Spo 40 Scabies

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PUSKESMAS TRAUMA CENTER

KOTA SAMARINDA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

SKABIES
No. BAB VII/ BPU /SPO-40/2015

Status Dokumen : c Master c Salinan No.


Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku : 2023
Jumlah Halaman : 5 (Lima)

Dibuat oleh :

Nama dr. Dwiki Fitrandy Rezy Rizaly


Jabata Koordinator Unit Pengobatan
n

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Nama dr. Anisha Sagita Nama dr. Hj. Samriyani Sabang, M.Kes
Jabatan MR Jabatan Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas Trauma Center dan tidak boleh
diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari Kepala
Puskesmas Trauma Center

Puskesmas Trauma Center


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
SCABIES
No. Dok.: BAB VII / BPU/SPO-40/2015
PUSKESMAS TRAUMA
CENTER No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman 2 dari 5
KOTA SAMARINDA

1. Pengertian Skabies adalah penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh
tungau Sarcoptes scabiei dan produknya.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis, untuk
melakukan penanganan pada pelanggan dengan diagnosis scabies
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 002.20/PKM TC/II/2015 tanggal 23 Februari
2015 tentang pemberlakuan SPO layanan klinis di UPTD Puskesmas
Trauma Center
4. Referensi Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan primer tahun
2022
5. Alat dan 1. Tensimeter
Bahan 2. Steteskop
3. Thermometer
4. Lup
5. Senter
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis.
a. Pasien datang mengeluh adanya gatal di kulit
1) Gatal yang hebat pada kulit terutama pada malam hari atau
berkeringat
2) Luka seperti berbentuk terowongan di sela jari, pergelangan
tangan dan kaki, ketiak, pada kelamin laki-laki dan wanita.
b. Faktor Risiko
Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat seperti
tinggal di asrama atau pesantren, higiene yang buruk, sosial
ekonomi rendah seperti di panti asuhan, dll.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (Tekanan Darah,
Nadi, Respirasi dan Suhu).
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau
abu-abu dengan panjang rata-rata 1 cm. Ujung terowongan
terdapat papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi sekunder, maka

Puskesma Trauma Center


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
SCABIES
No. Dok.: BAB VII / BPU/SPO-40/2015
PUSKESMAS TRAUMA
CENTER No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman 3 dari 5
KOTA SAMARINDA

akan terbentuk pustul, ekskoriasi, dsb. Pada anak-anak, lesi


lebih sering berupa vesikel disertai infeksi sekunder akibat
garukan sehingga lesi menjadi bernanah.
b. Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk menemukan
tungau.
4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik
Terdapat 4 tanda cardinal untuk diagnosis skabies, yaitu:
a. Pruritus nokturna
b. Menyerang manusia secara berkelompok
c. Adanya gambaran polimorfik pada daerah predileksi lesi di stratum
korneum yang tipis (sela jari, pergelangan volar tangan dan kaki,
dsb)
d. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.
5. Petugas merujuk pasien apabila terjadi:
a. Tidak sembuh dengan pengobatan selama 1 bulan pasca terapi
b. Terdapat penyakit sistemik (gangguan metabolik endokrin dan
imunodefisiensi)
6. Petugas melakukan penatalaksanaan:
a. Terapi suportif dengan melakukan perbaikan higiene diri dan
lingkungan, dengan tidak menggunakan peralatan pribadi secara
bersama-sama dan alas tidur diganti bila ternyata pernah
digunakan oleh penderita skabies serta menghindari kontak
langsung dengan penderita skabies.
b. Farmakoterapi dilakukan dengan:
Topikal:
a. Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari berturut-
turut, dipakai setiap habis mandi.
b. Krim permetrin 5%di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim

Puskesma Trauma Center


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
SCABIES
No. Dok.: BAB VII / BPU/SPO-40/2015
PUSKESMAS TRAUMA
CENTER No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman 4 dari 5
KOTA SAMARINDA

permetrin dibersihkan dengan sabun.


7. Petugas memberikan edukasi kepada pasien untuk pencegahan
penyakit dengan menjaga kebersihan diri dan stamina tubuh.
8. Petugas membuat catatan tertulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
diagnosis, dan terapi pada rekam medis
9. Petugas membuat resep terapi untuk pasien
10. Petugas memasukkan data pasien ke buku register harian
7. Alur
Proses Pasien datang dengan
gejala
Skabies

1 Anamnesa
2 Pemeriksaan fisik
3 Pemeriksaan Penunjang
(Kerokan kulit)

Diagnosis

Terapi
1. Simptomatik
2. Definitif
3. Konseling dan Edukasi

Sembuh

8. Unit 1. Poli umum


Terkait 2. Poli anak
3. UGD

9. Dokumen 1. Rekam medis

Puskesma Trauma Center


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
SCABIES
No. Dok.: BAB VII / BPU/SPO-40/2015
PUSKESMAS TRAUMA
CENTER No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman 5 dari 5
KOTA SAMARINDA

Terkait 2. Resep
3. Form rujukan eksternal
4. Buku register harian
5. Buku register rujukan
10 Catatan
. Revisi

Puskesma Trauma Center

Anda mungkin juga menyukai