0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan100 halaman

Siti Masitoh-Fitk

Skripsi ini membahas hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi Product Moment untuk mengetahui seberapa besar kontribusi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Hasilnya menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara kedua variabel dengan kontribusi 36,6%.

Diunggah oleh

Fanny Somalangi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan100 halaman

Siti Masitoh-Fitk

Skripsi ini membahas hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi Product Moment untuk mengetahui seberapa besar kontribusi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Hasilnya menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara kedua variabel dengan kontribusi 36,6%.

Diunggah oleh

Fanny Somalangi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 100

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA


Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan ujian dalam
menempuh Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh
SITI MASITOH
NIM : 809011000164

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TAHUN 2012
1!
ts i :41

LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi


Belajar Siswa disusunoleh Siti Masitoh, NIM. 809011000164, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan
dinyatakansah sebagaikarya ilmiyah yang berhakuntuk diujikan pada sidang
munaqasahsesuaiketentuanyang ditetapkanoleh fakultas.

Jakarta,23 Jwi 2012

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Drs. Saipudin Shiddiq. M.A


NIP. 196703282000031001
iti:'$
F
I,
I
il

LNMEAR PEF'iGESAFTAF{

Shripsi berjudui trftibnngan rLniara Ferhatian Srang Tna Dengan Frestasi Eelajar
$iswa di s***n *leh SITI IIIASITOH Nn:x*r Induk Mahasiswa8$9*ll$f!$164. di ajukan
kryadajlakuiias llnrH Thrbiyah .ian Kegwudri Ulhi S3,erif Flitilayaiuliatriaharla rlan tictah
d*:1"affikanluirrs<lalam{ljian }d*naqasahpadafangga! 08 Des*nrher?$t? drlraelapan dera'as
penguji. i(are&a itll penulis irriral" memperoieh geia* Sarjana Si {S.pd.ii daiam bidang
Feniidik**r Agar*aislanr.

Jakarfa"{i8 ilesemherZ{ii?

PenitiaUj ian Munaqasah


Ketua Panitia {Ketua Jurusan/ I}cgram Studi} Tanggal Tanda'fangan

$ahrissaiim,M. As
NIP : 196803S?199803!
$$2

Sekretsris(SekrutarlsJurusan/ Ptodi)

Drs. $nniildin$hiddiq,MA
NIP: 196703l*tffi31{|01

Ppr*'rii I

Brs. RusdiJeuil, M A 22:.t.:&P.lg


ITIP; 196?t!3!r99583t0t!5

I!+ntrrii fI

Dm. Diumiriatui Munawaroh. illAs


ITIF : 195*S91*lSS?81?$01

dan l{eguruan

. t${r&sr$tse!$ito$t
s/
I
l

KEMENTEFJAI{ AGAIIH ilia. d*kugren : FITK-FR-AKD-089


#- Ufi$ JAKARTA F.aRryr
To!.TErhif : t *{ARf;TZt}l$
{FR} Iiis. Revisi :UI
l-t$ii: 3lTg. **.** t{o.$scip*iar
tr54r1
tradss*si* Fiai - t tl
- lJ I

STIRATPHRNVATAAF{KARV,A SENT}ERI

Saya yang fuertanda tangan dibarryahini:

Fdama : SXTI${ASITSH
Tempe#?gl"Lahir : Bogol", xI Slaret 19Sd
NIS,[ 8$9S11SSS164
Jru'rlenn/Prdi Fakul*a* Tnrbrytah/ PAI
Jnqlu-tSkripsi HL,]-Sil$CAH A}qTAP*A.FERMAT{C.N &RA$G T'TjA,
DENGAISFRESTASI SEL]IJAII $ISWA

Iloseu Pernbirnbing l. ilrs. $npiudin fihiddik MA

Ilcngan ini rueny*t*kan bahwa sl*.r"ipsi


y*ng $aynLrr**,tbenar-b*nar hnril ftarp'n
*endiri, da* sayatlertanggungj*wab ssc$r&akadeu&is
atas apa $eng say* tadis.
Penryataanini dibuat scbagaisalahsa{rreyaratWisuda

f,il&1,Stl9t}t1{}{|$164
ABSTRAK

“HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN


PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SDN SUKAMAJU 02
JONGGOL – BOGOR”.
Kata Kunci : Perhatian Orang Tua , Prestasi Belajar Siswa.

Perhatian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara


perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, seberapa besar kontribusi yang
diberikan, dan apakah hal tersebut memiliki signifikansi atau tidak.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012 di SDN
Sukamaju 02 Jonggol-Bogor : Metode Penelitian yang digunakan adalah metode
deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengambilan sampel yaitu
random sampling; Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan
bentuk pilihan berganda. Sedangkan tehnik korelasi yang digunakan adalah
Product Moment. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
siswa.
Hasil penelitiaan menunjukan bahwa nilai r hitung sebesar 0,936 dan
termasuk kategori sedang, dengan nilai KD sebesar 36,6% . Dengan demikian
terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa pada SDN Sukamaju 02 Jonggol dan memberikan
kontribusi yang besar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada SDN
Sukamaju 02 Jonggol- Bogor.

SITI MASITOH
KATA PENGANTAR

ِ‫بِسْـــــمِ اهللِ الّرَحْ َمنِ ال َّر حِـــــيْم‬


Syukur Al-hamdulillah segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Saw, beserta keluarga, para sahabat dan semua pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, namun


ini merupakan usaha yang maksimal , karena dalam proses penyusunannya skripsi
ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun berkat ridho dan
izin Alloh Swt sesuai dengan apa yang telah di janjikan-Nya dalam surat Al-
Insyirah ayat 5 : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “,
untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan setinggi-
tingginya kepada :

1. Bapak Prof,Dr. Rifat Syauki Nawawi, MA


Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Bahrissalim, M.Ag
Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
3. Bapak Drs. Saipudin Shiddiq, M,A
Selaku Sekretaris dan Dosen Pembimbing jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pelayan
selama melaksanakan Studi.

i
5. Seluruh Guru SDN Sukamaju 02 Jonggol., Terutama Bapak Yohanes
Sukadi, Spd, selaku Kepala Sekolah, juga siswa-siswi SDN Sukamaju 02
Jonggol, khususnya kelas II dan orang tua nya yang telah bersedia menjadi
responden.
6. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil serta kesempatan sehingga dapat mengikuti perkuliahan
dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Kedua orang tua yang turut mendukung dan mendoakan sehingga dapat
berjalan dengan lancar tanpa menemui kesulitan dan hambatan yang tak
berarti.
8. Keluarga, kerabat, teman dan kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan guna terselesainya tugas akhir kuliah.

Akhirnya kepada Alloh Swt jualah kita menyerahkan segala urusan.


Semoga amal baik semua pihak diterima oleh Alloh Swt, dan skripsi ini bisa
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca, pada umumnya, Amien.

Bogor, 23 Juni 2012


03 Ruwah-1433 H

Penulis.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Surat Pernyataan Karya Ilmiah
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi
Lembar Pengesahan Panitia Ujian
ABSTRAK

KATA PENGANTAR …………………………………………. i


DAFTAR ISI …………………………………………………... ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……….……...….…………………... 1
B. Identifikasi Masalah …………..…………….………………… 4
C. Pembatasan Masalah .…….…….……………..………............. 4
D. Perumusan Masalah …………………………….…………….. 5
E. Tujuan Penelitian ……………………………….…………….. 5
F. Kegunaan Hasil Penelitian ……………………….…………… 5

BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Deskrifsi Teoritik ...……………………...……………………. 6
B. Hasil Penelitian yang relevan .………….…………................ 14
C. Kerangka Berpikir …………………………………………… 26
D. Hipotesis Penelitian …………………………………………. 26

ii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……...………………………... 27
B. Metode dan Desain Penelitian ………………………………. 32
C. Populasi dan Sampel ………………………………………… 32
D. Teknik Pengumpulan Data ………….……………………….. 33
E. Teknik Analisis Data …………………………………………33
F. Hipotesis Statistik …………………………………………….34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data ( Temuan )…………………………………….46
B. Pengujian Hipotesis .………………………………………… 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………... 66
D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………….70

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………...71
B. Implikasi ……………………………………………………...72
C. Saran……….............................................................................72

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran – lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan pendidikan
nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan para orang tua, siswa dan
masyarakat guna memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan sifat-sifat
kepribadian utama, sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status sosial
dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.2
Di era sekarang ini sering kita temui adanya lembaga pendidikan yang
lulusan siswa-siswinya tidak dapat mencapai hasil yang memuaskan, apalagi
sampai lebih dari nilai standar yang di tetapkan oleh Depdiknas, dan umumnya
sekolah yang memiliki lulusan seperti itu adalah sekolah yang tingkat disiplinnya
kurang, yang berada di desa-desa, yang mana informasi dan pengetahuan tentang
hal keilmuan dan kependidikannya masih kurang, ditambah lagi dengan cara
orang tua siswa yang kesadaran dan perhatiannya akan hal kependidikannya
sangat kurang, bahkan banyak diantara mereka yang latar belakang
pendidikannya tidak jelas atau rendah, sehingga peerhatian akan keberlangsungan
dan perkembangan pendidikan tidak sedemikian baik dan optimal.

__________________________
1
UU RI. No 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS., (Jakarta
PT Kloang Klede Putra Timur dan Koperasi Primer
P.M.I 2003) h.6
2
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998, Cet Ke-2,
h.186)
1
2

Prestasi belajar seorang anak yang biasanya dapat diindikasikan dengan


kompetensi atau skill yang dimilikinya atau dengan nilai-nilai seperti: ulangan,
ujian dan raport yang di berikan oleh guru, merupakan suatu hal yang dituju dan
ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan dimana anak tersebut belajar
bahkan hal itu jg merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan diketahui oleh siswa
itu sendiri. Pendidikan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan
dapat di lakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karna itu
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan
pemerintah.3
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu komponen tripusat pendidikan
tersebut: pertama, keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama
dikenal oleh anak, oleh karena itu keluarga di sebut sebagai “primary community”
yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah
anak pertama kalinya mendapatkan bimbingan dan pendidikan, dan keluarga
disebut sebagai lingkungan pendidikan utama karena sebagian besar hidup anak
berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak
adalah didalam keluarga.4
Pendidikan keluarga adalah fundament (dasar) dari pendidikan anak
dimasa selanjutnya, hasil-hasil yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan
pendidikan anak itu selanjutnya baik di sekolah maupun masyarakat. Comenius
(1592-1670) seorang ahli didaktis terbesar, dalam bukunya yang berjudul
“informatorium” menjelaskan betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi
si anak yang sedang berkembang, ia menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi
pendidikan anak dilakukan dalam keluarga yang disebutnya “scola-materna”
(sekolah ibu), ia menjelaskan pula bagaimana orang tua harus mendidik anaknya
dengan bijaksana, untuk memuliakan tuhan, untuk keterampilan dan keselamatan
jiwa anaknya.5
__________________________
3
Zakiah Darajat, Dasar-dasar Pendidikan,
(Semarang: Effhar Publishing, 1990). Cet ke-1, h.73
4
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV
Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet ke-1, h.17
5
M. Ngalim Purwanro, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan
Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004), Cet
ke-16, h.79
3

Kedua sekolah, sekolah merupakan lembaga atau institusi masyarakat,


didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dalam
rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagai mana yang diharapkan oleh
masyarakat.
Masyarakat yang dimaksud, didalamnya termasuk pemerintah/atau Negara,
lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembaga-lembaga sosial yang
berkepentingan dengan hasil pendidikan, oleh karena itu fungsi sekolah terikat
dengan target/sasaran-sasaran yang dibutuhkan masyarakat.
Ketiga masyarakat, yang dimaksud masyarakat sebagai faktor lingkungan
disini adalah bukan dari segi kumpulan orang-orangnya, tetapi dari segi karya
manusianya, budayanya, sistem-sistemnya serta pemimpin-pemimpin masyarakat
baik formal maupun informal, termasuk didalamnya juga kumpulan organisasi
pemuda dsb.6
Kaitannya prestasi belajar, dalam sebuah buku yang membahas tentang
pendidikan disebutkan bahwa, terdapat banyak hal yang mempengaruhi tinggi
rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor lingkungan, keluarga,
sekolah, kelompok teman sepermainan/kumpulan organisasi pemuda yang telah
disebutkan diatas, bahkan karena faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri
baik fisik maupun psikis. Namun demikian hal-hal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar anak yang sangat banyak itu dapat dikelompokan hanya kedalam
dua unsur yaitu : pertama unsur intrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri anak tersebut, baik psikis maupun fisik, baik bawaan sejak lahir
maupun yang diperolehnya kemudian. Kedua unsur ekstrinsik yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar diri anak tersebut.
Unsur ekstrinsik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak,
merupakan hal yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Adapun fokus dari
penelitian ini adalah tentang perhartian orangtua (keluarga) yang dapat
berpengaruh pada prestasi belajar anak, dan budaya keilmuan orangtua tersebut
dapat tergolong kedalam kategori unsur ekstrinsik, yang mana hal lain yang
tergolong dalam unsur ekstrinsik tersebut antara lain : faktor sosial, budaya,
lingkungan dan lain-lain.
Masalahnya apakah perhatian orangtua khususnya mengenai perhatian dan
kepedulian terhadap hal-hal kepentingan dan terhadap keberlangsungan dan
perkembangan pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya, dan apakah perhatian

__________________________
6
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV
Pedoman Ilmu Jaya 1999), Cet ke-1, h.18
4

Orang tua itu dapat tergolong dalam faktor yang termaksud sangat penting dalam
hubungannya dengan prestasi belajar anaknya.
Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah
teori atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan kedua hal diatas, yaitu
penelitian atas “HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA” di SDN Sukamaju 02


Jonggol Bogor.
Hal ini juga bisa merupakan langkah awal penyimpanan perumusan
konsep-konsep tentang hal yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi
belajar anak, kelak bila penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang
berujung pada teori-teori atau konsep yang valid dan komprehensif.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul ini,
penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan muncul antara lain
sebagai berikut :
a. Orangtua memberikan motivasi dan perhatian terhadap anaknya
b. Perbedaan siswa yang memiliki orangtua dengan yang tidak memiliki
orangtua
c. Latar belakang pendidikan keluarga siswa sebagian masih rendah
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan judul
diatas, maka masalah-masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu
di batasi agar arah dan sasarannya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis
hanya membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu :
a. Perhatian orangtua, yang dimaksud dengan perhatian orangtua di sini
adalah upaya orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar
berprestsi dengan cara antara lain : menciptakan situasi kondusif untuk
belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu
memberikan support (dorongan) kepada anak untuk berprestasi, selalu
memberikan arahan dan bimbingan agar tercipta hubungan yang harmonis.
5

b. Prestasi belajar anak yaitu : prestasi rata-rata siswa yang bersifat kognitif
yang berupa nilai raport pada semester genap kelas II pada mata pelajaran
PAI tahun pelajaran 2012.
D. Perumusan Masalah
Agar pembatasan masalah dapat di teliti dan di analisa secara terarah,
perlu kiranya penulis merumuskan masalah yang akan dibahas atau di teliti.
Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
anak, terdapat hubungan erat yang saling mempengaruhi atau tidak.
b. Adakah perbedaan antara siswa yang orang tuanya memiliki perhatian
tinggi dengan siswa yang orang tuanya memiliki perhatian rendah, dalam
hal prestasi belajarnya.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin di
capai dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi
belajar anak di SDN Sukamaju 02.
b. Perencanaan pembelajaran PAI pada kelas II di SDN Sukamaju 02
c. Tehnik/metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI pada kelas II di
SDN Sukamaju 02
F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan teoritis bagi orangtua, sekolah maupun instansi-instansi lain
untuk melakukan hal yang terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu dalam
memberikan perhatian dan memperlakukan anak hubungannya dengan
prestasi belajarnya.
2. Sebagai sumbangan dalam mengembangkan hazanah keilmuan, khususnya
dalam hal yang berhubungannya dengan prestasi belajar anak.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik
I. Pengertian Perhatian Orangtua

Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang


disukai atau yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa
yang di arahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.1
Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan pemilihan rangsangan yang datang pada lingkungan sekitar.2 Dalam
keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan
waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik maupun
mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada perkembangan
jasmani serta daya intelektualnya.

Dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa


perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan
kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan
disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan
khusus terhadap objek tersebut.

Dalam kontek Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan


kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari
ancaman hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih
kepada tanggung jawab atas hukum illahi.

___________________________
1
Abu Ahmadi, Psikologi perkembangan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet,ke-2.h.
145
2
Slameto, Belajar dari factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta,1991).Cet, ke-2, h.107.
6
7

Hal ini tercemin dalam firman Allah (Q,S AL Tahrim : 6)

‫يَآ‬

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari


api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”

Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam perhatian
ini hanyalah terbatas pada perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
pendidikan (sekolah) dan kasih sayang. Dengan demikian penulis mendefinisikan
perhatian orang tua sebagai berikut, perhatian orang tua adalah upaya/sikap orang
tua mencurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan cara
mengawasi dan membinanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan guna
menciptakan situasi kondusif dan harmonis untuk belajar di rumah.
Dalam perakteknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
: kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan
sekitar kita serta kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri.3 Dalam teori
psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian
yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Secara umum faktor-faktor yang
dimaksud bergantung pada dua aspek, Pertama Aspek Internal, kondisi jasmani,
rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang
terpenting dalam aspek ini, contoh orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya
lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka
sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaan terhadap anaknya,
keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain : bodoh, gila, cacat, sering sakit
dan lain-lain. Kedua aspek eksternal yaitu kondisi-kondisi di luar diri orang tua
selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan
dari objek itu sendiri dan lain-lain.

____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet.
Ke-1, h
8

Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua : (1) perhatian


intensif, (2) perhatian tidak intensif. Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang
menyertai suatu aktifitas atau pengalaman, berarti semakin intensif perhatiannya,
dan hal ini akan membantu suksesnya aktifitas yang dilakukan tersebut.4 Perhatian
orangtua guna mendorong anak untuk berprestasi, khususnya ketika berada di
rumah terbagi dalam tiga bentuk antara lain :
a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak
b. Membimbing mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya
c. Mendiskusikan masalah-masalah pendidikan (sekolah) dengan anak.5
1. Pengertian orang tua
Adapun pengertian orang tua, menurut kamus besar bahasa Indonesia
orang tua diartikan dengan : 1) Ayah dan Ibu kandung. 2) orang tua. 3)
orang yang dianggap tua ( Cerdik, pandai, ahli dsb ) 4) orang yang di
segani/di hormati di kampung.6
Istilah orang tua dalam bahasa inggris di kenal dengan sebutan “
parent” yang artinya 1) orang tua, 2) ayah, 3) ibu.7 Sedangkan dalam
penggunaan bahasa arab istilah orang tua di kenal dengan sebutan Al-walid,
pengertian tersebut dapat dilihat dalam al-qur’an surat luqman ayat 14 yang
berbunyi :

“ Dan kita perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapak
( Kedua orang tua )”.8

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang


tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus
disegani dan dihormati, yang memberikan kasih sayang, bimbingan,
___________________________
5
Jamaludin, Pembelajaran yang efektif, (Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
siswa), Bagian proyek EMIS Perguruan Agama Islam Tingkat Dasar, Dirjen
kelembagaan Agama Islam, Depag RI 2001, h,53
6
Departemen pendidikan dan kebudayaan, UUD 45, (Jakarta : Pustaka Amami,
1994) h.63-64
7
John. M.E Chols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: gramedia,
1996) h.
8
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan terjemah, (Jakarta :
Yayasan penyelenggara penterjemah dan penafsir Al-qur’an, 1971) h.654
9

latihan dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang,


maupun pangan bagi anaknya.

Namun yang penulis maksud dengan “orangtua” dalam perhatian


orangtua disini adalah orangtua dalam arti (ayah/ibu) dan anggota keluarga
tertentu. Alasan penulis hanya mencantumkan kalimat orangtua dalam judul
skripsi ini, karena orangtua dipandang sebagai orang yang lebih berpengaruh
dominan terhadap pendidikan anaknya, ditambah lagi karena belum
tentudalam keluarga objek yang akan diteliti terdapat anggota keluarga
lainnya seperti bibi/paman, kakek/nenek, keponakan, sepupu dan lain - lain.

____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet.
Ke-1, h
10

2. Peran orang tua terhadap pendidikan anak

Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah


memegang peranan terpenting terhadap pendidikan anaknya, sejak anak itu
dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan memelihara
dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan
dasar yang tidak dapat diabaikan, maka dari itu seorang ibu hendaknya
adalah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anaknya, maka tidak
heran jika ada sebagian orang berkata “kaum ibu adalah pendidik bangsa”.

Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang


menghasilkan anak-anak sebagai generasi penerus, dan Allah pun
menganugrahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti : sabar, lembut,
kasih sayang, telaten, oleh karena wanita mempunyai sifat-sifat seperti itu
maka Allah menetapkan wanita menjadi pembimbing rumah tangga
(bertanggung jawab kepada anak-anaknya).
Sabda nabi Muhammad saw :

Wanita (istri/ibu) adalah pemimpin terhadap rumah tangga suami dan


harta bendanya dan dia akan diminta pertanggung jawaban atas
kepemimpinannya.9

Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua


orang tua khususnya kepada ibu, hal itu disebabkan karena ibu mengalami
beberapa kesusahan dalam memperoleh seorang anak, baik pada saat
sedang hamil, melahirkan, menyusui maupun pada saat ia mendidik.

_________________________
9
Hartono Ahmad Jaiz dan Mulya Wati Yasan, Ragam keluarga serasi tapi sehat,
(Jakarta: Pusaka Al-Kautsar, 1994) Cet ke-1 h.
11

Allah SWT berfirman dalam Q.S, AL-Lukman : 14

“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang
tuanya , ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah menyapihnya dalam dua tahun, bersukurlah kepada ku dan kepada ibu
bapakmu, hanya kepadakulah tempatmu kembali.”

Kemudian dalam sebuah hadits nabi SAW disebutkan

Isi dari hadits tersebut adalah siapakah orang yang paling berhak untuk di pergauli
dengan baik, dan rasulullah menjawab “ ibu” sebanyak 3 kali dan kemudian
ayah.10

Dari serangkaian keterangan di atas menjadi semakin jelas bahwa posisi ibu
dalam keluarga/terhadap anak adalah posisi yang paling penting, baik buruknya
pendidikan ibu terhadap anak akan berpengaruh besar terhadap perkembangan
anak selanjutnya.

Sesuai dengan Visi dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga dapat
disimpulkan bahwa peran ibu dalam mendidik anak adalah sebagai berikut :

a. Sumber dan pemberi kasih sayang


b. Pengasuh dan pemelihara
c. Tempat mencurahkan isi hati
d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga
e. Pembimbing hubungan pribadi
f. Pendidik dalam segi emosional
__________________________________________________
10
Yusuf Al-Qardawy, Ruang lingkup aktifitas wanita muslim, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar 1996) h.104
12

1) Ayah
Bahwa ayah juga turut bertanggung jawab atas perawatan,
penjagaan,pendidikan dan bimbingan anak - anaknya bersama-sama istri (ibu).
Allah SWT berfirman :

“Kaum lelaki berkuasa atas kaum wanita, oleh karna itu allah telah melebihkan
sebagian mereka ( kaum laki-laki ) atas sebagian yang lain (wanita) dan karna
mereka ( laki-laki ) telah menafkahkan sebagian harta mereka” (An-nisa :34).

Beberapa sebab mengapa Allah SWT menempatkan kepemimpinan


ditangan laki-laki :
1. Keluarga adalah lembaga sosial yang didalamnya harus ada pimpinan, sudah
barang tentu bapaklah (laki-laki) yang harus menjadi pemimpin
2. Rasionalitas kaum laki-laki lebih luas dari pada kaum wanita, secara umum
pemikiran kaum laki-laki adalah argumentative dan logis, sedangkan kaum
wanita adalah intuitif emosional, Allah membekali laki-laki pemikiran-
pemikiran di atas untuk dapat membantunya bergaul dengan alam, sementara
wanita dengan emosinya, agar dapat membantu dalam mengasuh dan
mendidik anak.
3. Allah melebihkan laki-laki atas wanita, diantaranya dari segi fisik.11
Sedangkan peran ayah terhadap pendidikan anak secara umum dapat ditinjau
dari segi fungsi dan tugasnya, antara lain sebagai berikut :
a. Sumber kekuasaan dalam keluarga
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat/lingkungan luar
c. Perlindungan terhadap ancaman dari luar
d. Hakim/yang mengadili jika terjadi perselisihan
e. Pemberi perasaan aman bagi semua anggota keluarga

_______________________________
11
Khalid Ahmad Asy-syantuh, pendidikan anak putrid dalam kluarga muslim, (Jakarta:
pustaka Al-Kautsar, 1993), h.104
13

3.Kedudukan dan status anak

Hakikatnya kedudukan anak bagi orang tua adalah sebagai amanah


(titipan) dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibimbing perkembangannya
agar menjadi insan yang kamil (sempurna) yang berakhlak mulia, memiliki
keimanan dan ketaqwaan, serta berpengetahuan. Disisi lain kedudukan anak
dalam keluarga adalah sebagai obyek/penerima, yaitu obyek yang diberikan
kasih sayang, yang dibimbing, yang didik, yang dipelihara dan lain-lain,
sekaligus harapan dan kebanggaan keluarga.
Namun terkadang terdapat perbedaan perlakuan orang tua terhadap
anak-anaknya, adapun perbedaan perlakuan tersebut dapat di sebabkan oleh
kedudukan atau setatus anak tersebut dalam keluarganya, seperti contoh : anak
tiri kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di banding anak
bungsu, anak perempuan satu-satunya akan mendapatkan perlakuan yang
berbeda diantara saudaranya yang laki-laki dan lain-lain. Hal diataslah yang
pada umumnya dapat mempengaruhi perkembangan mental dan
kecerdasannya.
Dari serangkaian di atas, budaya keilmuan orang tua dapat di artikan
sebagai aktualisasi dari sebuah ide, gagasan serta pemikiran yang berupa
sikap/prilaku kebiasaan dan kebijakan-kebijakan orangtua/anggota keluarga
lain yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan kependidikan yang dapat di
ketahui dari cara pandang dan cara memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang tercermin dalam suasana kehidupan sehari-hari dalam keluarga tersebut.
Dapat juga berarti pola prilaku, nilai-nilai, sikap dan kebiasaan-
kebiasaan orang tua akan hal kependidikan yang di bentuk dalam perjalanan
panjang proses pendidikan, yang di refleksikan dalam kesehariannya terhadap
anak atau anggota keluarga.

___________________________
12
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004) Cet ke-16, h.82-83
14

B. Hasil penelitian yang releven


a. Pengertian prestasi
Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar, maka
terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari ke dua istilah
tersebut, kata prestasi dalam bahasa Inggris “Achivement” yang berarti
hasil yang telah dicapai dari yang telah di tetapkan.13
Dalam keterangan lain, prestasi belajar diartikan sebagai apa yang
telah di lakukan dan di ciptakan, atau hasil pekerjaan yang menyenangkan
hati yang di peroleh dengan jalan keuletan bekerja.14
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan
sebagai sebuah hasil yang di capai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah di
lakukan, yang menandai dan member penilaian terhadap baik tidaknya
hasil usaha tersebut.15
b. Pengertian belajar
Secara umum belajar dimaksudkan sebagai kegiatan psikofisik
menuju perkembangan pribadi utuh, sedangkan secara spesifik belajar di
maksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya keperibadian yang
utuh.16
Menurut Skinner seperti yang di kutip Blower (1985) berpendapat
bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung progresif,
dan berdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan bahwa proses
adaptasi tersebut akan menghasilkan suatu yang maksimal, jika di beri
penguat.Menurut Chaplin (1972) dalam dictionary of psychologiy,
merumuskan dua macam definisi belajar yaitu : Pertama belajar adalah
memperoleh perubahan tingkah laku yang relative menetapkan sebagai

___________________________
13
Sudirman, Interaksi dan Motifasi Belajar, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1994),Cet.
Ke-5, h.38
14
Habsy, Kamus Popular, (Jakarta Centre, 1983), Cte, Ke-20, h.216
15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 3, (Jakarta,
Balai Pustaka, 2002) h.894
16 Salman,, Interaksi dan motifasi belajar, (Jakarta, CV Rajawali, 1986), Cet,Ke-1, h.23
15

akibat dari latihan dan pengalaman. Kedua belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh respon-respon yang di karenakan adanya latihan-latihan khusus. Jadi
belajar tidak hanya melibatkan suatu kemampuan atau masalah akademis baru,
tapi perkembangan emosi, interaksi sosial dan pengembangan kepribadian.17
Dalam buku psychology pendidikan karya Ngalim Purwanto, terdapat
pendapat Hilgrade dan Blower yang menyatakan bahwa belajar berhubungan
dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.
Menurut pendapat Gagne (dalam buku theconditional oflearning 1977)
menyatakan bahwa belajar terjadi jika situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga membuat perubahan dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami tadi.18 Dalam
keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah: aktifitas yang menghasilkan
perubahan pada diri individu sipelajar dalam arti behavioral change (perubahan
sikap / tingkah laku) baik aktual maupun potensial, yang mana dari perubahan
tersebut didapatkan kemampuan baru yang dilalui dalam waktu yang relative lama
dan juga karena usaha yang dilakukannya.19
Menurut ahli psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baik,
secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu tersebut dalam
reaksinya dengan lingkungan.20
Terdapat banyak perbedaan dikalangan ahli psikologi dalam menjelaskan
mendefinisikan istilah belajar, namun secara umum, dari definisi - definisi para
ahli psikologi yang ada pada hakikatnya terdapat kesamaan maknanya, bahwa

____________________________________________
17
Netti Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta R E Persada, 2004), cet.ke-1,
h.53-54
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1986), h.85
19
Muhibin Syah, Psikologo Pendidikan dengan Pendekatan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1999), cet.ke-4, h.90
20
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), cet.ke-1, h.121
21
Abin Syamsudin Makmun, PSikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001), cet.ke-4, h.157
16

konsep belajar itu selalu merujuk pada suatu proses perubahan prilaku/pribadi
individu berdasarkan pengalaman - pengalaman tertentu.21
Dari semua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: terdapat dua
hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar yaitu: pertama
pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang berasal
dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan luar, yang
diperkirakan menjadi dasar dari proses perubahan prilaku.
Dari definisi - definisi yang telah di kemukakan di atas penulis
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran , yang lazimnya di tunjukan
dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.22
Prestasi belajar merupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan
data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga buah ranah
psikologis yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan
tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik cipta dan rasa maupun
yang berdimensi karsa.
Menurut Muhibbin syah, pada prinsipnya bahwa pengungkapan hasil
belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat dari
pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demkian, pengungkapan perubahan
tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat
diraba).23
c. Tipe hasil belajar

Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada tiga bagian,
antara lain: bidang kognitif, bidang efektif, bidang psikomotorik. Ketiga
bidang tersebut tidak bias berdiri sendiri, namun merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat di pisahkan dan harus merupakan hasil belajar siswa di

___________________________________________
22
Tim penyusun kamus pusat pembinaan pengembangan bahasa,Depdikbud, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet.ke-1, h.700
23
Muhibbin Syah, M. Ed, Psikologi belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), cet.ke-1
h.192
17

sekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat


pada dalam tiga bidang itu.
I. Tipe hasil belajar bidang kognitif
a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Yaitu tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk
mengenal atau mengetahui adanyakonsep, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional
yang digunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain:
menyebutkan, mendefinisikan, menunjukan dan lain-lain
b. Tipe hasil belajar pemahaman (komprehensif).
Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan testee (responden)
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya,
testee tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari
fakta/masalah yang ditanyakan. Kata kerja operasional yang digunakan
untuk mengukur tipe ini antara lain : membedakan, menjelaskan, memberi
contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain.
c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi).
Yaitu kemampuan yang mengharapkan respoden mampu untuk
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi
yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk
mengukurnya antara lain : menggunakan, menerapkan, menghubungkan
dan lain-lain.
d. Tipe hasil belajar analisis.
Yang tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau
menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau
unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur
penguasaan jenjang analisis ini antara lain : membedakan,
mengklasifikasikan, membandingkan, mengategorikan dan lain-lain.
e. Tipe hasil belajar sintesis
Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau bagian-
bagian kedalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi kemampuan sintetis
yaitu : kemampuan yang menuntut responden untuk dapat menemukan
hubungan kausal atau urusan tertentu, atau menemukan abstraksinga
18

yang berupa integritas. Kata kerja operasional yang digunakan untuk


mengukurnya antara lain : menghubungkan, menggambungkan,
menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain.
f. Tipe hasil belajar evaluasi
Yaitu kemampuan yang menuntut responden untuk dapat membuat
suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu
kritaria tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan
jenjang evaluasi ini antara lain : membandingkan, menafsirkan, menilai,
memutuskan dan lain-lain.24
II. Tipe Hasil belajar bidang efektif
Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu
kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran,
disiplin, motifasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan
belajar dan lain-lain:
a. Receiving / Attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan dari luar yang datang pada siswa.
b. Responding yaitu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar.
c. Valuing / penilaian yaitu segala yang berkenaan dengan nilai atau
kepercayaan terhadap suatu gejala.
d. Organisasi yaitu pngembangan nilai dalam suatu perkumpulan
e. Karakteristik nilai yaitu keterpaduan dari sistem nilai yang dimiliki
seseorang.25
III. Tipe hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill)
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara lain:
a. Persepsi (perseption)
Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk menangkap isyarat
yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada level ini seperti:
 Siswa dapat membedakan beberapa warna

_____________________________________________
24
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan tek nik evaluasi pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. Ke-12, h.44-47
25
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru
algesindo, 1998) h.55
19

 Siswa dapat membedakan dengan sentuhan tangan beberapa tipe kain yang
berbeda dan lain-lain.

b. Kesiapan (set)
Level ini menunjukan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu yang
meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi. Contoh:
 Siswa dapat menyusun langkah-langkah untk membuat sebuah prakarya
 Siswa dapat siap memosisikan dirinya dalam menerima servis bola tenis
 Siswa menyatakan minat / kesiapan untuk meningkatkan kemampuannya
dalam hal tertentu

c. Gerak terbimbing (Guided Respone)


Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari keterampilan yang
komplek, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu gerakan yang
didemonstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh:
 Siswa dapatmengikuti langkah instruktur dalam memperagakan sesuatu
 Siswa mampu memasak kue dengan cara mengikuti resep, dan lain-lain.

d. Gerak Terbiasa
Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah menjadi
terbiasa dan gerakan gerakan yang dilakukan penuh dengan keyakinan dan
kecakapan. Contoh:
 Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu
 Siswa mampu secara mandiri mengaktifkan computer dan
menggunakannya dan lain-lain.

e. Gerak kompleks
Gerak ini merupakan gerak yang sangat trampil dengan pola-pola gerak yang
sangat kompleks, keahliannya terindikasi dengan gerakannya yang cepat,
lancar, akurat tanpa keraguan.
20

f. Gerak pola penyesuaian


Gerak ini berkenaan dengan keterampilan yang di kembangkan dengan baik
sehingga siswa dapat memodifikasi pola - pola gerak untuk menyesuaikan
tuntutan tertentu atau situasi tertentu.

g. Kreatifitas
Level ini menunjukan pada penciptaan pola-pola gerak baru untuk
menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar
inimenekankan kreatifitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat
hebat (piawai). Contoh:
 Siwa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi tertentu
 Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian / senam dengan gerak yang
sedikit berbeda.26
Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting untuk di
ketahui oleh guru sebagai dasar dalam membuat tujuan pembelajaran.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Masalah utama yang menghambat sukses / keberhasilan pendidikan
dan pengajaran adalah kesukaran - kesukaran yang dihadapi oleh anak pada
umumnya, sebab - sebab kesukaran tersebut dapat digolongkan menjadi 2
sebab yaitu :
1. Sebab indogin27
a. Sebab yang bersipat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah,
contoh :
1) Kesehatan : Faktor kesehatan sangat mempengaruhi diri anak, sebab
anak-anak yang sakit akan mengalami kesulitan dalam belajar.
2) Cacat badan : contoh bisu, tuli, buta dan lain-lain, hal ini menghambat
belajar anak, sebab anak-anak yang seperti ini tidak dapat menerima
pelajaran seperti biasa, melainkan harus secara khusus.
b. Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan
anak, contoh :

___________________________________________
26
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: C.T.S.D IAIN Sunan
gunung jati, 2002) h.79-82
27
D5a. kartini Kartono, Bimbingan belajar di Sma dan Perguruan tinggi, (Jakarta:
CV Rajawali cet 1) h.61
21

(1) Intelejensi : Merupakan salah satu faktor indogin yang sangat


mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika
intelejensi anak memeng rendah, maka hal ini akan membatasi
kemampuan belajarnya, contoh :
 Anak idiot : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak 3 tahun.
 Anak imbesil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak umur 3-7 tahun.
 Anak debil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak umur 7-12 tahun.

(2) Perhatian: ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak, sebab


dengan tidak adanya perhatian terhadap pelajaran, maka anak tidak
akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangat menghambat
belajar anak.

(3) Minat: Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak
akan belajar dengan baik.
a. Bakat: Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak, maka anak tidak
akan mancapai prestasi tinggi, karena dia tidak berbakat dalam bidang
tersebut.
b. Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya kemunduran-kemunduruan
psikis yang menghambat belajar anak, contoh: kehidupan emosinya,
gangguan-gangguan psikis, antaralain neoreosis psikosis dan lain-lain.

2. Sebab eksogin
a) Faktor keluarga
Karena faktor keluarga sangat luas maka faktor ini di bagi dalam
beberapa aspek, antara lain:
22

1) Faktor orang tua, contoh:


 Cara orang tua mendidik anak yang tidak mapan.
 Hubungan antara orang tua dengan ankanya kurang harmonis.
 Contoh perbuatan orang tua yang tidak baik, baik dari segi perkataan
maupun sikap.
2) Suasana rumah
Suasana rumah yang tenang,damai dan harmonis sangat berpengaruh
terhadap proses belajar anak, karna hal itu sangat mendukung belajar anak,
jika keadaan harmonis, damai dan tenang maka dalam belajar pun anaka akan
merasakan ketenangan sehingga apa yang di pelajari akan mudah di ingat dan
di fahami.
3) Keadaan ekonomi keluarga
Jika keadaan ekonomi kurang, makakebutuhan dan perlengkapan
belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat belajar pun tidak ada, maka
anak tidak akan belajar dengan baik. Demikian pula anak yang ekonomi
keluarganya serba terpenuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena
biasanya anak yang tersebut di atas di manja oleh orang tuanya sehingga ia
hanya bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajaran.

5. Faktor-faktor lain yang ada dalam keluarga adalah:


a) Adanya anggota keluarga lain
Hadirnya saudara atau anggota keluarga lain dalam sebuah keluarga,
akan sangat mempengaruhi suasana kehidupan keluarga tersebut dalam hal ini
anak adalah objek pertama yang akan terkena pengaruhnya, bila anggota
keluarga lain tersebut dapat membuat suasana keluarga yang harmonis
dengan perhatian dan kasih saying, mak hal itu akan berdampak baik bagi
perkembangan anak.
b) Kedudukan/status anak dalam keluarga
Dalam keluarga, apakah anak tersebut (yang dijadikan sampel
penelitian) termasuk anak yang di manja, disayang, atau anak yang sering
23

terkena marah karena hal-hal tertentu?, hal tersebut sedikit banyak akan
mempengaruhi motifasi dan psikologi dalam perkembangannya.
Status juga dapat mempengaruhi perkembangan anak, yang di maksud
status disini: apakah anak tersebut anak tunggal, anak bungsu,anak angkat,
anak pertama dll, hal itu akan berpengaruh khususnya dalam hal perlakuan
yang di dapatkan
c) Jenis kelamin anak
Dalam keluarga, apakah apakah anak tersebut anak lelaki satu-satunya
diantara saudaranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya diantara
saudaranya yang lain dan sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap
perkembangan anak.
1. Faktor sekolah
1) Cara penyajian belajar yang kurang baik
 Guru kurang menguasai bahan pelajaran
 Methode yang di gunakan kurang baik dan tepat
 Tanpa penggunaan alat peraga dan lain-lain.
2) Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik
Biasanya guru yang sudah di benci oleh siswa, maka pengajaran yang di
sampaikan tidak akan berhasil maksimal.
3) Hubungan antar anak dengan temannya
Hubungan dengan teman yang baik akan membawa anak tersebut
kearah yang baik pula, hal ini juga dapat merupakan motifasi bagi anak untuk
dapat saling berbagi pengetahuan dan bersaing dalam pelajaran yang akhirnya
akan berujung pada dampak yang positif. Sebaliknya hubungan dengan teman
yang kurang baik akan menimbulkan perasaan malas belajar dan cenderung
bersenang-senang yang tentunya akan berujung pada dampak yang negative.
4) Standar pelajaran tidak sesuai dengan ukuran normal kemampuan anak
Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru ada di atas
kemampuan anak pada umumnya, maka hanya anak-anak yang pandai sajalah
yang berhasil menerimanya, maka hal ini juga merupakan hambatan belajar
anak.
24

5) Alat-alat pelajaran di sekolah kurang lengkap


Dengan kurangnya alat-alat pelajaran, maka penyajian bahan
pelajaran juga akan kurang baik, hal ini akan mengakibatkan anak-anak untuk
tidak menerima pelajaran dengan jelas dan baik.

6) Kurikulum kurang baik


Kurikulum yang tidak sesuai dan seimbang dengan kebutuhan anak
juga merupakan hambatan dalam proses belajar.
7) Pelaksanaan disiplin yang kurng baik
Seperti contoh anak yang datang terlambat di biarkan saja tanpa di
berikan teguran atau sangsi, anak yang kurang rajin di biarlan saja tanpa di
berikan nasehat dan motifasi, contoh yang semacam ini akan memberikan
pengaruh yang tidak baik pada proses belajar dan perkembang
8) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah disini mencakup lingkungan masyarakat yang
berada di sekitar sekolah, bila lingkungan tersebut baik maka kemungkinan
besar akan berdampak baik bagi sekolah khususnya siswa tersebut , namun
bila di sekitar sekolah buruk maka akan sangat mempengaruhi sekolah
khususnya siswa.
9) Keberadaan sakolah
Keberadaan sekolah disini dapat berupa letak geografis sekolah
bahkan status sekolah, hal ini juga mempengaruhi kualitas pendidikan
sekolah khususnya dalam pelaksanaan segala aktifitas sekolah seperti prosses
belajar mengajar,administrasi, keorganisasian sekolah, yang mana hal itu
berdampak pada proses perkembangan belajar anakdan proses belajar
mengajarnya.

Di bawah ini terdapat 9 ( Sembilan ) komponen dalam


penyelenggaraan sekolah, secara umum semuanya dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar anak. Namun setelah digolongkan secara sfesifik,
25

hanya terdapat beberapa poin saja yang dapat berpengaruh langsung terhadap
prestasi belajar anak di sekolah, ke sembilan komponen tersebut adalah:
1. Kurikulum dan pembelajaran
2. Administrasi dan manajemen
3. Organisasi dan kelembagaan
4. Sarana dan prasarana
5. Ketenagaan
6. Kesiswaan
7. Pembiayaan
8. Peran serta masyarakat
9. Lingkungan dan budaya sekolah
2. Faktor masyarakat / lingkungan umum
Dalam faktor ini terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar antara lain:
1) Mas- media contoh: bioskop, radio, majalah, komik dan lain-lain.
2) Teman bergaul. Teman bergaul yang kurang baik akan menyebabkan
anak tersebut kurang baik pula.
3) Aktifitas dalam masyarakat. Jika terlalu banyak tugas yang di jabat dan
dilakukan dalam berbagai organisasi, maka hal itu akan mengganggu
belajar anak.
4) Corak kehidupan tetangga. Suatu contoh jika lingkungan tetangganya
suka berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan kebiasaan buruk lain, maka
juga akan mempengaruhi belajar dan kehidupan anak.
3. Faktor-faktor lain
1) Metode belajar anak yang kurang baik, contoh:
 Pembagian waktu belajar yang kurang baik
 Cara belajar yang salah
 Pembagian dan penggunaan waktu istirahat yang kurang baik
2) Tugas-tugas rumah yang terlalu banyak
Anak yang terlalu banyak diberikan tugas rumah, contoh mengasuh
adik, mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, membersihkan halaman,
26

melakukan pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan, hal ini akan


sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karna wktu dan konsentrasi yang
mereka miliki menjadi terbagi.
C. Kerangka Berpikir

Hubungan Antara Perhatian Terdapat Pengaruh Yang


Orang Tua Dengan Prestasi Signifikan Anatar Perhatian
Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Siswa Belajar Anak

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin
benar dan sering digunakan sebagai dasar keputusan awal pemecahan suatu
persoalan yang di jadikan dasar penelitian. Hipotesis akan di terima jika
penelitian yang diadakan hasilnya mebenarkan kebenarannya dan akan di
tolak jika kenyataannya tidak membenarkan pernyataan untuk memperoleh
jawaban atas permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang hendak di uji
kebenarannya dan digunakan dalam pribadi orang tua terhadap prestasi
belajar anak, yaitu :
Ho : Tidak dapat pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi
belajar anak.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar anak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Sekolah Dasar


Negeri Sukamaju 02 yang beralamat di jalan kampung Ceger Rt. 01/06 Desa
Sukamaju Jonggol -Bogor. Adapun penelitian dilaksanakan pada bulan April
- Mei 2012.

Dalam penelitian terdapat dua variabel yang dijadikan sasaran,yaitu :


Perhatian orang tua dengan penuh kesadaran dalam menumbuhkan semangat
belajar anak agar berprestasi dengan cara antara lain : Menciptakan situasi
kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu
memberikan support (dorongan) kepada anak untuk dapat berprestasi, dan
prestasi belajar anak yang dapat di indikasikan dengan skor atau nilai rata-rata
yang di berikan oleh guru.

Prestasi belajar yang di maksud adalah nilai yang di peroleh siswa


setelah di adakan proses belajar mengajar atau hasil belajar siswa yang di
peroleh setelah melalui serangkaian tes pelajaran, yang berupa skor/nilai. Jadi
data variabel”Y” (prestasi belajar) yang akan di olah nanti adalah berupa nilai
raport siswa kelas II smester II, merupakan nilai kumulatif yang meliputi :
nilai-nilai dari ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik )
ditambah dengan catatan-catatan harian guru atas para siswanya. Jadi nilai
raport merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut
diatas.
Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil
belajar yang dijadikan patokan penilaian oleh para guru.
27
28

a. Ranah Kognitif
 Tipe hasil belajar pengetahuan / hapalan
 Tipe hasil belajar pemahaman
 Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah Afektif
 Receiving ( Kepekaan terhadap segala rangsangan )
 Responding ( reaksi terhadap rangsangan dari luar )
 Valuing ( penilaian / pandangan ) dan lain-lain
c. Ranah Psikomotorik
 Persepsi ( penggunaan organ indra yang membimbing aktipitas gerak )
 Gerak terbimbing ( meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek
yang diperagakan oleh pelatih ) dan lain-lain.
Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada
umumnya kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkunan luar,
mereka adalah anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh
karenanya pengaruh yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya
pengaruh lingkungan sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang
tua), disinilah peneliti ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya ke
ilmuan orang tua (keluarga) terhadap anak yang tersebut di atas. Dan
mengapa pada semester II, karena semester II merupakan masa dimana hasil
belajar siswa yang telah di tempuh selama satu tahun pelajaran di tuangkan
dalam bentuk angka, yaitu nilai raport yang mengindikasikan prestasi belajar
masing-masing siswa dari ketiga aspek penting yaitu : aspek kognitif, afektif,
psikomotorik ( lihat lampiran contoh penilaian raport ) yang selama ini
berusaha di kembangkan.
29

Tabel I
MATRIX VARIABEL PENELITIAN
No Variabel Dimensi Indikasi No.Soal
1 Perhatian 1. Perhatian terhadap - Memiliki jadwal belajar 3
orangtua proses belajar anak anak di rumah dan
(keluarga) dan mengingatkannya
perkembangannya - Menemani belajar anak 14
di rumah
- Menanyakan 16
perkembangan prestasi
anak ke sekolah
- Membimbing dalam 8
mengerjakan PR
- Mengajak berbincang 7
seputar ilmu
pengetahuan,politik,
sosisal dan lain
- Membantu mengatasi 8
kesulitan belajar
(memberikan arahan
dan bimbingan)
- Menegur jika melihat 2
anaknya malas untuk
belajar.
- Menanyakan hasil 4
ulangan atau tes
anaknya.
- Mengingatkan akan 6
jadwal belajar anaknya
di rumah.
30

- Menanyakan/konsultasi 5
kepada guru yang
terkait tentang kesulitan
belajar yang di alami
anak.
- Menganjurkan untuk 20
mengikuti
kursus/bimbingan
belajar.

2. Perehatian terhadap - Memberikan apa yang


10
sarana belajar anak dibutuhkan anak untuk
belajar (meja
belajar,lampu belajar
dan lain-lain).
- Membelikan buku
9
pelajaran wajib guna
kebutuhan belajar
anaknya.
- Memperhatikan dan
1
peduli terhadap situasi
tempat belajar anak.
- Menyediakan berbagai
15
buku atau bahkan
perpustakaan mini di
rumah,guna belajar
bersama.

3. Perhatian dan gemar - Terlihat sering


11
terhadap hal-hal membaca
yang memiliki nilai Koran,majalah atau
31

edukatif atau yang buku-buku yang berisi


berhubungan dengan tentang pendidikan.
pendidikan - Orang tua berusaha 7
selalu memberikan
jawaban terbaik atas
pertanyaan anaknya.
- Memberikan 12
arahan/bimbingan
kepada anak
menyaksikan berita-
berita TV.
- Sering berbincang 13
seputar ilmu
pengetahuan,sosial,polit
ik dan lain-lain guna
melatih anak.

4. Pengaruh lingkungan - Adanya family lain


18
keluarga dalam keluarga seperti:
paman, bibi, kake dan
lain-lain.
- Kedudukan anak (anak
11
sulung,bungsu,tunggal
bahkan anak pungut)
- Pengaruh media
2
(TV,Radio,majalah,Kor
an dll)
- Kebiasaan orang tua
dalam sikap dan
perlakuan terhadap
anak dan lain-lain.
32

2 Prestasi 5. Pengaruh pergaulan - Anak lupa waktu dan 2


belajar anak orang tua
anak menegur/memarahi.
- Kehidupan masyarakat
sekitar

Nilai rapot - Nilai rapot (keterangan


di bawah)

B. Metode dan Desain Penelitian


Untuk memperoleh data, fakta, dan informasi yang akan
mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini penulis
menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang didukung oleh data yang di
peroleh dari penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan
berganda sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah Product Moment,
yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 02 Jonggol-Bogor.

C. Populasi dan Sampel


Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah : “Keseluruhan subjek
penelitian”.1 Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat
perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin di ketahui.
Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa
(manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam
satu unit kesatuan.2
Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang
mewakili secara representatif.3
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Sukamaju
02 Jonggol-Bogor yang berjumlah 179 orang, sedangkan sampel penelitian
33

hanya berasal dari kelas dua yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik
random sampling (pemilihan secara acak), yang berjumlah 30 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap objek penelitian.3 Dalam hal ini peneliti mengadakan
observasi untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas
yang dimiliki dan struktur organisasi SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor.
Disamping itu juga penulis meneliti dan mencermati persiapan pembelajaran
yang dalam hal ini silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Wawancara
Wawancara yaitu proses Tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dengan 2 orang atau lebih dengan bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan. Guna mendapatkan data objektif, penulis mengadakan
wawancara dengan guru mata pelajaran kelas II. Untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran di SDN Sukamaju 02.
3. Angket
Angket yaitu mengumpulkan data dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan tertulis kepada siswa yang telah di tetapkan menjadi responden.
Adapun respondennya adalah siswa kelas II pada SDN Sukamaju 02.

E. Teknik Analisis Data


Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap
analisa data. Analisa data di lakukan dengan menggunakan metode deskriftif
kuantitatif yaitu dengan memberikan gambaran dan memberikan penilaian
terhadap hasil penelitian dalam upaya menumbuhkan minat siswa. Untuk
mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang di peroleh dari hasil
34

penelitian, maka akan mudah dibuat dan dilihat dengan cara persentasi dari hasil
penelitian, dan jumlah frekuensi jawaban responden.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝐹
P= x 100
𝑁
Keterangan:
P : Prosentasi
F : Frekuensi
N : Number of Case (Jumlah responden)
Kemudian untuk mengetahui pengaruh budaya keilmuan orang tua
terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalam bentuk
analisis dengan rumus Korelasi Product Moment:

N𝛴XY − 𝛴𝑋 (𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
N𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 {N𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 }
Keterangan:

X : Variabel perhatian orang tua

Y : Variabel prestasi belajar anak

𝑟𝑥𝑦 : Angka Indek korelasi”r” product moment

N : Jumlah responden

𝛴XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y


𝛴X : Jumlah seluruh skor Y

𝛴Y : Jumlah seluruh skor Y

F. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar
anak, penulis menggunakan tehnik product moment, yang merupakan salah satu
tehnik untuk mencari korelasi antar dua variable. Adapun rumus yang di perlukan
adalah :
35

𝑁ΣXY − ΣX (ΣY)
rxy =
(𝑁Σ𝑋)2 −(𝛴𝑋)2 (NΣ𝑌 2 −(𝛴𝑌)2

Rxy = angka korelasi “r” product moment


N = number of cases
ΣΧY = jumlah hasil perkalian
ΣX 2 = jumlah seluruh skor X
𝛴Y 2 = jumlah seluruh skor

Sebelum dilakukan penghitungan untuk memperoleh angka indeks


korelasinya, terlebih dahulu akan di rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis
nihilnya, sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X
(perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar)
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X
(perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar).
Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya
adalah pengolahan data yaitu :
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan di serahkan
kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu tes angket
tesebut. Bila ada jawaban yang di ragukan atau tidak di jawab maka penulis
menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada
pada daftar pertanyaan yang telah di selesaikan.
b. Skoring
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang
menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa
dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang
tua akan di dapat jawaban seluruhnya berjumlah a= 40, b = 30, c = 20, dan d = 10.
36

Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas
II semester II.
Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan
ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:

Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X
NO Rentang Nilai Kategori
1 37 – 43 Tinggi
2 30 - 36 Rendah

Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan


tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:

Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y
NO Rentang Nilai Kategori
1 68 – 75 Tinggi
2 61 - 67 Rendah

c. Tabulating
Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang
terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi.
Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah dipahami.
a. Memberikan interpretasi secara kasar /sederhana yaitu dengan mencocokan
hasil penelitian dengan angka korelasi “r” product moment, sebagai berikut:
37

Table 4
Nilai “r” Produk Moment

Besarnya “r” Produk


Interpretasi
Moment (rxy)
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi, akan teapi korelasi itu sangat lemah atau
rendahsehingga korelasi itu diabaikan (antara variabel
X dan variabel Y di anggap tidak ada korelasi.)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang lemah atau rendah.

0,40 - 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang sedang atau cukup.

0,70 -0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1.00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang sangat kuat atau sangat tinggi.

b. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”


product moment. Dengan prosedur sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho).
2) Menguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan
membandingkan besarnya “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan
atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam table
nilai (rt) baik dalam taraf signifikan 1% maupun 5% dengan terlebih
dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya (df) dengan
rumus sebagai berikut:
38

df = N – nr
Keterangan :
df : Degrees of Freedom
N : Number of Cases
nr : Banyaknya variabel yang dikorealisasikan
Pada kesimpulannya adalah jika hasil “r” di hitung lebih besar dari “r” table,
maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun
jika “r” hasil perhitungan lebih kecil dari “r” table maka korelasi tidak
signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak..
3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar konstribusi variabel X
terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus KD = r2x100 %
Keterangan
KD : Kontribusi variabl X terhadap variabel Y
R2 : Koeisien korelasi antara variable.
39

(prestasi belajar) yang akan diolah nanti adalah berupa nilai rapot siswa kelas II
semester II.
Berdasarkan keterangan dari wali kelas II SDN SUKAMAJU 02 tentang
nilai raport siswa, bahwa : Prestasi belajar siswa yang dituangkan ke dalam nilai-
nilai raport tersebut, merupakan nilai kumulatif yang meliputi : nilai-nilai dari
ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik) di tambah dengan
catatan-catatan harian guru atas para siswanya (lihat lampiran contoh raport). Jadi
nilai rapot “merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut
di atas”.
Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar
yang dijadikan patokan penilaian oleh para guru.
a. Ranah Kognitif
 Tipe hasil belajar pengetahuan/hafalan
 Tipe hasil belajar pemahaman
 Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah Afektif
 Receiving (kepekaan terhadap segala rangsangan)
 Responding (reaksi terhadap rangsangan dari luar)
 Valuing (penilaian/pandangan) dan lain-lain
c. Ranah Psikomotorik
 Persepsi (penggunaan organ indra yang membimbing aktifitas gerak)
 Gerak terbimbing (meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek yang
diperagakan oleh pelatih) dan lain-lain.
Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada umumnya
kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkungan luar, mereka adalah
anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh
yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan
sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), di sinilah peneliti
ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya keilmuan orang tua (keluarga)
terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena
semester II merupakan masa dimana hasil belajar siswa yang telah ditempuh
40

selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport
yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek
penting yaitu : aspek Kognitif, afektif, psikomotorik (lihat lampiran contoh
penilaian raport) yang selama ini berusaha dikembangkan.

B. Populasi dan sempel


Populasi atau universe, yang berarti keseluruh objek yang diteliti, baik
berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain yang terjadi.2
Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa
(manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam satu
unit kesatuan.3
Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang mewakili
secara representatif.4
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN SUKAMAJU 02
JONGGOL-BOGOR, sedangkan sampel penelitian hanya berasal dari kelas dua
yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik random sampling (pemilihan
secara acak), yang berjumlah 30 orang.

C. Teknik pengumpulan data


Untuk mengumpulkan data yang konkrit dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik, antara lain :
1. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Yakni dengan mem baca, menelaah dan mengkaji buku-buku dan sumber
tertulis di perpustakaan, yang berkaitan dengan masalah-masalah yang di
angkat dalam penelitian sebagai bahan teoritas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yakni penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data-data lapangan,
dengan cara langsung terjun ke lapangan penelitian tersebut.

______________________________
2
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian : Suatu Tujuan Dasar, (Surabaya: SIC 1996). Cet.
Ke-1 h.67
3
Aminudin Rasyad, Metodologi Riset, (Jakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN, 1987), h-62
4
Ibid., h.62
41

1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap objek penelitian.5 Dalam hal ini peneliti mengadakan
observasi secara langsung ke SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL-BOGOR,
untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas yang dimiliki
dan struktur organisasi SDN tersebut.
2. Wawancara
Merupakan percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara (Interviewer) yang di
wawancarai dengan di berikan pertanyaan-pertanyaan, dan yang di
wawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.6
3. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan responden untuk dijawabsecara tertulis.7

D. Teknik Analisa dan Interpretasi Data


1. Teknik Analisa Data
Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya
adalah tahap analisa, yaitu:
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan
oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan
diserahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu
persatu angket dan tes tersebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak
dijawab maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk
menyempurnakan jawabannya.
Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau
kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.

__________________________________
5
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Op, Cit., h.77
6
Ibid., h.68
7
Ibid., h.70
42

b. Skoring
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang
menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa
dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang
tua akan di dapat jawaban seluruhnya berjumlah a= 40, b = 30, c = 20, dan d = 10.
Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas
II semester II.
Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan
ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:

Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X
NO Rentang Nilai Kategori
1 37 – 43 Tinggi
2 30 - 36 Rendah

Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan


tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:

Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y
NO Rentang Nilai Kategori
1 68 – 75 Tinggi
2 61 - 67 Rendah

c. Tabulating
Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang
terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi.
Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah dipahami.
43

d. Prosentasi
Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang diperoleh dari
hasil penelitian, maka akan mudah dibuat dilihat dengan cara persentasi dan
jumlah frekuensi jawaban responden.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝐹
P= x 100
𝑁
Keterangan:
P : Prosentasi
F : Frekuensi
N : Number of Case (Jumlah responden)
Kemudian utuk mengetahui pengaruh budaya keilmuan orang tua terhadap
prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalam bentuk analisis
dengan rumus Korelasi Product Moment:
N𝛴XY − 𝛴𝑋 (𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
N𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 {N𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 }
Keterangan:

X : Variabel perhatian orang tua

Y : Variabel prestasi belajar anak

𝑟𝑥𝑦 : Angka Indek korelasi”r” product moment

N : Jumlah responden

𝛴XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y


𝛴X : Jumlah seluruh skor Y

𝛴Y : Jumlah seluruh skor Y


2. Interpretasi Data
Setelah mengetahui pengaruh antara dua variabel diatas penulis
memberikan interpretasi terhadap index korelasi “r” produk moment serta
menarik kesimpulan dengan dilakukan dua cara sebagai berikut:
44

a. Memberikan interpretasi secara kasar /sederhana yaitu dengan mencocokan


hasil penelitian dengan angka korelasi “r” product moment, sebagai berikut:
Table 4
Nilai “r” Produk Moment

Besarnya “r” Produk


Interpretasi
Moment (rxy)
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi, akan teapi korelasi itu sangat lemah atau
rendahsehingga korelasi itu diabaikan (antara variabel
X dan variabel Y di anggap tidak ada korelasi.)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang lemah atau rendah.

0,40 - 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang sedang atau cukup.

0,70 -0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1.00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi


yang sangat kuat atau sangat tinggi.

b. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”


product moment. Dengan prosedur sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho).
2) Menguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan
membandingkan besarnya “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan
atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam table
nilai (rt) baik dalam taraf signifikan 1% maupun 5% dengan terlebih
dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya (df) dengan
rumus sebagai berikut:
45

df = N – nr
Keterangan :
df : Degrees of Freedom
N : Number of Cases
nr : Banyaknya variabel yang dikorealisasikan
Pada kesimpulannya adalah jika hasil “r” di hitung lebih besar dari “r” table,
maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun
jika “r” hasil perhitungan lebih kecil dari “r” table maka korelasi tidak
signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak..
3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar konstribusi variabel X
terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus KD = r2x100 %
Keterangan
KD : Kontribusi variabl X terhadap variabel Y
R2 : Koeisien korelasi antara variable.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA
1. Letak Geograpis SDN Sukamaju 02 Jonggol Bogor

SDN Sukamaju 02 merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri


yang berada di wilayah Desa Sukamaju Jonggol Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat.
Sekolah ini merupakan sekolah yang pertama kali didirikan
pada tahun 1943, diatas tanah wakaf seluas ± 1000 m2. Bangunan ini
hanya terdiri dari : 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor, sehingga masih
jauh dari sempurna untuk ukuran sekolah seperti di kota-kota besar.
Pada tahun 1962 diadakan perombakan di segala bidang untuk
mensejajarkan sistem pendidikan dan kurikulum yang di pakai
pemerintah. Demikianlah dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, baik jumlah siswanya maupun tenaga pengajarnya.
Begitu pula kepala sekolahnya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kosim Suminta Atmaja
2. Mustopa
3. Junaedi
4. E. Kusnaedi. R
5. Rukiah
6. Nanan Surtinah Spd.
7. Ishak Saeroni
8. Supriadi S. Pd
9. Yohanes Sukadi S.pd (Kepsek Sekarang)

46
________________________
Hasil wawancara dengan Kepala sekolah SDN Sukamaju 02 diruang kantornya,
Selasa 15 Mei 2012
47

2. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL – BOGOR
2011-2012

Ketua Komite Kepala Sekolah Kepala Desa


Doyok Mulyana Yohanes Holil
Sukadi.Spd

Kaur TU
Amar Wijaya .Spd

Administrasi Keuangan
EnengAmalia Siti Masitoh.
.

Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV


Ismah Lynna.w Eva Latifah EnengAmalia. Amar Wijaya

Guru Kelas V Guru Kelas VI


Siti Masitoh. Umi Agustiana

Seksi - seksi

Kerohanian Olahraga LKS dan K3 Perpustakaan Kesenian


Siti Masitoh Amar Wijaya Ismah Lynna.w Eva Latifah EnengAmalia
.

Pramuka Humas
Umi Agustiana Kustiawan.m

Siswa – Siswi SDN SUKAMAJU 02


48

Keterangan Struktur Organisasi

SDN Sukamaju 02 Jonggol – Bogor

Tahun 2011- 2012

Kepala Sekolah : Yohanes Sukadi.Spd


Kaur Tata Usaha : Amar Wijaya .Spd
Guru / Wali Kelas I : Ismah Lynna Widyaningsih Spd
Wali Kelas II : Eva Latifah Ama. pd
Wali Kelas III : Eneng Amalia Ama pd
Wali Kelas IV : Amar Wijaya .Spd
Wali Kelas V : Siti Masitoh Ama
Wali Kelas VI : Umi Agustiana Ama pd

Seksi – seksi
 Kerohanian : Siti Masitoh Ama
 Olahraga : Amar Wijaya .Spd
 Pramuka : Umi Agustiana Ama pd
 LKS dan K3 : Ismah Lynna Widyaningsih Ama pd
 Perpustakaan : Eva Latifah Ama. pd
 Kesenian : Eneng Amalia Ama. pd
 Humas : Kustiawan M Spd
Ketua Komite : Doyok Mulyana

____________________________
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sukamaju 02 di ruang kantornya,
Selasa 15 Mei 2012
49

3. Keadaan Guru dan Siswa


Untuk mengetahui keadaan guru/tenaga pengajar dan siswa di SDN
Sukamaju 02 Jonggol, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5
Keadaan Guru
SDN Sukamaju 02 Jonggol
Tahun Pelajaran 2011 – 2012
Pendidikan Jabatan
No Nama Bidang Studi
Terakhir Fungsional
1 Yohanes Sukadi.Spd SI, 2005 Matematika Kep.Sekolah
2 Siti Masitoh Ama D2, 1995 PAI Guru
3 Amar Wijaya .Spd SI, 2002 PKN Guru
4 Umi Agustiana Ama pd D2, 2004 IPA Guru
5 Ismah Lynna W, Ama pd SMAN, 1995 Bhs.Indonesia Guru
6 Kustiawan M Spd SI,PLS, 2009 Bhs.Inggris Guru
7 Eva Latifah Ama pd D2, 2006 Bhs.Daerah Guru
8 Eneng Amalia Ama pd D2, 2008 IPS Guru
9 Doyok Mulyana SR, 1959 - Ketua Komite

Table 6
Keadaan Siswa Islam SDN Sukamaju 02 Jonggol 2011 – 2012
Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah
I 9 10 19
II 12 20 32
III 15 18 33
IV 12 16 28
V 15 12 27
VI 20 20 40
Jumlah Total 179
50

4. Visi dan Misi


Visi SDN Sukamaju 02 yaitu adalah agar terwujudnya lingkungan
sekolah yang bersih, SDM yang kreatif, inovatif, propesional, serta unggul
dalam IPTEK dan IMTAQ. Sedangkan misinya adalah :
a. Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih, aman dan nyaman.
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan imtaq.
c. Meningkatkan mutu proses belajar, mutu hasil belajar.
d. Meningkatkan kreatifitas untuk selalu berbuat dan berkarya.
e. Melakukan inovatif kearah yang lebih maju.
f. Meningkatkan kinerja yang professional.
g. Meningkatkan presentasi siswa yang melanjutkan sekolah.
h. Meningkatkan disiplin warga sekolah,
i. Meningkatkan peran serta dan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan
anak.
J. Unggul dalam bidang akademik dan non akademik.
5. Sarana dan Prasarana
Kondisi SDN Sukamaju 02 secara umum dapat di kategorikan cukup
baik, karena semua bangunan bisa di pakai sesuai dengan fungsinya, walaupun
masih ada ruang kelas yang masih di sekat karena jumlah ruang yang kurang
mencukupi, dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 7
Sarana dan Prasarana SDN Sukamaju 02
No Peruntukan Jumlah Kondisi
1 Ruang kepsek 1 Baik
2 Ruang guru - -
3 Ruang TU - -
4 Ruang belajar 4 2 disekat
5 Ruang perpus - -
6 Toilet 3 1 guru, 2 murid
7 Musholla - -
51

6. Latar belakang orang tua siswa


Berdasarkan angket yang diisi langsung oleh orangtua siswa, penulis
mendapatkan data yang kemudian diolah dan berujung kepada kesimpulan
bahwa : sebagian besar orang tua siswa SDN Sukamaju 02 berlatar belakang
pendidikan rendah 25%, lebih dari 50% orang tua siswa hanya berpendidikan
terakhir SD, bahkan ada yang tidak sekolah dan selebihnya berpendidikan
terakhir SMP 15% dan SMA 10%, sedangkan yang berpendidikan terakhir
serjana hanya ada 1 orang saja ( lihat lampiran ). Kemudian latar belakang
kehidupan sosial/ekonominya dapat diketahui bahwa sebagian besar fropesi
orang tua siswa adalah sebagian pedagang/buruh, hanya beberapa orang saja
yang berprofesi sedikit lebih tinggi disbanding propesi tersebut ( seperti
karyawan, wiraswasta dan pegawai ), dan dari segi ekonomi dapat di ketahui
pula bahwa sebagian besar orang tua siswa bertaraf ekonomi menengah
kebawah.
Adapun hubungan sekolah dengan para orang tua siswa cukup baik dan
harmonis. Sekolah selalu mengadakan silaturahmi, terutama pada saat
pembagian raport. Kegiatan lain adalah apabila ada sesuatu hal yang perlu
disampaikan kepada orang tua, maka orang tua di undang datang ke sekolah.
Respon orang tua pun positif, karena adanya saling keterbukaan dan
kekeluargaan.

B. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis
Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan angket yang disebarkan pada responden berdasarkan
sampel. Kemudian data yang diperoleh diolah dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dengan menggunakan rumus :

𝑓
P = 𝑥 100%
N
_______________________
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sukamaju 02 diruang kantuirnya,
Selasa 15 Mei 2012
52

P : Prosentase yang dicari


f : Frekuensi
N : Number of cases
Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses
mengubah data dan instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel
angka (persentase), dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Tabel 8
Orangtua pernah menyediakan perlengkapan belajar
Alternatif F %
Selalu 17 57
Sering 13 43
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 57 % siswa menyatakan


bahwa orang tua mereka selalu menyediakan perlengkapan belajar, 43 % sering,
sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tua
mereka menyediakan perlengkapan belajar tidak ada. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa hampir setengah orang tua siswa selalu menyediakan
perlengkapan belajar.
Tabel 9
Orangtua pernah menegur jika melihatmu malas belajar

Alternatif F %
Selalu 22 73
Sering 8 27
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 73 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu menegur apabila anaknya malas belajar, 27 % menyatakan
53

sering, dan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tua mereka
menegur apabila anaknya malas belajar tidak ada. Dengan demikian berarti
sebagian besar orang tua mereka selalu menegur apabila anaknya malas belajar.
Tabel 10
Orangtua pernah menanyakan perkembangan belajarmu
Alternatif F %
Selalu 23 77
Sering 7 23
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 77 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu menanyakan perkembangan belajar anaknya, 23 % menyatakan
sering, sedangkan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah dalam
menanyakan perkembangan belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu menanyakan
perkembangan belajar anaknya.
Tabel 11
Orangtua pernah menanyakan hasil ulanganmu
Alternatif F %
Selalu 20 67
Sering 10 33
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu menanyakan hasil ulangan, 33 % menyatakan sering, sedangkan
yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah dalam menanyakan hasil
ulangan tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
orang tua siswa selalu menanyakan hasil ulangan anaknya.
54

Tabel 12
Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajarmu
Alternatif F %
Selalu 25 83
Sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu ikut mengatasi kesulitan belajar anaknya, 17 % menyatakan
sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah bahwa
orangtuanya tidak ikut mengatasi kesulitan belajar anaknya tidak ada. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu ikut
mengatasi kesulitan belajar anaknya.
Tabel 13
Orangtua pernah mengingatkan jam belajarmu di rumah
Alternatif F %
Selalu 20 67
Sering 10 33
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu mengingatkan jam belajar di rumah, 33 % menyatakan sering,
sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah bahwa
orangtuanya mengingatkan jam belajar anaknya di rumah tidak ada. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu
mengingatkan jam belajar anaknya di rumah.
55

Tabel 14
Orangtua dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas setiap
pertanyaanmu
Alternatif F %
Selalu 25 83
Sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orangtua


mereka selalu memberikan jawaban yang memuaskan atas setiap pertanyaan yang
di ajukan, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-
kadang dan tidak pernah bahwa orangtuanya menjawab memuaskan tidak ada.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu
memberikan jawaban yang memuaskan.
Tabel 15
Orangtua selalu memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakan

Alternatif F %
Selalu 20 67
Sering 10 33
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang tua
mereka selalu memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakan, 33 %
menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah orang tuanya memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakan tidak ada.
Dengan demikian maka sebagian besar orang tua siswa selalu memeriksa PR dan
membantu dalam mengerjakannya.
56

Tabel 16
Orangtua pernah memberikan uang untuk membeli buku LKS
Alternatif F %
Selalu 23 77
Sering 7 23
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 77 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu memberikan uang untuk membeli buku LKS, 23 % menyatakan
sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah
memberikan uang untuk membeli buku LKS tidak ada. Dengan demikian dapat
disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu memberikan uang untuk
membeli buku LKS.

Tabel 17
Orangtua peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya

Alternatif F %
Selalu 18 60
Sering 12 40
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 60 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya, 40 %
menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah orangtuanya peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya tidak ada.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan lebih dari setengah orang tua siswa
selalu peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya.
57

Tabel 18
Orangtua selalu menyuruh untuk membaca buku-buku pelajaran

Alternatif F %
Selalu 25 83
sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu menyuruh untuk membaca buku-buku pelajaran, 17 %
menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah orangtuanya menyuruh untuk membaca buku-buku pelajaran tidak ada.
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu
menyuruh anaknya untuk membaca buku-buku pelajaran.
Tabel 19
Orang tua selalu memberikan bimbingan ketika menonton televisi

Alternatif F %
Selalu 25 83
Sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang
tua mereka selalu memberikan bimbingan ketika menonton televisi, 17 %
menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah orangtuanya memberikan bimbingan ketika menonton televisi tidak ada.
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu
memberikan bimbingan ketika menonton televisi.
Tabel 20
Orangtua bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan

Alternatif F %
58

Selalu 25 83
Sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua
mereka selalu bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan, 17 %
menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah orangtuanya bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan
anaknya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua
siswa selalu bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan
anaknya.

Tabel 21
Orang tua selalu menemani belajar anaknya

Alternatif F %
Selalu 25 83
Sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua
mereka selalu menemani belajar anaknya, 17 % menyatakan sering, sedangkan
siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menemani
belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian maka sebagian besar orang tua siswa
menemani belajar anaknya.
59

Tabel 22
Orang tua menyediakan buku-buku pelajaran tambahan di rumah

Alternatif F %
Selalu 22 73
Sering 8 27
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Melihat tabel di atas, ternyata 73 % siswa selalu disediakan buku-buku


pelajaran tambahan di rumah, 27 % menyatakan sering, sedangkan tidak ada siswa
yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menyediakan
buku-buku pelajaran tambahan di rumah tidak ada. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu menyediakan buku-
buku pelajaran tambahan anaknya di rumah.

Tabel 23
Orangtua selalu mengingatkan untuk rajin belajar

Alternatif F %
Selalu 22 73
Sering 8 27
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 73 % siswa menyatakan bahwa selalu


diingatkan untuk rajin belajar, 27 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang
menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tuanya mengingatkan anaknya
untuk rajin belajar tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian
besar orangtua selalu mengingatkan anaknya untuk rajin belajar.
60

Tabel 24
Orangtua berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya

Alternatif F %
Selalu 24 80
Sering 6 20
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa 80 % siswa menyatakan bahwa orangtua


mereka selalu berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya, 20
% menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan
tidak pernah orang tuanya berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar
anaknya tidak ada. Dengan demikian maka sebagian besar orang tua siswa selalu
berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya.

Tabel 25
Mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pendidikan

Alternatif F %
Selalu 25 83
Sering 5 17
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa mereka


selalu mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pendidikannya,
17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan
tidak pernah mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap
pendidikannya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar
siswa selalu mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap
pendidikannya.
61

Tabel 26
Orangtua selalu menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajar

Alternatif F %
Selalu 19 63
Sering 11 37
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Melihat tabel di atas, ternyata 63 % siswa menyatakan bahwa orang tua


mereka selalu menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajarnya, 37 %
menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah orangtuanya menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajarnya tidak
ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah orang tua
siswa selalu menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajarnya.

Tabel 27
Orangtua menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar

Alternatif F %
Selalu 20 67
Sering 10 33
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang


tua mereka selalu menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar, 33
% menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan
tidak pernah orangtuanya menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan
belajar tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua
siswa selalu menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar.
62

2. Analisis data
Tabel 28
Item soal

Nomer Pertanyaan Jumlah


Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 1 4 2 0 4 3 60

2 3 4 3 3 4 1 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 1 4 4 1 60

3 2 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 1 3 2 4 3 3 3 2 60

4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 3 4 4 2 4 2 65

5 2 4 2 3 4 4 3 2 3 3 1 1 2 2 1 3 2 2 4 2 50

6 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 1 3 4 1 60

7 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 1 3 2 0 4 3 60

8 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 65

9 3 4 1 3 3 3 4 4 2 4 3 4 1 3 1 4 4 3 4 2 60

10 4 4 4 4 2 3 4 1 3 4 3 4 3 1 4 3 3 4 4 3 65

11 3 3 2 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 1 1 2 2 3 2 1 50

12 4 4 3 3 4 2 4 3 4 1 3 3 4 2 3 4 3 0 4 2 60

13 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 1 3 2 0 4 2 60

14 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 2 4 2 1 4 3 1 58

15 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 2 4 2 2 2 3 1 4 3 2 55

16 4 4 4 2 3 3 3 1 4 2 4 1 2 3 2 2 1 4 4 2 55

17 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 65

18 4 4 1 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 65

19 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 1 4 2 65

20 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 0 4 4 65

21 2 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 1 4 1 60

22 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 1 4 3 4 4 4 2 4 3 65

23 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 2 60

24 4 4 3 4 2 3 4 1 4 3 4 4 3 1 4 3 3 4 4 3 65

25 4 2 4 4 1 1 4 1 4 3 3 2 2 1 4 1 1 3 2 3 50

26 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 70

27 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 70

28 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 70

29 4 2 4 4 2 2 4 2 4 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 56
63

30 4 4 3 4 2 3 4 2 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 67
104

111

102

105

108

110
90 87 88 80 93 93 91 89 78 84 93 73 79 69 1827

Table 29
Nilai Rata- rata Raport Kelas II
Variabel Y

No Nama Nilai

1 Adinda Fardiansyah 65
2 Adnan Hobir 66
3 Ahmad Fadilah 71
4 Alfira Wulan Dari 69
5 Alya Ramadani 69
6 Farhan Nawawi 65
7 Maulidiya Karyani 62
8 Mega Diana 74
9 Memey Melani 75
10 M.Farel Rizqullah 67
11 M. Fajli 68
12 Selly Fitriyani 75
13 Desi Silvia 65
14 Angga Maulana 71
15 Radi Wijaya 64
16 Abelia Putri 61
17 Jujun Junaedi 71
18 Nur Marifah 70
19 Ramdhani 69
20 Siti Munawaroh 62
21 Siti Nurlela 67
22 Widhya Ayu Juliani 70
23 Amelia Putri 69
24 Hendrian Syah 60
25 Mila Amelia 70
26 Siti Nurmala 70
64

27 Siti Marpuah 70
28 Syahwa Aryani 70
29 Stepani 56
30 Siti Zahra 67

Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar


anak, penulis menggunakan tehnik product moment, yang merupakan salah satu
tehnik untuk mencari korelasi antar dua variable. Adapun rumus yang di perlukan
adalah :

𝑁ΣXY − ΣX (ΣY)
rxy =
(𝑁Σ𝑋)2 −(𝛴𝑋)2 (NΣ𝑌 2 −(𝛴𝑌)2

Rxy = angka korelasi “r” product moment


N = number of cases
ΣΧY = jumlah hasil perkalian
ΣX 2 = jumlah seluruh skor X
𝛴Y 2 = jumlah seluruh skor

Sebelum dilakukan penghitungan untuk memperoleh angka indeks


korelasinya, terlebih dahulu akan di rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis
nihilnya, sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X
(perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar)
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X
(perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar)
Untuk lebih jelasnya penulis sertakan table sebagai berikut :
65

Tabel 30
Penghitungan Data

No X Y XY X2 Y2
1 60 65 3900 3600 4225
2 60 66 3960 3600 4356
3 60 71 4260 3600 5041
4 65 69 4160 4225 4096
5 50 61 3050 2500 3721
6 60 67 4020 3600 4489
7 60 71 4260 3600 5041
8 65 71 4615 4225 5041
9 60 70 4200 3600 4900
10 65 69 4485 4225 4761
11 50 70 3500 2500 4900
12 60 69 4140 3600 4761
13 60 69 4140 3600 4761
14 58 62 3596 3364 1844
15 55 65 3575 3025 4225
16 55 62 3410 3025 3844
17 65 74 4810 4225 5476
18 65 67 4355 4225 4489
19 65 70 4550 4225 4900
20 65 75 4875 4225 5625
21 60 67 4020 3600 4489
22 65 68 4420 4225 4624
23 60 69 4140 3600 4761
24 65 75 4875 4225 5625
25 50 60 3000 2500 3600
26 70 70 4900 4900 4900
27 70 70 4900 4900 4900
66

28 70 70 4900 4900 4900


29 56 56 3136 3136 3136
30 67 67 4489 4489 4489
𝚺𝟏𝟖𝟑𝟔 𝚺𝟐𝟎𝟑𝟎 𝚺𝟏𝟐𝟒𝟔𝟒𝟏 𝚺𝟏𝟏𝟑𝟐𝟔𝟒 𝚺𝟏𝟑𝟕𝟗𝟐𝟎

𝑁ΣXY − ΣX (ΣY)
rxy =
(𝑁Σ𝑋)2 −(𝛴𝑋)2 (NΣ𝑌 2 −(𝛴𝑌)2

25.102316 − 1503 (1697)


rxy =
(25.102316 )−(1503)2 (25.102316 2 −(1697)2
2557900 −2550591
rxy =
2273475 − 259009 2889875 −(2879809 )
7309
rxy =
14466 (10066 )
7309
rxy =
145614756
7309
rxy =
12067 .094

rxy : 0,605

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Selanjutnya untuk menginterpretasikan nilai koefision korelasi
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Interpretasi secara sederhana
Dengan interpretasi secara sederhana, dari perhitungan di atas
memperoleh hasil rxy sebesar 0,605 menunjukan adanya antara variable X
dan Variabel Y tidak bertanda negative, yang berada antara 0,40 - 0,70
(lihat pada tabel 5 bab III). Berarti diantara Variabel X (perhatian Orang
Tua) dan Variabel Y (Prestasi Belajar Anak) terdapat korelasi positif
(korelasi yang berjalan searah). Dalam interpretasinya tergolong korelasi
yang sedang atau cukup.
2) Interprestasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment.
Setelah mendapatkan rxy sebesar 0,605 maka rxy tersebut
dikonsultasikan dengan r tabel product moment atau membandingkan
67

besarnya r hitung dengan r tabel, dengan terlebih dahulu mencari derajat


bebas (df), dengan responden yang di teliti sebanyak 30 orang, sedangkan
variable yang diteliti sebanyak 2 (variable X dan variable Y), maka rumus
yang digunakan sebagai berikut :
df = N – nf
df = 30 – 2
df = 28
Setelah diketahui df nya adalah 28, maka dapat di lihat pada tabel
nilai “r” product moment di ketahui bahwa 28 pada taraf signifikan 5 %
diperoleh “r” tabel = 0,936, sedangkan pada taraf 1% = 0,505. Karena baik
pada taraf signifikan 5% maupun 1% rxy atau r hitung lebih besar dari r
tabel, maka hipotesa alternatif (Ha) di terima atau disetujui kebenarannya,
sementatra hiptesa nihil (Ho) di tolak.
Dengan demikian, pada kesimpulannya rxy dapat diberikan
interpretasi bahwa adanya korelasi positif yang signifikan antara perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar anak, dengan korelasi sedang, artinya
budaya keilmuan orang tua cukup berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa.
3) Menentukan Koefisien Determination (KD)
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Variabel X terhadap
Variabel Y, maka penulis mengunakan rumus :
KD = r2 x 100%
= 0,6052 x 100%
= 36,6 %
Pada kesimpulannya diperoleh kontribusi Variabel X yaitu perhatian
orang tua memberikan kontribusi sebesar 36,6% terhadap prestasi belajar
anak, ini berarti perhatian orang tua mempengaruhi terhadap prestasi belajar
anak sebesar 36,6%.
4) Perbedaan prestasi dii tinjau dari tingkat perhatian orang tua.
Kemudian untuk memperkuat hasil penghitungan rumus statistik (“r”
Produk moment) = 0,605 yang berada pada indeks (0,40 – 0,70) di atas,
68

“yang berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan dalam kategori


sedang/cukup”, penulis mengelompokan perhatian orang tua kedalam dua
kategori (tinggi dan rendah) berdasarkan hasil angket yang dijawab langsung
oleh para orang tua, adapun pengelompokan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui sinkron/tidaknya hasil penghitungan data statistik di atas
yang berkesimpulan akhir bahwa : “pengaruh perhatian orang tua
terhadap prestasi belajar anak adalah masuk dalam kategori
sedang/cukup”. Hal yang perlu digaris bawahi, bahwa: yang di maksud
dengan kategori sedang/cukup disini ialah, cukup/sedang dalam hal
“pengaruhnya” dan bukan berarti perhatian orang tua itu sendiri yang
masuk dalam kategori sedang.
2. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang orang tuanya
memiliki perhatian tinggi dengan yang orang tuanya memiliki perhatian
rendah.
Berikut tabel pengelompokkan perhatian orang tua :
1. Perhatian tinggi (skor : 37- 43)
Tabel 31
Pengelompokkan perhatian tinggi

Nama
No Nilai Katagori nilai
Orang Tua Anak
1 Fardiyansyah Adinda F 69 Tinggi
2 Rahman H Adnan Hobir 68 Tinggi
3 Nimin Ahmad Fadilah 71 Tinggi
4 Endang Hendra Alfira Wulan D 69 Tinggi
5 H.Sudin Alya Ramadani 69 Tinggi
6 Komarudin Farhan Nawawi 70 Tinggi
7 Dana Karyana Maulidiya K 68 Tinggi
8 Ikum Suryadi Mega Diana 74 Tinggi
9 Endang Memey Melani 75 Tinggi
10 Aan Ananta M.Farel R 69 Tinggi
69

11 Amir M. Fajli 68 Tinggi


12 Bohani Selly Fitriyani 75 Tinggi
13 Idrus Siti Munawaroh 68 Tinggi
14 Atmaja Siti Nurlela 68 Tinggi
15 Sandi Siti Marfuah 69 Tinggi
16 Nanang Siti Nurmala 70 Tinggi
17 Deriyatna Hendrian Syah 68 Tinggi
18 Mulyadi Syahwa Aryani 69 Tinggi

Untuk katagori nilai tinggi dan randah, lihat tabel 3 pada bab III
2. Perhitungan rendah ( skor : 30 - 36 )
Tabel 32
Pengelompokkan perhatian rendah

Nama
No Nilai Katagori nilai
Orang Tua Anak
1 Usman Desi Silvia 65 Rendah
2 Karim Angga Maulana 66 Rendah
3 Rasan Radi Wijaya 64 Rendah
4 Abay Abelia Putri 61 Rendah
5 Dadan Jujun Junaedi 65 Rendah
6 Mamur Nur Marifah 66 Rendah
7 Jujun Ramdhani 67 Rendah
8 Mamin Mila Amelia 67 Rendah
9 Usman Stepani 66 Rendah
10 Udin Widhya Ayu. J 65 Rendah
11 Ujang Amelia Putri 66 Rendah
12 Jajang Siti Zahra 65 Rendah

Dari tabel pengelompokkan di atas dapat disimpulkan bahwa :


70

Dalam kelompok orang tua yang memiliki perhatian tinggi, ternyata tidak
semua anak-anaknya berprestasi tinggi, bahkan sebagian dari anak mereka
memiliki prestasi berkategori rendah. Hal ini menunjukan bahwa perhatian orang
tua (walaupun orang tua tersebut memiliki budaya keilmuan tinggi) tidak
berpengaruh besar / tinggi terhadap prestasi belajar anaknya, atau tidak menjamin
bahwa anaknya akan berprestasi tinggi, hal ini sesuai dengan hasil penghitungan
rumus statistik di atas yang menyatakan bahwa pengaruh perhatian orang tua
terhadap prestasi belajar anak masuk dalam kategori sedang cukup.
Andaikan saja dalam kelompok perhatian tinggi, anak dari para orang tua
tersebut mayoritas berprestasi tinggi maka dapat disimpulkan bahwa perhatian
berpengaruh besar / tinggi terhadap prestasi belajar anak. Demikian pula dalam
kelompok orangtua yang memiliki perhatian rendah, jika mayoritas anak-anaknya
berprestasi belajar rendah, maka juga dapat disimpulkan bahwa pengaruh
perhatian orangtua terhadap prestasi belajar anaknya adalah tinggi.
Perhatian orangtua tinggi prestasi belajar anak tinggi Pengaruh
perhatian
terhadap prestasi
Perhatian keilmuan orangtua rendah prestasi belajar anak rendah
belajar adalah
Namun kenyataan yang ada dalam tabel pengelompokan diatas tidaklahtinggi
demikian,
melainkan :
Pengaruh perhatian
Perhatian orangtua tinggi tidak semua anaknya berprestasi tinggi
terhadap prestasi
belajar adalah
Perhatian orangtua rendah tidak semua anaknya berprestasi rendah sedang/cukup

D. Keterbatas Penelitian
Dalam hal penelitian penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangannya dan jauh dari pada sempurna. Karena keterbatasan kemampuan
peneliti, juga karena waktu penelitian yang terlalu singkat sehingga semple
kurang memenuhi syarat, biaya dan peralatan yang terbatas sehingga hasil
penelitian ini masih banyak kekurangan dari segala aspek.
Namun peneliti mengharapkan kepada semua pihak untuk sudi kiranya
memberikan masukan dan saran demi terwujudnya penelitian yang sempurna.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan interpretasi yang telah dilakukan, maka
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai rata-rata raport semester I
dan II menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Ini
menunjukan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata berada pada taraf
cukup.

2. Perhatian orang tua


Perhatian orang tua secara umum dapat dikatakan cukup tinggi dengan
melihat total perhitungan jawaban angket yang disebar menunjukan
sekor sebesar 36,5, yang berada pada rentang nilai 37-43 (lihat tabel 2
Bab III). Sedangkan prestasi belajar anak dapat dikatakan tinggi
dengan melihat nilai raport akhir semester, yang berada pada 68-75
(lihat tabel 3 Bab III).

3. Sesuai dengan hasil perhitungan data yang penulis lakukan yaitu


menggunakan interprestasi sederhana dan melakukan interpretasi
dengan membandingkan nilai rxy dengan rtabel ternyata terdapat
korelasi positif yang searah dan signifikan. Pada interpretasi
sederhana hasil perhitungan rxy = 0,605 yang berkisar antara 0,40-0,70
yang menunjukkan adanya korelasi sedang/cukup besar antara
perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak. Sedangkan
interpretasi dengan membandingkan nilai rxy dengan rtabel, ternyata rxy
lebih besar dari rtabel, baik pada taraf signifikasi 5% maupun 1%.
71
72

Dengan perolehan rxy = 0,605, sedangkan rtabel pada taraf 5% = 0,396


dan pada taraf 1% = 0,505. Pada kesimpulannya, perhatian orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar anak
di SDN Sukamaju 02 Jonggol Bogor. Selanjutnya untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi variable X (perhatian orang tua) terhadap
variable Y (prestasi belajar anak), maka perhitungannya adalah
koefision korelasi antara variabel X dan Y (r2) x 100% = 36,6%. Jadi
kontribusi yang diberikan variabel X (perhatian orang tua) terhadap
variabel Y (prestasi belajar anak) sebesar 32,8%.

B. IMPLIKASI
Berdasarkan analisa dan interpretasi yang telah dilakukan dapatlah
disimpulkan bahwa dengan metode deskriftif dan pendekatan
kuantitatif juga teknik pengambilan sampel random sampling dengan
teknik Korelasi Product Moment sehingga terdapat hubungan yang
signifikan antara perhatian oprang tua dengan prestasi belajar siswa
terdapat hubungan yang kuat dan positif.

C. SARAN
1. Melihat keadaan yang ada nampaknya orang tua harus lebih
Meningkatkan perhatian, dalam arti menginsentifkan kepeduliannya
terhadap pendidikan anaknya, agar motifasi dan semangat anak
menjadi lebih baik sehingga perkembangan pendidikannya menjadi
lebih baik.

2. Bagi para guru hendaknya memberikan dorongan dan sarana kepada


para orang tua untuk terus memperhatikan dan mensupport anaknya
dengan cara apapun dan dalam bentuk apapun selama dalam bingkei
positif, karena hal itu akan berpengaruh terhadap perkembangan
belajar anak. Tentunya tidak lupa pula memberikan motifasi kepada
siswanya.
73

3. Bagi para siswa, janganlah menjadikan keadaan ekonomi, latar


belakang, dan profesi orang tua sebagai alasan untuk tidak berprestasi,
karena pada dasarnya setiap siswa memiliki kesempatan dan peluang
yang sama untuk berprestasi. Buktinya dalam pengelompokan orang
tua yang memiliki perhatian rendah terdapat anak yang berprestasi
tinggi, dan sebaliknya dalam kelompok orang tua yang bebudaya
keilmuan tinggi tidak semua anak-anaknya memiliki prestasi tinggi,
inti dari yang ingin di sampaikan penulis adalah “semua tergantung
pada diri sendiri masing-masing, rajin/tidak, sabar/tidak,. mau
berusaha/tidak dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, abu, Psikologi perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. Ke-2

Ahmadi, abu, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1

Chols, Jhon M.E dan Sadily Hasan, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia
1996

Darajat, Zakiah, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang: Effhar Publishing, 1990,


Cet ke-1

Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemah, Jakarta:


Yayasan penyelenggara penterjemah dan penafsir Al Qur’an 1971

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jilid 3, Jakarta:


Balai Pustaka 2002

Habsy, Kamus popular, Jakarta: Centre 1983, cet ke-20

Hartati, Teti, dkk, Islam dan Psikologi, Jakarta: R E Persada, 2004 cet. Ke-1

Hebby, Kamus popular, Jakarta: Centre 1974

Jamaludin, Pembelajaran yang efektif (Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi


siswa), DirjenKelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001

Kountur, Ronny, D.M.S, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis,
Jakarta: PPM 2003 Cet ke-1

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikam Teoritis Dan Praktis, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya 2004, Cet ke-16

Ryanto Yatim, Metodologi Penelitian : Suatu Tujuan Dasar, Surabaya: SIC 1996,
Cet, ke-1

Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan., Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jayaa 1999 Cet ke-1
Salameto, Belajar dan factor-faktopr yang mempengaruhi, Iakarta Rineka Cipta,
1991, Cet-2

Sudiman, Inter aksi dan motifasi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1994, Cet-5

Sujana, Nana, Dasar-Dasar Proses Balajar Mengajar, Bandung: Bandung Sinar


Baru Algesindo, 1998

Syamsyudin, Makmun, Abin, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 1998 cet ke-2

UU RI. No. 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS, (Jakarta: PT Kloang Klede Putra


Timur dan Koprasi Primer P.M.I 2003).
-.: j"l

F/ | .1
t'
I I

z
<E
*.4
< ElJ t
'Or-
r-I
>ea, ac :a aa a -_{

a
F
a
tl
-l a
z
r- \o oo ra)
< g \o oo F-- t-- o\ s
ir frl
# tr-
j
-t
r+t
E
l-l
0
bb >'
d
F fr

2& r-l al .i
r-l ;A )r cf) d. it1
*€ O
frl
E\/ v
L }4
E 9 +j c.,r bb (.)
',4 -
a<
'pa
7\/ _v \< )v S\o
?E RiZ
rl<
R$
E
<1.
(.) c) 0.) :i
-(,l_ ,.t a(.) \
F

()
(n
hJ4
'F
ii

2 Fd E $ q)
4ti (J g
z'u ov O
r-'t
rrl-v r lr Vo. '8n q E,,^
'v
x 6
o!2
:s
'ae
"ii
I
li
E
v

EP7 z
aH
aq xe
s *E ..1
Ed
oo
f.lF=
tv. r fr
-VAr tY.
boM
qv
A-. n
'oo
s
Nr' c.:
L s S,
dlo rlt H E
-i-^

55i
FA<

t's \€
I ,r<

#*;
(DL "aC L
Rs
z ca fi
F
_vt
Cl C)
i ..}<
\a
S .r/ .s9 A

v .-\ .cg >. q) \(€ q)


oo
\)
q a r G) \*
^<z E
ti
NCB
.q
L
+i
4cd
^)4
trq
l
s0)
*.}<
t'r an
.Ae
-v4 €E ccq
> ?/. s i3 cl
.E !o\ \6
a)
FH' =c) H 'o .-r v
sd
pz zs, a>E, t r
;(l)
a- cd'
!
F

-€ bn .: o\
i-

<e tsh0
's-'1 (,)
tig
ax
qO
FIA gv
F.i bI) cg)
-rA t/ A
(s bo.cl 5- </i
}l.
E
V)
g? tt) H U)O\ *€
.o-
DM <A NJ za <o\ <=
tv.
Jl

3 '1 p
'\
z a-
<4 c-l cn a.l cr)

(h

z
rh Fri
)<! a.! a-) [n \o
Z
F-\
Ql,

-
,s
-
f'f!

* tr) \o
z (-.1 ca i\
' ' 1 r. {
h,1 l-

\
\a \e
\0 Rp q/ \G) =+
tar
t*-
+ {+ rrf
I ca I ra)
(.1
tr) c.)
\o
$

botr
c)
U >.u)
.F : d
pl 6
P a d.
(.) FM
s
!
d
ESo ;i5 U)
i\

hO

:
lri s< )-:
-H?
sl
Q()

g La) a F$
U .\c<! $ rtoR
:Y

,r4
''s 30 h
bn
bo
q,h Gvr

q 3 j 5 at 5
- el dH ^d
s a
tic)
a,i oi cc !a
v)
o0 hi.Q
d
cd c.l
}. ,r' ti
sgv0) h
- ,.'
o:i
A
a=
.(g I
>J
*
P-1
\g *4 o
box >.
qo 6q
s< ^A
IX
S -ti (6C)
-bs 6a
o0 q cs J1
E"" \A b4 (n
H'r)
&9 el#
+=
J1 +
io\
Ho\ f\ (/)(l) sP 4. 3 E SP
--i
<Fi
q)
>0i OIJ 6')

O.V ct
RI '*k
R'E
,-r tr
tr'd o0
=c) 9.+ '.bo
Lv
rC
Lr
cd ,ru
€.8 *AC
$4
.aP EO\
E€
Pbn
N.Y
h<
'h* cQ 4 rn !, dC.) B*
x ..1 :Hi
b0 ?]
s4( > . x \ * RFa= . 9 t=r
lri ;i(d <x dc€ !l cs
A
\
E.-r
al
5C.l
V) d
\
!
A^H
\x

e 4
vo b ^c) ts $(,
d3
IH

6s ? ::9
IiV \ F :3 ^/ c\
(,) cd
AE
()= <s
ccg csH €Ra0 *cn^ +iE
dJ<
cd:ScB
c*o.
(gq g)1 O. >\A
EU)
tis a-y
S() o= -qcq 6) cdx' dL
(;3 <M
Ptsr
H PA
HRI.]
o- ;:
*a
0)
-.J

c.- F oo oo a oo

rj

c-l cA $ rn c- oo

& N c.l s l/.)


l"t' / l

\s a_9 \c \c, Y
\ \0 \ <-p
Y
.<r ca -+
oo oo
.f,
ca |.r) la) (J
d
I
N cn (.'l oo
d
ca
I
oo
oo |r)

o{)
(f L4
=
E
a'l
ar C
t+{ .F g
a
olI
v) c) u) r\ Lr
rr
e
M cd$ .F
Ek il d :i ttt

l-r O\ c)
I b0 #w 0.)
EO\ cd (-) -
F : '5o
d lr
E t Of
-
-V r-i q r-
:iu v) G ca
oo
O ' ov o
H
cq5 ':-1 - v) .F o0 0\ .v
cl Cg lr v!
Ft 0,
d14 xc) .F q) O
go,
.Yl F{ bo
t:M ,s
H<
'9 cs r-t *.i
;1 O
C.)lr!
E

U
q) sa U)
,.:4

s
Q:
cg !v
!-.
g-v .54O .* (.) - r-
€ sJ >. O\
o \,r' ;i c..l (t)
() '-#
^oS
-(h *<
.-l
p(g
:H .t
x-q J4 u2 -y
Cg
-l
b0 C)a3
=-s
aQ^
Cd
HrX
n-N Z6 fi- E
J\J
ai E6l F# b0g
>r ad trh
!rv l.{
G
s- .aM -= 0)
j1
O& €-\ -14.*
}(*j
a \.r', a o':1, '-i q)
JCS HU e= 9s(.) -v: F.E
^- a
-v c) ..{ \o
JJ
rhv
J1 i €A\ (.) v
JI L) voo ^U)6 a&
E3 c)cc Eo\ tsc
(Er, s3
dL
v)
Bti joo .-i $ B
(6F

d>r c6 rq
Eii
a- EO >'A
x-V Eo\ HR ti
.a bb
:JJ
:9 cq
<; M <^=- rr C.I A. (E FF)

-o0
q:
E3
vLi
.=q
(cn
rH >.
a E= *rE ?H
'(f c0 a o.'(f '6'
HCg PA cd ;; r -i;
oo Fi =-h 0)= t b00 .O cg
v-v Ze^ at) a& zil a= <3

6l ca c.t cA ca + .f, $ $

c\ ca s trl f- oo
c'I

tr- oo ci cr) $ rn
N c\ C.I c.l C\ (\ ai
'\q
$/
I
I
':

\
s \ \ \p \$ \
=e .f
trr
-f,
c\l
c-.1 rr) ao \o r- c..l c-
o\ +
I
\ I
\o ca \o \o f-
t\
\f, c--

d A
a
(tl (\l E-
.o >.
m '
cl I ?n l-{ l.r
C) ho g
f-r q
M O () ti F
ccg J V)
bl tl 26 f o
c!cg =v
dE (t-( l-J J1 a g
-od
g.ll t >.+ >. CS
.54
L
r$
bo bo H

80g # #i( o a (l)



Fc 6
trd .o
lr
n-'d A4
l-r th f{ |( g{l * o
J-{ c)
EF .F 6:
'F
bo'
tv '= 0'l a1.

' EE
x- s
() cqE
tt cg
tM C)
aA (.) .E .q V)
gju)dGt
bo v) .tsM p* q
()CS a& 4)o E\J ()
.Fc 3 9t-a trc{ bI);, O*j
H I
oc) b0
oi€ )a G)O F() tr<v
'ii 'Fo
H d p. cs'o
' .,'a ( ) cs ^o O
a. "t4 Atr rr ol EF *: ho
: ftl*
a
.:. 6 =o0
u;i 9a OO

1B,i 't3 ,r, ? &


'tr bo 2 4
f.n'=
6) 'o
5pqM F'1 t7
A ;;
t-r OO .C) N
)l-1
s? \o
Eq* M LE
k{ cg .r E F> E5 Ei o\ C)
g E O E^-( )
ftl F, q, \- O\ io
-H
*d A€
bY >.
=v F^* l-+ cc
.5(2 .IY
Mts
GI
EU u)
E Mr O6\ >. /i BC .C € +.1
V,
PEo,
mo\ HJ
IE
H cr) $cd
g*4 v6
\z j1
FA
.J>'
-' cg
HI\
coo >.
.= h0 Nq Pr:
_o* F{
^- €o # - i P.
a7- EU) g'Ei ,r.o
cd
d
!q
V)
=h0 >,2 : bI) Evi .=z
.FAEts Fi(,
=lY
<1 *1
,.YJA NC.)
ZU
o4
;ii <
FC
A?- odi
te .:7<
trH H

tr) tr) F- t-. o\ c\


c.l ca cn co

cl cR .f, (n \fJ r- ra!


c.I (\ c.l (\ c.l ct C\t co

* CN rtr, t\
c{ c.t ca ao ca co aq ca ca co
b#

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR


DINAS PENDIDIKAN
UPT KURIKULUM VI TIVSD KECAMATAN JONGGOL
Alamat: Kp.CegerDesaSukamajuKec.JonggolKab.Bogor Kode Pos 16830

SURAT KETERANGAN
NO:421.2/ ll /5D.36/V/2012

Yang bertandatangandibawahini, KepalaSekolatrSDN Sukamaju02 UPT


Kurikulum VI KecamatanJonggolKabupatenBogor menerangkanbahwa:

Nama SITI MASITOH


T empat/Tangallahir Bogor,lI Marct 1964
NIM 80901
1000164
ProgramStudi StrataSatu(SI)
Jurusan PendidikanAgamaIslam
Semester 8 (delapan)
TahunAkademik 20lt I 2012

Telah mengadakanpenelitian tentang" HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN


ORANG TUA DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA", studi kasusdi SDN
Sukamaju02 JonggolBogor.
agarpihak yang
Demikian suratketeranganini di buat dengansebenar-benamya,
berkepentingan
maklum.

Jonggol, 15 Mei 2012

S J NS T . I X A M A
SJl U

.r95305081977051002
Lampiran : 1

BERITA WAWANCARA

Nama : Yohanes Sukadi,S.Pd


Hari dan tanggal : Sel;asa, 15 Mei 2012
Tempat ; SDN Sukamaju 02

Hal-hal yang ditanyakan


1. Bagaimanakah sejarah singkat berdirinya SDN Sukamaju 02 ?

Jawab Kepala Sekolah :


- SDN Sukamaju 02 merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang
berada di wiliyah Desa Sukamaju Jonggol Kabupaten Bogor.
- Sekolah ini pertama pertama kali didirikan pada tahun1943, diatas tanah
wakap wakap seluas + 1.000 M2.
- Pada tahun 1962 diadakan perombakan disegala bidang untuk
mensejajarkan Sistem Pendidikan, da kurikulum yang dipakai Pemerintah,
sehingga sudah beberapa kali ganti Kepala Sekolah.
- Status sekolah SDN Sukamaju 02 adalah Negeri.
2. Bagaimana keadaan letak geografisnya ?

Jawab Kepala Sekolah :


- Masalah geografis sekolah ini terletak dipinggir jalan raya, namun tidak
persis berada di pinggir jalan raya, melainkan aga masuk kedalam, jadi
suasananya tidak terlalu bising dan cukup mendukung kelancaran KBM
(Kegiatan belajar mengajar), sekolah ini dekat dengan Balai Desa
Sukamaju.
3. Bagaimana prilaku siswanya ?

Jawab Kepala Sekolah :


- Pada umumnya prilaku siswa SDN Sukamaju 02 wajar dan terkendali dan
masih dapat di tolelir.
4. Apa kebijakan yang diambil apabila jika terjadi pelanggaran yang dilakukan
siswa ?
Jawab Kepala Sekolah :
- Kebijakan yang saya ambil apabila terdapat siswa yang melanggar
peraturan, pertama saya hanya cukup menegurnya/member nasehat.
Tahapan selanjutnya jika masih melakukan pelanggaran saya berikan
sanksi/hukuman berupa fisik maupun non fisik yang bersifat mendidik,
kemudian tahap ketiga jika yang bersangkutan masih melakukan
pelanggaran, saya akan memanggil orang tua/wali siswa tersebut untuk
datang ke sekolah.
5. Apa Visi dan Misi SDN Sukamaju 02 ?

Jawab Kepala Sekolah :


Visi SDN Sukamaju 02 adalah
- Agar terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, SDM yang kreatif,
inovatif, professional, serta unggul dalam IPTEK dan IMTAQ. Sedangkan
Misinya adalah :
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih, aman dan
nyaman.
2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan Imtaq.
3. Meningkatkan mutu proses belajar, mutu hasil belajar.
4. Meningkatkan kreatifitas untuk selalu berbuat dan berkarya.
5. Melakukan Inovatif kearah yang lebih maju.
6. Meningkatkan kinerja yang professional.
7. Meningkatkan prosentase siswa yang melanjutkan sekolah.
8. Meningkatkan disiplin warga sekolah.
9. Meningkatkan pran serta dan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan anak.
Lampiran : 2

ANGKET PENELITIAN

Kepada Yth,
Siswa/I Kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol
Di
Tempat

Dengan hormat

Bersama ini saya selaku mahasiswi semester VIII Fakultas Ilmu


Tarbiyah dan Keguruan Dual Modesytem Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bermaksud mengadakan penelitian di SDN
Sukamaju 02 Jonggol, guna menyelesaikan skripsi, sebagai syarat mencapai gelar
Serjana Strata I (S I). Oleh karena itu saya mengharapkan adik-adik siswa/I kelas
II SDN Sukamaju 02 Jonggol dapat mengisi angket penelitian ini sesuai dengan
pendapat/keadaan yang sebenarnya, atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan
terima kasih.

Hormat saya,

SITI MASITOH .
(809011000164)

1. Petunjuk
A. Jawab pertanyaan berikut dengan member tanda silang (X) pada jawaban
yang sesuai dengan kenyataan dan pendapat anda.
B. Indentitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya serta tidak
mempengaruhi nilai anda, sebab angket ini bertujuan dalam rangka
menyelesaikan skripsi.
1. Apakah orang tua anda pernah menyediakan perlengkapan belajar seperti
meja belajar, lampu belajar, buku-buku dan alat tulis yang anda butuhkan.
a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

2. Apakah orang tua anda pernah menegur jika melihat anda malas belajar ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

3. Apakah orang tua anda selalu menanyakan perkembangan belajar anda


disekolah ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

4. Apakah orang tua anda pernah menanyakan hasil tes/ ulangan anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

5. Apakah orang tua anda ikut mengatasi kesulitan belajar anda ?


a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

6. Apakah orang tua anda mengawasi/Meningkatkan jam belajar anda dirumah ?


a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

7. Apakah orang tua anda dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas
pertanyaan anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

8. Apakah orang tua anda selalu memeriksa PR dan membantu (membimbing)


dalam mengerjakannya ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

9. Apakah orang tua anda pernah memberikan uang untuk membeli buku
pelajaran yang diwajibkan untuk belajar anda?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

10. Apakah orang tua anda memperhatikan/peduli terhadap situasi tempat belajar
anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

11. Apakah orang tua anda selalu meminta / menyuruh anda untuk sering
membaca Koran, majalah dan buku – buku pengetahuan lainnya ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

12. Ketika anda menyaksikan televisi bersama orang tua anda, Apakah orang tua
anda selalu member bimbingan atas acara tv tersebut ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
13. Apakah orang tua anda sering berbincang tentang hal terkini seperti masalah
politik, sosial dan inovasi ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

14. Apakah orang tua anda selalu menemani anda belajar bersama – sama ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

15. Apakah orang tua anda menyediakan buku – buku ilmu pengetahuan dan
sebagainya atau bahkan perpustakaan mini dirumah ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

16. Apakah orang tua anda selalu mengingatkan anda untuk selalu rajin belajar ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

17. Ketika anda mengalami kesulitan belajar, apakah orang tua anda
mengkonsultasikan hal tersebut kepada guru anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

18. Jika terdapat keluarga lain seperti paman, bibik, nenek, sepupu dan lain –lain
dalam keluarga anda, apakah mereka perhatian terhadap pendidikan anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

19. Ketika anda asik bermain kemudian lupa waktu belajar, shalat dan lain – lain,
pakah orang tua anda memarahai / menasehati anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

20. Apakah orang tua anda pernah menganjurkan anda untuk mengikuti kursus,
bimbingan belajar dan lain – lain?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
Lampiran : 3

ANGKET PENELITIAN

Kepada Yth,
Orang tua/wali siswa/i kelas II
SDN Sukamaju 02 Jonggol
Di
Tempat

Dengan hormat

Bersama ini saya selaku mahasiswi semester VIII Fakultas Ilmu


Tarbiyah dan Keguruan Dual Modesytem Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bermaksud mengadakan penelitian di SDN
Sukamaju 02 Jonggol - Bogor, guna menyelesaikan skripsi, sebagai syarat
mencapai gelar Serjana Strata Satu (S1). Oleh karena itu, saya mengharapkan
Orang tua/wali siswa/i kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol dapat mengisi angket
penelitian ini sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, atas perhatian dan
kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

SITI MASITOH
(809011000164)

1. Petunjuk
A. Jawab pertanyaan berikut dengan member tanda silang (X) pada jawaban
yang sesuai dengan kenyataan dan pendapat anda.
B. Indentitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya serta tidak
mempengaruhi nilai anda, sebab angket ini bertujuan dalam rangka
menyelesaikan skripsi.
Nama orang tua :
Nama anak yang bersekolah di SDN Sukamaju 02 :
1. Pendidikan terakhir. a. sarjana b. SMA/sederajat c. SMP/sederajat
d. SD/sederajat
2. Profesi. a. Pegawai negri b. karyawan c. wiraswasta
d. pedagang / buruh
3. Apabila terdapat keluarga lain dalam keluarga anda, apakah mereka peduli
terhadap pendidikan anak anda ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
4. Apakah anda pernah menganjurkan anak anda untuk mengikuti kursus,
bimbingan belajar dan lain – lain ?
5. Apakah anda pernah menemani anak anda dalam belajar (membimbingnya
belajar)
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
6. Apakah anda menyediakan dana khusus untuk biaya pendidikan anak anda ?
a. ya b. tidak
7. Apakah anda pernah menyediakan fasilitas belajar seperti, meja belajar,
lampu belajar, buku – buku bulpoin dan lain – lain ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
8. Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ?
a. sejahtera b. cukup sejah tera c. pas-pasan d. kurang
9. Apakah anda membimbing anak anda dalam menyaksikan televisi ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
10. Apakah anda pernah berbincang dengan anak anda tentang massalah ilmu
pengetahuan, sosial politik dan lain-lain ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
11. Apakah anda membantu mengatasi kesulitan belajar anak, dengan member
arahan, nasehat dan bimbingan ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
12. Apakah anda pernah menanyakan kemajuan/perkembangan belajar anak anda
ke sekolah/guru?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
13. Apakah anda gemar membaca Koran/majalah/buku-buku lain ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
Lampiran : 4

TABULASI ITEM ANGKET DAN SKOR YANG DIPEROLEH TENTANG


BUDAYA KEILMUAN
RESPONDEN : ORANG TUA
Nomer Pertanyaan Jumlah
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 2 1 0 3 3 4 4 2 3 3 4 1 4 34

2 3 1 4 2 3 6 3 2 4 4 4 3 3 42

3 2 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 1 32

4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 34

5 2 4 2 3 4 4 3 2 3 3 1 1 2 30

6 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 37

7 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 39

8 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 32

9 3 4 1 3 3 3 4 4 2 4 3 4 1 36

10 4 4 4 4 2 3 4 1 3 4 3 4 3 37

11 3 3 2 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 31

12 4 4 3 3 4 2 4 3 4 1 3 3 4 33

13 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 41

14 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 35

15 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 2 4 2 39

16 4 4 4 2 3 3 3 1 4 2 4 1 2 40

17 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 4 41

18 4 4 1 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 34

19 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 35

20 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 43

21 2 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 37

22 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 1 4 38

23 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 32

24 4 4 3 4 2 3 4 1 4 3 4 4 3 40

25 4 2 4 4 1 1 4 1 4 3 3 2 2 31

84 94 72 84 84 73 86 66 89 78 75 73 74 903
Lampiran : 5

Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Produet Momen


Dari Pearson untuk Berbagai df *.

Banyak Variabel yang dikorelsikan


Df (Degrees of 2
Freedom) atau db Harga “r” pada Tarap Signifikansi
(Derajat Bebas )
5% 1%
1 0,997 1,000
2 0,950 0,990
3 0,878 0,959
4 0,811 0,917
5 0,754 0,874
6 0,707 0,834
7 0,666 0,798
8 0,632 0,765
9 0,602 0,735
10 0,576 0,708
11 0,553 0,684
12 0,532 0,661
13 0,514 0,641
14 0,497 0,623
15 0,482 0,606
16 0,468 0,590
17 0,456 0,575
18 0,444 0,561
19 0,433 0,549
20 0,423 0,537
21 0,413 0,526
22 0,404 0,515
23 0,396 0,505
24 0,388 0,496
25 0,381 0,487
26 0,374 0,478
27 0,367 0,470
28 0,361 0,463
29 0,355 0,456
30 0,349 0,449
35 0,325 0,418
40 0,304 0,393
45 0,288 0,372
50 0,273 0,354
60 0,250 0,325
70 0,232 0,302
80 0,217 0,283
90 0,205 0,267
100 0,195 0,254
125 0,147 0,228
150 0,159 0,208
200 0,138 0,181
300 0,113 0,148
400 0,098 0,128
500 0,088 0,115
1000 0,062 0,081

 Dinukil dari Hendri E Garrett, Statistics in Psichology and Education, (New


York Longmans, Green and co), hlm 437-439, dengan penyesuaian seperlunya,
sesuai dengan kebutuhan variable yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 buah.
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Maret

1964 tepatnya di Kp. Cibucil Rt 06/02 Desa.

Sukamanah Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor.

Dilahirkan sebagai anak dari pasangan M.Mustopa

dan Siti Rohati. Pendidikan dasar penulis di tempuh di

MI. Hidayatul Athfal Cibucil lulus tahun 1976. Pada

tahun 1980 lulus MTS Jonggol kemudian

melanjutkan ke PGAN Bogor lulus tahun 1983. Sejak itu mengajar menjadi

tenaga honorer di M.I. Hidayatul Athfal tempat dimana penulis sekolah.

Alhamdulillah dua keberutungan datang tepatnya pada tahun 1984 yaitu menikah

dan di angkat menjadi PNS sampai sekarang. Pada tahun 1992 penulis

mendapatkan kesempatan melanjutkan kuliah DII. Program penyetaraan yang

diselenggarakan oleh fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan

lulus pada tahun 1995. Berbagai kursus dan pelatihan pernah di ikuti oleh penulis

diantaranya pelatihan guru kelas, pelatihan profesionalisme guru mata pelajaran

dan kurikulum sekolah dasar. Dari hasil pernikahan dengan Wahyu Hidayat

dikaruniai dua orang putra Deni Wahyudi dan Hendra Hidayat. Dan pada tahun

2010 keberuntungan datang kembali, Allah SWT mengabulkan segala harapan

dan cita-cita penulis mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan kuliah program

S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Syukron Walhamdulillah.

Anda mungkin juga menyukai