-usaha sekarang.

Apabila sekarang berusaha semaksimal mungkin, harapannya nasib kedepannya akan baik. Ingat
pepatah “Hasil tidak akan menghianati usaha” kan?. Sama, bahwa nasib dimasa depan salah
satunya ditentukan oleh apa yang kita lakukan sekarang.

2. Dollars

Dollars, maksud disini adalah uang.

Dimana seorang wirausaha tidak mengutamakan hal-hal yang berkaitan dengan uang atau
kekayaan semata. Untuk itulah diletakkan di nomor 9 bukan di nomor 1, uang bukan segalanya.
Tapi uang tetap dibutuhkan untuk keberlangsungan usaha dan bisnis.

Intinya adalah motivasinya bukan karena uang saja. Karena uang ini dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia layak memperoleh
untung/laba (uang), bonus/hadiah.

3. Distribute
Jadi seorang wirausaha harus bersedia mendistribusikan kepemilikian bisnisnya kepada orang-
orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam
bidang bisnis.

Dengan kata lain, seorang wirausaha seharusnya dapat bermanfaat bagi orang lain termasuk
bagi karyawannya. Distribusi disini bisa dikatakan bahwa wirausaha dapat berbagi lapangan
pekerjaan dengan orang lain.

Bahkan nantinya bisa saling bertukar ilmu, atau mengajari karyawan-karyawannya sampai
sukses.

4. Decisiveness

Decisive mempunyai arti tegas. Jadi untuk menjadi seorang wirausahawan harus mempunyai
ketegasan, tidak bekerja lambat.

Mereka harus membuat keputusan yang cepat dan tepat serta dengan penuh perhitungan.
Kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan ini merupakan salah satu kunci untuk
meraih kesuksesan bisnisnya.

5. Doers

Doers artinya adalah seorang yang berbuat atau sebagai pelaku.

Seorang pengusaha yang telah membuat keputusan harus langsung menindaklanjutinya dan
menerapkannya. Mereka harus bertindak secepat mungkin, dan tidak menunda-nunda.

2.

1. Persaingan yang Ketat

Persaingan juga merupakan sebuah risiko yang harus dihadapi. Ada banyak bisnis yang
bergerak di bidang yang sama dengan bisnis milik Anda, sehingga risiko yang ada adalah
persaingan. Bersainglah secara sehat agar kedua belah pihak tidak dirugikan.

2. Bekerja keras membangun bisnis

Risiko ini tentu akan diterima oleh semua pebisnis yakni terus berkerja keras dalam
mengembang bisnis. Menjalankan bisnis harus fokus, jujur, tepat, ulet, rajin, dan yang
tidak kalah penting adalah Ikhlas dalam menjalankan usaha tersebut.

3. Kerugian

Ini adalah risiko utama dari kegiatan berbisnis. Rugi adalah hal yang ditakutkan oleh para
pelaku bisnisnya sendiri. Suatu perusahaan bisa mengalami kerugian dalam 2 kategori.
Yang pertama adalah kerugian ringan yang jumlahnya tidak terlalu banyak dan tidak
memberi efek negatif bagi keseluruhan perusahaan, dan yang kedua adalah jenis rugi yang
membuat seluruh perusahaan merugi dan berujung pada kebangkrutan.

4. Kondisi pasar yang tidak stabil

Perekonomian yang cenderung naik turun juga menimbulkan risiko yakni kondisi pasar
yang tidak stabil. Contohnya seperti harga bahan baku yang harganya tiba-tiba melonjak,
maka harga produk Anda juga ikut naik. Saat harga naik, maka konsumen bisa beralih ke
produk lainnya yang lebih murah.

5. Kebangkrutan

Inilah hal yang paling menakutkan pengusaha. Bagi bisnis yang tidak bisa bertahan di
pasar maka ia akan tereleminasi. Dan apabila ia membuat keputusan yang salah.

1. Resiko Keuangan

Resiko yang pertama adalah resiko keuangan. Ketika memulai usaha, tentu kita
dihadapkan pada masalah keuangan terkait modal dan biaya operasional awal. Untuk
memenuhi aspek tersebut sebagian pebisnis pemula ada yang menggunakan dana
tabungan pribadi, pinjaman, atau mungkin mendapatkan pendanaan dari sebuah badan.

Dari manapun sumber keuangan tersebut kita harus mampu menyusun perencanaan
keuangan yang matang terlebih dahulu. Di dalamnya termasuk biaya pengeluaran,
pemasukan, kebutuhan tak terduga hingga resiko keuangan lain yang mungkin muncul.
Tahap akhir tentu dengan melakukan kalkulasi semua item keuangan tersebut. Jika
memang sudah layak, baru kita siap menjalankan bisnis tersebut.

2. Resiko Barang/ Produk

Resiko yang terkiat dengan produk umumnya berhubungan langsung dengan konsumen
dan pasar. Permasalahan utama adalah apakah produk yang kita tawarkan benar-benar
diperlukan konsumen, apakah produk kita nantinya dapat bersaing dengan produk sejenis
dan akankah produk tersebut mempunyai peluang pasar yang luas dan dapat bertahan
lama.

Semua resiko tersebut sangat mungkin muncul jika kita lalai dalam melakukan
pengamatan awal terhadap produk kita. Terkait dengan pengamatan, memang
membutuhkan usaha dan waktu tersendiri. Namun ini menjadi langkah yang sangat
penting. Ketika kita sudah mempunyai perkiraan bahwa produk kita mempunyai daya
jual dan daya saing tinggi, kita bisa memulai bisnis tersebut.

3. Resiko Pasar
Berkaitan dengan poin kedua, resiko selanjutnya yakni terkait potensi pasar dari bisnis
yang akan kita masuki. Konsumen dari setiap produk selalu unik dan mempunyai pasar-
nya sendiri. Kemampuan bagaimana kita mengenali pasar spesifik tersebut akan
menentukan kesuksesan bisnis di masa depan.

Cara yang paling sederhana untuk mengatasi resiko ini tentu dengan banyak bertanya
dan melihat. Bagaimana perilaku target pasar, bagaimana mereka membeli, apa yang
menarik menurut mereka, dan proses eksekusi awal seperti apa yang paling tepat bagi
kelompok konsumen tersebut harus diperhatikan dengan baik.

Selain itu pasar juga termasuk pesaing yang akan kita hadapi nantinya. Dalam pasar yang
telah terbentuk sudah barang tentu ada pesaing yang telah memulai usaha lebih dulu,
kecuali untuk bidang usaha unik yang masih sangat baru. Ada beberapa trik untuk
memanfaatkan pesaing, salah satunya yakni dengan mencuri ilmu bagaimana pesaing
tersebut dapat maju dan bertahap. Selain itu yakni dengan menyediakan inovasi yang
belum dimiliki oleh pesaing tersebut agar konsumen lebih tertarik.

4. Resiko Tim Bisnis

Bagi yang memulai bisnis non-individual alias membutuhkan tim, akan menghadapi
resiko tambahan terkait bagaimana membentuk tim bisnis yang solid dan dapat
memajukan bisnis bersama-sama. Selain kita sendiri sebagai pemilik usaha, terdapat
pegawai, rekan pengelola dan pemodal bisnis (jika ada). Semua pihak tersebut tentunya
membawa resikonya sendiri-sendiri.

Langkah yang paling bijak, karena memang bisnis kita masih awal dijalankan akan lebih
baik membatasi pihak yang terlibat. Semakin sedikit anggota tim akan memberikan
pengaturan yang lebih mudah. Selain itu komunikasi rutin juga menjadi kunci suksesnya
sebuah tim bisnis.

5. Resiko Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan atau eksekusi mungkin menjadi tahap yang paling memacu adrenalin.
Resiko tidak diminati atau bahkan lebih parah menerima respon buruk dari konsumen
menjadi kemunkinan yang bisa saja dihadapi. Pada tahap ini langkah yang bisa diambil
adalah dengan melakukan pre-launching yang mengesankan. Perhatikan setiap detil
bisnis, kemudain adakan pre-launching dengan mengundang konsumen potensial atau
bisa juga dengan melakukan promosi.

Anda mungkin juga menyukai