Makalah Model Pembelajaran Inquiry
Makalah Model Pembelajaran Inquiry
Makalah Model Pembelajaran Inquiry
DOSEN PEMBIMBING:
Disusun Oleh :
DESI KARLINA
BAGAN BATU
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Strategi Pembelajaran Inkuiri ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Pemakalah ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah Pendidikan yang berjudul Makalah Strategi
Pembelajaran Inkuiri ini. Dan pemakalah juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah. Pemakalah juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Pemakalah
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Strategi
Pembelajaran Inkuiri ini sehingga pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Pemakalah mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Strategi
Pembelajaran Inkuiri ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
C. Langkah-Langkah Pembelajaran.................................................................. 5
BAB III.................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
1. KESIMPULAN .......................................................................................... 15
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud inkuiri?
2. Apa saja teori yang melandasi teori inkuiri?
3. bagaimana Langkah-langkah pembelajaran inkuiri?
4. Apa Saja Kelebihan dan kekurangan teori inikuiri?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian inkuiri
2
3. Teori belajar penemuan dari Bruner
3
proses belajar dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan lingkungan yang
mendukung dalam memecahkan masalah, melakukan penyelidikan, dan
menarik suatu kesimpulan. Hal ini sejalan dengan rancangan materi yang
disesuaikan dengan masalah yang baisa dialami dilingkungan sehari-hari.
Dengan demikian teori kontruktivisme berkaitan dengan penjelasan melalui
metode inkuiri.
4
mereka memperoleh pengalaman, melakukan eksperimen dan menemukan
konsep itu sendiri.
Catatan dalam bukunya “The act Discovery” (1961), Bruner
(Dahar,1996:92) mengemukakan beberapa kebaikan dari belajar penemuan
yaitu: • Meningkatkan potensi intelektual • Mengalihkan ketergantungan
dari hadiah eksentrik ke hadiah intrinsik • Menguasai heuristika penemuan •
Meningkatkan daya ingat Berdasarkan pendapat yang diungkapkan Bruner,
model inkuiri mempunyai kesesuaian dengan teori belajar penemuan.
Karena siswa diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pada lembar
kerja sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan sendiri. Setelah itu siswa
berdiskusi dan dapat menarik kesimpulan sendiri mengenai materi yang
diberikan.
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. ORIENTASI
2. MERUMUSKAN
MASALAH
3. MERUMUSKAN
HIPOTESIS
4. MENGUMPULKAN
DATA
5. MENGUJI
HIPOTESIS
5. MERUMUSKAN
KESIMPULAN
5
Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai
berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan
kemampuan maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-
teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji
disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk
mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat
penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa
akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan,
tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang
dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu
sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki
serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang
6
mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional
dan logis.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga
membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan
bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data
yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa
data mana yang relevan.
1. Kelebihan
7
a. Model pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
b. Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
c. Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.
d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-
rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2. Kekurangan
a. Jika model pembelajaran inquiry digunakan sebagai model pembelajaran,
maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena itu
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikanya memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran inquiry akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
8
Inkuiri deduktif adalah model inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru.
Siswa dalam inkuiri deduktif diminta untuk menentukan teori/konsep yang
digunakan dalam proses pemecahan masalah.
9
siswa yang belajar dengan metode ini menerima masalah dari gurunya untuk
dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang
diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
10
5. Jika siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh
guru.
6. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.
2. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi
antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi,
artinya menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai
pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu
mengarahkan (directing) agar siswa bisa mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui interaksi mereka.
3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri adalah guru sebagai penanya. Dengan demikian,
kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
11
merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
12
H. MASA PEMERINTAHAN USMAN BIN AFFAN
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang menjadi
Khulafaur Rasyidin. Sebelum menjadi Khulafaur Rasyidin, ia memeluk Islam
setelah diajak oleh salah satu teman dekat dan juga rekannya sebagai pedagang,
yakni Abu Bakar. Utsman merupakan salah satu sahabat Nabi yang kaya raya,
tetapi rela mengeluarkan hartanya untuk kepentingan dakwah Islam.
Berikut adalah upaya yang dilakukan oleh Khalifah Utsman bin Affan pada
masa kepemimpinannya. Menyeragamkan Al Quran Salah satu prestasi Utsman
bin Affan selama menjadi khalifah adalah menyusun dan menyeragamkan Al
Quran. Ketika Khalifah Utsman bin Affan memerintah, wilayah yang dikuasai
oleh Khulafaur Rasyidin sangat luas. Khalifah Utsman khawatir akan terjadi
perbedaan dalam isi dan pembelajaran Al Quran di berbagai wilayah.
Adapun tim penyusunan Al Quran terdiri dari Zaid bin Tsabit sebagai
ketuanya dan Abdullah bin Zubair serta Abdurrahman bin Haris sebagai
anggotanya. Tugasnya adalah menyalin ulang ayat-ayat Al Quran dalam sebuah
kitab baru yang kemudian dikenal dengan Mushaf Al Quran Utsmani. Merenovasi
13
Masjid Nabawi Masjid Nabawi merupakan masjid yang pertama kali didirikan
oleh Nabi Muhammad ketika tiba di Kota Madinah.
Awalnya, bangunan masjid ini sangat kecil dan sederhana. Barulah ketika
Islam mulai berkembang pesat, Masjid Nabawi banyak dikunjungi oleh umat
Islam. Mengetahui hal itu, Khalifah Umar bin Khattab merenovasi Masjid Nabawi
dengan memperluas bangunannya supaya bisa menampung banyak jemaah.
Hal sama juga dilakukan Khalifah Utsman bin Affan, yang kembali
merenovasi Masjid Nabawi dengan membangun dan dibentuk coraknya supaya
lebih indah. Baca juga: Masjid-masjid yang Dibangun pada Masa Dinasti
Abbasiyah Membentuk Angkatan Laut Di era kepemimpinan Khalifah Utsman
bin Affan, wilayah yang dikuasai oleh Khulafaur Rasyidin mencapai Afrika,
Siprus, hingga Konstantinopel (sekarang Istanbul).
14
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shalabi, Ali Muhammad. (2013). Biografi Utsman Bin Affan. Jakarta: Al-
Kautsar.
16