Dokumen tersebut membahas tentang refleksi mahasiswa terhadap modul perkembangan kognitif peserta didik. Refleksi tersebut mencakup pengertian perkembangan kognitif, keterampilan kognitif, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, serta pandangan bahwa berpikir kritis dapat diperkenalkan sejak usia dini meski kemampuannya akan berkembang seiring perkembangan kognitif.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang refleksi mahasiswa terhadap modul perkembangan kognitif peserta didik. Refleksi tersebut mencakup pengertian perkembangan kognitif, keterampilan kognitif, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, serta pandangan bahwa berpikir kritis dapat diperkenalkan sejak usia dini meski kemampuannya akan berkembang seiring perkembangan kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang refleksi mahasiswa terhadap modul perkembangan kognitif peserta didik. Refleksi tersebut mencakup pengertian perkembangan kognitif, keterampilan kognitif, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, serta pandangan bahwa berpikir kritis dapat diperkenalkan sejak usia dini meski kemampuannya akan berkembang seiring perkembangan kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang refleksi mahasiswa terhadap modul perkembangan kognitif peserta didik. Refleksi tersebut mencakup pengertian perkembangan kognitif, keterampilan kognitif, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, serta pandangan bahwa berpikir kritis dapat diperkenalkan sejak usia dini meski kemampuannya akan berkembang seiring perkembangan kognitif.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4
PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Nama Mahasiswa : SRI EKA RIA
B. Judul Modul : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK C. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK (KB.2) D. Refleksi Pribadi :
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Pengertian Perkembangan Kognitif : adalah
kumpulan proses mental yang melibatkan aspek- aspek seperti persepsi, memori, berpikir, dan pengolahan informasi. Proses-proses ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, mengatasi tantangan intelektual, merencanakan untuk masa depan, atau melibatkan segala bentuk aktivitas psikologis yang terkait dengan bagaimana individu mempelajari, memusatkan perhatian, mengamati, mengimajinasikan, meramalkan, mengevaluasi, dan merenungkan lingkungannya. 2. Keterampilan kognitif : adalah keahlian untuk mengorganisasikan dan menerapkan pemikiran dalam proses pengolahan informasi, baik dalam Peta Konsep (Beberapa konteks pembelajaran maupun dalam situasi 1 istilah dan definisi) di modul lainnya. Individu yang sedang belajar senantiasa bidang stu di terlibat dalam aktivitas pembelajaran, baik di lingkungan pendidikan formal seperti sekolah maupun dalam interaksi dengan masyarakat. 3. Persepsi : Pengertian Persepsi mengacu pada proses di mana pengetahuan yang telah diperoleh digunakan untuk mengenali dan memberi makna pada stimulus atau rangsangan yang diterima melalui sistem indera manusia. Walaupun persepsi sangat bergantung pada kemampuan indra manusia, mekanisme kognitif yang ada dalam diri manusia memungkinkan untuk penyaringan, perubahan, atau modifikasi terhadap stimulus yang diterima. 4. Memori (Ingatan) : Memori, atau yang sering disebut juga sebagai ingatan, merupakan komponen dalam sistem kognitif manusia yang memiliki peran utama dalam menyimpan informasi atau pengetahuan. 5. Atensi (Perhatian) : merupakan konsep yang memiliki dimensi beragam untuk menggambarkan variasi dalam ciri dan respons dalam sistem kognitif. Menurut Chaplin (2002), perhatian merujuk pada fokus yang diberikan terhadap aktivitas mental. Dalam hal ini, Margaret W. Matlin menggunakan istilah perhatian untuk menggambarkan konsentrasi pada tugas-tugas mental, di mana individu berupaya untuk mengabaikan rangsangan lain yang bersifat distraktif (Matlin 1994, 43). 6. Elemen-Elemen Ketrampilan Kognitif Siswa: Walaupun setiap siswa mengalami proses kognitif yang serupa, kemampuan individu dapat bervariasi. Hal ini juga berlaku untuk keterampilan kognitif. Inilah faktor yang menghasilkan variasi kemampuan di antara siswa. Terdapat berbagai kecenderungan dalam kemampuan keterampilan kognitif yang dimiliki peserta didik yakni metakognitif, strategi kognitif, gaya kognitif, dan pemikiran kritis. Metakognitif: Pengetahuan dan kesadaran mengenai proses berpikir atau pengetahuan tentang mekanisme pemikiran dan fungsinya. Konsep metakognitif melibatkan merangsang rasa ingin tahu karena individu menggunakan kemampuan berpikir untuk merenungi cara berpikir mereka sendiri. Strategi Kognitif: Merupakan salah satu kompetensi esensial dalam aspek kognitif yang penting bagi peserta didik untuk menguasainya dalam konteks pembelajaran atau pemecahan masalah. Taktik berpikir merupakan kemahiran yang menduduki posisi tertinggi dalam hierarki kemampuan kognitif, yang datang setelah kemampuan analisis dan sintesis. Gaya kognitif: Karakteristik individu dalam penggunaan fungsi kognitif yang bersifat konsisten dan berlangsung lama. Pemikiran Kritis: Suatu kapasitas untuk berpikir dengan logika, reflektif, dan produktif dalam mengevaluasi situasi guna membentuk pertimbangan dan keputusan yang rasional. 7. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Peserta Didik: 1. Warisan Genetik; 2. Pengaruh Lingkungan; serta faktor-faktor lain yang melibatkan (1) tingkat kedewasaan setiap organ tubuh (baik secara fisik maupun mental), (2) pengaruh pengalaman dari lingkungan, yaitu segala kondisi eksternal yang memengaruhi kemajuan intelektual, dan (3) peran minat dan potensi alami, Terdapat pernyataan mengenai strategi memori yang belum dijelaskan dengan cukup rinci. Strategi memori mengacu pada cara-cara atau pendekatan yang digunakan oleh individu untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengingat informasi atau pengalaman. Dalam konteks perkembangan kognitif, strategi memori adalah metode yang digunakan oleh siswa atau peserta didik untuk membantu mereka mengatasi keterbatasan dalam mengingat informasi. Misalnya, jika seseorang sulit mengingat daftar kata-kata yang panjang, mereka mungkin akan menggunakan strategi pengelompokan, di mana mereka mengelompokkan kata-kata berdasarkan tema atau konsep yang serupa. Atau mereka dapat menggunakan teknik visualisasi, menghubungkan kata-kata dengan gambar mental untuk memperkuat ingatan mereka. Daftar materi bidang studi Dalam kasus Anda, pernyataan tersebut 2 yang sulit dipahami pada mengindikasikan bahwa meskipun pada usia modul sekolah, perkembangan memori jangka panjang tidak mengalami peningkatan signifikan, namun individu dalam periode ini berupaya mengatasi batasan tersebut melalui penggunaan strategi- strategi memori. Dengan menggunakan strategi- strategi tersebut, mereka dapat membantu meningkatkan efisiensi pengingatan dan pemahaman informasi.
1. Pada modul halaman 6 ada banyak istilah yang
saya belum mampu memahami kongkritnya seperti : a. Reseptor adjustment, Ini merujuk pada penyesuaian atau adaptasi alat indera (reseptor) terhadap objek yang sedang menjadi perhatiannya. b. Postural adjustment, Ini mengacu pada penyesuaian sikap tubuh individu terhadap objek yang sedang menjadi fokus perhatiannya. Saat seseorang memusatkan perhatian pada sesuatu Pandangan yang baik mengenai penerapan berpikir kritis dalam pembelajaran peserta didik. Memang benar bahwa kemampuan berpikir kritis berkembang seiring dengan perkembangan kognitif individu. Namun, perlu diingat bahwa meskipun kemampuan berpikir kritis biasanya lebih berkembang pada tahap operasional konkrit dan formal, prinsip-prinsip dasar berpikir kritis dapat diperkenalkan dan dikembangkan pada tahap- tahap kognitif yang lebih awal.
Pada tahap prasekolah dan tahap awal sekolah
dasar, peserta didik mungkin belum memiliki kemampuan analisis yang kompleks seperti pada tahap operasional konkrit dan formal, tetapi mereka tetap dapat diberikan peluang untuk berlatih dalam hal berpikir kritis sederhana. Ini dapat melibatkan pengembangan kemampuan mereka dalam mengajukan pertanyaan, merenungkan informasi yang diberikan, dan mempertimbangkan solusi atau Daftar materi yang sering jawaban yang mungkin. Meskipun cara berpikir 3 mengalami miskonsepsi kritis pada tahap ini mungkin lebih sederhana, hal dalam pembelajaran itu masih membantu membangun dasar untuk perkembangan kemampuan berpikir kritis yang lebih kompleks pada tahap berikutnya. Selain itu, pendidik juga dapat memfasilitasi proses berpikir kritis dengan cara mengadaptasi strategi pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Pada tahap lebih awal, mungkin lebih efektif untuk memberikan situasi atau pertanyaan yang lebih konkret dan dekat dengan pengalaman mereka. Seiring mereka tumbuh dan berkembang, kompleksitas situasi dan pertanyaan dapat ditingkatkan sesuai dengan kemampuan mereka.
Jadi, meskipun kemampuan berpikir kritis
berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan kognitif, prinsip-prinsip dasar berpikir kritis dapat diperkenalkan sejak dini dan terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan peserta didik.