SOP Konseling Gizi di Puskesmas Binuang memberikan pedoman untuk membantu klien dalam mengatasi masalah gizi melalui komunikasi dua arah antara konselor dan klien, mencakup persiapan alat ukur, anamnesa pasien, merencanakan diet, konseling gizi, rujukan pasien gizi buruk, dan pencatatan. Dokumen ini juga berisi daftar tilik untuk memastikan pelaksanaan SOP sesuai standar.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
SOP Konseling Gizi di Puskesmas Binuang memberikan pedoman untuk membantu klien dalam mengatasi masalah gizi melalui komunikasi dua arah antara konselor dan klien, mencakup persiapan alat ukur, anamnesa pasien, merencanakan diet, konseling gizi, rujukan pasien gizi buruk, dan pencatatan. Dokumen ini juga berisi daftar tilik untuk memastikan pelaksanaan SOP sesuai standar.
SOP Konseling Gizi di Puskesmas Binuang memberikan pedoman untuk membantu klien dalam mengatasi masalah gizi melalui komunikasi dua arah antara konselor dan klien, mencakup persiapan alat ukur, anamnesa pasien, merencanakan diet, konseling gizi, rujukan pasien gizi buruk, dan pencatatan. Dokumen ini juga berisi daftar tilik untuk memastikan pelaksanaan SOP sesuai standar.
SOP Konseling Gizi di Puskesmas Binuang memberikan pedoman untuk membantu klien dalam mengatasi masalah gizi melalui komunikasi dua arah antara konselor dan klien, mencakup persiapan alat ukur, anamnesa pasien, merencanakan diet, konseling gizi, rujukan pasien gizi buruk, dan pencatatan. Dokumen ini juga berisi daftar tilik untuk memastikan pelaksanaan SOP sesuai standar.
1. Pengertian Konseling gizi adalah Proses komunikasi 2 (dua arah antara
konselor dan klien untuk membantu klien mengenali dan mengatasi masalah dan membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membantu
klien agar mau mengikuti saran konselor dalam pemecahan masalah gizi dan pengambilan keputusan yang mendukung terwujudnya perubahan perilaku gizi secara positif. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Binuang Nomor :
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kementrian
Kesehatan RI Direktorat jenderal Bina Gizi dan KIA 2014.
5. Prosedur Persiapan Alat & Bahan:
a. Brosur Sarana Edukasi (leaflet dan lembar balik)
b. Alat Ukur Panjang/Tinggi Badan c. Alat Timbang Berat badan d. Alat Ukur LiLA
6. Langkah-Langkah 1. Petugas gizi menerima pasien dari BP Umum, KIA, MTBS,
dan dari jaringan puskesmas 2. Petugas memperkenalkan diri 3. Petugas gizi menganamnese pasien untuk mendapatkan data: - Umum (nama, umur, alamat) - Antropometri (BB, TB, LILA) - Hasil Lab (Jika dibutuhkan) - Data Konsumsi (pola makan) 4. Petugas gizi mencatat hasil anamneses dan hasil pemeriksaan 5. Petugas merencanakan diet sesuai dengan kebutuhan pasien 6. Petugas gizi melakukan konseling gizi sesuai dengan kasus pasien. 7. Pada penderita gizi buruk dengan penyakit penyerta rujuk kembali ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. 8. Petugas gizi mencatat di register kunjungan
7. Bagan Alir -
8. Hal-Hal Yang Perlu -
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Unit lain yang terkait
10. Dokumen Terkait -
11.Rekaman Historis Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan Perubahan dirubah diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS BINUANG Jl.Raya Lanud Gorda Km. 7 Kec.Binuang 42196 Telepon: 0254-8409032 Email:puskesmasbinuang@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK STANDAR OPERASIONAL KONSELING GIZI
DI UPT PUSKESMAS BINUANG No Kegiatan Ya TIDAK 1. Apakah Petugas gizi menerima pasien dari BP Umum/KIA/MTBS?
2. Apakah Pasien dipanggil sesuai status pasien yang terlebih dahulu
masuk ke poli gizi? 3. Apakah Petugas gizi menganamnese gizi sesuai kasus (cari penyebab)? 4 Apakah Petugas gizi melalukan pemeriksaan fisik ukur TB dan BB? 5 Apakah Petugas gizi mencatat hasil anamneses dan hasil pemeriksaan? 6 Apakah Petugas merencanaan diet sesuai dengan kebutuhan pasien? Apakah Petugas gizi melakukan konseling gizi sesuai dengan kasus 7 klien? Apakah Pada penderita gizi buruk dengan penyakit penyerta rujuk 8 kembali ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut? 9 Apakah Petugas gizi mencatat di register kunjungan? 10 Apakah Klien dipesan untuk kembali untuk di monitoring? Jumlah Compliance Rate (CR) : ................................................ %
