Laporan PKL
Laporan PKL
Laporan PKL
Disusun oleh :
Gema Tegar Bay Algebra
0059402459
Kepala Sekolah
SMKN H. MOENADI UNGARAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
ii
Penyusunan laporan ini disusun sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan di Holland Bakery.
Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka penyusunan laporan ini akan terhambat. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada :
1. Imro’atul Azizah S.Pd., M.Si. selaku Kepala SMK N H. Moenadi Ungaran
2. Taat Sutarso, S. TP, selaku Waka Humas
3. Sugiarto, S.TP., selaku Pembimbing & Kaprodi APHP
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v
A.BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 1
C.TUJUAN PKL ....................................................................................................... 1
B. BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .............................. 2
A. LANDASAN TEORI ........................................................................................... 2
B. KERANGKA BERPIKIR ..................................................................................... 4
C. BAB III METODE PELAKSANAAN..................................................................... 5
A. WAKTU PELAKSANAAN ................................................................................. 5
B. PENGUMPULAN DATA .................................................................................... 6
C. PROFIL PERUSAHAAN ..................................................................................... 6
D. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 8
A. PENGERTIAN PRODUK.................................................................................... 8
B. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN .................................................................... 8
C. PROSES PEMBUATAN PUDING ORANGE .................................................. 10
D. ANALISIS USAHA ........................................................................................... 12
E. BAB V PENUTUP ................................................................................................. 15
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 15
B. SARAN ............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................................................................ 17
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
A. GAMBAR 1. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN PUDDING ORANGE.......... 11
B. GAMBAR 2. FOTO BERSAMA KEPALA PRODUKSI ................................. 17
C. GAMBAR 3. FOTO BERSAMA SEBAGIAN KARYAWAN ......................... 17
D. GAMBAR 4. FOTO BERSAMA HRD ............................................................. 18
E. GAMBAR 5. PUDDING ORANGE .................................................................. 18
F. GAMBAR 6. PUDDING ORANGE CUP .......................................................... 19
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PKL atau Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan untuk melatih dan
memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang
relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga bertujuan
untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang para siswa
dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat seperti saat ini, untuk
mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan yang luas
dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu
dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta mengasah dan
mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah masing masing terkait
jurusannya. Kegiatan PKL merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyak
visi dan misi SMK dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki dunia
industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut
tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya
dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan
mereka hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan PKL dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa. Penulis memilih
Holland Bakery sebagai pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dikarenakan
penulis ingin mengetahui proses produksi roti manis di Holland Bakery.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembuatan pudding buah di Holland Bakery?
2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pudding buah di
Holland Bakery?
C. TUJUAN PKL
1. Mengidentifikasi proses pembuatan pudding buah.
2. Mencari pengalaman dalam bekerja.
1
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. LANDASAN TEORI
1. Teori PKL
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara tidak langsung akan
memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Praktik kerja
lapangan menurut Oemar Hambalik (2001: 21) adalah praktik kerja lapangan
atau di sekolah sering disebut dengan on the job training merupakan model
pelatihan yang bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan
dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerja.
Hal ini sangat berguna sekali bagi para siswa untuk dapat beradaptasi dan
siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.
2. Puding
Puding adalah sejenis makanan terbuat dari pati, yang diolah dengan
cara merebus, kukus, dan membakar (boiled, steamed, and baked) sehingga
menghasilkan gel dengan tekstur yang lembut. Pati dalam hal ini dapat
berupa agar-agar (atau pun bahan dasarnya seperti gum arab, rumput laut
karagenan dan lain-lain), tepungtepungan atau hasil olahannya seperti roti,
cake dan lain-lain. Puding merupakan salah satu jenis hidangan penutup atau
sebagai makanan pencuci mulut (dessert) yang pada umumnya disajikan
pada akhir suatu jamuan makan. Sebagai makanan penutup, puding banyak
diminati karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut(Darmawan,
Peranginangin, Syarief, Kusumaningrum, & Fransiska, 2014).
3. HACCP
HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan
pengendalian keamanan pangan secara preventif yang bersifat ilmiah,
rasional dan sistematis dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor
dan mengendalikan bahaya (hazard) mulai dari bahan baku, selama proses
produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan dan penggunaan bahan
pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan tersebut aman bila dikonsumsi
(MOTARKEMI et al, 1996 ; STEVENSON, 1990). Dengan demikian dalam
sistem HACCP, bahan/materi yang dapat membahayakan keselamatan
manusia atau yang merugikan ataupun yang dapat menyebabkan produk
2
makanan menjadi tidak disukai; diidentifikasi dan diteliti dimana
kemungkinan besar terjadi kontaminasi/pencemaran atau kerusakan produk
makanan mulai dari penyediaan bahan baku, selama tahapan proses
pengolahan bahan sampai distribusi dan penggunaannya. Kunci utama
HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik kendali kritis.
4. GMP
Good Manufacturing Practices adalah suatu pedoman cara
memproduksi pangan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan
produk yang bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang berarti produk
tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi. Ruang lingkup kegiatan
Good Manufacturing Practice (GMP) meliputi : lokasi, bangunan, fasilitas
sanitasi, mesin dan peralatan, bahan, pengawasan proses, produk akhir,
laboratorium, karyawan, pengemas, label dan keterangan produk,
penyimpanan, pemeliharaan dan program sanitasi, pengangkutan,
dokumentasi dan pencatatan, pelatihan, penarikan produk dan
pelaksanaan pedoman.
5. Pengolahan Puding Jeruk Kelapa
A. Alat dan Bahan:
Bahan:
1. 1 bungkus agar powder plain
2. 2 sdm jelly powder plain
3. 150 ml air kelapa muda
4. 300 gr daging kelapa muda, disuwir agak kecil
5. gula pasir secukupnya
6. 500 ml air perasan jeruk murni
Alat:
1. Gelas takaran
2. Baskom
3. Timbangan digital
4. Kompor
5. Loyang puding
B. Proses pembuatan pudding jeruk kelapa:
1. Campurkan air jeruk dan air kelapa muda.
2. Lalu masukkan agar dan jelly powder sambil dimasak (aduk
terus agar tidak mengeras di dasar panci).
3
3. Tambahkan gula pasir sesuai selera (kurang lebih 3 sdm)
dan aduk sampai larut.
4. Masak hingga mendidih lalu matikan api.
5. Masukkan daging kelapa muda, aduk rata.
6. Dinginkan sebentar lalu masukkan ke kulkas. Sajikan dingin
lebih enak.
B. KERANGKA BERPIKIR
Dalam masa persaingan sekarang ini penulis menyadari keahlian
merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik, sehingga perusahaan diharapkan memberi kesempatan
kepada siswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima siswa yang
ingin mengadakan kegiatan praktik kerja lapangan. Kegiatan ini dimulai dari
pengolahan hasil pertanian sampai hasil proses pengolahan hasil pertanian.
Kegiatan PKL ini mengharapkan siswa agar lebih mengenal dunia kerja dan
mengasah keterampilan akademik maupun non akademik siswa. PKL ini
mengajarkan agar siswa dapat suskses didunia pengolahan hasil pertanian dan
menjadi wirausahawan muda. Dengan PKL ini siswa juga diharap mampu
mengatasi persaingan di dunia kerja.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. WAKTU PELAKSANAAN
1. Tempat
Holland Bakery, JL.Pandanaran No.19A&21, Randusari, Kec. Semarang
selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50244.
2. Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di Holland Bakery dilaksanakan pada
bulan Januari 2023 – Juni 2023
3. Jadwal Kegiatan
Jadwal Praktik Kerja Lapangan di Holland Bakery, Sebagai berikut:
No Keterangan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Tempat
2 Pembekalan
PKL
3 Bimbingan
Proposal
4 Pelaksanaan
PKL di
IDUKA
5 Penarikan
PKL
6 Pembuatan
Laporan
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
5
B. PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data praktik kerja lapangan pengolahan Roti Manis:
a. Buku jurnal
Berisi tentang catatan harian, mingguan, bulanan dan seluruh kegiatan
berlangsung.
b. Buku diskusi
Bertujuan untuk bertukar pengalaman terhadap seluruh kegiatan PKL
terutama kegiatan praktik secara kelompok dengan didiskusikan secara
langsung oleh pembimbing di lapangan.
c. Wawancara
Beberapa pertanyaan tentang kegiatan PKL kepada pembimbing lapangan
untuk diperoleh secara teknis di lapangan dari pertanyaan yang di ajukan.
d. Dokumentasi
Foto atau video yang di jadikan dokumen saat PKL berlangsung.
C. PROFIL PERUSAHAAN
Holland Bakery adalah salah satu pionir bisnis modern bakery pertama di
Indonesia yang didirikan pada tahun 1978 oleh PT. Mustika Citra Rasa.
Holland Bakery sendiri merupakan perusahaan manufaktur yang dalam jenis
usahanya berbentuk waralaba dengan menggunakan konsep cita rasa khas
dari Belanda. Holland Bakery selalu berkomitmen untuk menghasilkan
produk terbaik yang memenuhi standar kualitas, mengutamakan kepuasan
pelanggan dan menghasilkan produk yang sehat, aman dan bermutu. Holland
Bakery menawarkan berbagai macam produk, mulai dari roti klasik,
sandwich, kue kering, kue basah, makanan ringan tradisional, hingga kue
ulang tahun. Semua produk ini dibuat dari bahan baku berkualitas tinggi,
diproses serta dipanggang dengan menggunakan peralatan dan mesin
modern. Dengan 37 beragamnya produk Holland Bakery, toko ini sering
disebut sebagai one stop shopping bakery. Holland Bakery terkenal akan
kualitasnya yang baik, hal ini dapat terwujud salah satunya karena Holland
Bakery memiliki motto “Teratas Karena Kualitas”. Dengan adanya motto
ini, Holland Bakery lebih mengutamakan kualitas yang dilihat dari beberapa
aspek, seperti rasa, harga, tempat dan pelayanan. Hingga saat ini, Holland
Bakery telah mendapat banyak penghargaan maupun prestasi, misalnya
tujuh kali berturut-turut mendapatkan Top Brand Award oleh Frontier
Consulting Group dan Marketing Magazine dari tahun 2009 hingga 2015.
6
Selain itu, Holland Bakery juga mendapatkan penghargaan “The Most
Favourite and Popular Bakery” oleh Bakery Indonesia Magazine pada tahun
2009.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PUDING
Puding merupakan salah satu jenis hidangan penutup atau sebagai makanan
pencuci mulut (dessert) yang pada umumnya disajikan pada akhir suatu jamuan makan.
Sebagai makanan penutup, puding banyak diminati karena rasanya yang manis dan
teksturnya yang lembut.
B. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Alat dan Bahan:
a. Bahan:
1) Agar-agar powder
Agar-agar merupakan makanan yang diperoleh dari hasil pengolahan rumput laut atau
ganggang laut merah. Sebagian orang gemar mengonsumsinya secara langsung. Namun, tak
sedikit pula yang suka mencampurnya dengan sirop atau susu. Tekstur agar-agar umumnya
mirip dengan gelatin.
2) Gula Pasir
Gula pasir adalah gula kristal sakarosa kering dari tebu atau bit yang dibuat
melalui proses sulfitasi atau karbonatasi atau proses lainnya sehingga langsung dapat
dikonsumsi.Gula pasir digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan susu, disamping
fresh milk yang merupakan bahan baku utama pembuatan susu.
3) Air
air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan
berada dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu senyawa yang paling
banyak dan penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar,
memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya.
4) Jeruk
Jeruk (Citrus sp.) adalah tanaman tahunan berasal dari Asia, terutama Cina.
Sejak ratusan tahun yang lampau, tanaman ini sudah terdapat di Indonesia, baik sebagai
tanaman liar maupun sebagai tanaman di pekarangan (Pracaya, 2009). Buah jeruk
merupakan buah yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan. Jeruk (Citrus sp.)
dapat dijumpai dalam setiap musim sebab tanaman jeruk termasuk mudah dan cocok
di berbagai kondisi iklim, dapat ditanam dimana saja, baik di dataran rendah maupun
di dataran tinggi (Jumiana, 2013). Jeruk ini digunakan untuk membuat pudding orange.
8
5) Susu Evaporasi
Susu evaporasi adalah susu sapi segar yang telah dihilangkan kadar airnya
hingga 60 persen. Proses yang dilakukan untuk menghilangkan kadar airnya adalah
dengan cara dipanaskan pada suhu 120 hingga 122 derajat celcius. Proses pemanasan
tersebut dilakukan selama beberapa menit, setelah itu proses dilanjutkan dengan
pemekatan menggunakan vakum khusus evaporator dengan suhu 50 hingga 60 derajat
celcius. Sebelum dimasukkan ke dalam kaleng juga ada proses sterilisasinya. Susu evap
ini digunakan untuk membuat lapisan susu pada pudding.
6) Pewarna Makanan
Pewarna makanan adalah zat aditif yang ditambahkan untuk meningkatkan
warna makanan atau minuman. Selain itu, pewarna makanan juga dapat meningkatkan
daya tarik makanan dan meningkatkan nafsu makan orang yang mengosumsinya. Dan
untuk pewarna makanan yang digunakan dalam pembuatan pudding orange ini yaitu
warna orange dan kuning.
b. Alat:
1) Timbangan digital
Timbangan yang digunakan berkapasitas 30 kg (excellent). Timbangan ini
digunakan untuk menimbang bahan-bahan untuk membuat pudding. Kegunaan pada
tombol-tombol yang ada pada timbangan yaitu zero untuk mengembalikan ke nilai 0,
tare apabila menggunakan wadah, wadah tersebut tidak termasuk dalam hitungan.
2) Whisk
Whisk merupakan alat untuk mencampurkan bahan adonan dengan
sempurna. Whisk ini digunakan untuk mengaduk bahan pudding yang dimasukkan
kedalam air agar tercampur sempurna.
3) Baskom
Baskom merupakan wadah berbentuk cekung seperti mangkuk untuk
digunakan berbagai keperluan.
4) Loyang Puding
Loyang yang tingginya 2 cm ini digunakan untuk wadah pudding nantinya.
5) Gelas Ukur
Silinder gelas yang berskala untuk mengukur volume larutan atau zat cair
dengan tepat.
6) Kompor
Kompor merupakan perabotan dapur untuk memasak yang menggunakan
tenaga dari cairan gas di dalam tabung.
9
C. PROSES PEMBUATAN PUDING ORANGE
1. Persiapan bahan
Tahap pertama dalam pembuatan pudding orange yaitu menyiapkan bahan
yang akan digunakan. Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat lapisan
bening yaitu agar-agar powder 2gr, gula pasir 32 gr, dan air 215 gr dan buah orange18
pcs. Bahan yang perlu disiapkan untuk lapisan susu yaitu, agar -agar powder 12 gr,
gula pasir 238 gr, susu evaporasi dairy gold 298 gr, dan air 953 gr.
2. Perebusan
Tahap kedua masak bahan lapisan bening dan bahan lapisan susu, tunggu
hingga mendidih.
3. Penuangan dan Pendinginan
Tahap ketiga jika sudah mendidih, tuangkan lapisan pertama (bening)
kedalam Loyang yang sudah ditata buah orange (18 pcs) sebanyak 300 ml, tunggu
didalam suhu ruang dan dinginkan. Jika sudah dingin tuangkan lapisan kedua (lapisan
susu) sebanyak 700 ml, tunggu didalam suhu ruang dan dinginkan. Jika sudah dingin
tuangkan kembali lapisan ketiga (lapisan susu) sebanyak 700 ml dan diberi pewarna
pangan warna orange, tunggu didalam suhu ruang dan dinginkan. Dan untuk lapisan
terakhir sama seperti sebelumnya tapi, untuk lapisan terakhir diberi pewarna kuning,
tunggu didalam suhu ruang dan dinginkan.
4) Packing
Pembungkusan pudding kedalam kemasan dilakukan untuk mencegah
tercemarnya pudding dari mikroba ataupun kotoran yang tidak dikehendaki.
Pembungkusan ini dilakukan dengan tanpa menggunakan alat atau secara manual.
10
Gambar.1 Diagram alir pembuatan pudding orange
Agar-agar powder,gula
pasir, air, buah orange
Agar-agar powder,gula
pasir, air, susu evaporasi
Pencampuran
Air
Pencampuran air, agar
agar, susu evaporasi
Diaduk hingga bahan
tercampur sempurna
Diaduk hingga bahan tercampur
sempurna dan panaskan, tunggu
hingga mendidih
Panaskan hingga
mendidih
Didinginkan di suhu
Didinginkan di suhu ruang
ruang
Pewarna kuning
Didinginkan di suhu
ruang
Pudding Orange
Packing 11
D. ANALISA USAHA
1. Biaya Tetap
Hand Rp4.500,00
2 3 Rp45.000,00 Rp20.250,00
Gloves
Table 2. Biaya Tetap
2. Biaya tidak Tetap
HARGA
NO NAMA KEBUTUHAN/BULAN MODAL
SATUAN
Agar-agar
1 Rp5.000/Bungkus 20gr Rp100.00,00
powder
2 Gula pasir Rp12.000 /Kg 40gr Rp480.000
Mandarin
3 Rp 15.000/300gr 0,3gr Rp4.500
orange kaleng
Susu
4 evaporasi Rp18.000/380ml 8gr Rp144.000
F&N
Pewarna
5 Rp100.000/Kg 0,3gr Rp30.000
kuning hakiki
Pewarna
6 Rp100.000/Kg 0,3gr Rp30.000
orange hakiki
7 air Rp5.000/ltr 19gr Rp95.000,00
8 Box Rp 5.000/pcs 20pcs Rp100.000
Loyang
9 Rp4.500/pcs 20pcs Rp90.000,00
puding
Table 3. biaya tidak Tetap
12
Perhitungan:
Biaya Total =
Biaya Tetap + Biaya tidak Tetap
Rp28,395,00 + Rp1.073.500,00
=Rp1.101.895
HPP=
Jumlah Total = Rp1.101.895 =Rp 52.471,19
Jumlah produk 21
Mark Up 30% =
30 × HPP
100
30 x Rp52.471,19 = Rp15.741,35
100
Harga Jual =
Mark up + HPP
=Rp15.741,35 + Rp52.471,19
=Rp68.212,54 Rp70.000,00/box
Penerimaan Total =
=Harga jual x Total produksi
=Rp70.000,00 x 21
=Rp1.470.000,00
Penerimaan Bersih =
= Penerimaan Total – Biaya Total
=Rp1.470.000,00 - Rp1.101.895,00
=Rp.368.105,00 Keuntungan
13
BEP (Rp) = Biaya Tetap
1- (Biaya variabel)
(Penerimaan Total)
Rp28.395,00
1- (Rp1.073.500)
(Rp1.470.000,00)
= 0,73
Rp28.395,00
1- 0,73
Rp28.395,00
1- 0,27
= Rp38.897,2603
Berdasarkan Nilai Analisis Usaha Pudding Orange memiliki nilai R/C > 1
Sehingga usaha ini layak untuk dijalankan dengan keuntungan bersih Rp368.105,00
14
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Selama penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Pandanaran
Kencana Citra Rasa penulis mengambil kesimpulan bahwa, proses pembuatan sama
dengan tahapan tahapan pembuatan pudding pada umumnya. Alat yang dan bahan yang
digunakan sudah menggunakan alat otomatis, tapi juga ada beberapa yang masih
manual. Untuk bahan-bahan yang digunakan menggunakan bahan yang berkualitas
baik. Dimana penggunaan bahan baku yang berkualitas dan proses pembuatannya
benar maka, pudding yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik.
B. SARAN
Dari hasil penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Pandanaran Kencana Citra Rasa Holland Bakery saran yang bisa saya berikan yaitu
meningkatkan suhu ruangan agar pudding cepat mengeras atau teksturnya cepat
lembut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Chendawati. (2017). Resep Pilihan Kursus Masak & Kue Ny. Liem Puding Antaran
Istimewa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Darmawan, M., Peranginangin, R., Syarief, R., Kusumaningrum, I., & Fransiska,
D.(2014). Pengaruh Penambahan Karagenan untuk Formulasi Tepung Puding
Instan. Pengaruh Penambahan Karaginan Untuk Formulasi Tepung Puding
Instant, 83–95.
Ahmad, N. A. (2014). Kajian Terhadap Kadar Air Tepung Jagung Dan Tepung Karaginan
Sebagai Bahan Baku Puding Jagung. (Skripsi) Universitas Negeri Gorontalo,
Gorontalo., 4–17.
Aceng, U. 2008. Aneka Olahan Cake dan Puding. Bandung: Media Mutiara Salim.
Santoso, A. 2017. Strategi Pemasaran dengan Mengurangi Komplain Konsumen pada UKM
SKD. Semarang: Universitas Stikubank.
Ares, G., Baixauli, R., Sanz, T., Varela, T., and Salvador, A. 2009. New Functional Fibre in
Milk Puddings: Effect on Sensory Properties and Consumers’ Acceptability. LWT Food
Science and Technology. 42:710–716.
Darmawan, M., Peranginangin, R., Syarief, R., Kusumaningrum, I. dan Fransiska, D. 2014.
Pengaruh Penambahan Karaginan untuk Formulasi Tepung Puding Instant. Jurnal
Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 9 (1): 83–95.
Fransiska, D., Permatasari, A.I., Haryati, S., Munandar, A., Subaryono, Darmawan, M., dan
Rahmad, W. 2014. Penambahan Kalsium Karbonat Pada Pembuatan Tepung Puding
Instan Berbahan Alginat. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 9
(1): 69–81
Naligar, A.P. 2015. Formulasi Dan Karakterisasi Puding Instan Dengan Perbandingan Bahan
Pembentuk Gel KappaKaragenan Dan
Glukomanan.perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal%20asri%2 0062111016.pdf
16
LAMPIRAN
17
Gambar.4 Foto bersama HRD
18
Gambar.6 Pudding Orange Cup
19