0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan3 halaman

33 Vulvitis

Dokumen ini membahas tentang penatalaksanaan vulvitis di Puskesmas Ciptomulyo. Terdapat prosedur diagnosis dan penatalaksanaan vulvitis yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis klinis, pemberian terapi obat salep kortison atau antibiotik, konseling pasien, serta rujukan ke dokter spesialis jika diperlukan.

Diunggah oleh

Rainbow Dashie
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan3 halaman

33 Vulvitis

Dokumen ini membahas tentang penatalaksanaan vulvitis di Puskesmas Ciptomulyo. Terdapat prosedur diagnosis dan penatalaksanaan vulvitis yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis klinis, pemberian terapi obat salep kortison atau antibiotik, konseling pasien, serta rujukan ke dokter spesialis jika diperlukan.

Diunggah oleh

Rainbow Dashie
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

PENATALAKSANAAN

VULVITIS
:SOP/304/
No. Dokumen
PKMCIPTO/IV/2017
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :01 April 2017

Halaman :1/3

PUSKESMAS
dr. Edy Dwitanto
CIPTOMULYO NIP. 19730630 200604 1 012

1. Pengertian Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva (organ


kelamin luar wanita).

2. Tujuan Dapat melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik,


menentukan pemeriksaan penunjang lalu menegakkan
diagnosa klinis serta rencana penatalaksanaan yg
komprehensif
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Ciptomulyo Nomor
188.451/001/35.73.306.11/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Ciptomulyo
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK
02.02/menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama.
5. Prosedur 5.1. Alat
1. Bolpen
2. Tensimeter
3. Handscoon
4. LUP
5. Lampu sorot
5.2. Langkah-langkah
1. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan
keluhan pasien.
Gejala klinik :
 Rasa terbakar di daerah kemaluan

1/3
 Gatal
 Kemerahan dan iritasi
 Keputihan
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Inspeksi daerah genital didapati
 Kulit vulva yang menebal dan kemerahan
 Dapat ditemukan juga lesi di sekita vulva.
 Adanya cairan kental dan berbau yang keluar
dari vagina.
3. Petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik
4. Petugas menentukan terapi
 Memberikan salep kortison jika diduga penyebab
vulvitis adalah iritasi atau alergi
 Memberikan atibiotik sesuai penatalaksanaan
vaginitis atau
vulvovaginitis. jika vulvitis disebabkan infeksi
vagina
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi pasien
tentang pengobatan dan perawatan vulvitis
 Menghindari penggunaan bahan yang dapat
menimbulkan iritasi di sekitar daerah genital.
 Pasien diminta kontrol jika tidak ada perbaikan
dengan terapi yang telah diberikan
6. Petugas merujuk pasien ke dokter spesialis kulit dan
kelamin jika pemberian salep kortison tidak
memberikan respon

2/3
5.
6. Diagram Melakukan
Melakukan Anamnesa
Alir Pemeriksaan Fisik

Resep

Menentukan Terapi Menegakkan Diagnosa


Klinis.

Merujuk pasien jika


Memberikan Konseling dan pemberian kortison tidak
Edukasi. memberikan respon

Dokter
Rekam medis mendokumentasikan
pada rekam medis

7. Dokumen 7.1 Resep


Terkait
7.2 Rekam medis

8. Unit Terkait 8.1. Ruang Pemeriksaan Umum


8.2. Ruang KIA/KB
8.3. Farmasi

9. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


Historis dirubah diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai