Program Manajemen Resiko

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

INSTALASI RADIOLOGI RSUD BAJAWA

TAHUN 2023
1. PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan merupakan sektor yang sangat cepat

berkembangnya. Di US terdapat 18 juta pekerja terlibat didalamnya, dan

wanita merupakan 80% darinya. Bahaya (Hazard) dan insiden yang terlibat

dalam aktifitas ini sangat beragam, seperti needlestick injuries, back injuries,

latex allergy, violence, dan stres. Walaupun hal ini sangat mungkin dicegah,

namun kejadian injury maupun infeksi tetap saja terjadi. Upaya pelayanan

kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan selama bekerja belum banyak

dilakukan.

Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, ternyata 3 juta

diantaranya terpajan oleh bloodborne pathogen, dengan 2 juta diantaranya

tertular virus hepatitis B, dan 170.000 diantaranya tertular virus HIV/AIDS.

Menurut NIOSH, untuk kasus-kasus yang non-fatal baik injury maupun

penyakit akibat kerja, sarana kesehatan sekarang semakin meningkat,

berbanding terbalik dengan sektor konstruksi dan agriculture yang dulu paling

tinggi, sekarang sudah sangat menurun.

Selain itu Infeksi nosokomial masih menjadi isu cukup signifikan

dikalangan pelayanan kesehatan, sehingga pengembangan program patient

safety sangat relevan untuk dilakukan.Karena itu pengembangan program

keselamatan dan kesehatan kerja di sarana kesehatan seperti rumah sakit dan

sarana kesehatan lainnya harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam

upaya melindungi baik tenaga kesehatan sendiri maupun pasien.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan

penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan

penyakit akibat kerja.


Upaya penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di rumah sakit

serta metode pengembangan program kesehatan dan keselamatan kerja perlu

dilaksanakan, seperti misalnya :

• perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi,

• penanganan limbah medis,

• penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya.

Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit,

kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit juga “concern” keselamatan

dan hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety. Dalam

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Kesehatan, Pasal 23

dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus

diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang :

mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.

Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah

Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman

bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap

para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun

pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan

upaya-upaya penanganan risiko-risiko di Rumah Sakit.

2. LATAR BELAKANG

RSUD Bajawa merupakan suatu organisasi yang memberikan layanan

kesehatan pada pasien, dalam hal ini adalah memberikan usaha jasa

kesehatan yang akan berhadapan dengan tantangan yang setara antara

pertumbuhan pendapatan dan tantangan yang setara antara pertumbuhan

pendapatan dan pengelolaan resiko, sebab setiap keputusan usaha yang

diambil mengandung elemen resiko didalamnya.


Terdapat resiko yang saling meniadakan satu sama lain, ada juga yang

tidak saling terkait, namun ada yang saling menguatkan. Untuk dapat

mengelola resiko secara efektif, maka kita tidak hanya harus mengenali

resiko – resiko yang mendasar, tetapi juga keterkaitan antara resiko-resiko

tersebut ( potensi resio klinik – non klinik ) tidak dapat dihindari dari setiap

aktifitas kegiatan perumahsakitan, oleh karena itu diperlukan suatu

manajemen resiko yang cukup komprehensif untuk mengelolanya karena

rumah sakit sebagai corporat dan sebagai pengelola pasien, penuh dengan

resiko.

Untuk itu RSUD Bajawa melaksanakan program manajemen resiko

ditipa unit lingkup rumah sakit melalui tahapan : identifikasi daftar resiko,

penyususnan prioritas resiko, melakukan analisis, pengelolaan resiko unit

dan evaluasi, pengumpulan laporan manjemen resiko unit ke komite PMKP

dan rapat koordinasi dengan komite PMKP, PPI dan K3 mengenai resiko di

Rumah Sakit.

3. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Meningkatkan keselamatan pasien RSUD Bajawa melalui pendekatan

proaktif dan pengendalian resiko-resiko yang ada dilingkungan kerja

Rumah Sakit.

B. Tujuan Khusus

1. Instalasi radiologi mampu melakukan identifikasi resiko unit

2. Instalasi radiologi mampu melakukan analisis resiko unit

3. Instalasi radiologi mampu melakukan evaluasi resiko unit

4. Instalasi radiologi mampu melakukan kelola resiko unit


5. Instalasi radiologi mampu melakukan pelaksanaan program

manajemen resiko unit dan berkoordinasi ke komite PMKP RSUD

Bajawa

4. KEGIATAN

Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,

menilai ( risk assesment ) dan menyusun prioritas resiko dengan tujuan

untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.

Proses identifikasi resiko adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat

menyebabkan cedera, tuntutan atau kerugian secara finansial. Identifikasi

akan membantu langkah – langkah yang akan diambil manajemen terhadap

resiko tersebut. Identifikasi resiko bisa diperoleh dari :

a. Laporan kejadian ( KTD, KNC, kejadian sentinel, dan lain – lain )

b. Review film reject pada buku laporan reject analisis ( penyaringan

kejadian untuk memeriksa dan mencari penyimpangan-

penyimpangan pada praktik dan prosedur )

c. Pengaduan ( complain ) pelanggan

d. Survey atau self assesment, dan lain – lain

Penilaian resiko ( Risk Assesment ) merupakan proses untuk membantu

unit di rumah sakit menilai tentang luasnya resiko yang dihadapi,

kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak dari resiko.

Semua resiko yang telah diidentifikasi unti – unit rumah sakit akan

dimasukan oleh komite PMKP Rumah sakit dalam program Risk Assesment

tahunan, yakni Risk Register :

1) Resiko yang teridentifikasi dalam 1 tahun

2) Informasi insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain,

investigasi eksternal dan internal, assesment eksternal dan

akreditasi.
3) Informasi potensial resiko maupun resiko aktual ( menggunakan RCA

dan FMEA )

Penilaian resiko dilakukan oleh seluruh unit RSUD Bajawa. Aspek

yang dinilai meliputi :

1) Operasional/ kegiatan unit sehari – hari

2) Finansial

3) Sumber daya manusia

4) Strategik

5) Hukum / regulasi

6) Teknologi

Setelah tahap penilaian resiko, maka tahap berikutnya adalah

menyusun prioritas resiko dengan menggunakan alat bantu risk matrix

granding. Dilakukan pendekatan dengan menentukan prioritas resiko

pada proses –proses resiko tinggi, mengutamakan keselamatan pasien

dan staf untuk kemudian secara proaktif melakukan analisis resiko

dengan FMEA ( failure Mode and Effect Analysis ).

Dengan mengikuti analisa dan hasil yang didapatkan rumah sakit

menentukan rancang ulang proses atau tindakan yang sama untuk

mengurangi resiko dalam proses tersebut.

Keseluruhan tahapan manajemen resiko ini dilaksanakan paling

sedikit satu kali dalam satu tahun disertai dengan pendokumentasian

kegiatan yang baik.

5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun cara pelaksanaan kegiatan yaitu :

a. Identifikasi resiko

b. Penyusunan prioritas resiko

c. Melakukan analisis, pengelolaan resiko unit dan evaluasi


d. Pengumpulan laporan manajemen resiko unit ke komite PMKP

e. Rapat koordinasi dengan komite PMKP, PPI dan K3 mengenai Resiko di

Rumah sakit.

6. SASARAN DAN TARGET

Sasaran kegiatan program manajemen resiko meliputi : unit radiologi di

RSUD Bajawa tahun 2023. Tercapainya ≥ 80 % program manajemen resiko

unit Radiologi dalam tiap waktu 1 tahun.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2022 Penanggung


No Kegiatan Bulan Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Identifikasi Daftar Risiko unit
dan koordinasi dengan komite Ka.inst.
1 X X X X X X X X X X X X
PMKP, PPI dan K3 rumah Radiologi
sakit
Penyusunan Prioritas Risiko
unit koordinasi dengan komite Ka.inst.
2 X X X X X X X X X X X X
PMKP, PPI dan K3 rumah Radiologi
sakit
Melakukan Analisis,
pengelolaan risiko unit dan
Ka.inst.
3 evaluasi unit koordinasi X X X X X X X X X X X X
Radiologi
dengan komite PMKP, PPI dan
K3 rumah sakit
Pengumpulan laporan
managemen Risiko unit ke Ka.inst.
4 komite PMKP X X X X X X X X X X X X
Radiologi

8. EVALUASI

Evaluasi program dilaksanakan pada tiap akhir tahun. Rapat koordinasi

tiap triwulan dengan komite PMKP RSUD Bajawa

Anda mungkin juga menyukai