PKS Jasa Keamanan MCPJ Dan BEA Clear
PKS Jasa Keamanan MCPJ Dan BEA Clear
PKS Jasa Keamanan MCPJ Dan BEA Clear
antara
PT BERKAH ENERGI ABADI
dan
PT MITRA CAKRAWALA PRO JAYA
No Pihak Pertama: ___/BEA-MCPJ/II/2022
No Pihak Kedua: _______/II/2022
Perjanjian Jasa Keamanan ("Perjanjian") ini dibuat dan ditandatangani pada hari ___, tanggal ____ bulan
Februari tahun dua ribu dua puluh dua (___-02-2022) oleh dan antara:
1. PT Berkah Energi Abadi suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum
negara Republik Indonesia, beralamat lengkap di Alamanda Tower lantai 22D, Jalan TB. Simatupang
Kav.23-24, Cilandak, Jakarta Selatan, Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Hendy Liusgria, dalam
kedudukannya selaku Direktur dan kuasa dari Yudie Tirta Prawira S selaku Presiden Direktur PT Berkah
Energi Abadi dari dan oleh karenanya secara sah bertindak untuk dan atas nama serta kepentingan PT
Berkah Energi Abadi (PT Berkah Energi Abadi untuk selanjutnya bersama-sama para pengganti haknya,
penerusnya atau pihak yang ditunjuknya, disebut "Pihak Pertama"); dan
2. PT Mitra Cakrawala Pro Jaya, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum
negara Republik Indonesia, beralamat lengkap di Jalan _________, Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh
_________, dalam kedudukannya selaku ______ PT Mitra Cakrawala Pro Jaya, dari dan oleh karenanya
secara sah bertindak untuk dan atas nama serta kepentingan PT Mitra Cakrawala Pro Jaya untuk
selanjutnya bersama-sama para pengganti haknya, penerusnya atau pihak yang ditunjuknya, disebut
"Pihak Kedua"),
(Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut "Para Pihak" dan masing-
masing sebagai "Pihak").
Para Pihak masing-masing bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas, terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut:
A. bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan cangkang kelapa
sawit/ palm kernel sheel dan sekaligus yang menyimpan serta mengelola cangkang kelapa sawit yang
terletak di Desa Niaso, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Propinsi Jambi (selanjutnya disebut
“Lokasi”);
B. bahwa Pihak Kedua adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keamanan;
C. bahwa Pihak Pertama bermaksud bekerjasama dengan Pihak Kedua untuk menyediakan tenaga keamanan
Pihak Kedua di Lokasi Pihak Pertama; dan
D. bahwa Para Pihak telah melakukan diskusi dan negosiasi di antara Para Pihak sehubungan dengan
kerjasama sebagaimana dimaksud di atas dan Para Pihak bermaksud untuk menuangkan serta mengatur
hak-hak dan kewajiban masing-masing Pihak dalam kerjasama ke dalam suatu bentuk tertulis.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak dengan ini telah sepakat untuk membuat,
menandatangani dan melaksanakan Perjanjian ini, berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
1. Para Pihak sepakat bahwa lingkup pekerjaan dalam Perjanjian ini yaitu Pihak Kedua menyediakan tenaga
keamanan Pihak Kedua untuk menjaga ketertiban dan mengamankan Lokasi dan bangunan Pihak Pertama
agar kegiatan operasional Pihak Pertama dapat berjalan dengan lancar selama jam 24 jam setiap hari
selama berlakunya perjanjian ini ("Pekerjaan").
2. Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1 di atas, akan dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pihak Kedua menjaga dan melaporkan tugas keamanan kepada Pihak Pertama secara periodik sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama; dan
Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 1 (Satu) Tahun, terhitung sejak tanggal ______
2022 sampai dengan tanggal ________ 2023.
2. Dalam hal Para Pihak berkehendak untuk memperpanjang Perjanjian ini, maka hal tersebut harus
diberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Pihak lainnya, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum Perjanjian ini berakhir.
Pasal 3
Nilai Jasa dan Cara Pembayaran
1. Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar nilai jasa sebagaimana ditentukan dalam Lampiran-2
Perjanjian ini setiap bulannya kepada Pihak Kedua.
2. Besar pembayaran nilai jasa sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, dapat diubah sewaktu-waktu
sesuai dengan kesepakatan Para Pihak, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Pihak Pertama meminta penambahan jumlah tenaga keamanan Pihak Kedua;
b. adanya kebijakan politik, ekonomi maupun peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
pemerintah, dan berpengaruh langsung terhadap besarnya komponen upah/imbalan yang harus
diberikan oleh Pihak Kedua kepada tenaga keamanan Pihak Kedua, termasuk komponen terkait
lainnya dalam nilai jasa sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran-2 Perjanjian ini; atau
3. Permintaan peninjauan dan pengubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2 di atas, harus
diajukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara tertulis.
4. Pihak Pertama akan dikenakan biaya tambahan secara proporsional dan wajib membayarnya, dalam hal
pada waktu tertentu mengajukan penambahan jasa keamanan atau perlengkapan tenaga keamanan Pihak
Kedua.
5. Apabila Pihak Pertama meminta pengurangan tenaga keamanan Pihak Kedua atau jasa sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat bahwa Pihak Pertama akan membayar nilai jasa secara
proporsional.
6. Penagihan dan pembayaran atas nilai jasa sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat 1 di atas, dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk invoice/tagihan bulan pertama, Pihak Kedua dapat menyerahkan/mengirimkan invoice/tagihan 1
(satu) hari setelah penempatan/penambahan tenaga keamanan Pihak Kedua;
b. untuk invoice/tagihan bulan berikutnya, ditagihkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama setiap
awal bulan;
c. untuk Pekerjaan yang memperhitungkan kehadiran atau jam kerja lembur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 Perjanjian ini, ditagihkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama pada awal bulan
berikutnya; dan
d. pembayaran atas invoice/tagihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 6 Perjanjian ini, wajib
dilunasi dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (Tiga Puluh) hari kalender terhitung sejak
diterimanya invoice/tagihan dari Pihak Kedua.
7. Setiap pembayaran oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua wajib dilakukan dengan pemindahbukuan atau
transfer ke:
Nomor rekening :
Nama Bank :
Atas nama : PT Mitra Cakrawala Pro Jaya
8. Apabila Pihak Pertama lalai melaksanakan atau terlambat melaksanakan pembayaran invoice/tagihan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, maka Pihak Pertama berkewajiban membayar denda sebesar
Pasal 4
Perpajakan
1. Para Pihak sepakat bahwa masing-masing Pihak bertanggung jawab, mentaati dan melaksanakan semua
ketentuan dibidang perpajakan, khususnya tetapi tidak terbatas pada ketentuan Pajak Penghasilan.
2. Seluruh kewajiban perpajakan, baik pemungutan, penyetoran, maupun pembayarannya wajib dilakukan
oleh Para Pihak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Pasal 5
Pernyataan dan Jaminan
Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Pihak lainnya bahwa:
1. Para Pihak atau masing-masing pihak yang mewakili nya adalah pihak yang berhak dan berwenang
sepenuhnya untuk membuat dan menandatangani Perjanjian ini.
2. Merupakan suatu badan usaha yang telah memperoleh seluruh izin, persetujuan dan/atau pendaftaran
dari/pada pihak yang berwenang dan/atau peraturan perundang-undangan untuk melakukan usahanya dan
pada saat penandatanganan Perjanjian ini dan sampai dengan berakhirnya Perjanjian dan setiap perubahan
dan/atau perpanjangan izin, persetujuan dan/atau pendaftaran tersebut masih berlaku.
3. Berwenang untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjian ini tanpa memerlukan persetujuan pihak-
pihak lain dimana Para Pihak terikat didalamnya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Para Pihak. Dan
apabila dikemudian hari anggaran dasar Para Pihak diubah dan mensyaratkan diadakannya persetujuan
dewan komisaris, maka Para Pihak akan segera memenuhi persyaratan tersebut.
4. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat anggaran dasar selain anggaran dasar yang diperlihatkan
dan/atau ditunjukkan oleh Para Pihak yang dibuat sebelum Perjanjian ini ditandatangani, yang memuat
perubahan susunan pengurus perseroan dan/atau perubahan lainnya yang mengakibatkan Perjanjian
menjadi cacat hukum, maka Para Pihak akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala klaim ganti
kerugian dan/atau perkara perdata dan/atau perkara pidana yang timbul karenanya.
5. Tidak sedang tersangkut perkara perdata dan/atau perkara pidana yang dapat mempengaruhi kegiatan
usaha dan keabsahan berlakunya Perjanjian ini.
6. Bertanggungjawab dan selalu memegang teguh terjaganya informasi rahasia baik selama Perjanjian ini
berlaku antara Para Pihak maupun sesudah berakhirnya Perjanjian ini karena alasan apapun dan tidak
diperkenankan karenanya untuk memberitahukannya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari masing-masing Pihak.
1. Para Pihak sepakat bahwa selain dari kewajiban-kewajiban yang telah dinyatakan dalam pasal-pasal lainnya
dalam Perjanjian ini, maka Pihak Pertama juga mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
a. membayar invoice/tagihan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perjanjian ini;
b. melaksanakan dan memenuhi seluruh ketentuan dalam Perjanjian ini.
2. Para Pihak sepakat bahwa selain dari kewajiban-kewajiban yang telah dinyatakan dalam pasal-pasal lainnya
dalam Perjanjian ini, maka Pihak Kedua juga mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
a. bertanggung jawab terhadap penyediaan tenaga keamanan Pihak Kedua, sesuai permintaan Pihak
Pertama;
b. menyediakan tenaga keamanan Pihak Kedua yang terlatih, disiplin, jujur, bebas dari organisasi
terlarang atau yang bertentangan dengan tugas tenaga keamanan dan belum pernah terkena
penuntutan pidana serta memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Pihak Pertama;
c. menyediakan perlengkapan Pekerjaan sebagaimana disebutkan dalam Lampiran-2 Perjanjian ini;
d. menyediakan tenaga keamanan pengganti untuk melaksanakan tugas tenaga keamanan Pihak Kedua
yang tidak hadir;
e. membina dan melatih tenaga keamanan Pihak Kedua;
f. membayar upah tenaga keamanan Pihak Kedua;
g. mengambil tindakan disiplin terhadap tenaga keamanan Pihak Kedua yang melanggar tata tertib Pihak
Pertama;
h. melaporkan kepada Pihak Pertama setiap kejadian terkait tenaga keamanan Pihak Kedua serta
tindakan apa yang telah diambil untuk penanggulangan suatu kejadian dalam tempo 1 (satu) x 24
(dua puluh empat) jam;
i. menyelesaikan segala hal sehubungan dengan kerugian akibat kelalaian tenaga keamanan Pihak
Kedua sesuai ketentuan dalam Perjanjian ini, dengan mengacu kepada SOP dan kewajaran jumlah
tenaga keamanan Pihak Kedua yang ada di Lokasi; dan
j. melaksanakan dan memenuhi seluruh ketentuan dalam Perjanjian ini.
Pasal 7
Hubungan Kepegawaian
1. Pihak Kedua dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa tenaga keamanan Pihak Kedua yang
ditempatkan di Lokasi Pihak Pertama sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Perjanjian ini memiliki hubungan
kepegawaian dengan Pihak Kedua dan bukan dengan Pihak Pertama.
2. Tenaga keamanan melaksanakan tugasnya di Lokasi wajib mematuhi peraturan Pihak Pertama. Bilamana
dalam melaksanakan tugasnya tersebut tenaga keamanan tidak mematuhi aturan tersebut, maka Pihak
Pertama berhak meminta Pihak Kedua untuk melakukan peneguran dan peringatan atau meminta tenaga
keamanan tersebut untuk diganti tanpa ada biaya penambahan apapun.
3. Pihak Kedua bersedia menerima tenaga keamanan dari Pihak Pertama dan/atau perusahaan penyedia jasa
tenaga keamanan sebelumnya dalam hal terjadi penggantian perusahaan penyedia jasa tenaga keamanan
di Lokasi kerja Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua menjamin Pihak Pertama bahwa Pihak Kedua akan bertanggung jawab dan memenuhi seluruh
hak tenaga keamanan sebagaimana diatur dalam peraturan ketenaga kerjaan, termasuk namun tidak
terbatas antara lain dengan menjalankan/melaksanakan:
a. penggajian dan tunjangan;
b. program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan (termasuk jika terjadi kecelakaan kerja tenaga
keamanan di Lokasi);
c. pemungutan dan penyetoran Pajak Penghasilan (PPh-21) tenaga keamanan Pihak Kedua; dan
d. kegiatan-kegiatan lain sesuai dengan kebijakan Pihak Kedua.
Para Pihak sepakat bahwa pengaturan jadwal kerja dan jumlah tenaga keamanan Pihak Kedua adalah
sebagaimana diatur dalam Lampiran-1 Perjanjian ini.
Pasal 9
Pelaksanaan Tugas Operasional
1. Para Pihak sepakat apabila terdapat kerugian yang ditimbulkan akibat kesalahan dari tenaga keamanan
Pihak Kedua setelah dilakukannya proses pemeriksaan dan penyidikan oleh Para Pihak serta hasil
pemeriksaan pihak berwajib (Kepolisian Negara Republik Indonesia), maka Pihak Kedua bertanggung jawab
mengganti kerugian Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua menjamin bahwa seluruh tenaga keamanan Pihak Kedua yang disediakan akan melaksanakan
tugas dan kewajiban sesuai dengan:
a. pedoman pelaksanaan tugas tenaga keamanan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
b. peraturan perusahaan Pihak Pertama, termasuk ketentuan-ketentuan mengenai shift jam kerja; dan
c. perintah/komando khusus yang diberikan oleh Pihak Pertama, sepanjang perintah tersebut semata-
mata untuk kepentingan Pihak Pertama dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Dalam hal tenaga keamanan Pihak Kedua mangkir dan/atau tidak mentaati ketentuan-ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, Pihak Pertama dapat mengajukan secara tertulis kepada Pihak
Kedua dan Pihak Kedua wajib tanpa biaya tambahan apapun untuk segera melakukan penggantian
terhadap tenaga keamanan Pihak Kedua dengan tenaga keamanan baru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada Pihak Kedua.
4. Dalam hal keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 3 di atas berakibat pemutusan hubungan
kerja antara Pihak Kedua dengan tenaga keamanan Pihak Kedua yang bersangkutan, maka hal tersebut
merupakan tanggung jawab Pihak Kedua.
5. Ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 2 huruf c, prasarana dan sarana untuk melaksanakan
tugas operasional tenaga keamanan di Lokasi kerja Pihak Pertama sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
ini, wajib sesuai dengan standar kerja pengamanan dan penyelamatan yang ditetapkan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
6. Pihak Kedua berkewajiban untuk ikut serta membantu Pihak Pertama dalam melakukan tugas pengawasan
di Lokasi kerja Pihak Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Perjanjian ini, dan apabila ditemukan
ketidaksesuaian tugas tenaga keamanan Pihak Kedua yang menyangkut pelaksanaan tugas operasional
pada Lokasi kerja Pihak Pertama maka hasil pengawasan tersebut akan diserahkan kepada Pihak Pertama
untuk mendapatkan tindak lanjut oleh Pihak Pertama, dengan ketentuan apabila hal tersebut menyangkut
administrasi kepersonaliaan dan lain-lain hal yang berhubungan dengan status kepegawaian tenaga
keamanan Pihak Kedua maka Pihak Kedua yang memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
Pasal 10
Upah
1. Pihak Kedua berkewajiban untuk memberikan upah/imbalan dan tunjangan/fasilitas kepada setiap tenaga
keamanan Pihak Kedua yang komponennya sebagaimana disebutkan dalam Lampiran-2 Perjanjian ini.
2. Pembayaran upah/imbalan oleh Pihak Kedua kepada tenaga keamanan Pihak Kedua akan dilakukan oleh
Pihak Kedua pada setiap tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan yang bersangkutan atau 1 (satu) hari kerja
sebelumnya apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur, kecuali apabila terjadi hal-hal yang tidak dapat
dihindari yaitu terjadinya Keadaan Kahar sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Perjanjian ini.
3. Upah lembur dan tunjangan yang bersifat tidak tetap akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua pada periode pembayaran bulan berikutnya.
Pasal 11
Kerja Lembur
1. Yang dimaksud dengan jam kerja lembur adalah jam kerja diluar jam tugas rutin/shift sebagaimana diatur
dalam Lampiran-1 Perjanjian ini.
2. Dalam hal terdapatnya jam kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 1 di atas, maka form
pengajuan lembur dan/atau time sheet tenaga keamanan Pihak Kedua harus disetujui oleh pejabat Pihak
Pertama yang ditunjuk.
3. Surat perintah lembur/jam kerja lembur yang menjadi beban Pihak Pertama dalam Perjanjian ini dibuat
berdasarkan kebutuhan, antara lain:
a. kelebihan dari jam tugas rutin/shift melebihi 40 (empat puluh) jam per minggu atau diluar jam tugas
rutin/shift yang disepakati oleh Para Pihak;
b. tugas pengawalan, pameran, training atau kegiatan tambahan lain yang dilaksanakan oleh Pihak
Pertama; atau
c. pada hari besar nasional yang merupakan ketetapan pemerintah.
4. Perhitungan jam kerja lembur tenaga keamanan Pihak Kedua, dihitung sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan yang berlaku.
Pasal 12
Pengakhiran Perjanjian
1. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan alasan Pihak lain tidak melaksanakan salah satu
atau seluruh kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
2. Pengakhiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 1 di atas, dapat dilakukan setelah salah satu
Pihak memberikan 2 (dua) kali surat peringatan kepada Pihak lainnya dengan jangka waktu antara surat
pemberitahuan kesatu dan surat pemberitahuan kedua adalah selama 14 (empat belas) hari kalender.
3. Para Pihak sepakat bahwa dalam hal salah satu Pihak mengakhiri Perjanjian ini sebelum jangka waktu
Perjanjian ini berakhir, maka segala hak dan kewajiban termasuk namun tidak terbatas pada penyelesaian
pembayaran wajib diselesaikan secara proporsional.
4. Seluruh hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat 3 di atas, wajib diselesaikan oleh
Pihak yang melakukan pengakhiran Perjanjian ini selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
pernyataan tertulis mengenai pengakhiran Perjanjian diterima oleh Pihak yang lainnya.
5. Ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 12 Perjanjian ini berlaku paripassu kepada Para Pihak dalam
Perjanjian ini.
6. Untuk pengakhiran Perjanjian sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian ini, Para Pihak
sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Republik Indonesia.
Pasal 13
Keadaan Kahar
1. Apabila terjadi keterlambatan dalam pemenuhan Perjanjian ini karena akibat dari suatu peristiwa yang
terjadinya berada diluar kekuasaan Para Pihak ("Keadaan Kahar"), maka Para Pihak setuju untuk
merundingkan dan memusyawarahkan kembali mengenai pelaksanaan dan pemenuhan Perjanjian ini.
2. Yang dianggap Keadaan Kahar adalah terbatas pada:
3. Apabila Pihak yang mengajukan penangguhan kewajiban tidak mengajukan alasan Keadaan Kahar atau
tidak dapat membuktikan adanya Keadaan Kahar tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah terjadinya Keadaan Kahar tersebut kepada Pihak lainnya dalam Perjanjian ini, maka Pihak lainnya
berhak menolak pengajuan Keadaan Kahar tersebut. Dan apabila Keadaan Kahar tersebut dapat diterima
oleh Pihak lainnya dalam Perjanjian ini, maka Para Pihak setuju untuk merundingkan dan melakukan
musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 1 di atas.
Pasal 14
Pemberitahuan dan Korespondensi
1. Semua surat menyurat dan pemberitahuan-pemberitahuan yang perlu dikirim oleh Para Pihak satu sama
lain mengenai atau sehubungan dengan atau yang lahir akibat Perjanjian ini harus dengan surat tercatat
atau ekspedisi atau email atau faksimili atau dikirim langsung kepada alamat yang tercantum dalam
Perjanjian ini sebagai berikut:
Apabila kepada Pihak Pertama:
PT Berkah Energi Abadi
Alamat : Alamanda Tower Lt 22D, Jl TB. Simatupang Kav 23-24, Cilandak Barat, Cilandak,
Jakarta Selatan
Telepon : (021) 29661994
Faks. : -
Up. : Mulya Riyadi Nugraha
Email : mulya.nugraha@daw.co.id
Pasal 15
Hukum dan Penyelesaian Perselisihan
1. Perjanjian ini ditentukan dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia.
Pasal 18
Lain-Lain
1. Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian oleh Para Pihak
berdasarkan persetujuan tertulis oleh Para Pihak/wakil Para Pihak yaitu manajer/kepala departemen dari
masing-masing Pihak, dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisah dari Perjanjian ini.
2. Segala perubahan/penambahan atas ketentuan dalam Perjanjian ini akan berlaku hanya apabila terdapat
pernyataan tertulis dalam bentuk amandemen/addendum dan ditandatangani oleh Para Pihak/wakilnya
secara sah.
3. Setiap addendum dan/atau amandemen dan/atau lampiran atas Perjanjian ini merupakan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
4. Judul-judul dari tiap pasal atau ayat hanya dimaksudkan untuk kemudahan dan tidak dipergunakan atau
dipertimbangkan di dalam penafsiran setiap pasal atau ayat dari Perjanjian ini.
5. Perjanjian ini merupakan suatu kesepakatan secara keseluruhan antara Para Pihak sehubungan dengan hal
yang dituangkan dalam Perjanjian ini dan menghapuskan segala intense, kesanggupan, perjanjian-
perjanjian atau kesepakatan sebelumnya yang berhubungan dengan kerjasama sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini.
6. Para Pihak sepakat bahwa Pekerjaan wajib dilaksanakan sesuai dengan:
a. syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini;
b. arahan dan instruksi-instruksi yang disampaikan; dan
c. peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
7. Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu Pihak dalam Perjanjian ini kepada pihak manapun juga
kecuali dengan persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.
Para Pihak telah membuat dan menandatangani Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama, pada tanggal dan tahun yang telah disebutkan pada awal Perjanjian ini.
Sentiyono ______
Direktur Direktur