Laporan Granul KLP 2
Laporan Granul KLP 2
Laporan Granul KLP 2
PERCOBAAN I
PEMBUATAN DAN EVALUASI GRANUL EFFERVESCENT
DISUSUN OLEH :
FARMASI B21 / KELOMPOK II
ABD. WAHID RUSMAN 202104057
FIRDA YANTI 202104075
MUTHI’AH ZAHRA. S 202104083
NUR WAHIDA 202104092
RISMAYANTI 202104098
ST. NASRAH 202104105
TENRI 202104107
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karbonat, asam sitrat dan asam tatrat. Campuran ini apabila dilarut
dalam air akan menghasilkan buih dikarena bereaksi antara asam dan
kimia serta memiliki sifat alir yang baik dan mudah untuk disiapkan
Ichsan, 2018).
Fudholi, 2013).
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
granul.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Latar Belakang
dalam buah dan sayuran yang memiliki sifat larut air. Menurut Tahir
dkk. (2017), vitamin C merupakan suatu senyawa atau zat gizi yang
Vitamin C dari Ekstrak Buah Ara (Ficus carica L.) dan Markisa Hutan
reaksi kimia. Oleh karena itu, jika jenis katalis ini tidak terdapat dalam
larut dalam air dan mudah teroksidasi. Asam askorbat atau vitamin C
serta penyimpanan yang tidak tepat. Salah satu bentuk tindakan agar
tubuh berbeda, hal ini tergantung pada usia, jenis kelamin, sifat
granulasi basah yaitu agar dapat meningkatkan sifat alir dan atau
cetak tablet.
cukup panjang.
2016).
basah.
massa cetak.
d. Dapat digunakan untuk bahan aktif dan eksipien dengan sifat
proses pencampuran.
langsung terbatas pada obat dengan dosis kecil dan massa cetak
(<100mg).
kontaminasi silang.
sedikit.
c. Bahan zat aktif dan eksipien dengan sifat alir buruk sulit untuk
C. Uraian Bahan
berwarna gelap.
bahan pengisotonis.
nitrat.
dalam etanol
sediaan effervescent)
dan kering
seperti kaldu.
dalam eter p.
yang kuat
dan dingin
RM : C16H19N304s
dalam
bagian air.
terbuat
dan kering
METODE KERJA
1. Alat
a. Ayakan ukuran 20
b. Cawan porselin
c. Gelas kimia
d. Gelas ukur
e. Lap kasar
f. Lumpang
h. Pipet tetes
i. Sendok tanduk
j. Timbangan analitik
2. Bahan
a. Asam askorbat
b. Asam sitrat
c. Etanol 95 %
d. Handscoon
e. Laktosa
f. Maltodextrin
g. Orange flavor
h. pH paper
i. Tartrazine
j. Tissue
B. Prosedur Kerja
4. Lalu ayak setelah di ayak di keringkan dalam oven pada suhu 40-
dan 500.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
Evaluasi
I II III IV V VI VII
Kecepatan
4 detik 10 detik 8 detik 9 detik 13 detik 12 detik 15 detik
alir
Sudut
8 cm 7,2 cm 9 cm 7,5 cm 8 cm 7,8 cm 8,1 cm
istirahat
Uji
1 ml 2 ml 1 ml 5 ml 3 ml 2 ml 4 ml
pengetapan
pH 7 7 7 7 7 7 7
B. Pembahasan
yaitu lumpang, cawan porselin, lap kasar, lap halus, ayakan dan oven.
organoleptik, uji kadar air, uji sudut istirahat, uji kecepatan alir, dan uji
digunakan untuk mengetahui kadar air granul serta sifat fisik tablet.
Variasi suhu yang digunakan adalah 30°C, 50°C, 60°C, 70°C, dan
pengeringan granul semakin kecil kadar air dalam granul dan tablet,
strawberry essence.
organoleptis yang terdiri dari (bentuk, bau, rasa dan warna), uji kadar
air yang meliputi uji nilai LOD dan MC, uji kecepatan alir, uji sudut
bentuk, warna, bau dan rasa. Adapun hasil yang didapatkan pada uji
kuning dan rasa asam. Hasil yang didapatkan sama dengan hasil
didapatkan yaitu 0.019% LOD dan 0,020% MC. Hasil yang didapatkan
untuk LOD yaitu 0,018% dan untuk MC yaitu 0,019%. Pada formula 5
didapatkan hasil untuk LOD yaitu 0,014% dan untuk MC yaitu 0,014%.
Pada formula 6 didapatkan hasil untuk LOD yaitu 0,009% dan untuk
MC yaitu 0,009%. Dan pada formula 7 didapatkan hasil untuk LOD
bebas. Massa jenis yang kecil berarti bobot molekul juga kecil,
Pada uji keempat yaitu uji sudut istirahat pada sediaan granul.
Adapun hasil yang didapatkan yaitu 7,2 cm. Hasil yang didapatkan
berbeda dari hasil yang didapatkan kelompok lain, yaitu pada formula
cm. Pada formula 4 didapatkan hasil yaitu 7,5 cm. Pada formula 5
didapatkan hasil yaitu 8 cm. Pada formula 6 didapatkan hasil yaitu 7,8
cm dan pada formula 7 didapatkan hasil yaitu 8,1 cm. Semakin kecil
berbeda dari hasil yang didapatkan kelompok lain, yaitu pada formula
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan :
dan warna kuning. Pada uji kadar yaitu 0,019% LOD dan 0,020%
MC. Pada uji kecepatan alir yaitu 10 detik. Pada uji sudut isitirahat
yaitu 7,2 cm. pada uji pengetapan yaitu 2 mL dan uji pH yaitu pH 7.
B. Saran
Aina, M., dan Suprayogi, D. (2011). Uji Kualitatif Vitamin C Pada Berbagai
Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Pemanasan. Artikel
Pertanian.
Ansel H.C., Allen I.V. and Popovich N.G., 2010, Bentuk Sediaan
Farmasetis dan Sistem Penghantaran Obat, Edisi IX.
Diterjemahkan Hendriati L., Penerbit Buku Kedokteran,
Jakarta.
François, D. M., & Souris, B. (2018). Muslims in Western Europe and the
United States (Special Report 02). Washington, DC: Centre
For Global Policy.
Lachman L., H. Liebermen, and J. Kanig, L., 1989, Teori dan Praktek
Farmasi Industri, Terjemahan: Siti Suyatmi, Jilid II Edisi 3,
UI Press: Jakarta, 74- 75.
Mitmesser, S.H., Ye, Q., Evans, M., Combs, M., 2016. Determination of
plasma and leukocyte vitamin C concentrations in a
randomized, double-blind, placebo-controlled trial with
Ester-C®. SpringerPlus 5.
Muflihah Ramadhia & Ichsan. 2018. Pengolahan Lidah Buaya (Aloe Vera)
Menjadi Granul Effervescent sebagai Minuman Kesehatan
dan Analisis Peningkatan Nilai Ekonomisnya. Jurnal
Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan. Politeknik Negeri
Pontianak, Indonesia
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
Dasar-Dasar Praktis, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta. 54 – 55, 98 – 115.
Gambar 1.
Pencampuran natrium bikarbonat Gambar 2.
dan gelatin. Pencampuran asam askorbat, asam
sitrat, asam tartrat, maltodextrin dan
laktosa.
Gambar 3. Gambar 4.
Pencampuran tartrazine Pencampuran orange flavor
Gambar 5. Gambar 6.
Pelarutan sediaan dengan aquadest Pengujian pH pada sediaan
Gambar 7. Gambar 8.
Penimbangan sediaan sebanyak 20 Uji pengetapan sediaan
gram
PERHITUNGAN FORMULA
3
Natrium Bikarbonat : x 1.200 mg=514 mg x 50=26.000 mg =26 gram
7
2
Asam Tartrat : x 1.200 mg=342mg x 50=17.000 mg=17 gram
7
2
Asam Sitrat : x 1.200 mg=342mg x 50=17.000 mg=17 gram
7
10
Laktosa : x 2.000 mg=200 mg x 50=10.000 mg=10 gram
100
3
Gelatin : x 2.000 mg=60 mg x 50=3.000 mg=3 gram
100
Tartrazine : q.s
: 2.000 – 1.960
: 40 mg x 50 = 2.000 mg = 2 gram