Dokumentasi Promosi Kesehatan 1111
Dokumentasi Promosi Kesehatan 1111
Dokumentasi Promosi Kesehatan 1111
OLEH
KELOMPOK 1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami telah menyusun
makalh ini dengan sebaik baik nya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi dimasa mendatang agar lebih baik lagi dari
sebelumnya. Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing atas
bimbingan dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan makalh ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan.
Dan kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan rekan dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini. Mudah mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang
pemikiran sekaligus pengetahuan bagi semuanya
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku
dan faktor non perilaku ( lingkungan dan pelayanan ). Pendekatan terhadap faktor perilaku
adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan pendekatan terhadap faktor non perilaku
adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial budaya, serta
peningkatan pelaanan kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial da ekonomi. Pemeliharaan kesehatan adalah
penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memewrlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa ang berarti memenuhi
kebutuhan dasar manusia yaitu, pangan, sandang pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja
dan ketentraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derjat kesehatan yang optimal beraa
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan tentang hidup sehat dan pelaksanaanya
tentang bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang
tidak hanya di bangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara promosi kesehatan ataupun
penuluhan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan dari promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dai promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui komunikasi yang digunakan dalam promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui upaya dalam promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat tidak sehat
7. Untuk mengetahui area tindakan promosi kesehatan
8. Untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat dalam mencari bantuan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Promosi kesehatan adalah proses peningkaatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
yang disertai dengan upaya mempasilitiasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan
yang di rancang untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam indivudu,masyarakat,dan
lingkungan.
Wahid Ikhbal Mubarak dan Nurul Chayatin (2009) sebenarnya istilah promosi kesehatan
adalah perwujudan dari konsep pendidikan kesehatan yang secara struktural tahun 1984 WHO
dalam salah satu defisien,yaitu defisi pendidikan kesehatan (difision health edukation) diubah
menjadi difisi promosi kesehatan dan pendidikan (difision on health promotion and
edikation).Konsep ini oleh departemen kesehatan Ri tahun 2000 mulai di sesuaikan dengan
merubah pusat penyuluhan kesehatan masyarakat menjadi direktoral promosi kesehatan dan
sekarang menjadi pusat promosi kesehatan.
Secara umum ada 5 tujuan dari promosi kesehatan ini, dan disingkat dengan 5M Yaitu :
a. Mau memelihara serta meningkatkan kesehatanya. Setelah diberikan penuluhan
diharapkan masyarakat mau untuk memelihara derajat kesehatan. Mulai dari hal
seerhana seperti cuci tangan sampai mauuntuk chek kesehatan ke faskes terdekat.
b. Mampu memerlihara serta meningkatkan kesehatanya. Setelah mau, maka
masyarakat harus benar- benar mampu melakukannya.
c. Memelihara kesehatan. Setelah masyarakat mau dan terlihat mampu maka dia harus
rutin melaukan upaa tersebut, sehingga dapat mencegah penyakit yang tidak
dinginkan.
d. Melindungi diri dari berbagai problem kesehatan. Memelihara kesehatan saja tidak
cukup, masyarakat harus mampu melindungi diri dari gangguan kesehatan seperti,
memakai masker agar tidak tertular penyakit.
e. Meningkatkan kesehatan. Setelah masyarakat mampu memelihara dan melindungi
diri dari masalah kesehatan, maka dia harus mampu meningkatkan kesehatannya.
Tujuan promosi kesehatan menurut WHO
a. Tujuan umum
Menurut WHO secara umum tujuan promodi kesehata yaitu agar tiap individu
ataupun masyarakat dapa t mengubah perilaunya dalam bidang kesehatan.
b. Tujuan khusus
a) Agar kesehatan dapat bernilai di masyarakat
b) Membantu individu agar dapat mandiri atau bersama – sama, untuk
menciptakan suatu kegiatan agar mencapai kehidupan yang sehat.
c) Agar Fasilitas kesehatan untuk berkembang.
Tujuan promosi kesehatan menurut Green
a. Tujuan Program
Difasilitasi kesehatan sendiri ada ang namanya program kesehatan. Program
kesehatan ini biasanya diatur oleh pemerintah, misalnya upaya vaksin yang
dilakukan untuk mencegah timbulna penyakit.
b. Tujuan Pendidikan
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat mengubah perilaku hidup
bersih dan sehat sehingga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan ang sedang
terjadi.
c. Tujuan Perilaku
Setelah masyarakat mendapat pengetahuan maka mereka harus benar – benar
melakukannya. Memberikan contoh perilaku yang benar atau mempengaruhi
pikiran masyarakat.
d. Tujuan Intervensi Perilaku
a) Agar masyarakat dapat menurunkan perilaku negatif seperti merokok.
b) Agar dapat mencegah peningkatan perilaku negatif seperti seks bebas
c) Agar masyarakat dapat meningkatkan perilau perilaku positif seperti
melakukan olahraga dan sebagainya.
d) Agar dapat mencegah penurunan perilaku positif, Misalnya seperti
pencegahan penurunan komsumsi makanan tinggi serat, ( diberikan edukasi
tentang manfaat sayuran sehingga masyarakat selalu mengkomsumsi sayur)
C. RUANG LINGKUP
Empathy yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain atau orang ynag
diajak berkomunikasi
Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain
Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lan yang diajak komunikasi
Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konselin,karena antar
komunikator dengan komunikan terjadi dialog sehingga klien dapat lebih terbuka
menyampaikan masalah dan keinginannya
2. Komunikasi massa
Komunikasi kesehatan adalah suatu proses dengan beberapa fase yang berurutan
dan saling berhubungan adapaun fase-fase dalam proses komunikasi ini adalah sebagai
berikut :
Sesuai dengan UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 63 telah dijelaskan bahwa
perlunya pengemabangan sistem informasi kesehatan yang mantap agar dapat menunjang
sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi
dari yang sederhana hinggayang mutakhir disemua tingkat adminidtrasi kesehatan. Sistem
informasi kesehtan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang diajukan untuk meningkatkan
status atau derajat kesehatan yang optimal. Sasaranya adalah kelompok yang sehat.
Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatanya.
Dalam satu survey di negara – negara berkembang, dalam suatu populasi hanya terdapat
anatara 80 % - 85 % orang yang benar – benar sehat.
Apabila kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana kesehatan,
maka kelompok ini akan menurun jumlahnya, dan kelompok orang yang sakit akan
meningkat.
2. Upaya Preventif
Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah tejadinya
penyakit. Bentuk kegiatanya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care,
perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok
masyarakat yang berisiko tinggi (high risk ), misalnya kelompok ibu hamildan menyusui,
para prokok obesitas ( orang – orang kegemukan ), para pekerja seks ( wanita atau pria )
dan sebagainya. Tujuan dari oromosi kesehatan adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau
terkena penyakit ( primary prevention ). Upaya preventif adalah sebuah usaha yang
dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif
secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau
antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu.
Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebgai upaya secara sengaja
dilakuka untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang
atau masyarakat.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit lebih
parah melalui pengobatan. Sasaranya adalah kelompok orang yang sakit ( pasien )
terutama penyakit kronis seperti asma, DM, TBC, rematik, hipertensi, dan sebagainya.
Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah (
secondary prevention ), bentuk kegiatanya adalah pengobatan.
Upaya kuratif pada umumnya dilaukan terhadap sasaransecara individual, kontak
terhadap sasaran ( pasien ) pada umumnya hanya sekali saja. Jarak antara petugas
kesehatan ( dokter, perwat, bidan, dan sebagainya ) dengan pasien atau sasaran biasanya
cenderung juah. Upaya kuratif biasanya bersifat reaktif , artinya kelompok ini pada
umumnya hanya menunggu masalah datang. Seperti misalnya dokter yang menunggu
pasien datang di puskesmas atau tempat praktek. Kalau tidakada pasien datang, berarti
tidak ada masalah, maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah
adanya penyakit. Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien
lebih kepada sistem biologis manusian atau pasien hanya dilihat secara parsial, padahal
manusia terdiri dari kesehatan bio - psikologis dan sosial, yang telihat antara aspek satu
dengan yang lainya.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan
memulihkan konsisi atau mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang
baru sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan
( tertiary prevention ).
Contoh upaya rehabilitatif dalam kebidanan :
Pemulihan keadaan pasca sakit pada bayi dan balita
Latihan fisik yang tepat teratur dan rutin pada remaja pasca sakit sebagai usaha
pemeliharaan kesehatan
Istirhat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca sakit
Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan dengan cara ibu dapat
mengubah posis dan berjalan jalan sekurang kurangnya 6 jam setelah melahirkan
Latihan fisik pada ibu pasca bersalin, seperti melakukan senam nifas atau senam
kegel untuk membantu pemulihan alat kandungan ibu setelah melahirkan
Pemenuhan gizi pada ibu nifas
Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
Pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan
pada masa sakit. Level dan clark dalam bukunya “ Preventive Medicine For The Doctor In
His Community “
Usaha-usaha pencegahan itu adalah:
a. masa sebelum sakit
1. Mempertinggi nilai kesehatan ( health promotion )
2. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit ( specifice protection ).
b. pada masa sakit
1. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan
yang tepat dan segera. ( Early diagnosis and treatment )
2. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan
bekerja yang di akibatkan suatu penyakit ( Disability limitation )
3. Rehabilitaty.
Apabila kita mengebangkan kebiasaan yang baik dari awal, maka akan berpengaruh positif
terhadap kesehatan tubuh. Sebaliknya, jika kita mengembangkan kebiasaan yang kurang
baik awal, maka akan berbengaruh negatif terhadap kesehatan tubuh. Kita bebas
melakukan kebiasaan sehari – hari. Sebaiknya melakukan hal positif seperti tidur, olahraga,
dan rutinitas yang sehat dalam jumlah tertentu supaya kita bisa hidup sehat.
2. Faktor Lingkungan ( Enviroment )
Lingkungan fisik ini meliputi lingkungan fisik ( baik natural atau buatan manusia ), dan
sosiokultur ( ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan ). Lingkungan fisik kesehatan akan
dipengaruhi oleh lingkungan sanitas lingkungan dimana manusia itu berada. Buruknya
kualitas sanitasi lingkungan akan menjadi sumber penyakit. Misalnya :
a. Air bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan, karena air
merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air
dalam kehudupan sehari – hari.
b. Terjadinya peumpukan sampah yang tidak baik
c. Polusi udara, air dan tanah bahan beracun berbahaya ( B3 )
d. Demikian juga dengan tingkat pendidikan individu atau masyarakat, semain tinggi
pendidikan individu atau masyarakat maka pengetahuan untuk hidup sehat akan
semakin baik.
Faktor genetik anak sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena adanya
beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik, seperti leukemia. Faktor hereditas sulit
untuk diintervensi karena hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi
maka harga yang dibayar sangat mahal.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Di banyak negara Investasi keehatan yang ada tidak mencukupi dan sering kali
tidak efektif. Penigkatan investasi untuk pembangunan kesehatan memerlukan
pendekatan multi sektor yang benar, termasuk sumber sumber daya tambahan untuk
pendidikan yangg juga mencakup sektor kesehatan investasi yang besar umtuk
kesehatan, dan re orientasi investasi yang telah ada baik didalam maupun diluar negeri
mempunyai potensi yang sangat berharga bagi pembangunan manusia kesehatan dan
kualitas hidup investasi di bidang kesehatan harus mencerminkan kebutuhan kelompok-
kelompok tertentu seprti para wanita,anak-anak,manula,serta masyarakat yang miskin.
8. Meningkatkan Konsolidasi Dan Memperluas Kerja Sama Bidan Kesehatan
Kemitraan antara lembaga Pembangunan, Donor dan pemerintah diperlukan dalam
keber hasilan kegiatank Keselamatam ibu. Kemitraan ini telah dilaksanakn dibebrapa
daerah. Menunjukan kemitraan antara penyandang dana, pelayanan kesehatan
pemerintah dan tokoh kesehatan.
Disamping itu,kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi dilaksanakan untuk
mendukung kegiatan ini serta disediakan sarana komunikasi radio dengan fasilitas
merespon optetrigawat. Agar upayah keselamatan ibu tidak hanya sekedar retorika tetapi
menjadi kenyataan diperlukan komitmen kuat dari penentu kebijakan,pengelola program
dan masyarakat. Implikasi program keselamatan ibu mencakup hal berikut.
a) Menjamin kehadiran tenaga kesehatan pada setiap persalinan
b) Memperluas akses terhadap pelayanan kebidanan ditingkat masyarakat
c) Meninkatkan akses terhadap pelayanan obstetri esensial termasuk pelayanan
gawat darurat
d) Menyediakan pelayanan terpadu kesehatan reproduksi termasuk keluarga
berencana dan pelayanan paska aborsi
e) Menjamin kesinaambungan pelayanan yang berhubungan dengan sarana
rujukan dan didukung oleh bahan habis pakai, alat, obat dan transportasi
yang memadai
9. Membangun Infrastruktur Yang Kuat
Untuk memngembangankan infrastruktur kesehatan, harus dicari mekanisme
pemniyayaan baru baik lokal, nasional, maupun global. Insentife dan rangsangan harus
diciptakan untuk memengaruhi tindakan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat.
Institusi pendidikan, dan sektor suasta untuk memaksimalkan mobilisasi sumber daya
promis kesehatan.
Berbagai tatanan kesehatan merupakan dasar kelembagaan untuk mengembangakan
infrastruktur kesehatan yang diperlukan dalam promosi kesehatan tantangan-tantangan
baru disidang kesehatan menunjukan bahwa jaringan kerja yang baru perlu diciptakan
untuk mencapai lintas sektor. Jaringan kerja tersebut harus membentuk kerja sama baik
didalam ataupun negara, dan mempermudah pertukaran informasi tentanng strategi yang
efektif untuk setiap tatanan.
H. Perilaku Masyarakat Dalam Mencari Bantuan Kesehatan
e). Mencari pengobatan ke fasilitas fasililtas pengobatan modern yang diadakan oleh
pemerintah atau lembaga lembaga kesehatan swasta, yang dikategorikan kedalam
balai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit.
Secara umum ada 5 tujuan dari promosi kesehatan ini, dan disingkat dengan 5M
Yaitu :
2. Komunikasi massa
Upaya – upaya promosi kesehatan yaitu upaya promotif, preventif, kuratif, dan
upaa rebabilitaif.
Lingkungan fisik ini meliputi lingkungan fisik ( baik natural atau buatan
manusia ), dan sosiokultur ( ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan ).
Lingkungan fisik kesehatan akan dipengaruhi oleh lingkungan sanitas
lingkungan dimana manusia itu berada.
Faktor genetik anak sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini
karena adanya beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik.
http://gudanginfountukmu.blogspot.com/2017/01konsep-dasar-promosi-kesehatan-dan-ilmu.html?
m=1
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2013/10/perilaku-mencari-pelayanan-kesehatan-html?m=1
https://id.sribd.com/document/530697008/Upaya-Dalam-Mencari-Bantuan-Kesehatan-Masyarakat
https://www.scribd.com/doc/185378324
https://id.sribd.com/doc/305332796/Makalah-Konsep-Promosi-Kesehatan
Ekasari, Mia Fatma, dkk.2008. Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat Untuk Hidup Sehat.
Jakarta : Trans Info Media.
Slamet, Juli Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.