Sop Limbah b3 & Limbah Cair

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN

No. Dokumen : 006/006/PKM-PLB/SOP/I/2022


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 15 Januari 2022
Halaman : 1/2
UPTD
RACHMAWATI, S.Kep.,Ns
PUSKESMAS
NIP.19790520 200502 2 004
POLEBUNGING
1. Pengertian Pengelolaan Bahan Bebahaya dan Beracun adalah suatu kegiatan mengelola
termasuk menyimpan, menggunakan atau membuang bahan yang karena sifat
atau konsistensinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan berbahaya
dan beracun (B3) berupa proses penyimpanan, penggunaan, dan
pembuangan limbah B3 untuk mencegah dan mengendalikan dampak
lingkungan yang akan muncul sebagai konsekuensi atas penggunaan bahan
tersebut
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Polebunging
No.002/004/PKM-PLB/SK/I/2022, tentang jenis-jenis Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Polebunging
4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Permenkes No. 13 Tahun 2015 tentang Penyelanggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
5. Alat dan APD
Bahan 1. Masker
2. Pakaian panjang
3. Pelindung kaki
4. Sarung tangan

6. Prosedur/ Menyediakan tempat sampah medis di setiap ruangan penghasil limbah B3 :


Langkah-
1. Tempat sampah injak berlapis plastik kuning
langkah
2. Safety box yang berlogo limbah medis untuk jarum suntik / benda tajam

Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan UPTD Puskesmas Polebunging


setelah dikumpulkan dari setiap ruangan penghasil limbah, dilakukan
penyimpanan di TPS sebelum limbah B3 di serahkan ke pihak ketiga.
1. Kegiatan penyimpanan secara rutin dilakukan oleh seorang petugas Cleaning
Service yang menangani limbah B3
2. Petugas menggunakan APD
3. Petugas mengumpulkan sampah dari setiap ruangan
4. Petugas membawa limbah B3 ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan
5. Petugas memeriksa kondisi plastik penyimpanan. Tidak ada tumpahan, tidak
robek/tidak bocor, plastik diikat dengan rapih dan safety box dalam keadaan
tertutup
6. Limbah B3 yang bersifat infeksius dimasukkan kedalam Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) infeksius, dengan posisi tali ikatan di atas (tidak boleh terbalik)
7. Limbah B3 yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun
dimasukkan kedalam Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) B3 diletakkan
diatas pallet sesuai dengan label/jenis bahan B3
8. Petugas melakukan penimbangan limbah B3 yang akan disimpan dan melakukan
pencatatan di logbook pencatatan limbah B3
9. Petugas menyerahkan limbah B3 ke pihak ketiga dengan melampirkan berita
acara kegiatan

7. Diagram Alir
Petugas menggunakan APD

Petugas mengumpulkan sampah dari Petugas membawa limbah B3


setiap ruangan ke tempat penyimpanan

Limbah B3 infeksius dimasukkan ke TPS Petugas memeriksa


infeksius kondisi plastik
penyimpanan

Limbah B3 yang mudah terbakar, Petugas melakukan


meledak, korosif dan beracun dimasukkan penimbangan dan mencatat
ke TPS B3 dan diletakkan diatas pallet di logbook pencatatan
limbah

Petugas menyerahkan LB3 ke


pihak ketiga

8. Unit terkait 1. Staff Puskesmas


2. Cleaning Service
9. Dokumen 1. Logbook pencatatan Limbah B3
terkait 2. Buku inventaris B3

10. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
PENGOPERASIAN INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH (IPAL)
No. Dokumen : 006/005/PKM-PLB/SOP/I/2022
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 15 Januari 2022
Halaman : 1/2
UPTD
Rachmawati, S.Kep.,Ns
PUSKESMAS
NIP.19790520 200502 2 004
POLEBUNGING
1. Pengertian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah sebuah struktur yang dirancang
untuk membuang limbah biologis dan kimiawai dari air limbah Puskesmas
sehingga aman bila dibuang ke badan lingkungan
2. Tujuan 1. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
akibat air limbah
2. Meningkatkan mutu Puskesmas melalui pemeriksaan air limbah secara
berkala
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Polebunging
No.002/004/PKM-PLB/SK/I/2022, tentang jenis-jenis Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Polebunging
4. Referensi 1. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
2. Undang-undang NO. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup RI NO.5 Tahun 2014 Tentang Baku
mutu air Buangan limbah pelayanan kesehatan
5. Prosedur/ 1. Petugas IPAL memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan dan
Langkah-
masker.
langkah
2. Melakukan persiapan :
a. Cek Air Pendingin
Pastikan air pendingin mesin terpenuhi
b. Cek air limbah dalam bak Equaliser
Dapat dikeahui dari lampu indicator di pintu panel WLC isi atau kosong
c. Cek arus listrik dalam panel
Dapat diketahui dari nilai volt meter pada bagian arus panel
3. Melakukan Pengoperasian Mesin IPAL
a. Hidupkan Mesin IPAL
Tekan tombol ON pada pintu panel
b. Hidupkan Inlet
Geser selector switch inlet 1 (2 cadangan)
c. Setelah tombol ON dan inlet dinyalakan, system pengolahan IPAL akan
berjalan otomatis berurutan dengan pengendalian system timer, yang
waktunya sudah ditentukan/ disetting dari pabrikan. Untuk selector
switch Oxigen generator dan UV dinyalakan ketika akan menambah unit
Oxigen Generator dan UV

6. Diagram Alir

Cek Air Pendingin


Pastikan air pendingin mesin
terpenuhi

Cek air limbah dalam bak Equaliser Cek arus listrik dalam panel
Dapat dikeahui dari lampu indicator di Dapat diketahui dari nilai volt
pintu panel WLC isi atau kosong meter pada bagian arus panel

Hidupkan Inlet Hidupkan Mesin IPAL


Geser selector switch inlet 1 (2 cadangan) Tekan tombol ON pada pintu
Panel

Setelah tombol ON dan inlet dinyalakan, system pengolahan IPAL


akan berjalan otomatis berurutan dengan pengendalian system
timer, yang waktunya sudah ditentukan/ disetting dari pabrikan.
Untuk selector switch Oxigen generator dan UV dinyalakan ketika
akan menambah unit Oxigen Generator dan UV

7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan

8. Unit terkait 1. Staff Puskesmas


2. Cleaning Service
9. Dokumen -
terkait
10. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai