NOVITA - Du Nouty
NOVITA - Du Nouty
NOVITA - Du Nouty
Gaya tarik molekul-molekul dalam cairan adalah sama ke segala arah, tetapi
molekul-molekul pada permukaan cairan lebih tertarik ke dalam cairan. Hal ini
disebabkan oleh jumlah molekul dalam fase uap lebih sering daripada fase cair.
Akibatnya, zat cair selalu berusaha mendapatkan luas permukaan terkecil, karena
itu cairan cenderung mengambil bentuk bulat. Kecenderungan ini terjadi
karena bulatan adalah objek geometris dengan perbandingan permukaan/volume
terkecil. Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Pada bagian dalam cairan,
setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya. Akan
tetapi, di permukaan cairan, hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di
bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya, karena molekul cairan
saling tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya,
molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada
di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total
yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka
cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya,
dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis dan tipis. Fenomena dikenal
dengan istilah tegangan permukaan. Tegangan permukaan hanya bekerja pada
bidang permukaan dan besarnya sama di semua titik. Sebagai contoh yaitu tetes
air cenderung berbentuk seperti balon (yang merupakan gambaran luas minimum
sebuah volum) dengan zat cair berada di tengahnya. Hal yang sama terjadi pada
jarum baja yang memiliki rapat massa lebih besar dari air tapi dapat mengambang
di permukaan zat cair. Fenomena ini terjadi karena selaput cair dalam kondisi
tegang, tegangan fluida ini bekerja parallel terhadap permukaan dan timbul dari
adanya gaya tarik-menarik antara molekulnya. Apabila tegangan permukaan suatu
cairan hendak di ukur, perlu dipilih metode yang sesuai, misalnya pengukuran
dengan tensiometer yang dikenal dengan metode tensiometer (cara Du – Nouy).
Suatu cairan Pt dimasukkan dalam cairan yang diselidiki dan gaya yang
diperlukan untuk memisahkan cincin dari permukaan diukur. Prinsip dari alat ini
adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang
dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan
antar muka dari cairan tersebut. Pada dasarnya, tegangan permukaan suatu zat cair
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana
keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan
permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk
lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul surfam.Efek permukaan
dapat dinyatakan dalam Bahasa fungsi Helmholtz dan Gibbs. Hubungan antara
fungsi-fungsi ini dan luas permukaan adalah kerja yang diperlukan untuk
mengubah sejumlah tertentu luas ini dan luas permukaan adalah kerja yang
diperlukan untuk mengubah sejumlah tertentu luas ini dan kenyataan bahwa pada
kondisi berbeda dA dan dG sama dengan kerja yang dilakukan dengan mengubah
energi sistem. Kerja yang dilakukan dalam mengubah sangat kecil luas permukaan
suatu sampel sebanding dengan (dw = do). Koefisien disebut dengan tegangan
permukaan (erg/ atau J/ ). Pada volume dan temperatur tetap, kerja pembentukan
permukaan dapat dikenali dengan perubahan fungsi Helmholtz yang dinyatakan
dengan dA = Karena fungsi Helmholtz berkurang , maka secara alamiah
permukaan cenderung untuk menyusut atau mengkerut dan menyebabkan
permukaan cairan seakan-akan menjadi tegang. Jadi, tegangan muka adalah gaya
(dyne) yang bekerja sepanjang 1 cm pada permukaan zat cair. Besarnya gaya ke
bawah akibat tegangan permukaan diukur. Dimana merupakan tegangan muka;
nilai adalah sebesar 3,14; R adalah jari-jari cincin; dan F adalah gaya untuk
memisahkan permukaan cairan. Pada saat cincin lepas, dapat dituliskan
persamaan: Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya
tegangan permukaan dengan satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan
adalah Newton per meter (N/m) atau dyne per centimeter (dyn/cm).1 dyn/cm =
N/m = 1 mN/m Metode Du-Nouy selain untuk mengukur tegangan muka, juga
dipakai untuk mengukur tegangan muka antara dua fase cair, misalnya tegangan
muka antara minyak dengan air. Dengan metode Du-Nouy, cincin logam yang
digunakan pada permukaan cairan diangkat ke atas dengan memakai torsion wire.
Gaya yang diperlukan untuk tepat memutuskan film cairan diukur pada skala yang
dihubungkan dengan torsion wire tersebut. Untuk sistem ideal, gaya baru bisa
memutuskan film cairan bila besarnya sama dengan . Persamaan ini hanya berlaku
untuk cairan yang mempunyai sudut kontak ( ) sama dengan nol. Dalam
prakteknya bentuk cairan film yang diangkat lingkaran logam berbeda dari sistem
ideal dan mempengaruhi harga tegangan permukaan yang diperoleh, sehingga
diperlukan faktor koreksi yang berkisar antara 0,75-1,02.Emulsifier atau zat
pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas permukaan
(surface activity agents) sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan (surface
tension) cairan. Deterjen sintetis modern didesain untuk meningkatkan
kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan
menurunkan tegangan permukaan air. Misalnya, air murni tidak membasahi dan
bentuk butiran air ini tidak banyak berubah, tetapi tetes air yang mengandung
detergen (surfaktan) akan membasahi lilin dan butir air akan menyebar (luas
permukaan bertambah).Suhu mempengaruhi nilai tegangan permukaan. Umumnya
ketika terjadi kenaikan suhu, nilai tegangan permukaan mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan karena suhu meningkat, molekul cairan bergerak semakin
cepat sehingga pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya nilai
tegangan permukaan juga mengalami penurunan. Berikut ini beberapa nilai
tegangan permukaan yang diperoleh berdasarkan percobaan
V. Prosedur Kerja
Penentuan Tegangan Permukaan Larutan Murni/Udara
1. Alat tensiometer dirangkai dengan baik
2. Aquades dimasukkan ke dalam cawan petri.
Selanjutnya cincin dimasukkan ke dalam aquades dan cincin dijaga agar saling
bersentuhan dengan dinding cawan.Skala pada tensiometer diamati pada
tarikan pertama, kemudian dicatat.Pengamatan dilakukan berulang-ulang
untuk memperoleh hasil yang akurat.
3. Langkah yang sama pada prosedur kerja no.2 di atas dilakukan juga pada
larutan murni lainnya yaitu kloroform dan minyak goreng.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Besarnya tegangan permukaan suatu campuran dapat ditentukan
dengan menggunakan metode cincin yaitu dengan mencelupkan cincin
yang dikaitkan ke dalam cairan kemudian cincin tersebut ditarik ke
atas dan dilihat skala yang tertera pada alat ukur pada saat cincin
terlepas dari larutan yang diuji.
2. Besarnya tegangan permukaan suatu campuran berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh besarnya gaya tarik menarik diantara
molekul-molekulnya.
3. Penambahan detergen dapat menurunkan tegangan permukaan cairan.
X. Daftar Pustaka
- Dogra, S. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta: UI Press
- Giancoli, Douglas, C,. 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
- Petrucci, dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan
Jilid 1. Jakarta: Erlangga
-Retug, N & Sastrawidana, I.D.K. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja: IKIP
Negeri Singaraja.
-Wiratini, Ni Made & I N Retug. 2014. Buku Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja:
UNDIKSHA.