Pedoman Pelayanan Klinis
Pedoman Pelayanan Klinis
Pedoman Pelayanan Klinis
PELAYANAN KLINIS
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Pedoman Pelayanan Pemeriksaan
Umum dan Kegawatdaruratan dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadari buku ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Tulungrejo
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas Tulungrejo terletak di Jl. Selat No. 45 desa Tulungrejo. Memiliki
wilayah kerja 3 desa yaitu Desa Tulungrejo, sumbergondo dan Bumiharjo.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan
kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan
tugas operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Permenkes 43 tahun
2019 tentang Puskesmas, disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.
Adapun fungsi puskesmas meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi, menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi
sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di Puskesmas Tulungrejo, sehingga
pada akhirnya pelayanan klinis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang
pada akhirnya dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Denah Ruang
U
1 2
4 5 6 7
8
3
11
9 10 Ket:
1. Laboratorium
2. Ruang Komunikasi, Informasi , Dan Edukasi
3. Ruang Tunggu Pasien
4. Ruang Pemeriksaan Umum
12 5. Ruang Tindakan
6. Ruang Pemeriksaan Khusus
7. Toilet Pasien
8. Ruang Farmasi
9. Ruang Pendaftaran
10. Ruang Kesehatan Gigi Dan Mulut
11. Gudang Obat
12. ruang KIA, KB, Imuniasi
B. Standar Fasilitas
Ruang pemeriksaan umum didalamnya terdapat bed/tempat tidur
pasien. Bagian depan ruangan ini / di sisi pintu masuk terdapat meja
anamnesa pasien sekaligus pemeriksaan awal.
Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi
petugas. Selain itu ruangan ini memiliki seperangkat komputer
sebagai bagian dari sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan
server untuk memasukkan data pasien pada sistem informasi puskesmas,
sedangkan ruang tindakan bersebelahan dengan ruang BP Umum.
Ruang tindakan didalamnya terdapat 2 bed/tempat tidur pasien, dilengkapi
dengan troli tindakan, lemari alat medis, dan beberapa alat elktronik penunjang
medis seperti, nebulizer, suction serta memiliki wastafel sebagai sarana cuci
tangan bagi petugas.
Ruang pemeriksaan khusus merupakan ruang yang tersedia untuk pelayan
pasien infeksius sesuai program P2P (Pencegahan dan pengendalian penyakit
menular), seperti HIV/AIDS, TB paru, kusta, DBD, atau penyakit bersumber
binatang serta pengamatan penyakit berpotensi KLB dengan kegiatan
surveilans /penyelidikan epidemiologi. Didalamnya terdapat bed/tempat tidur
pasien, terdapat meja anamnesa pasien sekaligus pemeriksaan awal.
Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas. .
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Imunisasi, sisi depan
ruang KIA adalah ruang laktasi. Ketiganya saling terkait, sehingga
memudahkan pemberian pelayanan KIA, seperti pemeriksaan ibu hamil,
pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian imunisasi pada
balita. Ruangan KIA dilengkapi dengan meja administrasi, bed pemeriksaan,
bed ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat komputer pendukung
sistem informasi puskesmas.
Ruang pelayanan Gigi dilengkapi peralatan yang sudah memadai seperti
dental unit, almari alat dan meja administrasi.
Ruang Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ruang yang dikhususkan untuk
pelayanan konsultasi, seperti pelayanan gizi, pelayanan kesehatan lingkungan,
dan pelayanan bagi calon pengantin atau pelayan bagi pasien sehat yang
berkunjung ke puskesmas. sehingga memberikan privasi kepada pasien untuk
dapat berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Ruang ini terdiri dari
meja kerja untuk konsultasi.
Ruang laboratorium dilengkapi dengan meja kerja, almari, wastafel dan
beberapa peralatan pemeriksaan laboratorium.
Ruang farmasi dilengkapi dengan almari obat, meja peracikan obat dan
ruang gudang obat terletak dilantai 2, dilengkapi dengan AC, rak-rak
penyimpanan obat, dan Lemari es.
Loket perdaftaran terhubung langsung dengan ruang Rekam Medis,
dilengkapi dengan meja administrasi, komputer sebagai penunjag dalam
pendaftaran pasien dan lemari dokumen.
Pandu PTM berlokasi didekat Loket Pendaftaran, dilengkapi dengan meja
kerja, timbagan dewasa, alat ukur tinggi badan.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
C. Poli Gigi
1. Petugas penanggung jawab
a. Dokter gigi
b. Perawat gigi
2. Perangkat kerja
1. Dental unit
2. Tensimeter
3. Ultra sonic scaler
4. Light curing
5. Stetoskop
6. Pincet
7. Sonde
8. Kaca mulut
9. Exavator
10. Plastic instrumen
11. Spatel
12. Spatel plastik
13. Scaler manual
14. Gunting verban
15. Handle scalpel
16. Korentang
17. Tang molar atas kiri
18. Tang molar atas kanan
19. Tang pre molar atas
20. Tang radix atas belakang
21. Tang mahkota atas depan
22. Tang radix atas depan
23. Tang molar bawahTang pre molar bawah
2. Tatalaksana
a. Petugas melakukan pemanggilan pasien
b. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien
dan mencatatkannya direkam medis. Pasien disiapkan dikursi gigi
untuk diperiksa dokter.
c. Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan
mencatatkannya direkaaammm medis. Bila pasien memerlukan
tindakan perawatan gigi, maka dokter gigi akan melakukan tindakan.
Bila tidak dan pasien membutuhkan obat, maka dokter akan
menuliskan resep untuk pengambilan obat di farmasi.
D. Poli KIA
1. Petugas penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. Buku KIA
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Tinggi badan
f. Timbangan
g. Timer
h. Senter
3. Tatalaksana
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas akan melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda
vital serta mencatatkannya direkam medis
c. Pasien dipersilahkan naik ke bed untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil
pemeriksaan akan dicatat direkam medis.
d. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, pasien akan
dirujuk internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi imunisasi.
e. Bila sudah selesai diberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
f. Pasien bayi yang akan imunisasi akan diperiksa dulu apakah cukup
sehat untuk mendapatkan imunisasi hari ini
g. Bila kondisi bayi sehat, maka bayi akan diberi jenis imunisasi sesuai
jadwalnya. Untuk jenis imunisasi yang dapat menimbulkan demam,
kepada orang tuanbayi akan diberi resep pengambilan obat penurun
panas
E. Laboratorium
1. Petugas penanggung jawab
a. Analis kesehatan
2. Perangkat kerja
a. Centrifuge
b. Mikroskop
c. Alat pelindung diri
d. Hematologi analyzer
e. Rotator
f. Urinalisa analyzer
g. Nesco
h. UA Sure
i. Easytouch
j. Gluco DR
k. Spuit
3. Tatalaksana
a. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urutnya dan
menerima surat permintaan laboratorium yang dibawa dari perujuk.
b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan reagen yang sesuai dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan.
c. Petugas menerima spesimen yang akan diperiksa, atau petugas
sendiri yang melakukan pengambilan spesimen dari pasien.
d. Petugas mempersilahkan pasien menunggu di luar sementara petugas
melakukan pmeriksaan terhadap spesimen.
e. Bila hasil pemeriksaan sudah keluar, petugas memanggil pasien dan
menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan ke unit
perujuk.
F. Farmasi
1. Petugas penanggung jawab
a. Asisten Apoteker
2. Perangkat kerja
a. Alat tulis
b. Blender obat
c. Lamnator
d. Plastik obat
e. Mesin puyer
f. Kertas puyer
g. Lemari obat
h. Palet
i. Label obat
j. Sendok obat
k. Copy resep
l. Rak obat
m. Komputer+printer
3. Tatalaksana
a. Pasien meletakkan lembar resep di keranjang yang telah disediakan
dan menunggu obat disiapkan
b. Petugas mengambil lembar resep dan membacanya untuk memastikan
resep dapat dibaca dengan jelas dan obat-obat yang tertulis di dalam
lembar resep tersedia
c. Apabila ada keraguan atau kekurang jelasan, maka petugas akan
menanyakan kepada petugas yang menulis resep
d. Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di resep dan
memasukkannya ke dalam bungkus plastik, menuliskan informasi
penggunaan obat di bungkusnya dan kemudian menyerahkannya
kepada pasien
e. Sambil menyerahkan obat, petugas juga menyampaikan informasi
yang perlu diketahui pasien atau keluarganya sehubungan dengan
penggunaan obat.
BAB V
LOGISTIK
KESELAMATAN KERJA
6. Plaster pembalut
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya
untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja,
2. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja,
3. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang
lainnya.
4. Buanglah sampah pada tempatnya,
5. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik,
6. Dilarang merokok.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU