TT 1 PKR Wifda Mesla
TT 1 PKR Wifda Mesla
TT 1 PKR Wifda Mesla
(PDGK4302)
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Oleh :
WIFDA MESLA
NIM : 856255107
Tutor Pembimbing :
HENGKI FIKRA, M.Pd
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita untuk
menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
JAWABAN :
1. Alasan dilakukannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tidak hanya karena faktor kekurangan
guru. PKR juga sering diterapkan karena alasan letak geografis yang sulit dijangkau, ruangan
kelas terbatas, kekurangan tenaga guru, jumlah siswa yang relatif sedikit, guru berhalangan hadir,
atau mungkin faktor keamanan seperti di daerah pengungsi. Nyatanya di Era Digital ini, masih ada
beberapa sekolah yang masih menggunakan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terutama di
daerah daerah terpencil. Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan pulau. Dalam
sistem pendidikan, hal yang tidak dapat dihindari adalah penyebaran dan distribusi guru secara
merata, yang masih menjadi suatu tantangan yang harus diatasi. Dengan mempelajari PKR di era
digital ini, dapat mengatasi tantangan- tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran PKR, seperti
keterbatasaan sarana prasarana, murid dan juga guru.
Sebagai contoh, PKR dilakukan oleh SDN Cirimekar 02 Cibinong yang diakibatkan karena
bangunan sekolahnya rusak berat akibat hujan, sehingga banyak bangunan sekolahnya yang
roboh. Alhasil dari enam kelas dengan total murid 230 siswa harus mengikuti kegiatan belajar
mengajar di tenda darurat yang dibuat di lapangan sekolah. Akhirnya dilakukan teknik
pembelajaran kelas rangkap (PKR) dimana guru mengajar untuk beberapa kelas.
Sumber : Fachrur Rozie, Liputan 6 news. https://www.liputan6.com/news/read/4148888/sekolah-
rusak-berat-akibat-hujan-siswa-sdn-cirimekar-02-cibinong-belajar-di-tenda-darurat
2. Prinsip- prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap beserta contoh :
a) Keserempakan kegiatan pembelajaran
Merupakan prinsip utama PKR karena kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau
serempak. Kegiatan yang serempak ini harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan
tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/ kebutuhan murid dan
dikelola secara benar
b) Kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berpikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab dan bekerja sama. Misalnya dengan mempersingkat waktu
tunggu dengan mempercepat proses perpindahan kelas, membentuk kelompok secepat
mungkin agar tidak banyak waktu yang terbuang, karena semakin banyak waktu yang
terbuang untuk hal seperti itu, maka akan semakin rendah kadar WKA.
c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berupaya untuk meyakinkan murid bahwa guru selalu berada
bersama mereka. Guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid
merasa mendapat perhatian dari guru secara terus menerus. Guru harus mampu melakukan
tindakan instruksional dan tindakan pengelolaan yang tepat. Contoh tindakan intstruksional
adalah menjelaskan, memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan. Contoh tindakan
pengelolaan adalah menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatu tempat duduk sehingga
semua murid dapat memandang guru,memberi petunjuk yang jelas, menegur murid yang
gaduh selama pembelajaran berlangsung, mengunjungi murid yang sedang bekerja dalam
kelompok atau bekerja sendiri.
d) Dalam PKR, terjadi pemanfaatan sumber daya secara efisien
Sumber dapat berupa peralatan/ sarana, nara (orang), dan waktu. Agar terjadi WKA yang
tinggi, semua sumber harus dimanfaatkan secara efisien. Contohnya : Sarana seperti
lingkungan, dan segala peralatan yang ada di sekolah dapat dimanfaatkan. Begitu juga murid
dengan kemampuan / tingkatan kelas yang lebih tinggi dapat dijadikan tutor sebaya bagi
teman-temannya. Selanjutnya waktu, harus dialokasikan secara cermat sehingga
menghasilkan WKA yang berkadar tinggi.
e) Membiasakan murid untuk mandiri
Prinsip ini merupakan dampak dari keempat prinsip diatas, jika guru mampu menerapkan
keempat prinsip diatas dengan baik, maka murid akan terbiasa mandiri. Kemampuan murid
untuk belajar mandiri akan memungkinkan guru PKR mengelola pembelajaran secara lebih
baik sehingga kadar WKA menjadi semakin tinggi. Contohnya seperti yang dijelaskan diatas,
dengan memanfaatkan tutor sebaya dan memberikan tugas kelompok pada kelas ketika guru
PKR berada di ruangan lain akan membuat murid menjadi terbiasa belajar mandiri.
3. Model PKR 221 merupakan model PKR murni dengan seorang guru menghadapi dua kelas,
dengan tingkatan yang berbeda, dua mata pelajaran dan proses pembelajaran berlangsung dalam
satu ruangan. Model PKR 221 merupakan model yang paling efektif karena prinsip keserempakan
terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis control guru
terhadap kelas berlangsung terus menerus. Namun modul ini hanya mungkin diterapkan jika
jumlah siswa tidak terlampau banyak (15-20 orang).
Contoh penerapan model PKR 221 ini misalkan kelas 5 dan kelas 6, dengan dua mata pelajaran
IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran pada model ini, dapat
diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan
skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja kelompok Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan
kegiatan belajar berikutnya.
Model PKR 222, merupakan model PKR modifikasi dengan guru mengajar dua kelas, dengan dua
mata pelajaran dan proses pembelajaran dilakukan dalam dua ruangan berbeda yang berdekatan
dan dihubungkan oleh pintu. Model ini digunakan jika jumlah siswa lebih dari 20 orang yang tidak
mungkin ditampung dalam satu ruangan kelas. Model ini memiliki dampak yakni perhatian tatap
muka sebagai wahana pedagogis control guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus
menerus karena masing- masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara
bergiliran. Waktu tunggu juga menjadi lebih lama karena guru harus berpindah-pindah ruangan.
Oleh karena itu harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara,
siswa tetap dapat belajar dengan penuh perhatian.
Contoh penerapan Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di
kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama
dalam dua ruangan yang berhubungan, penjelasan skenario
dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan individual
individual
3. Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.