Laporan Tracer Study DTIF 2023
Laporan Tracer Study DTIF 2023
Laporan Tracer Study DTIF 2023
Tracer Study
DEPARTEMEN
TEKNIK INFORMATIKA
2023
Doc ID: c2d368c6df006b2890824978b3176f6359682a1e
LEMBAR PENGESAHAN
UN10.F15.11.99/PP.06.01.c/20
23
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
6 Oktober 2023
Revisi ke-0
Laporan Tracer Study
Halaman 2 dari 22
1. Eko Sakti
Pramukantoro, 1. Ketua PS S1 1.
S.Kom., M.Kom., Teknik
Ph.D Informatika
2. Barlian 2. Ketua PS S1
Henryranu Teknik 2 Oktober 2023
1. Perumusan 2.
Prasetio, S.T., Komputer
M.T., Ph.D 3. Ketua PS S2
3. Sabriansyah Ilmu
Rizqika Akbar, Komputer
S.T., M.Eng., 3.
Ph.D
...................................................................................................................................................................... 0
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................. 1
Laporan Tracer Study .................................................................................................................................... 1
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ 2
BAB I TRACER STUDY DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA ........................................................................ 3
1.1. Konsep Dasar ................................................................................................................................ 3
1.2. Tujuan Tracer Study ...................................................................................................................... 4
1.3. Manfaat Tracer Study ................................................................................................................... 5
1.4. Metodologi Tracer Study UB ......................................................................................................... 6
BAB II PROFIL RESPONDEN............................................................................................................................ 8
2.1 Responden Tracer Study ..................................................................................................................... 8
2.2 Sumber Pendanaan .......................................................................................................................... 10
2.2 Waktu Tunggu Alumni Mendapatkan Aktifitas Setelah Lulus........................................................... 11
2.3 Aktivitas Utama Alumni .................................................................................................................... 12
2.4 Kategori Tempat Kerja Lulusan ......................................................................................................... 13
2.5 Kesesuaian Keilmuan Lulusan ........................................................................................................... 14
2.6 Penilaian Lulusan Terhadap Filkom UB ............................................................................................. 15
BAB III ANALISIS .......................................................................................................................................... 18
3.1 Analisis Hasil Tracer Program Studi S1 Teknik Informatika............................................................... 18
3.2 Analisis Hasil Tracer Program Studi S1 Teknik Komputer ................................................................. 18
3.3 Analisis Hasil Tracer Program Studi S2 Ilmu Komputer .................................................................... 19
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................................... 21
Pendidikan Tinggi, sebagaimana unit aktivitas sosial dan ekonomi yang lainnya, menghadapi
banyak perubahan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi. Dan menjadi tantangan
bagi perguruan tinggi untuk terus berbenah (continuous improvement) menghadapi era disrupsi.
Inovasi dan applicable outputs yang dapat dikontribusikan pada peningkatan kapasitas dan
kontinuitas kehidupan sosial dan ekonomi menjadi tuntutan bagi semua institusi pendidikan,
khususnya pendidikan tinggi (Usher et al., 2016).
Tracer Study merupakan salah satu instrumen penting dalam rangka continuous improvement di
pendidikan tinggi. Kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu menjadi target capaian sebagai
implikasi dari adanya masukan baik dalam kontek market signal maupun feedback of internal
management performance yang dirasakan oleh alumni. Selain itu, tracing atas performance
alumni juga menjadi penting dalam memberikan informasi kinerja pendidikan yang dihasilkan
pendidikan tinggi. Semakin tinggi daya serap lulusan dan semakin match lulusan dengan
kebutuhan pasar tenaga kerja menunjukkan kekuatan institusi dalam menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan kebutuhan (matching job market), termasuk pula kaitannya dengan tingkat
entrepreneur dihasilkan pendidikan tinggi, yaitu sebagai job-creator (Fenta et al., 2019).
Informasi-informasi yang mengalir lewat tracer studi atau survey alumni ini selanjutnya menjadi
input untuk operasional tindak lanjut dalam pengelolaan Departemen Teknik Informatika (DTIF)
Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB) ke depan, termasuk di dalamnya
adalah dalam pengembangan kurikulum program studi (curriculum development) (Hutagalung et
al., 2019).
Perguruan tinggi perlu melaksanakan Tracer Study karena membutuhkan umpan balik dari
alumni dalam usahanya untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan. Perguruan tinggi di
awal tahun ajaran menentukan arah kebijakan pendidikan tinggi dari masukan berupa kondisi,
pengalaman, dan motivasi mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi tersebut. Masukkan
mengenai kondisi, pengalaman dan motivasi ini menentukan pula perguruan tinggi dalam
menerapkan sistem dan pengelolaan pendidikan dalam hal pola/proses pengajaran dan
pembelajaran, penelitian, praktikum, workshop, laboratorium, studio ataupun riset. Penerapan
sistem pengajaran dan pembelajaran inipun akan dipengaruhi pula oleh kebijakan pendidikan
yang ditetapkan oleh perguruan tinggi.
Konsep tracer studi DTIF Filkom UB, sebagaimana dilakukan sebelumnya, menggunakan
mekanisme yang mengacu pada konsep dan metodologi yang disampaikan oleh Harald
Schomburg (2010). Dalam paparannya, Schomburg mengklasifikasikan 4 pilar utama dalam
kegiatan tracer studi. Pilar-pilar tersebut adalah (1) Input, meliputi informasi tentang data diri
mahasiswa, pengalaman dan motivasinya, juga terkait dengan informasi kondisi dan fasilitasi
pembelajaran; (2) Proses, meliputi proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi dan
Hasil dari masukkan berupa kondisi, pengalaman dan motivasi mahasiswa, sistem dan kebijakan
pendidikan di perguruan tinggi, serta proses pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi
akan membantu dalam membentuk karakter/kompetensi dari lulusan perguruan tinggi itu
sendiri. Lulusan/alumni dari perguruan tinggi umumnya akan memiliki pengetahuan,
kemampuan, motivasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja.
Hasil dari pendidikan tinggi adalah pengetahuan, kemampuan dan kompetensi alumni perguruan
tinggi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Hasil-hasil ini beserta kondisi saat alumni
menjalani pekerjaan di awal karir mereka merupakan hal-hal yang dibutuhkan bagi perguruan
tinggi untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan. Kebutuhan untuk mengetahui rekam
jejak alumni serta hubungan pendidikan tinggi dengan pekerjaan inilah yang menjadi konsep
dasar dalam penelitian Tracer Study.
Tracer Study bertujuan untuk mengetahui hasil pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia
pendidikan tinggi ke dunia usaha dan industri, keluaran Pendidikan berupa penilaian diri
terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi, proses pendidikan berupa evaluasi proses
pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi serta input
pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi lulusan.
Tracer Study bagi UB memiliki beberapa tujuan penting dalam pelaksanaannya. Tujuan itu antara
lain
(i) Untuk memperoleh informasi penting berupa umpan balik alumni sebagai perbaikan,
pengembangan sistem dan pengelolaan pendidikan perguruan tinggi, baik fasilitas, pola
pengajaran dan pembelajaran, proses, serta pelayanan
(ii) Sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui relevansi pendidikan tinggi dengan pekerjaan
(hardskill, soft skill, faktor internal/eksternal, kompetensi, kontribusi, dsb)
(iii) Sebagai umpan balik bagi jaminan kualitas perguruan tinggi atau dalam menentukan
kebijakan pendidikan secara nasional
(iv) Untuk membantu perguruan tinggi dalam proses akreditasi, baik nasional maupun
internasional, (v) Memberikan masukan dan data penting bagi Human Resource (HRD)
perusahaan mengenai karakteristik alumni/lulusan perguruan tinggi itu sendiri
(vi) Memberikan bukti empiris mengenai alumni terkait pekerjaan, awal karir, relevansi pekerjaan
alumni dengan pendidikan tinggi, dsb
(vii) Sebagai informasi bagi mahasiswa, orang tua, dosen, administrasi pendidikan dan para
pelaku Pendidikan mengenai alumni/lulusan perguruan tinggi.
Manfaat Tracer Study tidak terbatas pada perguruan tinggi saja, tetapi lebih jauh lagi dapat
memberikan informasi penting mengenai hubungan (link) antara dunia pendidikan tinggi dengan
dunia usaha dan industri. Tracer Study dapat menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai
kecocokan/match kerja baik horizontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal (antar
berbagai level/strata pendidikan).
Dengan demikian, Tracer Study dapat ikut membantu mengatasi permasalahan kesenjangan
kesempatan kerja dan upaya perbaikannya. Bagi perguruan tinggi, informasi mengenai
kompetensi yang relevan bagi dunia usaha dan industri dapat membantu upaya perbaikan
kurikulum dan sistem pembelajaran. Di sisi lain, dunia usaha dan industri dapat melihat ke dalam
Bagi DTIF, Tracer Study dilakukan untuk mendapatkan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai database alumni yang terdata berdasarkan Program Studi (Prodi) dan tahun lulus
2. Sebagai masukan/informasi penting bagi pengembangan perguruan tinggi
3. Sebagai alat evaluasi untuk melihat relevansi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha
dan industri
4. Sebagai masukan bagi perbaikan kinerja dosen dan staf administrasi
5. Sebagai masukan bagi perbaikan kurikulum
6. Sebagai bahan evaluasi untuk mengikuti akreditasi internasional
7. Sebagai bahan untuk membangun jaringan/network alumni
Tracer Study di UB dilaksanakan oleh Subdirektorat Alumni dan Tracer Study pada Direktorat
Pengembangan Karier dan Alumni dibawah arahan Rektor melalui Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa. Tim tracer study UB terdiri dari tim
universitas dan tim fakultas. Tim tracer study di tingkat universitas bertugas sebagai fasilitator
utama pelaksanaan Tracer Study di UB. Tim tracer study universitas terdiri dari DPKA dan
berbagai unit lain di UB yang menjadi stakeholder data tracer study. Tim tracer study di tingkat
fakultas bertugas sebagai perpanjangan tangan tim tracer study universitas yang secara intensif
mengarahkan para lulusannya untuk mengisi kuesioner online di sistem tracer study UB. Tim
tracer study fakultas terdiri dari gabungan dosen dan staff di tingkat fakultas, departemen dan
prodi yang secara khusus langsung berhubungan dengan alumninya.
Dalam pelaksanaan Tracer Study, hal utama yang harus dilakukan adalah pengumpulan basis data
responden/alumni. Teknik pengumpulan basis data dilakukan dengan mengambil data alumni
dari Sistem Informasi Alumni dan Tracer Study (SINATRA) secara langsung dan juga dengan
melakukan sinkronisasi data dari Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM). Hal utama
selanjutnya adalah penyusunan kuesioner tracer study. Pelaksanaan Tracer Study UB
menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data. Kuesioner yang digunakan saat ini
adalah kuesioner online, yang bisa diakses di sinatra.ub.ac.id dengan menggunakan akun masing-
masing alumni. Kuesioner Tracer Study UB mengadopsi dari kuesioner KEMDIKBUD RISTEK
dengan dilakukan penambahan pertanyaan-pertanyaan khusus untuk kebutuhan UB.
Secara umum, pelaksanaan Tracer Study UB dilakukan melalui berbagai macam proses. Langkah
awal dalam pelaksanaan Tracer Study UB adalah penyusunan rencana kerja dan pengumpulan
database alumni, yang diperoleh dari SINATRA dan SIAM. Setelah database yang diperoleh
lengkap, Tim Tracer Study UB kemudian mengirimkan email dan SMS permohonan pengisian
kuesioner kepada alumni melalui broadcast yang dilakukan secara terpusat oleh Direktorat
Teknologi Informasi (DTI). Data yang diperoleh dari alumni yang sudah mengisi kuesioner akan
disimpan dalam server UB, untuk kemudian diolah dan dianalisis lebih lanjut. Hasil yang didapat
ini akan dilaporkan kepada tim tracer study fakultas secara berkala untuk memantau perolehan
hasil pengisian kuesioner. Alumni yang belum mengisi kuesioner akan dihubungi kembali oleh
Tracer Study UB dalam pelaksanaannya terbagi kedalam empat tahapan, yaitu tahap
perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan Tracer Study UB, tahap penutupan kuesioner
dan analisis data, serta tahap laporan. Alumni yang tidak/belum mengisi kuesioner dapat
diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain motivasi kurang, alamat email atau kontak salah atau
juga karena kesibukan masing-masing alumni. Pada prosesnya, alumni yang tidak/belum mengisi
kuesioner akan selalu dilaporkan pada tim tracer study fakultas secara berkala. Hal ini
dimaksudkan agar tim tracer study fakultas dapat membantu tim tracer study universitas
terutama untuk memperbaiki kesalahan data kontak alumni, mengingatkan alumni untuk
mengisi kuesioner (reminder) dan memberikan motivasi tambahan dalam pengisian kuesioner.
Data-data inilah yang nantinya akan digunakan oleh tim tracer fakultas menjadi Tracer Study
DTIF, yang mengamati data responden lulusan program studi S1 Teknik Informatika (TIF), S1
Teknik Komputer (TKOM) dan S2 Ilmu Komputer (ILKOM).
Populasi responden didapatkan dari database alumni DTIF Filkom UB tahun 2021 secara
keseluruhan yang terdata di pangkalan data akademik UB, yaitu sebanyak 615 orang lulusan
2021. Jumlah lulusan tersebut meliputi alumni di seluruh jenjang pendidikan, yaitu S2 dan S1.
Sampai pada batas waktu yang ditentukan, yaitu di tanggal 1 November 2021, jumlah responden
yang mengisi kuesioner secara online sebanyak 498 responden untuk lulusan 2021.
Tracer Study DTIF Filkom UB tahun 2021 dilakukan dengan metode sensus mandiri secara online
menggunakan target responden seluruh lulusan DTIF Filkom UB yang lulus pada tahun 2021.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, partisipasi lulusan atau yang biasa disebut dengan
response rate dapat diketahui. Partisipasi lulusan 2021 dalam melakukan pengisian tracer study
sebesar 98.71% untuk lulusan S1 Teknik Informatika, sebesar 69.47% untuk lulusan S1 Teknik
Komputer dan sebesar 25.00% untuk lulusan S2 Ilmu Komputer . Sebaran responden keseluruhan
ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Persentase partisipasi lulusan 2021 yang paling rendah dalam mengisi kuesioner Tracer Study
2021 didapat oleh S2 Ilmu Komputer dengan perolehan sebesar 25%. Sedangkan untuk
persentase partisipasi lulusan 2021 yang paling tinggi dalam mengisi kuesioner Tracer Study 2021
didapat oleh S1 Teknik Informatika dengan perolehan sebesar 98.71%. Untuk sebaran
angkatannya, dapat dilihat melalui Gambar 2.2.
Semua responden yang mengisi Tracer Study menyampaikan sumber pendanaan biaya ketika
studi di Filkom Universitas Brawijaya adalah dengan menggunakan biaya sendiri atau biaya dari
keluarga. Secara lengkap sumber pembiayaan selama studi di Filkom Universitas Brawijaya
ditunjukkan pada Tabel 2.3.
10
Secara umum, masa tunggu alumni terbilang singkat berdasarkan survey yang dilakukan pada
lulusan 2021. Masa tunggu yang dimaksud disini adalah masa tunggu dari kelulusan untuk
mendapatkan aktivitas setelah lulus. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas untuk bekerja,
melanjutkan studi atau berwiraswasta.
Jumlah 383 91 24
Berdasarkan data dari responden lulusan 2021 pada Tabel 2.4 didapatkan informasi bahwa
jumlah alumni yang beraktivitas saat sebelum lulus adalah sebesar 22,4 % untuk program studi
S1 Teknik Informatika, 20,65% untuk program studi S1 Teknik Komputer, dan 36% untuk program
studi S2 Ilmu Komputer. Untuk alumni yang beraktivitas setelah lulus namun sebelum 6 bulan
dari waktu kelulusan sebesar 61,72 % untuk program studi S1 Teknik Informatika, 55,43% untuk
program studi S1 Teknik Komputer, dan 28% untuk program studi S2 Ilmu Komputer. Untuk
alumni yang beraktivitas setelah lulus namun lebih dari 6 bulan dari waktu kelulusan sebesar
2,86 % untuk program studi S1 Teknik Informatika, 3,26% untuk program studi S1 Teknik
Komputer, dan 4% untuk program studi S2 Ilmu Komputer. Sedangkan untuk alumni yang
menyatakan belum memungkinkan bekerja / tidak kerja tetapi sedang mencari pekerjaan sebesar
12,76 % untuk program studi S1 Teknik Informatika, 19,57% untuk program studi S1 Teknik
Komputer, dan 28% untuk program studi S2 Ilmu Komputer. Visualisasi persentase dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
11
Alumni yang menjadi responden dari Tracer Study 2021 menyampaikan memiliki aktivitas setelah
lulus sesuai dengan apa yang mereka lakukan saat survey ini dilaksanakan. Aktivitas yang
dimaksud adalah aktivitas untuk bekerja, melanjutkan studi atau berwiraswasta. Sesuai dengan
data yang disampaikan pada Tabel 2.3 tentang masa tunggu aktivitas setelah lulus, maka jika
dirinci masing-masing aktivitas yang dilakukan alumni maka dapat dijabarkan status aktivitas
utama alumni yang dapat dilihat pada Tabel 2.4.
3 Melanjutkan pendidikan 6 1 0
12
Jumlah 383 91 24
Lulusan 2021 yang bekerja memiliki persentase terbesar, yaitu 79,66% untuk alumni S1 Teknik
Informatika, 76,09% untuk alumni S1 Teknik Komputer, dan 52% untuk alumni S2 Ilmu Komputer
dari seluruh responden dan diikuti oleh aktivitas berwiraswasta di angka 26,91%. Lulusan 2020
yang bekerja memiliki persentase terbesar, yaitu 51,71% dari seluruh responden dan diikuti oleh
aktivitas berwiraswasta di angka 33,66%. Namun berdasarkan survey masih ada responden yang
belum bekerja dengan berbagai alasan ketika survey ini dilaksanakan meskipun persentasenya
sangat sedikit. Nilai persentase lengkap aktivitas utama alumni dapat dilihat pada Gambar 2.5.
13
Berdasarkan data dari responden lulusan 2020 pada Tabel 4.1 didapatkan informasi bahwa 7,07%
sudah beraktivitas saat sebelum lulus, 76,10% beraktivitas setelah lulus namun sebelum 6 bulan
dari waktu kelulusan, 11,94% beraktivitas setelah lulus namun lebih dari 6 bulan dari waktu
kelulusan dan 4,89% menyatakan belum memungkinkan bekerja / tidak kerja tetapi sedang
mencari pekerjaan. Visualisasi persentase dapat dilihat pada Gambar 4.1.
2.5 Kesesuaian Keilmuan Lulusan
Berdasarkan status utama alumni ketika survey ini dilaksanakan, para alumni memberikan
informasi di mana mereka saat ini beraktivitas. Sebaran tempat alumni beraktivitas setelah lulus
dapat dilihat pada Gambar 2.7.
14
Alumni lulusan 2021 yang menjadi responden juga memberikan penilaian terhadap penekanan
metode pembelajaran yang dilakukan di program studi mereka selama berkuliah di Filkom
Universitas Brawijaya. Alumni lulusan 2021 dapat memberikan penilaian terhadap penekanan
metode pembelajaran diinput melalui kuesioner seperti pada Gambar 2.8
15
Dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan 2.6, data yang didapat hanya tersedia satu mahasiswa dari PS
S1 Teknik Informatika dan S2 Ilmu Komputer. Hal ini dikarenakan pengambilan data tracer study
untuk lulusan 2021 dilaksanakan pada masa transisi sistem penginputan tracer study, sehingga
data yang didapat hanya 2 dari total 498 responden yang ada.
16
Kerja Lapangan 0 0 0 1 0 1
Diskusi 0 0 1 0 0 1
Magang 1 0 0 0 0 1
Praktikum 1 0 0 0 0 1
Kerja Lapangan 1 0 0 0 0 1
Diskusi 1 0 0 0 0 1
17
Waktu tunggu alumni untuk beraktivitas setelah lulus juga mencerminkan adaptabilitas lulusan Teknik
Informatika dalam menghadapi dunia kerja. Mayoritas alumni, sebanyak 237 orang (61.92%), mulai
beraktivitas dalam waktu kurang dari atau sama dengan 6 bulan setelah lulus, menunjukkan kesiapan
mereka untuk terjun ke pasar kerja dengan cepat. Selain itu, 312 orang (81.36%) dari mereka telah
menemukan pekerjaan, baik full-time maupun part-time, yang menunjukkan keberhasilan program studi
dalam mempersiapkan mereka untuk karir di bidang Teknik Informatika. Namun, penting untuk mencatat
bahwa ada sebagian kecil lulusan yang merasa kurang sesuai atau bahkan tidak sesuai dengan keilmuan
mereka, dengan 8.38% merasa tidak sesuai dan 11.08% merasa kurang sesuai. Hal ini dapat menjadi bahan
evaluasi untuk prodi dalam mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperbaiki dalam kurikulum atau
pendekatan pembelajaran mereka. Selanjutnya, informasi tentang metode pembelajaran yang diterapkan
masih terbatas, sehingga analisis lebih mendalam mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi pendekatan
pembelajaran yang paling efektif dalam program studi.
18
Berdasarkan data penilaian alumni terhadap penekanan metode pembelajaran, PS TKOM dinilai fokus
pada metode pembelajaran Kerja Lapang dan Diskusi. Hal ini menunjukkan PS TKOM mampu menerapkan
prinsip pengajaran dengan lingkungan nyata yang memberikan pengalaman yang relevan dengan apa
yang ada di masyarakat. Metode ini juga mampu merangsang kreativitas dan inovasi mahasiswa untuk
mendiskusikan solusi terbaik dalam mengatasi masalah-masalah sosial masyarakat. Namun disisi lain,
metode ini membutuhkan waktu pembelajaran yang relatif lama, dibandingkan dengan pembelajaran
langsung di dalam kelas. Dengan demikian PS TKOM membuat rencana tindak lanjut terkait perbaikan
pembelajaran dan kurikulum dengan meningkatkan implementasi pembelajaran perkuliahan dengan
metode case based (CBE) dan/atau project based (PBE). Kemudian, instrumen outcome based education
berupa portofolio perlu disusun di akhir pembelajaran demi mengukur capaian pembelajaran berbasis
CBE dan PBE tersebut.
Menurut data kepuasan bidang ilmu lulusan, hasil menunjukkan mayoritas lulusan (83.96%) bahwa bidang
ilmu yang mereka pelajari sesuai atau sangat sesuai dengan pekerjaan mereka. Ini adalah hasil positif yang
menunjukkan relevansi program studi dengan dunia kerja. Terdapat 17.64% yang merasa kurang puas
atau tidak sesuai, yang perlu analisis lebih lanjut untuk memahami penyebab ketidaksesuaian tersebut.
Dari hasil responden lulusan yang sudah beraktivitas, mayoritas lulusan bekerja di tingkat nasional atau
perusahaan swasta yang berbadan hukum, dengan hanya 23.53% bekerja di tingkat lokal atau perusahaan
swasta yang tidak berbadan hukum. Ini menggambarkan bahwa lulusan program ini memiliki mobilitas
kerja yang baik di tingkat nasional dan internasional.
19
20
21
Nama file
ID Dokumen
c2d368c6df006b2890824978b3176f6359682a1e
Format tanggal jejak audit
DD / MM / YYYY
Status Ditandatangani
Nama file
ID Dokumen
c2d368c6df006b2890824978b3176f6359682a1e
Format tanggal jejak audit
DD / MM / YYYY
Status Ditandatangani
Nama file
ID Dokumen
c2d368c6df006b2890824978b3176f6359682a1e
Format tanggal jejak audit
DD / MM / YYYY
Status Ditandatangani