100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan16 halaman

Kelompok 2 Manajemen Input Output

Makalah ini membahas tentang manajemen input output pada sistem operasi, mencakup komponen utama sistem operasi untuk manajemen I/O, klasifikasi perangkat I/O berdasarkan sifat aliran data dan sasaran komunikasi, serta teknik-teknik pemrograman perangkat I/O seperti polling, interrupt, dan DMA.

Diunggah oleh

Riyan Wahyudi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan16 halaman

Kelompok 2 Manajemen Input Output

Makalah ini membahas tentang manajemen input output pada sistem operasi, mencakup komponen utama sistem operasi untuk manajemen I/O, klasifikasi perangkat I/O berdasarkan sifat aliran data dan sasaran komunikasi, serta teknik-teknik pemrograman perangkat I/O seperti polling, interrupt, dan DMA.

Diunggah oleh

Riyan Wahyudi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

MAKALAH

MANAJEMEN INPUT OUTPUT

Disusun oleh kelompok 2


1. Lailia Marfuah 220201045
2. Diko Iksan Maulana 220201028
3. Abdul Aziz Faqih N 220201011
4. Ryan Wahyudi 220201046
5. Eka Susilowati 220201017

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena dengan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun sebagai salah
satu tugas dalam rangka memenuhi persyaratan akademis pada mata kuliah Sistem
Operasi.
Makalah ini membahas Menejemen Input Output, sebuah topik yang kami anggap
penting dan relevan dalam konteks perkembangan ilmu Teknologi saat ini. Kami
berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat, terkini, dan mendalam mengenai
topik ini dengan merujuk kepada sumber-sumber yang terpercaya dan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami menghadapi berbagai kendala dan
tantangan, namun dengan dukungan teman-teman, dosen, dan berbagai pihak yang
kami hargai, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber informasi dan referensi
yang berguna.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan kami terbuka untuk
menerima kritik, saran, atau masukan konstruktif dari pembaca. Semua masukan akan
sangat kami hargai untuk perbaikan di masa depan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kontribusi positif dalam bidang yang kami bahas.

Pringsewu. 07 Oktober 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i


KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................1
B. Tujuan Umum.............................................................................2
C. Tujuan Khusus............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Input Output............................................................3
1. Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O.........................3

B. Klasifikasi perangkat I/O............................................................3


1. Sifat aliran datanya...............................................................3
2. Sasaran komunikasi..............................................................4
3. Teknik pemograman perangkat I/O......................................4
4. Evolusi fungsi perangkat I/O................................................6
5. Prinsip manajemen perangkat I/O........................................7
6. Hirarki manajemen perangkat I/O........................................7
7. Buffering I/O........................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pengelolaan Input/Output (I/O) adalah aspek yang sangat penting dalam dunia
komputasi modern. Dalam konteks sistem komputer, I/O merujuk pada interaksi
antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Manajemen
I/O memainkan peran sentral dalam mengatur, mengoptimalkan, dan
mengoordinasikan aliran data antara berbagai perangkat dan program yang
berjalan dalam sebuah sistem operasi.

Dalam era teknologi yang terus berkembang dengan pesat, manajemen I/O
menjadi lebih kompleks dan menantang. Perangkat keras semakin canggih,
termasuk SSD berkecepatan tinggi, perangkat GPU yang kuat, dan jaringan
berkecepatan tinggi, yang semuanya membutuhkan strategi manajemen I/O yang
cerdas untuk mengambil manfaat maksimal.

Di sisi lain, aplikasi modern, terutama yang berbasis web dan mobile, memiliki
tuntutan kinerja yang semakin tinggi terhadap sistem I/O.Pentingnya manajemen
I/O dalam sistem operasi tidak hanya berkaitan dengan kinerja semata, tetapi juga
menyangkut aspek keamanan dan integritas data.

Data yang dikirim atau diterima oleh perangkat I/O harus terlindungi dari
ancaman eksternal, seperti peretasan atau virus. Kesalahan selama operasi I/O
juga dapat memiliki konsekuensi serius terhadap keandalan sistem dan kehilangan
data.

Selain itu, manajemen I/O juga memainkan peran kunci dalam kemampuan
multitasking sistem operasi modern. Ketika banyak proses berjalan secara
bersamaan, efisiensi akses ke perangkat I/O menjadi sangat penting untuk
menjaga responsivitas sistem.

1
B. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat memahami, menguasai serta dapat membedakan bagaimana


cara kerja Sistem melalui makalah ini yang berjudul Manajemen Input Output.

C. Tujuan Khusus

1. Memahami Mengidentifikasi Konsep Dasar Manajemen I/O


2. Mengetahui Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O
3. Memahami Klasifikasi perangkat I/O
4. Memahami Evolusi fungsi perangkat I/O

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Input Output

Manajemen Input/Output (I/O) dalam sistem operasi adalah proses mengelola


operasi masukan dan keluaran yang melibatkan perangkat keras (seperti
keyboard, mouse, disk drive, dan printer) serta komunikasi dengan perangkat
tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan akses yang efisien, andal, dan aman
terhadap perangkat keras yang ada.

1. Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O :

a) Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih


efisien (antrian dsb.).
b) Menyediakan “driver” untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk
perangkat keras I/O tertentu.
c) Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan
sistem
operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan
aplikasinya.

Beberapa fungsi manajemen input/ouput (I/O) :

1. Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.


2. Menangani interupsi perangkat I/O.
3. Menangani kesalahan perangkat I/O.
4. Menyediakan interface ke pemakai.

B. Klasifikasi perangkat I/O

Perangkat I/O dapat dikelompokkan berdasarkan :

1. Sifat aliran datanya, yang terbagi atas :

3
a. Perangkat berorientasi blok.

Yaitu menyimpan, menerima, dan mengirim informasi sebagai blok-blok


berukuran tetap yang berukuran 128 sampai 1024 byte dan memiliki
alamat tersendiri, sehingga memungkinkan membaca atau menulis blok-
blok secara independen, yaitu dapat membaca atau menulis sembarang
blok tanpa harus melewati blok-blok lain. Contoh : disk,tape,CD ROM,
optical disk.

b. Perangkat berorientasi aliran karakter.

Yaitu perangkat yang menerima, dan mengirimkan aliran karakter tanpa


membentuk suatu struktur blok. Contoh : terminal, line printer, pita kertas,
kartu-kartu berlubang, interface jaringan, mouse.

2. Sasaran komunikasi, yang terbagi atas :

a. Perangkat yang terbaca oleh manusia.


Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia.
Contoh : VDT (video display terminal) : monitor, keyboard, mouse.

b. Perangkat yang terbaca oleh mesin.


Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat
elektronik.Contoh : Disk dan tape, sensor, controller.

c. Perangkat komunikasi.
Perangkat yang digunakan untuk komunikasi dengan perangkat jarak jauh.
Contoh : Modem.

Faktor-faktor yang membedakan antar perangkat :

a) Kecepatan transmisi data (data rate).


b) Jenis aplikasi yang digunakan.
c) Tingkat kerumitan dalam pengendalian.
d) Besarnya unit yang ditransfer.
e) Representasi atau perwujudan data.
f) Kondisi-kondisi kesalahan.

3. Teknik pemograman perangkat I/O

Terdapat 3 teknik pemrograman, yaitu :

4
a. I/O terprogram atau polling system.

Ketika perangkat I/O menangani permintaan, perangkat men-set bit status


di register status perangkat. Perangkat tidak memberitahu ke pemroses
saat tugas telah selesai dilakukan sehingga pemroses harus selalu
memeriksa register tersebut secara periodik dan melakukan tindakan
berdasar status yang dibaca.

Software pengendali perangkat (driver) dipemroses harus mentransfer data


ke/dari pengendali. Driver mengeksekusi perintah yang berkomunikasi
dengan pengendali (adapter) di perangkat dan menunggui sampai operasi
yang dilakukan perangkat selesai.Driver berisi kumpulan instruksi :

a) Pengendalian.
Berfungsi mengaktifkan perangkat eksternal dan memberitahu yang
perlu dilakukan. Contoh : unit tape magnetik diinstruksikan untuk
kembali ke posisi awal, bergerak ke record berikut, dan sebagainya.
b) Pengujian.
Berfungsi memeriksa status perangkat keras berkaitan dengan
perangkat I/O.
c) Pembacaan/penulisan
Berfungsi membaca/menulis untuk transfer data antara register
pemroses dan perangkat eksternal.Masalah utama I/O terprogram
adalah pemroses diboroskan untuk menunggu dan menjagai operasi
I/O. Diperlukan teknik lain untuk meningkatkan efisiensi pemroses.

b. I/O dikendalikan interupsi.

Teknik I/O dituntun interupsi mempunyai mekanisme kerja sebagai


berikut:
a) Pemroses memberi instruksi ke perangkat I/O kemudian
melanjutkan melakukan pekerjaan lainnya.
b) Perangkat I/O akan menginterupsi meminta layanan saat perangkat
telah siap bertukar data dengan pemroses.
c) Saat menerima interupsi perangkat keras (yang memberitahukan
bahwa perangkat siap melakukan transfer), pemroses segera
mengeksekusi transfer data.
d) Keunggulan :
Pemroses tidak disibukkan menunggui dan menjaga perangkat I/O
untuk memeriksa status perangkat.
e) Kelemahan :

5
Rate transfer I/O dibatasi kecepatan menguji dan melayani
operasi perangkat. Pemroses terikat ketat dalam mengelola transfer
I/O. Sejumlah intruksi harus dieksekusi untuk tiap transfer I/O.

c. Dengan DMA (direct memory access).

DMA berfungsi membebaskan pemroses menunggui transfer data yang


dilakukan perangkat I/O. Saat pemroses ingin membaca atau menulis data,
pemroses memerintahkan DMA controller dengan mengirim informasi
berikut :

a) Perintah penulisan/pembacaan.
b) Alamat perangkat I/O.
c) Awal lokasi memori yang ditulis/dibaca.
d) Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca.

Setelah mengirim informasi-informasi itu ke DMA controller, pemroses


dapat melanjutkan kerja lain. Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke
DMA. DMA mentransfer seluruh data yang diminta ke/dari memori secara
langsung tanpa melewati pemroses. Ketika transfer data selesai, DMA
mengirim sinyal interupsi ke pemroses. Sehingga pemroses hanya
dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi transfer antara
perangkat dan memori utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA lepas dari
pemroses dan hanya melakukan interupsi bila operasi telah selesai.

Keunggulan :

a) Penghematan waktu pemroses.


b) Peningkatan kinerja I/O.

4. Evolusi fungsi perangkat I/O

Sistem komputer mengalami peningkatan kompleksitas dan kecanggihan


komponen-komponennya, yang sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O sebagai
berikut :

a. Pemroses mengendalikan perangkat I/O secara langsung.


Masih digunakan sampai saat ini untuk perangkat sederhana yang
dikendalikan mikroprosessor sehingga menjadi perangkat berintelijen
(inteligent device).
b. Pemroses dilengkapi pengendali I/O (I/O controller).
Pemroses menggunakan I/O terpogram tanpa interupsi, sehingga tak perlu
memperhatikan rincian-rincian spesifik antarmuka perangkat.

6
c. Perangkat dilengkapi fasilitas interupsi.
Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu menunggu selesainya operasi
I/O, sehingga meningkatkan efisiensi pemroses.
d. I/O controller mengendalikan memori secara langsung lewat DMA.
Pengendali dapat memindahkan blok data ke/dari memori tanpa
melibatkan pemroses kecuali diawal dan akhir transfer.
e. Pengendali I/O menjadi pemroses terpisah.
Pemroses pusat mengendalikan.memerintahkan pemroses khusus I/O
untuk mengeksekusi program I/O di memori utama. Pemroses I/O
mengambil dan mengeksekusi intruksi-intruksi ini tanpa intervensi
pemroses pusat. Dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan
aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan intruksi
diselesaikan.
f. Pengendali I/O mempunyai memori lokal sendiri.
Perangkat I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat
yang minimum.Arsitektur ini untuk pengendalian komunikasi dengan
terminal-terminal interaktif. Pemroses I/O mengambil alih kebanyakan
tugas yang melibatkan pengendalian terminal.

Evolusi bertujuan meminimalkan keterlibatan pemroses pusat, sehingga


pemroses tidak disibukkan dengan tugas I/O dan dapat meningkatkan
kinerja sistem.

5. Prinsip manajemen perangkat I/O

Terdapat dua sasaran perancangan I/O, yaitu :

a. Efisiensi.

Aspek penting karena operasi I/O sering menimbulkan bottleneck.

b. Generalitas (device independence).

Manajemen perangkat I/O selain berkaitan dengan simplisitas dan bebas


kesalahan, juga menangani perangkat secara seragam baik dari cara proses
memandang maupun cara sistem operasi mengelola perangkat dan operasi
I/O.

6. Hirarki manajemen perangkat I/O


Hirarki manajemen perangkat I/O :
a. Interrupt handler.

7
Interupsi harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya. Device
driver di blocked saat perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi.
Ketika interupsi terjadi, prosedur penanganan interupsi bekerja agar
device driver keluar dari state blocked.
b. Device drivers.
Semua kode bergantung perangkat ditempatkan di device driver. Tiap
device driver menangani satu tipe (kelas) perangkat dan bertugas
menerima permintaan abstrak perangkat lunak device independent
diatasnya dan melakukan layanan permintaan.

Mekanisme kerja device driver :


a) Menerjemahkan perintah abstrak menjadi perintah konkret.
b) Setelah ditentukan perintah yang harus diberikan ke pengendali,
device driver mulai menulis ke register-register pengendali perangkat.
c) Setelah operasi selesai dilakukan perangkat, device driver memeriksa
status kesalahan yang terjadi.
d) Jika berjalan baik, device driver melewatkan data ke perangkat lunak
device independent.
e) Kemudian device driver melaporkan status operasinya ke pemanggil.

c. Perangkat lunak device independent.

Bertujuan membentuk fungsi-fungsi I/O yang berlaku untuk semua


perangkat dan memberi antarmuka seragam ke perangkat lunak tingkat
pemakai. Fungsi-fungsi lain yang dilakukan :
Sebagai interface seragam untuk seluruh device driver.
a) Penamaan perangkat.
b) Proteksi perangkat.
c) Memberi ukuran blok perangkat agar bersifat device independent.
d) Melakukan buffering.
e) Alokasi penyimpanan pada block devices.
f) Alokasi dan pelepasan dedicated devices.
g) Pelaporan kesalahan

d. Perangkat lunak level pemakai.

Kebanyakan perangkat lunak I/O terdapat di sistem operasi. Satu bagian


kecil berisi pustaka-pustaka yang dikaitkan pada program pemakai dan

8
berjalan diluar kernel. System calls I/O umumnya dibuat sebagai
prosedur-prosedur pustaka.

Kumpulan prosedur pustaka I/O merupakan bagian sistem I/O. Tidak


semua perangkat lunak I/O level pemakai berupa prosedur- prosedur
pustaka. Kategori penting adalah sistem spooling. Spooling adalah cara
khusus berurusan dengan perangkat I/O yang harus didedikasikan pada
sistem multiprogramming.

7. Buffering I/O

Buffering adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O,


sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi.Terdapat beragam
cara buffering, antar lain

a. Single buffering.

Merupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah


untuk perangkat I/O, sistem operasi menyediakan buffer memori utama
sistem untuk operasi.Untuk perangkat berorientasi blok.Transfer masukan
dibuat ke buffer sistem.

Ketika transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang pemakai dan


segera meminta blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau
anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan blok akan segera
diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di
akhir pemrosesan maka blok yang dibaca tidak diperlukan.

Keunggulan :

Pendekatan in umumnya meningkatkan kecepatan dibanding tanpa


buffering. Proses pemakai dapat memproses blok data sementara blok
berikutnya sedang dibaca. Sistem operasi dapat menswap keluar proses
karena operasi masukan berada di memori sistem bukan memori proses
pemakai.

Kelemahan :

a) Merumitkan sistem operasi karena harus mencatat pemberian buffer-


buffer sistem ke proses pemakai.
b) Logika swapping juga dipengaruhi. Jika operasi I/O melibatkan disk
untuk swapping, maka membuat antrian penulisan ke disk yang sama
yang digunakan untuk swap out proses.

9
Untuk menswap proses dan melepas memori utama tidak dapat
dimulai sampai operasi I/O selesai, dimana waktu swapping ke disk
tidak bagus untuk dilaksanaka Buffering keluaran serupa buffering
masukan.

Ketika data transmisi, data lebih dulu dikopi dari ruang pemakai ke
buffer sistem. Proses pengirim menjadi bebas untuk melanjutkan
eksekusi berikutnya atau di swap ke disk jika perlu.Untuk perangkat
berorientasi aliran karakter.

Single buffering dapat diterapkan dengan dua mode, yaitu :

a) Mode line at a time.


Cocok untuk terminal mode gulung (scroll terminal atau dumb
terminal). Masukan pemakai adalah satu baris per waktu dengan
enter menandai akhir baris. Keluaran terminal juga serupa, yaitu
satu baris per waktu.

Contoh mode ini adalah printer.Buffer digunakan untuk


menyimpan satu baris tunggal. Proses pemakai ditunda selama
masukan, menunggu kedatangan satu baris seluruhnya. Untuk
keluaran, proses pemakai menempatkan satu baris keluaran pada
buffer dan melanjutkan pemrosesan. Proses tidak perlu suspend
kecuali bila baris kedua dikirim sebelum buffer dikosongkan.

b) Mode byte at a time.


Operasi ini cocok untuk terminal mode form, dimana tiap ketikan
adalah penting dan untuk peripheral lain seperti sensor dan
pengendali.

b. Double buffering.

Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat


ditransfer ke/dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan
(atau mengisi) buffer lain. Teknik ini disebut double buffering atau
buffer swapping. Double buffering menjamin proses tidak menunggu
operasi I/O. Peningkatan ini harus dibayar dengan peningkatan
kompleksitas. Untuk berorientasi aliran karakter, double buffering
mempunyai 2 mode alternatif, yaitu :

10
a) Mode line at a time.
Proses pemakai tidak perlu ditunda untuk I/O kecuali proses
secepatnya mengosongkan buffer ganda.
b) Mode byte at a time.
Buffer ganda tidak memberi keunggulan berarti atas buffer
tunggal. Double buffering mengikuti model producer-consumer.

c. Circular buffering.

Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses.


Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar
operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika
proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat.

Masalah sering dapat dihindari dengan menggunakan lebih dari dua


buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer
itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap buffer individu adalah
satu unit di circular buffer.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas secara mendalam mengenai manajemen


Input/Output (I/O) dalam sistem operasi modern. Manajemen I/O adalah salah
satu aspek yang sangat penting dalam dunia komputasi, dan pemahaman yang
baik tentang konsep, strategi, dan tantangan terkait dapat membantu
memaksimalkan kinerja, keamanan, dan efisiensi sistem.

Dalam mengakhiri makalah ini, penting untuk diingat bahwa manajemen I/O
bukanlah aspek yang statis dalam sistem operasi. Ia terus berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi, aplikasi, dan tuntutan pengguna. Oleh karena
itu, pemahaman yang mendalam dan pemantauan terus menerus diperlukan untuk
memastikan bahwa sistem operasi dapat memenuhi tuntutan yang semakin
kompleks dalam dunia komputasi modern.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alvino Octaviano, Mochamad Bagoes Satria J, Saprudin, 2022, Sistem Operasi,


Unpam Press.

Nono Heryana, M. Kom, Ali Mabruri, S.Pd.I, S.Kom, Lucky Indra Kesuma, S.SI.,
M.Kom, Dr. Irmawati, S.Kom., MMSI, Suwito Pomalingo, S.Kom., M.Kom, Indra,
S.Kom., M.M , 29 Mei 2023, SISTEM OPERASI, CV Rey Media Grafika.

Zaid Romegar Mair, 8 Agu 2018, Teori dan Praktek Sistem Operasi, Deepublish.

Raiisa Amanda, July 2021, Jurnal Aplikasi Simulasi Algoritma Penjadwalan Sistem
Operasi, Jurnal Teknologi Informasi.

Ahmat Josi, 2019, Sistem Operasi, Yayasan Kita Menulis.

Meyti Eka Apriyani, Elok Nur Hamdana, Rinanza Zulmy Alhamri, 2022, Sistem
Operasi, Tim Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.

Anda mungkin juga menyukai