Renstra PKM 2023 Baru
Renstra PKM 2023 Baru
Renstra PKM 2023 Baru
Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Tuhan
Yang Maha Kuasa, Rencana Strategis UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan
tahun 2023–2026 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat maupun dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya secara umum selama kurun waktu
perencanaan yaitu tahun 2023 – 2026 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing – masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini .
Kami menyadari bahwa rencana strategis ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
masukan, saran dan kritik sebagai upaya kita bersama untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
Andian.SKM
NIP.19661231 198812 2 005
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Landasan Hukum
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang,
maksud dan tujuan, landasan hokum
Bab II. Tugas Pokok dan Fungsi UPTD. Puskesmas Puskesmas
Peusangan Selatan
Bab ini berisi tentang struktur organisasi , susunan
kepegawaian dan kelengkapan, tugas pokok dan fungsi
UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan, serta upaya
kesehatan yang dilaksanakan
Bab III. Gambaran Pelayanan UPTD. Puskesmas Peusangan
Selatan
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas,
kinerja
pelayanan kesehatan (capaian indicator SPM bidang
Kesehatan ) dan status kesehatan di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan.
Bab IV. Isu – Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala
internal, peluang eksternal, peluang internal serta
rumusan permasalahan strategis UPTD. Puskesmas
Peusangan Selatan
Bab V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun
2018 –2022.
Bab VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja Bab ini berisi
tentang program, kegiatan dan indicator kinerja
kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan UPTD.
Puskesmas Peusangan Selatan tahun 2023 – 2026.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS
PEUSANGAN SELATAN
7. Puskesmas Pembantu :
Membantu melakukan kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
A. UPAYA KESEHATAN
a. Berdasarkan Pendidikan
1 Golongan IV c : 1 orang
2 Golongan IV b : 1 orang
3 Golongan IV a : 2 Orang
4 Golongan III d : 11 orang
5 Golongan III c : 15 orang
6 Golongan III b : 9 orang
7 Golongan III a : 4 orang
8 Golongan II d : 5 orang
9 Golongan II c : 18 orang
BAB III
GAMBARAN PELAYANAN UPTD. PUSKESMAS
PEUSANGAN SELATAN
1. DATA GEOGRAFIS
Puskesmas Peusangan Selatan merupakan puskesmas rawat inap
yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Bireuen Propinsi Aceh.
Dengan Puskesmas Peusangan Selatan beralamat di Jl. Simpang Tanjong
Desa Geulanggang Labu Kec. Peusangan Selatan. E-mail
Puskesmaspeusanganselatan@bireuenkab.go.id
Yang berbatas langsung pada sebelah Utara dengan Kecamatan
Peusangan, sebelah Selatan dengan Kecamatan Bener Meriah, sebelah
Timur dengan Kecamatan Siblah Krueng dan sebelah Barat dengan
Kecamatan Juli. Dengan demikian menjadikan Puskesmas Peusangan
Selatan terletak di perdalaman Kabupaten Bireuen.
Luas bangunan Puskesmas Peusangan Selatan ±
5400 meter,
dengan memiliki luas wilayah kerja : 120.000 Km2, yang terdiri 21 desa
yang dilayani, terbagi dalam tiga kemukiman yaitu : Kemukiman Keude
Asan, Kemukiman Paya Malem dan Kemukiman Simpang Tanjong.
Peusangan Selatan terletak didaerah pegunungan dengan demikian dapat
dikatakan bahwa rata-rata mata pencaharian masyarakat Peusangan
Selatan adalah sebagai petani. Dengan karakteristik daerah pedesaan
termasuk penyangga daerah wisata, dengan kondisi daerah pertanian.
Semua wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 dan 4.
A. Data Umum
a. Data
1. Peta wilayah Kecamatan Peusangan Selatan memiliki batas-batas
wilyah yaitu :
- Sebelah Utara Dengan Kecamatan Peusangan
- Sebelah Selatan Dengan Bener Meriah
- Sebelah Timur Dengan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng
- Sebelah Barat Dengan Kecamatan Juli
Luas wilayah Puskesmas Peusangan Selatan: 120.000 Km2. Meliputi 21
desa binaan yaitu :
1. Desa Lueng Baro
2. Desa Lueng Kuli
3. Desa Blangcut
4. Desa Mata Ie
5. Desa Blang Pala
6. Desa Krueng Beukah
7. Desa Uteuen Raya ke
8. Desa Uteuen Gathom
9. Desa Mee Rayeek ke
10. Desa Ceubrek
11. Desa Teupin Reudeup
12. Desa Geulanggang Labu
13. Desa Ulee Jalan
14. Desa Pulo Panyang
15. Desa Paya Crot
16. Desa Darul Aman
17. Desa Tanjong Beuridi
18. Desa Darussalam
19. Desa Blang mane
20. Desa Pulo Harapan
21. Desa Suwak
(Sumber Data : Statistik Kecamatan)
20
Blang Mane 816 Ha 797 160
JUMLAH 33.654 Ha
14.767 3.763
Geulanggang
12 Labu 350 Ha 679 187
20
Blang Mane 816 Ha 822 165
E . Data Sekolah
- SMU : 1 (satu) buah
- SLTP : 2 (dua) buah
- MTsS : 1 (satu) buah
- SD : 9 (sembilan) buah
- MIN : 3 (tiga) buah
- TK : 7 (Sembilan) buah
Sarana Ibadah
- Mesjid : 8 ( delapan ) buah
- Meunasah : 22 ( dua puluh dua ) buah
1 HBO 100,7%
2 BCG 78,2%
3 POLIO 1 77,%
4 POLIO II 75%
6 POLIO IV 71%
10 CAMPAK 80%
11 UCI 80%
A. KENDALA
2. Kendala Internal
a. Kurangnya petugas Fisioterapi di Puskesmas Peusangan
Selatan.
b. Tidak ada petugas Apoteker yang ASN, saat ini di Puskesmas
Peusangan Selatan hanya memiliki satu petugas Farmasi PNS,
satu petugas Farmasi magang dan satu Petugas Apoteker
magang.
c. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan masih
sering berubah rubah tidak sesuai dengan usulan RUK yang
kita ajukan dari Puskesmas.
d. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen
kesehatan masih belum optimal terutama akses informasi,
ketepatan, akurasi, kelengkapan yang berkaitan dengan lintas
sektor.
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan
kesehatan yaitu :
1. Undang – Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1)
mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh negara, ayat (2) menyebutkan bahwa negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat (3)
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Berkaitan dengan Undang –
Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan dalam
Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap
mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai peserta
kepada badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa
penerima bantuan iuran sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peraturan
perundangan tersebut merupakan peluang untuk
mengembangkan sistem pembiayaan pemeliharaan
kesehatan.
2. Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah
Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang – Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13
ayat (1) e, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang
kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi dan Undang – Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3),
bahwa Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas
Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.
Kemudian dalam pelaksanaan kedua undang – undang
tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 /
MENKES / SK / / 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan
Puskesmas dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya.
c. Terdapat komitmen global, regional, nsional yang menyangkut
masalah kesehatan, mewajibkan pemerintah memberi perhatian
terhadap pemecahan masalah kesehatan. Pembangunan
Millenium ( Millenium Development Goals – MDGs) bertujuan
mengatasi delapan tantangan utama pembangunan, tiga
diantaranya adalah masalah kesehatan yaitu (1) penurunan
angka kematian anak, (2) peningkatan kesehatan ibu dan (3)
Upaya menghentikan penyebaran terhadap penyakit (khususnya
HIV /AIDS, malaria, Tuberculosis dan penyakit lainnya).
Komitmen global terhadap dunia bebas penyakit polio. Badan
Kesehatan Dunia (WHO,1988) mencanangkan program eradikasi
polio ( The Global Polio Eradication initiative . Komitmen
pemerintah terhadap pembangunan kesehatan
dmplementasikan pada pelaksanaan pembangunan nasional
dengan menggunakan konsep paradigma sehat yang
dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Maret 1999 sebagai ”
Gerakan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan”.
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau
model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan
saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang
bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan
hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan minimal
memberikan sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan
perilaku sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan
kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan
preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik
dan mencukupi.
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai
dengan perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat.
c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis dan
jumlahnya.
d. Terdapat beberapa sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan
pembangunan keshatan baik melalui Pemerintah Kabupaten
(APBD), Pemerintah Pusat ( DAK , BOK, BPJS/Jampersal).
e. Keberadaan Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) memberikan
kemudahan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
f. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan sesuai dengan visi,
misi, terarah dan terukur.
C. RUMUSAN PERMASALAHAN
C. TUJUAN PUSKESMAS
D. SASARAN
E. STRATEGI
F. KEBIJAKAN
F. Upaya Pengobatan
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 80 %
- Pemberian tablet tambah darah Fe kepada remaja putri
tingkat SLTP dan sederajat sejumlah 10 tab tiap
bulannya.
2. Cakupan kunjungan rawat
jalan
a. Tahun 2019 : 40 %
b. Tahun 2023 : 50 %
3. Ketersediaan jenis dan jumlah obat essensial : 100 % setiap
tahun
4. Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik : 100 % setiap
tahun
5. Penulisan resep obat generik 100 % setiap tahunnya
b. Tahun 2023 : 80 %
Program Indikator
Kegiatan Target Kinerja Sumber
Kegiatan Kinerja
Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022
Peningkatan
Upaya Cakupan
Kemandirian 70%
Kesehatan Kepemilikan 75% 80% 83% 85% BOK
akan
Lingkungan kebutuhan Air Bersih
sanitasi dasar Cakupan
dan
penduduk
peningkatan
lingkungan Yang memiliki 79% 95% 95% 95% 95%
akses BOK
sehat
SAB
berkualitas
Cakupan
penduduk
Yang 78% 80% 85% 90% 95% BOK
memanfaatkan
jamban sehat
Cakupan
Kepemilikan 60% 65% 70% 75% 95% BOK
jamban sehat
Cakupan rumah
yang memiliki 80% 80% 85% 85% 90% BOK
Spal
Tjuan :
1. Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan
2. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sasaran :
1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas UKBM
2. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tujuan :
a. Mencegah dan memberantas penyakit menular
b. Mengendalikan penyebaran penyakit menular
Sasaran :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular