Pengantar Program BK Kumer Sma
Pengantar Program BK Kumer Sma
Pengantar Program BK Kumer Sma
Teruntuk Bapak atau Ibu Guru Bimbingan Konseling, Para ahli dan penggiat Bimbingan dan
Konseling, pertama kami ucapkan terima kasih sudah mau menyimak Rancangan program
Bimbingan Konseling , sebelum menyimak lebih jauh mohon diperhatikan beberapa pesan
penulis berikut ini agar bapak ibu semua dapat mengambil manfaat yang positif dari konten
yang ada di dalam rancangan program bimbingan dan konseling ini:
1. Belajar pada buku dan ahli tentang penyusunan program Bimbingan Konseling , kadang
kurang lengkap jika kita tidak mendapatkan contoh nyata yang melengkapi teori, karena
kadang kita sulit memahami teori tapi mungkin kita akan lebih mudah ketika
mendapatkan contoh, sehingga rancangan program ini disusun untuk menyediakan
contoh walau contoh yang sangat sederhana.
2. Contoh program Bimbingan dan Konseling ini bukan contoh yang terbaik, bukan contoh
yang lengkap, bukan contoh yang sempurna, tetapi contoh yang mungkin sangat-sangat
sederhana, jika bapak ibu merasa ini bukan contoh terbaik, contoh yang belum lengkap
dan belum sempurna, maka bapak ibu dapat memperbaiki, melengkapi dan
menyempurnakan sendiri sesuai versi terbaik yang bapak ibu inginkan.
3. Contoh Program Bimbingan dan Konseling ini lebih disusun untuk bahan belajar
bersama , sehingga jika isi atau kontennya tidak memenuhi ekspetasi bapak dan ibu
semua, maka rancangan program ini dapat dijadikan salah satu saja bahan referensi
belajar, kemudian bapak ibu dapat mencari referensi lain untuk memenuhi ekspetasi
seperti yang bapak ibu inginkan.
4. Contoh yang sangat sederhana kadang lebih mengena dan bermakna dari teori kelas
tinggi, sehingga kita dapat lebih mudah memahami yang sederhana dulu , terus pelan-
pelan mengembangkan kemampuan dalam menyusun program Bimbingan dan
Konseling yang lebih berkualitas seperti yang sering kita dapat dari para ahli, hal inilah
yang mendasari perlunya contoh program sebagai referensi bahan agar dapat menyusun
program sendiri yang lebih baik.
5. Pengembangan tema yang ada didasarkan pada tema umum yang banyak terjadi di
sekolah manapun, profil pelajar Pancasila dan 3 dosa besar Pendidikan ( Bullying,
pelecehan dan Intoleran) . Tema- nya dapat diganti sesuai hasil needs assessment di
sekolah masing-masing
Penulis
ttd
Nurbowo Budi Utomo, SPd, MPsi
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA …………………………………….
TAHUN PELAJARAN …
DISUSUN OLEH
…………………………………………..
NIP. ……………………………………..
Yang Bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA .............................. mengesahkan Program
N a m a : ...................................
N I P : ........................................
Pangkat/Gol : ........................................
Kepala Sekolah
.........................................
NIP. ....................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , karena atas karunia-Nya kami dapat
menyusun program Bimbingan dan Konseling .
Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan No 111 tahun 2014 tentang Bimbingan
Konseling pada bagian lampiran menyebutkan bahwa program bimbingan dan konseling terdiri dari
program, tahunan, program semester dan program harian yang berbentuk rencana pelaksanaan
layanan (RPL) atau satuan layanan (Satlan).sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan
konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling.
Penyusunan program BK ini didahului dengan need assesmen, studi kelayakan dan
konsultasi program pada pihak-pihak terkait, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang berkompeten.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan pada kami menjadi pahala dan mendapat
imbaklan yang sepantasnya dari Allah SWT. Amin
1. Rasional
2. Visi Dan Misi Bimbingan Konseling
3. Deskripsi Kebutuhan / Profil Layanan
4. Capaian Layanan Bimbingan Dan Konseling
5. Komponen Program
6. Bidang Layanan
7. Alur Tujuan Pelayanan /ATP ( Action Plan)
8. Pengembangan Tema / Topik
9. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut
10. Anggaran Biaya
11. Program Tahunan
12. Program Semester
13. Rencana Pelaksanaan Layanan ( RPL)
14. Lampiran-lampiran
a. Contoh Assesmen Diagnostik Non Kognitif
b. Contoh Instrument need assesment
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Rasional
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan komponen integral sistem pendidikan pada
setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik agar
mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan
dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan
administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik. Pribadi
mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta
merespon kebutuhan lingkungan dengan tepat. Peserta didik pada akhirnya diharapkan mampu
mencapai kesejahteraan dalam hidupnya (wellbeing).
Bimbingan dan Konseling di SMA diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan
secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas
intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang
memungkinkan peserta didik/konseli mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan
bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang
dihadapinya yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan Nasional memiliki fungsi dan tujuan yang mulia sebagaimana dirumuskan dalam
Pasal 3 UU 20 Tahun 2003 yaitu Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Nasional
menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, tujuan pendidikan Nasional sudah
diterjemahkan dalam Profil pelajar Pancasila dan Capaian . Profil pelajar Pancasila berperan menjadi
tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai . Projek penguatan profil pelajar Pancasila
merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Sekolah perlu mengelola pembelajarannya agar dapat mewujudkan capaian
pembelajaran dan profil pelajar Pancasila.
Dalam upaya memperoleh capaian pembelajaran dan capaian pembelajaran yang memiliki
makna luas, Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah
memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran. Layanan Bimbingan dan Konseling
membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya melalui Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling yang merupakan dokumen utama dalam rangka bagian dari pengembangan kurikulum
satuan pendidikan. Melalui Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan peserta didik
mampu mengaktualisasikan dirinya dan mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), cerminan Profil
Pelajar Pancasila, dan Penguatan Pendidikan Karakter pada peserta didik/konseli. Dimensi wellbeing
(Ryff, 1989; 2011; 2014) mencakup: (1) penerimaan diri (self acceptance), (2) hubungan positif
dengan orang lain (positive relationship with others), (3) otonomi (autonomy), (4) penguasaan
lingkungan (environmental mastery), (5) tujuan hidup (purpose in life), dan (6) pertumbuhan pribadi
(personal growth). Adapun Profil Pelajar Pancasila terbangun utuh melalui enam dimensi
pembentuknya yang mencakup: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia; (2) Mandiri; (3) Bergotong royong; (4) Berkebinekaan global; (5) Bernalar kritis; dan (6)
Kreatif serta nilai utama penguatan pendidikan karakter yang mencakup: (1) religius, (2) nasionalisme,
(3) kemandirian, (4) gotong royong, dan (5) integritas. Merujuk pada rumusan SKKPD maka tujuan
dan arah layanan bimbingan dan konseling di SMA adalah memfasilitasi tercapainya sebelas aspek
perkembangan secara utuh dan optimal.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan
Konseling/konselor dengan mengimplementasikan empat komponen program berupa layanan dasar,
layanan responsif, layanan peminatan, dan perencanaan individual serta dukungan sistem melalui
teknik bimbingan dan konseling dalam upaya membantu peserta didik/konseli mencapai perkembangan
diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera, dan bahagia dalam kehidupannya. Kolaborasi dan
sinergisitas kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain sangat diperlukan untuk membantu
kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karier
B. Visi, Misi dan Tujuan Layanan Bimbingan Konseling di SMA
1. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan
perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri
dan bahagia.
2. Misi
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan
perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta
didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu
pada kehidupan efektif sehari-hari
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik agar dapat
mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya sertamenjalankan tugas-tugas
perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier secara utuh dan
optimal sehungga terbentuk pelajar pancasilais.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik agar mampu:
(1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan penyelesaian
studi, perkembangan karier, dan kehidupannya pada masa yang akan datang; (3)
mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
(5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya, dan (6)
mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab. Tujuan bimbingan dan konseling telah
dirumuskan dalam standar kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD) yang kemudian
dirumuskan menjadi capaian layanan bimbingan dan konseling (CL Bimbingan dan Konseling)
berdasarkan fase E dan fase F.
Berdasarkan hasil needs assessment menggunakan angket dapat dipaparkan deskripsi kebutuhan
sebagai berikut :
No Kebutuhan Keterangan
1. Orientasi Belajar Di SMA Semester 1
2. Meningkatkan Regulasi diri dalam belajar Semester 1
3. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Semester 1
YME
4. Tata tertib sekolah dan norma sopan santun Semester 1
5. Mengembangkan sikap toleransi Semester 1
6. Mencegah Dan Mengatasi Bullying (Perundungan) Semester 1
7. Menjadi pribadi yang Mandiri Semester 1
8. Meningkatkan Motivasi Belajar Semester 1
9. Mengenal Jenis-Jenis Karier / Profesi Semester 1
10. Mengembangkan Kreatifitas (Creatifity) Semester 1
11. Membangun sikap gotong royong Semester 2
12. Mencegah Tindakan Pelecehan Semester 2
13. Etika Lalu Lintas Semester 2
14. Menemukan gaya belajar Semester 2
15. Mencegah Bahaya Rokok Semester 2
16. Mengatasi prokratinasi akademik Semester 2
17. Meningkatkan Kepercayaan diri Semester 2
18. Pemetaan minat bakat dengan metode RIASEC Semester 2
19. Bijak menggunakan Sosial Media Semester 2
20. Merancang Kelanjutan studi setelah SMA Semester 2
Fase E Fase F
Aspek
No. (SMA Kelas (SMA Kelas XI-XII)
Perkembanga
X) Pada fase ini peserta didik
n
Pada fase ini peserta didik dapat:
dapat:
1 Landasan Melaksanakan berbagai bentuk dan Melaksanakan berbagai bentuk
Hidup tata cara ibadah sehari-hari atas dan tata cara ibadah sehari-hari
Religius dasar keyakinan yang dimiliki atas dasar keyakinan yang dimiliki
secara konsisten. secara konsisten disertai sikap
toleransi.
2. Landasan Berperilaku berdasarkan Berperilaku atas dasar keputusan
Perilaku keragaman sumber norma dan yang mengintegrasikan keragaman
Etis aspek etis dalam kehidupan norma dan aspek etis dalam
sehari-hari. kehidupan sehari-hari.
3. Kematang Mengembangkan ragam ekspresi Menyesuaikan ekspresi perasaan
an Emosi perasaan diri sendiri secara diri dan orang lain secara tepat
untuk menyelesaikan konflik
bebas dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik
4. Kematang Mengembangkan ragam alternatif Mengembangkan ragam alternatif
an pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan dan
Intelektual pengentasan masalah secara objektif pengentasan masalah secara
menggunakan konsep ilmu objektif menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar pengetahuan dan perilaku belajar
beserta konsekuensinya.
5. Kesadaran Berinteraksi secara harmonis dengan Menunjukan kesamaan (equality)
Tanggung orang lain sesuai hak dan kewajiban dan/atau kesetaraan (equity) dalam
jawab berinteraksi dengan orang lain
sesuai hak dan kewajiban
6. Kesadara Menunjukkan kolaborasi secara Mendesain bentuk kolaborasi
n Gender harmonis dengan lain jenis sesuai secara harmonis dengan lain
peran sosial. jenis dalam keberagaman
peran sosial.
7. Pengembang Berperilaku secara tepat sesuai Mengelola dan Mengembangkan
an Pribadi dengan kemampuan dan kemampuan dan keunikan diri
keunikan diri dalam lingkungan yang dimiliki dalam lingkungan
sosial yang lebih luas. sosial yang lebih luas.
E. Komponen Program
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup layanan
dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif dan dukungan sistem
1. Layanan Dasar,
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan tersebut merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan sekitar
perencanaan dan eksplorasi karir, pengetahuan tentang diri dan orang lain, dan perkembangan
belajar., dan kerjasama dengan orang tua peserta didik. Strategi yang digunakan pada kegiatan
layanan dasar adalah bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, kerjasama dengan guru mata
pelajaran atau wali kelas, dan kerjasama dengan orang tua peserta didik
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang memiliki
kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini ialah
memberikan; (a) layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang mengalami krisis.
Peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli
yang membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan (b) layanan
pencegahan bagi beserta didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak
bijaksana. Isi layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalahmasalah
belajar, pribadi, sosial, dan karir. Berkaitan dengan tujuan program bimbingan dan konseling di
atas, isi layanan responsif adalah sebagai berikut, Masalah-masalah yang berkaitan dengan
belajar: kebiasaan belajar yang salah dan kesulitan penyusunan rencana pelajaran. Dalam
masalah yang berkaitan dengan karir, misalnya, kecemasan perencanaan karir, kesulitan
penentuan kegiatan penunjang karir, dan kesulitan penentuan kelanjutan studi. Masalah yang
berkaita dengan perkembangan social antara lain konflik dengan teman sebaya, tawuran, dan
keterampilan interaksi sosial yang rendah. Masalah yang berkaitan dengan perkembangan
pribadi antara lain konflik antara keinginan dan kemampuan yang dimiliki, dan memiliki
pemahaman yang tidak jelas tentang potensi diri.
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual,
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada
semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasika rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan
memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut. Pelayanan peminatan mulai dari penciptaan untuk menyenangi
terhadap mata pelajaran kelompok peminatan dan bidang keahlian/ kejuruan, memiliki cita-cita
pendidikan dan jenis pekerjaan, sinkronisasi antara cita-cita pendidikan dan jenis pekerjaan
dengan mata pelajaran yang cenderung disenangi, dan pada awal semester 6 mampu menetapkan
peminatannya. Layanan peminatan dan perencanaan individual pada jenjang SMA bertujuan
menginspirasi motivasi belajar dan aspirasi karir khususnya kemampuan merencana studi lanjut.
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi), dan pengembangan kemampuan
profesional konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling/konselor secara berkelanjutan, yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik/ konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling.Komponen program dukungan sistem bertujuan
mendukung dan meningkatkan kualitas kinerja
F. Bidang Layanan
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah
dan belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami
dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir
Fase E (SMA)
Tataran
Aspek Internalisa Pada fase ini peserta didik
No. Perkembang dapat:
si Tujuan
an
Pengenala Mengidentifikasi kegiatan2 utk
1 Landasan n meningkatkan Imtaq
Hidup Akomodas
Religius Membiasakan kegiatan peningkatan Imtaq
i
Melaksanakan kegiatan peningkatan
Tindakan Imtaq
Pengenalan Mendeskripsi-kan contoh 2 tata tertib
Landasan Perilaku & norma
2 Etis
2
Akomodasi
Mematuhi tata tertib dan norma
Merancang langkah-mencegah
Tindakan perilaku merokok
Pengenalan Mengidentifikasi contoh perilaku
K
Fokus Penilaian
1. Sarana
a. Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan
dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi.
b. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan terdiri atas biaya/anggaran biaya yang
diperlukan, home visit.
J. Anggaran Biaya
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan
bimbingan dan Konseling.Perencanaan sarana dan biaya disusun secara rasional berdasarkan
kebutuhan
Secara garis besar rincian anggaran dapat di lihat pada tabel berikut ini