Laporan Coc Revisi Selli
Laporan Coc Revisi Selli
Laporan Coc Revisi Selli
DISUSUN OLEH
Selli Herayati Pane
P031915401033
CI Lapangan PembimbingAkademik
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kehamilan pada Ny.M
yang diajukan guna memenuhi tugas laporan kasus PK Asuhan Model CoMC
pada Prodi DIII Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Riau dengan judul Asuhan
Kebidanan Kehamilan Pada Ny.M Di Klinik Pratama Taman Sari 2, Pekanbaru
Pada Tahun 2021. Penulis dalam menyelesaikan laporan ini banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan yang telah diberikan, bimbingan
serta arahan dari semua pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua yang telah mendoakan dan memberikan bantuan moril dan material
serta kepada semua pihak yang telah membantu dan penyusunan hingga penulisan
dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan juga
kepada Bapak/ibu:
1. Bapak H. Husnan, S.Kp, MKM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Riau.
2. Ibu Irda Mayasari, A.Md. Keb, SST selaku pimpinan lahan praktik yang telah
memfasilitasi, membimbing, serta mendampingi penulis selama melakukan
Asuhan Kebidanan Kehamilan di Klinik Pratama Taman Sari 2 Pekanbaru.
3. Ibu Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau
4. Ibu Ani Laila, SST, M. Biomed selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Riau
5. Ibu Yanti, M.Keb dan Ibu Fathunikmah, S.Pd, M. Biomed selaku pembimbing
yang telah memotivasi, meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan
dan pengarahan dengan sabar sehingga Laporan ini dapat terselesaikan oleh
penulis.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
5
DAFTAR TABEL
6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah,
namun dalam prosesnya dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi, salah satu persiapan
menghadapi persalinan, ibu hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal, intranatal,
postnatal dan neonatal secara berkesinambungan (Marmi, 2012).
Seribu hari pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh
dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat
perkembangan janin di dalam kandungan, hingga umur dua tahun menentukan
kesehatan dan kecerdasan seseorang. Nutrisi yang di dapat janin sejak dalam
kandungan sangat mempengaruhi tumbuh kembang janin (Achadi, 2014).
7
minggu), dua kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-27 minggu), dan lima
kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 28 minggu sampai persalinan). Standar
waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu
hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan
penanganan dini komplikasi kehamilan (WHO, 2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan asuhan kebidanan kehamilan secara menyeluruh
dan berkesinambungan pada Ny.M G3P2A0H2 di Klinik Pratama Taman Sari 2 dan
mendokumentasikan menggunakan metode SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data dasar pada Ny. M di Klinik Pratama Taman
Sari 2
b. Melakukan interpretasi data dasar pada Ny. M di Klinik Pratama Taman Sari 2
c. Mengidentifikasi diagnosis pada Ny. M di Klinik Pratama Taman Sari 2
d. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera pada Ny. M di Klinik Pratama Taman Sari 2
8
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
Pengambilan kasus dilakukan pada hari Rabu, 17 Maret 2021 di Klinik
Pratama Taman Sari 2 Kota Pekanbaru.
D. Gambaran Kasus
Penulis melakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan
pengkajian fisik pada Ny. M dan didapatkan hasil Ny. M umur 28 tahun G3P2A0H2
usia kehamilan 35 minggu. Pengambilan kasus ini dilakukan di Klinik Pratama
Taman Sari 2, Kota Pekanbaru. Waktu pengambilan kasus yakni pada tanggal 17
Maret 2021, dengan memberikan asuhan kebidanan kehamilan. Asuhan yang telah
diberikan selanjutnya didokumentasikan dengan metode SOAP.
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
10
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
ekslusif.
(Prawirohardjo, 2018)
A. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester, I, II,
dan III.
Pada ibu hamil ada beberapa perubahan dan adaptasi fisiologi yang terjadi,
seperti :
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
Ukuran. Pembesaran rahim disebabkan karna hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higgroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan
cukup bulan, ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5 cm x 5 cm x
2,5 cm dan berkembang pesat menjadi 30 cm x 22,5 cm x 20 cm selama
kehamilan seiring pertumbuhan janin, dengan kapasitas 4000 cc. Ukuran
berat terus meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gram menjadi 1000
gram (Jannah, 2012).
Tabel 1.1
Uterus Menurut Penambahan Pertiga Jari
Usia
No Kehamilan Tingi Fundus Uteri (TFU)
(minggu)
1 12 3 jari diatas simfisis
2 16 Pertengahan pusat-simfisis
3 20 3 jari dibawah pusat
4 24 Setinggi pusat
5 28 3 jari diatas pusat
6 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
11
7 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
8 40 Pertengahan pusat - prosesus xiphoideus
(px)
Sumber : (Jannah, 2012)
b) Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi,
sedangkan pada bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih
mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Jannah, 2012).
c) Berat
Tabel 1.2
Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan
No Usia Kehamilan Bentuk dari konsistensi uterus
1 Bulan pertama Seperti buah alpukat. Ismust rahim menjadi
hipertropi dan bertambah panjang sehingga
bila diraba terasa lebih lunak (tanda hegar).
2 2 bulan Sebesar telur bebek.
3 3 bulan Sebesar telur angsa
4 4 bulan Berbentuk bulat
5 5 bulan Rahim terba seperti berisi cairan ketuban,
rahim terasa tipis. Itulah sebabnya mengapa
bagian-bagian janin ini dapat dirasakan
melalui perabaan dinding perut.
Sumber : (Jannah, 2012)
d) Vaskularasi
Arteri uterine ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-
anak cabangnya, pembulu darah vena mengembang dan bertambah
(Jannah, 2012).
e) Serviks uteri
12
Bertambah vaskularasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang
disebut goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan muscus. Oleh karena penambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda chadwick
(Jannah, 2012).
f) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesteron (Jannah, 2012).
g) Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva sehingga pada bagian tersebut terigat lebih merah atau
kebiruan, kondisi ini disebut tanda chadwick (Jannah, 2012).
2) Payudara
Adanya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon,
jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih efektif
walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada
waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan penyimpanan lemak.
Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan
mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai
peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi
kolustrum dan air susu ibu (Jannah, 2012).
3) Sistem musculoskeletal
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Bersamaan dengan
membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva
tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil.
Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa
sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan usia
kehamilan (Jannah, 2012).
4) Sistem kardiovaskuler
13
Denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit
pada kehamilan, karena diafragma semangkin naik selama kehamilan, jantung
digeser ke kiri dan ke atas. Sementara pada waktu yang sama, organ ini agak
berputar pada sumbu panjangnya. Akibatnya jantung digerakkan agak ke
lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil normal, dan membesarnya
ukuran bayangan jantung ditentukan pada radiogra. Luasnya perubahan-
perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan oto-otot
abdomen dan konfigurasi abdomen dan thorak. Besar dari jantung bertambah
sekitar 12% dan meningkat kapasitas jantung sebesar 70-80 ml (Jannah,
2012).
5) Sistem integument
Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan. Pada trimester pertama perubahan sistem
integumen yang dirasakan ibu hamil yaitu kemerahan ditelapak tangan dan
linea alba/nigra. Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga perubahan sistem
integumen yang dirasakan adalah cloasma dan perubahan aerola, dan striae
gravidarum (bulan ke 6-7) (Jannah, 2012).
6) Sistem gastrointestinal
Rahim yang semangkin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semankin
berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada (heartburn)
dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada
didalam lambung dan karena relaksasi spinter dikerongkongan bagian bawah
yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali kekerongkongan (Jannah,
2012).
7) Sistem urinaria
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi
hingga usia kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun secara perlahan. Ginjal
mengalami pembesaran dan filtrasi glomelurus. Perubahan dalam filtrasi
14
glomelurus adalah penyebab peningkatan klirens kreatinin, urea, dan asam
urat yang sangat direabsobsi pada awal kehamilan (Jannah, 2012).
8) Sistem pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim
dan pembentukan hormone progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi
sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil lebih cepat bernafas dan lebih
dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya
(Jannah, 2012).
9) Sistem darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih
banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengeceran darah
(hemodilusi) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu. Serum
darah (voulem darah) bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel
darah bertambah sekitar 20% (Prawirohardjo, 2018)
10) Perubahan metabolik
Sebagian besar penambahan bart badan selama kehamilan berasal dari
ueterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah
12,5 kg. (Prawirohardjo,2018)
Tabel 1.3
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan
Indeks Massa Tubuh
No Kategori IMT Rekomendasi
(kg)
1 Rendah < 19,8 12,5 – 18
2 Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
3 Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
4 Obesitas > 26 ≥7
5 Gameli 16 – 20,5
(Cunningham, 2015)
15
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu 0,4 kg, sementara pada
perempuan denga gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan
per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.
Tabel 1.4
Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Jaringan dan 10 mgg 20 mgg 30 mgg 40 mgg
No cairan
1 Janin 5 300 1500 3400
2 Plasenta 20 170 430 650
3 Cairan amnion 30 350 750 800
4 Uterus 140 320 600 970
5 Mamae 45 180 360 405
6 Darah 100 600 1300 1450
7 Cairan 0 30 80 1480
8 Ekstraseluler 310 2050 3480 3345
9 Lemak 650 4000 8500 12500
Total
16
Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih kontruktif (Jannah, 2012).
3) Kehamilan trimester III (periode penantian dengan penuh
kewaspadaan)
Trimester III sering disebut periode menunggu dan kewaspassan sebab
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir
bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu mengkatkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan serta ketidak
normalan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali,
merasa dirinya aneh dan jelek serta gangguan body image (Jannah, 2012).
A. Pusing
Pusing merupakan timbulnya perasaan melayang karena
peningkatan volume plasma darah yang mengalami peningkatan hingga
50%. peningkatan volume plasma akan meningkatkan sel darah merah
sebesar 15-18%. Peningkatan jumlah sel darah merah akan mempengaruhi
kadar haemoglobin darah, sehingga jika peningkatan volume dan sel darah
merah tidak diimbangi dengan kadar haemoglobin yang cukup, akan
mengakibatkan terjadinya anemia (Farid Husin, 2014).
Jika telah diyakini bahwa keluhan yang terjadi merupakan efek
dari perubahan fisiologi yang terjadi, anjurkan ibu untuk cukup beristirahat
baik dimalam hari atau siang hari agar stamina ibu tetap terjaga. Gejala ini
dapat dikurangi dengan menghindari berdiri secara tiba-tiba dari keadaan
duduk atau berbaring, sebelum bangun harus miring terlebih dahulu dan
duduk secara bertahap atau perlahan, hindari berdiri terlalu lama, dan
jangan lewatkan waktu makan (Farid Husin, 2014).
B. Nyeri punggung
17
Rasa nyeri pada bagian punggung atau low back pain dialami oleh
20 %-25% ibu hamil. Keluhan ini dimulai pada usia kehamilan 12 minggu
dan akan meningkat pada saat usia kehamilan 24 minggu hingga
menjelang persalinan. Seiring bertambahnya usia kehamilan da
perkembangan janin menyebabkan muatan di dalam uterus bertambah dan
menjadikan uterus membesar. Pembesaran uterus ini akan memaksa
ligament, otot-otot, serabut saraf dan punggung teregangkan, sehingga
beban tarikan tulang punggung ke arah depan akan bertambah dan
menyebabkan lordosis fisiologis. Hal inilah yang menyebabkan nyeri
punggung pada ibu hamil (Farid Husin, 2014).
Rasa nyeri fisiologis ini dapat dikurangi bahkan dicegah dengan
melakukan senam hamil.
Peran bidan dalam membantu ibu mengurangi keluhan nyeri
punggung yaitu dengan :
1) Menganjurkan ibu untuk melakukan exercise selama hamil untuk
melatih otot-otot tubuh serta membantu dalam menyesuaikan dengan
perubahan fisiologi yang terjadi.
2) Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitasnya serta menambah
waktu istirahat jika diperlukan.
(Farid Husin, 2014).
C. Nyeri perut bawah
Nyeri perut bagian bawah dikeluhkan 10%-30% ibu hamil pada
akhir trimester I atau ketika memasuki trimester II. Keluhan ini biasa
terasa lebih pada ibu hamil multigravida disebabkan karena tertariknya
ligamentum, sehingga menimbulkan nyeri seperti kram ringan dan atau
terasa seperti tusukan yang akan lebih terasa akibat gerakan tiba-tiba
dibagian perut bawah . Nyeri perut bagian bawah disebabkan oleh semakin
membesarnya uterus sehingga keluar dari rongga panggul menuju rongga
abdomen. Keadaan ini berakibat pada tertariknya ligamen-ligamen uterus
seiring dengan pembesaran yang terjadi yang menimbulkan rasa
ketidaknyamanan dibagian perut bawah (Farid Husin, 2014).
18
Asuhan yang dapat dilakukan bidan terkait nyeri fisiologis pada
bagian bawah perut pada masa kehamilan, yaitu:
1) Menganjurkan ibu untuk mengindari berdiri secara tiba-tiba dari posisi
jongkok.
2) Menganjurkan ibu posisi tubuh yang baik, sehingga memperingan
gejala nyeri yang mungkin timbul.
(Farid Husin, 2014).
D. Bengkak dan kram pada kaki
Bengkak atau oedem adalah penumpukan atau retensi cairan pada
daerah luar sel akibat dari berpindahnya cairan intraseluker ke
ekstraseluler. Oedema pada kaki biasa dikeluhkan pada usia kehamilan di
atas 34 minggu. Hal ini dikarenakan tekanan uterus yang semakin
meningkat dan mempengaruhi sirkulasi cairan (Farid Husin, 2014).
Wanita hamil sering mengeluhkan adanya kram pada kaki yang
biasanya berlangsung pada malam hari atau menjelang pada pagi hari.
Kram pada kaki saat kehamilan sering dikeluhkan oleh 50% wanita pada
usia kehamilan lebih dari 24 minggu sampai dengan 36 minggu
kehamilan. Hal ini diperkirakan terjadi karena adanya gangguan aliran
atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh
tertekannya pembuluh tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada
kehamilan lanjut. Kram juga dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar
fosfat dan penurunan kadar kalsium terionisasi dalam serum (Farid Husin,
2014).
Asuhan yang disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil dalam
mengurangi keluhan yang dirasakan :
1) Meminta ibu untuk meluruskan kakinya yang kram dalam posisi berbaring
kemudian menekan tumitnya atau dengan posisi berdiri dengan tumit
menekan pada lantai.
2) Menyarankan ibu hamil untuk melaksanakan latihan ringan umum seperti
memposisikan kaki lebih tinggidari tempat tidur sekitar 20-25 cm,
mendorsofleksikan kaki dan melakukan pijatan ringan, berjalan untuk
19
menjalankan sirkulasi darah menuju tungkai, mempertahankan posisi yang
baik dalam beraktivitas agar dapat meningkatkan sirkulasi darah.
3) Menyarankan ibu hamul untuk mengkonsumsi vitamin B, C, D, Kalsium,
dan fosfor agar terdapat keseimbangan anatar kadar tersebut dalam tubuh
ibu dan menghindari terjadinya keluhan.
(Farid Husin, 2014).
20
2) Kebutuhan oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2, disamping itu terjadi desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat , ibu hamil akan bernafas lebih dalam. Hal ini akan
berhubungan dengan meningkatnya aktifitas paru-paru untuk mencukupi
kebutuhan O2 ibu dan O2 janin (Tyastuti, dkk, 2016).
3) Personal Hygine
Kebersihan badan akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi. Pada
ibu hamil karena bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil
cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga
kebersihan badan secara ekstra disamping
Mandi, Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah
dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.
Perawatan vulva dan vagina ibu hamil dianjurkan untuk membersihkan
vulva dan vagina setiap mandi, setelah BAK, cara membersihkan dari
depan ke belakang kemudian di keringkan dengan handuk kering. Pakaian
dalam terbuat dari kain katun yang enyerap keringat, vulva dan vagina
dalam keadaan kering
Perawatan gigi
Saat hamil sering terjadi karies yang disebabkan karena konsumsi kalsium
yang kurang, serta emesis-hiperemesis gravidarum, hipersaliva dapat
menimbulkan timbunan kalsium disekitar gigi. Memeriksakan gigi saat
hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigiuntuk mencegah infeksi.
Perawatan kuku
Kuku dianjurkan untuk tetap pendek sehingga perlu dipotong secara
teratur, kuku yang telah di potong dihaluskan sehigga tidak melukai kulit
yang mungkin dapat menyebabkan luka dan infeksi.
Perawatan rambut
Wanita hamil menghasilkan banyak keringat sehingga ibu hamil harus
sering mencuci rambut untuk mengurangi ketombe. Cuci rambut
hendaknya dilakukan 2-3 kali.
21
(Tyastuti, dkk, 2016)
4) Eliminasi (BAK dan BAB)
Ibu hamil sering mengalami obstipasi. Hal ini terjadi diakibatkan oleh :
a) Kurang gerak badan
b) Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan Peristaltik kurang
karena pengaruh hormone
c) Tekanan pada rektum oleh kepala
d) Dengan terjadinya obstipasi pada ibu hamil maka panggul akan terisi
dengan rectum yang penuh feses selain membesarnya rahim, maka dapat
menimbulkan bendungan di dalam panggul yang memudahkan timbulnya
hemoroid.
e) Dengan kehamilan terjadi perubahan hormon, sehingga daerah kelamin
menjadi lebih basa. Situasi ini menyebabkan jamur Trykomonas tumbuh
subur sehingga ibu hamil mengeluh gatal dan keputihan. Rasa gatal dapat
menimbulkan sering digarut dan memudahkan terjadinya infeksi.
(Tyastuti, dkk, 2016)
5) Seksual
Hamil bukan halangan untuk melakukan hubungan seksual. hubungan
seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah hubungan dengan mengatur
posisi tubuh untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut. Ibu hamil pada
trimester III hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati karena akan
menimbulkan kontraksi (Tyastuti, dkk, 2016).
6) Mobilisasi dan Body Mekanik
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup sehat. Manfaat mobilisasi adalah sirkulasi darah menjadi
elbih baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih
nyenyak. Dianjurkan berjalan-jalan dipagi hari dalam udara yang bersih dan
segar (Tyastuti, dkk, 2016).
7) Senam Hamil
22
Dengan berolahraga tubuh seorang wanita menjadi semakin kuat. Selama
masa kehamilan olahraga dapat membantu tubuhya siap menghadapi
persalinan. Wanita dapat berolahraga dengan cara mengangkat air, bekerja
dirumah. Namun yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan pagi hari untuk
ketenangan, relaksasi, latihan, otot ringan dan mendapatkan udara segar
(Tyastuti, dkk, 2016).
8) Istirahat/tidur
Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan
membantu ibu tetap kuat dan mencegah penyakit, mencegah terjadinya
keguguran, tekanan darah tinggi, bayi sakit dan masalah-masalah lainnya
(Tyastuti, dkk, 2016).
9) Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatka kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi dengan toksoid tetanus (TT),
dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi
tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil. Imunisasi
TT sebaiknya diberikan pada ibu hamil denganumur kehamilan tiga bulan
sampai satu bulan sebelum melahirkna dengan jarak minimal empat minggu
(Tyastuti, dkk, 2016).
6. Asuhan Kehamilan
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dalam noenatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2012) . Tujuan
asuhan antenatal yaitu memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, mengenali cara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, mempersiapkan kehamilan cukup bulan dan
melahirkan dengan selamat (Jannah, 2012).
23
Kunjungan ulang dilakukan paling sedikit 8 kali. 1 x pada trimester I, 2 x
pada trimester II, 5 x pada trimester III (WHO, 2016).
A. Kunjungan I (0-13 minggu) dilakukan untuk :
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil.
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.
3) Melakukan pencegahan, misalnya anemia, kekurangan zat besi dan tetanus
neonatorum.
4) Mendorong perilaku sehat (gizi, istirahat dan kebersihan)
(Astuti, dkk, 2017)
B. Kunjungan II (14-28 minggu) dilakukan untuk :
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil.
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.
3) Melakukan pencegahan, misalnya anemia, kekurangan zat besi dan tetanus
neonatorum.
4) Mendorong perilaku sehat (gizi, istirahat dan kebersihan)
5) Meningkatkan kewaspadaan khusus mengenai pre-eklamsi
(Astuti, dkk, 2017)
C. Kunjungan IV (28-36 minggu) dan (36-40) dilakukan untuk :
1) Jika belum melahirkan, maka anjurkan untuk mendeteksi janin secara dini,
melakukan rujukan atau tindakan secara tepat.
2) Mencegah terjadinya kehamilan serotinus.
(Astuti, dkk, 2017)
24
500 gr. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor
risiko yang berhubungan dengan keadaan rongga panggul (Astuti, dkk, 2017).
B. Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau
sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi
dalam kehamilan) perlu diwaspadai adanya preeklampsi (Astuti, dkk, 2017).
C. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Bila LiLA < 23,5 cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi
Kronis (ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) (Astuti, dkk, 2017).
D. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
Pemeriksaan TFU berfungsi untuk menentukan umur kehamilan
berdasarkan minggu dan untuk mengetahui kapan gerakan janin mulai dirasakan
(Astuti, dkk, 2017).
E. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut
jantung janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum
masuk panggul kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila
denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit
menunjukkan adanya gawat janin dan segera rujuk (Astuti, dkk, 2017).
F. Pemberian imunisasi TT
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, dapat dilakukan skrining
status imunisasi TT pada ibu hamil. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini. Imunisasi Tetanus Toxoid harus
segera diberikan pada saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang
pertama dan dilakukan pada minngu ke-4 (Astuti, dkk, 2017).
Tabel 1.6
Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT Selang Waktu Lama Perlindungan
Minimal
25
TT 1 Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4 >25 tahun
Sumber : (Astuti, dkk, 2017)
26
Trimester II 10,5 gr%.
Trimester III 11 gr%
(Manuaba, 2007).
Kurangnya kadar haemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan:
Abortus, Partus imatur/premature, Kelainan kongenital, Perdarahan
antepartum, Gangguan pertumbuhan janin dalam Rahim, Kematian perinatal
(Prawirohardjo, 2018).
I. Pemeriksaan VDRL (venereal Disease Research Laboratory)
Pemeriksaan untuk mengetahui mengidap penyakit sifilis atau tidak
(Astuti, dkk, 2017).
J. Perawatan payudara dan pijat tekan payudara
1) Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil
2) Pemeriksaan protein dan reduksi urine atas indikasi
3) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan terapi
anti-malaria untuk daerah endemis malaria.
4) Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana). Ibu bertanya yang belum
diketahui, misalnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, dan bidan
memberikan konseling tentang masalah yang dialami ibu pada saat
kehamilan.
(Astuti, dkk, 2017)
27
BAB III
TINJAUAN PENATALAKSANAAN KASUS
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA KEHAMILAN
Nama : Selli Herayati Pane Waktu : 19.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2021 Tempat : Klinik Pratama Taman Sari
Hari : Rabu 2
A. SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama Ibu : Ny. Merisa nama suami : Tn. Hendra
Umur : 28 Tahun umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Gunung Agung
No. Telp : 081275499098
Penanggung Jawab : Suami
2. Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama
Ibu datang mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 15 Juli 2020 Perkiraan Partus : 21 April 2021
Siklus : Teratur
4. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke :1 Usia saat kawin : 18 tahun
Lama perkawinan : ± 10 tahun
5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
28
1. 2014 Aterm Normal RS Normal Dokter Pr/3000 Hidup
2. 2018 Aterm Normal Klinik Normal Bidan Pr/2900 Hidup
3. H A M I L I N I
29
asin, lele, patin, daging sapi), sayuran (kol, brokoli, bayam, daun singkong,
sawi, kangkung), buah-buahan
b) ELIMINASI
BAK : 5-8 x/hari
BAB : 1 x/hari
Masalah : tidak ada
c) ISTIRAHAT
Tidur siang : ± 1-2 jam/hari
Tidur malam : 5-6 jam/hari
Masalah : tidak ada
d) PSIKOSOSIAL
Ibu dan keluarga menerima dan senang dengan kehamilan ini
30
B. OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Sikap tubuh : Lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 41 kg
BB Sekarang : 54 kg
e. TB : 152 cm
f. IMT : 17,74
g. LILA : 25 cm
h. TTV : TD : 120/70 mmHg
N : 78x/menit
Suhu : 36,4 ◦C
P : 22 x/menit
i. Rambut/kepala : Bersih, tidak rontok
j. Mata : Sclera putih, konjungtiva tidak pucat, ibu tidak
menggunakan alat bantu untuk melihat.
k. Muka : tidak ada edema, tidak ada hiperpigmentasi
l. Hidung : tidak ada pembengkakan, tidak ada secret yang keluar
m. Mulut : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
n. Telinga : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada cairan
yang keluar
o. Leher : tidak ada pembesaran pada vena jugolaris, tidak ada
pembesaran pada kelejar tiroid
p. Payudara : simetris, bersih, puting sebelah kanan menonjol dan
sebelah kiri menonjol, areola mammae mengalami hiperpigmentasi
Pengeluaran : Belum ada
q. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tampak ada striae nigra dan
linea nigra
Palpasi
Bagian atas : tinggi fundus uteri ibu pertengahan Px-Pusat, 32 cm,
31
teraba bagian lunak, bundar dan tidak melenting kemungkinan bokong janin.
Bagian Samping : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang, ada tahanan
seperti papan kemungkinan punggung janin. Bagian kiri ibu teraba tonjolan
kecil, kemungkinan ekstremitas janin.
Bagian bawah : teraba bagian bulat, keras dan melenting kemungkinan
kepala janin. Bagian terbawah janin belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP).
r. TBJ : (32-13)x155 =2.945 gram
s. DJJ : 143 x/menit
t. Ekstremitas : tidak ada varises dan edema
u. Refleks Patella : (+) (+)
v. Akral : tidak pucat
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
C. ASSESMENT
Ibu : G3P2A0H2 usia kehamilan 35 minggu , keadaan umum ibu baik
Janin : janin hidup, tunggal, intrauterin, presentasi kepala, keadaan umum janin baik
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai ketidaknyamanan yang dialami ibu yaitu perut
yang terasa tegang, ini dikarenakan rahim ibu yang mengencang lalu mengendor lagi
dan terjadi tidak beraturan. Hal ini merrupakan kontraksi palsu yang biasa terjadi
pada trimester II dan III. Menjelang akhir kehamilan kontraksi ini akan semakin
terasa sakit terutama bila janin sedang berubah posisi dengan kepala dibawah, cara
mengatasinya dengan mengubah posisi tubuh. Ketika kontraksi terasa saat jalan-
jalan, anjurkan ibu istirahat. Lakukan teknik relaksasi sederhana seperti menarik
napas perlahan dan dalam-dalam untuk memberikan rasa nyaman, ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi gizi seimbang seperti makan makanan
yang mengandung zat besi seperti sayur-sayuran hijau tua (bayam, buncis, brokoli),
telur, susu, keju, daging merah, kacang-kacangan, hati, buah-buahan (buah naga,
buah bit, jeruk, tomat, terong belanda, alpukat, pepaya, kiwi), ibu mengerti.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe yang di berikan 1
kali sehari 1 tablet diminum dimalam hari, dan meminumnya dapat dibarengi dengan
vitamin C, jus buah atau air jeruk, Hindari mengkonsumsi dengan susu, teh, kopi
32
atau kalsium. Karena dapat menghambat penyerapan zat besi. Memberitahu suami
untuk mengingatkan ibu untuk rutin minum vitamin dan tablet Fe yang diberikan,
ibu dan suami mengerti dan bersedia untuk melakukannya.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan HB untuk mencegah terjadinya
pendarahan pada saat persalinan, ibu mengerti.
6. Menginformasikan pada ibu mengenai teknik relaksasi untuk mengurangi rasa
tegang pada perut ibu seperti teknik pernapasan yang bisa digunakan juga pada saat
persalinan, melakukan senam hamil, serta yoga hamil, ibu mengerti.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan seperti berjalan-jalan kecil baik
dipagi ataupun sore hari, ibu mengerti.
8. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu sakit kepala yang hebat,
penglihatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan tangan, demam tinggi, nyeri perut
yang hebat, gerakan janin berkurang, keluar cairan pervaginam sebelum waktunya
(darah atau air ketuban), ibu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.
9. Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan seperti tempat persalinan,
pendamping persalinan, biaya untuk persalinan, penolong persalinan, ibu mengerti.
10. Memberitahu ibu mengenai tanda-tanda awal persalinan seperti mulas-mulas yang
teratur timbul semakin lama dan semakin sering, keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir, keluar cairan ketuban dari jalan lahir, ibu mengerti.
11. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau apabila ada keluhan
bisa langsung datang ke klinik atau fasilitas kesehatan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Waktu/Tempat Uraian
33
26-03-2021 S : Kunjungan ulang pemeriksaan hamil. Ibu masih sering
Pukul 14.30 berkemih.
WIB
Rumah Ny.M O : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Sikap tubuh : Lordosis
Tanda-tanda vital : TD : 110/70mmHg
N : 80 kali/menit
S : 36,50C
P : 20x /menit
BB : 55 kg
IMT : 17,74 (kurang)
TFU : 32 cm
Bagian atas: Tinggi fundus uteri ½ pusat-prosesus
xiphoideus, bagian atas perut ibu teraba bulat, tidak
melenting yaitu bokong janin.
Bagian samping : Bagian samping kanan teraba bagian
keras, memanjang yaitu punggung janin, bagian samping
kiri teraba bagian-bagian kecil, yaitu bagian ekstremitas
janin.
Bagian bawah : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras
dan melenting yaitu kepala janin, kepala janin belum masuk
pintu atas panggul (PAP).
TBJ : (32-13) x 155 = 2.945 gram
DJJ : 142 kali/menit teratur dan kuat
Refleks patella : kiri (+) kanan (+)
34
baik.
P :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum
ibu dan janin baik dilihat dari hasil pemeriksaan umum dan
fisik yaitu tekanan darah 110/70 mmHg , berat badan
sekarang 55 kg. Usia kehamilan sekarang 36-37 minggu dan
pembesaran rahim sesuai dengan usia kehamilan. Keadaan
janin baik ditandai dengan denyut jantung janin (DJJ)
142x/menit adalah normal.
2. Memberi pengertian kepada ibu bahwa ketidaknyamanan
yang dirasakan ibu makin sering BAK adalah hal yang
wajar bagi ibu hamil trimester III, karena dengan
bertambahnya usia kehamilan akan semakin menekan
kandung kemih, ibu dapat mengetahui keadaanya saat ini
yaitu sering BAK disebabkan karena tertekannya kandung
kemih karena bertambahnya usia kehamilan.
3. Mengingatkan kembali tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan
kabur, bengkak pada wajah dan jari-jari tangan, sakit pada
ulu hati, gerakan janin berkurang (minimal dalam 12 jam
ada 10 gerakan), keluar cairan pervaginam berupa cairan
ketuban.
Evaluasi : ibu mengerti dan dapat mengulang kembali tanda
bahaya kehamilan yang dijelaskan.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang nutrisi yaitu porsi sekali
makan terdiri dari 1/3 piring nasi, 1/3 piring sayur, ¼ piring
lauk-pauk dan ¼ piring buah.
Evaluasi : ibu bersedia melakukan yang disarankan.
5. Memberitahukan ibu tentang persiapan persalinan yaitu
penolong dan tempat persalinan, pendamping dan pengambil
keputusan saat persalinan, transportasi, pendonor darah jika
35
sewaktu diperlukan, biaya persalinan atau tabungan, asuransi
kesehatan jika ada, pakaian ibu dan bayi yang bersih di
tempatkan dalam tas.
Evaluasi : ibu sudah mempersipkan persiapan persalinan,
golongan darah ibu sama dengan suami.
6. Menjelaskan kepada ibu tentang ASI ekslusif, yaitu
menyusukan bayi tanpa memberikan makanan/minuman
apapun selain ASI (air susu ibu) selama 6 bulan, dan setelah
6 bulan ibu dapat member kan makanan tambahan seperti
bubur tim disamping tetap memberikan ASI.
Evaluasi : ibu bersedia melakukan yang disarankan.
7. Merencanakan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau datang
kembali jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia datang ketempat bidan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan.
36
BAB IV
PEMBAHASAN
Kenaikan berat badan pada Ny. F selama kehamilan sebanyak 13 kg, yaitu
dari 41 kg sebelum hamil menjadi 54 kg pada usia kehamilan 35 minggu. Jika
dalam kisaran berat badan ideal pada awal kehamilan (IMT ≥19,8 sampai <26),
berat badan harus naik 11,5–16 kg selama kehamilan (Cunningham, 2015).
Menurut berat badan per tinggi badan (m2), IMT Ny. M adalah 17,74. Dengan
37
demikian kenaikan berat badan pada Ny. M belum termasuk normal dibawah
rentang normal yang di rekomendasikan kenaikan berat badan selama kehamilan
menurut IMT. Untuk ukuran LILA Ny. M adalah 25 cm dan masuk KEK sesuai
Kemenkes RI (2013). Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama
untuk skrining ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK), dimana LILA
kurang dari 23,5 cm ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan BBLR. Berat
badan dan LILA pada ibu hamil yang masuk dalam batas normal akan
menunjukkan status gizi ibu dalam kondisi yang baik.
Pemeriksaan yang telah dilakukan adalah secara head to toe yang meliputi
dari kepala sampai ekstremitas serta pemeriksaan pada abdomen TFU sesuai
dengan usia kehamilan. Dari hasil pemeriksaan TFU ibu didapatkan hasil TFU 32
cm. Menurut (Leopold dalam cm) pada usia kehamilan 36 minggu TFU 32 cm,
dan TFU Ny. M sudah sesuai dengan ketentuan yaitu 32 cm. Sesuai data – data
yang telah dikumpulkan dari awal anamnesa sampai pemeriksaan fisik tidak
ditemukan adanya masalah yang mengganggu Ny. M, dengan ini kehamilan yang
di jalani Ny. M termasuk dalam kehamilan yang normal.
38
Dengan seringnya ibu BAK, maka perlu juga memperhatikan personal hygiene
ibu yaitu selalu mengeringkan vagina ibu menggunakan kain/handuk bersih untuk
menjaga agar tetap kering, ini dilakukan untuk mengurangi kelembaban yang
mencegah timbulnya jamur.
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Kunjungan hamil yang dilakukan sudah sebanyak 5 kali kunjungan, dan dari
hasil anamnesis yang didapat diketahui bahwa keadaan umum ibu dan
keadaan janin baik. Sudah diberikan asuhan kebidanan sesuai dengan
kebutuhan ibu.
b. Kehamilan ibu saat ini semuanya dalam batas yang normal.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman nya memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
2. Klinik/Tenaga Kesehatan
Diharapkan agar meningkatkan pelayanan dalam menangani ibu hamil
baik dari segi sarana dan prasarana maupun tenaga kesehatan yang ada di klinik.
3. Institusi Pendidikan
Melakukan peningkatan kemampuan pembelajaran sangat diperlukan
mahasiswa, bukan hanya untuk sekedar mengetahui tetapi juga mahasiswi dapat
menerapkan dalam lingkungan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri. 2017. Asuhan Ibu Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga
Fraser, M. Cooper, A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles (ed 14). Jakarta : EGC.
Ibrahim dan Proverawati. 2011. Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha
Medika
Husin, Farid. 2015. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto
41
42