Uraian Jabatan
Uraian Jabatan
Uraian Jabatan
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAESAAN KEC. MAESAAN
Jl. Desa Tumani Jaga II. Kec. Maesaan,
Telp - Fax -, email : puskesmasmaesaan.minsel@gmail.com
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Kotabunansaat ini didasarkan pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
5
ix. Memimpin pengelolaan puskesmas induk sebagai kantor
dan sekretariat kegiatan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas.
x. Memimpin pembuatan standar prosedur operasional di
bidang ketatausahaan puskesmas.
xi. Mengawasi pelaksanaan standar prosedur operasional di
bidang ketatausahaan puskesmas.
xii. Mengevaluasi standar prosedur operasional di bidang
ketatausahaan yang telah ada.
xiii. Membuat peta masalah, solusi, dan kebutuhan
ketatausahaan di puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan ketatausahaan puskesmas yang tepat
ii. Terciptanya pengelolaan ketatausahaan puskesmas yang
baik dalam rangka mendukung kegiatan puskesmas.
iii. Terlaksananya lalu-lintas kegiatan puskesmas yang harmonis
dan bersinergi.
iv. Terselenggaranya kegiatan perkantoran dan kesekretariatan
yang baik dalam rangka mendukung kegiatan Puskesmas.
v. Terselenggaranya kegiatan perkantoran dan kesekretariatan
kesehatan di puskesmas induk yang bersih, indah, tertib,
nyaman, dan aman.
vi. Tersedianya standar prosedur operasional bidang
ketatausahaan.
vii. Tersedianya peta masalah, solusi, dan kebutuhan
ketatausahaan di puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan ketatausahaan.
ii. Mengambil inisiatif untuk melakukan tindakan di
bidang ketatausahaan.
iii. Membagi tugas ketatausahaan kepada bawahan langsung.
iv. Menentukan jadwal lokakarya mini.
v. Menentukan jadwal RPP.
vi. Menentukan jadwal rapat pelaksanaan RPP setiap bulan.
vii. Menentukan jadwal evaluasi RPP tri bulanan.
viii. Turut serta mengatur jadwal dan tata lokasi kegiatan
yang dilaksanakan di puskesmas.
ix. Melakukan audit keuangan dan barang puskesmas.
6
x. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang
ketatausahaan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Koordinator program / pelayanan.
iv. Penanggungjawab program / pelayanan.
v. Bendahara.
vi. Petugas kebersihan puskesmas.
vii. Petugas keamanan puskesmas.
viii. Juru masak puskesmas.
ix. Kepanitiaan acara di puskesmas.
x. Pustu.
xi. Polindes.
xii. Kesekretariatan Dinas Kesehatan.
xiii. Badan Kepegawaian Daerah.
xiv. Badan Keuangan Daerah.
xv. Auditor negara
xvi. Kecamatan.
xvii. Instansi lain di kecamatan.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
➢ Pelatihan manajemen perkantoran.
➢ Pelatihan ketatausahaan puskesmas.
➢ Pelatihan pengelolaan keuangan di puskesmas.
➢ Pelatihan pengelolaan aset puskesmas.
➢ Pelatihan perencanaan.
iii. Pengalaman Kerja: Minimal lima tahun di bagian
ketatausahaan / kesekretariatan / keuangan di institusi
pemerintah.
iv. Spesifikasi lainnya: Menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Word dan Ms Excel.
B.4. Sub Bagian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas ( SP2TP )
a) Nama jabatan: Sub Bagian SP2TP.
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab tata usaha
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengarsipan, dan pelaporan
terpadu kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan
tentang kegiatan – kegiatan ,hasil kegiatan, dan kejadian di
wilayah kerja puskesmas, baik laporan mingguan, bulanan, tri
bulanan, semester, dan tahunan.
11
ii. Mendistribusikan laporan dari pustu dan polindes kepada
penanggungjawab program / pelayanan.
iii. Mengkoordinir dan membantu koordinator program / pelayanan
dan penanggunjawab program dalam pembuatan grafik
pencapaian puskesmas.
iv. Mengkoordinir kegiatan penilaian kinerja puskesmas.
v. Melakukan dokumentasi dan publikasi terhadap kegiatan-
kegiatan puskesmas.
vi. Menyediakan data dasar puskesmas dan data kegiatan serta
hasil kegiatan puskesmas yang akan digunakan oleh dinas
kesehatan maupun puskesmas dalam rangka penyusunan
kegiatan.
vii. Membuat profil tahunan puskesmas dan pencapaian standar
pelayanan minimal.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya kegiatan pengumpulan, pengarsipan, dan
pelaporan terpadu puskesmas yang lengkap, akurat, dan cepat.
ii. Terselenggaranya kegiatan penilaian kinerja puskesmas yang
lengkap, akurat, dan tepat waktu.
iii. Terselenggaranya kegiatan dokumentasi dan publikasi kegiatan
dan hasil kegiatan puskesmas.
iv. Tersedianya data dasar, data kegiatan, dan data hasil kegiatan
puskesmas yang akan digunakan untuk evaluasi dan
penyusunan rencana kegiatan.
v. Tersedianya profil tahunan puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Meminta dan mengarsip data dasar, catatan dan laporan hasil
kegiatan kepada pelaksana kegiatan puskesmas
( Penanggungjawab tata usaha dan bawahannya, koordinator
program / pelayanan, penanggungjawab program / pelayanan,
pustu, dan polindes ).
ii. Melaporkan data dasar, catatan, dan laporan hasil kegiatan
kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan.
iii. Mempublikasikan data dasar, catatan, dan laporan hasil
kegiatan kepada publik dengan seijin kepala puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab tata usaha.
12
iii. Sub bagian di ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Koordinator program / pelayanan.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab pustu.
viii. Penanggungjawab polindes.
ix. Dinas kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala desa.
xii. Kader posyandu.
xiii. Masyarakat.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
➢ Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas.
➢ Penyusunan penilaian kinerja puskesmas.
➢ Penyusunan profil
puskesmas. Pengalaman: -
Spesifikasi lainnya:
➢ Harus menguasai program komputer Ms Office, terutama
Ms Word, Ms Excel, dan Ms Acces.
➢ Harus menguasai pengetahuan dasar komputer, terutama
perawatan komputer, back up data, dan proteksi komputer
terhadap virus.
13
kepala puskesmas dan koordinator program.
iv. Membuat draft PoA bulanan Jamkesmas menjadi PoA
Jamkesmas setelah melalui proses perbaikan dan memasukkan
klaim biaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
v. Mengajukan PoA bulanan Jamkesmas bulan berikutnya yang
sudah ditandatangani kepala puskesmas kepada verifikator
pada awal bulan berjalan.
vi. Memperbaiki PoA bulanan Jamkesmas bulan berikutnya sesuai
petunjuk verifikator atas seijin kepala puskesmas paling lambat
pada tengah bulan berjalan.
vii. Meminta pengesahan PoA bulanan Jamkesmas bulan
berikutnya yang telah direvisi kepada pihak – pihak yang
berwenang mengesahkan.
viii. Mengajukan PoA bulanan Jamkesmas bulan berikutnya yang
telah direvisi kepada dinas kesehatan paling lambat pada akhir
bulan berjalan.
ix. Melakukan pengarsipan PoA bulanan yang telah disahkan oleh
pihak berwenang.
x. Melakukan penarikan dana di bank sesuai kebutuhan dana.
xi. Melakukan pembimbingan kepada pengguna dana Jamkesmas
perihal pembuatan pertanggungjawaban.
xii. Melakukan pengawasan dan audit penggunaan dana
Jamkesmas.
xiii. Menagih pertanggungjawaban pengguna dana Jamkesmas.
xiv. Melakukan pembayaran kepada pengguna dana Jamkesmas
setelah pertanggungjawaban selesai.
xv. Melakukan pencatatan dan pengarsipan bukti arus keluar
masuk dana Jamkesmas.
xvi. Melaporkan realisasi pelayanan Jamkesmas secara tertulis
kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan.
xvii. Memaparkan pengelolaan keuangan Jamkesmas secara umum
dalam pertemuan lokakarya mini dan pertemuan lain yang
membahas Jamkesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan penggunaan keuangan Jamkesmas
yang tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan keuangan Jamkesmas yang
efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.
14
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan
Jamkesmas yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat,
seketika, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan keuangan Jamkesmas
kepada kepala puskesmas.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana
Jamkesmas dan penjelasannya kepada koordinator program /
pelayanan, penanggungjawab program / pelayanan, atau panitia
kegiatan.
iii. Mengajukan saran kepada kepala puskesmas dan pengguna
dana Jamkesmas tentang besaran anggaran penggunaan dana
Jamkesmas.
iv. Meminta laporan pertanggungjawaban beserta dokumen terkait
dari pengguna dana Jamkesmas.
v. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti
penggunaan uang, dokumen pertanggungjawaban, atau
salinannya, disertai penjelasannya dari penguna dana
Jamkesmas.
vi. Menarik dana Jamkesmas dari bank atas pendelegasian dari
kepala puskesmas.
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan
Jamkesmas.
viii. Menolak penggunaan dana Jamkesmas bila tidak sesuai
prosedur aturan yang berlaku.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara pemasukan pembantu.
vi. Koordinator program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pengguna lainnya dana Jamkesmas.
ix. Bank tempat uang Jamkesmas di simpan.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor Negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
15
v. Pendidikan: Minimal SMA.
vi. Pelatihan: Pengelolaan, pencatatan, dan pertanggung jawaban
keuangan Jamkesmas.
vii. Pengalaman Kerja: -
viii. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Excel dan Ms Word.
17
operasional.
viii. Menolak penggunaan dana operasional bila tidak sesuai
prosedur aturan yang berlaku.
o) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara Jamkesmas.
vi. Koordinator program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pengguna lainnya dana operasional.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Auditor Negara.
p) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan , pencatatan, dan
pertanggungjawaban keuangan operasional.
iii. Pengalaman Kerja: -
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Excel dan Ms Word.
BAB III
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KONSENTRASI PEMBERDAYAAN
20
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Pusat pemeliharaan kesehatan strata pertama.
4. Kesehatan lingkungan.
Fungsi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan
pusat penggerak dan pemberdayaan masyarakat adalah dalam ranah upaya
kesehatan masyarakat konsentrasi pemberdayaan (UKM pemberdayaan ).
Adapun ruang lingkup UKM pemberdayaan adalah sebagai berikut:
1. Definisi UKM pemberdayaan adalah pengelolaan kesehatan masyarakat
dimana masyarakat secara umum dan elemen dalam masyarakat adalah
sumberdaya terbesar yang harus digunakan dengan optimal dalam
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat itu sendiri.
2. Ruang lingkup UKM pemberdayaan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan peningkatan pemahaman masyarakat atau elemen masyarakat
tentang bagaimana hidup bersih dan sehat.
b. Kegiatan penyadaran masyarakat atau elemen dalam masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
c. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan
instansi terkait untuk turut serta berperan dalam meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat.
d. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan
instansi terkait untuk turut serta berpartisipasi dalam mencegah dan
menanggulangi masalah – masalah kesehatan.
e. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan
instansi terkait untuk turut serta melaksanakan pembangunan
berwawasan kesehatan.
f. Kegiatan pembantuan bimbingan tekhnis kepada masyarakat atau
elemen dalam masyarakat.
g. Kegiatan edukasi kepada masyarakat atau elemen dalam masyarakat
agar terampil hidup bersih dan sehat.
h. Kegiatan edukasi kepada masyarakat atau elemen dalam masyarakat
agar mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.
UKM pemberdayaan dikelola oleh bidang UKM pemberdayaan yang
dipimpin oleh koordinator upaya kesehatan masyarakat ( pemberdayaan ).
Bidang UKM pemberdayaan terdiri dari Pj. upaya kesehatan sekolah / anak,
remaja, dan usia lanjut, Pj. perbaikan gizi. Pj. kesehatan jiwa, Pj. upaya
kesehatan komunitas dan kesehatan matra, Pj. pemberdayaan dan promosi.
19
Karena pertimbangan tugas Pj. kesehatan jiwa sementara ini cenderung over
lapping dengan tugas Pj. NAPZA, baik dari segi sifat tugas dan pelaporan,
maka tugas Pj. NAPZA dialihkan kepada Pj. kesehatan jiwa sampai ada
22
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan pertanggung
jawaban UKM pemberdayaan yang lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat
yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan
pengesahan oleh kepala puskesmas sebagai tanda bahwa
arsip, catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut
dinyatakan memenuhi syarat untuk disyahkan oleh kepala
puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat kepada kepala
puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaan.
v. Bendahara.
vi. Koodinator program lainnya.
vii. Penanggungjawab program lainnya
23
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Salah satu pelatihan UKM pemberdayaan.
➢ Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: Satu tahun sebagai penanggungjawab
program di UKM pemberdayaan atau tiga tahun sebagai bidan
desa.
iv. Spesifikasi lainnya: Diutamakan menguasai program komputer
Ms. Office, minimal Ms. Word, Ms. Excel, dan Ms. Power Point.
B.2. Penanggungjawab Usaha Kesehatan Sekolah dan anak, remaja, serta usia
lanjut ( Pj. UKS dan ARU )
a) Nama jabatan: Pj UKS dan ARU
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan.
c) Bawahan langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Mengajukan perencanaan di bidang UKS dan ARU.
ii. Melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia
lanjut.
iii. Melakukan deteksi dini permasalahan kesehatan dan faktor
resiko di bidang UKS dan ARU.
iv. Membantu penanggungjawab program / pelayanan lainnya
dalam melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat kuratif
dan rehabilitiatif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan
usia lanjut.
v. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan program UKS dan ARU dalam bentuk SP2TP dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
24
vi. Membuat peta permasalan dan solusi pada program UKS dan
ARU.
vii. Menyusun pertanggungjawaban kegiatan yang diberikan
kepada program UKS dan ARU.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang UKS dan ARU.
e) Tanggungjawab:
i. Terciptanya rancangan perencanaan dan perencanaan yang
tepat pada program UKS dan ARU yang tepat.
ii. Terselenggaranya kegiatan kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia
lanjut.
iii. Terselenggaranya deteksi dini dan kewaspadaan permasalahan
dan faktor resiko kesehatan pada siswa sekolah, anak – anak,
remaja, dan usia lanjut.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban program UKS dan ARU yang lengkap,
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
v. Tersedianya peta masalah, solusi, dan kebutuhan pada program
UKS dan ARU.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program UKS dan ARU.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program UKS dan ARU
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan pada siswa sekolah, anak, remaja, dan usia lanjut.
iv. Terlibat dalam kegiatan kesehatan pada siswa sekolah, anak,
remaja, dan usia lanjut.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
25
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Dinas kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. UPTD cabang dinas pendidikan.
xiv. Sekolah.
xv. Posyandu lansia.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Pelatihan penjaringan kesehatan. Pelatihan
komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal excel, word, power point.
28
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang kesehatan jiwa yang lengkap,
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program kesehatan jiwa kepada atasan langsung untuk
diteruskan kepada kepala puskesmas.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program kesehatan jiwa
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain, Pustu,
Polindes, dan pelaksana tekhnis lainnya.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan jiwa.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
penanggulangan kesehatan jiwa yang dilaksanakan di
Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah Sakit.
xiv. Rumah Sakit Jiwa.
xv. Rumah sakit ketergantungan obat.
xvi. Tempat penanganan alternatif kecanduan obat.
xvii. Tempat penanganan alternatif gangguan kejiwaan.
xviii. Kecamatan.
xix. Kepala Desa.
xx. Auditor negara.
29
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Surveilence dan perawatan masalah kesehatan jiwa.
➢ Komunikasi.
➢ Konseling.
➢ Psikologi.
➢ Psikiatri.
➢ Pengenalan penyalahgunaan NAPZA dan
penanggulangannya.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.
B.5. Uraian Jabatan Penanggung jawab Upaya Kesehatan Kerja dan Kesehatan
Matra
a) Nama Jabatan: Pj upaya kesehatan kerja dan matra
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan penyuluhan
kesehatan pada kelompok pekerja dan kesehatan lingkungan
kerja.
iii. Melakukan kegiatan pemantauan dan penyuluhan pada aktivitas
pembuatan makananan dan minuman komersial.
iv. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan penyuluhan pada
aktivitas pengobatan tradisional dan pengobatan lainnya.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan pada pekerja dan
lingkungan kerja.
vi. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan akibat dampak aktivitas
pengobatan tradisional dan pengobatan lainnya.
vii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pemantauan, pencegahan
dan penanggulangan keracunan akibat makanan, minuman,
dan pengobatan.
30
viii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
ix. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan upaya kesehatan
kerja dan kesehatan matra.
x. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan kesehatan kerja dan kesehatan matra dalam
bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
xi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
xii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
kesehatan kerja dan kesehatan matra.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program upaya kesehatan
kerja dan kesehatan matra kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan upaya
kesehatan kerja dan kesehatan matra.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
31
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Kelompok pekerja.
xvi. Organisasi pekerja.
xvii. Pemilik usaha.
xviii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
berbasis kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pemantauan upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
➢ Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.
32
iv. Menampung, merespon, dan menyalurkan aspirasi masyarakat
di bidang pembangunan kesehatan.
v. Mengorganisir dan melaporkan kegiatan terkait pemberdayaan
dan promosi kesehatan yang dilakukan oleh lintas program.
vi. Memantau, melaporkan, dan membantu kegiatan terkait
pemberdayaan dan promosi kesehatan yang dilakukan oleh
lintas sektor dan masyarakat.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang pemberdayaan dan promosi kesehatan.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan
dan promosi kesehatan.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan dalam
bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemberdayaan dan promosi
kesehatan yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan
yang efektif dan efisien.
iii. Terorganisasinya kegiatan terkait pemberdayaan dan promosi
kesehatan pada lintas program.
iv. Terpantaunya dan terfasilitasinya kegiatan terkait
pemberdayaan dan promosi kesehatan yang dilakukan institusi
lain atau masyarakat pada wilayah kerja.
v. Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam pembangunan
berwawasan kesehatan antara puskesmas, intitusi lain di
kecamatan, dan masyarakat.
vi. Tersalurkannya aspirasi masyarakat di bidang kesehatan pada
tempat yang tepat serta memperoleh respon yang tepat.
vii. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pemberdayaan dan promosi
33
kesehatan yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pemberdayaan dan promosi kesehatan.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pemberdayaan dan
promosi kesehatan kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pemberadayaan masyarakat dan
promosi kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Penyuluh lapangan keluarga berencana.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
berbasis kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pemberdayaan masyarakat.
➢ Komunikasi.
➢ Penyuluh kesehatan
iii. Pengalaman kerja: -.
34
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.
38
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di pesantren.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan di pesantren.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan pada komunitas
pesantren.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
upaya kesehatan pesantren. Melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan upaya kesehatan pesantren.
v. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan pos kesehatan pesantren dalam bentuk SP2TP
dan bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya kesehatan pesantren.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
kesehatan pesantren.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan upaya kesehatan pesantren yang
tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan pesantren yang
efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan di
pesantren yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang upaya kesehatan pesantren,
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pos kesehatan pesantren.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pos kesehatan
pesantren kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan upaya
39
kesehatan pesantren.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait upaya kesehatan pesantren yang
dilaksanakan di puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Pesantren.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas bidang
kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Penjaringan kesehatan.
➢ Komunikasi.
➢ Konseling.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.
BAB IV
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KONSENTRASI PENGENDALIAN DAN
SURVEILANS
40
surveilans ) adalah UKM pemberdayaan lebih menekankan bagaimana
melakukan edukasi kepada masyarakat selain tetap melakukan kegiatan
pengamatan dan penanggulangan masalah kesehatan. Sedangkan UKM
pengendalian dan surveilans kegiatannya lebih menekankan kepada bagaimana
melakukan pengamatan penyakit, membangun sistem kewaspadaan penyakit,
dan melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit pada
komunitas dan perseorangan sebagai bagian dari komunitas.
Karena perbedaan sifat ini, maka sebaiknya UKM pengendalian dan
surveilans fokus kepada tugas pengamatan penyakit, membangun sistem
kewaspadaan penyakit, distribusi logistik dan melakukan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan. Sedangkan kegiatan edukasi dan promosi lebih kepada
bagaimana hal tersebut mendukung fokus tugas UKM pengendalian dan
surveilans. Penggerakan tugas edukasi dan promosi yang lebih luas dan intensif
sebaiknya diserahkan kepada UKM pemberdayaan. Sebaliknya UKM
pemberdayaan melibatkan penanggungjawab program di UKM pengendalian dan
surveilans dalam pelaksanaan edukasi dan promosi agar kegiatan edukasi dan
promosi dapat harmonis dan sinergis dengan tugas pengendalian dan surveilans.
1. Definisi pengendalian adalah reaksi dan pengelolaan kasus penyakit yang
dinilai berpotensi menjadi wabah.
2. Definisi surveilans adalah kegiatan pemantauan dan penyelidikan penyakit
dan faktor penyebab masalah kesehatan pada suatu daerah.
3. Deteksi dini adalah kegiatan surveilans sebelum penyakit tersebut menjadi
masalah pada suatu daerah.
4. Definisi kewaspadaan penyakit adalah kesiapan seluruh sumber daya
kesehatan untuk menanggulangi penyakit dan faktor penyebab masalah
kesehatan.
5. Definisi UKM pengendalian dan surveilans adalah kegiatan pengendalian
penyakit, penanganan penderita terpadu, surveilans, deteksi dini, dan
pencegahan penyakit yang dapat menjadi masalah pada komunitas
masyarakat.
6. Ruang lingkup UKM pengendalian dan surveilans adalah:
a. Pengendalian penyakit dan penanganan penderita yang terpadu.
b. Surveilans.
c. Deteksi dini.
d. Pencegahan penyakit.
e. Kegiatan koordinasi dan publikasi dengan lintas program, lintas
institusi, dan masyarakat dalam pelaksanaan pengendalian
penyakit, surveilans, deteksi dini, dan pencegahan penyakit.
41
UKM pengendalian dan surveilans dikelola oleh bidang UKM
pengendalian dan surveilans yang dipimpin oleh koordinator UKM pengendalian
dan surveilans. Bidang UKM pengendalian dan surveilans terdiri dari Pj.
imunisasi, Pj. pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue, Pj.
pencegahan dan pengendalian diare, Pj. Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya, Pj. pencegahan dan pengendalian kusta, Pj. pencegahan dan
pengendalian infeksi saluran nafas atas, Pj. wabah dan surveilans.
B. Uraian Jabatan Usaha Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Pengendalian
dan Surveilans
42
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang UKM
pengendalian dan surveilans.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban bidang UKM pengendalian dan surveilans
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan di bidang UKM pengendalian dan
surveilans yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang UKM
pengendalian dan surveilans.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
UKM pengendalian dan surveilans.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan, laporan,
dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan, laporan,
dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan pengesahan
oleh kepala puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut dinyatakan
memenuhi syarat untuk disyahkan oleh kepala puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pencegahan, pemberantasan, dan pengendalian penyakit.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pencegahan, pengendalian,
dan pemantauan penyakit.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Koordinator program / pelayanan.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
43
x. Dinas kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Kepala Desa.
xiii. Instansi lain di kecamatan.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan: salah satu pelatihan di bidang pencegahan,
pengendalian, dan pemantauan penyakit.
iii. Pelatihan perencanaan.
iv. Pengalaman kerja: 1 tahun sebagai penanggungjawab program di
bawah koordinasi UKM pengendalian dan surveilans atau tiga
tahun sebagai bidan desa.
44
ix. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes, dan kader
posyandu terkait kegiatan imunisasi.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
imunisasi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan imunisasi yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan imunisasi yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik imunisasi yang memadai, dapat digunakan,
dan terpantau.
iv. Kepastian pelaksana imunisasi paham tentang imunisasi, sasaran
imunisasi, KIPI, penjagaan rantai dingin, dan pencatatan,
pelaporan, serta pertanggungjawaban imunisasi.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan penyakit yang dicegah lewat
imunisasi dan kewaspadaan KIPI yang efektif dan efisien.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang imunisasi, akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program imunisasi.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program imunisasi kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan imunisasi.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait imunisasi yang dilaksanakan di
Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator program UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaan.
v. Bendahara.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
45
xi. Dinas kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Cabang dinas pendidikan dan kebudayaan.
xv. Sekolah.
xvi. Pesantren.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan ( diutamakan
akademi perawat kesehatan )
ii. Pelatihan:
➢ Pemberian imunisasi.
➢ Pencatatan dan pelaporan imunisasi.
➢ Penjagaan rantai dingin.
➢ Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
➢ Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
➢ Kejadian ikutan pasca imunisasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.
46
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan,
deteksi dini, dan penanggulangan demam berdarah
dengue.
vi. Melakukan pelacakan dan penyelidikan, pencatatan,
serta pelaporan penderita demam berdarah dengue di
wilayah kerja.
47
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
penanggulangan demam berdarah dengue.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue dalam bentuk
SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan penanggulangan demam
berdarah dengue.
xii.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue yang memadai, dapat
digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang demam
berdarah dengue, pencegahannya, dan alur
pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan demam berdarah.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian demam berdarah, akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggung jawabkan.
f) Kewenangan:
50
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian diare yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
diare yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
diare yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang diare,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan diare.
f) Kewenangan:
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian diare, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
51
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggung jawab program di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggung jawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian diare.
➢ Pencatatan dan pelaporan diare.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.
52
tuberkulosa.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa, antara lain berupa obat anti TB (FDC dan
Combipack) dan media promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa kepada dinas kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan,
deteksi dini, dan penanggulangan tuberkulosa.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita
tuberkulosa di wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian tuberkulosa.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa dalam bentuk SP2TP dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa yang memadai, dapat digunakan, dan
terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang
tuberkulosa, pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan tuberkulosa.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
53
dan pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
pada program pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan program
pencegahan dan pengendalian tuberkulosa kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
tuberkulosa atau kegiatan pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa yang dilaksanakan di
Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
54
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
➢ Pencatatan dan pelaporan tuberkulosa.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point.
56
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Rumah sakit kusta.
xvii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xviii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian kusta.
➢ Pencatatan dan pelaporan kusta.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.
58
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian ISPA.
➢ Surveilans pertusis.
➢ Manajemen balita pneumonia.
➢ Pencatatan dan pelaporan ISPA.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point.
59
dan keracunan.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah dan keracunan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pemantauan, pencegahan dan pengendalian
wabah dan keracunan.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
pemantauan, pencegahan dan pengendalian wabah dan
keracunan.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah dan keracunan dalam bentuk
SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah dan keracunan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pemantauan, pencegahan dan pengendalian
wabah dan keracunan.
ix. Memimpin tim wabah demam berdarah dan diare.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemantauan, pencegahan
dan pengendalian wabah yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang memadai, dapat digunakan,
dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang wabah,
pemantauannya, pencegahannya, dan alur
pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan wabah dan keracunan.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di bidang wabah dan
keracunan yang akurat, tepat waktu, dan dapat
60
dipertanggungjawabkan.
61
f) Kewenanga
n:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
program wabah dan surveilans.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan
pemantauan, pencegahan, dan pengendalian wabah dan
keracunan kepada penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
wabah dan keracunan atau kegiatan pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pemantauan, pencegahan
dan pengendalian wabah yang dilaksanakan di
Puskesmas.
62
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
xvi. Rumah sakit.
xvii. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Wabah.
iii. Pencegahan, penanggulangan, dan penyelidikan
keracunan.
iv. Pencatatan dan pelaporan wabah dan surveilans.
v. Pengalaman kerja: -.
vi. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.
BAB V
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
64
b) Atasan langsung: Kepala puskesmas
c) Bawahan langsung:
i. Pj. Poli umum.
ii. Pj. Poli Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga Berencana.
iii. Pj. Poli Gigi.
iv. Pj. Pojok Gizi.
v. Pj. Public Health Nursing.
vi. Pj. Unit Gawat Darurat.
vii. Pj Poli Mata.
viii. Pj. Apotik dan Gudang Obat.
ix. Pj. Puskesmas Keliling
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan
pencatatan dan pelaporan UKP.
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan
kegiatan di bidang upaya kesehatan perorangan.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab
program / pelayanan dan koordinator program /
pelayanan di puskesmas dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang
pelayanan kesehatan perorangan.
vi. Melakukan supervisi dan bimbingan tekhnis terhadap
pelayanan kesehatan perorangan di puskesmas dan
jaringannya.
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang
pelayanan kesehatan perorangan.
e) Tanggung jawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban bidang upaya kesehatan
perorangan yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pelayanan kesehatan perorangan
yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
65
f) Kewenangan:
i. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang upaya kesehatan
perorangan.
iii. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan, laporan, dan
bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
67
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
umum yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli
umum yang bermutu. Tersedianya logistik pelayanan
kesehatan di poli umum yang memadai, dapat
digunakan, dan terpantau.
iii. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan dan pelaporannya.
iv. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan yang baik di poli umum.
v. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di poli umum yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga
Berencana ( KIA / KB )
a) Nama Jabatan: Pj Poli KIA / KB
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
poli KIA / KB.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan perorangan di
poli KIA / KB.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di poli KIA / KB.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan di poli KIA / KB.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan KIA / KB di
Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
i. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di poli KIA /
KB dalam bentuk rekam medik, buku register harian,
SP2TP, dan bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai
dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan KIA / KB.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan KIA / KB.
69
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
KIA / KB yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli
KIA / KB yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli KIA /
KB yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di poli KIA / KB dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di poli KIA / KB yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di poli KIA / KB yang akurat,
tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
71
gigi.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kesehatan gigi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
gigi yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli gigi
yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli gigi
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di poli gigi dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di poli gigi yang baik.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan poli gigi.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli gigi.
iii. Mengajukan peraturan poli gigi terkait pelayanan
kesehatan di poli gigi.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli gigi.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di poli gigi.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
72
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan: Pendidikan:
i. Minimal lulusan Sekolah Pembantu Rawat Gigi
(diutamakan lulusan Akademi Kesehatan Gigi atau
Dokter Gigi ).
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan kesehatan gigi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal excel, word, power point,
acces.
74
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan
yang telah dilatih pelayanan kesehatan mata ( mahir
mata ).
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional.
Pencatatan dan pelaporan kesehatan mata.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, Ms Acces.
76
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Pembantu Ahli Gizi
atau Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan di pojok gizi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, Ms Acces.
77
persyaratan tertentu, surat keterangan sehat / sakit, surat
istirahat, pemeriksaan kesehatan haji, dan visum et
repertum.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas Induk, Puskesmas
Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat dalam bentuk rekam medik, SP2TP, buku
register harian, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat yang bermutu, terutama kegiatan kunjungan
rumah, perawatan di rumah, kontrol pasien keluar rawat
inap, pemeriksaan kesehatan untuk persyaratan tertentu,
surat keterangan sehat / sakit, surat istirahat,
pemeriksaan kesehatan haji, dan visum et repertum.
iii. Tersedianya logistik perawatan kesehatan masyarakat
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan pada pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
78
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
79
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan perawatan kesehatan
masyarakat.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power point, dan Ms Acces.
80
f) Kewenangan:
i. Menetapkan dan mengajukan kebutuhan logistik farmasi.
ii. Menetapkan besaran logistik farmasi yang istribusikan
kepada unit pengguna logistik farmasi.
iii. Melakukan audit logistik farmasi pada unit pengguna
logistik farmasi.
iv. Melaporkan pengelolaan dan pertanggungjawaban
logistik farmasi di lingkungan Puskesmas.
v. Mengajukan standar prosedur operasional di apotik dan
gudang obat.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA
ii. Pelatihan: Pengelolaan , Pencatatan, dan
Pertanggungjawaban logistik farmasi di Puskesmas.
iii. Pengalaman Kerja: - Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms
Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan Ms Acces.
81
paramedis tentang kegiatan pusling.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pusling.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pusling.
v. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes,
Kecamatan, dan Kepala Desa terkait kegiatan pusling.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan pusling dalam bentuk rekam medik, SP2TP,
buku register harian, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pusling.
viii. Melakukan koordinasi dengan koordinator dan
penanggungjawab program lainnya terkait kegiatan
pusling.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
kegiatan pusling yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pusling yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pusling yang memadai, dapat
digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan pusling dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di pusling yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban pusling yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
82
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan pusling.
ii. Menjadwalkan petugas pusling.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan
pusling.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di pusling.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di pusling.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan pusling.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.
83
BAB VI
RAWAT INAP
84
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahanlangsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan
kegiatan rawat inap.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab
program dan koordinator di Puskesmas dalam rangka
pelaksanaan kegiatan rawat inap.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang
pelayanan rawat inap.
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan
rawat inap.
e) Tanggungjawa
b: i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban bidang rawat inap yang
lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pelayanan rawat inap yang
terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang rawat
inap. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi
di bidang rawat inap.
f) Kewenanga
n:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan
langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip,
catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum
dilakukan pengesahan oleh kepala puskesmas, sebagai
tanda bahwa arsip, catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban tersebut dinyatakan memenuhi
syarat untuk disyahkan oleh kepala puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
rawat inap.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pelayanan rawat
inap.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait
kegiatan rawat inap.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
kegiatan pelayanan rawat inap.
85
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsungnya.
iii. Koodinator program / pelayanan lainnya.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vi. Sub bagian di ketatausahaan.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di Kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Salah satu pelatihan di bidang rawat inap.
➢ Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: 1 tahun sebagai penanggungjawab
program di bawah koordinasi rawap inap, atau tiga tahun
sebagai bidan desa atau perawat di Puskesmas
Pembantu.
86
kegawatdaruratan di Puskesmas Induk, Puskesmas
Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di UGD dalam
bentuk rekam medik, SP2TP, buku register harian, dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan
kegawatdaruratan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kegawatdaruratan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
UGD yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di UGD
yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di UGD yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di UGD dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di UGD yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di UGD yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan UGD.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di UGD.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
UGD.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di UGD.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di UGD.
87
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan kegawatdaruratan.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms
Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan Ms Acces.
88
kegiatan pelayanan kesehatan di tempat PONED.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di tempat
PONED dalam bentuk rekam medik, SP2TP, buku
register, dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan PONED.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan PONED.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
PONED yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan PONED yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan PONED
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan PONED dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan PONED yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban PONED yang akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan PONED.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan PONED.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
PONED.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional PONED.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di PONED.
89
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan rawat inap lainnya.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan P2B atau sekolah perawat
kesehatan (diutamakan lulusan Akademi Kebidanan ).
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan PONED.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.
90
kegiatan pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
iv. Menyiapkan fasilitas pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
v. Melakukan perawatan fasilitas pelayanan radiologi, USG,
dan ECG.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di tempat
pelayanan radiologi, USG, dan ECG dalam bentuk rekam
medik, buku bantu, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan radiologi,
USG, dan ECG.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain dan pelayan
kesehatan lain terkait kegiatan pelayanan radiologi, USG,
dan ECG.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan radiologi, USG, dan ECG yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan radiologi, USG, dan ECG yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan radiologi, USG, dan ECG
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan radiologi, USG, dan ECG dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan radiologi, USG, dan ECG yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban pelayanan radiologi, USG, dan
ECG yang akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
91
ECG.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di fasilitas
pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan radiologi,
USG, dan ECG.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional kegiatan
radiologi, USG, dan ECG.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani radiologi, USG, dan ECG.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan lainnya di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Sub bagian di ketatausahaan.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan
yang telah dilatih radiologi, USG, dan ECG.
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional.
Pencatatan dan pelaporan radiologi, USG, dan ECG.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms
Excel, Ms Word, Ms Power Point, Ms Acces.
93
vii. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keperawatan yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan keperawatan.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan keperawatan.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
keperaawatan.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional keperawatan.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di keperawatan.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional.
Pencatatan dan pelaporan keperawatan.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.
94
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
lanoratorium.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan laboratorium.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
laboratorium.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan laboratorium.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan laboratorium dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan laboratorium.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan laboratorium.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
laboratorium yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan laboratorium yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan laboratorium yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan laboratorium dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di laboratorium yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban laboratorium yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan laboratorium.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di laboratorium.
95
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
laboratorium.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional laboratorium.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang ditangani di laboratorium.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan lainnya di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor negara.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan D III analis medis.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan laboratorium.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.
BAB VII
JARINGAN PUSKESMAS
98
iii. Terciptanya kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah
kerja yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iv. Tersedianya peta permasalan kesehatan dan solusi di
wilayah kerja.
v. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan di wilayah kerja.
vi. Terselenggaranya sistem kewaspadaan masalah
kesehatan dan faktor resiko di wilayah kerja.
f) Kewenangan:
10
1
f) Kewenangan:
10
3