Juknis Lempika
Juknis Lempika
Juknis Lempika
19-200409
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT: JAS-09
PETUNJUK TEKNIS
tentang
Halaman
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB VI PENUTUP
i
SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN .......................................................................... .... 40
SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS TENTANG
LEMPAR PISAU DAN KAPAK ………………………………………..... 42
SUBLAMPIRAN C PENILAIAN LEMPAR PISAU DAN KAPAK ……….........….............. 43
SUBLAMPIRAN D GAMBAR LESAN LEMPAR PISAU DAN KAPAK ........................... 46
SUBLAMPIRAN E CHEKLIST PENILAIAN LEMPAR PISAU DAN KAPAK ................... 47
ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
tentang
PETUNJUK TEKNIS
TENTANG LEMPAR PISAU DAN KAPAK
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 23 September 2016
tertanda
Agus Kriswanto
Distribusi: Letnan Jenderal TNI
PETUNJUK TEKNIS
tentang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum.
Dinas Jasmani Angkatan Darat sebagai pelaksana fungsi teknis khusus TNI AD
salah satu tugasnya melaksanakan pembinaan ketangkasan jasmani kepada seluruh
prajurit TNI AD. Lempar pisau dan kapak merupakan salah satu ketangkasan yang harus
dimiliki/dikuasai oleh prajurit, maka perlu dilakukan kegiatan latihan lempar pisau dan
kapak secara terencana yang dilaksanakan dengan bertahap, bertingkat, dan berlanjut.
Oleh karena itu diperlukan pedoman yang berkualitas, valid, dan dapat dioperasionalkan
berupa Petunjuk Teknis tentang Lempar Pisau dan Kapak. Petunjuk teknis ini merupakan
jabaran lebih lanjut dari Petunjuk Administrasi tentang Ketangkasan Jasmani yang berisi
uraian tentang teknis memegang dan melempar pisau dan kapak pada jarak 3 meter, 6
meter, dan 9 meter.
Petunjuk Teknis tentang Lempar Pisau dan Kapak mengatur tentang bentuk-bentuk
latihan serta tahapan latihan mulai dari cara memegang dan melempar. Namun hingga
saat ini TNI Angkatan Darat belum memiliki referensi/petunjuk teknis yang dapat dijadikan
pedoman dalam latihan lempar pisau dan kapak, sehingga dalam pelaksanaan latihan
lempar pisau dan kapak di satuan jajaran TNI Angkatan Darat belum ada keseragaman
dan belum diperoleh hasil yang optimal.
1.2.1 Maksud. Petunjuk teknis ini dibuat dengan maksud agar dapat memberikan
gambaran, penjelasan, dan kesepahaman tentang pelaksanaan latihan lempar pisau dan
kapak di lingkungan Angkatan Darat.
4
1.2.2 Tujuan. Petunjuk teknis ini bertujuan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan latihan lempar pisau dan kapak di lingkungan Angkatan Darat.
1.3.1 Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan petunjuk teknis ini meliputi tata cara
pelaksanaan lempar pisau dan kapak di lingkungan Angkatan Darat.
1.3.2 Tata Urut. Petunjuk teknis ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1.4 Dasar.
2.1 Umum. Ketentuan umum lempar pisau dan kapak merupakan ketentuan-
ketentuan yang harus dipedomani dalam pelaksanaan latihan lempar pisau dan kapak
agar diperoleh hasil yang optimal. Ketentuan umum ini berisikan tentang tujuan, sasaran,
sifat, peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab, syarat personel teknik, sarana dan
prasarana, serta faktor-faktor yang mempengaruhi.
2.2.1 Tujuan. Tercapainya latihan lempar pisau dan kapak di satuan jajaran TNI
Angkatan Darat secara optimal dalam rangka mewujudkan kemampuan prajurit TNI
Angkatan Darat dalam melaksanakan latihan lempar pisau dan kapak secara mahir dan
benar guna mendukung pelaksanaan tugas pokok.
2.2.2 Sasaran.
2.2.2.1 Terlaksananya latihan lempar pisau pada jarak 3 meter, 6 meter, dan 9 meter di
lingkungan Angkatan Darat dengan benar.
2.2.2.2 Terlaksananya latihan lempar kapak pada jarak 3 meter, 6 meter, dan 9 meter di
lingkungan Angkatan Darat dengan benar.
2.3 Sifat.
2.3.1 Aman. Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan lempar pisau dan kapak harus
selalu memperhatikan faktor keamanan dengan tidak mengabaikan pencapaian hasil
yang diharapkan.
2.3.2 Benar. Setiap gerakan lempar pisau dan kapak harus dilakukan secara benar
agar kemampuan prajurit dapat ditingkatkan secara efektif dan terhindar dari cedera.
2.3.3 Terencana. Latihan lempar pisau dan kapak harus direncanakan sehingga
dapat mengakomodir setiap kegiatan yang akan dilaksanakan, guna mendukung
pelaksanan kegiatan lempar pisau dan kapak.
2.3.4 Sistimatis. Pelaksanaan kegiatan lempar pisau dan kapak mulai dari
tahap pendahuluan, inti, dan pengakhiran.
2.3.6 Fleksibel. Dapat dilaksanakan pada pagi, siang atau sore hari disesuaikan
dengan keadaan cuaca dan dapat dilaksanakan secara perorangan.
2.3.7 Tepat Sasaran. Sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan secara efektif.
PIMPINAN LATIHAN
SIPAMOPS SIMINLOG
KOORDINATOR/MATERI
PELATIH
PELAKU
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
2.5.1.2.8 Pelaku.
PENANGGUNG JAWAB
KOORDINATOR
PENDUKUNG
SIPAM SIKES SIANG SIHUB SIKAP
PELATIH
PELAKU
KETERANGAN :
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
2.6.1. Tugas dan Tanggung Jawab Pada Organisasi yang Lebih Besar (Setingkat
Batalyon).
2.6.1.1.1 Memberikan petunjuk umum tentang latihan lempar pisau dan kapak.
2.6.1.1.3 Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan latihan lempar pisau dan kapak
kepada komandan/pimpinan satuan.
2.6.1.3.1 Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan agar semua kegiatan latihan
lempar pisau dan kapak sesuai dengan tujuan latihan yang telah ditetapkan.
9
2.6.1.3.2 Bertanggung jawab atas semua usaha, pekerjaan, dan kegiatan dalam
penyelenggaraan latihan lempar pisau dan kapak.
2.6.1.3.4 Melaporkan situasi dan kondisi latihan setiap saat kepada Pimpinan Latihan.
2.6.1.5.1 Sipamops.
2.6.1.5.1.5 Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana latihan, baik peranti
lunak maupun peranti keras yang dibutuhkan.
2.6.1.5.2 Siminlog.
2.6.1.5.2.2 Membuat konsep kebutuhan personel dan materiil yang digunakan dalam
latihan.
10
2.6.1.5.2.3 Menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik peranti lunak maupun
peranti keras yang dibutuhkan.
2.6.1.6 Simalat.
2.6.1.6.2 Mengawasi para pendukung latihan agar latihan berjalan lancar sesuai
dengan rencana.
2.6.1.8 Pelatih.
2.6.1.8.4 Mendemonstrasikan gerakan lempar pisau dan kapak yang baik dan benar.
2.6.1.8.7 Bertanggung jawab atas terselenggaranya latihan lempar pisau dan kapak.
2.6.1.8.8 Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan latihan lempar pisau dan kapak.
2.6.2. Tugas dan Tanggung Jawab pada Organisasi Lebih Kecil (setingkat Kompi)
2.6.2.1.3 Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan latihan lempar pisau dan kapak
kepada komandan/pimpinan satuan.
2.6.2.1.4 Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan agar semua kegiatan latihan
lempar pisau dan kapak sesuai dengan tujuan latihan yang telah ditetapkan.
2.6.2.1.5 Bertanggung jawab atas semua usaha, pekerjaan, dan kegiatan dalam latihan
lempar pisau dan kapak.
2.6.2.2 Koordinator.
2.6.2.3 Pendukung
2.6.2.3.1 Sipam.
2.6.2.3.2 Sikes.
2.6.2.3.4 Sihub.
2.7.1 Pelatih.
2.7.1.1 Memiliki kualifikasi jasmani atau sudah pernah mengikuti penataran jasmani.
2.7.1.2 Memiliki tingkat kesamaptaan jasmani yang baik dan rohani yang sehat.
2.7.1.3 Menguasai materi dan teknik latihan lempar pisau dan kapak.
2.7.2 Pelaku.
2.8 Teknis.
2.8.1.1.1 Mencari perimbangan, letakkan pisau di atas jari telunjuk, tangan di depan
pelindung tangkai pisau, sehingga mata pisau menghadap keluar dan ujung pisau
mengarah ke kiri sedang tangkai pisau ke kanan.
13
2.8.1.1.2 Pegangan dasar (jarak 3 meter), pisau diapit oleh ibu jari dan telunjuk pada
perimbangan, kemudian pisau dipegang dengan mata pisau mengadap keluar, jari-jari
rapat kemudian punggung pisau menempel pada telapak tangan dan remas memakai
ujung jari pada punggung pisau. Jari-jari tidak melewati mata pisau, telapak tangan tidak
kaku.
2.8.1.1.3 Pegangan dasar (jarak 6 meter) pegangan mundur ke arah ujung pisau ± 1
jari telunjuk dari pelindung tangkai.
14
2.8.1.1.4 Pegangan dasar (jarak 9 meter) pegangan mundur ke arah ujung pisau ± 2 jari
telunjuk dari pelindung tangkai.
2.8.1.2 Cara mengulur dan melempar pisau. Teknik mengulur dan melempar pisau
dapat dilakukan dengan beberapa cara:
2.8.1.2.1 Tangan memegang pisau tergantung di samping badan, sehingga mata pisau
menghadap sejajar jahitan celana dan kepala tangkai pisau berada di bawah. Gerakan
selanjutnya pisau dilepas pelan-pelan, sehingga terasa pada telapak dan jari tangan,
latihan ini dilakukan secara berulang-ulang.
2.8.1.2.2 Tangan kiri memegang tangkai pisau kemudian badan pisau dipegang oleh
tangan kanan, mata pisau menghadap ke kiri. Ulur pisau tersebut secara pelan-pelan
menuju ke ujung pisau sampai lepas, latihan dilakukan secara berulang-ulang.
15
2.8.1.3 Penguasaan pisau. Penguasaan pisau dapat dilakukan dengan cara sendiri
dan berkawan, penjelasannya sebagai berikut:
2.8.1.3.1 Sendiri. Tangkai pisau dipegang kemudian dilempar ke atas diikuti oleh
pandangan mata, sehingga membuat sistem lingkaran kemudian tangkap pada badan
atau tangkai pisau, latihan dilakukan secara berulang-ulang.
2.8.1.3.2 Berkawan. Latihan ini dilakukan oleh dua orang, salah satu pisau
dipegang ke arah depan atas atau samping (tidak mengarah ke anggota), kemudian
anggota yang lain menangkap pisau, tangkai/badan pisau setelah itu dilemparkan ke
teman secara bergantian, latihan ini dilakukan secara berulang-ulang.
2.8.1.4.1 Letakkan tangkai kapak di atas telapak tangan, genggam tangkai kapak
sehingga mata kapak menghadap ke belakang, mata pisau menghadap ke bawah, mata
baji menghadap ke depan, dan mata obeng menghadap ke atas.
2.8.1.4.2 Cara melepas/mengulur dan melempar kapak. Mengulur dan melempar kapak
dapat dilakukan dengan beberapa cara:
2.8.1.2.2 Tangan kiri memegang tangkai mata pisau kapak kemudian tangkai bawah
kapak dipegang oleh tangan kanan, mata pisau kapak menghadap ke kiri, tarik kapak
tersebut secara perlahan-lahan hingga kapak sampai terlepas, latihan dilakukan secara
berulang-ulang.
17
2.9.1 Sarana.
2.9.1.1 Peluit dan bendera merah serta bendera putih untuk keamanan.
2.9.1.3 Megaphone.
2.9.1.6 Palu.
2.9.1.8 Kikir.
2.9.1.9
2
Meteran.
19 Cm 11 Cm
30 Cm
30 Cm
Mata baji
Tangkai kapak
Mata obeng
Mata pisau
10 Cm
Mata kapak
2.9.1.12 Lesan.
2.9.1.12.1 Bentuk dan bahan lesan baik untuk lempar pisau maupun kapak adalah
sama.
2.9.1.12.1.2 Bahan. Lesan terbuat dari batang kayu randu/kapuk dan sejenisnya.
40 cm
20 cm KEPALA
30 cm DADA
170 cm
20 cm PERUT
100 cm KAKI
Ditanam di tanah + 30 cm
2.9.1.12.1.4 Pemasangan.
2.9.2.1 Lapangan.
2.10.1 Internal.
2.10.1.1 Pelatih.
2.10.1.2 Pelaku.
2.10.2 Eksternal.
2.10.2.1 Sarana dan prasarana yang tersedia sangat menentukan dan berpengaruh
terhadap tingkat keberhasilan suatu latihan. Kelengkapan sarana dan prasarana yang
digunakan sangat menunjang pencapaian hasil yang optimal.
2.10.2.2 Keadaan cuaca. Karena latihan lempar pisau dan kapak dilaksanakan di
lapangan terbuka maka faktor cuaca terutama hujan akan sangat mempengaruhi hasil
latihan.
23
2.10.2.3 Perhatian pimpinan/komandan satuan. Perhatian pimpinan/komandan sangat
diperlukan dalam pembinaan keterampilan jasmani karena tanpa adanya perhatian maka
latihan tersebut tak akan berjalan dengan baik.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
3.1 Umum. Lempar pisau dan kapak merupakan bentuk ketangkasan yang
memerlukan kemampuan fisik yang prima serta mental yang baik. Latihan lempar pisau
dan kapak dilaksanakan dengan 3 (tiga) sikap, agar latihan mencapai hasil yang optimal
maka penyelenggaraan latihan dilaksanakan melalui perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pengakhiran.
3.2.1 Perencanaan.
3.2.1.6 Merencanakan lokasi atau tempat yang akan digunakan dengan persyaratan
sebagai berikut:
3.2.1.6.4 Samping kanan dan kiri sasaran terdapat ruang bebas lebih kurang 5 meter.
3.2.2 Persiapan.
3.2.3 Pelaksanaan.
3.2.3.1 Pendahuluan.
3.2.3.1.3.2 Pada gerakan terakhir tetap berdiri dengan menahan nafas selama 12
detik, apabila tidak merasa pusing yang bersangkutan diijinkan mengikuti latihan, bila
merasa pusing serahkan kepada dokter/petugas kesehatan yang ada, sehingga yang
bersangkutan tidak perlu mengikuti latihan.
3.2.3.1.4 Gerakan pemanasan (warming up) dilakukan secara statis dan dinamis.
Gerakan ini untuk membantu membuka pembuluh-pembuluh darah dalam otot,
membantu meregangkan tendon/ligament dan menaikkan suhu/temperatur tubuh
agar siap melaksanakan kegiatan inti. Bentuk warming up bermacam-macam
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, adapun warming up untuk
kegiatan lempar pisau dan kapak sebagai berikut:
3.2.3.1.4.1.1 Peregangan otot leher. Sikap pokok berdiri tegak, kedua tangan di
pinggang, adapun gerakannya sebagai berikut:
3.2.3.1.4.1.2 Peregangan otot lengan/badan. Sikap pokok berdiri tegak, kaki rapat,
jari-jari kedua tangan dianyam, dan telapak tangan menghadap keluar, gerakan:
3.2.3.1.4.1.3 Peregangan otot pinggang. Sikap pokok berdiri tegak kaki dibuka 2 kali
lebar bahu, gerakan:
3.2.3.1.4.1.3.2 Kedua tangan memegang pergelangan kaki kiri cium lutut kaki kiri
tahan sampai 8 hitungan, kemudian kedua tangan memegang pergelangan kaki
kanan cium lutut kaki kanan tahan sampai 8 hitungan.
3.2.3.1.4.1.4.1 Angkat paha kaki kanan sampai rapat ke perut, kedua tangan
memeluk lutut tahan sampai 8 hitungan, kemudian angkat paha kaki kiri rapat ke perut,
kedua tangan memeluk lutut tahan sampai 8 hitungan.
3.2.3.1.4.1.4.3 Kaki kanan dilipat ke depan kemudian diangkat ke atas kedua tangan
memegang punggung kaki tahan sampai 8 hitungan, kemudian kaki kiri dilipat ke
depan lalu diangkat ke atas, kedua tangan memegang punggung kaki tahan sampai 8
hitungan.
3.2.3.1.4.2.1.1 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan di pinggang memalingkan kepala
ke kiri dan ke kanan.
3.2.3.1.4.2.1.4 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan di pinggang putar kepala ke
kiri dan ke kanan.
3.2.3.1.4.2.2.1 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan lipat di depan dada tarik 2
kali pendek, 2 kali panjang.
3.2.3.1.4.2.2.2 Berdiri tegak kaki rapat, tangan kanan lurus ke atas dan tangan
kiri tergantung tarik kedua tangan 2 kali ke belakang bergantian.
3.2.3.1.4.2.2.3 Berdiri tegak kaki rapat, tangan kanan dilipat ke atas kepala,
dan tangan kiri dilipat di belakang badan membentuk huruf “ S ” dorong kedua
tangan 2 kali bergantian.
3.2.3.1.4.2.3.1 Berdiri tegak kaki dibuka selebar badan, kedua tangan lurus ke
depan, putar badan ke kiri dan kanan secara bergantian.
3.2.3.1.4.2.3.2 Berdiri tegak kaki melangkah serong kiri, kedua tangan diangkat
lurus ke atas, badan membungkuk ke arah kaki kiri, dan kedua tangan merangkul
paha/memeluk paha dan arah kanan secara bergantian.
3.2.3.1.4.2.3.3 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan tergantung lurus, badan
membungkuk dan tengadah (saat tengadah kedua tangan di pinggang).
3.2.3.1.4.2.3.4 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan tergantung lurus badan
putar badan ke kiri dan ke kanan secara bergantian.
3.2.3.1.4.2.4.1 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan lurus ke depan badan,
ayunkan/tendangkan kaki kiri ke atas arah tangan kanan dan sebaliknya secara
bergantian.
3.2.3.1.4.2.4.2 Berdiri tegak kaki rapat, kedua tangan di pinggang, gerakan jongkok
dan berdiri.
3.2.3.2.1.2 Berdiri jarak 6 meter. Mengambil sikap sama seperti berdiri jarak 3 meter
kemudian ayunan lebih cepat dari jarak berdiri 3 meter sebagai gerakan lanjutan (follow
though) setelah pisau dilempar kaki yang di belakang dilangkahkan ke depan, pisau
setelah lepas dari tangan kanan akan berputar/setengah putaran.
3.2.3.2.1.3 Berdiri jarak 9 meter. Sikap badan berdiri seperti jarak 3 meter, badan
agak condong ke belakang untuk menambah momentum ayunan, kemudian ayunan lebih
cepat dari jarak berdiri 6 meter. Sebagai gerakan lanjutan, setelah pisau dilepas kaki yang
di belakang dilangkahkan ke depan sebagai gerakan lanjutan (follow though) pisau lepas
dari tangan kanan berputar 2,½ putaran.
28
3.2.3.2.2 Sikap berlutut. Mengambil sikap berlutut dengan posisi kaki kanan di belakang
dan kaki kiri di depan, badan tegak tangan kanan memegang pisau berada di depan
mengarah ke sasaran, pegangan pisau sama dengan sikap berdiri disesuaikan dengan
jarak berdiri 3 meter, 6 meter, dan 9 meter. Gerakan lemparan dimulai dari ayunkan
tangan ke belakang atas, lemparkan pisau dengan gerakan ayunan disertai kekuatan
ayunan disesuaikan dengan jarak lemparan pelepasan pisau sama dengan gerakan pada
sikap berdiri. Latihan dilaksanakan berulang-ulang.
3.2.3.2.3 Sikap tiarap. Pegangan pisau pada sikap tiarap pada jarak 3 meter dan 6
meter pada prinsipnya sama dengan pada saat melempar posisi berdiri, kemudian
mengambil sikap tiarap tangan kanan memegang pisau, tangan kiri berada di depan
badan, telapak tangan bertumpu pada tanah, selanjutnya ayunkan tangan kanan ke
belakang atas dikuti posisi badan miring ke kiri sehingga berat badan berada pada
29
tumpuan tangan kiri, pisau diayunkan ke depan lurus ke sasaran. Kemudian pisau
dilemparkan dengan kekuatan penuh, pelepasan pisau sama dengan teknik berdiri.
Latihan dilakukan berulang-ulang.
3.2.3.2.5 Sikap berdiri tegap membelakangi sasaran gerakan dari samping kiri dan
kanan. Pegangan pisau sikap ini prinsipnya sama dengan pada jarak 3 meter dan 6 meter
dengan saat melempar pada posisi berdiri.
3.2.3.2.5.1 Arah gerakan ke samping kanan. Pisau dipegang oleh tangan kanan,
ayunkan tangan kanan ke samping kiri depan, sehingga posisi badan menyamping
ayunkan tangan kanan ke samping kanan disertai putaran telapak kaki kanan dan kiri
sehingga posisi badan menghadap ke sasaran, pelepasan pisau sama pada posisi berdiri
jarak 3 meter dan 6 meter, latihan dilakukan berulang-ulang.
3.2.3.2.5.2 Arah gerakan ke samping kiri. Pisau dipegang oleh tangan kanan,
ayunkan tangan kanan ke samping kanan depan, sehingga posisi badan menyamping,
putar telapak kaki kanan dan kiri ke sebelah kiri disertai dengan ayunan tangan kanan
kesamping kiri diikuti oleh pandangan mata ke sasaran, pelepasan pisau sama pada
posisi berdiri jarak 3 meter dan 6 meter.
32
3.2.3.2.6 Sikap berlari. Mengambil jarak awalan secukupnya, pisau dipegang oleh
tangan kanan, pandangan mata ke sasaran lakukan gerakan lari, mendekat ke sasaran,
ayunkan tangan kanan ke depan atas sebelum mendekati jarak sasaran 3 meter. Pada
jarak 3 meter lemparkan pisau dengan kekuatan penuh, posisi kaki kiri di depan, setelah
pisau lepas ayunkan kaki kanan ke depan sebagai gerakan lanjutan (follow though). Pada
prinsipnya pelepasan pisau sama dengan sikap berdiri 3 meter, latihan dilakukan
berulang-ulang.
3.2.3.3.1.1.2 Putar lutut. Sikap pokok berdiri dengan kedua kaki rapat dan kedua lutut
ditekuk, kedua tangan memegang kedua lutut. Gerakannya: putarkan kedua lutut ke kiri
4 kali, ke kanan 4 kali.
3.2.3.3.1.2.1 Rengkuhkan badan. Sikap pokok berdiri membungkuk dengan salah satu
kaki di depan dan kaki lainya di belakang, kedua tangan tergantung lemas disamping
badan. Gerakannya: kedua tangan diayunkan ke depan dan ke belakang seperti
berjalan kemudian badan direngkuhkan mengikuti gerakan tangan.
3.2.3.3.1.2.2 Putar pinggang. Sikap pokok berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka
selebar bahu, kedua tangan di pinggang. Gerakannya: utarkan pinggang 4 kali ke kanan
dan 4 kali ke kiri.
3.2.3.3.1.3 Gerakan putar bahu. Sikap pokok berdiri tegak kaki dibuka selebar bahu
kedua tangan dibuka ke samping sejajar bahu. Gerakannya. Putarkan kedua tangan ke
depan 4 kali dan ke belakang 4 kali.
3.2.3.3.1.4 Gerakan tangan. Sikap pokok berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan
tergantung lemas di samping badan, gerakannya sebagai berikut:
3.2.3.3.1.5 Gerakan kepala. Sikap pokok berdiri tegak kaki dibuka selebar bahu
kedua tangan di pinggang. Gerakannya: putarkan kepala kekanan 4 kali dan ke kiri 4
kali.
3.2.3.3.2.1 Sikap Pokok. Berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka lebih lebar dari bahu,
kedua tangan tergantung lemas di depan badan.
posisi semula bersamaan dengan keluarkan napas melalui mulut. Lakukan gerakan ini 2
sampai dengan 3 kali (tanpa hitungan).
3.2.4 Pengakhiran.
3.2.4.1 Kaji ulang/evaluasi. Tahap ini merupakan tahap akhir dari latihan. Kegiatan
pelatih pada tahap ini selain memberikan koreksi-koreksi yang bersifat teknis juga
memberikan penjelasan atau pujian dalam rangka membangun kegiatan latihan
berikutnya dan memberi kesempatan kepada pelaku untuk bertanya.
3.2.4.3 Mengumpulkan dan mengecek sarana dan prasarana yang telah digunakan.
3.3.1 Perencanaan. Pada tahap ini kegiatannya sama dengan tahap perencanaan
lempar pisau.
3.3.2 Persiapan. Pada tahap ini kegiatannya sama dengan tahap perencanaan
lempar pisau.
3.3.3 Pelaksanaan.
3.3.3.2.2 Sikap berlutut. Mengambil sikap berlutut kaki kanan di belakang kaki kiri di
depan, badan tegak tangan kanan memegang kapak berada di depan mengarah
kesasaran, pegangan disesuaikan dengan jarak berdiri 3 meter, 6 meter dan 9 meter,
gerakan lemparan ayunkan tangan ke belakang atas, lemparkan kapak dengan gerakan
ayunan, kekuatan ayunan disesuaikan dengan jarak lemparan pelepasan kapak sama
dengan gerakan pada sikap berdiri.
3.3.3.2.3 Sikap berlari. Mengambil jarak awalan secukupnya, kapak dipegang oleh
tangan kanan, pandangan mata ke sasaran lakukan gerakan lari, mendekat ke sasaran,
ayunkan tangan kanan ke depan atas sebelum mendekati jarak sasaran, lemparkan
kapak dengan kekuatan penuh, posisi kaki kiri di depan, setelah kapak lepas ayunkan
kaki kanan ke depan sebagai gerakan lanjutan (follow though).
36
3.3.4 Pengakhiran.
3.3.4.2 Kaji ulang antara lain memberikan penjelasan tentang jalannya latihan terutama
hal-hal yang kurang dipahami dari segi teknik dan kesempatan pelaku untuk bertanya.
3.3.4.3 Mengumpulkan dan mengecek sarana dan prasarana yang telah digunakan.
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
4.1 Umum. Untuk menghindari kerugian baik personel, materiil, dan tidak
tercapainya penyelenggaraan latihan lempar pisau dan kapak maka pelaksanaan
latihan, perlu dibuat langkah-langkah tindakan pengamanan dan tindakan
administrasi, sehingga latihan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
4.2.1.2 Merencanakan jumlah personel yang akan terlibat dan materil yang akan
digunakan.
37
4.2.1.3 Mempelajari kemungkinan terjadinya ancaman terhadap keselamatan
personel.
4.2.2 Persiapan.
4.2.2.2 Mengecek jumlah dan kondisi personel yang akan melaksanakan lempar pisau
dan kapak.
4.2.3 Pelaksanaan.
4.2.3.2 Apabila saat berlangsungnya latihan lempar pisau dan kapak terdapat pelaku
yang sakit sehingga perlu perawatan, maka segera diatasi oleh tim kesehatan dan bila
tidak mampu segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
4.2.3.3 Mengadakan pengawasan terhadap seluruh personel terutama bagi yang perlu
mendapat perhatian khusus atau kerawanan kemungkinan yang dapat menyebabkan
terjadinya jatuh korban.
4.2.3.4 Mengawasi titik rawan sarana dan prasarana yang dapat menimbulkan
kerugian personel.
4.2.4. Pengakhiran.
4.2.4.2 Membuat laporan tentang pengamanan pelaksanaan lempar pisau dan kapak.
4.3.1 Perencanaan.
4.3.1.1 Membuat rencana sementara tentang kegiatan latihan lempar pisau dan kapak.
4.3.2 Persiapan.
4.3.3 Pelaksanaan.
4.3.3.2 Menginventarisir sarana dan prasarana serta alat peralatan yang dibutuhkan
dalam kegiatan lempar pisau dan kapak.
4.3.4 Pengakhiran.
4.3.4.3 Membuat laporan akhir kepada pimpinan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan dan hasil yang dicapai.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
5.3.2 Pengendalian secara teknis dan administrasi dilaksanakan oleh Ka/Pa Jas satuan.
5.3.3 Asistensi terhadap kegiatan latihan lempar pisau dan kapak dalam rangka
mendukung pengendalian dan pengawasan dilaksanakan oleh LKT.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Keberhasilan. Disiplinan untuk menaati ketentuan yang ada dalam Juknis
tentang Lempar Pisau dan Kapak ini oleh para pembina dan pengguna akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan latihan lempar pisau dan
kapak di lingkungan TNI Angkatan Darat.
6.2 Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan adanya
tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Juknis tentang Lempar Pisau dan Kapak ini
agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme
umpan balik.
tertanda
PENGERTIAN
2. Latihan. Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan menambah jumlah beban latihan atau
pekerjaannya. Sistematis yaitu dilaksanakan secara berencana, teratur, berpola, dan
berkesinambungan, berulang-ulang diartikan bahwa gerakan yang dipelajari dilakukan
beberapa kali sehingga gerakan itu menjadi otomatis dan refleksif, sedang
menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya jika sudah waktunya maka
beban latihan harus segera ditambah.
4. Mahir. Mahir adalah sangat terlatih dalam mengerjakan sesuatu, cakap, pandai,
dan terampil.
10. Prasarana. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses kegiatan yang bersifat permanen.
11. Sarana. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan fungsi jasmani yang dapat
dipindah-pindahkan/bergerak.
38
41
12. Tendon. Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan otot,
tendon terbentuk dari kolagen yang dapat menambah sebagian besar tekanan dan
memiliki suplai darah yang lebih tinggi.
13. Tes Vanderlay. Tes Vanderlay adalah suatu bentuk tes untuk mengetahui
tingkat kesehatan awal sebelum melaksanakan aktivitas fisik.
tertanda
tentang
JUKMIN
tentang
KETANGKASAN JASMANI
JUKNIS
tentang
LEMPAR PISAU DAN KAPAK
tertanda
PENILAIAN TENTANG
LEMPAR PISAU DAN KAPAK
1. Nilai Perkenaan:
a. Pisau =5
b. Kapak:
1) Nilai mata kapak =5
2) Nilai mata pisau =4
3) Nilai mata baji =3
4) Nilai mata obeng =2
c. Lesan:
1) Nilai perkenaan bagian dada =4
2) Nilai perkenaan bagian kepala =3
3) Nilai perkenaan bagian perut =2
4) Nilai perkenaan bagian kaki =1
2. Perhitungan Nilai:
- Penilaian untuk pisau dan kapak dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
1) Pisau:
NP = NPP x JP
Keterangan : NP = Nilai Pisau.
NPP = Nilai Perkenaan Mata Pisau.
JP = Jumlah Perkenaan Lesan.
2) Kapak :
NK = NPK x JP
Keterangan : NK = Nilai Kapak.
NPK = Nilai Perkenaan Mata Kapak.
JP = Jumlah Perkenaan Lesan.
Contoh persoalan :
Jawaban Persoalan:
- Apabila jumlah pisau 5, maka :
1) Pisau ke 1 : Mata pisau menancap di bagian dada = 5 x 4 = 20
2) Pisau ke 2 : Mata pisau menancap di bagian dada = 5 x 4 = 20
3) Pisau ke 3 : Mata pisau tidak menancap =0x0= 0
4) Pisau ke 4 : Mata pisau menancap di bagian kepala = 5 x 3 = 15
5) Pisau ke 5 : Mata pisau menancap di bagian kaki = 5 x 1 = 5
Jumlah nilai lemparan pisau = 60
tertanda
CHEKLIST PENILAIAN
LEMPARAN JUMLAH
PISAU KAPAK NILAI
NILAI
NO NAMA PKT/NRP (NPP X JP) (NPK X JP) LEMPIKA AKHIR
KET
(NPP + NPK)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
................., - - 20
Penilai,
...................
.....................................
tertanda